Makalah PKN
Makalah PKN
Disusun Oleh :
2021/2022
PENDAHULUAN
Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia sebelum disahkan pada
tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai-nilainya telah ada pada bangsa Indonesia sejak
zaman dahulu kala sebelum Indonesia mendirikan suatu Negara. Nilai-nilai itu berupa
adat istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai religius. Nilai-nilai tersebut telah ada dan
melekat serta teramalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pandangan hidup dan
nilai-nilai luhur yang dicita-citakan. Nilai-nilai tersebut kemudian diangkat dan
dirumuskan secara formal oleh para bapak-bapak pendiri bangsa ini untuk selanjutnya
dijadikan dasar filsafat Indonesia.
PEMBAHASAN
Identitas Nasional merupakan istilah yang terdiri dari dua kata yaitu identitas dan
nasional. Secara harfiah, identitas adalah ciri-ciri, jati diri atau tanda yang melekat pada
seseorang atau sesuatu yang berguna untuk membedakannya dengan sesuatu yang lain.
Kata nasional adalah identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang terikat
karena kesamaan, baik kesamaan budaya, agama, fisik, keinginan, atau cita-cita.
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki
suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya. Berdasarkan
hal itu, setiap bangsa yang ada saat ini memiliki identitasnya masing-masing sesuai
dengan keunikan, sifat dan karakter dari suatu bangsa. Hal ini tergantung dari bagaimana
suatu bangsa terbentuk secara historis. Identitas nasional yang dimiliki oleh suatu bangsa
tidak bisa dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa.
Identitas nasional dalam konteks bangsa cenderung mengecu pada kebudayaan, adat
istiadat, serta karakter khas suatu negara. Seperti bahasa daerah, tarian daerah, musik-
musik daerah, dan lain sebagainya. Sedangkan identitas nasional dalam konteks negara
tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih,
Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia, Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika,
Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD
1945 serta Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat,
pahlawan – pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional seperti Pattimura,
Hasanudin, Pangeran Antasari dan lain – lain. Dari banyaknya simbol kenegaraan,
Pancasila menjadi ciri khas untuk bangsa indonesia itu sendiri. Tanpa Pancasila, negara
dan bangsa ini ibarat kapal tanpa kompas yang tengah berlayar di samudra luas tanpa
tujuan jelas.
Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas serta keunikan
sendiri-sendiri, yang sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang mendukung kelahiran
identitas nasional tersebut. Adapun faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas
nasional bangsa Indonesia meliputi :
Hasil dari interaksi dari berbagai faktor tersebut melahirkan proses pembentukan
masyarakat, bangsa, dan negara bangsa beserta identitas bangsa Indonesia, yang muncul
tatkala nasionalisme berkembang di Indonesia pada awal abad XX. Faktor pertama,
mencakup etnisitas, teritorial, bahasa, agama dan yang sejenisnya. Bagi bangsa Indonesia
yang tersusun atas berbagai macam etnis, bahasa, agama wilayah serta bahasa daerah,
merupakan suatu kesatuan meskipun berbeda-beda dengan kekhasan masing-masing.
Kesatuan tersebut tidak menghilangkan keberanekaragaman, dan hal inilah yang di kenal
dengan Bhineka Tunggal Ika. Bagi bangsa Indonesia yang tersusun atas berbagai macam
etnis, bahasa, agama wilayah serta bahasa daerah, merupakan suatu kesatuan meskipun
berbeda-beda dengan kekhasan masing-masing. Kesatuan tersebut tidak menghilangkan
keberanekaragaman, dan hal inilah yang di kenal dengan Bhineka Tunggal Ika. Faktor
kedua, meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya angkatan bersenjata
modern dan pembangunan lainnya dalam kehidupan Negara. Dalam hubungan ini bagi
suatu bangsa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pembangunan negara dan
bangsanya juga merupakan suatu identitas nasional yang bersifat dinamis. Pembentukan
identitas nasional yang dinamis ini sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan dan
prestasi bangsa Indonesia dalam membangun bangsa dan negaranya. Dalam hubungan ini
sangat diperlukan persatuan dan kesatuan bangsa, serta langkah yang sama dalam
memajukan bangsa dan Negara Indonesia.
Faktor ketiga, mencakup kodifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi, tumbuhnya
birokrasi dan pemantapan sistem pendidikan nasional. Bagi bangsa Indonesia unsur bahasa
telah merupakan bahasa persatuan dan kesatuan nasional, sehingga bahasa Indonesia telah
merupakan bahasa resmi negara dan bangsa Indonesia. Demikian pula menyangkut biroraksi
serta pendidikan nasional telah dikembangkan sedemikian rupa meskipun sampai saat ini
masih senantiasa dikembangkan.
