Anda di halaman 1dari 3

HPL

Hak Pengelolaan adalah hak menguasai dari negara yang kewenangan pelaksanaannya sebagian
dilimpahkan kepada pemegang Hak Pengelolaan.
Subjek Hak Pengelolaan
Pasal 5
(1) Hak Pengelolaan ]/ang berasal dari Tanah Negara
diberikan kepada:
a. irrstansi Pemerintah Pusat;
b. Pemerintah Daerah;
c. badan usaha milik negara f badan usaha milik daerah;
d. badan hukum milik negaralbadan hukum milik daerah;
e. Badan BankTanah; atau
f. badan hukum
Tanah Hak Pengelolaan dapat berasal dari:
a. Tanah Negara; atau
b. Tanah Ulayat.
Tedadinya Hak Pengelolaan
Pasal 10
(1) Hak Pengelolaan yang berasal dari Tanah Negara arau Tanah Ulayat ditetapkan dengan keputusan
Menteri.
(21 Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ciapat dibuat secara elektronik.
Pasal I 1
(1) Hak Pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
10 wajib didaftarkan pada Kantor Pertanahan.
(2) Hak Pengelolaan tedadi sejak didaftar olch Kantor
Pertanahan.
(3) Pemegang Hak Pengelolaan diberikan sertipikat
sebagai tanda bukti kepemilikan Ha.k Pengelolaan.

Pembebanan, Peralihan, dan Pelepasan Hak Pengelolaan dan Hak Atas Tanah
di atas Hak Pengelolaan
Pasal 12
(1) Hak Pengelolaan tidak dapat dijadikan jaminan utang
dengan dibebani hak tanggungan.
(21 Hak Pengelolaan tidak dapat beralih dan dialihkan
kepada pihak lain.
(3) Hak Pengelolaan hanya dapat dilepaskan dalam h.al
diberikan hak milik, dilepaskan untuk kepentingan
umum, atau keterrtuan lain yang diatur dalam
peraturan perundang-t;ndangan.
Hak Pengelolaan hanya dapat dilepaskan dalam hal:
a. diberikan hak milik;
b. untuk kepentingan umum; atau
c. dimohonkan oleh pihak lain yang memenuhi syarat.

1) Hak Pengelolaan hapus karena:


a. dibatalkan haknya oleh Menteri karena:
1. cacat administrasi; atau
2. putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap;
b. dilepaskan secara sukarela oleh pemegang
haknya;
c. dilepaskan untuk kepentingan umum;
d. dicabutberdasarkanUndang-Undang;
e. diberikan hak milik;
f. ditetapkan sebagai Tanah Telantar; atau
g. ditetapkan sebagai Tanah Musnah.

HAK MILIK
Hak milik,
Pasal 20.
(1) Hak milik adalah hak turun-menurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas
tanah, dengan mengingat ketentuan dalam pasal 6.
(2) Hak milik dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain.
Pasal 21.
(1) Hanya warga-negara Indonesia dapat mempunyai hak milik.
(2) Oleh Pemerintah ditetapkan badan-badan hukum yang dapat mempunyai hak milik dan syarat-
syaratnya.
(3) Orang asing yang sesudah berlakunya Undang-undang ini memperoleh hak milik karena pewarisan
tanpa wasiat atau percampuran harta karena perkawinan, demikian pula warga-negara Indonesia
yang mempunyai hak milik dan setelah berlakunya Undang-undang ini kehilangan kewarga-
negaraannya wajib melepaskan hak itu didalam jangka waktu satu tahun sejak diperolehnya hak
tersebut atau hilangnya kewarga-negaraan itu. Jika sesudah jangka waktu tersebut lampau hak
milik itu dilepaskan, maka hak tersebut hapus karena hukum dan tanahnya jatuh pada Negara,
dengan ketentuan bahwa hak-hak pihak lain yang membebaninya tetap berlangsung.
(4) Selama seseorang disamping kewarga-negaraan Indonesianya mempunyai kewarga-negaraan asing
maka ia tidak dapat mempunyai tanah dengan hak milik dan baginya berlaku ketentuan dalam
ayat (3) pasal ini.
Pasal 22.
(1) Terjadinya hak milik menurut hukum adat diatur dengan Peraturan Pemerintah.
(2) Selain menurut cara sebagai yang dimaksud dalam ayat (1)
pasal ini hak milik terjadi karena :
a. penetapan Pemerintah, menurut cara dan syarat-syarat yang ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah;
b. ketentuan Undang-undang. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 8 -

Pasal 23.
(1) Hak milik, demikian pula setiap peralihan, hapusnya dan pembebanannya dengan hak-hak lain
harus didaftarkan menurut ketentuan-ketentuan yang dimaksud dalam pasal 19.
(2) Pendaftaran termaksud dalam ayat (1) merupakan alat pembuktian yang kuat mengenai
hapusnya hak milik serta sahnya peralihan dan pembebanan hak tersebut.
Pasal 24.
Penggunaan tanah milik oleh bukan pemiliknya dibatasi dan diatur dengan peraturan perundangan.
Pasal 25.
Hak milik dapat dijadikan jaminan utang dengan dibebani hak tanggungan.
Pasal 26.
(1) Jual-beli, penukaran, penghibahan, pemberian dengan wasiat, pemberian menurut adat dan
perbuatan-perbuatan lain yang. dimaksudkan untuk memindahkan hak milik serta
pengawasannya diatur dengan Peraturan Pemerintah.
(2) Setiap jual-beli, penukaran, penghibahan, pemberian dengan wasiat dan perbuatan-perbuatan
lain yang dimaksudkan untuk langsung atau tidak langsung memindahkan hak milik kepada orang
asing, kepada seorang warga-negara yang disamping kewarganegaraan Indonesianya mempunyai
kewarga-negaraan asing atau kepada suatu badan hukum kecuali yang ditetapkan oleh
Pemerintah termaksud dalam pasal 21 ayat (2), adalah batal karena hukum dan tanahnya jatuh
kepada Negara, dengan ketentuan, bahwa hak-hak pihak lain yang membebaninya tetap
berlangsung serta semua pembayaran yang telah diterima oleh pemilik tidak dapat dituntut
kembali.
Pasal 27.
Hak milik hapus bila:
a. tanahnya jatuh kepada negara,
1. karena pencabutan hak berdasarkan pasal 18;
2. karena penyerahan dengan sukarela oleh pemiliknya;
3. karena diterlantarkan;
4. karena ketentuan -pasal 21 ayat (3) dan 26 ayat (2).
b. tanahnya musnah.

Anda mungkin juga menyukai