Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Tema : Teknik batuk efektif


Sasaran : pasien dengan gangguan sistem pernafasan dan keluarga yang
menemani pasien selama dirawat.
Hari/tanggal : Jumat/ 24 Maret 2022
Waktu : 10.00 – 10.30 WIB (30 menit)
Tempat : Ruang Interna 1
Penyuluh : Kelompok II Ners XIV Universitas Muhammadiyah Gorontalo

A. Latar Belakang
Batuk merupakan gerakan refleks yang bersifat reaktif terhadap masuknya benda
asing ke dalam saluran pernapasan. Gerakan ini terjadi atau dilakukan tubuh sebagai
mekanisme alamiah untuk melindungi organ paru-paru. Batuk terjadi sebagai akibat
stimulasi mekanik atau kimia pada nervus aferen pada percabangan bronkus. Batuk
secara terkekeh-tekeh dapat menyebabkan seseorang kehilangan banyak energi, sulit
untuk mengeluarkan dahak dan dapat mengiritasi tenggorokan.
Sebagian besar orang mencari pertolongan medis agar batuk cepat mereda,
sementara itu ada orang yang takut batuknya menjadi penyakit yang serius. Batuk
mempengaruhi interaksi personal dan sosial, mengganggu tidur dan sering
menyebabkan ketidaknyamanan pada tenggorakan dan dinding dada. Untuk
mengantisipasi hal-hal tersebut, kita dapat menggunakan teknik batuk efektif.
Batuk efektif merupakan batuk yang dilakukan dengan sengaja. Namun
dibandingkan dengan batuk biasa, batuk efektif dilakukan melalui gerakan yang
terencana atau dilatih terlebih dahulu, sehingga menghambat berbagai penghalang atau
menghilangkan penutup saluran pernapasan.
Teknik batuk efektif akan memberikan banyak manfaat, diantaranya untuk
melonggarkan dan melegakan saluran pernapasan maupun mengatasi sesak napas akibat
adanya lendir yang memenuhi saluran pernapasan. Lendir baik dalam bentuk dahak
(sputum) maupun sekret dalam hidung, timbul akibat adanya infeksi pada saluran
pernapasan maupun karena sejumlah penyakit yang diderita oleh seorang individu.
Berdasarkan data yang didapat pada tanggal 21 maret sampai 24 maret 2022,
ditemukan 2 dari 6 pasien mengalami kesulitan dalam mengeluarkan dahak. Padahal,
pasien telah disosialisasikan tentang batuk efektif setiap kali overan, namun belum
ditemukan aplikasi nyata dari pasien itu sendiri. Dari hasil observasi, kelompok
menemukan 2 orang pasien mengaku sulit untuk melakukan batuk efektif dan 6 orang
memperlihatkan ekspresi bingung. Hal ini disebabkan oleh pasien tidak mengetahui apa
itu batuk efektif dan tidak diajarkan secara spesifik apa saja persiapan dan bagaimana
cara melakukannya; karena perawat hanya menganjurkan dan menuturkan agar pasien
melakukan batuk efektif pada seluruh pasien yang mengalami batuk berdahak tanpa
mengevaluasi apakah pasien sudah tau atau mengerti cara melakukannya maupun
dilakukan atau tidak oleh pasien. Oleh karena itu, kelompok tertarik mengangkat topik
“Teknik Batuk Efektif” agar pasien dan keluarga lebih mengenal batuk efektif dan
memahami serta mampu mengaplikasikan teknik batuk efektif.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan pasien dan keluarga
memahami dan memperagakan teknik batuk efektif.

