Oleh :
Anindita Rizki
NIM 2020-01-14401-007
Oleh :
Anindita Rizki
NIM 2020-01-14401-007
Pembimbing I Pembimbing II
Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan anugerah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan
Asuhan Keperawatan yang membahas tentang ” Asuhan Keperawatan Kebutuhan
Dasar Manusia (Nyeri) Pada Ny. S Dengan Diagnosa Medis Syok Hipovalemik
Pada Kasus Retensio Plasenta di Ruang Cempaka RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya.”. Laporan pendahuluan ini disusun guna melengkapi tugas PPK I.
Laporan Pendahuluan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu, Maria Adelheid Ensia S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu, Septian Mugi Rahayu Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ners
STIKes Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Dian Mitra D.Silalahi., S.Kep., Ners selaku pembimbing akademik
yang telah banyak memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam
penyelesaian asuhan keperawatan ini
4. Ibu Sulistiaiawati, S. Tr., Keb selaku pembimbing lahan yang telah banyak
memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam penyelesaian
asuhan keperawatan ini
5. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini.
Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini mungkin terdapat kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan pendahuluan
ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Palangka Raya, 20 Desember 2021
Anindita Rizki
DAFTAR ISI
2.1.5 Patofisiologi
Saat terjadinya stimulus yang menimbulkan kerusakan jaringan
hingga pengalaman emosional dan psikologis yang menyebabkan nyeri,
terdapat rangkaian peristiwa elektrik dan kimiawi yang kompleks, yaitu
transduksi, transmisi, modulasi dan persepsi. Menurut (Haswita, 2017)
terdapat empat proses fisiologi nyeri, yaitu:
a) Proses transduksi
Transduksi nyeri adalah proses dimana stimulus noksius diubah
menjadi aktivitas elektrik pada ujung saraf sensorik (reseptor) terkait.
b) Proses transmisi
Transmisi adalah proses terlibatnya tiga komponen saraf yaitu saraf
sensorik perifer yang meneruskan impuls ke medulla spinalis, kemudian
jaringan saraf yang meneruskan impuls yang menuju ke atas
(ascendens), dari medulla spinalis ke batang otak dan thalamus yang
terakhir hubungan timbal balik antara thalamus dan cortex.
c) Proses medulasi
Proses medulasi adalah aktivitas saraf yang bertujuan mengontrol
transmisi nyeri. Suatu senyawa tertentu telah ditemukan di sistem saraf
pusat secara selektif menghambat transmisi nyeri di medulla spinalis.
Senyawa ini diaktifkan jika terjadi relaksasi atau obat analgetika seperti
morfin.
d) Proses persepsi
Proses persepsi adalah proses impuls nyeri yang ditransmisikan hingga
menimbulkan perasaan subyektif dari nyeri sama sekali belum jelas.
Bahkan struktur otak yang menimbulkan persepsi tersebut juga tidak
jelas. Sangat disayangkan karena nyeri secara mendasar merupakan
pengalaman subyektif yang dialami seseorang sehingga sangat sulit
untuk memahaminya.
Pathway Nyeri
2.3.2 Penyebab
Syok Hipovolemik adalah terganggunya sistem sirkulasi akibat dari volume
darah dalam pembuluh darah yang berkurang. Hal ini dapat terjadi akibat
pendarahan yang masif atau kehilangan plasma darah. Kekurangan volume darah
sekitar 15-25% biasanya akan menyebabkan penurunan tekanan darah sistolik,
sedangkan defisit volume darah lebih dari 45% umumnya fatal.
Syok setelah trauma biasanya jenis hipovolemik yang disebabkan oleh
perdarahan (internal atau eksternal) atau karena kehilangan cairan ke dalam
jaringan kontusio atau usus yang memgembang, kerusakan jantung dan paru-paru
dapat juga menyongkong masalah ini secara bermakna. Syok akibat kehilangan
cairan berlebih juga timbul pada pasien luka bakar yang luas (Caterio, Jeffry M.,
Kahan, Scott, 2010).
Penyebab syok hipovolemik dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok
yang terdiri dari :
1) Perdarahan
a) Eksternal Kehilangan darah karena perdarahan yang mengalir keluar
tubuh di sebabkan oleh trauma tembus atau trauma tumpul. Trauma yang
berakibat fraktur tulang besar, dapat menampung kehilangan darah yang
besar. Misalnya fraktur humerus. menghasilkan 500-1000 ml perdarahan
atau fraktur femur menampung 1000-1500 mi perdarahan.
b) Internal.
