Anda di halaman 1dari 103

PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK DENGAN


PENDEKATAN STUDI KASUS PADA MATA KULIAH
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS


di Satuan Kerja Politeknik Negeri Madiun

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil


GOLONGAN III

Disusun oleh:
Nama : Vaisal Amir
NIP : 198804032019031007
Jabatan : Dosen Asisten Ahli
Unit Kerja : Politeknik Negeri Madiun
Angkatan : XVI
Nomor Presensi : 37
Mentor : Yosi Afandi, S.Sos, M.AB
Coach : Drs. Suprapto, M.M

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020

i
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan atas kehadirat Allah SW T yang


senantiasa membe rikan rahmat dan karunia -Nya sehingga Penulis
dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Angkatan 16 tentang Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Materi Akuntansi Manajemen Sektor Publik Dengan Pendekatan Studi Kasus
pada Mata Kuliah Akuntansi Sektor Publik. Pembelajaran Materi Akuntansi
Manajemen Sektor Publik Dengan Pendekatan Studi Kasus pada Mata Kuliah
Akuntansi Sektor Publik ini dilakukan pada Prodi Akuntansi Jurusan Komputer
Akuntansi. Laporan Aktualisasi ini merupakan uraian laporan aktualisasi
nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara dalam kegiatan berkaitan dengan
tugas dan fungsi penulis sebagai dosen Aparatur Sipil Negara.

Laporan Aktualisasi ini dapat terwujud atas bantuan dari


berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam
kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan penghargaan dan terima
kasih kepada:
1. Muhammad Fajar Subkhan, S.T.,M.T., selaku Direktur
Politeknik Negeri Madiun yang telah memberikan dukungan
penuh dalam pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Politeknik
Negeri Madiun Angkatan 16 tahun 2020.
2. Kepala Pusdiklat SDM Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan beserta staf dan jajarannya yang telah
mengkoordinir terlaksananya Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan 16 Tahun 2020 dengan baik.
3. Seluruh Tim dari LPMP Jawa yang telah mengkoordinir
terlaksananya Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 16
Tahun 2020 dengan baik.
4. Drs. Suprapto, M.M., selaku coach yang telah membimbing
dan memberikan arahan dalam penyusunan laporan ini.
5. Yosi Afandi, S.Sos., M.AB., selaku mentor yang telah banyak
membantu memberikan saran dan masukan mengenai

iii
program kegiatan Aktualisasi, mulai dari Rancangan
Aktualisasi hingga selesainya penyususnan Laporan Aktualisasi.
6. Dewi Kirowati, S.E., M.M,, selaku Ketua Jurusan Komputer
Akuntansi Politeknik Negeri Madiun yang selalu mendukung
kelancaran kegiatan dan pelaksanaan diklatsan CPNS golongan III
Angkatan 16 tahun 2020
7. Bapak/Ibu W idyaiswara, Penyelenggara, dan rekan-rekan
peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 16,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020 yang
telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penyelesaian
Laporan Aktualisasi ini.
8. Kedua orang tuaku yang telah memberikan pendidikan semenjak
penulis kecil hingga saat ini berhasil menempuh pelatihan dasar
CPNS.
9. Dhinar Ika W ardhani, yang senantiasa memberikan doa dan
semangat dalam menyelesaikan Laporan Aktualisasi ini.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa Laporan Aktualisasi ini
masih jauh dari sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan rancangan ini. Semoga rancangan ini
dapat bermanfaat dan dapat penulis realisasikan seluruhnya dengan
baik.

Depok, 11 September 2020


Penulis

Vaisal Amir

iv
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1


A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Tujuan Aktualisasi ............................................................................... 3
BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI ....................................................... 4
A. Analisis Dampak Isu Jika Tidak Dilaksanakan .................................... 4
B. Pelaksanaan Aktualisasi ..................................................................... 6
C. Pelaksanaan Kegiatan....................................................................... 31
D. Kendalan dan Strategi Mengatasi ..................................................... 32
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 33
A. Simpulan ........................................................................................... 33
B. Saran ................................................................................................. 34
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 36
LAMPIRAN .................................................................................................. 37
A. Lampiran Kegiatan 1 ......................................................................... 38
B. Lampiran Kegiatan 2 ......................................................................... 41
C. Lampiran Kegiatan 3 ......................................................................... 71
D. Lampiran Kegiatan 4 ......................................................................... 74
E. Lampiran Kegiatan 5 ......................................................................... 77
F. Lampiran Kegiatan 6 ......................................................................... 85
G. Lampiran Lain-lain ............................................................................. 88

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pelaksanaan Aktualisasi .................................................................. 6


Tabel 2. Pelaksanaan Kegiatan ................................................................... 31
Tabel 3 Kendala dan Strategi Mengatasi ..................................................... 32

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Hasil Evaluasi Dosen ................................................................... 5

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, ASN harus memiliki karakter
yang professional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik dan
mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Sebagaimana tercantum dalam Undang - Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara, setiap CPNS wajib mengikuti diklat prajabatan
yang bertujuan untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang dengan cara mengaktualisasikan nilainilai dasar profesi. Kelima nilai-
nilai dasar profesi ASN tersebut adalah akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu, dan antikorupsi yang kemudian diakronimkan menjadi
ANEKA.
Untuk mewujudkan pendidikan yang unggul dan berkualitas, dosen
selaku ASN wajib menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam melaksanaan tugas tri
dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
pengembangan, serta pengabdian masyarakat. Dalam kegiatan aktualisasi,
penulis sebagai ASN dosen perlu membuat evaluasi proses belajar mengajar
(PBM) selama setengah semester berjalan untuk kemudian dijadikan sebagai
dasar acuan dalam meningkatkan kualitas PBM untuk mewujudkan capaian
pembelajaran yang telah ditargetkan oleh jurusan dan institusi kerja. Evaluasi
tersebut diaktualisasikan dengan menginternalisasi dan menerapkan ANEKA
dalam bidang pengajaran dan penelitian yang mencakup analisis ketuntasan
belajar mahasiswa, persepsi dan penilailan mahasiswa terhadap materi
perkuliahan, metode pembelajaran, serta kompetensi pengajar yang meliputi
kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial.
Penerapan ANEKA dalam pelaksanaan tugas Tri Dharma perguruan
tinggi diharapkan mampu meningkatkan profesionalisme, integritas dan

