Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ABSTRAK
Tujuan: Pembersihan kemo-mekanis saluran akar sangat penting untuk mencapai
keberhasilan perawatan endodontik, yang juga diperoleh melalui obturasi ruang
endodontik secara tiga dimensi dan adekuat.
Bahan dan metode: Kita berterimakasih pada teknologi saat ini, seperti Mikroskop
Operatif, ultrasonic tips, M-Wire Files, alat aktivasi irigasi, dan obturasi tiga
dimensi menggunakan gutta-percha termoplastik, sehingga hasil yang memuaskan
dapat dicapai.
Hasil: Penelitian ini memaparkan semua teknologi yang ada saat ini untuk
meningkatkan pembersihan kemo-mekanis dan obturasi seluruhnya dari sistem
endodontik yang rumit.
Kesimpulan: Hasil yang positif menunjukkan bagaimana penggunaan teknologi
modern sangat penting untuk menghindari cedera iatrogenik dan menjamin hasil
yang aman.
PENDAHULUAN
Keberhasilan jangka panjang perawatan endodontik berhubungan erat dengan
pembersihan yang adekuat, shaping, dan obturasi menyeluruh tiga dimensi pada
sistem saluran akar yang kompleks.1-3 Persentase kegagalan yang signifikan
kemungkinan disebabkan terdapat jaringan residu pulpa dan pembersihan saluran
akar yang tidak memadai.4 Sistem endodontik terdiri atas ruang yang mudah
diakses tangan dan alat rotary files (pada saluran utama) dan, seperti yang
ditunjukkan pada banyak penelitian klinis dan histologis,5,6 ruang yang sulit diakses
atau yang tidak dapat diakses (ismus, delta, loop, kanalis aksessoris dan lateral, dan
tubulus dentin) (Gambar 1 dan 2).7
Pembentukan (shaping) saluran akar tidak dapat dicapai pada semua daerah
dari sistem saluran akar, terlepas dari teknik yang digunakan; jadi tidak semua
bagian saluran akar dapat di shaping.8 Sehingga diperlukan pembersihan
endodontik secara biokimia (untuk ruang yang dapat dan tidak dapat diakses);
setelah bersih, saluran akar dapat diisi dan diobturasi menggunakan gutta-percha
dan semen selama obturasi.9
Gambar 1. Apeks akar mesial gigi molar pertama rahang bawah pada
foto SEM: terlihat banyak jalur keluar akar.
Hasil perawatan endodontik saat ini didasarkan pada metode kerja yang lama
(operator tanpa pengalaman, perawatan dilakukan tanpa bantuan mikroskop
operatif, preparasi kemo-mekanis dilakukan menggunakan file Ni-Ti normal, dan
penggunaan irigasi tanpa aktivasi)10,11; dalam perawatan endodontik kita dapat
membedakan berbagai fase:
a) Pembukaan kamar pulpa, fase yang paling sulit sesuai dengan literatur, karena
kesalahan selama fase ini dapat mengganggu perawatan. Pembukaan kamar
pulpa harus dilakukan di bawah perbesaran dan pencahayaan yang
konstan4,12-16;
b) Fase pembentukan (shaping) menggunakan instrumen NiTi baru yang
dimodifikasi17-19;
c) Fase pembersihan, di mana cairan irigasi diaktifkan dan ditingkatkan20-22;
Pemeriksaan klinis dan foto rontgen dapat membantu analisis dari kasus yang
dirawat, sehingga memungkinkan untuk melanjutkan perawatan endodontik.
Perawatan harus diakhiri dengan restorasi pasca endodontik yang tepat.
Jadi setelah identifikasi saluran akar (Gambar 5), fase pembentukan (shaping)
baru dapat dilanjutkan, hingga pembersihan, dan obturasi 3 dimensi.12-14
Gambar 7. Radiograf pasca tindakan dari 15. Gambar 8. Radiograf pasca tindakan dari 26.
Shaping yang didapat dengan Shaping didapat menggunakan
Protaper Next. Protaper Next.
Gambar 9. Radiograf pasca tindakan 24 dan Gambar 10. Radiograf pasca tindakan 16.
25. Shaping didapat menggunakan Shaping didapat menggunakan
Protaper Next. Files dari logam M-Wire.
Potongan persegi panjang dan pusat rotasi asimetris mengurangi kontak mata
pisau dengan dinding, meyakinkan lebih banyak ruang untuk debris dan
meningkatkan fleksibilitas.
Logam M-wire baru meningkatkan resistensi terhadap kelelahan siklik dari
instrumen, memungkinkan untuk bekerja dengan keamanan yang lebih besar
bahkan pada saluran dengan kurvatur parah (Gambar 7-10).
Files tidak dapat berkontak dengan seluruh ruang endodontik seperti yang
ditunjukkan pada beberapa literatur, sehingga diperlukan active cleansing untuk
membersihkan sebanyak mungkin sistem endodontik yang kompleks.3,4,9
Normalnya larutan dipanaskan di luar gigi hingga suhu 50 oC.44 Larutan yang
dipanaskan memiliki penggunaan terbatas, dikarenakan terstabilisasi secara cepat
pada suhu termasuk di antara suhu tubuh dan suhu ruang.
Setelah setiap siklus, irigasi diganti dengan larutan yang baru sehingga
semakin banyak jumlah hipoklorit dengan klorin aktif.
Siklus aktivasi diulang sebanyak 5 kali. Setiap irigasi, uap air disedot oleh
kanula.
Parameter yang digunakan adalah pemanasan permukaan luar akar, pada tiga
level koronal, level tengah, apikal dan foramen. Selama aktivasi, irigasi dengan
termometer inframerah (resolusi: 0,1 o), suhu pada permukaan luar akar diukur.
Menggunakan nilai-nilai yang terpapar dalam protokol operatif, tidak ada suhu
eksternal yang terdeteksi lebih tinggi dari 42,5°C. Jadi suhu yang mendekati 47°C
dihindari, karna berbahaya bagi sel-sel ligamen periodontal, menghindari
konsekuensi medikolegal.45-47 Setelah pembersihan kemomekanis (Gambar 13),
penting bagi pencapaian keberhasilan klinis, kami melanjutkan ke obturasi 3
dimensiona dengan gutta-percha termoplastis.
A B
C
Gambar 13. Tampilan radiografi gigi 46 (A) Praoperatif: Lesi periapikal yang besar dari akar distal
dan mesial. (B) Pascaoperatif: Obturasi dengan gutta-percha termoplastik setelah
aktivasi dan pemanasan irigan. (C) Follow up 6 bulan: keberhasilan penyembuhan
dengan hilangnya lesi periapikal.
KESIMPULAN
Hasil positif yang dilihat oleh kasus-kasus klinis ini menunjukkan bagaimana
penggunaan teknologi modern, mikroskop operatif, ultrasonic tips, rotary file
generasi baru, sistem pembersihan yang sudah ditingkatkan dan metode yang
digunakan untuk mendapatkan segel 3 dimensi yang valid, sangat penting untuk
menghindari kerusakan iatrogenik dan memastikan, hasil yang aman dan dapat
direproduksi.
Tentu saja, untuk mengkonfirmasi apa yang telah kami jelaskan, penelitian
lebih lanjut dan studi ilmiah diperlukan, namun, kasus klinis yang dilakukan dengan
teknologi dan teknik ini telah membuktikan hasil yang sangat memuaskan, terutama
dalam perawatan endodontik yang memiliki lesi osteolitik yang besar dan saluran
akar yang melengkung.
KONFLIK KEPENTINGAN
Penulis tidak memiliki konflik kepentingan.
4. Iandolo A. Reperimento del canale mesiale mediano nei primi molari inferiori.
Il Dentista moderno 2011;18:269.
12. Das S, Warhadpande MM, Redij SA, Jibhkate NG, Sabir H. Frequency of
second mesiobuccal canal in permanent maxillary first molars using the
operating microscope and selective dentin removal: a clinical study. Contemp
Clin Dent 2015;6(January— March (1)):74—8.
13. de Toubes KM, Coˆrtes MI, Valadares MA, Fonseca LC, Nunes E, Silveira FF.
Comparative analysis of accessory mesial canal identification in mandibular
14. Rampado ME, Tj¨aderhane L, Friedman S, Hamstra SJ. The benefit of the
operating microscope for access cavity preparation by undergraduate students.
J Endod 2004;30(December (12)): 863—7.
23. Buchanan LS. Endodontic obturation techniques. The state of the art in 2015.
Dent Today 2015;34(3):94—5. 90, 92.
24. Li GH, Niu LN, Selem LC, Eid AA, Bergeron BE, Chen JH, et al. Quality of
obturation achieved by an endodontic core-carrier system with crosslinked
gutta-percha carrier in single-rooted canals. J Dent 2014;42(September
(9)):1124—34.
26. Paul ML, Mazumdar D, Vyavahare NK, Baranwal AK. Healing of the
periapical lesion in posterior teeth with mineral trioxide aggregate using
orthograde technique — two case reports. Contemp Clin Dent
2012;(September).
27. Yoo JS, Chang SW, Oh SR, Perinpanayagam H, Lim SM, Yoo YJ, et al.
Bacterial entombment by intratubular mineralization following orthograde
mineral trioxide aggregate obturation: a scanning electron microscopy study.
Int J Oral Sci 2014;6(December (4)):227—32.
33. Sonntag D, Guntermann A, Kim SK, Stachniss V. Root canal shaping with
manual stainless steel files and rotary NiTi files performed by students. Int
Endod J 2003;36:248—55.
40. Abou Rass M, Oglesby SW. The effects of temperature, concentration and
tissue type on the solvent ability of sodium hypochlorite. J Endod
1981;7:376—7.
41. Cunningham WT, Joseph SW. Effect of temperature on the bactericidal action
of sodium hypochlorite endodontic irrigant. Oral Surg Oral Med Oral Pathol
1980;50:569—71.
49. Vitti RP, Prati C, Silva EJ, Sinhoreti MA, Zanchi CH, de Souza e Silva MG, et
al. Physical properties of MTA Fillapex sealer. J Endod 2013;39(July
(7)):915—8.