1) Hematom supkapsular hati
2) Aneurisma aorta pecah karena kelainan pembuluh darah
3) Perdarahan gastrointestinal
4) Perlukaan berganda
2) Retensio Plasenta
a) Placenta adherens
Retensi plasenta jenis placenta adherens terjadi ketika kontraksi rahim
tidak cukup kuat untuk mengeluarkan plasenta. Kondisi ini dapat
disebabkan oleh kelelahan pada ibu setelah melahirkan atau karena atonia
uteri. Placenta adherens merupakan jenis retensi plasenta yang paling
umum terjadi.
b) Plasenta akreta
Plasenta akreta terjadi ketika plasenta tumbuh terlalu dalam di dinding
rahim sehingga kontraksi rahim saja tidak dapat mengeluarkan plasenta.
Kondisi ini umumnya disebabkan oleh kelainan pada lapisan rahim
akibat menjalani operasi pada rahim atau operasi caesar pada kehamilan
sebelumnya
c) Trapped placenta
Trapped placenta adalah kondisi ketika plasenta sudah terlepas dari
dinding rahim, tetapi belum keluar dari rahim. Kondisi ini terjadi akibat
menutupnya leher rahim (serviks) sebelum plasenta keluar.
Faktor Risiko Retensi Plasenta
Retensi plasenta lebih berisiko dialami oleh ibu dengan beberapa faktor
berikut:
- Hamil di usia 30 tahun ke atas
- Melahirkan sebelum usia kehamilan mencapai 34 minggu
(kelahiran prematur).
- Mengalami proses persalinan yang terlalu lama
- Melahirkan bayi yang mati di dalam kandungan
Gejala Retensi Plasenta
Tanda utama retensi plasenta adalah tertahannya sebagian atau seluruh
plasenta di dalam tubuh lebih dari 30 menit setelah bayi dilahirkan.
Keluhan lain yang dapat dialami adalah:
- Demam
- Menggigil
- Nyeri yang berlangsung lama
- Perdarahan hebat
- Keluar cairan dan jaringan berbau tidak sedap dari vagina
3) Kehilangan Plasma
a) Luka bakar luas.
b) Pankreatitis
c) Deskuamasi kulit
d) Sindrom Dumping
e) DHF
f) Peritonitis
g) Obstruksi Ileus
4) Kehilangan Cairan Ekstrsseluler
a) Muntah (vomitus)
b) Dehidrasi
c) Diare
d) Terapi diuretik yang sangat agresif
e) Diabetes Inspidius
f) Infusiensi Adrenal
2.3.4 Patofisiologi
Syok hipovolemik atau status syok akibat dari kehilangan volume cairan
sirkulasi (penurunan volume darah), dapat diakibatkan oleh berbagai kondisi
yang secara bermakna menguras volume darah normal, plasma, atau air.
Patologi dasar, tanpa memperhatikan tipe kehilangan cairan yang pasti,
dihubungkan dengan defisit volume atau tekanan cairan sirkulasi aktual.
Penurunan volume cairan sirkulasi menurunkan aliran balik vena, yang
mengurangi curah jantung dan karenannya menurunkan tekanan darah.
Penurunan curah jantung disebabkan oleh penurunan volume preload
walaupun terdapat kompensasi peninggian resistansi vaskuler, vasokonstriksi
dan takikardia. (Dewi, Rismala. 2013)
Kegagalan sirkulasi menyebabkan hantaran oksigen (DO) ke jaringan
berkurang diikuti dengan penurunan tekanan oksigen parsial (PO ). Pada saat
terjadi penurunan pO sampai pada titik kritis, maka fosforilasi oksidatif yang
bergantung pada oksigen akan menggeser metabolisme, dari aerob menjadi
anaerob, sehingga kadar laktat darah meningkat dan menyebabkan
terjadinyaasidosis laktat. Hantaran oksigen dipengaruhi oleh kandungan
oksigen darah arteri (CaO ) dan curah jantung (CO) sesuai dengan persamaan
berikut (Dewi, Rismala. 2013) Curah jantung pada anak sangat tergantung
pada detak jantung (HR) dibandingkan dengan isi sekuncup (SV) karena
miokard belum matang. Pada saat tubuh kehilangan volume intravaskular
lebih dari 10% akan terlihat beberapa usaha tubuh untuk mengembalikan
fungsi kardiovaskular dan volume darah dengan mekanisme kompensasi yang
melibatkan respon neurohumoral, kemoreseptor, dan endokrin. Berdasarkan
proses patofisiologi tersebut syok terbagi menjadi 3 fase, yaitu fase
kompensasi, dekompensasi, dan ireversibel. (Dewi, Rismala. 2013).