1
kinerja dosen sebagai ASN dengan mengembangkan program kerja
berorientasi mutu melalui serangkain kegiatan di bidang pendidikan,
pengajaran dan penelitian yang terintergrasi dan berkelanjutan.
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil, untuk mewujudkan tugas, fungsi dan peran yang akan diemban
oleh Pegawai Aparatur Sipil Negara tersebut di dalam Undang-Undang No. 5
Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara dan menurunkan permasalahan
yang didapatkan oleh masyarakat, diperlukan suatu pelatihan, didalam pasal
63 ayat (4) di jelaskan bahwa, Calon PNS wajib menjalani masa percobaan.
Masa percobaan sebagaimana dimaksud pada pasal 63 ayat (3) dilaksanakan
melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pelatihan Dasar CPNS sebagai salah satu jenis Pelatihan yang
strategis pasca UU ASN dalam rangka pembentukan karakter PNS dan
membentuk kemampuan bersikap dan bertindak profesional mengelola
tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan
perspektif whole of government atau one government yang didasari nilai-nilai
dasar PNS berdasarkan kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya
sebagai pelayan masyarakat sebagai wujud nyata bela Negara seorang PNS.
Berdasarkan paparan diatas, penulis mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar Pegawai Negeri Sipil (ASN) pada institusi pemerintah dalam bidang
Pendidikan di Perguruan Tinggi Politeknik Negeri Madiun. Penulis
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN melalui program Pelatihan
Kewirausahaan dan Pelatihan Digitalisasi untuk memecahkan permasalahan
pada institusi yaitu kurang terserapnya mahasiswa yang lulus atau alumni di
dunia kerja. Sehingga pengangguran dikalangan alumni lulusan Perguruan
Tinggi, khususnya alumi Politeknik Negeri Madiun akan teratasi sehingga
semakin berkurang.

2
B. Tujuan Aktualisasi

Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan aktualisasi ini adalah untuk
memberikan solusi atas core issue “pembelajaran materi Akuntansi
Manajemen Sektor Publik pada mata kuliah Akuntansi Sektor Publik yang
masih belum efektif” dengan berlandaskan pada nilai-nilai dasar ANEKA dan
pengetahuan tentang Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI.

3
BAB II
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Analisis Dampak Isu Jika Tidak Diselesaikan

Sebagai program studi vokasi, harapannya alumni jurusan akuntansi


Politeknik Negeri Madiun sudah seharusnya menjadi tenaga kerja yang ahli
dan siap pakai dalam dunia kerja. Di masa pandemi seperti saat ini peran
pendidikan tinggi tersebut harus terus kita maksimalkan meskipun saat ini
tengah terjadi wabah virus Covid-19. Saat penulis ditugaskan pada unit kerja
Prodi Akuntansi sebagai dosen, sehingga penulis memiliki kewajiban secara
langsung mendidik peserta didik yang ada di Politeknik Negeri Madiun.
Pendidikan vokasi memiliki peluang dalam pengembangan sumber daya
manusia seutuhnya yang dilandasi teoriti dan basis akademik yang
mencukupi, dan pada saat bersamaan mampu mengembangkan kompetensi
kerja sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditetapkan. Oleh sebab
itu, proses pembelajaran harus difokuskan pada pemberdayaan dan
peningkatan kemampuan mahasiswa dalam berbagai aspek ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.

Pada pendidikan vokasi diperlukan metode dan perangkat


pembelajaran yang menitik beratkan pada penggabungan antara teori dan
praktik. Berdasarkan evaluasi mengajar dosen program studi akuntansi, pada
mata kuliah yang saya ampu terdapat kendala dalam hal proses
pembelajaran, yaitu kurang efektifknya pembelajaran dikarenakan perangkat
pembelajaran yang ada masih cenderung berbasis teori, padahal sebagai
perguruan tinggi vokasi proses pembelajaran yang ada tetap harus diperkuat
dengan praktik ataupun best practice meskipun mata kuliah tersebut termasuk
dalam mata kuliah teori.

4
GAMBAR 1 HASIL EVALUASI DOSEN

Berkaitan dengan isu tersebut maka perlu ada alternatif solusi untuk
mendukung proses tridharma perguruan tinggi yang baik. Apabila isu tidak
segera diselesaikan dengan segera dikhawatirkan akan mempengaruhi
kompetensi mahasiswa dan kinerja program studi, yang pada akhirnya akan
berpengaruh pada tercapainya visi dan misi program studi dan capaian profil
lulusan.

5
B. Pelaksanaan Aktualisasi
1. Unit Kerja : Politeknik Negeri Madiun
2. Isu yang diangkat : Pembelajaran Materi Akuntansi Manajemen Sektor Publik pada Mata Kuliah

Akuntansi Sektor Publik Belum Efektif

3. Gagasan Pemecahan Isu : Membuat Perangkat Pembelajaran Materi Akuntansi Manajemen Sektor Publik

dengan Pendekatan Studi Kasus pada Mata Kuliah Akuntansi Sektor Publik

Tabel 1. Pelaksanaan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika
Substansi Mata Terhadap Organisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Pelatihan Agenda Visi-Misi Organisasi Tidak Diterapkan
II dan Agenda III
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Menganalisis 1. Konsultasi dengan Agenda II Kegiatan Kegiatan ini 1. Jika konsultasi
Alur Pengajuan Ketua Akuntabilitas: menganalisis alur memperkuat nilai dengan ketua
Pembayaran Gaji Jurusan Akuntansi Transparan, jujur, pengajuan gaji dasar ANEKA jurusan tidak
Dosen Prodi dan tanggungjawab, dosen prodi melalui dilakukan dengan
Akuntansi Sekretaris Jurusan netral. akuntansi ini aktualisasi, komunikasi yang
Akuntansi. berguna untuk terutama indikator sopan baik
(29 Juli-14 Nasionalisme: memperkuat transparan, jujur, melalui bahasa
Agustus 2020) 2. Kordinasi dengan 1. Catatan hasil Religious, amanah, pencapaian visi tanggungjawab, lisan maupun
sekretaris wakil analisis. menghargai organisasi sebagai kewenangan, tulisan,
direktur 1 bidang pendapat. “program religious, amanah, maka akan
pengajaran. studi yang berdaya menghargai muncul

6
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika
Substansi Mata Terhadap Organisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Pelatihan Agenda Visi-Misi Organisasi Tidak Diterapkan
II dan Agenda III
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
3. Koordinasi dengan 2. Catatan literatur Etika Publik: saing nasional pendapat, kesalahpahaman
bagian keuangan. terkait proses Menghargai dalam bidang menghargai yang dapat
penggajian. konsultasi, akuntansi” melalui konsultasi, berakibat fatal
3. Dokumen komunikasi dan pelaksanaan misi komunikasi dan dimana hal
petunjuk teknik kerjasama, santun, organisasi yang ke kerjasama, ini dapat
alur penggajian sopan. 3, yaitu santun, sopan, berpengaruh
(jika ada). “Menyelenggaraka efektif, disiplin. terhadap
Komitmen Mutu: n sistem good pemberian izin
Proses: Bukti fisik: Efektif university dan dukungan
1. Sebelum memulai 1. Lembar rencana governance dalam Hal tersebut pada dari jurusan.
semua kegiatan, kegiatan Anti Korupsi: pengelolaan akhirnya Selanjutnya
penulis berdoa 2. Notulensi Disiplin, jujur, program studi”. memperkuat nilai terdapat
kepada Allah SWT. konsultasi tanggungjawab. organisasi kami kemungkinan
Hal tersebut 3. Dokumentasi yaitu pembelajar saya tidak dapat
penulis lakukan 4. Dokumen petunjuk Agenda III dan inisiatif berkoordinasi
sebagai bentuk teknis alur Manajemen ASN lebih lanjut untuk
nilai religious. penggajian (jika Kode etik ASN: memaparkan
2. Penulis akan ada). melaksanakan kegiatan
menyapa dan tugas dengan aktualisasi saya
menanyakan kabar disiplin, jujur, tidak dan
terlebih dahulu menyalahgunakan pada akhirnya
kepada atasan. informasi (amanah) seluruh program
Kemudian penulis tidak dapat
menyampaikan WoG dilaksanakan.
maksud Kerjasama, 2. Jika saya tidak
kedatangan penulis melaksanakan mengkomunikasik
dengan baik dan konsultasi dengan an dengan sopan,
sopan kepada atasan, koordinasi jujur dan
Ketua Jurusan dan dengan rekan kerja transparan,
Sekretaris Jurusan. di unit yang lain. maka mungkin

7
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika
Substansi Mata Terhadap Organisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Pelatihan Agenda Visi-Misi Organisasi Tidak Diterapkan
II dan Agenda III
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Hal ini sekretaris wadir 1
mencerminkan nilai maupun bagian
santun, sopan. keuangan akan
3. Karena penulis dan menanggapi
atasan beragama dengan negatif
Muslim, maka inovasi yang saya
penulis menyapa tawarkan. Dan
dengan cara jika diskusi tidak
mengucapkan dilaksanakan,
salam sesuai maka akan
dengan kaidah menimbulkan
agama Islam. Hal ketidaksepakatan
ini mencerminkan yang akan
nilai religious. mengganggu
4. Penulis akan situasi pada
menyampaikan lingkungan kerja
rencana kegiatan saya.
dalam sebuah 3. Jika saya tidak
laporan rencana melaksanakan
kegiatan secara analisis dan
transparan dan melakukan
jujur agar mudah koordinasi
dipahami maksud dengan sekretaris
dan tujuan penulis. wadir 1 dan
Hal ini mencermin bagian keuangan,
nilai transparan maka kesimpulan
dan jujur. yang akan saya
5. Penulis akan sampaikan terkait
menggunakan alur penggajian
bahasa Indonesia bisa jadi salah,

8
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika
Substansi Mata Terhadap Organisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Pelatihan Agenda Visi-Misi Organisasi Tidak Diterapkan
II dan Agenda III
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
yang baik dan yang pada
benar, serta akhirnya masalah
menggunakan tidak teratasi
kalimat yang dengan baik dan
efektif agar dapat benar.
mudah dipahami 4. Jika saya tidak
oleh pimpinan dan merahasiakan
rekan kerja. data yang
6. Penulis sensitif, maka
melaksanakan lingkungan kerja
konsultasi tepat menjadi tidak
waktu sesuai kondusif.
dengan jadwal
yang telah
disepakati. Hal ini
mencerminkan nilai
konsultasi dan
disiplin.
7. Penulis
melaksanakan
koordinasi dan
kerjasama dengan
pegawai
administrasi prodi
akuntansi,
sekretaris wakil
direktur 1 dan
bagian keuangan
secara netral untuk
melihat sejauh

9
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika
Substansi Mata Terhadap Organisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Pelatihan Agenda Visi-Misi Organisasi Tidak Diterapkan
II dan Agenda III
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
mana kewenangan
masing-masing
bagian dan penulis
dalam penyusunan
perangkat
pembelajaran
nantinya. Hal ini
menunjukkan nilai
koordinasi,
kerjasama, netral.
8. Penulis meminta
saran kepada
pimpinan dan
rekan kerja. Hal ini
menunjukkan nilai
menghargai
pendapat.
9. Penulis akan
merahasiakan data
yang penulis
peroleh dan
melaksanakan
tugas dengan
penuh
tanggungjawab.
Hal ini
menunjukkan nilai
amanah dan
tanggungjawab.

10
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika
Substansi Mata Terhadap Organisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Pelatihan Agenda Visi-Misi Organisasi Tidak Diterapkan
II dan Agenda III
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
2 Membuat 1. Mengumpulkan 1. Catatan literatur Agenda II Kegiatan membuat Kegiatan ini 1. Jika saya tidak
Perangkat literatur terkait terkait Akuntabilitas: perangkat memperkuat nilai melakukan review
Pembelajaran model penyusunan Transparan, jujur, pembelajaran ini dasar ANEKA proses
dengan Model pembelajaran studi perangkat tanggungjawab, berguna untuk melalui pembelajaran
Pendekatan kasus secara pembelajaran. memperkuat aktualisasi, sebelumnya dan
Studi Kasus profesional. Nasionalisme: pencapaian visi terutama indikator mengumpulkan
materi akuntansi Religious, amanah, organisasi sebagai transparan, jujur, literature terkait
manajemen 2. Koordinasi dengan 2. Hasil review menghargai “program tanggungjawab, dengan
sektor publik dosen pengampu pembelajaran pendapat, etos studi yang berdaya religious, pembelajaran
(27 Juli-28 mata kuliah mata kuliah kerja. saing nasional menghargai studi kasus, saya
Agustus 2020) akuntansi sektor akuntansi sektor dalam bidang pendapat, tidak akan bisa
publik yang lain. publik. Etika Publik: akuntansi” melalui menghargai mengetahui
Menghargai pelaksanaan misi konsultasi, dengan tepat
3. Merevisi perangkat 3. Perangkat konsultasi, organisasi yang komunikasi dan permasalahan
pembelajaran yang pembelajaran komunikasi dan ke-1 dan ke-3, kerjasama, yang ada dan
sudah ada. mata kuliah kerjasama, santun, yaitu: (1) santun, sopan, tidak dapat
akuntansi sektor sopan, cermat, teliti, “Menyelenggaraka etos kerja, cermat memberikan
publik. tepat, akurat. n pendidikan vokasi ,teliti, tepat, penyelesaian
dalam bidang akurat, efektif, dengan baik dan
Komitmen Mutu: akuntansi yang efisien dan benar atas
Proses: Bukti fisik: Efektif, efisien, berkualitas dan inovatif. permasalahan
1. Penulis memulai 1. Notulensi inovatif. inovatif.” yang terjadi.
aktivitas dengan koordinasi. Dan (3) 2. Dalam
berdoa kepada 2. Dokumen review Anti Korupsi: “Menyelenggaraka Hal tersebut pada mengumpulkan
Allah SWT dan pembelajaran. Disiplin, jujur, n sistem good akhirnya referensi, saya
dengan semangat 3. Dokumentasi. tanggungjawab. university memperkuat nilai memperhatikan
yang tinggi. Hal ini 4. Dokumen governance dalam organisasi kami prinsip kehati-
mencerminkan nilai prosedur Agenda III pengelolaan yaitu hatian,
religious dan etos penggajian. Manajemen ASN program studi”. pembelajar,inisiatif mengingat
kerja. Agar tercapai sumber yang

11
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika
Substansi Mata Terhadap Organisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Pelatihan Agenda Visi-Misi Organisasi Tidak Diterapkan
II dan Agenda III
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
2. Penulis mereview 5. Dokumen RPS Kode etik ASN: , kreatif dan saya gunakan
proses yang telah melaksanakan inovatif. adalah
pembelajaran mata direvisi. tugas dengan bersumber dari
kuliah Akuntansi 6. Student disiplin, jujur, internet. Jika
Sektor Publik di worksheet. cermat, memberikan saya tidak
semester informasi secara mengolah
sebelumnya secara benar. informasi yang
bertanggungjawab terhimpun
dan teliti untuk WoG dengan baik dan
mengumpulkan Kerjasama, benar, maka
informasi dari melaksanakan ketika menyusun
mahasiswa terkait konsultasi dengan perangkat
pembelajaran atasan, koordinasi pembelajaran,
sebelumnya. Hal dengan rekan kerja. saya tidak dapat
tersebut mempertanggung
mencerminkan nilai jawabkan apa
bertanggungjawa yang saya tulis
b dan teliti. dengan baik.
3. Penulis mencari 3. Jika saya tidak
berbagai literatur berkoordinasi
yang relevan agar dengan ketua
diperoleh team teaching
komparasi yang terkait
tepat untuk penyusuanan
perangkat perangkat
pembelajaran yang pembelajaran dan
akan disusun. Hal melaporkan hasil
ini mencerminkan review
sikap semangat pembelaajaran di
bekerja, tepat. semester

12
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika
Substansi Mata Terhadap Organisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Pelatihan Agenda Visi-Misi Organisasi Tidak Diterapkan
II dan Agenda III
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
4. Penulis membaca sebelumnya,
dan mencermati maka ketua team
literatur secara teaching tidak
cermat dan teliti. akan mengetahui
Hal ini maksud dan
mencerminkan nilai tujuan saya
cermat. melakukan revisi
5. Penulis membuat terhadap
ringkasan literatur perangkat
secara efisien. Hal pembelajaran.
ini mencerminkan 4. Jika saya tidak
nilai efisien. menyususn
6. Penulis perangkat
mencantumkan pembelajaran
sumber referensi secara efektif dan
yang digunakan. inovatif, maka
Hal ini perangkat
mencerminkan nilai pembelajaran
jujur. yang saya susun
7. Koordinasi dengan tidak akan
ketua team menarik yang
teaching mata pada akhirnya
kuliah Akuntansi tidak
Sektor Publik berkontribusi
terkait revisi banyak terhadap
perangkat kemudahan
pembelajaran mahasiswa dalam
secara transparan, memahami
tepat dan akurat materi.
dengan

13
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika
Substansi Mata Terhadap Organisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Pelatihan Agenda Visi-Misi Organisasi Tidak Diterapkan
II dan Agenda III
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
menggunakan
bahasa Indonesia
yang santun dan
sopan. Hal ini
mencerminkan nilai
transparan,
kerjasama,
konsultasi dan
komunikasi,
santun, sopan,
tepat, akurat.
8. Penulis meminta
masukan dari ketua
team teaching
matakuliah
akuntansi sektor
publik. Hal ini
mencerminkan nilai
menghargai
pendapat orang
lain.
9. Penulis membuat
revisi perangkat
pembelajaran
secara efektif dan
inovatif. Hal ini
mencerminkan nilai
efektif dan
inovatif.

14
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika
Substansi Mata Terhadap Organisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Pelatihan Agenda Visi-Misi Organisasi Tidak Diterapkan
II dan Agenda III
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
3 Melakukan 1. Konsultasi dengan 1. Catatan hasil Agenda II Kegiatan focus Kegiatan ini 1. Jika saya tidak
Focus Group Ketua Jurusan focus group Akuntabilitas: group discussion memperkuat nilai melakukan
Discussion Akuntansi dan discussion (FGD) Transparan, perangkat dasar ANEKA konsultasi
(FGD) terkait Sekretaris Jurusan tanggungjawab, pembelajaran ini melalui dengan ketua
Perangkat Akuntansi. berguna untuk aktualisasi, jurusan dan
Pembelajaran 2. Koordinasi dengan Nasionalisme: memperkuat terutama indikator berkoordinasi
yang telah dibuat bagian administrasi Religious, pencapaian visi transparan, dengan admin
(24-31 Agustus prodi akuntansi. menghargai organisasi sebagai tanggungjawab, prodi dan ketua
2020) 3. Koordinasi dengan pendapat, etos “program religious, team teaching
ketua team kerja. studi yang berdaya menghargai mata kuliah,
teaching mata saing nasional pendapat, etos maka tidak akan
kuliah akuntansi Etika Publik: dalam bidang kerja, menghargai ditemukan jadwal
sektor publik. Menghargai akuntansi” melalui konsultasi, yang pas terkait
4. Melaksanakan konsultasi, pelaksanaan misi komunikasi dan pelaksanaan
focus group komunikasi dan organisasi yang kerjasama, FGD yang pada
discussion, yang kerjasama, santun, ke-2 dan ke-3, santun, sopan, akhirnya FGD
dihadiri oleh 6 sopan, baik dan yaitu: (2) baik dan benar, tidak akan dapat
orang, yang terdiri benar, menghargai “Menyelenggaraka menghargai dilaksanakan
dari Ketua Jurusan, pendapat orang lain. n penelitian terapan pendapat orang sesuai dengan
Sekretaris Jurusan, dan pengabdian lain, efektif, rencana (jumlah
Admin Prodi Komitmen Mutu: kepada masyarakat efisien, peserta, ruangan
Akuntansi, ketua Efektif, efisien. dalam bidang tanggungjawab. yang akan
team teaching akuntansi dan dipakai).
mata kuliah Anti Korupsi: ruang lingkupnya.” 2. Jika saya tidak
akuntansi sektor Tanggungjawab. Dan (3) Hal tersebut pada memvalidasi RPS
publik dan penulis. “Menyelenggaraka akhirnya melalui FGD,
Agenda III n sistem good memperkuat nilai maka saya tidak
Proses: Manajemen ASN university organisasi kami mematuhi
1. Sebelum Bukti fisik: Kode etik ASN: governance dalam yaitu peraturan
melaksanakan melaksanakan pengelolaan pembelajar,inisiatif yang sudah

