Anda di halaman 1dari 46

PENDAHULUAN

Kebakaran merupakan bencana yang harus


senantiasa diantisipasi timbulnya terutama
di bangunan gedung/industri
BangunanGedung /Perkantoran merupakan
sentral aktifitas memerlukan kemampuan
pencegahan dan penanggulangan
kebakaran secara mandiri (self preven-tion
& protection)
Fenomena yang terjadi saat ini
menunjukkan perlunya kewaspadaan
terhadap arson fire disamping kebakaran
yang sifatnya natural
Oleh karena itu diperlukan sistem baik
untuk pencegahan maupun
penanggulangan, melalui suatu komitmen
bersama
Phenomena
kebakaran
INTENSITAS

3 - 10 menit

STEDY
Fully development fires
(600-1000 o C)

TIME

Source
Energi
FENOMENA FLASHOVER
 Seluruh benda
dalam ruangan
serentak
terbakar
 Temperatur di
dalam ruangan bisa
mencapai
500 – 600 der.C
 Pancaran panas
ke lantai 20
Kw/m2
 Juluran api / pa-
nas dan gas ke luar
jendela
Gas Beracun Hasil Pembakaran

► Carbon Monoksida (CO)


► Carbon Dioksida (CO2)
► Hidrogen Cianida (HCn)
► Phosgene (COCl2)
► Hidrogen Clorida (HCl)
Dalam konsentrasi tertentu senyawa kimia hasil
pembakaran dapat mengancam keselamatan jiwa
manusia.
Pengaruh Prosentase Kandungan Gas-Gas Terhadap Kondisi
Tubuh Manusia (ASHRAE)

Bisa
bunuh diri
kalo begini
caranya…
TETRAHEDRON OF FIRE

UDARA OKSIGEN > 16 %

MATERIAL YG PANAS YANG


BISA TERBAKAR MELEBIHI TITIK
NYALA
Klasifikasi
KEBAKARAN
Ref : Permenaker -04/80 Combustible
Material
A
Flammable
Liquid/gas
B C Electrical
Equipment

D Metals
ABC

A B C
Multi Purpose
Prinsip
PEMADAMAN Dilution
Udara

Smothering

Starving Cooling

Bahan bakar
API Heat
DI TEMPAT KERJA ANDA
► Apakah ada peluang utk terjadi
kebakaran
► Apa konsekuensinya bila terjadi
kebakaran
► Upaya apa yang telah dilakukan
Referensi / Acuan

► Undang-Undang Repuplik Indonesia No.28 Tahun 2002 tentang,


Bangunan Gedung.
► tentang “ PERSYARATAN TEKNIS
Permen PU No. 26 tahun 2008
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN PADA BANGUNAN
GEDUNG DAN LINGKUNGAN.”

► Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.186 tahun 1999 tentang


Penanggulangan Kebakaran di tempat kerja;

► Perda DKI Jakarta No.08 tahun 2008 tentang


pencegahan
dan Penanggulangan bahaya kebakaran di DKI
Jakarta.
POTENSI BAHAYA KEBAKARAN PADA
BANGUNAN /GEDUNG/INDUSTRI
Bangunan Gedung/Perkantoran
memerlukan perhatian ekstra kaitan
dengan bahaya kebakaran :
a. Kegiatan dan aktifitas pada bangunan
tersebut
b. Karakteristik pengguna dan penghuni
c. Penggunaan bahan dan komponen
struktur
d. Kelengakapan mekanikal dan elektrikal
e. Problema evakuasi penghuni
f. Tuntutan pemadaman dari dalam gedung
secara mandiri;
g. Aksesibilitas untuk external fire fighting
LOKASI PERLU DIWASPADAI
 Ruang dapur di restoran tmsk pemakaian
LPG
 Ruang mesin, genset, ruang alat pemindah
daya listrik (electric switchgear)
 Ruang atau tempat pembuangan sampah
 Ruang shaft vertikal untuk saluran &
pemipaan
 Gudang penyimpanan dan penimbunan
bahan
 Sudut & sisi ruang tempat buangan
sampah
 Lingkungan sekitar bangunan / pagar
gedung yang ditempeli tempat berjualan
masakan / makanan
TINDAKAN PENCEGAHAN
► Mengurangi penggunaan bahan mudah terbakar
(combustibles)
► Mencegah terjadinya penyulutan (ignition)
► Menggunakan bahan penghambat api (fire retardant)
► Melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan berkala
terhadap peralatan
► Mewaspadai pekerjaan hot-works
► Menjaga kebersihan di tempat kerja
► Pengecekan terhadap instalasi listrik
secara berkala
► Menerapkan FSM dan menyusun FEP
PENCEGAHAN KEBAKARAN