Berbeda dengan gambaran klinis pada dewasa, pada hipotensi merupakan
keadaan.anak yang sudah terlambat, sehingga sangat diperlukan kecurigaan
yang cukup besar dari para klinisi serta pemeriksaan fisik yang terarah agar
dapat mendiagnosis syok pada fase awal (Dewi, Rismala.2013).
Berdasarkan penyebabnya, syok hipovolemik dibagi menjadi 2 yaitu
hemoragik (perdarahan masif) dan (kehilangan cairan tubuh) (Ramdani B.,
2016). non hemoragik
Penyebab syok hipovolemik yang sering terjadi pada anakmeliputi (Ramdani
B., 2016).
2.3.8 Pengobatan
2.4.5 Evaluasi
Pada proses ini, intervensi keperawatan harus ditentukan apakah
intervensi tersebut harus diakhiri, dilanjutkan, dimodifikasi, ataupun dirubah.
Evaluasi dilakukan secara continue dimana evaluasi dilakukan segera setelah
implementasi dilaksanakan sehingga memungkinkan perawat untuk segera
merubah atau memodifikasi intervensi keperawatannya. Evaluasi tidak hanya
dilaksanakan segera setelah implementasi dilakukan, namun juga dilaksanakan
pada interval tertentu untuk melihat perkembangan untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan (Kozier B, 2010).
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN DASAR
3.1 PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Umur : 25 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Jawa/Indoneia
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SD
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : JL. Perum. PT. Agrinda Green Lestari
Tgl MRS : 15-12-2021
Diagnosa Medis : Syok Hipovalemik
B. RIWAYAT KESEHATAN /PERAWATAN
1) Keluhan Utama :
Klien mengatakan nyeri di bagian bawah perut seperti ditusuk dengan
skala 5, nyeri berlangsung cukup lama disertai pusing.
2) Riwayat Penyakit Sekarang :
- Alasan masuk RS : Rujukan dari PT. ALS dengan retensio plsenta
- Riwayat kesehatan pasien : Pada jam 10.00 wib ditolong bidan bayi
lahir sehat plasenta belum lahir sudah 2 kali suntik injeksi IM.
3) Riwayat Penyakit Sebelumnya (riwayat penyakit dan riwayat operasi)
- Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya
- Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat operasi
- Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi makanan atau
minuman
4) Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga
Rasa Nyaman Nyeri
1. OKSIGENASI 2. CAIRAN
Nadi : 121x /menit Kebiasaan minum : 3 gelas /hari,
Pernapasan : 17 x /mnt Jenis : Air mineral
TD: 120/90 mmHg Turgor kulit : Tidak ada
Bunyi Nafas : Vesikuler Mukosa mulut : Normal
Respirasi : Normal Punggung kaki : Normal warna : Sawo matang
Kedalaman : - Pengisian kapiler : Normal
Fremitus : Simetris Mata cekung : Normal
Sputum : (-) Negative Konjungtiva : Anemis
Sirkulasi Oksigen : Normal Sklera : Normal
Dada : Simetris Edema : Tidak ada
Oksigen : ( Tgl : - Canula /sungkup :- ltr/m Distensi vena jugularis Tidak ada
WSD : ( Tgl: - di – Keadaan-) Asites : Tidak ada
Riwayat Penyakit : Tidak ada Minum per NGT : Tidak ada
Lain – lain : Tidak ada Terpasang Dekompresi NGT : Tidak ada (dimulai
tgl : -)
Jenis : - dipasang di : - )
Terpasang infuse : Ada
(dimulai tgl : 15 Desember 2021 Jenis : Ringer
Laktate 500ml 20 tpm
dipasang di : Tangan kanan)
Lain –lain : Tidak ada
Masalah Keperawatan : Masalah Keperawatan :
Ο Intolerance aktivitas Ο Pola nafas tdk efektif Ο Kekurangan volume cairan ,
Ο Gg pertukaran gas Ο Penurunan Curah Jantung Ο Kelebihan volume cairan
Ο Gg Perfusi Jaringan Ο dll
()dll.
3. NUTRISI 4. KEBERSIHAN PERORANGAN
TB : 140 cm BB : 40 Kg Kebiasaan mandi : 2x/hari
Kebiasaan makan : 3 kali /hari ( teratur /tdk Cuci rambut : 1 x /hari
teratur) Kebiasaan gosok gigi : 2x /hari
Keluhan saat ini : Kebersihan badan : () Bersih Kotor
Tidak ada nafsu makan ( ) Mual Muntah Keadaan rambut : () Bersih Kotor
Sakit /sukar menelan Sakit gigi Stomatis Keadaan kulit kepala () Bersih Kotor
Nyeri ulu hati /salah cerna , berhub dengan : Tidak Keadaan gigi dan mulut () Bersih Kotor
ada Keadaan kuku : () Pendek ( ) Panjang
Disembuhkan oleh : - Keadaan vulva perineal : Normal
Pembesaran tiroid : Tidak ada hernia /massa : Keluhan saat ini : Tidak ada
Tidak ada Iritasi kulit : Tidak ada
Maltosa : - Kondisi gigi/gusi : Normal Luka bakar : Tidak ada
Penampilan lidah : Normal Keadaan luka : Tidak ada
Bising usus : 10 x /mnt Lain lain : Tidak ada
Makanan /NGT/parental (infuse) :
(dimulai tgl : Infuse dimulai tanggal 15-12-2021.
Cairan : RL 500ml
Dipasang di: Tangan kanan
Porsi makan yang dihabiskan : ⁄ porsi
Makanan yang disukai : Sayur bening
Diet : Tidak ada
Lain lain : Tidak ada
Masalah Keperawatan Masalah keperawatan
Ο Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari Ο Defisit perawatan diri : Tidak ada
kebutuhan Ο Gangguan integritas kulit
Ο Ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari Ο dll Tidak ada
kebutuhan
Ο dll Tidak ada
5. AKTIVITAS ISTIRAHAT 6. ELIMINASI
Aktivitas waktu luang : Istirahat Kebiasaan BAB : 1 x /hari
Aktivitas Hoby : Menonton BAK : 6x /hari
Kesulitan bergerak : - Meggkan laxan : Tidak ada
Kekuatan Otot : Meggkan diuretic : Tidak ada
555 555 Keluhan BAK saat ini : Tidak ada
Keluhan BAB saat ini : Tidak ada
555 555 Peristaltik usus : Tidak ada
Abdomen : Nyeri tekan : Tidak ada
Tonus Otot : Normal Lunak /keras :Lunak
Postur : Normal tremor : Tidak ada Massa : Tidak ada
Rentang gerak : Tidak ada Ukuran/lingkar abdomen : - cm
Keluhan saat ini : Tidak ada Terpasang kateter urine : Ada
Penggunaan alat bantu : Tidakada ( dimulai tgl : 15 Desember 2021 di : }
( tgl : - di- ) Penggunaan alcohol : - Jlh /frek : - x /hari.
