Disusun Oleh :
B. SMP
a.) Hoogere Burgerschool (HBS)
Sekolah ini adalah sekolah setingkat SMP. Yang boleh bersekolah di sini adalah
orang Belanda, Eropa, Tionghoa, dan rakyat Indonesia yang terpandang. Di sini, sekolah
selesai dalam waktu lima tahun.
b.) Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO)
Sekolah ini setara dengan sekolah menengah pertama .Pendidikan ditempuh
selama tiga tahun.Anak-anak lulusan ELS yang bersekolah di sini bisa menempuh
pendidikan selama tiga tahun.sekolah lain belajar selama empat tahun.
b. Kweekschool
Terdiri atas HIK (Holandsche Indische Kweekschool)yaitu sekolah guru bantu
yang ada di semua Kabupaten dan HKS (Hoogere Kweek School) yaitu sekolah
guru atas yang ada di kota besar seperti Jakarta, Medan, Bandung, dan Semarang.
c. Indonesische Nederlandsche School (INS Kayu Tanam)
Pada tahun 1926 Moh. Syafei mendirikan sebuah Perguruan yang dinamakan
Jndonesiche Nederlandsche School di Kayu Taman. Sekolah ini lebih terkenal dengan
nama "Perguruan Ruang Pendidik INS".
a. Budi Utomo
Organisasi ini berawal dari gerakan dr. Wahidin Soedirohoesodo yang
berkeliling Jawa untuk mensosialisasikan pentingnya pendidikan
b. Sarekat Islam
Organisasi ini berawal dari organisasi Sarekat Dagang Islam (SDI) yang
didirikan oleh Haji Samanhudi di Solo tahun 1911.
c. Indische Partij
Indische Partij didirikan di Bandung tanggal 25 Desember 1912. Pendiri
organisasi ini antara lain Dr. E.F.E. Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi), R.M.
Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), dan dr. Tjipto Mangoenkoesoemo.
d. Perhimpunan Indonesia
Organisasi ini didirikan di Belanda pada tahun 1908. Awalnya organisasi ini
diberi nama Indische Vereeniging oleh Sutan Kasayangan dan R.M. Noto Suroto.
Perhimpunan Indonesia memiliki majalah yang disebut sebagai Hindia Poetra dan
kemudian diubah menjadi Indonesia Merdeka.
f. Partai Nasional Indonesia (PNI)
Pada awalnya, PNI adalah perkumpulan yang dibentuk Ir. Soekarno yang
bernama Algemeene Studie Club tahun 1925. Karena adanya perkumpulan ini,
berdirilah partai politik baru bernama Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tanggal
4 Juli 1927. Tokoh-tokoh yang tergabung adalah Ir. Soekarno, dr. Tjipto
Mangoenkoesoemo, Ir. Anwari, Mr. Sartono, Mr. Iskaq Tjokrohadisurjo, Mr.
Sunaryo, Mr. Budiarto, dan Dr. Samsi. PNI bergerak dalam bidang politik,
ekonomi, dan sosial.
Sejak Kongres Guru Indonesia itulah, semua guru Indonesia menyatakan dirinya
bersatu di dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Jiwa
pengabdian, tekad perjuangan dan semangat persatuan dan kesatuan PGRI yang
dimiliki secara historis terus dipupuk dalam mempertahankan dan mengisi
kemerdekaan negara kesatuan republik Indonesia. Dalam rona dan dinamika politik
yang sangat dinamis, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tetap setia dalam
pengabdiannya sebagai organisasi perjuangan, organisasi profesi, dan organisasi
ketenagakerjaan, yang bersifat unitaristik, independen, dan tidak berpolitik praktis.
Untuk itulah, sebagai penghormatan kepada guru, pemerintah Republik Indonesia
dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, menetapkan hari lahir PGRI
tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional, dan diperingati setiap tahun.
5. ) Latar terbentuknya PGRI
Singkat cerita setelah proklamasi pada 17 Agustus 1945, para guru
menyelenggarakan Kongres Guru Indonesia pada 24-25 November 1945 di
Surakarta. Kongres ini pun juga menjadi awal berdirinya Persatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI).