Anda di halaman 1dari 17

Nama : Monica Putri Wijaya

Nim : 20031156
Mata Kuliah : Biologi Sel
Prodi : Pendidikan Biologi A

Tugas 8
Kompleks Golgi Dan Dinding Sel
Sejarah Penemuan Sel
Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke
yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Kata sel
berasal dari kata bahasa Latin cellula yang berarti rongga/ruangan.

Berdasarkan struktur internalnya, sel dibedakan atas dua golongan yaitu prokariotik dan
eukariotik. Pada sel prokariotik, senyawa genetik terdapat dalam satu badan inti atau badan
sebelum inti yang tidak dikelilingi membran. Sedangkan pada sel eukariotik yang terdapat dalam
semua sel hewan dan tumbuhan, inti sel yang amat kompleks dan telah jauh berkembang,
dikelilingi oleh selubung inti yang terdiri dari dua membran atau membran ganda yang
berdekatan. Kedua membran menyatu di sekitar pori-pori inti yang berdiameter kira-kira 90 nm
sehingga berbagai senyawa antara inti sel dan sitoplasma terdapat pada berbagai organel antara
lain Retikulum Endoplasma (RE), Mitokondria, Lisosom, Ribosom dan Diktikosom (Badan
Golgi). Masing-masing organel ini dengan berbagai bentuk dan ukuran mempunyai struktur yang
khas dalam jumlah yang bervariasi dengan fungsi tertentu di dalam Sitoplasma (Lehninger,
1993).

Diktiosom (Badan Golgi) adalah tumpukan piring pipih yang berongga didalamnya dengan
tepian yang menggelembung dan dikelilingi oleh benda-benda bulat (Salisbury dan Ross, 1995).
Nama Golgi berasal dari seorang Italia Camilo Golgi yang menemukan benda itu dengan
mikroskop cahaya pada tahun 1898 (Lehninger, 1993). Pada bab-bab berikut akan dibahas lebih
lanjut tentang struktur, fungsi dan peranan Badan Golgi dalam metabolisme sel.
Kompleks Golgi

Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) yaitu organel yang
dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan bangun ini mampu diteliti dengan menggunakan
mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak
dijumpai pada organ tubuh yang menerapkan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel
binatang memiliki 10 sampai 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki sampai ratusan
badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.Badan Golgi ditemukan
oleh seorang berbakat histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi.

Badan golgi merupakan organel yang ada di hampir seluruh sel eukariotik. Secara umum
fungsi badan golgi untuk membawa material ke berbagaitujuan sel, terutama yang berhubungan
dengan sekresi.
Struktur badan golgi terbentuk oleh susunan lempengan kantong yang khas dikelilingi
membran. Lempengan kantong tersebut diberi nama sisterna.

 Pada tumbuhan, badan golgi terdiri atas susunan beberapa sisterna. Di ujung kantong
terdapat vesikula yang menempel seolah-olah terjentik dari ujung kantong yang
ukurannya lebih besar. Umumnya badan golgi memiliki 4 – 5 sisterna yang jaraknya
kurang lebih 10 nm antara satu dengan lainnya. Di tanaman tertentu, badan golgi
berjumlah 20 atau lebih dengan lebar antara 500 sampai 1000 nm. Sisterna yang tumbuh
ada di posisi terbawah dengan pinggiran kantong yang menggelembung disebut
permukaan cis badan golgi. Sisterna yang sudah melalui pertumbuhan dengan pinggiran
kantong menggelembung lebih besar berada diposisi teratas disebut trans.

STRUKTUR BADAN GOLGI

Badan Golgi adalah sebutan terhadap kantong-kantong khas yang terdapat hampir di
semua sel eukariotik. Nama ini diberikan pertama kali oleh seorang sitologiawan Italia
bernama Camillo Golgi, yang pertama-tama menjelaskan organel ini pada akhir abad
sembilan belas. (Salisbury dan Ross, 1995).
Badan Golgi terbentuk oleh susunan lempengan kantong-kantong yang khas
dikelilingi membran. Lempengan kantong ini disebut sisterna. Dalam sel tumbuhan,
badan Golgi terdiri atas susunan dari beberapa sisterna. Pada penghujung kantong
terdapat kantong-kantong bulat kecil atau vesikula yang menempel dan yang seolaholah
terjentik dari ujung kantong yang berukuran lebih besar (Sheeler and Bianchi, 1987).
Badan Golgi mempunyai bentuk yang berbeda pada sel eukariotik yang berlainan.
Perbedaan ini terlihat terutama dari bentuk susunan kantong-kantong pipih yang masing-
masing dikelilingi membran tunggal yang disebut sisterna. Dalam sel tumbuhan, badan
Golgi terdiri atas susunan dari beberapa sisterna. Pada umumnya badan Golgi
mempunyai 4 – 6 sisterna yang berjarak sekitar 10 nm antara satu sama lain. Pada
tanaman tertentu badan Golgi ini terbentuk dalam jumlah yang lebih besar kadang-
kadang 20 atau lebih. Lebar masing-masing sisterna bervariasi antara 500 – 1000 nm
(Lehninger, 1993).
Sisterna yang sedang tumbuh berada pada posisi terbawah dengan pinggiran kantong
yang mulai menggelembung disebut sebagai permukaan cis badan Golgi. Sisterna yang
sudah melalui pertumbuhan dengan pinggiran kantong yang menggelembung lebih besar
berada pada posisi teratas yang disebut permukaan trans. Sisterna yang berada diantara
permukaan cis dan trans merupakan kantongkantong yang sedang tumbuh dan bergerak
hingga mencapai permukaan trans.
Struktur Aparatus Golgi

Aparatus Golgi (A. Golgi) terdiri dari setumpuk kantong pipih tersusun darimembran
yang serupa dengan mebran sel. Berbeda dengan RE pada membran A.Golgi, ribosom
tidak dijumpai di ruangana antara dan diseputar membran, baikmembran dalam maupun
luar. Jadi semuanya agranular (Sumadi dan Maryanti,2007). Telah terbukti pula kini,
bahwa organel ini dijumpai dalam hampir semua jenis sel hewan dan tumbuhan. Aparatus
golgi terdiri dari 3 komponen (Yatim,1996):

1. Sisterna
2. Vesikula
3. Vakuola
Sisterna merupakan bangunan dasar, yang menjadi ciri aparatus golgi. Terdiridari
sekitar 5 lempeng sisterna yang sejajar melengkung bentuk piala. Tiapsisterna berupa
kantung gepeng tertekuk. Bagian tepi tiap sisterna biasanyamenggembung dan berlobang-
lobang. Di bagian tepi itu ada pembuluh yangmenghubungkan semua sisterna sesamanya.
Daerah tepi itu juga memilikitonjolan-tonjolan, yang akan lepas membentuk vesikula-
vesikula, atau mungkin juga akan membentuk sisterna baru. Bagian sisterna disebut juga
bagian sakulaatau diktiosom (Yatim, 1996).Sisterna bentuknya pipih tapi sedikit
menggembung pada pinggirnya. Disekitar sisterna terdapat vesikel-vesukel yang terbesar
dengan berbagai ukuran, beberapa diantaranya bertunas dari atau berdifusi degan bagian
tepi dari sisterna baik kantong pipih maupun vesikel-vesikel terdapat diseputar A. Golgi
padaumumyan mengandung senyawa yang konsentrasinya pekat dan padat. Senyawaini
terdiri dari protein atau glikoprotein yang bergarak di antara sisterna-sisterna golgi
menuju ke membran sel lisosom atau vakuola pada sel tumbuhan (Sumadidan Maryanti,
2007).
Aparatus golgi memiliki polaritas yang jelas, dengan membran sisterne padaujung-
ujung yang berlawanan merupakn suatu tumpukan yang berbeda ketebalandan
komposisis molekulernya (Campbell, 2002). Bagian vesikula terdapat di bawah (sebelah
ke dalam sel) bagian cisternae, sedangkan bagian vakuola beradadi atas (sebelah ke
puncak sel). Kedua bagian ini (vesikula dan vakuola), terdiridari banyak gembung. Isi
setiap vesikula lebih terang daripada isi vakuola. Isivakuola sudah bahan sekresi
(getahan). (ada juga yang menyebut vesikula untukvakuola) (Yatim, 1996).
Bagian vesikula tumbuh dari retikulum endoplasma atau selaput inti. Makindekat ke
bagian cisternae vesikula bergabung membentuk cisterna baru; cisternasebelah atas
sementara itu pecah-pecah menjadi vakuola-vakuola yang berisi bahan sekresi. Karena
itu aparatus golgi tumbuh terus menerus dari bawah(Yatim, 1996).
Aparatus Golgi biasanya berasosiasi dengan RE Kasar, bukan menyatu utuhtetapi
terpisah oleh jarak yang sempit, dan vesikel-vesikel protein. Vesikel inidisebut dengan
vesikel transisi atau peralihan. Beberapa dari vesikel yang munculdari RE tersebut
bergabung dengan sisterna golgi yang paling dekat, sehinggaterjadi pengangkutan protein
dengan vesikel transisi dari RE Kasar ke A. GolgiGolgi. Sisi dari A. Golgi yang
menghadap RE dikenal dengan nam cis atau daerah pembentukan, sedangkan daerah
yang berlawanan disebut trans atau daerah pemasakan.
Disini vesikel muncul dan berdifusi dengan vesikel yang lebih besar. Vesikelyang
berisi senyawa-senyawa imature yang berasal dari REK akan bergerak daricis melalui
sisterna-sisterna menuju ke daerah trans untuk kemudianmeninggalkan sisterna dalam
keadaan senyawa-senyawa yang dikandungnyadalam keadaan mature atau siap
disekresikan senyawa tersebut akan disismpan didalam vesikel sekrettori, lisosom atau
tetap disimpan di dalam vesikel. Sepanjang perjalanan ini senyawa-senyawa imature ini
akan dimatangkan atau jika perludisortir oleh enzim-enzim yang terdapat di A. Golgi
(Sumadi dan Marianti, 2007).

