Anda di halaman 1dari 2

Kasus 2

Coach: guru, coachee: murid. 1 pengamat

Seorang murid bercerita jika dia merasa diperlakukan tidak adil oleh seorang guru. Guru
tersebut membuka les privat, dan sebagian besar murid di kelas mengikuti les privat
tersebut, kecuali murid tersebut. Murid tersebut merasa tidak nyaman ketika guru sering
menyindir murid yang tidak mau ikut les privatnya. Bahkan, murid tersebut juga merasa
bahwa nilai yang diberikan pun tidak adil, para murid yang mengikuti les guru tersebut
mendapatkan nilai yang lebih baik dari murid tersebut. Bagaimanakah cara Anda
menanggapi hal ini?

 Alur Cerita

Diceritakan situasi Anak-anak sedang Belajar Mata pelajaran PAI di kelas 6 pukul 07.00
WIB

Coach : Nak, bisakah nanti jam istirahat datang keruangan ibu sebentar, bantu
ibu untuk membawakan hasil pengerjaan teman-teman kalian.

Coochee : Baik bu.

Disaat sedang jam istirahat Cooche tadi datang menghampiri gurunya di ruang guru untuk
mengantarkan tugas tenan-temannya.

Coach           : sayang sini, coba taruh bukunya di atas meja ibu !

Saat Coachhe tersebut mendekati meja guru lalu guru sebagai Coach mulai mengadakan
komunikasi assertif kepada Coache

Coach            : Nak boleh ibu bertanya sebentar, akhir-akhir ini ibu lihat kamu di kelas
sering melamun nak? Apa ada masalah yang sedang kamu pikirkan sholeh?

Coachee        : ia bu akhir-akhir ini saya selalu kurang fokus bu belajar karena saya selalu
memikirkan kenapa ya bu guru pada mata pelajaran Matematika selalu menyindir saya bu
kalau sedang mengajar di kelas ?

Coach            : Menyindir? Mmmm coba ceritakan lebih dalam lagi perasaan yang kamu
alami sekarang kenapa bisa sampai berpikiran seperti itu ?

Coache          : Ia bu, soalnya kalau di kelas ibu itu selalu bilang pada teman sekelas saya,
sambil matanya tertuju pada saya bu bilangnya seperti ini kalau Les Matematika itu sangat
penting untuk melatih pemahaman kita dalam mengerjakan soal latihan, jadi kalau yang ga
datang les matematika akan rugi karena kurang memahami bagaimana cara mengerjakan
soal tersebut.

Coach            : lalu bagaimana pendapat mu ?

Cooche          : Benar sih bu, apa yang dikatakan ibu itu bahwa les matematika itu penting.

Coach            : terus kenapa kamu ga datang les Matematikanya?

Coachee        : ia bu soalnya saya merasa datang pun gak ada gunanya soalnya ibu itu
selalu memberikan nilai yang jelek pada saya bu, mungkin ibu itu gak suka sama saya bu .

Coach         : mmmm, jadi menurut kamu pembicaraan kita kali ini bertujuan untuk apa ?
(Pertanyaan Model TIRTA TUJUAN UTAMA)
Coache       : membicarakan bagaimana bu solusi yang tepat supaya ibu Matematika itu
tidak selalu menyindir saya bu dan memberikan nilai yang jelek pada saya bu.

Coach         : Nah kalau seperti itu, coba apa hambatan kamu yang menghalangi kamu
untuk bisa datang ke les tersebut ? (Pertanyaan Model TIRTA IDENTIFIKASI)

Coachee     : ini bu kebetulan les nya diadakan sore dimulai dari pukul 14.00-15.30,
sedangkan saya pada jam tersebut sekolah Agama bu, kebetulan mamah saya selalu
bilang untuk jangan bolos sekolah agama, karena itu sangat penting bagi saya untuk bisa
belajar agama.

Coach         : lalu bagaimana pendapatmu, apakah prioritas utamamu dalam hai ini ?
apakah Les Matematika yang hanya dilakukan 1 minggu 2 kali ataukah sekolah agama ?
(Pertanyaan Model TIRTA RENCANA AKSI)

Coachee          : ia bu kedua-duanya penting bu bagi saya, Cuma saya masih belum bisa
membagi waktu ketika semuanya bentrok bu .

Coach              : coba kalau seperti itu bagaiman cara kamu mengatasinya ?

Cooche            : Mungkin saya bisa membicarakannya bu dengan ibu itu, supaya kalau
bisa waktu untuk les matematikanya diundur bu jadi jam 15.30 supaya saya bisa untuk ikut
les tersebut, atau diadakan di hari Jumat bu karena pada hari itu saya libur sekolah
agama.

Coach              : Ide bagus tuh, nah selanjutnya bagaimana dengan tindak lanjut yang akan
kamu lakukan setelah membicarakan semua ini dengan ibu ? (Pertanyaan Model
TIRTA TANGGUNG JAWAB)

Cooche            : ia bu saya akan segera menemui ibu itu untuk segera membicaraknnya
dan berusaha untuk supaya saya bisa mengikuti les matematika tersebut.

Coach              : Bagus, memang harus seperti itu sayang, kita harus berusaha sebisa
mungkin untuk bertanggung jawab atas apa yang kita hadapi sekarang, situasi kamu
memang sulit ya karena berhadapan dengan waktu yang berbarengan tetapi jika kamu
mampu memanajemen waktu kamu dengan baik. dan kamu mau mengungkapan apa yang
jadi masalah nya dan berbicara dengan ibu guru Matematika mengenai alasan kenapa
kamu tidak mengikuti les matematika tersebut , Insya Allah guru tersebut akan memahami
dan akan berusaha membuat ulang jadwal supaya kamu bisa mengikuti Les tersebut ya .

Coache            : ia bu, terimakasih arahan nya bu, sekarang saya jadi tahu apa yang harus
saya lakukan supaya bisa menghadapi maslah tersebut.

Coach              : ia sholeh sama-sama, kamu hebat deh !

Coache            : Baik bu kalau begitu saya izin pamit bu saya akan menemui ibu guru
Matematika untuk membicarakannya bu.

Coache            : Ia sayang, Semangat ya kamu pasti Bisa.

Cooche            : Makasih Bu Assalamualaikum WarahmatullahiWabarakatuh

Coach              : Walaikum salam Warahmatullahiwabarakatuh

Murid tersebut bergegas meninggalkan Ruang guru PAI untuk segera menemui Guru
Matematika.

Anda mungkin juga menyukai