2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu:
a. Menjelaskan pengertian batuk efeketif
b. Menjelaskan tujuan batuk efektif
c. Menjelaskan teknik batuk efektif
d. Mampu memperagakan teknik batuk efektif

C. Pokok Bahasan
Teknik Batuk Efektif

D. Sub Pokok Bahasan


a. Pengertian batuk efeketif
b. Tujuan batuk efektif
c. Teknik batuk efektif
E. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Diskusi dan tanya jawab

F. Media dan Alat


1. Media : Infokus, laptop, dan leaflet
2. Alat : Tissue/sapu tangan, wadah tertutup untuk penampungan dahak
dan gelas berisi air hangat

G. Proses Pelaksanaan
No. Tahapan & Waktu Kegiatan Penyaji Kegiatan Audien
1. Pembukaan  Memberi salam  Menjawab salam
(5 menit)  Memperkenalkan  Mendengarkan dan
anggota klompok dan memperhatikan
pembimbing
 Melakukan kontrak  Menyepakati kontrak
waktu
 Menjelaskan tujuan  Memperhatikan dan
dan materi yang akan mendengarkan
diberikan

2. Kegiatan  Menggali  Menanggapi dan


(20 menit) pengetahuan audien menjelaskan
tentang nafas dalam
batuk efektif  Memperhatikan dan
 Memberikan mendengarkan
reinforcement positif  Memperhatikan dan
 Menjelaskan mendengarkan
pengertian batuk
efektif  Memperhatikan dan
 Menjelaskan tujuan mendengarkan
Nafas dalam dan  Memperhatikan dan
batuk efektif mendengarkan
 Menjelaskan teknik  Memperhatikan dan
nafas dalam dan mendengarkan
batuk efektif  Mendemontrasikan
 Mendemonstrasikan batuk efektif
teknik nafas dalam  Memberikan
dan batuk efektif pertanyaan
 Mendemonstrasikan
bersama  Memperhatikan dan
 Memberi kesempatan mendengarkan
audien untuk  Memberikan jawaban
bertanya
 Memberikan
reinforcement positif
 Memberikan  Memperhatikan dan
kesempatan pada mendengarkan
audien lain untuk
menjawab
 Memberikan  Memperhatikan dan
reinforcement positif mendengarkan
dan meluruskan
konsep
 Meminta masukan
dari pembimbing
akademik dan atau
pembimbing klinik

3. Penutup  Evaluasi validasi  Menyimak


(5 menit)  Menyimpulkan  Memperhatikan dan
bersama-sama mendengarkan
 Mengucapkan terima  Memperhatikan dan
kasih mendengarkan
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
penutup
G. Pengorganisasian
a. Penyaji : Moh. Apriyanto Dai, S.Kep
b. Moderator : Miss Hariati, S.Kep
c. Observer : Ramlawati Nai, S.Kep
d. Fasilitator : Nur Iman Ismail
Dewanti K Hasan, S.Kep
Silvana Djafar Ibrahim, S.Kep
Sri Wulandari, M.Kep
I. Uraian Tugas
a. Moderator
- Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
- Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
- Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan dengan
audien
- Menyampaikan kontrak waktu
- Merangkum semua audien sesuai kontrak
- Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi
- Menganalisis penyajian
b. Penyaji
- Bertangung jawab memberikan penyuluhan
- Memahami topik penyuluhan
- Meexplore pengetahuan audien tentang batuk efektif
- Menjelaskan dan mendemonstrasikan teknik batuk efektif dengan bahasa
yang mudah dipahami oleh audien
- Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien
c. Fasilitator
- Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian di awal
acara.
- Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada moderator
jika ada ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer.
- Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam
mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan.
- Membagikan leaflet di akhir acara.
e. Observer
- Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target
- Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
- Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP
f. Pembimbing
- Memberikan arahan dan masukan terhadap kelancaran penyuluhan.
- Mengevaluasi laporan dari observer.