Muka cis biasanya terletak di dekat RE. Vesikula transport mremindahkanmateri


dari RE ke golgi. Vesikula yang bertunas dari RE akan menambahmembrannya dan
kandungan lumen (rongga)-nya ke muka cis dengan bergabung(berdifusi
denganmembran Golgi. Muka trans menghasilakn vesikula yang akantercabut dan pindah
ke tempat lain (Campbell, 2002). Aparatus golgi jugamenerima protein yang berasal dari
luar sel. Protein tersebut masuk dengan caraendosistosis selanjutnya akan masuk atau
bersatu dengana sisterna A. golgi(Sumadi dan Marianti, 2007).
Analisisi kimia Golgi menunjukkan bahwa senyawa yang terdapat di aparatusgolgi
serupa dengan senyawa yang berada di membran sel maupun RE. Senyawatersebut
misalnya fosfolipid dan lemak netral, protein yang terdiri dariglikoprotein, mukoprotein,
dan enzim. Tranfase glikosil adalah enzim yang banyak terdapat di A. Golgi (Sumadi dan
Marianti, 2007).
Dalam struktur A. Golgi ternyata jumlah dan keaktifan suatu senyawa berbeda-beda.
Dengan teknik sitokimia insitu, tampak bahewa di dalam lumensisterna terdapat
polisakarida yang semakin ke arah trans kadarnya semakintinggi. Demikian pula aktivitas
enzim fosfat berbeda untuk setiap sisterna, makinke arah trans menunjukkan aktivitasnya
yang semakin giat. Kajian histokimiamenunjukkan bahwa setiap sisterna mengandung
enzim yang berbeda-beda(Sumadi dan Marianti, 2007).

Pembentukan Badan Golgi pembentukan intraselular badan golgi sudah sejak lama
diperbincangkan. Berikut beberapa pendapat tentang asal badan golgi.
 Vesikula yang melepas dari membran luar pembungkus atau menyelimuti inti.
 Vesikula yang dikirim dari retikulum endoplasma.
 Vesikula yang dibentuk oleh tonjolan ke dalam dari membran plasma.
 Pembelahan badan golgi yang ada di dalam sel.
Dari beberapa pendapat yang sudah disebutkan sebelumnya, pendapat yang paling
diterima yaitu opini tentang badan golgi berasal dari vesikula yang dikirim dari retikulum
endoplasma. Vesikula tersebut diberi nama vesikula transisi yang dikirim dari retikulum
endoplasma bermigrasi dan melebur dengan membran sisterna. Dengan demikian, badan
golgi bisa terbentuk dan mewujudkan pertumbuhan organel. Agregasi vesikula transisi
dalam sel terdapat di daerah tertentu dalam sitoplasma yang disebut zona ekslusi yang
bebas dari ribosom. Zona ini dikelilingi oleh membran retikulum endoplsam. Badan golgi
yang ukurannya masih kecil muncul dan berkembang di zona ini. Organel ini mudah
telihat pada pembelahan sel tumbuhan dan hewan. Jumlahnya akan bertambah sehingga
jumlah badan golgi di sel hasil pembelahan sama dengan sel induk.
Fungsi Badan Golgi
dalam Metabolisme Sel Fungsi badan golgi adalah untuk membantu proses
metabolisme sel. berikut beberapa fungsi badan golgi pada tumbuhan maupun sel
eukariotik lain.
 Mengemas bahan sekresi yang akan dibebaskan dari sel.
 Memproses protein yang telah disentesa oleh ribosom dari retikulum endoplsma.
 Melakukan sintesis polisakarida tertentu dan glikolipid.
 Memilih protein untuk berbagai lokasi dalam sel.
 Menambah elemen membran baru bagi membran plasma.
 Memproses kembali komponen membran plasma yang telah memasuki sitosol selama
endositosis.
 Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar
kantung kecil tersebut, mengandung enzim dan bahan-bahan lain.
 Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran
plasma. Kantung yang dilepaskan mampu menjadi proses dari membran plasma.
 Membentuk dinding sel tumbuhan
 Fungsi lain ialah mampu membentuk akrosom pada spermatozoa yang mengandung
enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
 Tempat untuk memodifikasi protein
 Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
 Untuk membentuk lisosom
 Membentuk Akrosom pada spermatozoa
Beberapa vesikula yang berada di dekat membran plasma yang bersebelahan
dengan dinding sel, melebur antara vesikula dengan membran plasma hingga menambah
luas permukaan membran sewaktu sel tumbuh (Salisbury and Ross, 1995).
Badan Golgi juga bertindak memilih protein. Protein yang ditujukan untuk granular
sekresi, lisosom dan membran plasma dikirimkan ke cis dari diktiosom sepanjang adanya
kelebihan protein membran RE. Protein RE diyakini kembali ke retikulum endoplasma
oleh pembuluh kecil yang dibebaskan dari cis sisterna .
Rothman (Dalam Sheeler and Bianchi, 1987) menyatakan bahwa diktiosom terdiri
dari tiga kompartemen, yaitu kompartemen cis, kompartemen medial dan kompartemen
trans. Kompartemen cis menyortir dan melepaskan protein RE serta menambahkan
phosfat pada terminal gula dari protein lisosom. Kompartemen medial (bagian tengah
sisterna) adalah tempat dimana N-acetyglucosamine ditambahkan. Penambahan galaktosa
terminal dan asam N-acetylneuraminik terjadi dalam kompartemen trans dan juga di
mana berbagai protein akan diurutkan berdasarkan tujuan akhir.
Peranan lainnya dari badan Golgi selain mempersiapkan elemen-elemen membran
plasma yang baru, juga terlibat dalam pemrosesan kembali membran plasma yang
memasuki sitosol selama endositosis. Membran plasma Ribosom cis Golgi Trans Golgi
Eksositosis Vesikula sekretori Endoplasmik Retikulum Elemen membran dugaan .
Komponen-komponen membran yang memasuki badan Golgi menyusul endositosis dapat
diproses dan digunakan kembali dalam sekresi, dan pada pembentukan lisosom atau
perbaikan membran plasma itu sendiri (Sheeler and Bianchi, 1987).

Badan golgi menerima produk sel tertentu dari retikulum endoplsma (RE) dan
membawa produk ke vesikula sekretori yang meneruskan ke bagian luas membran
plasma sel dan berdiffusi dengan membran. Bagian ini dapat terbuka untuk melepaskan
isi vesikula keluar. Proses ini dikenal dengan nama eksositosis. Protein yang disintesis
oleh RE dipindah ke badan golgi. Di sini karbohidrat tambahan dapat dibubuhkan.
Protein juga akan dikumpulkan dalam vesikula sampai penuh. Kemudian vesikula akan
berpindah ke permukaan sel dan mengeluarkan isi ke bagian luar. Vesikula dengan
kandungan protein yang lain pada badan golgi dapat disimpan di dalam sel sebagai
lisosom. Selain itu, fungsi badan golgi juga berperan dalam mempersiapkan elemen
membran untuk organel seperti lisosom dan membran plasma. Protein yang ditujukan
sebagai komponen membran lisosom atau membran plasma ditambahkan pada membran
RE. Pada saat sintesis, protein akan bergerak ke bagian cis dan melalui sisterna medial
dilewatkan menuju bagian trans sebagai komponen membran. Kemudian membran keluar
dari permukaan trans yang mengandung protein. Pembuluh ini mengandung protein
sekresi yang digabungkan dengan membran plasma dan mengosongkan isinya diluar sel.
Fungsi badan golgi lainnya yaitu untuk memilih protein. Selain itu, badan golgi berperan
untuk menyiapkan elemen baru yang terlibat dalam pemrosesan kembali membran
plasma yang masuk ke sitosol selama endositosis.

Enzim yang Terdapat Didalam Aparatus Golgi


Pada aparatus golgi banyak ditemukan enzim yang bersifat heterogen. Enzim-
enzim pada aparatus golgi yaitu : Glikosil transferasa yang berfungsi untuk biosintesis
glikoprotein, Sulfo dan gliosil transferase yang berfungsi untuk biosintesis, glikolipida,
oksidoreduktase, Fosfatasa , Kenase, Mamnosidase,Transferase yang berfungsi untuk
sintesis fosfolipida, Fosfolifase, Sialitransferase,UDP-Galaktosa: N-Asetilglukosamin
galaktosil transferase, Glikoprotein:Galaktosiltransferase,UDP-N-asetilglukosamin-
glikoprotein-N,asetil glukosaminiltransferase, Galaktoterebroside sulfotransferase, CPM-
NANA laktosil siramidesialitransferase, CPM-NANA: GM1 sialitransferase, CPM-NAN
: GM3sialitransferase, UDP-Galaktosa : GM2 galaktosil transferase, UDP-GalNac: GM3
N-asetil glukosaminil, Oksidireduktase, NADH sitokrom c reduktase, NADH
sitokrom reduktase, Fosfatase, 5’ nukleotidase, Adenosin trifosfatase, Tiamin
pirofosfatase, Kinase, Kasein fosfokinase, Lysolesitin asil transferase,Gliserolfosfat
fosfatidil transferase, Fosfolipase A1, dan Fosfolipase A2.
Para ahli mencoba menemukan enzim tanda pada aparatus golgi, dengan
caramelihat aktivitas enzim-enzim pada organel dan membandingkannya. Dari hasil
penelitian ternyata glikosiltransferase merupakan enzim tanda pada aparatus golgi.Enzim
ini sebaai katlisator transfer glukosa dari carier UDP ke protein yangsesuai. Para peneliti
menemukan bahwa setengah dari seluruh aktivitas glikosiltransferase pada sel terjadi
pada aparatus golgi. Adanya enzim tanda padaaparatus golgi dapat dipakai untuk
membedakan aparatus golgi dari organel-organel lain. Selain memiliki enzim tanda,
aparatus golgi juga memiliki perbedaankomposisi pada lipidanya. Komposisi lemak pada
aparatus golgi memiliki sifatintermediate. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aparatus
golgi merupakanorganel transisi diantara dua organel lain, yaitu retikulum endoplasma
danmembrane plasma.
DINDING SEL
Dinding sel tumbuhan merupakan kompleks supramolekuler multifungsi yang
terdiri dari polimer-polimer yang saling berinteraksi dengan campuran ikatan hidrogen,
kovalen dan non-kovalen. Dinding sel tersusun oleh polisakarida utama seperti selulosa,
polisakarida non-selulosa seperti hemiselulosa dan pektin, serta polimer fenolik seperti
lignin dan kutin. Dengan demikian, bahan berbasis dinding sel tanaman juga dikenal
sebagai bahan berlignoselulosa. Pemanfaatan bahan berlignoselulosa menjadi bioproduk
memerlukan proses konversi (biokonversi) yang kompleks dan seringkali tidak murah
karena sifat bahan yang tidak mudah untuk diproses. Modifikasi genetik pada dinding sel
tumbuhan adalah salah satu pendekatan bioteknologi penting untuk menyediakan bahan
baku yang lebih tepat untuk bioproduk tertentu. Modifikasi dilakukan dengan
menargetkan gen yang terlibat dalam jalur biokimia dinding sel tumbuhan, seperti pada
jalur biosintesis, regulasi, dekonstruksi, polimerisasi, atau sekresi. Modifikasi dapat
mengubah tidak hanya kuantitas selulosa, hemiselulosa, lignin atau komponen dinding sel
lainnya, tetapi juga sifat fisik kimia polimer-polimer tersebut sehingga pada akhirnya
dapat mengubah kualitas bahan. Perubahan juga dapat terjadi pada sifat fisiologis dan
pertumbuhan tanaman. Modifikasi dinding sel memiliki efek pada efisiensi biokonversi
bahan berlignoselulosa menjadi produk-produk tertentu. Ikhtisar ini secara khusus
mengulas modifikasi (1,3;1,4)-ß-glukan untuk aplikasi bioenergi, serta modifikasi
xiloglucan dan lignin untuk aplikasi bioproduk lainnya.

Dinding Primer:
• Tipis: 1-3 ~m
• 9-25 % mengandung selulosa (30 - 40 pasang molekul selulosa yang panjang tidak
bercabang yang disebut mikrofibril, yang memiliki daya renggang tinggi).
• 10-35 % terdiri dari hemiselulosa (zat perekat) 10% protein
• Mempunyai zat pengatur tumbuh endogen yang berperan untukmelemaskan dinding sel
dan menyebabkan mikrofibril bergeser sehingga sel dapat mengembang.
Dinding Sekunder:
• Berukuran lebih tebal dari dinding primer
• Merupakan perkembangan dan penebalan dari dinding primer: memiliki kandungan
selulosa (41-45 %), hemiselulosa (30 %), lignin (22-28 %).
• Bentuk tidak mudah berubah, tidak mudah ditekan, tersusun oleh lignin,selulosa.
• Memiliki bahan pektat yang melekat pada sel, pada lamela tengah dalam bentuk gel.
• Pektat (pektin) dapat dirombak oleh enzim tertentu pada proses pemasakan buah.
• Plasmodesmata: merupakan kanal yang dibatasi oleh membran sel yang berdampingan
dan diisi oleh benang plasma sebingga dapat menyatukan banyak sel.
• Beberapa memiliki zat anorganik pada dinding sel, seperti kersik dan kapur.

Fungsi dinding sel: Melindungi isi sel, memperkuat sel, membentuk sel, menentukan
ciri sel.
1. Dinding sel sebagian besar ter diri dari selulosa yang tersusun multilapis
2. Terdiri dari tiga bagian:
a. Lamela tengah, terusun dari pektin (gluelike polysaccharide), melekatkan dua dindin g
(p ) rimer ) sel y g an g berdekatan
b. Dinding primer, tersusun atas selulosa yang direkatkan satu sama lain oleh
hemiselulosa
c. Dinding sekunder, sangat kuat karena selulosa banyak dan tersusun hampir tegak lurus
satu sama lain . Pada dinding dinding sekunder ini juga didepositkan 6 lignin

3. Selulosa tidak dalam keadaan molekul tunggal tetapi membentuk ikatan: sekitar 40
molekul selulosa bergabung melalui ikatan hidrogen membentuk kristal linier yang
disebut mikrofibril
4. Mikrofibril Mikrofibril digabungkan digabungkan satu sama lain melalui dimer
Rhamnogalaturonan
5. Diantara mikrofibril juga terdapat protein yang terikat pada polisakarida non-selulosa
(primer).

Anda mungkin juga menyukai