Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“RUANG LINGKUP DAN TUJUAN PENELITIAN PENDIDIKAN”

Makalah ini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah MetodoIogi


Penelitian Pendidikan
Dosen Pengampu : Alfin Julianto, M.Pd
Di Susun Oleh : Kelompok 1
1.Riska Maya Sari
2.Donna Azizah
3.Safarian
4.Yeni Aprianti

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-QUR’ANIYAH
MANNA BENGKULU SELATAN
TAHUN 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmad dan karunia-nya
kami dapat menyelesaikan makalah Ruang Lingkup Dan Tujuan Penelitian
Pendidikan”.
Makalah ini dibuat oleh kelompok 1 Program Studi PGMI semester 4
untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan
yang di ampuh oleh Bapak Alfin Julianto, M. Pd.
Kami telah berusaha dengan maksimal mungkin agar dapat menyelesaikan
makalah ini dengan sebaik mungkin dan sebenar-benarnya. Kami menyadari
makalah ini jauh dari kesempurnaan baik materi, penganalisaan, dan pembahasan.
Semua hal ini di karenakan keterbatasan kemampuan dan pengalaman.
Kami berharap makalah ini dapat diterima dan dipahami bagi para
pembaca dan kami juga mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak terutama
yang bersifat membangun, guna terciptanya kesempurnaan makalah ini. Dan
apabila di dalamnya ada kesalahan dan kekurangan mohon dimaklumi dan
dimaafkan.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih mudah-mudahan makalah ini dapat
berguna bagi semua pihak.

Manna, Maret 2022

Pemakalah
DAFTAR ISI

ii
Cover......................................................................................................i
Kata Pengantar......................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latarbelakang............................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................1
C. Tujuan penulisan.......................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat,ruang lingkup,dan manfaat penelitian.........................3
B. Perumusan masalah...................................................................8
C. Perumusan hipotesis..................................................................11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................14
B. Saran..........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar belakang
Metodologi penelitian pendidikan adalah mata kuliah yang mengajarkan
tentang hal-hal yang mengenai penelitian pendidikan. Mata kuliah metodologi
penelelitian pendidikan ini adalah materi dasar tentang penelitian yang akan di
laksanakan di akhir semester seperti proposal penelitian dan skripsi.Maka
dengan hal itu mahasiswa harus bisa memahami materi dari mata kuliah
metodologi penelitian pendidikan ini agar tidak kesulitan dalam membuat
proposal penelitian dan skripsi. Oleh karena itu kita membuat makalah tentang
materi metodologi penelitian agar bisa lebih memahami bagaimana metodologi
penelitian itu.
Didalam makalah ini kami membahas Ruang Lingkup Dan Tujuan
Penelitian Pendidikan. Makalah ini membahas tentang hakikat,ruang lingkup,
manfaat penelitian pendidikan, perumusan masalah dan perumusan hipotesis.

B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat, ruang lingkup, dan manfaat penelitian pendidikan?
2. Bagaimana perumusan masalah dalam penelitian pendidikan?
3. Bagaimana perumusan hipotesis dalam penelitian pendidikan?

C.Tujuan
1. Untuk mengetahui hakikat,ruang lingkup dan manfaat penelitian
pendidikan.
2. Untuk mengetahui perumusan masalah dalam penelitian pendidikan.
3. Untuk mengetahui perumusan hipotesis dalam penelitian pendidikan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat, Ruang Lingkup Dan Manfaat Penelitian Pendidikan

2
Disini hakikat,ruang lingkup dan manfaat penelitian pendidikan terbagi
menjadi beberapa bagian penjelasan yaitu 1). Penelitian dan Metodologi
Penelitian; 2). Hasil penelitian sebagai pengetahuan ilmiah; 3). Penelitian
Pendidikan; 4). Ruang lingkup Penelitian Pendidikan; 5). Keterbatasan
penelitian pendidikan; 6). Fungsi penelitian pendidikan; 7). Manfaat penelitian
pendidikan.Untuk lebih jelas perhatikan penejelasan berikut.