J. Setting Tempat

Keterangan:
Penyaji
Moderator
Observer/fasilitator
Pembimbing
Pasien
Keluarga pasien

K. Evaluasi
Evaluasi akan dilakukan adalah:
1. Evaluasi Struktur
a. Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan.
b. Kontrak dengan peserta pada H-1, diulangi kontrak pada hari H.
c. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan.
d. Pasien dan keluarga ± 8 orang ditempat penyuluhan sesuai kontrak yang
disepakati.
2. Evaluasi Proses
Peserta antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan tentang latihan batuk
efektif, tentang definisi batuk efektif, tujuan batuk efektif, teknik batuk efektif dan
mampu memperagakan cara batuk efektif.
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit peserta mampu
a. 80% sasaran mampu menyebutkan pengertian batuk efektif dengan benar
b. 60% sasaran mampu menjelaskan tujuan batuk efektif
c. 60% sasaram mampu menjelaskan teknik batuk efektif dengan benar
d. 60% sasaran mampu mendemonstrasikan batuk efektif
Lampiran Materi
TEKNIK BATUK EFEKTIF

A. Pengertian Batuk Efeketif


Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar dimana dapat
energi dapat dihemat sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak
secara maksimal (Smeltzer, 2001).

B. Tujuan Teknik nafas dalam dan Batuk Efektif


1. Mengurangi nyeri luka operasi saat batuk
2. Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret
3. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik laboratorium
4. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi secret
5. Meningkatkan distribusi ventilasi.
6. Meningkatkan volume paru
7. Memfasilitasi pembersihan saluran napas

C. Indikasi teknik nafas dalam dan batuk efektif


Dilakukan pada pasien seperti :COPD/PPOK, Emphysema, Fibrosis, Asma, chest
infection, pasien bedrest atau post operasi

D. Kontra indikasi batuk efektif


1. Tension pneumotoraks
2. Hemoptisis
3. Gangguan sistem kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infark miokard
akut infark dan aritmia.
4. Edema paru
5. Efusi pleura yang luas

E. Alat dan Bahan yang disediakan


1. Tissue/sapu tangan
2. Wadah tertutup berisi cairan desinfektan (air sabun / detergen, air bayclin, air
lisol) atau pasir.
3. Gelas berisi air hangat
E. Cara Mempersiapkan Tempat Untuk Membuang Dahak
1. Siapkan tempat pembuangan dahak: kaleng berisi cairan desinfektan yang
dicampur dengan air (air sabun / detergen, air bayclin, air lisol) atau pasir
2. Isi cairan sebanyak 1/3 kaleng
3. Buang dahak ke tempat tersebut
4. Bersihkan kaleng tiap 2 atau 3 kali sehari.
5. Buang isi kaleng bila berisi pasir : kubur dibawah tanah
6. Bila berisi air desinfektan : buang di lubang WC, siram
7. Bersihkan kaleng dengan sabun

D. Tehnik nafas dalam


1. Menarik napas (inspirasi) secara biasa beberapa detik melalui hidung (bukan
menarik napas dalam) dengan mulut tertutup
2. Mengeluarkan napas (ekspirasi) pelan-pelan melalui mulut dengan posisi
seperti bersiul
3. Dilakukan dengan atau tanpa kontraksi otot abdomen selama ekspirasi
tidak ada udara ekspirasi yang mengalir melalui hidung
akan terjadi peningkatan tekanan pada rongga mulut, kemudian tekanan ini
akan diteruskan melalui cabang-cabang bronkus sehingga dapat mencegah air
trapping dan kolaps saluran napas kecil pada waktu ekspirasi

E. Teknik Batuk Efektif


1. Tarik nafas dalam 4-5 kali
2. Pada tarikan nafas dalam yang terakhir, nafas ditahan selama 1-2 detik
3. Angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukkan dengan kuat dan spontan
4. Keluarkan dahak dengan bunyi “ha..ha..ha” atau “huf..huf..huf..”
5. Lakukan berulang kali sesuai kebutuhan
DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, S. (2001). Buku ajar keperawtan medikal bedah. Jakarta: EGC.


Perry & Potter. Funamental Keperawatan. Jakarta: EGC.
Kowalak , J. (2011). Buku ajar patofisiologi. Jakarta: EGC.
Rab, T. (2010). Ilmu penyakit paru. Jakarta: TIM.
Tamsuri, A. (2008). Asuhan keperawatan klien gangguan pernafasan. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai