Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L)


PT. TELKOM INDONESIA
BIDANG K3 LINGKUNGAN KERJA DAN BAHAN KIMIA BAHAYA BERACUN DAN
K3 KESEHATAN KERJA

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN ONLINE KE-5

KELOMPOK 1

1. Aditya Wahyu Nugraha


2. dr Atika Herawati
3. Heru Darmawan
4. Heru Yuwono
5. Surya Wulan Yuliana
6. Teguh Satrio Utomo

PENYELENGGARA
PT. SINARINDO GLOBAL SARANA
18 Januari – 2 Februari 2021
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................. 2
B. Maksud dan Tujuan.......................................................................... 3
C. Ruang Lingkup................................................................................. 4
D. Dasar Hukum.................................................................................... 4

BAB II KONDISI PERUSAHAAN


A. Gambaran Perusahaan....................................................................... 5
B. Fasilitas Perusahaan.......................................................................... 7
C. Temuan............................................................................................. 7

BAB III ANALISA


A. Hasil observasi kesesuaian ............................................................... 8
B. Hasil observasi ketidak sesuaian....................................................... 17

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................... 27
B. Saran................................................................................................. 27

REFERENSI

223
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dilansir dari Kompas.com (11/6/2018), Indonesia telah berkomitmen dan siap


menerapkan industri 4.0 untuk membangun industri manufaktur yang berdaya saing global.
Komitmen Indonesia ini ditandai dengan diluncurkan “Making Indonesia 4.0”oleh Presiden
Joko Widodo pada April 2018. Penamaan Making Indonesia 4.0 ini menurut Jokowi sangat
tepat. karena memiliki arti yang bagus, yakni membangun kembali perindustrian Indonesia ke
era baru pada revolusi industri keempat dan merevitalisasi industri nasional secara
menyeluruh.
Salah satu aspek yang harus dipenuhi untuk mencapai industry 4.0 adalah dengan
memberikan
perlindungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) bagi tenaga kerjanya.
Menurut Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja, Keselamatan dan Kesehatan
Kerja yang selanjutnya disingkat K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
keselamatan dan Kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja. Kecelakaan dan sakit di tempat kerja membunuh dan memakan lebih
banyak korban jika dibandingkan dengan perang dunia. Riset yang dilakukan badan dunia
ILO
menghasilkan kesimpulan, setiap hari rata-rata 6.000 orang meninggal, setara dengan satu
orang setiap 15 detik, atau 2,2 juta orang per tahun akibat sakit atau kecelakaan yang
berkaitan
dengan pekerjaan mereka (ILO, 2003).
Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan, pada tahun 2018 telah terjadi kecelakaan yang
berada ditempat kerja sebanyak 114.148 kasus. Sementara pada tahun 2019, hanya 77.295
kasus saja atau turun 33,05%. Meskipun telah mengalami penurunanjumlah, namun angka
kecelakaan kerja di Indonesia masih menempati urutan tertinggi untuk wilayah Asia

323
Tenggara.
Ini karena, lemahnya kesadaran dalam menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di
perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia.
Salah satu perusahaan yang perlu mendapat perhatian terhadap penerapan K3 di
perusahaannya adalah PT. Telkom Indonesia kantor Witel Malang. Perusahaan ini
merupakan
salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang telekomunikasi. PT. Telkom
Indonesia dalam kegiatan operasionalnya harus memenuhi standar dan prosedur K3. Oleh
karena itu, calon Ahli K3 Umum (AK3U) diwajibkan untuk mencari temuan temuan
kesesuaian dan temuan ketidaksesuaian beserta analisisnya pada aspek-aspek dan syarat-
syarat yang telah dilakukan oleh PT. Telkom Indonesia kantor Witel Malang dalam
mendukung K3.

B. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari dilakukannya Praktek Kerja Lapangan di PT. Telkom
Indonesia Kantor Witel Malang bagi calon AK3U ini adalah sebagai berikut:
1. Mempraktikan teori yang telah diterima selama kegiatan pembinaan dan sebagai
syarat yang harus dipenuhi bagi peserta Calon AK3U.
2. Mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi K3 dibidang
Kelembagaan
3. Peserta Calon Ahli K3 umum dapat mengidentifikasi, menganalisa dan memberikan
saran atau rekomendasi terkait pelaksanaan K3 pada perusahaan.
4. Mengetahui, menganalisa serta mengukur penerapan K3 di bidang Lingkungan Kerja,
dan Kesehatan Kerja serta Penerapan SMK3 di PT. Telkom Indonesia Kantor Witel
Malang.
5. Memberi masukan terhadap penerapan K3 di bidang Lingkungan Kerja dan Kesehatan
Kerja serta Penerapan SMK3 di PT. Telkom Indonesia Kantor Witel Malang yang belum
sesuai dengan peraturan.