1. Penelitian dan metode ilmiah


Penelitian itu sendiri berarti suatu langkah atau proses
mengumpulkan dan mengalisis informasi berupa data yang akurat yang
kemudian disusun secara sistematis sehingga mencapai kesimpulan yang
sah dan faktual. Sedangkan metode ilmiah mengacu pada pendekatan yang
dilakukan dalam dunia pendidikan. Metode penelitian itu sendiri adalah
suatu langkah yang berjenjang dan berurutan serta logis yang ditempuh
dalam penelitian ilmiah.
Sugiyono (2014:2) metode penelitian itu merupakan cara ilmiah
yang dilakukan untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan penelitian.
Adapun metodologi penelitian yang di kemukakan Herry Widyastono,
(2007:757) yang sering digunakan dalam penelitian ada dua metodologi
yaitu metodologi kualitatif (alamiah) dan metodologi kuantitatif (ilmiah).
Ngatno (2015: 8) mengemukakan metode merupakan cara,
sedangkan penelitian adalah kegiatan untuk mendapatkan informasi dengan
tujuan dan kegunaan tertentu.
Adapun langkah-langkah yang harus di tempuh dalam penelitian
ilmiah
a. Menentukan masalah yang akan di teliti
b. Mengkaji teori yang relevan dan masalah yang akan di teliti.
c. Mengajukan pertanyaan penelitan
d. menguji hipotesis dengan membuat desain penelitian.
e. Menggunakan prosedur yang mengacuh pada desain penelitian untuk
mengumpulkan data dan informasi mengenai masalah yang telah di

3
tentukan.
f. Menganalisis data yang telah di dapat.
g. Menginterpretasikan data yang telah dianalisis dan menarik kesimpulan.

2. Hasil penelitian sebagai pengetahuan ilmiah


Mohamad Toha (2020) Secara ilmiah ada pertanggung jawaban dalam
penelitian ilmiah yaitu beberapa karakteristik di antaranya a). Objektif; b).
Bahasa jelas; c).Dapat diverifikasi; d). Empirik.
Aspek pertama yang di perhatikan dalam penelitian adalah objektif.
Objektif sendiri adalah hal yang mengacu pada langkah pengumpulan dan
penganalisisan data sehingga dalam penggabungan analisis data tidak akan
salah. Arti kata objektif adalah melihat, melakukan, mengamati suatu hal
dengan sebenarnya tanpa di pengaruhi pandangan dari orang lain.
Aspek kedua yaitu bahasa jelas. Kejelasan atau bahasa yang jelas
(akurasi) berkaitan dengan bahasa yang di gunakan dalam penelitian. Dalam
penelitian banyak bahasa atau istilah-istilah yang hanya diketahui oleh
orang-orang di bidang keilmuan yang diteliti. Makna seperti motivasi,
kreatifitas, kepemimpian, validitas, reabilitas, dan desain adalah beberapa
contoh istilah yang di gunakan dalam dunia penelitian yang mempunyai
makna yang jelas dan tepat.
Kemudian aspek yang ketiga yaitu dapat di verifikasi, Aspek ini
terkait dengan kedua aspek sebelumnya, yaitu aspek objektif dan jelas. Jika
mengikuti kedua aspek sebelumnya maka desain maupun hasil penelitian
akan bersifat terbuka dan dapat di tindak lanjuti lebih mendalam. Didalam
dunia penelitian, hasil replikasi dapat sama atau berbeda dengan hasil
penelitian sebelumnya. Maksud terbuka untuk diverifikasi disini berarti
segala informasi dalam penelitian terbuka untuk publik untuk di lakukan
penelitian ulang oleh peneliti (replikasi), dilakukan telaah dan kritik,
dikonfirmasi atau bahkan ditolak oleh peneliti lain.
Kemudian yang terakhir adalah empirik atau empiris. Empirik adalah
pendekatan yang sering digunakan dalam dunia penelitian.

4
3. Penelitian Pendidikan
Penelitian pendidikan merupakan upaya yang dilakukan secara ilmiah
untuk memahami bermacam-macam masalah dan fenomena yang terjadi
didunia pendidikan (Mohamad & Durri, 2020).

4. Ruang lingkup penelitian pendidikan


Ruang lingkup penelitian pendidikan itu sangat luas, karena
pendidikan itu sendiri merupakan bidang kajian ilmu yang terkait erat
dengan bidang ilmu lain seperti antropologi, politik, sosiologi, ekonomi dan
psikologi. Banyak konsep dan teori dalam dunia pendidikan yang
berlandaskan dengan berbagai bidang ilmu tersebut.

5. Keterbatasan Ruang Penelitian Pendidikan


Ruang lingkup penelitian pendidikan memang sangat luas,tetapi
penelitian pendidikan juga memiliki batasan yang perlu di sadari oleh para
peneliti. Salah satu pembatas penelitian pendidikan yaitu kompleksitas
masalah dan metodologi yang bersumber dari subjek penelitian itu sendiri.
pendidikan, hal ini terjadi karena fenomena-fenomena yang muncul dalam
dunia pendidikan terjadi akibat interaksi antarpelaku pendidikan itu
sendiri.interaksi yang dikatan disini adalah respons pelaku pendidikan
terhadap stimulu disekitrnya tidak selalu dapat diprediksi.
Kemudian metodologi penelitian yang digunakan juga menjadi salah
satu keterbatasan dalam penelitian pendidikan. Dalam dunia penelitian
pendidikan fenomena yang terjadi melibatkan pengukuran karakteristik
manusia yang dengan begitu berhubungan dengan metodologi yang
digunakan. Metode yang digunakan dalam konsep pengukuran Itu tidak
mudah, misalnya gaya kepemimpinan, prestasi dan intelegensi.

6. Fungsi Penelitian Pendidikan


Ada dua pandangan tentang fungsi dari penelitian pendidikan yaitu

5
sudut pandang teori dan sudut pandang praktik. Dari pandangan teori,
penelitian itu hanya dari proses akumulasi teori atau temuan baru. Apabila
suatu teori di tempatkan pada perspektif kronologis maka akan tampak
bermacam-macam teori yang saling dukung ataupun bertentangan. Jika di
pandang dari sudut teori fungsi penelitian pendidikan adalah
menyempurnakan, memperbaiki, merombak teori yang sudah ada sehingga
mendapat teori yang lebih baik (mohamad & Durri, 2020).
Sedangkan fungsi penelitian pendidikan jika di pandang dari sudut
praktik yaitu Untuk memperbaiki suatu teori sehingga logis jika
mengaharapkan jawaban yang sama dari tujuan penelitian terhadap praktik
pendidikan. Mc millan dan schumacher (1983) di dalam Mohamad & Durri
(2020) memahami bahwa fungsi penelitian pendidikan dapat dilihat dari
tuga dimensi teori maupun praktik yang dapat dilihat sari jenis penelitian itu
sendiri.mereka mengklarifikasi ada tiga tipe penelitian yaitu penelitian
dasar, terapan, dan evaluasi. Dimana Ketiga tipe itu memiliki fungsi yang
berbeda. Perbedaan tipe tersebut dapat di lihat dari topik, tingkat
generalisasi, kegunaan dan tujuan.

7. Manfaat Penelitian Pendidikan


Manfaat dari penelitian pendidikan dapat dilihat berdasarkan dua
pendekatan. Dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mengetahui
manfaat penelitian pendidikan adalah pendekatan teoritis dan pendekatan
pengkajian. Melalui pendekatan teoritis, dapat dilihat manfaat penelitian
pendidikan yaitu memberikan masukan ataupun gambaran yang sebenarnya
tentang ketersediaan umber daya pendidikan beserta hal yang terkait.
Ali(1982) dalam mohamad dan Durri(2020) menyebutkan paling tidak
ada empat manfaat hasil penelitian pendidikan yaitu :
a. Sebagai Peta yang menggambarkan keadaan penelitian dan melukiskan
kemampuan sumberdaya, kemungkinan pengembangan serta hambatan
yang dihadapi atau mungkin ditemukan dalam penyelenggaraan
pendidikan.

6
b. Sebagai sarana diagnosis dalam mencari sebab kegagalan serta masalah
yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan sehingga dapat dicari
upaya penanggulangannya.
c. Sebagai sarana untuk Menyusun kebijakan dalam menyusun strategi
pengembangan pendidikan
d.Sebagai masukan yang memberikan gambaran tentang kemampuan dalam
pembiayaan peralatan, pembekalan, serta Tenaga Kerja baik yang secara
kuantitas maupun kualitas yang sangat berperan bagi keberhasilan dalam
bidang pendidikan.
Sedangkan dari pendekatan pengkajian terhadap publikasi
kontribusi penelitian pendidikan manfaat penelitian pendidikan yaitu terbagi
menjadi dua kontribusi diantaranya kontribusi terhadap ilmu pendidikan itu
sendiri dan kontribusi dalam bentuk dampak dari ilmu pendidikan dalam
praktik pendidikan. Kontribusi yang pertama yaitu kontribusi terhadap ilmu
pendidikan itu sendiri yang di nyatakan hasil kajian penelitian
walbegh(1986) dalam mohamad & Durri(2020) mereka menelaah bahwa
hubungan kondisi lingkungan dan metode instruksional terhadap prestasi
siswa. Dalam kajian tersebut dikemukakan jika semakin banyak waktu
pembelajaran maka akan semakin banyak pula yang bisa dipelajari oleh
siswa.

B. Perumusan masalah
Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara hal yang
direncanakan dan hal yang sedang benar-benar terjadi, antara teori dan
pratek,antara rencana dan pelaksanaan dan sejenisnya (Sugiyono, 2014:32).
Rumusan masalah berbeda dengan masalah, kalau masalah merupakan suatu
penyimpangan atau kesenjangan yang terjadi sedangkan rumusan masalah
adalah suatu benyuk pertanyaan yang akan dicari jawabannya dengan cara
meneliti, mengkaji, dan pengumpulan data. Namun masalah dan rumusan
masalah berkaitan erat karena rumusan masalah harus didasarkan pada
penelitian.

7
Perumusan masalah juga memiliki beberapa bagian dalam
penjelasannya diantaranya ada indentifikasi masalah, pendoman dalam
indentifikasi masalah, memfokuskan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, teknik merumuskan tujuan, dan kategori tujuan. Berikut adalah
penjelasan lebih lengkap mengenai hal tersebut.

1. Identifikasi masalah
Jika di artikan secara luas rumusan masalah itu berarti semua bentuk
pertanyaan penelitian yang membutuhkan jawaban. Walaupun rumusan
masalah merupakan titik tolak yang dijadikan objek untuk penelitian, tetapi
tidak semua masalah dapat dijadikan masalah dalam penelitian. Rumusan
masalah dalam penelitian memiliki karakteristik tersendiri. Berikut adalah
pedoman umum yang digunakan dalam tahap identifikasi masalah yang
akan di jelaskan pada point 2.

2. Pedoman Dalam Identifikasi Masalah


Dalam pedoman identifikasi masalah terdapat tiga karakteristik.Yang
pertama adalah layak diteliti, arti layak diteliti disini berarti pengkajian
terhadap masalah dapat dilakukan dengan cara ukur secara empiris melalui
pengumpulan dan pengolahan data. Karakteristik yang kedua yaitu masalah
mempunyai nilai teoritis dan praktis. Sebuah masalah harus diangkat dari
teori dan berdampak memperbaiki praktik penyelenggara pendidikan.
Kemudian karakteristik yang terakhir adalah realistis. Arti realistis disini
sangat luas yaitu meliputi keterjangkauan dalam hal berupa konsep serta
ketersediaan waktu, tenaga dan biaya.

3. Memfokuskan Masalah
Suatu masalah yang akan diteliti yang bersifat umum dan terlalu
banyak jumlahnya akan menyulitkan seorang peneliti dalam mengkaji data
yang diperlukan. Maka daripada itu seorang peneliti harus memfokuskan
masalah yang akan diteliti. Maksud dari memfokuskan masalah disini

8
adalah memilih dan menentukan masalah kemudian diuraikan yang terlalu
umum menjadi lebih spesifik.

4. Rumusan Masalah
Jika sebelumnya membahas tentang memfokuskan masalah sekarang
kita akan membahas tentang merumuskan masalah. Adapun perbedaan
memfokuskan masalah dengan merumuskan masalah yaitu kalau
memfokuskan masalah adalah membatasi masalah yang diteliti agar tidak
terlalu umum dan luas sedangkan rumusan masalah adalah aspek yang akan
dikaji yang berbentuk pernyataan atau pertanyaan yang spesifik. Masalah
dirumuskan berdasarkan kaidah tata bahasa yang baku.

5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan salah satu bagian yang terencana.Tujuan
penelitian harus jelas dan spesifik. Karena tujuan penelitian merupakan titik
tolak dari seluruh aktivitas dan tahapan penelian yang lain seperti teknik
pengumpulan data, pengolahahan data, penentuan sampel dan penyusunan
instrumen. Tujuan penelitian itu dapat diartikan sebagai arah petunjuk,
pengontrol agar seluruh tahapan penelitian tidak menyimpang.
Keterkaitan antara masalah penelitian dan tujuan penelitian yaitu dasar
perumusan tujuan itu adalah masalah penelitian itu sendiri.

6. Teknik Merumuskan Tujuan


Teknik merumuskan tujuan yaitu dengan melihat pada masalah
penelitian atau rumusan masalah yang telah dibuat sebelumnya, yang
dimana masalah itu berupa pertanyaan.

Masalah Tujuan
Apakah penyebab anak SD/ MI tidak Mengetahui penyebab mengapa
menyukai pelajaran matematika? anak SD/MI tidak menyukai
matematika

9
Bagaimanakah cara agar anak SD/MI Mengetahui cara agar anak SD/MI
menyukai pelajaran matematika? dapat menyukai pelajaran
matematika

Terlihat dari kolom tabel di atas perbedaan atara masalah dan


tujuan.perbedaan keduanya yaitu pada peng-kalimat-an butir dari rumusan
masalah ke tujuan, yaitu dari kata "Bagaimakah" ke kata "mengetahui".
Terlihat bahwa tujuan itu menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan
masalah.

7. Kategori Tujuan
Secara umum tujuan dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu
eksplorasi, deskripsi dan eksplanasi. Ketiga kategori ini di jadikan sebagai
rujuan sebelum menentukan tujuan, karena tiga jenis itu memiliki akibatnya
masing-masing terhadapat tahapan penelitian yang akan dilaksanakan.
Berikut adalah penjelasan mengenai ekplorasi, deskripsi dan eksplanasi.
Pertama ekplorasi, jika tujuan penelitian bersifat eksploratif maka
tujuan penelitian itu merupakan kategori eksplorasi. Hal ini berarti objek
titik fokus kajian relatif baru atau belum pernah di teliti sama sekali. Yang
kedua deskripsi, tujuan penelitian ini bercirikan keinginan peneliti untuk
menggambarkan suatu peristiwa atau kejadian yang ia amati. Kemudian
yang ketiga yaitu eksplanasi, jika masalah berfokus pada mencari jawaban
atas pertanyaan "mengapa" maka tujuan penelitian dikategorikan eksplanasi.

