Anda di halaman 1dari 15

“ANEMIA”

EPIDEMIOLOGI GIZI

KELOMPOK IV :
A. SUCI AWALIYAH ISHAK (70200116022)
NURFAIDAH (70200116001)
NURFAUZIAH AULYAH (70200116116)
PUSPA WINDA HATINA (70200116021)

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2019
A. Pengertian Anemia
Anemia yang paling umum ditemui di Indonesia adalah anemia yang terjadi
karena produksi sel-sel darah merah tidak mencukupi, yang disebabkan oleh faktor
konsumsi zat gizi, khususnya zat besi. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2013, anemia gizi besi masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat dengan prevalensi pada anak balita sebesar 28,1%, ibu hamil sebesar
37,1%, remaja putri (13-18 tahun) sebesar 22,7%, dan wanita usia subur (15-49
tahun) sebesar 22,7%.
Menurut Smeltzer (2002), Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya
hitungan sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal.
Anemia atau kurang darah(dalam bahasa Yunani : Tanpa darah) adalah kondisi
dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam
sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin
yang berperan dalam mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya
keseluruh bagian tubuh.
Batas Normal kadar Hb menurut umur dan jenis kelamin (WHO, 2000) :

Kelompok Umur Hemoglobin (gr/dl)

Anak – anak 6 – 59 bulan 11,0


5 – 11 bulan 11,5
12 – 14 tahun 12,0

Dewasa Wanita > 15 tahun 12,0


Wanita Hamil 11,0
Laki – laki >15 tahun 13,0

Sebagian besar anemia disebabkan oleh kekurangan satu atau lebih zat gizi
esensial (zat besi, asam folat, B12) yang digunakan dalam pembentukan sel-sel darah
merah. Anemia bisa juga disebabkan oleh kondisi lain seperti penyakit malaria,
infeksi cacing tambang.
Anemia juga bisa terjadi jika sel-sel darah merah tidak mengandung cukup
hemoglobin. Hemoglobin adalah protein kaya zat besi yang memberikan warna
merah darah. Protein ini membantu sel-sel darah merah membawa oksigen dari paru-
paru ke seluruh tubuh.
Anemia adalah suatu kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah yang
mengandung hemoglobin untuk menyebarkan oksigen ke seluruh organ tubuh.
Dengan kondisi tersebut, penderita biasanya akan merasa letih dan lelah, sehingga
tidak dapat melakukan aktivitas secara optimal.
Anemia dapat terjadi dalam jangka waktu pendek maupun panjang, dengan
tingkat keparahan ringan sampai berat. Pengobatan kondisi ini bervariasi tergantung
pada penyebabnya. Anemia dapat diobati dengan mengonsumsi suplemen secara rutin
atau prosedur pengobatan khusus.
Anemia parah atau berlangsung lama dapat merusak jantung, otak, dan organ lain
dalam tubuh . Anemia sangat parah bahkan dapat menyebabkan kematian.
B. Jenis Anemia Gizi
Sel darah merah manusia diproduksi di sumsum tulang atas rangasangan dari hormon
eritropoitin yang dihasilkan ginjal. Untuk membentuk sel sel darah merah dan
hemoglobinnya dibutuhkan juga bahan baku (utama) berupa zat besi, vitamin B12 dan
Asam Folat, sehingga kekurangan zat zat tersebut akan menyebabkan anemia.
1. Anemia Defisiensi Besi (anemia kekurangan zat besi)
Anemia defisiensi besi ini merupakan jenis anemia yang paling banyak.
Kekurangan zat besi akan menimbulkan anemia jenis ini, karena zat besi diperlukan
untuk membuat hemoglobin.
Pada anemia defisiensi besi sel darah merah ukurannya lebih kecil dari normal
(mikrositer) dan warnanya lebih pucat (hipokrom) sehingga disebut juga anemia
hipokrom mikrositer.
Kadar zat besi dalam tubuh bisa rendah karena kehilangan darah dan asupan zat
besi yang kurang. Pada wanita, sel darah merah dan besi hilang ketika pendarahan
menstruasi yang berlebihan dan ketika melahirkan.
Anemia pada kehamilan juga merupakan jenis anemia defisiensi besi ini, terutama
apabila ibu hamil kurang asupan zat besi.
Untuk mencegah dan mengobati anemia defisiensi besi, maka jangan lewatkan
menu harian dengan makanan yang kaya zat besi, seperti daging, daging unggas, ikan,
telur, produk susu, atau makanan yang diperkaya zat besi dan jika diperlukan diberi
tambahan suplemen zat besi (atas petunjuk dokter).
2. Anemia Defisiensi Vitamin B12 (Anemia pernisiosa)
Vitamin B12 diperlukan untuk membentuk sel darah merah dan menjaga
kenormalan fungsi saraf. Sehingga apabila seseorang mengalami anemia pernisiosa ini
biasanya disertai dengan gangguan saraf, seperti sering kesemutan, rasa baal atau
kebas pada tangan dan kaki, gangguan daya ingat, dan gangguan penglihatan.
Tubuh bisa kekurangan vitamin B12 karena gangguan absorbsi (autoimun dan
gangguan usus) dan/atau karena kurangnya asupan makanan yang mengandung
vitamin B12.
Untuk mencegah dan mengobati anemia pernisiosa ini, jangan lewatkan makanan
yang kaya Vitamin B12 yaitu terdapat pada makanan produk hewani. Bila diperlukan
suplemen vitamin B (atas petunjuk dokter)
3. Anemia Defisiensi Asam Folat (anemia megaloblastik)
Anemia kekurangan asam folat disebut juga sebagai anemia megaloblastik ,
karena apabila dilihat dibawah mikroskop sel-sel darah merah ukurannya lebih besar
dari normal.
Anemia Megaloblastik dapat terjadi jika Anda tidak cukup mengkonsumsi asam
folat atau jika Anda memiliki masalah penyerapan vitamin B9. Hal ini juga dapat
terjadi selama trimester ketiga kehamilan, ketika tubuh Anda membutuhkan folat
tambahan. Folat adalah vitamin B yang ditemukan dalam makanan seperti sayuran
berdaun hijau, buah-buahan, kacang kering dan kacang polong. Asam folat juga
ditemukan dalam roti yang diperkaya, pasta, dan sereal.
C. Gejala Anemia
Tanda-tanda dari anemia yang harus diperhatikan saat pemeriksaan yaitu :
1. Kelopak Mata Pucat
Sangat mudah untuk mendeteksi anemia dengan melihat mata. Ketika
meregangkan kelopak mata dan memperhatikan bagian bawah mata. Pasti
anda akan melihat bahwa bagian dalam kelopak mata berwarna pucat.
2. Sering Kelelahan
Jika ada yang merasa lelah sepanjang waktu selama satu bulan atau lebih, bisa
jadiAnda memiliki jumlah sel darah merah yang rendah. Pasokan energi tubuh
sangat bergantung pada oksidasi dan sel darah merah Semakin rendah sel dara
h merah,tingkat oksidasi dalam tubuh ikut berkurang.
3. Sering Mual
Mereka yang menderita anemia seringkali mengalami gejala morning sickness
ataumual segera setelah mereka bangun dari tempat tidur.
4. Sakit kepala. 
Orang yang mengalami anemia sering mengeluh sakit kepala secara terus-
menerus.Kekurangan darah merah membuat otak kekurangan oksigen. Hal ini
seringmenyebabkan sakit kepala.
5. Ujung Jari Pucat
Ketika anda menekan ujung jari, daerah itu akan berubah jadi merah. Tetapi,
jikaAnda mengalami anemia, ujung jari Anda akan menjadi putih atau pucat.
6. Sesak napas
Jumlah darah yang rendah menurunkan tingkat oksigen dalam tubuh. Hal ini
membuat penderita anemia sering merasa sesak napas atau sering terengah-
engah ketika melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan.
7. Denyut Jantung Tidak Teratur
Palpitasi adalah istilah medis untuk denyut jantung tidak teratur, terlalu kuat
atau memiliki kecepatan abnormal. Ketika tubuh mengalami kekurangan
oksigen, denyut jantung meningkat. Hal ini menyebabkan jantung berdebar
tidak teratur dan cepat.
8. Wajah Pucat
Jika anda mengalami anemia, wajah anda akan terlihat pucat. Kulit juga
akanmenjadi putih kekuningan.
9. Rambut rontok
Rambut rontok bisa menjadi gejala anemia. Ketika kulit kepala tidak
mendapatkan makanan yang cukup dari tubuh, anda akan mengalami
penipisan rambut dengan cepat.
10. Menurunnya Kekebalan Tubuh
Ketika tubuh Anda memiliki energi yang sangat sedikit, kekebalan atau
kemampuan tubuh untuk melawan penyakit ikut menurun. Anda akan mudah
jatuh sakit atau kelelahan
Pada awalnya, gejala anemia sering kali tidak disadari oleh penderita. Gejala
anemia akan semakin terasa apabila kondisi yang diderita semakin memburuk.
Konsultasi pada dokter sebaiknya dilakukan jika seseorang kerap merasakan lelah
tanpa sebab yang jelas.
D. Fator Risio Terkena Anemia
Ada beberapa faktor resiko terkena anemia, di antaranya :
1. Rendahnya asupan gizi pada makanan.
Pola makan yang kurang zat penting bagi sel darah merah seperti zat besi,
vitamin B12 dan asam folat dapat meningkatkan resiko anemia.
2. Kondisi saluran cerna
Kondisi saluran cerna dapat mempengaruhi absorbsi nutrisi yang
penting bagi pembentukan sel darah merah sehingga dapat meningkatkan resi
ko anemia. Selain itu, pendarahan akibat tukak lambung, tukak peptik,
daninfeksi parasit pada saluran cerna juga dapat menyebabkan anemia.
3. Menstruasi
Menstruasi dapat meningkatkan resiko anemia akibat kekurangan zat besi.
Kehilangan darah akibat menstruasi memicu pembentukan darah berlebih.
Apabila tidak diikuti dengan peningkatan asupan nutrisi terutama zat besi,
dapat memicu terjadinya anemia defisiensi zat besi.
4. Kehamilan
Kehamilan dapat meningkatkan resiko anemia akibat kekurangan zat besi.Hal
ini disebabkan tubuh harus memiliki nutrisi yang cukup untuk tubuh ibu dan
fetus, serta nutrisi untuk pembentukan sel darah fetus.Apabila tidak dibarengi
dengan asupan nutrisi yang cukup terutama zat besi, dapat menyebabkan
anemia.
5. Kondisi kronis seperti kanker, gagal ginjal atau kegagalan hati.
6. Genetik dan Sejarah keluarga
Sejarah keluarga merupakan faktor resiko untuk anemia yang disebabkan oleh
genetik, misalnya sickle-cell anemia, talasemia, ataufancony anemia.
7. Zat kimia dan obat : beberapa obat dan zat kimia seperti benzena, penisilin, 
primaquin, dan sulfasalazin dapat menyebabkan anemia.
8. Infeksi tertentu seperti gangguan pada darah dan autoimun, terkena racun
kimia, danmenggunakan beberapa obat yang berpengaruh pada produksi sel
darah merah danmenyebabkan anemia.
9. Risiko lain adalah diabetes, alkohol dan orang yang menjadi vegetarian ketat
dankurang asupan zat besi atau vitamin B-12 pada makanannya.
E. Penyebab Anemia
Ada tiga penyebab utama terjadinya anemia, yaitu :
1. Kehilangan darah
Kehilangan darah adalah penyebab paling umum terjadinya anemia,
khususnya terutama anemia karena kekurangan defisiensi zat besi. Kehilangan
darah bisa jangka pendek atau persisten. Jika kehilangan darah berlebihan,
tubuh akan kehilangan sel darah merah yang cukup dan menyebabkan anemia.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kehilangan darah seperti
menstruasi, pendarahan di saluran pencernaan dapat menyebabkan kehilangan
darah. Bedah atau kanker juga bisaa menyebabkan kehilangan darah.
2. Produksi sel darah merah tidak memadai
Ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan produksi sel darah
merahyang tidak memadai, ini termasuk :
a. Makanan
Makanan yang kekurangan atau tidak memiliki zat besi, asam folat (folat),
dan vitamin B12 dapat menyebabkan tubuh tidak membuat sel darah
merah yangcukup. Zat besi merupakan mineral penting untuk pembuatan
sel darah merah.
b. Penyakit Kronis
Penyakit kronis, seperti kanker dan penyakit ginjal dapat menyebabkan
tubuh tidak mampu memproduksi sel darah merah yang cukup. Orang
yang memiliki HIV / AIDS juga dapat mengembangkan anemia akibat
infeksi atau obat yang digunakan untuk pengobatan penyakit.
c. Kehamilan
Selama 6 bulan pertama kehamilan, bagian cair darah perempuan
meningkat lebih cepat dibandingkan jumlah sel darah merah. Ini
mencairkan darah dan dapat menyebabkan anemia.
d. Hormon
Tubuh kita membutuhkan hormon erythropoietin untuk membuat sel darah
merah. Hormon ini membantu merangsang sumsum tulang untuk
membuat seldarah merah. Rendahnya tingkat hormon ini dapat
menyebabkan anemia.
e. Obat-obatan
Beberapa obat seperti antibiotik, obat anti kejang, pengobatan kanker
atau paparan radiasi dapat menyebabkan kerusakan pada sumsum tulang.
Jika sumsum tulang rusak, tidak dapat membuat cukup sel darah merah
baru untuk menggantikan sel yang mati.
3. Kerusakan sel darah merah yang berlebihan
Anemia yang disebabkan oleh kerusakan sel darah merah yang berlebihan
dapatdiklasifikasikan ke dalam beberapa bentuk anemia, mereka adalah
sebagai berikut :
a. Anemia hemolitik
Anemia hemolitik terjadi ketika sel darah merah hancur sebelum
masanya berakhir. Umur normal sel darah merah adalah 120 hari. Pada
anemia hemolitik,umurnya jauh lebih pendek.
b. Anemia sel sabit
Anemia sel sabit adalah bentuk parah dari anemia. Hal ini biasanya terjadi
ketika seseorang mewarisi dua gen yang abnormal (satu dari setiap
orangtua) yang menyebabkan sel darah merah mereka berubah bentuknya.
c. Thalassemia
Thalasemia adalah suatu bentuk anemia yang sel darah merah cepat
hancur. Hal ini menyebabkan tubuh membuat sedikit sel darah merah
sehat dan hemoglobin dari normal.
F. Pencegahan Penyakit Anemia
Banyak jenis anemia tidak dapat dicegah. Tapi anda dapat membantu
menghindari iron deficiency anemia dan vitamin deficiency anemia dengan makanan
sehat yang mengandung :
1. Zat besi
Dapat ditemukan pada daging. Jenis lain adalah kacang, sayuran berwana
hijau gelap, buah yang dikeringkan, dan lain-lain. Makanan yang mengandung
zat besi penting untuk mereka yang membutuhkan zat besi tinggi seperti pada
anak-anak, wanita menstruasi dan wanita hamil. Zat besi yang cukup juga
penting untuk bayi, vegetarian dan atlet.
2. Asam Folat
Dapat ditemukan pada jeruk, pisang, sayuran berwarna hijau gelap, kacang-
kacangan, sereal dan pasta.
3. Vitamin B-12
Vitamin ini banyak terdapat pada daging dan susu.
4. Vitamin C
Vitamin C membantu penyerapan zat besi. Makanan yang mengandung
vitamin C antara lain jeruk, melon dan buah beri.
G. Penanggulangan Penyakit Anemia
1. Bila ada yang merasakan gejala anemia seperti yang diatas dan orang -
orangdisekitar melihat bahwa anda tampak pucat dan lelah, segeralah
berkonsultasidengan dokter. Maka anda akan mendapat pemeriksaan fisik,
pemeriksaan darah dan pemeriksaan penunjangan lainnya untuk menentukan 
apakah terdapat anemia dan apa penyebabnya.
2. Penanganan anemia tergantung pada penyebabnya. Bila penyebabnya adalah
kekurangan zat besi anda dapat mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandukzat besi dan meminum Vit B12 yang dapat memberikan
pemenuhan vitamin pada anda.
3. Pemulihan biasanya berlangsung enam hingga delapan minggu setelah
penanganan. Setelah Anemia tertangani, Anda akan masih terus menerima
asupan suplemen zat besi dan vitamin untuk menjaga kondisi tubuh.
4. Bila anemia disebabkan penyakit tertentu, satu-satunya solusi adalah
menyembuhkan penyakitnya.
5. Anemia kronis yang ditandai dengan gejala parah seperti denyut jantung
cepat, nafastersengal dan pingsan mungkin harus segera ditangani dengan
transfusi darah.
6. Mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi disarankan bagi setiap
orang,terlebih bagi wanita yang menstruasi atau sedang hamil. Zat besi yang
paling mudahdiserap bersumber dari daging, ayam dan ikan. Beberapa
makanan seperti sayuran, buah-buahan, sereal (yang diperkuat zat besi),
telur dan kacang-kacangan juga mengandung zat besi, namun lebih sulit
dicerna. Untuk mempermudah penyerapan zat besi, Anda dapat memakannya
bersamaan dengan daging, ayam atau ikan atau dengan buah-buahan yang
kaya vitamin C.
7. Tidak memerlukan suplemen zat besi kecuali direkomendasikan dokter.
Suplemenzat besi berdosis tinggi dapat menyebabkan konstipasi dan tinja
berwarna hitam. Selain itu, penggunaan suplemen zat besi yang tidak perlu
dapat menyembunyikanmasalah lain, misalnya perdarahan pada saluran
pencernaan.
8. Wanita hamil disarankan mengkonsumsi suplemen makanan sesuai saran
dokter,termasuk yang mengandung zat besi dan asam folat untuk mencegah
anemia.
9. Mengkonsumsi buah-buahan dan sayur yang kaya vitamin C seperti jambu,
jeruk,sirsak, pepaya, anggur, tomat, nanas, daun katuk daun singkong,dan
bayam dapatmembantu tubuh menyerap zat besi.
10. Menjalani diet vegetarian harus dilakukan dengan bijak karena dapat
menyebabkankekurangan vitamin B12. Vitamin ini sangat penting bagi
pembentukan sel-seltubuh, termasuk sel darah merah. Bila Anda tidak
mengkonsumsi makanan hewani.
11. Anjurkan makan beserta air untuk mengurangi konstipasi.
12. Tingkatkan asupan daging dan tambahan padi-padian serta sayuran hijau
dalam diet.
H. Dalam Pandangan Islam
1. Kesehatan fisik
Kesehatan fisik merupakan suatu bentuk keserasian yang sempurna antara
bermacam-macam fungsi jasmani disertai dengan kemampuan untuk menghadapi
kesukaran-kesukaran yang biasa, yang terdapat dalam lingkungan, disamping
secara positif merasa gesit, kuat dan semangat.
Majelis Ulama Indonesia (MUI), misalnya, dalam Musyawarah Nasional
Ulama tahun 1983 merumuskan kesehatan sebagai “Ketahanan jasmaniah,
ruhaniah, dan sosial yang dimiliki manusia, sebagai karunia Allah yang wajib
disyukuri dengan mengamalkan (tuntunan-Nya), dan memelihara serta
mengembangkannya.”
Memang banyak sekali tuntunan agama yang merujuk kepada ketiga jenis
kesehatan itu. Dalam konteks kesehatan fisik, misalnya ditemukan sabda Nabi
Muhammad saw.:
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash dia berkata bahwa Rasulullah saw telah
bertanya (kepadaku): “Benarkah kamu selalu berpuasa di siang hari dan dan
selalu berjaga di malam hari?” Aku pun menjawab: “ya (benar) ya
Rasulullah.”Rasulullah saw pun lalu bersabda: “Jangan kau lakukan semua itu.
Berpuasalah dan berbukalah kamu, berjagalah dan tidurlah kamu, sesungguhnya
badanmu mempunyai hak atas dirimu, matamu mempunyai hak atas dirimu, dan
isterimu pun mempunyai hak atas dirimu.” (Hadis Riwayat al-Bukhari dari
‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash)
Demikian Nabi Saw. menegur beberapa sahabatnya yang bermaksud
melampaui batas dalam beribadah, sehingga kebutuhan jasmaniahnya terabaikan
dan kesehatannya terganggu. Pembicaraan literatur keagamaan tentang kesehatan
fisik, dimulai dengan meletakkan prinsip: “Pencegahan lebih baik daripada
pengobatan.”
Karena itu dalam konteks kesehatan ditemukan sekian banyak petunjuk Kitab
Suci dan Sunah Nabi saw. yang pada dasarnya mengarah pada upaya pencegahan.
2. Kesehatan nutrisi
Dalam kesehatan nutrisi, islam menganjurkan terhadap pemeluknya untuk
mengonsumsi makanan dan minuman yang halalan thoyyiban (halal dan baik).
halal adalah suatu hal yang dibolehkan secara agama, sedangkan thayyib adalah
sesuatu yang baik pada dasarnya, tidak merusak fisik dan pikiran, dan harus
memenuhi syarat dari segi kebersihan dan kesehatannya. Allah SWT berfirman
dalam Al-Qur’an:
 “ Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat
di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu ”. (Q.S Al baqaah
(2) : 168)
Berdasarkan ayat diatas, Islam melarang manusia untuk mengonsumsi
makanan dan minuman yg tidak halal dan tidak baik seperti bangkai, darah daging
babi, minuman keras (khamer) binatang yang dicekik atau tercekik dan hewan
ternak yang tidak disembelih dengan menyebut nama Allah.
Islam begitu hati-hati dalam hal kesehatan nutrisi ini, karena kebersihan dan
kebaikan adalah suatu hal yang fitrah, hal yang fitrah ini akan dapat bersinergi
dalam tubuh manusia yang telah diciptkan oleh Allah dengan keadaan fitrah.
Adapun pokok-pokok yang perlu diperhatikan, yaitu:
Bagi kaum muslimin, makanan di samping berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan fisik, juga berkaitan dengan ruhani, iman dan ibadah juga dengan
identitas diri, bahkan dengan perilaku. Menu makanan yang berfaedah terhadap
kesehatan jasmani, seperti tumbuh-tumbuhan, daging binatang laut, segala sesuatu
yang dihasilkan dari daging, madu, kurma, susu, dan semua yang bergizi.
Bila kita menghindari makanan-makanan yang  tidak baik (junk food), maka
akan dihasilkan tulang yang kokoh, otot yang kuat, pipa/saluran-saluran yang
bersih, otak yang cemerlang, paru-paru dan hati yang bersih, jantung yang dapat
memompa darah dengan baik. Dan diperintah manusia untuk selalu
memperhatikan makanannya, seperti firman Allah :
“Maka seharusnya manusia memperhatikan makanannya”  (Q.S Abasa (80) :
24).
Jadi bagi seorang muslim makan dan makanan bukan sekedar penghilang
lapar saja atau sekedar terasa enak dilidah, tapi lebih jauh dari itu mampu
menjadikan tubuhnya sehat jasmani dan rohani sehingga mampu menjalankan
fungsinya sebagai  “khalifah fil Ardhi”. Rasulullah SAW pernah berkata dalam
suatu hadistnya: “Seorang hamba Allah tidak akan berpindah dua kakipun pada
hari kiamat, sampai ia mampu menjawab empat hal: umurnya bagaimana
dihabiskan, pengetahuan  bagaimana diamalkan, hartanya bagaimana
dinafkahkan  serta tubuhnya bagaimana digunakan atau diboroskan”
(HR.Tirmidzi).
DAFTAR PUSTAKA

Atik Purwandari, Freike Lumy, Feybe Polak. (2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Anemia. Poltekkes Kemenkes Manado.
Fatkhiyatur Rizki, Dwi Atmono Agus Widodo. (2015) Faktor Risiko Penyakit Anemia
Gizi Besi pada Ibu Hamil di Jawa Timur Menggunakan Analisis Regresi
Logistik, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Sumber Internet :
Alo Dokter. Gejela,penyebab, mengobati Anemia. blogspot
Dokter sehat. Penyebab dan pengobatan anemia. blogspot
Hello sehat, penyakit anemia. blogspot
The Rianda, Kesehatan masyarakat dalam persfektif islam. Blogspot

Anda mungkin juga menyukai