Community Policing 1
Community Policing 1
3 September 2003
Kata Kunci: Community policing, police officer, domestic violence, catalyst, normative sponsorship theory
1
Jnformasi Kajian Permasalahan Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial, J-ol. 8 No. 3 September 2003
2
Informasi Kajian Permasalahan Sosia/ dan Usaha Kesejahteraan Sosial, Vol. 8 No. 3 September 2003
3
lnformasi Kajian Permasalahan Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial, Vol. 8 No. 3 September 2003
4
Infonnasi Kajian Pennasalahan Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial, Vol. 8 No. 3 September 2003
5
Informasi Kajian Permasalahan Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial, Vol. 8 No. 3 September 2003
6
Informasi Kajian Permasalahan Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial, Vol. 8 No. 3 September,2003
pada sebuah konsensus taken for granted. dari tindakan sosial yang
Diskursus adalah pengkomunikasian diimplementasikan warga komunitas.
hasil -hasil dari konsensus yang Hal ini perlu dikonfirmasi apabila
diganggu atau dikacau. Diskursus, atau tujuan-tujuan telah terpenuhi atau
berbagi perbedaan pendapat dan aktivitas-aktivitas baru dibutuhkan jika
kepercayaan, membimbing dalam tujuan-tujuan belum terpenuhi. Evaluasi
penilaian berbagai claims atas juga mengkonfirmasikan atau menolak
kebenaran. Diskursus menghasilkan kritik teori sosial yang memaksakan
argumen dan dalam argumen ini claims tindakan sosial. Critical social science
diuji dan ditantang. Tujuan dari adalah sebuah proses yang dinamis dan
diskursus adalah sebuah "accepted" membutuhkan feedback yang konstan
konsensus, sesuatu yang sebagian besar dari aktor sosial untuk mengevaluasi
orang dapat hidup dengannya dan hasil dan menentukan yang baru atau
bekerja menuju itu. tindakan berbeda harus dilakukan.
Phase kedua dari critical social Dalam metoda critical social science,
science adalah enlightenment, yang peranan edukatif seperti dilakukan
diprakarsai oleh refleksi atau diskurus pakar, kenyataannya, peranan pakar dari
sekelompok orang. Tindakan adalah ilmuwan adalah bebas pada peranan
tujuan dari self-reflection dan tindakan ed uka tif. Critical social science
sosial mengandung arti mengemukakan kepada aktor yang
mengaplikasikan dan menguji teori-teori melakukan studi, memungkinkan
yang diperoleh keuntungannya dari subjek/ objek studi untuk memiliki input
enlightenment. Theory induced practice dan mendefinisikan tujuan mereka dan
adalah phase ketiga dari critical social kondisi sosial yang mereka inginkan,
sciences. Dengan kata lain, orang dan untuk merencanakan bagi diri
berdebat tentang sebab-sebab masalah mereka tindakan sosial yang mereka
mereka, mendapat hikmah berupa pandang perlu dilakukan untuk
informasi baru melalui saling berbagi memecahkan masalah mereka, mencapai
pemikiran dan pendapat, memutuskan tujuan mereka dan memuaskan
sebagai sebuah kelompok pada sebuah kebutuhan mereka, sebagaimana mereka
teori sebab-akibat dari masalah mereka, definisikan. Critical social science
yang pada akhirnya mengarahkan berupaya untuk memfasilitasi aktor-aktor
menuju tindakan sosial yang diarahkan melalui komunikasi untuk memecahkan
menuju perubahan. Dan keadaan masalah mereka.
lingkungan sosial dan politik mereka. Ini
dilakukan dengan mengekspresikan
mengekspresikan masalah-masalah
mereka dan akhirnya memenuhi 5. DEFINISI DAN PENGERTIAN
kebutuhan mereka yang selama ini·tidak COMMUNITY POLICING
pemah terpenuhi.