Keempat faktor tersebut pada dasarnya tercakup dalam proses pembentukan identitas
nasional bangsa Indonesia, yang telah berkembang dari masa sebelum bangsa Indonesia
mencapai kemerdekaan dari penjajahan bangsa ini. Oleh karena itu pembentukan identitas
nasional Indonesia melekat erat dengan unsur-unsur lainnya seperti sosial, ekonomi, budaya,
etnis, agama serta geografis, yang saling berkaitan dan terbentuk melalui suatu proses yang
cukup panjang.
Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat internasional, memiliki
sejarah serta prinsip dalam hidupnya yang berkembang menuju fase nasionalisme modern,
diletakkanlah prinsip-prinsip dasar filsafat sebagai suatu asas dalam hidup berbangsa dan
bernegara. Para pendiri negara menyadari akan pentingnya dasar filsafat ini, kemudian
melakukan suatu penyelidikan yang dilakukan oleh badan yang akan meletakkan dasar
filsafat bangsa dan negara yaitu BPUPKI. Prinsip- prinsip dasar itu ditemukan oleh para
pendiri bangsa tersebut yang diangkat dari filsafat hidup atau pandangan hidup bangsa
Indonesia, yang kemudian diabstraksikan menjadi suatu prinsip dasar filsafat negara yaitu
Pancasila. Jadi dasar filsafat suatu bangsa dan negara berakar pada pandangan hidup yang
bersumber kepada kepribadian sendiri. Hal inilah menurut Titus dikemukakan bahwa salah
satu fungsi filsafat adalah kedudukannya sebagai suatu pandangan hidup masyarakat.
Dapat pula dikatakan bahwa Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan negara
Indonesia pada hakekatnya bersumber pada nilai-nilai budaya dan keagamaan yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia sebagai kepribadian bangsa. Tetapi pada era sekarang ini negara
Indonesia bertentangan dengan Pancasila yakni pada sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil
dan beradab. Negara Indonesia yang biasanya menjalankan atau mengamalkan sila-sila dalam
Pancasila tetapi sekarang malah mengabaikan norma-norma yang terkandung dalam lima sila
dalam Pancasila.
Kata identitas memiliki arti sebagai ciri-ciri atau jati diri dari seseorang, kelompok
atau sesuatu yang dapat membuatnya berbeda dengan yang lain. Kata nasional disini lebih
tertuju pada konsep kebangsaan, dan juga merujuk pada kelompok yang terikat oleh
kesamaan ras, agama, budaya, Bahasa, dan lain-lain. Sedangkan identitas nasional sendiri
yaitu sebagai ideologi negara, pandangan hidup bangsa, dan juga kepribadian bangsa
sehingga mecapai kedudukan tertinggi dalam tatanan berbangsa dan bernegara dan termasuk
tatanan hukum yang berlaku di negara Indonesia. Tapi, secara garis besar identitas nasional
adalah sesuatu yang dibentuk dan disepakati dengan dimusyawarahkan secara mufakat yang
nantinya dapat membedakan negara satu dengan negara lainnya.
Pancasila sebagai identitas nasional, yaitu sebagai kepribadian bangsa yang dapat
mendorong bangsa Indonesia agar tetap berjalan sesuai relnya tetapi tidak melawan arus
globalisasi, melainkan bangsa menjadi lebih cermat dan bijak dalam menjalani dan
menghadapi tantangan dan juga peluang yang ada.
Alasan Pancasila sebagai identitas nasional karena bangsa Indonesia salah satu dari
masyarakat internasional yang punya sejarah dan prinsip yang berbeda dengan bangsa-bangsa
di dunia. Prinsip dasar filsafat dijadikan sebagai asas filsafat hidup berbangsa dan bernegara
yang berupa Pancasila. Jadi, dapat dikatakan Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan
negara Indonesia yang bersumber pada nilai budaya dan agama yang dimiliki oleh Indonesia
sebagai kepribadian atau identitas bangsa. Selain itu, Pancasila sebagai dasar hukum dan juga
pandang hidup bangsa.
Secara Etimologi, kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta India (Kasta
Brahmana), yaitu kata “Panca” yang artinya Lima, dan “Sila” yang artinya Dasar. Sehingga
arti Pancasila secara harfiah adalah Lima Dasar.
Pancasila dicetuskan oleh para pendiri bangsa Indonesia agar kita mempunyai pondasi
yang kuat dalam menjalankan pemerintahan. Artinya, dengan adanya Pancasila maka
Indonesia memiliki dasar atau pondasi dalam bernegara sehingga tidak mudah dipengaruhi
dan dijajah oleh bangsa lain.