Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan  anak adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan
fungsi tubuh yang kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari
pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh,
organ-organ dan system yang berkembang sdemikian rupa perkembangan emosi, intelektual
edan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Aspek-aspek perkembangan individu meliputi fisik, intelektual, social, emosi, bahasa
moral dan agama. Perkembangan fisik meliputi pertumbuhan sebelum lahir dan pertumbuhan
setelah lahir. Intelektual (kecerdasan) atau daya pikir merupakan kemampuan untuk
beradaptasi secara berhasil dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya. Sosial, setiap
individu selalu berinteraksi dengan lingkungan dan selalu memerlukan manusia lainnya.
Emosi merupakan perasaan tertentu yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu.
Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomonikasi dengan yang lain. Moralitas merupakan
kemampuan untuk menerima dan melakukan peraturan, nillai-nilai atau prinsip-prinsip moral.
Agama merupakan kepercayaan yang dianut oleh individu.
Untuk efisiensi waktu, maka penulis membatasi penulisan ini pada perkembangan
kreativitas dan bakat khusus anak-anak. Didasari oleh kenyataan bahwa setiap anak memiliki
kelemahan-kelemahan di dalam bidang tertentu dan sebaliknya mampu dibidang yang lain.
Kreativitas dan bakat pada diri anak perlu dipupuk dan dikembangkan. Karena dengan
kreativitas dan bakat yang dimilikinya itu mereka dapat menjadi pribadi-pribadi yang kreatif.
Sebagai pribadi yang kreatif ,kelak mereka bukan saja dapat meningkatkan kualitas
pribadinya,tetapi juga dapat meningkatkan kualitas kehidupan bangsa dan negara.
Sistem pendidikan perlu disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan disegala bidang,
yang memerlukan jenis-jenis keahlian dan keterampilan serta dapat meningkatkan kreativitas,
produktivitas, mutu, dan efisiensi kerja.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan perkembangan kreatifitas anak?
2. Bagaimana cara mengembangkan kreatifitas pada anak?
3. Apa yang di maksud dengan perkembangan bakat khusus pada anak?
4. Bagaimana cara mengembangkan bakat khusus pada anak?

Perkembangan Peserta Didik 1


BAB II
KAJIAN TEORI
A.  Perkembangan Kreatifitas
1. Pengertian Kreatifitas
Kreativitas merupakan suatu proses menghasilkan sesuatu yang baru atau suatu bidang
kajian yang kompleks yang menimbulkan berbagai perbedaan dari berbagai pandangan.
Perbedaan definisi kreativitas tesebut pun merupakan definisi yang saling melengkapi,
definisi kreativitas tergantung pada segi penekanannya, kreativitas dapat di definisikan dalam
4P yaitu : pribadi, proses, pendorong, dan produk
a) Pribadi
Kreativitas ini lebih difokuskan pada individu sendiri, yang dapat disebut sebagai
bakat. Guilford menerangkan bahwa kreativitas merupakan kemampaun yang ada dalam diri
seseorang, hal ini juga erat kaitannya dengan bakat. Bakat tersebut bisa seperti, bakat drama,
bakat melukis, bakat menari dsb.
b) Proses
Kreativitas ini difokuskan pada proses berpikir yang dapat menciptakan ide-ide baru
yang lebih inovatif dan variatif, misalnya memikirkan suatu yang rancangan terbaru yang
harus di ciptakan dimasa yang akan datang.          
c) Pendorong
Kreativitas ini lebih menekankan pada faktor dorongan internal dari diri sendiri berupa
keinginan dan hasrat untuk menciptakan menjadi diri yang kreatif, kemudian ditambah
dorongan eksternal dari lingkungan sosial dan psikologis seperti, dorongan dari lingkungan
keluarga, pertemanan, dan guru
d) Produk
Kreativitas ini berfokus pada produk kreatif yang menekankan pada orisinalitas, yang
berkemampuan untuk mengahasilkan sesuatu yang baru atau mengkombinasikan sesuatu hal
yang sudah ada sebelumnya. Produk baru dapat disebut karya kreatif jika mendapatkan
pengakuan (penghargaan) oleh masyarakat pada waktu tertentu (Stein, 1963). Namun menurut
ahli lain pertama-tama bukan suatu karya kreatif bermakna bagi umum, tetapi terutama bagi si
pencipta sendiri.