423
C. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah sebagai berikut:
1. K3 Lingkungan Kerja dan Bahan Kimia Bahaya Beracun
2. K3 kesehatan kerja

D. Dasar Hukum
Adapun Undang Undang serta Peraturan Pemerintah yang mendasari Analisa observasi
penerapan K3 pada Praktek Lapangan Kerja Lapangan di PT. Telkom Indonesia Kantor Witel
Malang adalah sebagai berikut:
1. K3 Lingkungan Kerja
• Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
• PERMENAKER No. PER-05/MEN/2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lingkungan Kerja
• Permen PUPR No.14 Tahun 2017 Tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung

2. K3 Kesehatan Kerja
• Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
• PERMENAKERTRANS No.Per.03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja
• PERMENAKERTRANS No. Per/01 /MEN/1976 tentang Kewajiban Latihan Hiperkes
bagi Dokter Perusahaan

523
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

2.1. GAMBARAN PERUSAHAAN


PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan jaringan
telekomunikasi di Indonesia. Dalam upaya bertransformasi menjadi digital telecommunication
company, TelkomGroup mengimplementasikan strategi bisnis dan operasional perusahaan yang
berorientasi kepada pelanggan (customer-oriented). Kegiatan usaha TelkomGroup bertumbuh
dan berubah seiring dengan perkembangan teknologi, informasi dan digitalisasi, namun masih
dalam koridor industri telekomunikasi dan informasi.
Telkom mulai saat ini membagi bisnisnya menjadi 3 Digital Business Domain:
1. Digital Connectivity: Fiber to the x (FTTx), 5G, Software Defined Networking (SDN)/
Network Function Virtualization (NFV)/ Satellite
2. Digital Platform: Data Center, Cloud, Internet of Things (IoT), Big Data/ Artificial
Intelligence (AI), Cybersecurity
3. Digital Services: Enterprise, Consumer
Untuk menjawab tantangan industri digital, mendukung digitisasi nasional dan untuk
menginternalisasi agenda transformasi, maka Telkom telah menajamkan kembali Purpose, Visi,
dan Misi nya. Purpose dari Telkom adalah “Mewujudkan bangsa yang lebih sejahtera dan
berdaya saing serta memberikan nilai tambah yang terbaik bagi para pemangku kepentingan”.
Dengan visi “Menjadi digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat”, Telkom
membuat beberapa misi, yaitu:
1. Mempercepat pembangunan Infrastruktur dan platform digital cerdas yang berkelanjutan,
ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat.
2. Mengembangkan talenta digital unggulan yang membantu mendorong kemampuan
digital dan tingkat adopsi digital bangsa.
3. Mengorkestrasi ekosistem digital untuk memberikan pengalaman digital pelanggan
terbaik
Dalam mendukung perkembangan bisnis dan mempermudah penyebaran network di
Indonesia, Telkom membagi wilayah di Indonesia menjadi enam bagian besar yaitu, Sumatera,
DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur-Bali, Kalimantan dan Daerah Timur
Indonesia. Pada PKL kali ini, Witel Malang, salah satu bagian dari Regional Jawa Timur – Bali,
memberi kesempatan kepada peserta calon AK3U mengobservasi penerapan K3 di lingkungan
Witel Malang.

623
2.1.1. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi di Witel Malang digambarkan pada gambar 2.1.

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi Witel Malang

Dalam rangka menerapkan K3 di lingkungan kerja Witel Malang, telah dibuat organisasi
P2K3 yang strukturnya digambarkan pada gambar 2.2.

Gambar 2. 2 Struktur Organisasi P2K3 Witel Malang

723
2.2. FASILITAS PERUSAHAAN
Plasa Telkom Group Malang merupakan salah satu kantor dan Gedung Telkom terbesar di
kota Malang. Dengan sembilan lantai yang berdiri kokoh, Plasa Telkom Malang menjadi salah
satu Gedung tertinggi di Kawasan Blimbing, Malang. Beberapa fasilitas yang dimiliki kantor
Telkom Malang, antara lain:
1. Kantin
2. Parkir Mobil
3. Lift
4. Poliklinik

2.3 TEMUAN
Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilakukan untuk observasi penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di Telkom Witel Malang dalam beberapa aspek K3, khususnya K3 Lingkungan
Kerja K3 Kesehatan Kerja. Hasil dari observasi tersebut terbagi menjadi 2 (dua) temuan yakni
temuan sesuai dan temuan tidak sesuai. Adapun temuan-temuan yang ditemukan di lapangan
sebagai berikut:
1. Penerapan K3 Lingkungan Kerja di perusahaan.
a. Temuan Sesuai
• Pengunjung diberikan safety briefing
• Dilakukan pengecekan suhu dan terdapat westafel cuci tangan di depan Gedung
• Ada ventilasi di toilet Pria
• Adanya tempat pengolahan limbah B3
b. Temuan Tidak Sesuai
• Assembly point digunakan sebagai area parker
• Tidak ada tempat pembuangan pembalut di toilet wanita
• Terdapat genangan air dan barang-barang berserakan di ruang pompa
• Banyak ruangan yang pencahayaannya kurang
2. K3 Kesehatan Kerja di perusahaan
a. Temuan sesuai
• Tersedia klinik sebagai fasilitas Kesehatan pekerja
• Tenaga kerja di klinik sudah mengikuti pelatihan hiperkes
• Kotak P3K sudah tersedia di tiap lantai
• Adanya pengecekan suhu badan
b. Temuan tidak sesuai
• Masih ada pekerja yang tidak menggunakan APD walaupun sudah disediakan oleh
perusahaan

