Anda di halaman 1dari 2

Nama : Maulina Indriyani

Nim : 30901800111
Kelas : B
Kelompok : 2b

POST TEST
1. Jelaskan apa yang kalian ketahui tentang luka ulkus DM?
Jawab:
Luka Ulkus Diabetik adalah ke-matian jaringan yang luas dan disertai invasif kuman
saprofit. Adanya kuman saprofit tersebut menyebabkan ulkus berbau, ulkus diabetikum
juga merupakan salah satu gejala klinik dan perjalanan penyakit DM dengan neuropati
perifer.
2. Apa saja penyebab terjadinya luka ulkus DM?
Jawab:
Ulkus dm terjadi karena akibat kerusakan saraf dan pembuluh darah yang disebabkan
oleh tidak terkontrolnya kadar gula darah, sehingga memicu munculnya luka. Luka
paling sering terjadi di bagian bawah ibu jari atau telapak kaki bagian depan. arteri
menyempit dan selain itu juga terdapat gula berlebih pada jaringan yang merupakan
medium yang baik sekali bagi kuman, ulkus timbul pada daerah yang sering mendapat
tekan-an ataupun trauma pada daerah telapak kaki ulkus berbentuk bulat biasa
berdiameter lebih dari 1 cm berisi massa jaringan tanduk lemak, pus, serta krusta di atas.
3. Apa yang anda ketahui tentang mikroangiopati dan makroangiopati?
Jawab:
a. Mikroangiopati adalah kerusakan mikrovaskuler atau gangguan pembuluh darah
kecil. Mikroangiopati meliputi retinopati diabetik, nefropati diabetik dan
neuropati diabetik.
b. Makroangiopati adalah kerusakan makrovaskuler atau gangguan pada pembuluh
darah besar. Biasanya, gejala klinis yang muncul adalah penyakit jantung koroner
dan stroke.
4. Kasus: Seorang perawat sedang melakukan perawatan luka. Perawat tersebut telah
menyelesaikan tahap membuka balutan dalam. Apa langkah selanjutnya yang harus
diakukan perawat tersebut?
Jawab:
a. Perawat Mangobservasi luka. Inspeksi warna luka, luas kerusakan integritas kulit,
ukuran luka termasuk kedalaman, panjang dan lebar luka, karakter dan jenis
drainase luka, bau, keadaan jahitan (bila ada), observasi daerah sekitar luka
terhadap tanda peradangan. Palpasi sepanjang tepi luka untuk mengetahui adanya
eksudat/pus di bawah jaringan.
b. Membersihkan luka. Menggunakan kasa yang dibasahi dengan NaCl
menggunakan pinset. Menggunakan satu kasa untuk setiap kali usapan.
Membersihkan luka dari area yang kurang terkontaminasi ke area
terkontaminasi/menjauhi luka untuk mencegah kontaminasi organisme ke dalam
luka.
c. Melakukan irigasi luka dan debridemen jaringan nekrotik bila diperlukan,
membersihkan kembali luka dengan NaCl.
d. Membasahi kasa yang berserat halus dengan NaCl, peras dengan pinset
sedemikian sehingga kasa tidak terlalu basah/ lembab.
e. Memasang kasa lembab langsung ke permukaan luka. Jika luka dalam, masukkan
kasa dengan hati-hati ke dalam luka dengan menggunakan pinset sampai seluruh
permukaan luka dapat kontak dengan kasa yang lembab.
f. Memasang kasa kering steril di atas kasa lembab dan Membalut luka
menggunakan elastic bandage.
g. Melepas handscond.

Anda mungkin juga menyukai