Definisi sederhana yang sering digunakan secara luas tentang kreativitas adalah
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Wujudnya adalah tindakan manusia.
Melaui proses kreatif yang berlangsung dalam benak orang atau sekelompok orang, produk-
produk kreatif tercipta. Produk itu sendiri sangat beragam, mulai dari penemuan mekanis,
proses kimia baru, solusi baru atau pernyataan baru mengenai sesuatu masalah dalam
Perkembangan Peserta Didik 2
matematika dan ilmu pengetahuan, komposisi musik yang segar, puisi, cerita pendek atau
novel yang menggugah yang belum pernah ditulis sebelumnya, lukisan dengan sudut pandang
yang baru, seni patung atau fotografi yang belum ada sebelumnya, sampai dengan terobosan
dalam aturan hukum, agama, pandangan filsafat, atau pola perilaku baru (Kuper & Kuper,
2000).
Dalam semua bentuk produk kreativ tersebut, selalu ada sifat dasar yang sama, yaitu
keberadaannya yang baru atau belum pernah ada sebelumnya. Sifat baru itulah yang menandai
produk, proses atau orang kreatif. Sifat baru itu memiliki ciri-ciri :
a) Produk yang sifatnya baru sama sekali yang sebelumnya belum ada
b) Produk yang memiliki sifat baru sebagai hasil kombinasi beberapa produk yang sudah ada
sebelumnya
c) Suatu produk yang bersifat baru sebagai hasil pebaruan (inovasi) atau pengembangan
(evolusi) dari hal yang sudah ada (Nashori & Mucharam, 2002).
Dari paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk
membuat sesuatu yang baru dan sudah diekspresikan dalam bentuk suatu karya.

2. Ciri-ciri Remaja kreativitas


a) Sering Berimajinasi
Mereka yang sering berimajinasi kemungkinan besar termasuk dalam kategori orang-
orang kreatif. Umumnya orang yang suka berimajinasi memiliki otak kanan yang lebih
dominan dibanding otak kirinya.
Mereka sering juga disebut sebagai pemimpi yang realistis karena mampu
merealisasikan imajinasi mereka menjadi nyata.
b) Menyukai Tantangan
Bagi orang-orang kreatif tantangan dan kesulitan merupakan sesuatu yang dapat
memicu semangat. Umumnya mereka menghadapi tantangan dengan sikap optimis berani
mengambil risiko.
Ketika mereka gagal menghadapi tantangan, hal itu dianggap sebagai pelajaran. Dan
ada kepuasan tersendiri ketika mereka berhasil melalui kesulitan yang dihadapi.
c) Mudah Beradaptasi
Orang-orang kreatif merupakan individu yang dapat berpikir cepat dalam menemukan
ide atau gagasan untuk mengatasi masalah. Hal tersebut membuat mereka mudah beradaptasi
dengan lingkungan dan suka membantu dalam penyelesaian kasus secara berkelompok.

d) Mudah Merasa Bosan

Perkembangan Peserta Didik 3


Orang-orang kreatif sering berimajinasi dan mereka selalu terbuka dengan hal-hal baru
di sekitarnya. Inilah yang kemudian membuat mereka cenderung mudah bosan terhadap
sesuatu dan selalu ingin mencoba hal-hal yang baru.
3. Faktor yang mempengaruhi kreatifitas
a. Faktor internal
Individu Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu yang dapat
mempengaruhi kreativitas, diantaranya :
1. Keterbukaan terhadap pengalaman dan rangsangan dari luar atau dalam individu.
Keterbukaan terhadap pengalaman adalah kemampuan menerima segala sumber informasi
dari pengalaman hidupnya sendiri dengan menerima apa adanya, tanpa ada usaha defense,
tanpa kekakuan terhadap pengalaman-pengalaman tersebut. Dengan demikian individu
kreatif adalah individu yang mampu menerima perbedaan
2. Evaluasi internal, yaitu kemampuan individu dalam menilai produk yang dihasilkan
ciptaan seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri, bukan karena kritik dan pujian dari
orang lain. Walaupun demikian individu tidak tertutup dari kemungkinan masukan dan
kritikan dari orang lain.
3. Kemampuan untuk bermaian dan mengadakan eksplorasi terhadap unsur-unsur, bentuk-
bentuk, konsep atau membentuk kombinasi baru dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya.

b. Faktor eksternal (Lingkungan)