Pelaksanaan aktivitas : Tidak ada Lain – lain Tidak ada
Jenis aktivitas yang perlu dibantu : Tidak ada
Lain - lain : Tidak ada
Masalah Keperawatan Masalah Kepewatan
Ο Hambatan mobilisasi fisik Ο Diare Ο Konstipasi Ο Retensi urine
Ο dll Ο Inkontinen urine ΟDisuria ΟKeseringan Ο
Urgensi
7. TIDUR & ISTIRAHAT 8. PENCEGAHAN TERHADAP BAHAYA
Kebiasaan tidur : Malam Siang Reflek : Normal
Lama tidur : Malam : 7 jam, Siang : 1/2 jam Penglihatan : Normal
Kebiasaan tidur : Tidak ada Pendengaran : Normal
Kesulitan tidur : Normal Penciuman : Normal
Cara mengatasi : Tidak ada Perabaan : Normal
Lain – lain : Tidak ada Lain – lain : Tidak ada
Masalah Keperawatan Masalah Keperawatan
( )Gangguan Pola Tidur Ο Resiko Trauma Fisik Ο Resiko Injuri
Ο Gangguan Persepsi Sensorik
9. SEKSUALITAS
Aktif melakukan hubungan seksual : - Aktif melakukan hubungan seksual : -
Penggunaan kondom : - Penggunaan kondom : -
Masalah – masalah /kesulitan seksual : - Masalah – masalah /kesulitan seksual : -
Perubahan terakhir dalam frekuensi /minat : - Perubahan terakhir dalam frekuensi /minat : -
Wanita : Pria :
Usia Menarke : - thn, Lama siklus : - hari Rabas penis : - Gg Prostat : -
Lokasi : …Tidak ada Sirkumsisi : - Vasektomi : -
Periode menstruasi terakhir : Sebelum hamil anak Melakukan pemeriksaan sendiri : -
ke 3 sekitar bulan maret Payudara test : -
Menopause : - Prostoskopi /pemeriksaan prostat terakhir : -
Rabas Vaginal : - Tanda ( obyektif )
Perdarahan antar periode : - Pemeriksaan : -
Melakukan pemeriksaan payudara sendiri: - Payudara /penis /testis : -
Tanda ( obyektif ) Kutil genatelia/test : -
Pemeriksaan : -
Payudara /penis /testis -
Kutil genatelia/test : -
Masalah Keperawatan
Ο Perdarahan Ο Gg citra tubuh Ο Disfungsi Seksual Ο Gg Pemenuhan Kebthn seksualitas
10. KESEIMBANGAN & PENINGKATAN HUBUNGAN PSIKO SERTA INTERAKSI
SOSIAL
Lama perkawinan : 3 thn, Sosiologis : Perumahan
Hidup dengan : Suami dan anak Perubahan bicara : Penggunaan alat bantu
Masalah /Stress : Tidak ada komunikasi : Tidak ada
Cara mengatasi stress : Tidak ada Adanya laringoskopi : Tidak ada
Orang pendukung lain : Tidak ada Komunikasi verbal / non verbal dengan keluarga /
Peran dalam struktur keluarga : Ibu orang terdekat lain : Tidak ada
Masalah – masalah yang berhubungan dengan Spiritual : Tidak ada
penyakit /kondisi : Tidak ada Kegiatan keagamaan : Tidak ada
Psikologis : Tidak ada Gaya hidup : Tidak ada
Keputusasaan : Tidak ada Lain – lain : Tidak ada
C. PENYULUHAN DAN PEMBELAJARAN
1. Bahasa Dominan (Khusus) : Tidak ada Buta huruf : Tidak ada
Ο Ketidakmampuan belajar (khusus) Ο Keterbatasan kognitif
2. Informasi yang telah disampaikan :
Ο Pengaturan jam besuk
Ο Hak dan kewajiban klien
Ο Tim /petugas yang merawat
()Lain –lain :
3. Masalah yang ingin dijelaskan
Ο Perawatan diri di RS
()Obat – obat yang diberikan
Ο Lain – lain
Ο Orientasi Spesifik terhadap perawatan (seperti dampak dari agama
/kultur yang dianut)
b) Tonus
c) Refleks Fisiologis
- Bisep : Normal
- Trisep : Normal
- Radius : Normal
- Ulna : Normal
d) Refleks Patologis
Hoffman Tromer (-) Negative
e) Sensibilitas
Nyeri : Skala 4
4. Ekstremitas Inferior :
a) Motorik
Pergerakan :Normal
Kekuatan :
555 555
555 555
b) Tonus :-
c) Refleks Fisiologis
Refleks Patella : (+) Positive
d) Refleks Patologis
- Babinsky :-
- Chaddock :-
- Gordon :-
- Oppenheim :-
- Schuffle :-
5. Rangsang Meningen
a) Kaku kuduk :-
b) Brudzinksky I & II : -
c) Lassaque :-
d) Kernig Sign :-
E. DATA GENOGRAM
Keterangan:
= Perempuan
= Laki- laki
= Meninggal
= Pasien Syok
Hipovolemik
F. DATA PEMERIKSAAN PENUNJANG ( DIAGNOSTIK &
LABORATORIUM )
Anindita Rizki
(………………………………………..)
ANALISIS DATA
DO :
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak gelisah
- Frekuensi nadi meningkat
TTV :
TD : 120/80
N : 121
R : 17
S : 36,3
SPO2 : 99
PRIORITAS MASALAH
Tanda tangan
Hari/Tanggal
Implementasi Evaluasi (SOAP) dan
Jam
Nama Perawat