C. Perumusan hipotesis
Di dalam perumusan hipotesis ini terbagi menjadi empat subtema,
diantaranya pengertian perumusan hipotesis,karakteristik hipotesis yang baik,
jenis hipotesis, dan konsekuensi pemilihan jenis hipotesis.

1. Perumusan hipotesis
Hipotesis berasal dari kata Yunani yaitu “hypo” yang berarti

10
sementaara dan “tesis” yang berarti kesimpulan. Hipotesis berarti jawaban
sementara atau dugaan sementara terhadap suatau permasalahan penelitian
(Rahmaniar, Haris, dan Agus, 2014: 234). Jadi menurut saya hipotesis dapat
di artikan sebagai rumusan jawaban sementara sehingga untuk
membuktikan keberannya yaitu dengan melakukan pengkajian,perumusan
hipotesis harus menggunakan kaidah ilmiah yang sistematis dan rasional.
Walaupun hipotesis ditarik dari fakta, tetapi hipotesis bukanlah ditarik dari
hasil pengamatan. Pengamatan itu mengacu pada 'apa' yang sebenarnya ada.

2. Karakteristik hipotesis yang baik


Hipotesis dilandaskan dengan ilmiah atau rasional. Hipotesis yang
baik itu mempunyai karakteristik rasional, terdiri dari dua variabel atau
lebih dan dapat diuji.
Pertama rasional. Walaupun hipotesis bersifat sementara,tetapi
hipotesis yang dirumuskan harus masuk akal atau rasional. Kemudian yang
kedua dua variabel atau lebih, maksudnya disini adalah suatu hipotesis
hendaknya memiliki hubungan sebab-akibat atau bukan sebab-akibat yang
diharapkan dari dua variabel atau lebih. Varibel yang di gunakan yaitu
variabel terukur dan operasional. Kemudian yang terakhir dapat diuji, ketika
merumuskan hipotesis peneliti pada umumnya mengharapkan hipotesisnya
terbukti.

3. Jenis Hipotesis
Hipotesis diklarifikasikan dengan dua cara,yaitu berdasarkan
bagaimana hipotesis diturunkan dan berdsasarkan bagaimana hipotesis itu
di formulasikan. Dari klarifikasi tersebut hipotesis dibagi menjadi
hipotesis deduktif, hipotesis induktif, hipotesis penelitian dan hipotesis
nol.
Hipotesis deduktif, deduktif adalah pola proses yang bersifat umum
kemudian merujuk ke khusus atau spesifik. Dalam buku Syahrun dan

11
Salim (2012: 10), Aristetoles memperkenalkan cara berpikir deduktif,
yaitu bertolak dari bersifat umum ke bersifat khusus. Hal ini di lakukan
dengan silogisme, yaitu:
a. Dasar pikir utama ( Premis mayor )
b. Dasar pemikiran kedua ( Premis minor )
c. Kesimpulan
Dalam penelitian ini dari teori yang umum kemudian diuji dengan
menggunakan bukti-bukti baru yang lebih spesifik yang mendukung,
mengembangkan atau menentang teori tersebut. Kemudian hipotesis
induktif, induktif ini kebalikan dari deduktif yaitu dari hal yamg spesifik
atau khusus ke hal yang umum.
Berikut ini klarifikasi hipotesis berdasarkan pernyataannya yaitu
hipotesis penelitian dan hipotesis nol. Hipotesis penelitian atau hipotesis
kerja. Hipotesis ini dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif. Hipotesis
ini biasanya digunakan peneliti untuk mencari perbedaan tentang yang ia
uji. Kemudian hipotesis nol, kebalikan dari hipotesis penelitian, hipotesis ini
tidak mengharapkan perbedaan antara hal yang di uji.

4. Konsekuensi Pemilihan Jenis Hipotesis


Setiap hipotesis yang digunakan dalam penelitian memiliki
konsekuensi masing- masing. Jika peneliti menggunakan hipotesis
penelitian,maka uji yang di lakukan dari dua sisi, sedangkan jika
menggunakan hipotesis nol, maka uji statistik yang di lakukan dari satu sisi.