Faktor eksternal (lingkungan) yang dapat mempengaruhi kreativitas individu adalah
lingkungan kebudayaan yang mengandung keamanan dan kebebasan psikologis. Peran
kondisi lingkungan mencakup lingkungan dalam arti kata luas yaitu masyarakat dan
kebudayaan. Kebudayaan dapat mengembangkan kreativitas jika kebudayaan itu memberi
kesempatan adil bagi pengembangan kreativitas potensial yang dimiliki anggota masyarakat.
Adanya kebudayaan creativogenic, yaitu kebudayaan yang memupuk dan mengembangkan
kreativitas dalam masyarakat, antara lain :
1. Tersedianya sarana kebudayaan, misal ada peralatan, bahan dan media
2. Adanya keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan bagi semua lapisan masyarakat.
3. Menekankan pada becoming dan tidak hanya being, artinya tidak menekankan pada
kepentingan untuk masa sekarang melainkan berorientasi pada masa mendatang.
4. Memberi kebebasan terhadap semua warga negara tanpa diskriminasi, terutama jenis
kelamin.
5. Adanya kebebasan setelah pengalamn tekanan dan tindakan keras, artinya setelah
kemerdekaan diperoleh dan kebebasan dapat dinikmati.

Perkembangan Peserta Didik 4


6. Keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan yang berbeda.
7. Adanya toleransi terhadap pandangan yang berbeda
8. Adanya interaksi antara individu yang berhasil, dan
9. Adanya insentif dan penghargaan bagi hasil karya kreatif. Sedangkan lingkungan dalam
arti sempit yaitu keluarga dan lembaga pendidikan. Di dalam lingkungan keluarga orang
tua adalah pemegang otoritas, sehingga peranannya sangat menentukan pembentukan
krativitas anak. Lingkungan pendidikan cukup besar pengaruhnya terhadap kemampuan
berpikir anak didik untuk menghasilkan produk kreativitas, yaitu berasal dari pendidik.
c. Usaha-usaha Guru untuk Mengembangkan Bakat Khusus
Sekolah merupakan salah satu lembaga sosial yang diharapkan dapat membantu anak-
anak mencapai prestasi pendidikan yang baik. Namun disamping sekolah, orang tua memiliki
peran yang sangat berarti dalam mengembangkan bakat anak. Dipercaya bahwa adanya peran
pengasuhan yang baik cenderung membuka peluang lebih besar bagi anak-anak untuk
mengembangkan bakatnya sesuai dengan minat anak. Peran pola asuh keluarga yang dilandasi
kasih sayang, dan disertai pemberian stimulasi (perangsangan) yang cukup dan sesuai
dipercaya dapat melahirkan anak-anak yang berbakat.
Kerja sama antara sekolah dan orang tua sangat dibutuhkan. Para orang tua bagi anak-
anak yang berprestasi tinggi memberikan pola asuh yang baik disertai kehangatan, selanjutnya
para guru memberikan pelatihan yang baik.
1) Kreatif dan menyukai tantangan
guru harus bersifat kreatif, senang akan tantangan dan hal baru. Sehingga ia akan
senantiasa mengembangkan, memperbaharui, dan memperkaya aktivitas belajarnya dari
waktu ke waktu.
2) Menghargai karya anak
Menghargai anak sangatla prinsipel sifatnya. Tanpa sikap ini mustahil anak akan
bersedia mengekspresikan dirinya secara bebas dan mandiri dalam menyelesaikan tugasnya.
3) Menerima anak apa adanya
Setiap anak unik dan khas, sebagai seorang guru dituntuk untuk memahami keunikan
peserta didiknya. Penerimaan anak berkaitan dengan rasa aman pada anak.
4) Motivator
Seorang guru sebagai pendorong bagi peserta didik dan seluruh komponen akademika
untuk terus mengembangkan diri dan memaksimalkan potensi kreatif yang mereka miliki
5) Ekspresif, penuh penghayatan, dan peka pada perasaan
Kematangan emosional para pengembang kreativitas adala hal penting untuk dapat
mengalami asil kreativitas anak.
Perkembangan Peserta Didik 5
6) Memiliki rasa cinta yang tulus terhadap anak
Kecintaan yang tulus terhadap anak akan memberikan kenyamanan secara psikologis
bagi anak untuk dapat dengan tenang dan senang melakukan eksplorasi terhadap potensi
dirinya.
7) Tertarik pada perkembangan anak
Guru hendaknya memahami akan aspek perkembangan anak, sehingga guru dapat
mengembangkan kreativitas anak sesuai dengan perkembangan dan dapat menangani
permasalahan yang muncul dalam pembelajaran.
8) Mau dan mampu mengembangkan porensi anak
Setelah guru mengetahui potensi anak, guru harus tahu akan tindakan selanjutnya
untuk pengembangan potensi anak sehingga anak dapat berkembang dengan optimal.
9) Hangat dan semangat
Kasih saying, sentuhan dan kehangatan dalam bersikap akan dapat menunjang
terciptanya suatu psychological athmosphere yang baik bagi anak. Anak akan merasa senang
dan nyaman, tanpa harus merasa takut dan tegang untuk dapat mengekspresikan dan
mengaktualisasikan dirinya dengan potensial yang mereka miliki.
10) Luwes, tanggap dan peduli
Sikap dan kepribadian yang menarik dari guru pengembangan kreativitas adalah luwes
dan lincah dalam menghadapi segala macam kebutuhan, minat dan kemampuan anak. Guru
hendaknya mengupayakan agar anak senang dalam melakukan kegiatan, merasa diterima,
dipahami, dan diperlakukan dengan penuh perhatian sehingga anak merasa aman dan nyaman
untuk mengembangkan kreativitasnya dengan optimal.
11) Memberi kebebasan untuk belajar dari lingkungan
Lingkungan yang seharusnya diciptakan disekitar anak adalah lingkungan yang dapat
merangsang anak untuk mengeksplorasikan segala sesuatu  yang ada disekitar mereka.
Lingkungan dapat memberikan rangsangan yang baik bagi berkembangnya kreativitas anak.
Kesempatan yang diberikan kepada setiap anak untuk menjelajahi lingkungan sekitar mereka
dapat diberikan gagasan baru bagi mereka untuk mengembangkan potensi kreatif yang
dimiliki.

B. Perkembangan Bakat Khusus


a. Pengertian Bakat Khusus
Perkembangan Peserta Didik 6
Bakat khusus Merupakan kenyataan yang berlaku dimana-mana bahwa manusia
berbeda satu sama lain dalam berbagai hal, antara lain dalam intelegensi, bakat, minat,
kepribadian, keadaan jasmani, dan perilaku sosial. Ada kalanya seseorang lebih cekatan
dalam satu bidang kegiatan dibandingkan dengan orang lain. Dalam bidang tertentu ia
mungkin menunjukkan keunggulannya dibandingkan dengan orang lain.
Tidak dapat dipungkiri pula bahwa ada perbedaan antara individu satu dengan yang
lain dalam tingkat kemampuan atau prestasi mereka dalam  seni, musik, mekanik, pidato,
kepemimpinan dan  olahraga, serta bidang lainnya. Sejauh mana perbedaan itu dibawa sejak
lahir atau hasil dari latihan atau pengalaman, akan merupakan topik yang menarik dan sangat
penting.
Secara umum bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk
mencapai keberhasilan pada waktu yang akan dating. Dengan demikian sebetulnya setiap
orang pasti memilik bakat dalam artian berpotensi dalam mencapai prestasi sampai ketingkat
tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Dalam perkembangan selanjutnya, bakat
diartikan sebagai kemapuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak
bergantung pada upaya pendidikan dan latihan.
Pada dasarnya setiap orang mempunyai bakat-bakat tertentu. Dua anak bisa sama-
sama mempunyai bakat melukis, tetapi yang satu lebih menonjol daripada yang lain bahkan
saudara sekandung dalam satu keluarga bisa mempunyai bakat yang berbeda-beda. Anak yang
satu mempunyai bakat untuk bekerja dengan angka-angka, anak yang lain dalam bidang
olahraga, yang lainnya lagi berbakat menulis (mengarang).
Sekali lagi perlu ditekankan bahwa setiap anak mempunyai bakat-bakat tertentu,
hanya berbeda dalam jenis dan derajatnya. Yang dimaksud anak berbakat ialah mereka yang
mempunyai bakat-bakat dalam derajat tinggi dan bakat-bakat yang unggul.
b. Jenis-jenis Bakat Khusus
Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda sesuai dengan potensi yang ada pada
dirinya. Potensi yang dimiliki individu ada yang bersifat umum dan ada yang khusus.
Intelegensi termasuk kemampuan umum, sedangkan kemampuan khusus mengacu kepada
bakat yang dimiliki individu yang biasanya disebut dengan bakat khusus. Bakat khusus adalah
seperangkat nilai yang dianggap sebagai tanda kemampuan individu untuk menerima latihan
atau respon, seperti kemampuan berbahasa, musik, berhitung, mekanik, olahraga, dan
sebagainya.
Selanjutnya ditinjau dari cara berfungsinya, Ny. Moesono (1979) mengemukakan
bahwa bakat dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu :

Perkembangan Peserta Didik 7


a) Bakat kemahiran atau kemampuan mengenai bidang pekerjaan yang khusus seperti bakat
musik, bakat menari, olahraga (sepakbola, senam), dan sebagainya.
b) Bakat khusus tertentu yang diperlukan sebagai perantara untuk merealisir kemampuan
tertentu, misalnya bakat melihat ruang (dimensi) yang diperlukan untuk merealisir bakat
insinyur, bakat berhitung untuk merealisir bakat sebagai ahli statistik atau akuntansi, bakat
verbal untuk merealisisr baakt sebagai wartawan atau penulis novel, bakat bahasa untuk
merealisir bakat orator dan penceramah. Bakat bukanlah sifat tunggal, melainkan
sekelompok sifat-sifat yang secara bertingkat membentuk bakat.
c. Hubungan Antara Bakat Khusus dengan Kreativitas
Dari hasil-hasil penelitian Keberbakatan dan Anak Berbakat, Renzulli dkk. (1981)
menarik kesimpulan bahwa yang menentukan keberbakatan seseorang adalah pada
hakekatnya tiga kelompok (cluster) ciri-ciri, yaitu : kemampuan di atas rata-rata, kreativitas,
pengikatan diri (tanggung jawab terhadap tugas). Seseorang yang berbakat adalah seseorang
yang memiliki ketiga ciri tersebut. Kreativitas sebagai kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat
diterapkan dalam pemecahan masalah atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-
hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya, adalah sama pentingnya. 
Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang berbakat karena kreativitas
juga merupakan manifestasi dari suatu proses pengembangan bakat. Meskipun demikian,
hubungan antara kreativitas dan bakat tidak selalu menunjukkan bukti-bukti yang
memuaskan. Bakat yang rendah memang diikuti oleh tingkat kreativitas yang rendah pula.
Namun semakin tinggi bakat seseorang, tidak selalu diikuti tingkat kreativitas yang tinggi
pula. Hal ini tergantung pada proses perkembangan bakat yang harusnya disertai dengan
proses perkembangan kreativitas.
d. Hubungan Bakat Khusus dengan Prestasi Akademik
Inteligensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum ini, terdapat
kemampuan-kemampuan yang amat spesifik. Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini
memberikan pada individu suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan,
kecakapan, atau keterampilan tertentu setelah melalui suatu latihan. Inilah yang disebut Bakat.
Karena suatu tes inteligensi tidak dirancang untuk menyingkap kemampuan-kemampuan
khusus ini, maka bakat tidak dapat segera diketahui lewat tes inteligensi.
Adapun yang dimaksud dengan anak berbakat adalah mereka yang karena memiliki
kemampuan-kemampuan yang unggul dan mampu memberikan prestasi yang tinggi. Anak-
anak ini membutuhkan program pendidikan yang berdeferensiasi atau pelayanan yang di luar
Perkembangan Peserta Didik 8
jangkauan program sekolah biasa, agar dapat mewujudkan bakat-bakat mereka secara
optimal, baik bagi pengembangan diri maupun untuk dapat memberikan sumbangan yang
bermakna bagi kemajuan masyarakat dan negara. Bakat-bakat tersebut baik sebagai potensi
maupun yang sudah terwujud meliputi : kemampuan intelektual umum, kemampuan berpikir
kreatif-produktif, kemampuan dalam salah satu bidang seni, kemampuan psikomotor,
kemampuan psikososial seperti bakat kepemimpinan.
Keberbakatan itu meliputi bermacam-macam bidang, namun biasanya seseorang
mempunyai bakat istimewa dalam salah satu bidang saja. Dan tidak pada semua bidang.
Misalnya : Si A menonjol dalam matematika, tetapi tidak dalam bidang seni. Si B
menunjukkan kemampuan memimpin, tetapi prestasi akademiknya tidak terlalu menonjol. Hal
ini kadang-kadang dilupakan oleh pendidik. Mereka menganggap bahwa seseorang telah
diidentifikasi sebagai berbakat harus menonjol dalam semua bidang. Selanjutnya perumusan
tersebut menekankan bahwa anak berbakat mampu memberikan prestasi yang tinggi. Mampu
belum tentu terwujud. Contoh, ada anak-anak yang sudah dapat mewujudkan bakat mereka
yang unggul, tetapi ada pula yang belum. Bakat memerlukan pendidikan dalam latihan agar
dapat terampil dalam prestasi yang unggul.
e. Usaha-usaha Guru untuk Mengembangkan Bakat Khusus
Sekolah merupakan salah satu lembaga sosial yang diharapkan dapat membantu anak-
anak mencapai prestasi pendidikan yang baik. Namun disamping sekolah, orang tua memiliki
peran yang sangat berarti dalam mengembangkan bakat anak. Dipercaya bahwa adanya peran
pengasuhan yang baik cenderung membuka peluang lebih besar bagi anak-anak untuk
mengembangkan bakatnya sesuai dengan minat anak. Peran pola asuh keluarga yang dilandasi
kasih sayang, dan disertai pemberian stimulasi (perangsangan) yang cukup dan sesuai
dipercaya dapat melahirkan anak-anak yang berbakat.
Kerja sama antara sekolah dan orang tua sangat dibutuhkan. Para orang tua bagi anak-
anak yang berprestasi tinggi memberikan pola asuh yang baik disertai kehangatan, selanjutnya
para guru memberikan pelatihan yang baik. Bakat bersifat potensial yang memerlukan
pengembangan. Untuk pengembangan bakat ada sejumlah hal yang harus dilakukan oleh para
guru, antara lain adalah :
1. Perkaya anak dengan macam-macam pengalaman, dan membangun motivasi belajar.
dengan cara ini anak akan dapat menemukan dimana dia berbakat.
2. Dorong atau rangsanglah anak untuk meluaskan kemampuannya, setelah anak mengarang,
anjurkan dia untuk mengambarkannya.
3. Bersimpati atau bersama-sama melakukan kegiatan dengan anak.

