Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Satuan Acara Penyuluhan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Maternitas
Dosen Pembimbing Siti Nurbayanti, M.Kep., Ns., Sp.Kep.Mat

Disusun Oleh:
Afni Tysania Wahdaniah 211120093
Dede Risna Satibi 211120082
Hikmatus Soleha 211120095
Silvy Nadia Utami 211120087
Techa Sisilia 211120086
Vika Puspita Dewi 211120101

2B

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (D-3)


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Keperawatan Maternitas pada Pasangan Usia Subur

Sub Pokok Pembahasan : Infeksi Menular Seksual

Sasaran : Pasangan Usia Subur

Hari/ Tanggal : Sabtu, 05 Maret 2021

Jam : 09.00 s/d 09.30 WIB

Waktu : 30 menit

Tempat : Puskesmas Harapan Bunda

Penyuluh : Kelompok 6

1. Afni Tysania Wahdaniah


2. Dede Risna Satibi
3. Hikmatus Soleha
4. Silvy Nadia Utami
5. Techa Sisilia
6. Vika Puspita Dewi
A. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial secara utuh
yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, akan tetapi semua yang
berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya.
Pasangan usia subur (PUS) adalah pasangan (laki-laki dan perempuan) yang sudah
cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya yang sudah berfungsi dengan
baik. Pada masa ini PUS harus dapat menjaga dan memanfaatkan reproduksinya dengan
baik.
Penyakit infeksi menular seksual (IMS) merupakan penyakit yang memiliki
dampak yang besar terhadap kesehatan seksual dan reproduksi. IMS disebabkan oleh
aktivitas seksual yang tidak sehat sehingga berakibatkan munculnya penyakit menular.
WHO memperkirakan bahwa, kasus IMS ditemukan hampir 1 juta setiap hari dan
357 juta kasus setiap tahunnya di seluruh dunia, khususnya di negara berkembang seperti
Afrika, Asia, Asia Tenggara, dan Amerika Latin. Pada negaranegara berkembang, infeksi
dan komplikasi IMS merupakan salah satu dari lima alasan utama tingginya angka
kesakitan.
Kejadian IMS di Indonesia cenderung mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat
dilihat dari angka kejadian IMS pada tahun 2015 yang terdiri dari 19.973 kasus, tahun 2012
sebanyak 16.110 kasus, dan tahun 2010 sebanyak 11.141 kasus. Penyebaran IMS sulit
ditelusuri sumbernya, karena tidak pernah dilakukan registrasi 2 terhadap penderita yang
ditemukan.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan Infeksi Menular Seksual diharapkan semua
audiens/ peserta yang berada di Puskesmas Harapan Bunda mengetahui dan memahami
tentang pentingnya mengetahui tentang infeksi menular seksual pada pasangan usia
subur.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta/ audiens dapat :
a. Menyebutkan pengertian infeksi menular seksual
b. Menyebutkan kelompok yang diwaspadai terkena infeksi menular seksual
c. Menyebutkan tanda dan gejala infeksi menular seksual
d. Menyebutkan cara penularan infeksi menular seksual
e. Menyebutkan macam – macam infeksi menular seksual
f. Menyebutkan akibat infeksi menular seksual
g. Menyebutkan cara pencegahan infeksi menular seksual

C. Manfaat
Sebagai masukan dan tambahan ilmu pengetahuan bagi pasangan usia subur yang akan
menikah, sesudah menikah, dan pasangan yang sedang mempersiapkan kehamilan tentang
pentingnya pengetahuan tentang infeksi menular seksual.

D. Pelaksanaan Kegiatan
1. Materi
Promosi kesehatan tentang pentingnya pengetahuan infeksi menular seksual bagi
pasangan usia subur yang mencakup pengertian, kelompok yang diwaspadai, tanda dan
gejala, cara penularan, macam – macam infeksi, akibat infeksi, dan cara pencegahan
infeksi menular seksual.
2. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab.
3. Media : Poster
4. Pelaksanaan
No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audien Waktu

1. Tahap pembukaan 5 menit

1. Memberi salam - Menjawab salam


2. Memperkenalkan - Mendengarkan
diri dan anggota
kelompok.
3. Membuat kontrak - Mendengarkan
waktu.
4. Menjelaskan - Mendengarkan,
tujuan kegiatan. menyimak, dan
bertanya mengenai
tujuan jika ada yang
2. Tahap pelaksanaan kurang jelas
1. Menggali
pengetahuan
- Mengemukakan
audiens tentang 15 menit
pendapat
infeksi menular
seksual.
2. Memberi
reinforcement
positif.
3. Menjelaskan
- Mendengarkan dan
pengertian infeksi
memperhatikan
menular seksual
4. Menjelaskan
- Mendengarkan dan
kelompok yang
memperhatikan
diwaspadai terkena
infeksi menular
seksual.
5. Menjelaskan tanda
dan gejala infeksi - Mendengarkan dan

menular seksual. memperhatikan

6. Menjelaskan cara
penularan infeksi - Mendengarkan dan

menular seksual. memperhatikan

7. Menjelaskan - Mendengarkan dan

macam – macam memperhatikan


infeksi menular
seksual.
8. Menjelaskan - Mendengarkan dan
akibat infeksi memperhatikan
menular seksual.
9. Menjelaskan cara - Mendengarkan dan
pencegahan infeksi memperhatikan
menular seksual.

3. Evaluasi 5 menit
1. Memberikan - Mengajukan
kesempatan pada pertanyaan.
audiens untuk
bertanya.
2. Memberikan - Mendengarkan dan
reinforcement positif memperhatikan 5 menit

dan menjawab
pertanyaan audiens.
3. Melakukan/ menilai - Audiens dapat
hasil penyuluhan menjawab pertanyaan
terhadap audiens pemateri

4. Tahap penutup
1. Penyaji bersama
audiens - Bersama – sama
menyimpulkan menyimpulkan hasil
hasil penyuluhan. penyuluhan.
2. Menutup
penyuluhan dan - Menjawab salam.
memberi salam
penutup.
E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Penyuluh dan peserta dapat hadir sesuai rencana
b. Tempat, media yang dibutuhkan tersedia sesuai perencanaan.
c. Peran dan tugas mahasiswa/i sesuai perencanaan.
2. Evaluasi proses
a. Pelaksanaan sesuai waktu yang direncanakan.
b. Audien berperan aktif selama kegiatan berlangsung.
c. Selama proses berlangsung diharapkan audiens mengikuti seluruh kegiatan
penyuluhan dari awal sampai dengan akhir kegiatan.
3. Evaluasi hasil
a. Mengikuti penyuluhan mengetahui dan memahami tentang Infeksi Menular
Seksual.
b. Dapat menjawab pertanyaan penyaji.
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Infeksi Menular Seksual


Infeksi Menular Sesual adalah infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme
(bakteri, protozoa, jamur, dan virus) yang ditularkan dari satu orang ke orang lain
melalui hubungan seksual, oral maupun anal dimana orang yang diajak berhubungan
sudah terjangkit penyakit kelamin.

B. Kelompok yang Diwaspadai Terkena Infeksi Menular Seksual


Berikut ini adalah orang-orang yang harus diwaspadai terkena Infeksi Menular
Seksual, antara lain :
1. Orang yang bergonta-ganti pasangan seksual
2. Orang yang punya satu pasangan tetapi pasangannya suka bergonta-ganti
pasangan seksual
3. Usia 16-24 tahun pada Wanita secara biologis organ reproduksi Wanita belum
mateng
4. Usian 20-34 tahun pada laki-laki

C. Tanda dan Gejala Infeksi Menular Seksual


Infeksi menular seksual tidak selalu menunjukkan tanda dan gejala, sebagian
ada yang tanpa disertai tanda dan gejala apapun. Tanda dan gejala infeksi menular
seksual secara umum sebagai berikut :
1. Keluarnya cairan dari vagina, penis atau anus yang berbeda dari biasanya.
2. Rasa perih, nyeri atau panas saat kencing, setelah kencing atau menjadi sering
kencing.
3. Adanya luka terbuka, luka basah di sekitar kemaluan atau sekitar mulut.
4. Tumbuh seperti jengger ayam atau kutil di sekitar alat kelamin.
5. Gatal-gatal di sekitar alat kelamin.
6. Terjadi pembengkakan kelenjar limfa yang terdapat pada lipatan paha.
7. Pada pria, kantung pelir menjadi bengkak dan nyeri.
8. Pada wanita, sakit perut bagian bawah yang kambuhan (tetapi tidak ada
hubungannya dengan haid).
9. Mengeluarkan darah setelah berhubungan seks.
10. Secara umum merasa tidak enak badan atau demam.

D. Cara Penularan Infeksi Menular Seksual


Infeksi menular seksual dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui :
1. Hubungan seksual yang tidak terlindung , baik melalui vagina, anus maupunoral.
2. Penularan dari ibu ke janin selama kehamilan (HIV/AIDS, herpes, sifilis) pada
persalinan (HIV/AIDS, gonorhoe, klamidia), sesudah bayi lahir (HIV/AIDS).
3. Melalui tranfusi darah, suntikan atau kontak langsung dengan darah atau produk
darah (HIV/AIDS).

