Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (e-ISSN.

2614-7939)
Vol. 2 No. 2, Mei 2019 (p-ISSN. 2614-7947)
PELATIHAN TENTANG TEKNIK PENELITIAN EKOLOGI PADA SISWA DAN GURU
BIOLOGI MAN 2 KOTA MATARAM NUSA TENGGARA BARAT

Syachruddin AR*, Imam Bachtiar, Wayan Merta, Kusmiyati


Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram
*Email: dinar_bima@yahoo.co.id

Abstrak - Problem ekosistem semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya eksploitasi oleh manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Penelitian tentang problem ekositem secara ilmiah perlu dilakukan
dengan terencana dan sistimatis agar permasalahan yang terjadi pada ekosistem dapat diatasi. Informasi yang
tepat terhadap kondisi ekosistem yang diperoleh melalui hasil penelitian yang bersifat ilmiah lebih akurat
permasalahan lingkungan yang bersifat ekologis dapat diatasi secara cepat dan tepat. Tim pengabdian pada
msyarakat dari Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Unram melakukan kegiatan pengabdian pada
masyarakat. Kegiatan Pengabdian ditujukkan untuk siswa dan guru Biologi pada MAN 2 Mataram. Guru
dan siswa ini merupakan bagian dari generasi muda yang akan mengelola ekosistem pada masa mendatang.
Oleh sebab itu, melalui kegiatan pengabdian ini akan dilakukan pelatihan tentang teknik melakukan
penelitian tentang ekologi terhadap siswa dan guru biologi di MAN 2 Mataram. Pemahaman terhadap
kerusakan ekosistem belum dilakukan secara optimal karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh
generasi muda belum memadai dan kurangnya perhatian dari semua pihak terhadap kerusakan ekosistem.
Melalui kegiatan pelatihan ini diharapkan siswa dan guru Biologi pada MAN 2 dapat merencanakan dan
melakukan penelitian ekologi dengan baik. Penerapan teknik penetian ekosistem yang benar akan membantu
mengungkapkan permasalah yang terjadi dalam suatu ekosistem sehingga permasalahan itu dapat
ditanggulangi secara cepat dan tepat.

Kata kunci: problem, teknik, penelitian, ekologi, ekosistem, optimal dan sistimatis.

LATAR BELAKANG bila dibekali dengan dana sebagai modal untuk


Ekosistem di NTB, baik ekosistem memperkuat kemampuan masyarakat dalam
perairan maupun ekosistem daratan sudah melakukan penelitian. Penelitian yang bersifat
banyak yang mengalami berbagai perubahan. ekologis sangat strategis untuk memperbaiki
Perubahan yang terjadi pada berbagai ekosistem dan merupakan peluang yang sangat
ekosistem tersebut masih banyak yang belum baik dalam memperbaiki kondisi lingkungan
diketahui faktor penyebabnya dan apa yang di sekitarnya. Penerapan teknik penelitian
terjadi dalam ekosistem tersebut. Pemahaman ekologi secara efektif dan efisien akan
terhadap teknik penelitian ekologi yang benar memberikan dampak yang positif terhadap
akan membantu siswa dan guru untuk peningkatan kualitas.
melakukan penelitian dalam bidang ekologi. A. Tujuan dan Manfaat
Untuk melakukan penelitian yang benar tentu 1. Tujuan: Ingin meningkatkan...
harus mengetahui tentang teknik penelitian a. pengetahuan dan kemampuan tentang
tentang ekologi terutama yang berkaitan teknik penelitian ekologi pada siswa dan
dengan rancangan penelitian ekologi. guru di MAN 2 Mataram.
Pelatihan yang berkaitan dengan b. kemampuan tentang pembuatan proposal
perbaikan SDM dalam bidang penelitian penelitian ekologi pada siswa dan guru
mutlak diperlukan yang diikuti dengan Biologi di MAN 2 Mataram.
perbaikan sistem pengolahan dan penataan c. kemampuan tentang pelaksanaan penelitian
ekosistem. Sumber Daya Manusia (SDM) pada ekologi pada siswa dan guru Biologi di
tiap unit kegiatan harus ditingkatkan melalui MAN 2 Mataram.
pelatihan dan pendidikan langsung, lebih-lebih