823
BAB III
TEMUAN & ANALISA

A. Temuan & Analisa Kesesuaian

NO LOKASI HASIL TEMUAN MANFAAT PERATURAN


PERUNDANGAN
1 Klinik Telkom Perusahaan Pertolongan Pertama Undang-Undang No. 01 tahun
mendirikan Klinik dapat 1970: Pasal 3 ayat 1 huruf e
untuk pemeriksaan segera dilakukan jika
tenaga kerja terjadi Undang-UndangNo. 13 tahun
kecelakaan kerja 2003 pasal 86

PERMENAKERTRANS
No.Per.03/MEN/1982 pasal 3

Undang-UndangNo. 01 tahun 1970: Pasal 3 ayat 1


e. memberi pertolongan pada kecelakaan;

Undang-UndangNo. 13 tahun 2003 Pasal 86


(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja
PERMENAKERTRANS No.Per.03/MEN/1982 Pasal 3
(1) Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan Pelayanan Kesehatan Kerja.
(2) Pengurus wajib memberikan Pelayanan Kesehatan Kerja sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

2 Kotak P3K Terdapat kotak P3K Dapat memberikan Undang-Undang No. 01 tahun

923
didalam klinik pertolongan pertyama 1970: Pasal 3 ayat 1 huruf e
secara cepat dan tepat PERMENAKERTRANS No.
kepada perkerja / Per.15 /MEN/VIII/2008 pasal
buruh /dan orang lain 2
yang berada di tempat
kerja, yang mengelami
sakit atau cidera di
tempat kerja
Undang-Undang No. 01 tahun 1970: Pasal 3 ayat 1
e. memberi pertolongan pada kecelakaan
PERMENAKERTRANS No. Per.15 /MEN/VIII/2008 pasal 2
1 Pengusaha wajib menyediakan petugas P3K dan fasilitas P3K di tempat kerja.
2 Pengurus wajib melaksanakan P3K di tempat kerja.
3 Tempat Sampah Ketersediaan tempat Untuk menjaga Undang-Undang No. 01 tahun
sampah organik, non kebersihan dan 1970 Pasal 3 ayat 1 huruf l
organik dan bahan lingkungan sekitar PERMENAKER No 5 tahun
berbahaya 2018 pasal 37

1023
Undang-Undang No. 01 tahun 1970 Pasal 3 huruf l
l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;

PERMENAKER No 5 tahun 2018 pasal 37


(2) Tempat sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit harus:     
a. terpisah dan diberikan label untuk sampah organik, non organik, dan bahan berbahaya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

4 Wastafel cuci tangan fasilitas cuci tangan menerapkan protokol Undang-Undang No. 01 tahun
atau wastafel, sabun kesehatan diharapkan 1970 Pasal 3 ayat 1 huruf l
dan tisu di depan dapat meminimalisir Undang-Undang Nomor 4
pintu masuk risiko dan dampak Tahun 1984 pasal 1
pandemi COVID-19 SURAT EDARAN NOMOR
HK.02.01/MENKES/335/2020

Undang-Undang No. 01 tahun 1970 Pasal 3 ayat 1


l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 pasal 1
Wabah penyakit menular yang selanjutnya disebut wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam
masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah
tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.
SURAT EDARAN NOMOR HK.02.01/MENKES/335/2020
Menyediakan fasilitas cuci tangan yang memadai dan mudah diakses oleh pekerja dan konsumen/pelaku usaha.

5 Pemeriksaan suhu badan Melakukan menerapkan protokol Undang-Undang No. 01 tahun

1123
pengecekan suhu kesehatan diharapkan 1970 Pasal 3 ayat 1 huruf l
badan bagi dapat meminimalisir Undang-Undang Nomor 4
konsumen di pintu risiko dan dampak Tahun 1984 pasal 1
masuk pandemi COVID-19
SURAT EDARAN NOMOR
HK.02.01/MENKES/335/2020

Undang-Undang No. 01 tahun 1970 Pasal 3 ayat 1 huruf


l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 pasal 1
Wabah penyakit menular yang selanjutnya disebut wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam
masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah
tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka
SURAT EDARAN NOMOR HK.02.01/MENKES/335/2020
Melakukan pengecekan suhu badan bagi seluruh pekerja sebelum mulai bekerja dan konsumen/pelaku usaha di pintu masuk.
Jika ditemukan pekerja dengan suhu >37,30C (2 kali pemeriksaan dengan jarak 5 menit), tidak diperkenankan masuk dan
diminta untuk melakukan pemeriksaan Kesehatan
6 Dokter perusahaan Dapat melakukan PERMENAKERTRANS No.
sudah mempunyai usaha keselamatan dan Per/01 /MEN/1976 pasal 2
sertifikat hiperkes Kesehatan kerja

1223
PERMENAKERTRANS No. Per/01 /MEN/1976 pasal 2
Yang dimaksud dengan dokter perusahaan ialah setiap dokter yang ditunjuk atau bekerja di perusahaan yang bertugas dan atau
bertanggung jawab atas Hygiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
7 Pemeriksaan Menjaga dan Undang-Undang no 13 tahun
Kesehatan tenaga mengetahui tingkat 2003 pasal 86
kerja saat awal Kesehatan tenaga kerja PERMENAKERTRANS No.
INFO DARI WAWANCARA masuk kerja dan Per/03 /MEN/1982 pasal 2
berkala 1 tahun
sekali

UNDANG-UNDANG no 13 tahun 2003 pasal 86


(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja
PERMENAKERTRANS No. Per/03 /MEN/1982 pasal 2
a. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus.

8 Pencahayaan lampu di ruang mesin lift cahaya lampu yang Menerangi tempat Undang-Undang no 01 tahun
terang yang tidak terkena 1970 pasal 3 ayat 1 huruf i
cahaya matahari
PERMENAKER No. 05 tahun
2018 pasal 18

Undang-Undang no 01 tahun 1970 pasal 3 ayat 1


i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
PERMENAKER No. 05 tahun 2018 pasal 18
Pencahayaan Buatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) huruf b dapat digunakan apabila Pencahayaan alami

1323
tidak memenuhi standar Intensitas Cahaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (4)
9 Alat Pelindung Diri APD yang sudah Melindungi tenaga Undang-Undang no 01 tahun
disiapkan oleh kerja dari potensi 1970 pasal 3 ayat 1 huruf f
perusahaan bahaya di tempat kerja PERMENAKERTRANS
No.PER-08/MEN/VII/2010
pasal 2

Undang-Undang no 01 tahun 1970 pasal 3 ayat 1


f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
PERMENAKERTRANS No.PER-08/MEN/VII/2010 pasal 2
Pengusaha wajib menyediakan APD bagi pekerja/buruh di tempat kerja

10 Tempat pengolahan limbah tempat pengolahan mengurangi resiko Undang-Undang No 1 tahun


limbah yang terpisah pencemaran limbah 1970 pasal 3ayat 1 huruf g
dari Gedung PERATURAN
PEMERINTAH REPUBLIK
NOMOR 18 TAHUN 1999
pasal 2

Undang-Undang No 1 tahun 1970 pasal 3 ayat 1


g mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan
angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK NOMOR 18 TAHUN 1999 pasal 2
Pengelolaan limbah B3 bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup
yang diakibatkan oleh limbah B3 serta melakukan pemulihan kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga sesuai
fungsinya kembali.

1423
11 Lambang kotak P3K Lambang kotak P3K Mengetahui bahwa Undang-Undang No 1 tahun
sesuai dengan kotak ini adalah kotak 1970 pasal 3 ayat 1 huruf e
peraturan P3K PERMENAKERTRANS No.
Per.15 /MEN/VIII/2008 pasal
10

Undang-Undang No. 01 tahun 1970: Pasal 3 ayat 1


e. memberi pertolongan pada kecelakaan
PERMENAKERTRANS No. Per.15 /MEN/VIII/2008 pasal 10
a. terbuat dari bahan yang kuat dan mudah dibawa, berwarna dasar putih dengan lambang P3K berwarna hijau
12 Isi Kotak P3K Isi kotak P3K sesuai Memudahkan petugas Undang-Undang No 1 tahun
kebutuhan P3K dalam 1970 pasal 3 ayat 1 huruf e
melaksanakan tugas PERMENAKERTRANS No.
Per.15 /MEN/VIII/2008 pasal
10

Undang-Undang No. 01 tahun 1970: Pasal 3 ayat 1


e. memberi pertolongan pada kecelakaan
PERMENAKERTRANS No. Per.15 /MEN/VIII/2008 pasal 10
b. isi kotak P3K sebagaimana tercantum dalam lampiran II Peraturan Menteri ini dan tidak boleh diisi bahan atau alat selain
yang dibutuhkan untuk pelaksanaan P3K di tempat kerja
13 Toilet Pria dan Wanita di pisah Toilet dipisahkan Mengidentifikasi toilet Undang-Undang No 1 tahun
pria dan wanita sesuai jenis kelamin 1970 pasal 3 ayat 1 huruf l

1523
Undang-Undang No.13 Tahun
2003 Pasal 86 ayat 1
PERMENAKER No 5 tahun
2018 pasal 34

Undang-Undang No 1 tahun 1970 pasal 3 ayat 1


l memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Pasal 86 ayat 1 : Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan
atas b. Moral dan kesusilaan
PERMENAKER No 5 tahun 2018 pasal 34
(3) Penempatan Toilet sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus terpisah antara laki laki, perempuan, dan penyandang
cacat, serta diberikan tanda yang jelas.
14 Pintu masuk Klinik Terdapat sign board Mempermudah orang Undang-Undang No 1 tahun
pengunan masker lain untuk melihat 1970 pasal 12 ayat 1 huruf b,
dan cuci tanggan petunjuk di klinik 14 ayat 1 huruf b
didepan pintu masuk Permenaker 3 tahun 1982
klinik pasal 2

Undang-Undang No. 01 tahun 1970 pasal 12 ayat 1 huruf b, pasal 14 ayat 1 huruf b
12b Memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan
14b Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan

1623
pembinaan lainnya, pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli
Keselamatan Kerja
Permenaker 3 tahun 1982 pasal 2
i. Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja, pemilihan
alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan di tempat
kerja.

15 Terdapat fentilasi Memperlancar Undang-Undang No. 01 tahun


udara dalam toilet sirkulasi udara di toilet 1970 Pasal 3 ayat 1 huruf j
dan k
PERMENAKER
No. 5 tahun 2018
pasal 34 1d

Undang-Undang No. 01 tahun 1970: Pasal 3 ayat 1


j. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
k. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
PERMENAKER No. 5 tahun 2018 pasal 34 1g
Memiliki sirkulasi udara yang baik

B. Temuan & Analisa Ketidaksesuaian

1723
POTENSI
BAHAYA
HASIL
NO LOKASI YANG SARAN PERATURAN
TEMUAN
TIMBUL PERUNDANG
UNDANGAN
1 Tidak Memakai APD Timbul Mengunakan
Penyakit apd lengkap
Terdapat Akibat Kerja helm , masker Undang - Undang No. 01
  Pekerja yang (Mengurangi dan ear plug tahun 1970 pasal 3 ayat 1
memasuki kemampuan biar tidak huruf h
ruang pompa pendengaran) terpapar debu Permenaker trans no
tanpa atau dan suara per .o8/men/vii/2010 pasal
menggunaka kepala bising di 6
n terhantam pipa. ruangan
APD tersebut
Undang - Undang No. 01 tahun 1970 pasal 3 ayat 1
h mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja
baik physik maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan;
No.PER-08/MEN/VII/2010 Pasal 6
1) Pekerja/buruh dan orang lain yang memasuki tempat kerja wajib memakai atau menggunakan APD sesuai
dengan potensi bahaya
dan risiko
2 Tioilet wanita di klinik Dapat
Tidak menyebabkan Undang-Undang No. 01
disediakan toilet menjadi tahun 1970 Pasal 3 ayat 1
Segera huruf l
  tempat kotor,
menyediakan
pembuangan kotoran
tempat sampah PERMENAKER NO 5
pembalut di pembalut
Tahun 2018 Pasal 38
toilet wanita dibuang
sembarangan
Undang-Undang No. 01 tahun 1970 Pasal 3 ayat 1
l. memelihara kebersihan, Kesehatan dan ketertiban.
PERMENAKER No. 5 tahun 2018 Pasal 38

1823
(1)Tempat pembuangan pembalut harus disediakan pada ruang Toilet perempuan.
(2)Tempat pembuangan pembalut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus;
a.terbuat dan bahan yang kedap cairan;
3 Penenmpatan Apar yang Undang - Undang No. 01
salah tahun 1970 pasal 3 ayat 1
APAR
Dapat menambahkan huruf h
diletakkan di
mengakibatkan stand dinding PERMENAKERTRANS
  lantai tanpa
low back pain untuk apar No.PER-04/MEN/1980
alas
Pasal
8
Undang - Undang No. 01 tahun 1970 pasal 3 ayat 1
h mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja
PERMENAKERTRANS No.PER-04/MEN/1980 Pasal 8 Pemasangan alat pemadam api ringan harus
sedemikian rupa sehingga bagian paling atas (puncaknya) berada pada ketinggian 1,2 m dari permukaan lantai
kecuali jenis CO2 dan tepung kering (dry chemical) dapat ditempatkan lebih rendah dengan syarat, jarak antara
dasar alat pemadam api ringan tidak kurang 15 cm dan permukaan lantai.Pemasangan alat pemadam api ringan
harus sedemikian rupa sehingga bagian paling atas (puncaknya) berada pada ketinggian 1,2 m dari permukaan
lantai kecuali jenis CO2 dan tepung kering (dry chemical) dapat ditempatkan lebih rendah dengan syarat, jarak
antara dasar alat pemadam api ringan tidak kurang 15 cm dan permukaan lantai.