Community policing menurut
Akhirnya, normative sponsorship Trojanowicz (1998) didefiniskan sebagai
theory dan critical social science setiap metoda pengendalian
berinkorporasi membentuk sebuah ketenteraman dan ketertiban lingkungan
konsep evaluasi terhadap hasil-hasil komunitas (policing) di mana di
7
Informasi Kajian Permasalahan Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial, Vol. 8 No. 3 September 7003
8
Jnformasi Kajian Permasalahan Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial, Vol. 8 No. 3 September-2003
9
Informasi Kajian Permasalahan Sosia/ dan Usaha Kesejahteraan Sosial, Vol. 8 No. 3 September 2003
10
Infonnasi Kajian Pennasalahan Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial, Vol. 8 No. 3 September 2003
11
Jnformasi Kajian Permasalahan Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial, Vol. 8 No. 3 September 2003
12
lnformasi Kajian Permasalahan Sosial dan Usaha Ke.sejahteraan Sosial, Vol. 8 No. 3 September 2003
mereka bertugas. Oleh karena itu, polisi yang profesional yang memiliki
susunan agenda program pemeliharaan pengetahuan dan keterampilan bukan
ketenteraman dan ketertiban komunitas hanya di bidang kepolisian tradisional,
seorang Perpolkom di lokasi yang satu tetapi disiplin ilmu-ilmu yang lain yang
akan berbdeda dengan lokasi yang lain. diperlukan untuk menunjang
Implikasinya adalah, seorang keberhasilan tugasnya bekerja bersama-
Perpolkom harus memiliki latar sama dengan komunitas dan profesi
belakang pendidikan formal S-1. lainnya. Selanjutnya, pihak kepolisian
Sebagaimana seorang dokter yang dapat mempertimbangkan
merniliki latar belakang pendidikan S-1 pengembangan PTIK dan Kepusdiklatan
plus, seorang Perpolkom juga harus yang salah satu kurikulumnya
demikian, karena proses pelayanan berorientasi kepada teori dan praktek
kepada masyarakat akan berlangsung community policing. Pihak kepolisian
intensif dan profesional. dapat mempertimbangkan pembentukan
sebuah kelembagaan baru yang disebut
Center for Community Policing yang
mampu mernfasilitasi pengembangan
7. SIMPULAN DAN RENCANA
konsep dan program community policing.
TINDAK Untuk pengembangan software ilmu
pengetahuan community policing, ke
Dengan segala kelebihan dan depan diperlukan sebuah ouline untuk
kekurangan yang dimiliki POLRI, serta mengembangkan mata kuliah community
kompleksitas perkembangan masalah policing pada lembaga pendidikan tinggi
sosial yang mengancam ketenteraman di Indonesia seperti PTIK dan STKS, dll.
dan ketertiban lingkungan kehidupan
pada level komunitas, maka konsep
community policing ini dapat
dipertimbangkan sebagai sebuah solusi PUSTAKA ACUAN
yang cukup realistis. Community policing
di mana di dalamnya terdapat Fay, B. (1987). Critical social science:
kehadiran seorang Perwira Polisi Liberation and its limits. Ithaca, NY:
Komunitas (Perpolkom) diperkirakan Cornell University press.
dapat meningkatkan partisipasi Fay, B. (1984). Social Theory and Political
komunitas dalam memelihara Practice. London: George Allen &
ketenteraman dan ketertiban Unwin Publishers Limited.
lingkungan; komunitas diperkirakan Sower, C. (1957). Community Involvement.
akan semakin mandiri dalam Glencoe, IL: Free Press.
memelihara ketenteraman dan ketertiban
lingkungan karena kehadiran seorang Trojanowicz, S. (1992). "Theory of
Community Policing." Michigan
Perpolkom di tengah-tengah mereka, State University, East Lansing,
sebagaimana layaknya kehadiran Michigan.
seorang dokter.
Trojanowicz, S. and R. Trojanowicz
Untuk itu, diperlukan persiapan (1998). Theory of Community Policing.
pihak kepolisian dan pihak terkait
lainnya untuk menyiapkan kader-kader
13