Perkembangan Peserta Didik 9


4. Berilah penghargaan atau pujian atas usaha yang dilakukannya sekecil apapun usaha
tersebut.
5. Sediakanlah sarana yang memadai untuk pengembangan bakat anak.

BAB III
Perkembangan Peserta Didik 10
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat sesuatu yang baru dan berbeda entah
sifatnya masih imajiner (gagasan) atau sudah diekspresikan dalam bentuk suatu karya. Ada
hubungan yang erat antara inteligensia dengan kreativitas. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan
bahwa untuk menciptakan suatu produk kreativitas yang tinggi diperlukan tingkat inteligensia
yang cukup tinggi pula. Kreativitas diperoleh dari pengetahuan atau pengalaman hidup.
Pengembangan kreatifitas sangat dipengaruhi oleh lingkungan, terutama lingkungan
keluarga dan sekolah. Sebagai tenaga pendidik guru tidak dapat mengajarkan kreativitas,
melainkan ia hanya dapat memungkinkan munculnya kreativitas, memupuknya, dan
merangsang pertumbuhannya dengan berbagai metode dan cara tertentu. Guru tidak bolah
mendikte anak untuk menjadi seperti apa yang dipikirkan guru tersebut atau menginjeksikan
sesuatu yang berada di kepala orang dewasa kepada anak, tetapi dia menjadi fasilitator dan
pendamping terhadap anak tersebut.
Bakat khusus atau talent adalah kemampuan bawaan seseorang pada bidang tertentu.
Setiap orang mempunyai bakat-bakat tertentu, masing-masing dalam bidang dan derajat yang
berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus dapat terletak
pada anak itu sendiri dan lingkungannya. Karna itu orang dewas perlu mengarahkan,
mmbimbing dan memfasilitasi bakat khusus yang dimiliki anak dengan terlebih dahulu
mengidentifikasi bakat yang dimiliki anak.
B. Saran
Kreeatifitas dan bakat khusus seharusnya dikembangkan dengan maksimal agar anak
bias berprestasi dalam segala bidang yang sesuai dengan kemampuannya. Karena itu orang
tua dan guru harus dapat memfasilitasi anak agar kreatifitas dan bakat khusus anak dapat
berkembang dengan baik dan maksimal.

Perkembangan Peserta Didik 11


DAFTAR PUSTAKA

Ali Muhammad 2008,Pengembangan Peserta Didik Bandung : Sinar Baru


Algensindo,

http://yanti41.blogspot.com/2014/07/perkembangan-kreatifitas-bakat-khusus.html

Perkembangan Peserta Didik 12

Anda mungkin juga menyukai