311
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (e-ISSN. 2614-7939)
Vol. 2 No. 2, Mei 2019 (p-ISSN. 2614-7947)
2. Manfaat : Membantu Siswa dan guru 1. Penyampaian materi tentang teknik
Biologi di MAN 2 dalam meningkatkan... penelitian ekologi
a. kemampuan dan pemahaman yang Komponen ekosistem terdiri dari: unsur
berkaitan dengan teknik penelitian ekologi. biotik dan unsur abiotik) yang berinteraksi
b. kemampuan untuk membuat proposal dalam membentuk kestabilan ekosistem.
penelitian tentang ekologi Komponen biotik dalam ekosistem merupakan
c. kemampuannya untuk melakukan penelitian komunitas yang terbentuk dari
yang beerkaitan dengan ekologi. keanekaragaman biota (produsen, konsumen
B. Permasalahan dan solusi yang dan pengurai). Hasil aktivitas manusia cepat
ditawarkan atau lambat akan masuk ke lingkungan yang
Siswa dan guru Biologi di MAN 2 memberikan dampak negatif terhadap
Mataram memiliki potensi untuk memahami komponen dalam suatu ekosistem. Interaksi
tentang ekosistem sebagai multi komponen antara komponen dalam suatu ekosistem baik
yang mempengaruhi kondisi lingkungan antara komponen biotik dengan komponen
sebagai tempat hidupnya, namun pemahaman biotik maupun antar komponen biotik dengan
siswa dan guru biologi terhadap ekosistem abiotiknya akan mempengaruhi terhadap
sebagai komponen lingkungan belum di kestabilan ekosistem. Limbah yang masuk ke
perhatikan secara serius oleh berbagai pihak lingkungan akan menimbulkan dampak yang
termasuk siswa dan guru biologi di MAN 2 negatif terhadap struktur dan fungsi komunitas
Matarm. Berdasarkan kondisi tersebut maka dalam suatu ekosistem. Oleh karena itu
siswa dan guru MAN 2 Mataram perlu ada dampak dari aktivitas manusia dapat dimonitor
pelatihan yang berkaitan dengan teknik melalui analisis komponen biotik dan abiotik
penelitian ekologi agar memiliki kepedulian maupun interaksi antar berbagai komponen
terhadap lingkungan sebagai ekosistem dan tersebut dalam suatu ekosistem.
melakukan penelitian ekologi secara sistimatis Pendekatan ekologis dalam suatu
untuk masa mendatang mulai dari pemahman pembangunan akan memberikan dampak
terhadap ekosisten, penyusunan proposal dan positif terhadap kelangsungan hidup dalam
pelaksanaan penelitian tentang ekologi. suatu ekosistem. Pendugaan terhadap kondisi
C. Target Luaran lingkungan berdasarkan pada perubahan
Hasil yang ditargetkan adalah: struktur ekosistem secara ekologis dapat
meningkatnya pemahaman dan kemampuan dideteksi dari perubahan struktur dan fungsi
penelitian yang berkaitan dengan pengetahuan komunitas biotiknya yang berkaitan erat
ekologi, proposal dan laporan pelaksanaan dengan perubahan pada komponen
penelitian ekologi dari siswa dan guru biologi penyusunnya. Bila terjadi pencemaran,
pada MAN 2 Mataram NTB. keanekaragaman jenis komunitas biotik
ekosistem akan menurun, sehingga susunan
METODE PELAKSANAAN komponennya menjadi lebih sederhana.
Melakukan kegiatan pengabdian Langkah dasar yang perlu dilakukan
masyarakat dalam bentuk “PELATIHAN“ dalam mempertahan kelestarian suatu
tentang: teknik penelitian ekologi, penyusunan ekosistem adalah melakukan penelitian untuk:
proposal dan pelaksanaan penelitian yang (a) Mengumpulkan data dengan pencacahan
berkaitan dengan ekologi. (sensus) jenis dan biota yang mewakili
Kegiatan pelatihan yang dilakukan adalah : komunitas biotik dalam lingkungan yang

