PRAKTIKUM XI
(Mata Kuliah Perancangan dan Pengendalian Produksi)
Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Persediaan
Persediaan memiliki beberapa pengertian menurut Tersine (1994),
antara lain:
1. Material atau barang yang tersedia pada waktu tertentu yang
merupakan aset nyata yang dapat dilihat, diukur dan dihitung.
2. Daftar barang-barang yang merupakan aset fisik.
3. Jumlah suatu barang yang tersedia. 4.Nilai barang yang ada yang
dimiliki suatu perusahaan pada suatu waktu. Persediaan dapat
diklasifikasikan dengan berbagai cara, antara lain berdasarkan
frekuensi pemesanan, sumber pasokan, sifat permintaan, sifat waktu
tenggang dan tipe sistem persediaan (Sumber:Tersine, 1994).
METODOLOGI
4.1 Hasil
4.1.1 Studi Kasus
PT Sukma Jaya memproduksi tepung kanji , dimana perusahaan
mengalami suatu hambatan dalam menyeimbangan lini produksi. Adapun
permintaan setiap tahunnya sebesar 5.250 kg, waktu kerja yang diberikan
perusahaan selama 1 tahun adalah 269 hari dimana 1 harinya bekerja selama
8 jam per hari. Tingkat produksi harian sebesar 20 kg/hari. Berikut operasi
kerja tepung kanji pemarutan singkong (A), pengolahan bubur singkong (B),
ekstraksi (C), pengendapan (D), pengeringan (E), penggilingan (F), dan
pengayakan (G).
A - 15
B A 9
C B 32
D C 40
E D 24
F E 12
G F 10
Cycle Time
Waktu produksi perhari 8 × 60 menit
Cycle time= = =24
Tingkat produksi perhari 20 kg
Stasiun kerja
Waktu total produksi 142
Work Station= = =8 stasiun
Cycle Time 24
Kapasitas Produksi
Hari kerja × jam kerja perhari ×60 269 ×8 ×60
Kapasitas produksi= = =5.380 kg
Cycle time 24
Efisiensi Kerja
Waktu total produksi 142
Efisiensi Kerja= = ×100 %=98,61 %
Work Station ×Cycle Time 6 ×24
4.2 Pembahasan
Pada praktikum mata kuliah Perancangan dan Pengendalian
Produksi kali ini bertujuan untuk menguraikan dan membuat rancangan
penjadwalan. Pengerjaan laporan praktikum dilaksanakan dimasing-
masing rumah praktikan karena situasi sedang pandemi covid-19 pada
tanggal 28 Desember 2021.
Dimana perusahaan tersebut mengalami suatu hambatan dalam
penyeimbangan lini produksi. Penyeimbangan lini atau line balancing
adalah suatu strategi produksi yang di dalamnya mencakup
menyeimbangkan operator dan juga waktu pada mesin produksi dalam
menyesuaikan tingkat produksi yang dilakukan. Fungsi utamanya adalah
guna membuat lini produksi yang cukup fleksibel agar bisa meminimalisir
adanya ketidakteraturan internal dan juga eksternal.
Dari studi kasus yang telah di lakukan pada PT Sukma Jaya. proses
pengolahan tepung tapioka dimulai dari pemarutan singkong di
lambangkan dengan huruf A pada diagram predence yang memerlukan
waktu 15 menit, pengolahan bubur singkong di lambangkan huruf B
proses ini memerlukan waktu 9 menit, ekstraksi dilambangkan huruf C di
perlukan waktu 32 menit, proses pengendapan dilambangkan huruf D di
perlukan waktu 40 menit, pengeringan dilambangkan huruf E di perlukan
waktu 24 menit, penggilingan dilambangkan huruf F memerlukan waktu
12 menit dan pengayakan di lambangkan huruf G memelukan waktu 10
menit.
Pada proses di atas dan waktu yang di lakukan pekerja pada proses
pengerjaan sudah di katakan efesien dikarenakan penjadwalan
penyeimbangan lini telah dapat dilakukan baik dan tidak ada di lakukan
lembur pada pekerja karena proses dan waktu telah memenuhi standar
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum maka dapat disimpulkan bahwa
perancangan produksi yang menggunakan penjadwalan penyeimbangan
lini dapat bekerja secara efisien dikarenakan penjadwalan
penyeimbangan lini telah dapat dilakukan baik dan tidak ada di
lakukan lembur pada pekerja karena proses dan waktu telah memenuhi
standar.
5.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan adalah untuk memperoleh hasil
yang benar pada suatu praktikum, maka praktikan harus mengerjakan
hati - hati dan teliti dalam menganalisis rancangan operasi industri.
DAFTAR PUSTAKA