E. Macam – macam Infeksi Menular Seksual


1. Gonorre
Penyakit gonore paling banyak dijumpai dalam jajaran penyakit hubungan
seksual.Gonorre biasa disebut “GO” .Penyebabnya adalah Neisseria gonorhoe.
Masa inkubasi (waktu sebelum terjadi gejala) berkisar antara 3-5 hari setelah
infeksi.Berdasarkan anatomi alat kelamin, gejala klinis pada pria dan wanita
berbeda seperti diuraikan dibawah ini.
a. Infeksi Gonorre pada laki-laki
Gejala umumnya adalah rasa gatal dan panas dari ujang kemaluan, rasa sakit
pada saat kencing dan banyak kencing diikuti pengeluaran nanah diujung
kemaluan dapat bercampur darah. Pada pemeriksakan akikomonas dijumpai
ujung kemaluan merah, membengkak dan membenjol, dari ujung bila dipijat
keluar nanah. Dengan pengobatan yang kurang mantap penyakit akan bersifat
menahun dan menjadi sumberpenularan bagi orang lain serta serta keluarga.
b. Infeksi Gonorre pada wanita
Dengan perbedaan anatomi alat kelamin luar wanita, yang terkena infeksi
pertama adalah mulut gejala badan klinisnya semakin menonjol yaitu rasa nyeri
pada daerah punggung, mengeluarkan keputihan encer seperti nanah. Infeksi
yang menyebar kebagian atas menuju saluran telur, indung telur dan sekitarnya
menimbulkan bentuk penyakit radang panggul wanita akut dengan gajala panas
sampai menggigil, rasa nyeri sekitar perut bawah. Dalam dalam situasi
demikian fungsi saluran yang sangat penting itu, akan menyebabkan wanita
mengalami kemandulan.
2. Sifillis/Raja Singa
Penyakit sifilis adalah penyakit yang bersifat kronik dan sistemik selama
perjalanan penyakit dapat menyerang seluruh organ tubuh dan disebabkan oleh
bakteri Treponema Pallidum.Masa inkubasi cukup panjang sekitar 10-90 hari dan
rata-rata tiga minggu.
Tanda-tanda Sifilis
a. Luka yang terlihat seperti bisul, lepuh, atau luka yang terlihat seperti bisul,
lepuh atau luka yang terbuka. Luka ini akan terlihat 2-5 minggu setelah
berhubungan seksual dengan seseorang yang sudah terinfeksi sifilis.
b. Beberapa minggu atau bulan kemudian, pribadi yang sudah terinfeksi bila
mulai mendapatkan luka kerongkongan, demam ringan, sariawan,
pembengkakan persendian, atau ruam-ruam di kulit khususnya ditangan, perut,
kaki. Pada tahap ini seseorang bisa menularkan penyakit hanya dengan kontak
fisik ringan seperti berciuman atau bersentuhan, karena kuman-kuman sifilis
sudah sampai di kulit.
c. Semua tanda-tanda ini mungkin akan hilang sendiri, namun penyakitnya masih
terus berlanjut. Jika tidak segera di obati kuman-kuman sifilis bisa
menyebabkan gangguan jantung, kelumpuhan, sakit jiwa bahkan kematian.
3. HIV/AIDS
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus yaitu HIV (Human Immunodeficiency Virus) ditandai dengan
sindroma menurunnya sistem kekebalan tubuh.Penyebab utama AIDS adalah
HIV.HIV dapat ditransmisi melalui kontak seksual, darah atau produk darah, dari
ibu kepada bayinya.
HIV tidak dapat ditularkan melalui:
a. Hidup serumah dengan penderita AIDS (asal tidak melakukan hubungan seks)
b. Bersentuhan dengan penderita AIDS, seperti berjabat tangan/menyentuh
benda2 milik penderita AIDS
c. Penderita AIDS batuk dan bersin di dekat kita
d. Berciuman
e. Makanan dan minuman
f. Sama-sama berenang di kolam renang
Gejala pertama AIDS muncul rata-rata 10 tahun dari saat terinfeksi HIV,
yang selanjutnya menunjukan gejala berbagai penyakit dan menyebabkan
kematian dalam waktu 1-3 tahun. Dalam masa 10 tahun dari saat terinfeksi HIV,
sipengidap tampak “sehat” namun berkemampuan untuk menularkan HIV kepada
orang lain melalui hubungan seksual (berganti-ganti pasangan),melalui darah atau
produk darahnya(secara suntikan, tranfusi dan transplantasi organ dari sipengidap
HIV) dan melalui proses melahirkan dari ibu sipengidap HIV kepada janin atau
bayinya.
Gejala-gejala AIDS
a. Pada prang dewasa terdiri dari:
1) Penurunan berat badan lebih dari 10%
2) Diare lebih dari satu bulan.
3) Demam lebih dari satu bulan
b. Pada anak terdiri dari:
1) Penurunan berat badan atau pertumbuhan lambat yang abnormal.
2) Diare lebih dari satu bulan.
3) Demam lebih dari satu bulan
4. Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah infeksi pada saluran urogenital (saluran kelamin dan
kencing) yang dapat bersifat akut atau kronik dan disebabkanoleh Trichomonas
vaginali.
Tanda dan gejala
a. Pada wanita
Dalam keadaan infeksi akut terdapat gejala lendir vagina banyak dan
berbusa, bentuk putuh bercampur nanah, terdapat perubahan warna
(kekuningan, kuning hijau), berbau busuk, pemeriksaan dalam liang senggama
ditemukan dinding merah membengkak, lendir yang banyak dikeluarkan dapat
menimbulkan iritasi pada lipatan paha dan kulit sekitar kemaluan sampai liang
dubur
b. Pada laki-laki
Gejala ringan terjadi pada infeksi saluran kemih dan saluran reproduksi
Infeksi menahun sulit ditegakan karena gejalanya ringan dan Trikomonas
vaginalis sering bersembunyi.
Cara Penularan : ditularkan melalui hubungan seksual, melalui handuk dan
toilet
5. Kandidiasis
Kandidiasis adalah infeksi vagina atau vulva oleh jamur candida albican.
Tanda dan gejala
a. Lekore ( keputihan seperti air susu pecah, bergumpal)
b. Rasa gatal, panas, dan kemerahan pada vagina dan sekitarnya
Pengobatan : Dilakukan dengan terapi anti jamur
6. Kondiloma Akuminata (kutil kelamin)
Kondiloma akuminata atau kutil kelamin adalah penyakit yang disebabkan
oleh HPV ( Human Pappiloma virus), masa inkubasi 2-3 bulan.
Tanda dan gejala
Terdapat lesi atau benjolan pada umumnya di daerah lipatan dan lembab,
misalnya daerah vulva, vagina sampai serviks, daerah perineum dan perineae.Lesi
berupa papul, berwarna pucat dengan permukaan seperti bunga kol yang makin
lama makin membersar sehingga sangat mengganggu.
Pengobatan : Pembersihan lesi dengan larutan antiseptik, kemudian lakukan ablasi
dengan auter elektrik atau berikan obat lokal seperti asam trikloro, asam salisilat,
berikan pula asiklofir, berikan antibiotika profilaksis pascaablasi.
7. Klamidia
Penyebab : Chlamydia trachomatis, masa inkubasi 1-4 minggu pada tempat
masuknya mikroorganisme
Gejala dan tanda
a. Pada Wanita, ditandai dengan keluarnya keputihan dari alat kelamin berwarna
putih kuning, serta terdapat rasa nyeri di rongga panggul.
b. Pada Laki-laki, ditandai dengan adanya rasa nyeri saat kencing, keluarnya
cairan bening dari alat kelamin, apabila ada infeksi cairan semakin sering keluar
bercampur darah.
8. Herpes Genetalis
Penyebab :Herpes Simpleks
a. Tipe 1 : keganasan rendah, menyerang terutama sekitar mulut
b. Tipe 2 : ganas, menyerang alat kelamin
Gejala dan tanda
Gejala umum badan panas, lelah atau cepat lelah, nafsu makan berkurang.
Gejala lokal pada genetalia terdapat pembentukan vesikel berkelompok di atas
kulit, kulit tampak basah dan lebih merah, terdapat luka, kulit keriput, rasa nyeri
yang hebat sehingga terdapat kesukaran berjalan.

F. Akibat Infeksi Menular Seksual


Infeksi Menular Seksual mempunyai akibat yang sangat merugikan. Akibat
Infeksi Menular Seksual itu antara lain :
1. Bagi wanita :
a. Kemandulan
b. Bayi baru lahir prematur, terlalu kecil atau buta
c. Nyeri menetap di perut bagian bawah
d. Kanker serviks (mulut rahim)
2. Bagi Laki-laki
a. Kemandulan
b. Rasa sakit yang menetap
c. Meninggal

G. Cara Pencegahan Infeksi Menular Seksual


Infeksi Menular Seksual sebenarnya dapat dicegah dengan cara sebagai
berikut :
1. Menjauhi seks bebas
2. Bersikap saling setia, tidak berganti-ganti pasangan seks (monogami)
3. Tidak saling meminjamkan pisau cukur/ celana dalam
4. Edukasi tentang Infeksi Menular Seksual
5. Apabila ditemukan tanda dan gejala Infeksi Menular Seksual segera
memeriksakan diri ke petugas kesehatan
DAFTAR PUSTAKA

Andalas, U. (2019). Penyakit Infeksi Menular Seksual. Scholar.unand.ac.id:


Diakses pada tanggal 03 Maret 2022 dari
http://scholar.unand.ac.id/48518/2/BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf

Andre. (2016). SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) IMS. Diakses pada tanggal 03 Maret 2022
dari https://pdfcoffee.com/sap-ims-pdf-free.html

Fidayanti, E. L. (2018). SATUAN ACARA PENYULUHAN PASANGAN USIA SUBUR. pdfcoffee:


Diakses pada tanggal 03 Maret 2022 dari
https://pdfcoffee.com/satuan-acara-penyuluhan-pasangan-usia-suburdocx-pdf-free.html

Harianti, R. (2016). KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN DAN SIKAP PASANGAN USIA


SUBUR TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI KLINIK “Y”
KABUPATEN INDRAGIRI HULU . Jurnal Kesehatan Reproduksi.

KDA, R. (2014). Satuan Acara Penyuluhan IMS. Diakses pada tanggal 03 Maret 2022 dari
https://www.academia.edu/23964203/Satuan_Acara_Penyuluhan_IMS

Anda mungkin juga menyukai