312
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (e-ISSN. 2614-7939)
Vol. 2 No. 2, Mei 2019 (p-ISSN. 2614-7947)
menjadi obyek pengkajian; (b) Menganalisis dan pencatatan satwa liar yang hidup di habitat
data untuk menentukan indeks diversitasnya. itu, seperti burung, monyet, biawak, penyu dan
Metode dan teknik analisis komponen binatang pantai lainnya.
biotik dalam suatu ekosistem memiliki 2) Metode Pengumpulan Sampel Biota
berbagai macam orientasi yang perlu diketahui Perairan
sebagai dasar untuk memahami problem yang Analisis struktur komunitas plankton,
terjadi dalam suatu ekosistem, yaitu: datanya dikumpulkan dari lingkungan perairan
a. Analisis komponen biotik dalam ekosistem. air tawar, estuari, atau perairan air laut.
Ekosistem adalah susunan makhluk Pengambilan sampel plankton dari suatu
hidup dan tak hidup (Sitanggang & Yulistiana, lingkungan perairan dapat digunakan alat
2015). Ekosistem merupakan bagian integral pengambil sampel air (water sampler
dari suatu lingkungan hidup yang terdiri dari appratus) atau jaring plankton (plankton net).
vegetasi dan fauna yang hdup di dalamnya. Alat pengambil sampel air biasanya digunakan
Oleh karena ada dua lingkungan yang untuk mendapatkan plankton dari kedalaman
kondisinya berbeda, maka perlu diambil tertentu. Bila tidak tersedia alatnya maka
strategi operasional pengambilan sampel biota pengambilan contoh air dapat dilakukan
sebagai berikut: untuk mengetahui dan dengan menggunakan botol berukuran
mencari hubungan antara biota dalam suatu tertentu. Kemudian airnya disaring atau
ekosistem, lokasi pengambilan contoh disentrifius. Pengkajian struktur komunitas
komponen biotik (vegetasi dan fauna) pada plankton perlu dilakukan pengambilan contoh
area sampling yang sama. air sebanyak 100 liter, kemudian dilakukan
Strategi dasar yang digunakan untuk penyaringan dengan jaring plankton net nomor
penentuan titik pengambilan sampel biota 25 yang mempunyai 200 mata jaring per inci
adalah : Menentukan titik pengambilan sampel yang dilengkapi dengan tabung pengumpul
vegetasi dan fauna dalam area sampling, yaitu plankton berukuran 5 ml. Plankton yang
titik tempat pengambilan contoh biota terjaring diidentifikasi atau diawetkan dengan
pertama, kemudian di tarik garis sepanjang 20 formalin 5% dan disimpan pada tempat yang
m ke kiri untuk menentukan titik yang ke-2 gelap agar pigmennya tidak memudar. Kondisi
sebagai tempat pengambilan sampel biota fisiologisnya harus dijaga dengan
yang kedua, dan 20 m ke kanan untuk menggunakan larutan pengawetnya agar
menentukan titik yang ke-3, yaitu titik perbandingannya tetap 1:9.
pengambilan sampel biota yang ke tiga dan Umumnya secara teknis mengumpulkan
seterusnya. plankton pada lingkungan perairan
b. Metode Pengumpulan Sampel Biota menggunakan jaring plankton standar yang
Biota yang layak dikumpulkan untuk berbentuk kerucut dan dilengkapi dengan
mempelajari suatu ekosistem adalah : buket pengumpul plankton. Ukurannya
komponen biotik (produsen, konsumen dan bervariasi (15µ - 1mµ) dengan variasi mata
pengurai serta interaksi dari berbagai jaring berukuran antara 0.0535 - 0.2500 mµ
komponen tersebut) dan komponen abiotik sesuai dengan nomor jaring dan jumlah mata
baik yang berhubungan langsung dengan jaring perinci. Pengambilan zooplankton
kehidupan biota maupun yang tidak langsung. menggunakan jaring no.10, sedangkan jaring
1) Pengumpulan Data Fauna di darat. no.25 untuk fitoplankton dan zooplankton.
Waktu mendekati area vegetasi pada 3. Metode Dan Teknik Analisis Data Biota
penelitian ekologi perlu dilakukan pengamatan Perairan

313
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (e-ISSN. 2614-7939)
Vol. 2 No. 2, Mei 2019 (p-ISSN. 2614-7947)
a. Identifikasi b. Menghitung Kelimpahan Plankton
Identifikasi jenis plankton dan benthos c. Menghitung Kerapatan Benthos
perlu dilakukan sebelum dianalisis. d. Menghitung Indeks Diversitas
Jenisnya dapat diidentifikasi berdasarkan e. Menghitung Indeks Penyebaran
petunjuk identifikasi Edmonson (1959), Indeks diversitas (d) dapat digunakan
Newel (1977) atau Steward (1986). Jenis untuk mengevaluasi kondisi perairan
benthos dapat diidentifikasi berdasarkan berdasarkan kriteria Lee, Wang, dan Kuo
petunjuk identifikasi Junting (1956) atau dengan matriks berikut:
Edmonson (1959).
Tabel 1. Indeks diversitas.
Harga d Shannon - Weaver Derajat Pencemaran
Lebih besar dari 2,0 tidak tercemar
di antara 1,6 - 2,0 tercemar ringan
di antara 1,0 - 1,5 tercemar sedang
lebih kecil dari 1,0 tercemar berat

Kriteria tersebut sangat membantu dalam Lee, Wang, dan Kuo berdasarkan informasi
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dari hasil analisis fisika dan kimiawi berikut.
karena dapat dibandingkan dengan kriteria

Tabel 2. Hasil analisis fisika dan kimiawi


Derajat DO BOD SS NH3
poin skor
Pencemaran (mg/1) (mg/1) (mg/1) (mg/1)
tidak tercemar 6,5 3,0 20 0,5 1 2,0
tercemar ringan 4,5 – 6,5 3,0 – 4,9 20 – 49 0,5 – 0,9 3 2,0 – 4,0
tercemar sedang 2,0 – 4,4 5,0 – 15 50 – 100 1–3 6 4,1 – 6,0
tercemar berat 2,0 15 100 3 10 6,0

4. Penyusunan proposal yang berkaitan 5. Simulasi pelaksanaan penelitian ekologi.


penelitian ekologi Mengadakan Praktek lapangan sesuai
Kerangka Proposal Penelitian meliputi: dengan proposal yang dihasilkan dalam
Halaman judul; Kata Pengantar; Daftar Isi; pelatihan ini, sebagai aplikasi dalam penerapan
PENDAHULUAN (Latar Belakang Masalah, penelitian ekologi.
Rumusan Masalah, Tujuan, Manfaat dan 6. Pembuatan Laporan Penelitian
Batasan Masalah); TINJAUAN PUSTAKA Kerangka Laporan Penelitian meliputi:
(Tinjauan Teoritis, Tinjauan Empiris (Konsep Halaman judul; Kata Pengantar; Daftar Isi;
pemikiran) dan Hipotesis); METODE BAB I. PENDAHULUAN (Latar Belakang
PENELITIAN (Tempat dan Waktu Penelitian, Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan, Manfaat
Jenis/sifat Penelitian, Subyek Penelitian, dan Batasan Masalah); BAB II. TINJAUAN
Obyek Penelitian, Populasi dan Sampel PUSTAKA (Tinjauan Teoritis; Tinjauan
Penelitian, Teknik Pengambilan Data, Teknik Empiris (Konsep pemikiran) dan Hipotesis);
Analisis Data); DAFTAR PUSTAKA 9 Nama BAB III. METODE PENELITIAN (Tempat
penulis, Tahun Penulisan. Judul Buku. dan Waktu Penelitian, Jenis/sifat Penelitian,
Penerbit, Tempat dan Tahun Penerbitan). Subyek Penelitian, Obyek Penelitian, Populasi

314
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (e-ISSN. 2614-7939)
Vol. 2 No. 2, Mei 2019 (p-ISSN. 2614-7947)
dan Sampel Penelitian, Teknik Pengambilan (Kesimpulan dan Saran); DAFTAR
Data, Teknik Analisis Data); BAB IV. HASIL PUSTAKA (Nama penulis, Tahun Penulisan.
DAN PEMBAHASAN (Hasil Penelitian, Judul Buku. Penerbit, Tempat dan Tahun
Pembahasan); BAB V. PENUTUP Penerbitan)

FOTO KEGIATAN PENGABDIAN DI MAN 2 TAHUN 2017

Memandu Diskusi oleh : Drs. I Wayan Merta Presentasi Materi Ekologi (Dr.Imam Bachtiar,
M.Si M.Sc)

Presentasi Materi Teknik Penelitian Ekologi Simulasi Penentuan Lokasi Pengambilan sampel
(Dr.Syachruddin AR., Drs., MS) penelitian (Dr.Syachruddin AR., Drs., MS)

HASIL DAN PEMBAHASAN data dan teknik pengambilan serta analisi data.
Pengabdian pada masyarakat Pada kegiatan simulasi penentuan titik sebagai
dilaksanakan dalam kegiatan pelatihan dan lokasi pengambilan sampel bekerjasama
simulasi penentuan lokasi pengambilan sampel dengan menempatkan siswa sebagai titik
penelitian. Pada kegiatan pengayaan materi pengambilan sampel.
yang berkaitan dengan konsep dasar ekologi Selama kegiatan berlangsung baik
dan teknik penelitian ekologi difakuskan pada pengayaan materi maupun simulasi semua
materi pokok seperti : materi ekologi yang peserta sangat antusias terhadap materi yang
menggunakan pendekatan tentang ekosistem diberikan. Beberapa peserta baik dari siswa
nyale, teknik penentuan lokasi pengambilan maupun guru mengajukan pertanyaan, berikut:

315
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (e-ISSN. 2614-7939)
Vol. 2 No. 2, Mei 2019 (p-ISSN. 2614-7947)
1. Dari Siswa: KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kenapa pemunculan Nyale pada bula Siswa dan guru biologi di MAN 2 perlu
pebruari dan maret ? dilakukan peningkatan tentang pemahaman
b. Pad nyale bagian bawah keluar, bagian terhadap penelitian ekosistem yang difokuskan
atasnya kemana ? pada pembuatan proposal dan aplikasi
c. Apakah pemunculan nyale hanya d penelitian tentang ekologi terutama tentang
lombok, bagaimana dengan daerah lain ? teknik penentuan lokasi pengambilan sampel
d. Penelitian apa yang menarik untuk dan analisis data tentang ekosistem.
diteliti siswa dan apa manfaatnya ? Kegiatan pengabdian ini perlu
2. Dari guru Biologi : Perbedaan teknik ditingkatkan tentang dana untuk biaya
sampling untuk penelitian di alam dengan pelaksanaan di lapangan dan aplikasi untuk
yang dibudidaya ? pembuatan proposal penelitian serta perlu
Pertanyaan tersebut sangat berkaitan adanya kerjasama yang intens antar lembaga
pengalaman mereka dalam mengikuti bau terutama antara FKIP Unram dengan
nyale di perairan Kute Lombok Tengah. Pemerintah daerah yang mengelola pendidikan
Selama ini mereka tidak memikirkan menengah di NTB.
tentang perubahan yang terjadi dalam
ekosistem dan lingkungan sekitarnya. DAFTAR PUSTAKA
Dukungan dan perang aktif kepala sekolah
Edmonson, W.T. 1959. Fresh Water Biology.
dan guru serta siswa MAN 2 dan kemudian New York: John Willey and Sons.
proses konfirmasi melalui telepon dan SMS
Sitanggang, N.D.H. & Yulistiana. 2015.
(Short Massage) terkait waktu dan tempat
Peningkatan Hasil Belajar Ekosistem
pelaksanaan kegiatan merupakan salah satu Melalui Penggunaan Laboratorium
faktor yang memperlancar pelaksanaan Alam. Jurnal Formatif. 5(2), 156-167.
kegiatan ini.
Partisipasi aktif dari kepala sekolah,
bapak dan ibu guru serta siswa sebagai
peserta pelatihan disampaikan ucapan
terima kasih yang sebesr-besarnya,
demikian kekompakan dari pelaksana
dalam melaksanakan kegiatan selalu
kompak sehingga kegiatan berjalan baik
dan lancar. Kendala dan Hambatan dalam
kegiatan ini pada prinsipnya TIDAK ADA
karena berjalan sesuai dengan rencana dan
kondisi sekolah pada saat ini.
Kegiatan pengabdian dilanjutkan
dengan penyusunan kerangka proposal
berkaitan dengan teknik penelitian ekologi
dan Kerangka penulisan DAFTAR
PUSTAKA (Nama penulis, Tahun
Penulisan. Judul Buku. Penerbit, Tempat
dan Tahun Penerbitan), sebagai aplikasi
dalam penerapan penelitian ekologi.

316

Anda mungkin juga menyukai