12
BAB III
PENUTUP

A. kesimpulan
Penelitian pendidikan berarti suatu langkah atau proses mengumpulkan
dan mengalisis informasi berupa data yang akurat yang kemudian disusun
secara sistematis sehingga mencapai kesimpulan yang sah dan factual.
Sedangkan metode ilmiah mengacu pada pendekatan yang dilakukan dalam
dunia pendidikan. Metode penelitian itu sendiri adalah suatu langkah yang
berjenjang dan berurutan serta logis yang ditempuh dalam penelitian ilmiah.
Ruang lingkup penelitian pendidikan itu sangat luas, karena pendidikan
itu sendiri merupakan bidang kajian ilmu yang terkait erat dengan bidang ilmu
lain seperti antropologi, politik, sosiologi, ekonomi dan psikologi. Banyak
konsep dan teori dalam dunia pendidikan yang berlandaskan dengan berbagai
bidang ilmu tersebut.
Ali(1982) dalam mohamad dan Durri(2020) menyebutkan paling tidak ada
empat manfaat hasil penelitian pendidikan yaitu :
a. Sebagai Peta yang menggambarkan keadaan penelitian dan melukiskan
kemampuan sumberdaya, kemungkinan pengembangan serta hambatan yang
dihadapi atau mungkin ditemukan dalam penyelenggaraan pendidikan.
b. Sebagai sarana diagnosis dalam mencari sebab kegagalan serta masalah yang
dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan sehingga dapat dicari upaya
penanggulangannya.
c. Sebagai sarana untuk Menyusun kebijakan dalam menyusun strategi
pengembangan pendidikan
d. Sebagai masukan yang memberikan gambaran tentang kemampuan dalam
pembiayaan peralatan, pembekalan, serta Tenaga Kerja baik yang secara
kuantitas maupun kualitas yang sangat berperan bagi keberhasilan dalam
bidang pendidikan.
Perumusan masalah adalah suatu benyuk pertanyaan yang akan dicari
jawabannya dengan cara meneliti, mengkaji, dan pengumpulan data.
Sedangkan perumusan hipotesis dapat di artikan sebagai rumusan jawaban
sementara sehingga untuk membuktikan keberannya yaitu dengan melakukan
pengkajian, perumusan hipotesis harus menggunakan kaidah ilmiah yang

13
sistematis dan rasional.

B. Saran
Dari penjelasan diatas dapat diketahui hakikat,ruang lingkup, manfaat,
perumusan masalah dan perumusan hipotesis. Dengan penjelasan diatas diharapkan
para pembaca makalah ini dapat merumuskan masalah dan merumuskan hipotesis
sesuai dengan karakteristik yang baik dan benar. Dari makalah ini diharapkan juga
pembaca dapat memahami hakikat, ruang lingkup beserta manfaat peneliti dengan
baik.

DAFTAR PUSTAKA

14
Anggara,T, dkk. 2020. Metode penelitian. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.

Ngatno. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis. Semarang: Lembaga Pengembangan dan


Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas DiponegoroSemarang

Rahmaniar, dkk. 2014. Kemampuan merumuskan hipotesis fisika pada peserta didik
kelas Xmia SMA Barrang Lompo. Jurnal pendidikan fisika universitas
muhammadiyah makassar. 3(3).232(240). Retrived from
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/jpf/article/view/276.

Sugiyono.20014.Metode penelitian kualitatif kuantitatif dan R & D. Bandung:


Alfabeta.

Syahrun dan Salim. 2012. Metodogi Penelitian Kuantitatif . Bandung: Ciptapustaka


Media.

Widyastono,H .2007. Metodologi penelitian ilmiah dan alamiah. Jurnal pendidikan


dan kebudayaan.068(13).(757-775). Retrived from
https://media.neliti.com/media/publications/122602-ID-metodologi-penelitian-
alamiah-dan-alamia.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai