Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI

MODUL 1

Struktur Daun Majemuk dan Daun Tunggal

Oleh

KELOMPOK 5
KELAS AGT 5
NAMA KELOMPOK :
1. RIAN RIFANDI_E28120140
2. AHMAD MUJAIDIL_E28120138
3. SITI JULAIKHA_E28120261
4. ELA SAGITA_E28120157
5. ZAHRIL H PALILY_E28120262

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Morfologi Tumbuhan adalah salah satu cabang ilmu dalam biologi yang

mempelajari bentuk dan susunan tubuh bagian luar baik akar, batang, daun,

bunga dan biji. Morfologi tumbuhan selain menguraikan bentuk dan susunan

tubuh tumbuhan, juga menentukan fungsi dari bagian-bagian tumbuhan dan

dapat mengetahui darimana asal bentuk dan susunan tubuh tumbuhan

tersebut. Pada dasarnya tumbuhan terdiri atas tiga organ pokok, yaitu akar

(radix) batang (caulis), dan daun (folium). Bagian lain dari tubuh tumbuhan

dapat dikatakan sebagai turunan (derivat) dari salah satu atau dua bagian

pokok tersebut yang telah mengalami perubahan bentuk, sifat dan fungs

(Tjitrosoepomo, 2007).

Karakteristik morfologi daun pada tiap jenis tumbuhan berbeda-beda, yang

membedakan daun satu dengan yang lainnya yaitu dapat dilihat dari tebal

tipisnya daun, permukaan warna yang terdapat pada daun, bahkan bentuk

ujung dan pangkal dari daun (Tjitrosoepomo, 2007).

Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang sangat penting dan pada

umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya

tumbuh dari batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada

tubuh tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun

dinamakan buku-buku (nodus) batang dan tempat di atas daun yang

merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla),

umumnya berwarna hijau (mengandung klorofil) dan terutama berfungsi


sebagai penangkap energi dari cahaya matahari untuk fotosintesis

(Tjitrosoepomo,2007)

I.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum modi 1 ini yaitu untuk mempelajari macam-macam

bentuk daun majemuk. Untuk membedakan antara daun majemuk dan daun

tunggal.
II. METODE PRAKTIKUM

II.1 Waktu dan Tempat

Waktu pelaksanaan praktikum Modul 1 yaitu pada hari Selasa, 16 Maret

2021 dan dilaksanakan di Kota Palu.

II.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum modul 1 ini yaitu baki/nampan dan

alat tulis.

Bahan yang digunakan dalam praktikum modul 1 ini yaitu Daun Keladi

(Caladium), Daun Mangga (Mangifera sp.), Daun Asam (Tamarindus indica

L.), Daun Johar (Senna siamea), Daun Kapuk (Ceiba pentandra Geartn),

Daun Singkong (Manihot esculenta), Daun Mawar (Rosa sp.).

II.3 Cara Kerja

Cara kerja yang pertama yaitu mengamati system pertulangan daun yang

menyirip, melengkung, menjari, atau bentuk pita. Yang kedua mengamati

susunan anak daun pada ibu tangkai dan anak tangkainya, apakah menyirip

genap, menyirip ganjil, menyirip genap ganda 1, menyirip genap ganda 2,

beranak daun menjari, dan lain-lain.


III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1 Hasil

Keterangan :

Gambar 1. Daun Keladi (Caladium)

Keterangan :

Gambar 2. Daun Mangga (Mangifera sp.)


Keterangan :

Gambar 3. Daun Asam (Tamarindus indica L.)

Keterangan :

Gambar 4. Daun Johar (Senna siamea)


Keterangan :

Gambar 5. Daun Kapuk (Ceiba pentandra )

Keterangan :

Gambar 6. Daun Singkong (Manihot esculenta)


Keterangan :

Gambar 7. Daun Mawar (Rosa sp.)

III.2 Pembahasan

Daun keladi (Caladium) merupakan daun lengkap bertipe daun tunggal

yang bagian-bagiannya terdiri dari pelepah daun, tangkai daun, pangkal daun,

helaian daun, tulang daun, tepi daun, dan ujung daun. Daun keladi

membentuk kroset akar bentuk perisai persegi atau hati dengan garis tengah

15-30 cm. Permukaan daun licin, pertulangan daunnya menjari, dan pangkal

daun berlekuk.

Daun mangga (Mangifera sp.) merupakan tanaman yang memiliki daun

tidak lengkap bertipe daun tunggal, dikatakan bertipe tunggal karena hanya

memiliki satu helai daun di setiap tangkainya. Dan dikatakan daun tidak

lengkap karena hanya memiliki tangkai daun dan helai daun saja atau biasa

disebut daun bertangkai. Daun mangga mempunyai tulang daun menyirip

serta bentuk daun melebar panjang dengan ujung daun yang runcing

tergantung varietasnya.
Daun asam (Tamarindus indica L.) merupakan daun tidak lengkap bertipe

daun majemuk genap dan beranak daun genap. Bagian-bagian daun asam

hanya terdiri darui tangkai daun, pangkal daun, helaian daun, anak daun dan

teoi daun. Ukuran daunnya memiliki panjang kurang lebih 1 cm sampai 2,5

cm. ujung dari daun asam cenderung tumpul, sedangkan pangkalnya bulat.

Tepian daun asam mempunyai jenis pertulangan menyirip rata dengan warna

hijau.

Daun johar (Senna siamea) merupakan daun tidak lengkap bertipe daun

majemuk genap dan beranak daun gasal.. Ujung dari pangkal daun johar

berbentuk bulat, bertepi rata, dengan panjang daun mencapai 3-7,5 cm dan

lebarnya 1-2,5 cm.

Daun kapuk (Ceiba pentandra) merupakan daun tidak lengkap bertipe

daun tunggal. Bentuk daunnya menjari dengan bagian-bagian daun terdiri dari

tangkai daun, pangkal daun, tepi daun dan ujung daun. Panjang dari tangkai

daun kapuk 5-25 cm.

Daun singkong (Manihot esculenta) merupakan daun tidak lengkap bertipe

majemuk yang bentuk daunnya menjari. Dengan tepi yang terlihat rata, ujung

daun yang terlihat tajam dengan bagian-bagian daun yang terdiri dari tangkai

daun, pangkal daun, helaian daun, anak daun, tepi daun, tulang daun, dan

ujung daun.

Daun mawar (Rosa sp.) merupakan daun tidak lengkap bertipe daun

majemuk menyirip gasal. Daun mawar tumbuh pada cabang-cabang batang

berjumlah sekitar antara 5-9 anak daun pada setiap satu cabang. Bentuknya
bulat memanjang ada juga yang meruncing serta bergerigi rata-rata berukuran

2-3 cm. bagian-bagian daun mawar terdiri dari anak daun, tangkai anak daun,

ibu tangkai daun, dan daun penumpu.

Suatu daun yang pada tangkainya bercabang-cabang, dan pada tangkai ini

baru terdapat helaian sehingga pada suatu tangkai terdapat lebih dari satu

helaian daun dinamakan daun majemuk. Pada daun majemuk dapat dibedakan

menjadi ibu tangkai daun (petiolus communis), tangkai anak daun

(petiololus), dan anak daun (foliolum) (Amintartri, 2013).

Daun majemuk menyirip (pinnatus). Daun majemuk menyirip adalah daun

majemuk yang anak daunnya terdapat di kanan kiri ibu tangkai daun sehingga

tersusun seperti sirip pada ikan. Daun majemuk menyirip dapat dibedakan

dalam beberapa macam yaitu : Daun majemuk menyirip beranak daun satu,

Daun majemuk menyirip genap, Daun majemuk menyirip gasal

(Tcitrosoepomo, 1985).

Daun majemuk menjari (palmatus). Daun majemuk menjari adalah daun

majemuk yang semua anak daunnya tersusun memencar pada ujung ibu

tangkai seperti letaknya jari-jari pada tangan. Berdasarkan jumlah anak

daunnya, daun menjari dapat dibedakan seperti berikut : beranak daun satu,

beranak daun tiga, beranak daun lima, dan beranak daun tujuh

(Tcitrosoepomo, 1985).
IV. PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

1. Daun majemuk artinya pada ssatu tangkai terdapat lebih dari satu tangkai

terdapat lebih dari satu helaian daun. Tangkainya bercabang-cabang, dan

baru pada cabang tangkai ini terdapat helaian daunnya.

2. Berdasarkan susunan anak daun pada ibu tangkainya, daun majemuk dapat

dibedakan menjadi empat yaitu : daun majemuk menjari, daun majemuk

menyirip, daun majemuk bangun kaki, dan daun majemuk campuran.

3. Bagian-bagian dari daun majemuk antara lain : ibu tangkai daun, tangkai

anak daun, dan anak daun.

4. Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan, dapat diketahui daun mana

saja yang termasuk daun lengkap dan daun tidak lengkap. Daun yang

termasuk daun lengkap yaitu daun keladi, sedangkan daun yang termassuk

daun tidak lengkap yaitu daun mangga, daun asam, daun johar, daun

singkong, daun kapuk, dan daun mawar.

IV.2 Saran

Sebelum melakukan praktikum, sebaiknya mencari serta memahami

tentang struktur atau tipe daun majemuk dan daun tunggal terlebih dahulu

agar pada saat praktikum dilakukan, praktikan dapat menjelaskan dengan baik

dan benar mengenai struktur daun majemuk dan daun tunggal.


DAFTAR PUSTAKA.

Tjitrosoepomo, Gembong. (2007). Morfologi Tumbuhan, Yogyakarta: Gadjah


Mada University Press.
Amintartri, Sri. 2013. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin :
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNLAM.
Tcitrrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Universitas
Gadjah Mada.

Anda mungkin juga menyukai