Bagian Kesatu : Bangunan Gedung


Kewajiban Pemilik/pengelola gedung
( Pasal 7 ) PERDA 08 TAHUN 2008

Proteksi Kebakaran

Akses Pemadam
Kebakaran

Sarana Penyelamatan Jiwa

Manajemen Keselamatan
Kebakaran Gedung
PENCEGAHAN KEBAKARAN

Sarana Sarana Jalan Keluar


Penyelamata Pencahayaan darurat tanda jalan
n Jiwa Ke luar
Petunjuk arah Jalan Keluar
Komunikasi Darurat
Pengendali Asap
Tempat Berhimpun Sementara
Tempat Evakuasi
PENCEGAHAN KEBAKARAN

Akses
Pemadam Kebakaran
Akses mencapai bangunan
Gedung ;

Akses masuk ke dalam


bangunan gedung

Area operasional
PENCEGAHAN KEBAKARAN

Proteksi Kebakaran

Bahan bangunan gedung

Konstruksi bagunan gedung


Proteksi pasif
Kompartemenisasi dan

pemisahan Penutup pada bukaan

Alat Pemadam Api Ringan Pencahayaan darurat

Sistem deteksi dan Alarm kebakaran Penunjuk arah darurat

Sistem Pipa tegak dan selang Sistem pasokan daya


kebakaran listrik darurat
Proteksi aktif Serta hidran halaman
Pusat penendali
Sistem springkler otomatis
kebakaran Instalasi
;
pemdam khusus
Sistem pengendali

asap Lift kebakaran


PENCEGAHAN KEBAKARAN

Manajemen Keselamatan
Kebakaran

Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung / MKKG (pasal 28 )

Manajemen Keselamatan Kebakaran


Lingkungan (MKKL)
Sistem Keselamatan Kebakaran Lingkungan (SKKL)
PENCEGAHAN KEBAKARAN

Bahan
Berbahay
a
Penyimpanan dan Produsen Pemilik,pengelola kendaraan khusus
B3

Sedia alat isolasi tumpahan Menyediakan APAR


Sedia sarana penyelamatan jiwa, proteksi pasif,Menyediakan
proteksi alat perlindungan awak
aktif, MKKG Memasang Plakat
Menginformasikan daftar bahan berbahaya Menginformasikan Jalan yang
Memasang plakat dan/atau akan dilalui.
label
PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Pada Saat Terjadi Kebakaran

► Masyarakat wajib melakukan tindakan awal pemadaman


► Menginformasikan kepada Dinas dan instansi terkait
► Mentaati petunjuk petugas
► Memberikan izin kepada petugas untuk :
• Memasuki bangunan gedung/pekarangan
• Membantu memindahkan barang/bahan yang mudah terbakar
• Memanfaatkan air dari kolam renang dan hidran halaman
• Merusak/merobohkan sebagian atau seluruh bangunan gedung
• Melakukan tindakan lain yang diperlukan
INSTALASI ALARM
KEBAKARAN
OTOMATIK

TUJUAN
AGAR KEBAKARAN DAPAT TERDETEKSI SEDINI
MUNGKIN, SEHINGGA TINDAKAN YANG
DIPERLUKAN DAPAT SEGERA DILAKUKAN.
Signal
Detektor
alarm
alarm

FIRE
FIRE FAULT
FOUL
T

NORMAL
Panel Indikator
JENIS DAN TIPE DETEKTOR
• ULTRA
Nyala VIOLET
• INFRA RED
Panas • FIXED
TEMPERATURE
• RATE OF RISE
Asap • IONIZATIO
N
Manual • OPTIC
• Push bottom
• Full down
• break glass
INTERCONECTION

DETEKTOR
FIRE ALARM SYSTEM
KEBAKARAN AC
Off

LIFT
SPRINKLE Off

PRESS FAN
POMPA On
HYDRAN
MCFA
T
supply daya
Smoke
Detector
Pipe Work Nozzle

Heat
Detector

Discharge
Cylinders Sirene Warning Signal
Control
Panel
Manual Abort
Manual Release Station
Double Warning Light Station
CARA MEN-SELEKSI SISTEM
EFEKTIVITAS PEMADAMAN DAMPAK THD PERALATAN
Kecepatan pemadaman Clean-up pasca pemadaman
Sesuai bahaya yg dihadapi Kerusakan akibat air
Post-fire hold time Kerusakan bahan & karat
Kemampuan menembus api Terjadi kondensasi
Risiko penyalaan kembali Terjadi regangan termal

MASALAH INSTALASI GANGGUAN THD PENGHUNI


Ukuran & berat alat pemadam Daya racun
Masalah pemipaan Level kebisingan
Kemudahan dlm pemeliharaan Penambahan tekanan udara
Waktu pemasangan Jarak pandang /
Biaya instalasi penglihatan Bahaya terhirup
Biaya pengisian ulang Alat listrik bertegangan
Ketersediaan bahan pemadam aman Dekomposisi termal
bahan
KECOCOKAN RUANG PENERIMAAN THD LINGKUNGAN
Ruang bisa menyimpan gas Potensi penipisan lap. ozon
Tuntutan uji integritas ruangan Potensi pemanasan global
Kebutuhan menyumbat bocor Lama hidup di atmosfir
ALAT PEMADAM API RINGAN

Portable Fire Extinguisher


ALAT PEMADAM API RINGAN

• DAPAT DIOPERASIKAN SATU ORANG


• UNTUK PEMADAMAN MULA
KEBAKARAN
• SEBATAS VOLUME API KECIL
Penempatan
Perencanaan tepat
Petugas
kompeten
Pengadaan
Sertifikat

Kebijakan

Fire risk
Assessment •Safety
Jenis dan •Cepat
Pemeliharaan ukuran •Tepat
teratur tepat
Tipe konstruksi

STORED

CO2
PRESSURE
( N2 )
CARTRIDGE
ALAT PEMADAM API RINGAN
Ref :
Pert. Menaker No Per-04/Men/1980

HARUS SIAP PAKAI PADA WAKTUNYA

• JENIS DAN UKURANNYA SESUAI


• MUDAH DILIHAT DAN MUDAH DIAMBIL
• KONDISI BAIK
• SETIAP ORANG DAPAT
MENGOPERASIKAN DENGAN BENAR,
TIDAK MEMBAHAYAKAN DIRINYA.
JENIS MEDIA PEMADAM

JENIS BASAH JENIS KERING


- AIR BUSA - DRY POWDER
- - CO2
WATER

- CLEANT AGENT

POWDER
FOAM

HALON
KEGAGALAN APAR

WATER

POWDER
HALON
2

FOAM
Jenis tidak sesuai

Ukuran tidak sesuai Tidak bertekanan


- bocor
Macet/tidak berfungsi
Menggumpal
Salah penempatan - tunda refill
• belum ditunjuk
Petugas
• tidak trampil
JENIS MEDIA PEMADAM KEBAKARAN DAN APLIKASINYA

Jenis media pemadam


Tipe basah Tipe kering
Jenis kebakaran
Clean
Air Busa Powder Agent
Bahan spt (kayu, kertas, kain dsb. VVV V VV V*)
Klas A
Bahan berharga XX XX VV**) VVV
Bahan cair XXX VVV VV V*)
Klas B
Bahan gas X X VV V *)

Klas C Panel listrik, XXX XXX VV VVV

Klas D Kalium, litium, magnesium XXX XXX Khusus XXX

Keterangan :

VVV : Sangat efektif


X : Tidak tepat
VV : Dapat digunakan
XX : Merusak
V : Kurang tepat / tidak dianjurkan
XXX : Berbahaya
*) : Tidak efisien
**) : Kotor / korosif
TANDA PEMASANGAN
Sistem Hydrant dan
Sprinkler
FIRE HYDRANT
Jaringan instalasi pipa air
untuk pemadam kebakaran
yang dipasang secara permanen

Komponen sistem Hidrant


- Sistem persediaan air (45 menit) 1 1/2 Inc
- Sistem Pompa
(Jockey, Utama & Cadangan)
- Jaringan pipa 2 1/2 Inc
- Kopling outlet / Pilar / Landing valve
2 1/2 Inc
- Slang dan nozle
- Sistem kontrol tekanan & aliran
Out door

Seamiest
Connection

RESERVOAR
PERENCANAAN HYDRANT

KLASIFIKASI HUNIAN
Tingkat resiko bahaya kebakaran

Resiko Ringan Luas 1000-2000 M2


2 titik hydran, tambahan 1 titik
Tiap 1000M2

Resiko Sedang Luas 800-1600 M2


2 titik hydran, tambahan 1
titik Tiap 800M2

Resiko Berat Luas 600-1200 M2


2 titik hydran, tambahan 1 titik
Tiap 600M2
KARAKTERISTIK TEKANAN HYDRANT

Standar tekanan pada


1 2 nozle teringgi & terjauh :
3 2
mak. (H1) = 7.0 kg/cm
2
min. (H3) = 4.5 kg/cm

Diuji dengan membuka


3 titik nozle :
1. Nozle terjauh
Q =US GPM 2. Nozle pertengahan
3. Nozleterdekat
High zone Medium Zone
Low zone
RESERVOAR
53o C
141o C

68o C
182o C

79o C

201o C
260o C
93o C
TRIANGLES OF FIRE

HEAT HUMAN LIVES

FUEL OXYGEN PROPERTY ENVIRONMENT

Triangle of fire F.S.M Fire Protection Triangle

ACTIVE system PASSIVE system

Firesafety Triangle

Anda mungkin juga menyukai