4 Lobby Mengakibatkan menembahkan Undang-Undang No. 01


Penerangan
kecelakan cahaya buatan tahun 1970 Pasal 3 ayat 1
kurang
kerja dan kedalam huruf i

1923
merusak mata ruangan untuk PERMENAKER NO 5
  mengurangi Tahun 2018 Pasal 18
adanya
UNDANG-UNDANG No. 01 tahun 1970 Pasal 3 ayat 1
(i) memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
PERMENAKER NO 5 Tahun 2018 Pasal 18
(1) Pencahayaan buatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat (2) huruf b dapat digunakan apabila
pencahayaan alami tidak memenuhi standar intensitas cahaya sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat (4)
(2) Pencahayaan buatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh menyebabkan panas yang berlebihan
atau mengganngu KUDR
5 Ruangan terbatas
Undang-Undang No.01
Resiko
tahun 1970Pasal 3 huruf a
menyebabkan
Undang-Undang No.13
Pintu darurat kecelakaan
Tahun 2003 Pasal 86 ayat
diganjal kerja Penambahan
1
mengunakan (tersandung, door closer
Peraturan Mentri Tenaga
batu paving barang terjatuh
Kerja No. 5 Tahun 2018
mengenai kaki,
pasal 2 , pasal 3 huruf c
dll)
dan 4

Undang - Undang No. 01 tahun 1970 pasal 3


a mencegah dan mengurangi kecelakaan
UNDANG-UNDANG No.13 Tahun 2003 Pasal 86 ayat 1 : Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas :
a. Keselamatan dan kesehatan kerja;
Peraturan Mentri Tenaga Kerja No.5 Tahun 2018 pasal 2
Pengusaha dan/atau Pengurus wajib melaksanakan syarat-syarat K3 Lingkungan Kerja.
Peraturan Mentri Tenaga Kerja No.5 Tahun 2018 pasal 4 : Pelaksanaan syarat-syarat K3 Lingkungan Kerja
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 bertujuan untuk mewujudkan Lingkungan Kerja yang aman, sehat, dan

2023
nyaman dalam rangka mencegah kecelakaan

6 Ruang Pompa
Menghilangkan
Terdapat Undang-Undang No. 01
Dapat sumber air
genangan air tahun 1970 Pasal 3 ayat 1 l
mengakibatkan penyebab
dan barang- PERMENAKER NO 5
terpeleset dan becek dan
barang yang Tahun 2018 Pasal 30
juga merapikan
berserakan di PERMENAKER No.PER-
tersandung barang sesuai
lantai 01/MEN/1980
tempatnya
Undang-Undang No. 01 tahun 1970 Pasal 3
l. memelihara kebersihan, Kesehatan dan ketertiban.
PERMENAKER NO 5 Tahun 2018 Pasal 30
Lantai sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 ayat (1) huruf b harus:
a. terbuat dari bahan yang keras, tahan air, dan tahan dari bahan kimia yang merusak
b. datar, tidak licin, dan mudah dibersihkan; dan
c. dibersihkan secara teratur
PERMENAKER No.PER-01/MEN/1980
Kebersihan dan kerapihan di tempat kerja harus dijaga sehingga bahan-bahan yang berserakan, bahan-bahan
bangunan, peralatan dan alat-alat kerja tidak merintangi atau menimbulkan kecelakaan

7 Ruang HSE APD tidak APD dapat Undang-Undang No. 01


Diletakkan
ditempatkan jatuh dan tahun 1970 Pasal 3 ayat 1
pada kotak
di tempat mengakibatkan huruf f
penyimpanan
yang kerusakan atau PERMENAKERTRANS
khusus APD
semestinya pecah No.PER.08/MEN/VII/2010

2123
PASAL 7
Undang-Undang No. 01 tahun 1970 Pasal 3 ayat 1
f memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
No.PER-08/MEN/VII/2010 Pasal 7
2) Manajemen APD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:
d. penggunaan, perawatan dan penyimpanan

8 Ruang pipa
Dipasang
Tidak Dapat rambu
Undang-Undang No. 01
terpasang menyebabkan keselamatan
tahun 1970 Pasal 14 ayat 1
rambu untuk kecelakaan untuk
b
ruang pipa kerja terjatuh identifikasi
ruangan

UNDANG-UNDANG No. 01 tahun 1970 Pasal 14 ayat 1


(b) memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan
semua bahan pembinaan lainnya, pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk
pegawai pengawas atau ahli Keselamatan Kerja

9 Ruang Pipa menembahkan


Mengakibatkan cahaya buatan Undang-Undang No. 01
Penerangan kecelakan kedalam tahun 1970 Pasal 3 huruf i
  kurang kerja dan ruangan untuk PERMENAKER NO 5
merusak mata mengurangi Tahun 2018 Pasal 18
adanya

2223
kecelakaan
kerja
Undang-Undang No. 01 tahun 1970 Pasal 3 ayat 1
(i) memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
PERMENAKER NO 5 Tahun 2018 Pasal 18
(1) Pencahayaan buatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat (2) huruf b dapat digunakan apabila
pencahayaan alami tidak memenuhi standar intensitas cahaya sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat (4)
(2) Pencahayaan buatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh menyebabkan panas yang berlebihan
atau mengganngu KUDR
10 Tempat sampah dibawah apar Undang-Undang No.01
Resiko tahun 1970Pasal 3 ayat 1
menyebabkan huruf a
 
kecelakaan Undang-Undang No.13
Penepatan Agar Penataan
kerja Tahun 2003 Pasal 86 ayat
barang yang barang sesuai
(tersandung, 1
tidak sesuai prinsip 5R
barang terjatuh Peraturan Mentri Tenaga
mengenai kaki, Kerja No. 5 Tahun 2018
dll) pasal 2 , pasal 3 huruf c
dan 4

Undang-Undang No.01 tahun 1970Pasal 3 ayat 1


a Mencegah dan mengurangi kecelakaan
Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Pasal 86 ayat 1 : Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :
a. Keselamatan dan kesehatan kerja;
Peraturan Mentri Tenaga Kerja No.5 Tahun 2018 pasal 2 : Pengusaha dan/atau Pengurus wajib melaksanakan
syarat-syarat K3 Lingkungan Kerja.
Peraturan Mentri Tenaga Kerja No.5 Tahun 2018 pasal 3 huruf c : Syarat-syarat K3 Lingkungan Kerja
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi: penyediaan fasilitas Kebersihan dan sarana Higiene di Tempat

2323
Kerja yang bersih dan sehat
Peraturan Mentri Tenaga Kerja No.5 Tahun 2018 pasal 4 : Pelaksanaan syarat-syarat K3 Lingkungan Kerja
11 sebagaimana
Tempat sampah dimaksud dalam Pasal 3 bertujuan untuk mewujudkan Lingkungan KerjaUndang-Undang
di tangga yang aman, sehat,No.01
dan
Resiko tahun 1970 Pasal 3 ayat
menyebabkan huruf a
  kecelakaan Undang-Undang No.13
Penepatan Agar Penataan
kerja Tahun 2003 Pasal 86 ayat
barang yang barang sesuai
(tersandung, 1
tidak sesuai prinsip 5R
barang terjatuh Peraturan Mentri Tenaga
mengenai kaki, Kerja No. 5 Tahun 2018
dll) pasal 2 , pasal 3 huruf c
dan 4
Undang-Undang No.01 tahun 1970Pasal 3ayat 1
a Mencegah dan mengurangi kecelakaan
Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Pasal 86 ayat 1 : Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :
a. Keselamatan dan kesehatan kerja;
Peraturan Mentri Tenaga Kerja No.5 Tahun 2018 pasal 2 : Pengusaha dan/atau Pengurus wajib melaksanakan
syarat-syarat K3 Lingkungan Kerja.
Peraturan Mentri Tenaga Kerja No.5 Tahun 2018 pasal 3 huruf c : Syarat-syarat K3 Lingkungan Kerja
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi: penyediaan fasilitas Kebersihan dan sarana Higiene di Tempat
Kerja yang bersih dan sehat
Peraturan Mentri Tenaga Kerja No.5 Tahun 2018 pasal 4 : Pelaksanaan syarat-syarat K3 Lingkungan Kerja
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 bertujuan untuk mewujudkan Lingkungan Kerja yang aman, sehat, dan
nyaman dalam rangka mencegah kecelakaan
12 Tempat limbah B3 Tempat Resiko Undang-Undang no. 01
pembuangan terjatuhdan harus di kasih tahun 1970pasal 3 haruf A
limbah b3 masuk cover biar tidak Undang-Undang No.13
  tidak ada kelubang berbahaya Tahun 2003 Pasal 86 ayat
cover tutup di limbah b3 1

2423
atas Peraturan Mentri Tenaga
Kerja No.5 Tahun 2018
pasal 2 Peraturan Mentri
Undang-Undang no. 01 tahun 1970pasal 3 haruf A : mencegah dan mengurangi kecelakaan
Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Pasal 86 ayat 1 : Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :
a. Keselamatan dan kesehatan kerja;
Peraturan Mentri Tenaga Kerja No.5 Tahun 2018 pasal 2 :
Pengusaha dan/atau Pengurus wajib melaksanakan syarat-syarat K3 Lingkungan Kerja.
Peraturan Mentri Tenaga Kerja No.5 Tahun 2018 pasal 3 huruf c : Syarat-syarat K3 Lingkungan Kerja
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi: penyediaan fasilitas Kebersihan dan sarana Higiene di Tempat
Kerja yang bersih dan sehat

13 Tempat Pengolahan limbah


Undang-Undang No.01
b3 Resiko
Adanya Harus di tahun 1970Pasal 3 huruf l.
menyebabkan
sampah botol sediakan cover Undang-Undang No.13
kerusakan
dan kaleng di jaring di atas Tahun 2003 Pasal 86 ayat
mesin akibat
dalam tempat 1
pembuangan
pengolahan pengolahan Peraturan Mentri Tenaga
sampah
limbah b3 limbah Kerja No. 5 Tahun 2018
sembarangan
pasal 2 , pasal 3 huruf c

2523
dan 4
Undang-Undang No.01 tahun 1970 Pasal 3 ayat 1
l : “memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban”
Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Pasal 86 ayat 1 :
Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :
a. Keselamatan dan kesehatan kerja;
Peraturan Mentri Tenaga Kerja No.5 Tahun 2018 pasal 2 : Pengusaha dan/atau Pengurus wajib melaksanakan
syarat-syarat K3 Lingkungan Kerja.
Peraturan Mentri Tenaga Kerja No.5 Tahun 2018 pasal 3 huruf c : Syarat-syarat K3 Lingkungan Kerja
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi: penyediaan fasilitas Kebersihan dan sarana Higiene di Tempat
Kerja yang bersih dan sehat
Peraturan Mentri Tenaga Kerja No.5 Tahun 2018 pasal 4 : Pelaksanaan syarat-syarat K3 Lingkungan Kerja
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 bertujuan untuk mewujudkan Lingkungan Kerja yang aman, sehat, dan
nyaman dalam rangka mencegah kecelakaan
Assembly Point Undang-Undang No. 1
Tahun 1970 Pasal 3 ayat 1
Assembly
huruf d
  Point Proses
Mensterilkan Permen PUPR No.14
dijadikan evakuasi dapat
assembly point Tahun 2017 Pasal 24 ayat1
tempat terhambat
Permen PUPR No.14
parkiran
Tahun 2017 Pasal 28 ayat
1 huruf e
Undang-Undang No. 01 tahun 1970 Pasal 3 ayat 1
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamtkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian - kejadian lain yang
berbahaya
Permen PUPR No.14 Tahun 2017 Pasal 24
setiap bangunan gedung kecuali rumah tinggal tunggal dan rumah deret sederhana harus
menyediakan sarana evakuasi yang meliputi akses eksit, eksit, eksit pelepasan, dan sarana pendukung
evakuasi lainnya.
Permen PUPR No.14 Tahun 2017 Pasal 28
e : sarana pendukung lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1) huruf d terdiri atas titik

2623
berkumpul.
15 Air minum dekat dengan sumber listrik

  Undang-Undang no. 01
Mengakibatkan
tahun 1970 pasal 3 ayat 1
Air minum konsleting Menjauhkan
haruf A
dekat dengan listrik dan Air minum dari
Undang-Undang No.13
sumber listrik bahaya sumber listrik
Tahun 2003 Pasal 86 ayat
kesetrum
1

Undang-Undang No.01 tahun 1970Pasal 3 ayat 1


l : “memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban”
Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Pasal 86 ayat 1 : Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :
a. Keselamatan dan kesehatan kerja;

2723
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara umum kondisi sistem manajemen keselamatan dan kesehatan


kerja di PT Telkom sudah diimplementasikan dengan baik, terbukti dengan
adanya sertifikasi SMK3 dan melalui hasil observasi di lapangan, pekerja sudah
dilengkapi dengan APD, terdapat klinik untuk karyawan, beberapa ruangan
sudah dilengkapi dengan Poster K3, memiliki tempat penampungan limbah B3
sementara, memiliki kamar mandi yang terpisah antara pria dan wanita serta
jumlahnya mencukupi untuk karyawan, serta sudah membentuk organisasi
P2K3.
Selain itu dari hasil observasi juga kami menemukan beberapa hal yang
masih harus dilakukan pembenahan, seperti penambahan rambu-rambu,
pelabelan pada bahan kimia berbahaya, inkonsistensi dalam penggunaan APD
dan penataan kondisi barang agar lebih rapi.

B. Saran
Semoga temuan ketidaksesuaian yang ditemukan oleh kelompok 1 dapat
ditindaklanjuti dengan peningkatan kesadaran K3 yang lebih baik lagi, dan
diharapkan selanjutnya setelah ini melakukan perbaikan dengan menerapkan
langkah-langkah implementasi seperti pelatihan untuk tenaga kerjanya dengan
lebih baik lagi guna meningkatkan kesadaran K3 yang lebih baik. Untuk pihak PT
Telkom diharapkan dapat melakukan pengawasan lebih mendalam dan lebih
teliti, dan menjaga kebersihan lingkungan, serta membuang sampah pada
tempatnya sesuai jenis klasifikasinya

2823
REFERENSI

1. UNDANG-UNDANG No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


2. UNDANG-UNDANG No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3. PERMENAKERTRANS No. Per.15 /MEN/VIII/2008 Pertolongan pertama
pada kecelakaan kerja
4. PERMENAKER No 5 tahun 2018 Keselamatan dan kesehatan kerja lingkungan
kerja
5. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang wabah penyakit menular
6. SURAT EDARAN NOMOR HK.02.01/MENKES/335/2020 tentang protokol
pencegahan penularan corona virus disease (covid-19) ditempat kerja sektor jasa
dan perdagangan (area publik) dalam mendukung keberlangsungan usaha
7. PERMENAKERTRANS No. Per/01 /MEN/1976 Tentang kewajiban pelatihan
hyperkes bagi dokter perusahaan
8. PERMENAKERTRANS No.PER-08/MEN/VII/2010 Tentang alat pelindung diri
9. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK NOMOR 18 TAHUN 1999
TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
10. Permenaker 3 tahun 1982 Tentang pealyanan kesehatan tenaga kerja
11. PERMENAKER No.PER-01/MEN/1980 Tentang keselamatan dan
kesehatan kerja pada kontruksi
12. Permen PUPR No.14 Tahun 2017 Tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan
Gedung

2923

Anda mungkin juga menyukai