15
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika
Substansi Mata Terhadap Organisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Pelatihan Agenda Visi-Misi Organisasi Tidak Diterapkan
II dan Agenda III
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
seluruh kegiatan, 1. Dokumen arsip tugas secara program studi”. , kreatif dan ditetapkan oleh
penulis berdoa notulen review bertanggungjawab Agar tercapai inovatif. jurusan. Karena
kepada Allah SWT. perangkat dan berintegritas Jurusan
Hal ini pembelajaran. tinggi. Komputer
menunjukkan nilai 2. Dokumentasi Akuntansi
religious. berupa foto. Politeknik
2. Penulis akan WoG Negeri Madiun
menyapa dan Kerjasama, memiliki tim
menanyakan kabar melaksanakan kelompok
terlebih dahulu konsultasi dengan pengajar beserta
kepada atasan. atasan, koordinasi dengan ketua
Kemudian penulis dengan rekan kerja. kelompok
menyampaikan pengajar pada
maksud bidangnya.
kedatangan penulis Sehingga jika ada
dengan baik dan revisi RPS harus
sopan kepada dikoodinasikan
Ketua Jurusan dan dengan ketua
Sekretaris Jurusan. kelompok
Hal ini pengajar, dalam
mencerminkan nilai hal ini yang
santun, sopan. berkaitan dengan
3. Penulis akan memvalidasi RPS
menggunakan tersebut agar
bahasa Indonesia dapat digunakan.
yang baik dan
benar, serta
menggunakan
kalimat yang
efektif agar dapat

16
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika
Substansi Mata Terhadap Organisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Pelatihan Agenda Visi-Misi Organisasi Tidak Diterapkan
II dan Agenda III
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
mudah dipahami
oleh pimpinan dan
rekan kerja.
4. Setelah
berkonsultasi
dengan pimpinan
terkait jadwal
pelaksanaan FGD,
penulis
melaksanakan
koordinasi dengan
ketua team
teaching mata
kuliah akuntansi
sektor publik dan
admin prodi
akuntansi
berdasarkan
arahan dan hasil
komunikasi yang
telah penulis
laksanakan dengan
ketua dan
sekretaris jurusan.
Hal ini
mencerminkan nilai
menjalankan
tugas dengan
professional dan
tidak berpihak,

17
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika
Substansi Mata Terhadap Organisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Pelatihan Agenda Visi-Misi Organisasi Tidak Diterapkan
II dan Agenda III
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
menghargai
pendapat.
5. Penulis
memaparkan hasil
analisis alur
penggajian dosen
prodi akuntansi
yang telah ada
dengan penuh
tanggungjawab,
netral, serta
transparan. Hal ini
mencerminkan nilai
transparan, netral
dan
tanggungjawab.
6. Penulis
memaparkan
template
penggajian yang
telah penulis buat,
beserta perangkat
pembelajaran yang
telah penulis revisi
agar pimpinan dan
rekan kerja dapat
memberikan
masukan atas
template dan
perangkat kerja

18
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika
Substansi Mata Terhadap Organisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Pelatihan Agenda Visi-Misi Organisasi Tidak Diterapkan
II dan Agenda III
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
yang telah penulis
susun. Hal ini
mencerminkan nilai
menghargai
pendapat.
7. Agar diskusi
berjalan efektif dan
efisien, peneliti
memaparkan poin-
poin penting
pembahasan. Hal
ini menunjukkan
nilai efektif dan
efisien.
8. Penulis bersama
dengan pimpinan
dan rekan kerja
menyepakati
bersama terkait
perangkat
pembelajaran yang
akan di uji
cobakan. Hal ini
mencerminkan nilai
musyawarah
mufakat.
4 Uji Coba 1. Menentukan 1. Tanggal kelas uji Agenda II Kegiatan uji coba Kegiatan ini 1. Jika saya tidak
perangkat tanggal kelas uji coba perangkat Akuntabilitas: perangkat memperkuat nilai menentukan
pembelajaran coba perangkat pembelajaran. Transparan, jujur, pembelajaran ini dasar ANEKA tanggal
materi akuntansi pembelajaran. tanggungjawab, berguna untuk melalui pembelajaran

19
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika
Substansi Mata Terhadap Organisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Pelatihan Agenda Visi-Misi Organisasi Tidak Diterapkan
II dan Agenda III
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
manajemen memperkuat aktualisasi, dengan sopan
sektor publik 2. Membagikan 2. Proses Nasionalisme: pencapaian visi terutama indikator dan jujur, maka
pada mata kuliah materi pembelajaran. Religious, organisasi sebagai transparan, jujur, saya tidak akan
Akuntansi Sektor pembelajaran dan 3. Nilai ujian kelas menghargai “program tanggungjawab, bisa mengetahui
Publik yang telah template uji coba. pendapat, etos studi yang berdaya religious, siapa saja
disusun pembelajaran yang kerja, adil, saing nasional menghargai mahasiswa yang
(4-6 September telah dibuat. musyawarah dalam bidang pendapat, etos dapat mengikuti
2020) 3. Memberi mufakat, akuntansi” melalui kerja, adil, kelas ujicoba,
pengajaran dan nondiskriminatif. pelaksanaan misi musyawarah pada akhirnya
ujian. organisasi yang mufakat, tanggal pasti
Etika Publik: ke-1 yaitu nondiskriminatif, pelaksanaan
Menghargai “Menyelenggaraka menghargai kelas ujicoba
Proses: Bukti fisik: komunikasi dan n pendidikan vokasi komunikasi, dan tidak akan
1. Penulis 1. Foto kerjasama, sopan, dalam bidang kerjasama, sopan, diketahui dan
berkomunikasi (screenshoot) tepat, akurat. akuntansi yang tepat, akurat, kelas uji coba
dengan mahasiswa komunikasi berkualitas dan efektif, efisien, tidak bisa
terkait jadwal uji dengan Komitmen Mutu: inovatif.” mandiri, jujur, dilaksanakan.
coba perkuliahan mahasiswa terkait Efektif, efisien. tanggungjawab. 2. Jika saya tidak
dengan bahasa kelas uji coba. membagikan
Indonesia yang 2. Foto/video Anti Korupsi: Hal tersebut pada materi
baik dan sopan, pengajaran pada Mandiri, jujur, akhirnya pembelajaran
dikarenakan saat kelas uji coba. disiplin, memperkuat nilai kepada seluruh
ini proses KBM 3. Daftar nilai ujian tanggungjawab. organisasi kami peserta kelas
baru akan aktif kelas uji coba. yaitu kreatif dan pembelajaran
mulai September Agenda III inovatif, secara adil dan
dan mahasiswa Manajemen ASN pembelajar. efektif serta
saat ini sedang Kode etik ASN: efisien, maka
melaksanakan melaksanakan proses
PKL. Hal ini tugas dengan jujur, pembelajaran
penuh dalam kelas uji

20
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika
Substansi Mata Terhadap Organisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Pelatihan Agenda Visi-Misi Organisasi Tidak Diterapkan
II dan Agenda III
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
mencerminkan nilai tanggungjawab, coba tidak akan
sopan. cermat, disiplin, maksimal karena
2. Setelah jadwal waktu yang
disepakati, penulis diperlukan
melaksanakan mahasiswa untuk
pengajaran sesuai mempelajari
dengan jadwal materi terbatas
yang telah hanya pada saat
disepakati kelas
bersama. Hal ini pembelajaran,
mencerminkan nilai sehingga
musyawarah terkesan kurang
mufakat, disiplin. efektif dan
3. Penulis memulai inovatif.
perkuliahan 3. Jika saya tidak
dengan membaca melaksanakan
doa kepada Allah post test pada
SWT. Hal ini kelas uji coba
mencerminkan nilai secara jujur, saya
religious. tidak akan dapat
4. Penulis mengetahui
membagikan tingkat daya
materi pengajaran serap materi oleh
kepada seluruh mahasiswa, yang
mahasiswa tanpa pada akhirnya
membeda-bedakan saya tidak dapat
masahasiswa. Hal mengetahui
ini mencerminkan efektifitas
nilai adil. perangkat

21
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika
Substansi Mata Terhadap Organisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Pelatihan Agenda Visi-Misi Organisasi Tidak Diterapkan
II dan Agenda III
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
5. Penulis pembelajaran
menjelaskan materi yang telah dibuat.
kepada seluruh
mahasiswa dengan
sungguh-sungguh
dan penuh
tanggungjawab,
serta
menggunakan
bahasa yang
sopan. Hal ini
mencerminkan nilai
sopan dan etos
kerja,
tanggungjawab.
6. Penulis membuka
sesi Tanya jawab
kepada mahasiswa
yang ingin
bertanya. Hal ini
mencerminkan nilai
menciptakan
lingkungan
belajar yang
nondiskriminatif.
7. Agar penerapan uji
coba perangkat
pembelajaran
berjalan efektif,
penulis melakukan

22
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika
Substansi Mata Terhadap Organisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Pelatihan Agenda Visi-Misi Organisasi Tidak Diterapkan
II dan Agenda III
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
simulasi dengan
membentuk grup
kecil untuk melatih
mahasiswa
bekerjasama dalam
lingkungan
organisasi. Hal ini
mencerminkan nilai
efektif dan
menghargai
komunikasi dan
kerjasama.
8. Di akhir
pembelajaran,
penulis melakukan
ujian singkat untuk
dikerjakan secara
mandiri oleh
mahasiswa melalui
aplikasi agar hasil
ujian dapat segera
diketahui diketahui
secara realtime
oleh mahasiswa.
Hal ini
mencerminkan nilai
cepat, tepat,
transparan, jujur,
mandiri.

23
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika
Substansi Mata Terhadap Organisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Pelatihan Agenda Visi-Misi Organisasi Tidak Diterapkan
II dan Agenda III
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
5 Melakukan 1. Menyusun Agenda II Evaluasi Kegiatan ini 1. Jika saya tidak
evaluasi perangkat evaluasi Akuntabilitas: penggunaan memperkuat nilai menyususn
(4-8 September) pembelajaran. Transparan, jujur, perangkat dasar ANEKA evaluasi penuh
2. Melakukan 1. Catatan analisis tanggungjawab, pembelajaran melalui tanggungjawab,
evaluasi terhadap dan kesimpulan akurat. materi manajemen aktualisasi, efektif serta
penerapan terkait hasil akuntansi sektor terutama indikator efisien terhadap
perangkat evaluasi. Nasionalisme: publik pada mata transparan, jujur, perangkat
pembelajaran yang 2. Data hasil Religious, adil. kuliah akuntansi tanggungjawab, pembelajaran
telah disusun. pengisian form sektor publik religious, cermat, yang telah saya
evaluasi. Etika Publik: berguna untuk akurat,adil, buat, saya tidak
Menghargai meningkatkan menghargai akan dapat
pendapat, kualitas pendapat, sopan, mengetahui
Proses: Bukti Fisik: Komunikasi, sopan, pembelajaran efektif, efisien, efektifitas dan
1. Melakukan 1. Dokumen laporan cermat. materi manajemen disiplin, jujur. tingkat inovasi
kegiatan dimulai hasil evaluasi akuntansi sektor perangkat
dengan berdoa Komitmen Mutu: publik yang pada pembelajaran
kepada Allah SWT. Efektif, efisien akhirnya memiliki Hal tersebut pada yang telah dibuat
Hal ini kontribusi terhadap akhirnya dari perspektif
mencerminkan nilai Anti Korupsi: visi organisasi memperkuat nilai mahasiswa.
religious. Disiplin, jujur, sebagai “program organisasi kami 2. Jika saya tidak
2. Membuat form tanggungjawab. studi yang berdaya yaitu terlibat aktif, melakukan
evaluasi melalui saing nasional integritas, evaluasi
google form Agenda III dalam bidang pembelajar. perangkat
dengan penuh Manajemen ASN akuntansi” melalui pembelajaran
tanggungjawab Kode etik ASN: misi organisasi yang telah dibuat
dengan bahasa melaksanakan ke-1 dengan jujur dan
yang efektif tugas dengan “Menyelenggaraka transparan, maka
(mudah dipahami). disiplin, jujur, n pendidikan vokasi saya tidak akan
Hal ini menggunakan dalam bidang mengetahui
mencerminkan nilai akuntansi yang kekurangan dari

24
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika
Substansi Mata Terhadap Organisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Pelatihan Agenda Visi-Misi Organisasi Tidak Diterapkan
II dan Agenda III
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
tanggungjawab barang dan berkualitas dan perangkat
dalam bekerja, kekayaan negara inovatif”, ke-2 pembelajaran
efektif dan efisien Secara “Menyelenggaraka yang telah dibuat,
(tidak bertanggungjawab, n penelitian terapan pada akhirnya
menggunakan efektif dan efisien. dan pengabdian saya akan
kertas). kepada masyarakat cenderung puas
3. Mengomunikasikan dalam bidang dengan hasil post
terkait evaluasi WoG akuntansi dan test dan
kepada mahasiswa Kerjasama, ruang lingkupnya”, perangkat
dengan bahasa kolaborasi dan ke-3 pembelajaran
Indonesia yang “Menyelenggaraka yang telah dibuat
baik dan benar n sistem good tidak saya
serta sopan dalam university perbaiki untuk
bertutur. Hal ini governance dalam disempurnakan.
mencerminkan nilai pengelolaan
sopan. program studi”.
4. Melibatkan seluruh
mahasiswa yang
ikut dalam
penerapan
perangkat
pembelajaran
tanpa membeda-
bedakan. Hal ini
mencerminkan nilai
adil dan
kerjasama.
5. Menerima seluruh
masukan yang
diberikan oleh

25
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika
Substansi Mata Terhadap Organisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Pelatihan Agenda Visi-Misi Organisasi Tidak Diterapkan
II dan Agenda III
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
mahasiswa. Hal ini
mencerminkan nilai
menghargai
pendapat.
6. Melakukan
rekapitulasi
evaluasi apa
adanya. Hal ini
mencerminkan nilai
kejujuran,
tranparan, akurat.
7. Menganalisis data
hasil evaluasi
dengan cermat. Hal
ini mencerminkan
nilai kecermatan.
8. Melaksanakan
seluruh kegiatan
evaluasi secara
disiplin. Hal inin
menunjukkan nilai
disiplin dalam
bekerja.

6 Melakukan 1. Konsultasi dengan 1. Tanggal Agenda II Kegiatan focus Kegiatan ini 1. Jika saya tidak
Diseminasi Ketua Jurusan pelaksanaan Akuntabilitas: group discussion memperkuat nilai melaksanakan
Luaran Akuntansi dan diseminasi. Transparan, perangkat dasar ANEKA diseminasi secara
Rancangan Sekretaris Jurusan tanggungjawab, pembelajaran ini melalui transparan, jujur
Aktualisai Akuntansi. berguna untuk aktualisasi, dan penuh
(4-9 September) Nasionalisme: memperkuat terutama indikator tanggungjawab,

26
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika
Substansi Mata Terhadap Organisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Pelatihan Agenda Visi-Misi Organisasi Tidak Diterapkan
II dan Agenda III
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
2. Koordinasi dengan Religious, pencapaian visi transparan, maka dosen yang
ketua team menghargai organisasi sebagai tanggungjawab, tergabung dalam
teaching mata pendapat, etos “program religious, team teaching
kuliah akuntansi kerja. studi yang berdaya menghargai tidak akan dapat
sektor publik. saing nasional pendapat, etos mengetahui
3. Melaksanakan Etika Publik: dalam bidang kerja, menghargai adanya
diseminasi luaran Menghargai akuntansi” melalui konsultasi, perbedaan dalam
RA konsultasi, pelaksanaan misi komunikasi dan hal kemampuan
Bukti fisik: komunikasi dan organisasi yang kerjasama, memahami materi
Proses: 1. Dokumentasi kerjasama, santun, ke-2 dan ke-3, santun, sopan, oleh mahasiswa
1. Sebelum sopan, menghargai yaitu: (2) baik dan benar, anatara
melaksanakan pendapat orang lain. “Menyelenggaraka menghargai perangkat
seluruh kegiatan, n penelitian terapan pendapat orang pembelajaran
penulis berdoa Komitmen Mutu: dan pengabdian lain, efektif, yang disusun
kepada Allah SWT. Efektif, efisien. kepada masyarakat efisien, menggunakan
Hal ini dalam bidang tanggungjawab. metode studi
menunjukkan nilai Anti Korupsi: akuntansi dan kasus dengan
religious. Tanggungjawab. ruang lingkupnya.” perangkat
2. Penulis akan Dan (3) Hal tersebut pada pembelajaran
menyapa dan Agenda III “Menyelenggaraka akhirnya yang disusun
menanyakan kabar Manajemen ASN n sistem good memperkuat nilai tanpa
terlebih dahulu Kode etik ASN: university organisasi kami menggunakan
kepada atasan. melaksanakan governance dalam yaitu memiliki studi kasus. Pada
Kemudian penulis tugas secara pengelolaan integritas, terlibat akhirnya tidak
menyampaikan bertanggungjawab program studi”. aktif, tanpa akan ada
maksud dan berintegritas Agar tercapai pamrih. perubahan sudut
kedatangan penulis tinggi. pandang dalam
dengan baik dan penyususnan
sopan kepada perangkat
Ketua Jurusan dan WoG pembelajaran

27
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika
Substansi Mata Terhadap Organisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Pelatihan Agenda Visi-Misi Organisasi Tidak Diterapkan
II dan Agenda III
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Sekretaris Jurusan. Melaksanakan yang efektif dan
Hal ini konsultasi dengan inovatif di
mencerminkan nilai atasan, koordinasi lingkungan
santun, sopan. dengan rekan kerja. jurusan.
3. Penulis akan
menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik dan
benar, serta
menggunakan
kalimat yang
efektif agar dapat
mudah dipahami
oleh pimpinan dan
rekan kerja saat
melaksanakan
konsultasi
pelaksanaan
diseminasi. Hal ini
menunjukkan nilai-
nilai efektif.
4. Setelah
berkonsultasi
dengan pimpinan
terkait jadwal
pelaksanaan
diseminasi, penulis
melaksanakan
koordinasi dengan
ketua team

28
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika
Substansi Mata Terhadap Organisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Pelatihan Agenda Visi-Misi Organisasi Tidak Diterapkan
II dan Agenda III
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
teaching mata
kuliah akuntansi
sektor publik dan
rekan prodi
akuntansi
berdasarkan
arahan dan hasil
komunikasi yang
telah penulis
laksanakan dengan
ketua dan
sekretaris jurusan.
Hal ini
mencerminkan nilai
menjalankan
tugas dengan
professional dan
tidak berpihak,
menghargai
pendapat.
5. Penulis
memaparkan
luaran RA kepada
rekan-rekan
sejawat dengan
penuh
tanggungjawab,
netral, serta
transparan. Hal ini
mencerminkan nilai

29
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai Analisis Dampak Jika
Substansi Mata Terhadap Organisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Pelatihan Agenda Visi-Misi Organisasi Tidak Diterapkan
II dan Agenda III
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
transparan, netral
dan
tanggungjawab.
6. Penulis membuka
sesi tanya jawab.
Hal ini
mencerminkan nilai
menghargai
pendapat.
7. Agar diskusi
berjalan efektif dan
efisien, peneliti
memaparkan poin-
poin penting
pembahasan. Hal
ini menunjukkan
nilai efektif dan
efisien.
8. Penulis menutup
kegiatan
diseminasi dengan
bahasa yang
santun. Hal ini
mencerminkan nilai
santun.

30
C. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Aktualisasi pelatihan dasar CPNS Kemdikbud


dilaksanakan mulai tanggal 27 Juli 2020 sampai dengan 11 September
2020. Kegiatan aktualisasi penulis dilakukan di unit kerja penulis, yaitu
Jurusan Komputer Akuntansi Politeknik Negeri Madiun. Adapun
pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang dilakukan oleh penulis terjadwal
dalam tabel di bawah ini.

Tabel 1. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Juli Agustus September


No Kegiatan Mingggu ke Minggu ke Minggu ke

1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Menganalisis Alur
1. Pengajuan Pembayaran Gaji
Dosen Prodi Akuntansi.
Membuat Perangkat
Pembelajaran dengan Model
2. Pendekatan Studi Kasus
materi akuntansi manajemen
sektor publik.
Melakukan Focus Group
Discussion (FGD) terkait
3.
Perangkat Pembelajaran
yang telah dibuat.
Uji Coba perangkat
pembelajaran materi
akuntansi manajemen sektor
4.
publik pada mata kuliah
Akuntansi Sektor Publik yang
telah disusun.
5. Melakukan evaluasi
Diseminasi luaran
6.
Rancangan Aktualisasi.

D. Kendala dan Strategi

Selama melakukan kegiatan aktualisasi penulis menemui


beberapa kendala. Baik yang secara langsung berhubungan dengan
kegiatan aktualisasi yang penulis lakukan maupun yang tidak secara
langsung berhubungan dengan kegiatan yang penulis lakukan. Beberapa
kendala yang penulis temui selama melakukan kegiatan aktualisasi

31
beserta strategi untuk mengatasinya penulis rangkum dalam tabel berikut
ini.

Tabel 2. Kendala dan Strategi


No Kendala Strategi Mengatasinya
Banyak pekerjaan dan kegiatan Membuat list data pekerjaan dan kegiatan
yang harus dilakukan dan yang harus dilaksanakan kemudian membuat
1.
disiapkan selama kegiatan on urutan skala prioritas agar pekerjaan dapat
campus (aktualisasi) diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Membuat pengumuman di grup mahasiswa
untuk membuat daftar mahasiswa yang dapat
Mahasiswa saat ini melaksanakan
berpartisipasi dalam kuliah uji coba. Kemudian
Praktik Kerja Lapangan, sehingga
2. membuat grup WA Kuliah Uji Coba yang
tidak semua mahasiswa dapat
beranggotakan mahasiswa yang bersedia
mengikuti kuliah uji coba.
mengikuti kuliah uji coba agar mudah
melaksanakan koordinasi.
Untuk mengatasi masalah jaringan internet
yang mungkin terjadi saat kuliah uji coba
3. Jaringan internet dilaksanakan, saya mengirim beberapa jam
materi lebih awal dari jadwal kuliah uji coba
agar mahasiswa dapat mempelajari materi.
Anggota dosen pengampu
matakuliah Akuntansi Sektor Publik Berkoordinasi terkait jadwal pelaksanaan FGD
semuanya memiliki tugas dan Diseminasi agar kegiatan FGD dan
4.
tambahan, sehingga memiliki Diseminasi berjalan lancer dan sesuai dengan
jadwal dan pekerjaan yang begitu rencana.
padat.

32
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kegiatan aktualisasi dengan isu tentang pembelajaran materi akuntansi


manajemen sektor publik pada mata kuliah akuntansi sektor publik yang belum
efektif telah tercapai dan terlaksana pada setiap tahapan kegiatan. Hasil
kegiatan aktualisasi habituasi ini berjalan dengan lancar meskipun terdapat
beberapa perubahan metode, proses dan waktu pelaksanaannya, namun
kegiatan tercapai dengan lancar dan sesuai timeline yaitu, dari tanggal 27 Juli
2020 hingga 11 September 2020 bertempat di Jurusan Komputer Akuntansi
Politeknik Negeri Madiun. Berikut beberapa kesimpulan yang diperoleh
penulis setelah melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan aktualisasi:
1. Kegiatan aktualisasi dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai dasar
ASN serta nilai-nilai kedudukan dan peran ASN.
2. Pelaksanaan aktualisasi mengutamakan prinsip mutu sesuai dengan
nilai organisasi Politeknik Negeri Madiun di mana terciptanya metode
pembelajaran yang inovatif sehingga pembelajaran dirasa lebih efektif.
Selain itu, terbangun hubungan yang lebih harmonis antara pimpinan,
rekan kerja, teman sejawat, utamanya mahasiswa sebagai objek
pembelajaran dan penerima jasa layanan pendidikan sehingga
internalisasi nilai-nilai ANEKA terwujud dengan baik di dalam
lingkungan kerja.
3. Melalui kegiatan aktualisasi, peserta dapat menjalin kerjasama yang
baik dengan instansi tempat kerja, serta selalu menjaga komitmen
terhadap standar mutu dalam melakukan pelayanan publik.
4. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini pada akhirnya menawarkan
metode pembelajaran yang efektif dan inovatif yang disesuaikan
dengan keadaan saat ini, yaitu masa pandemi Covid-19 yang menuntut
setiap dosen membuat perangkat pembelajaran yang mudah dipahami.
5. Mahasiswa merasakan pengalaman belajar yang berbeda sehingga
meningkatkan semangat dan motivasi belajar mahasiswa.

33
B. Saran
1. Bagi Jurusan Kompoter Akuntansi
Berdasarkan pengalaman melaksanakan pelatihan dasar CPNS, mulai
dari pembelajaran di kelas hingga aktualisasi, penulis ingin memberikan saran
serta masukan yaitu, internalisasi nilai-nilai ANEKA dan nilai-nilai positif
lainnya hendaknya semakin ditingkatkan. Harapannya melalui internalisasi
nilai tersebut pada akhirnya akan membentuk realita sosial yang positif di
lingkungan kerja, karena berdasarkan pengalaman penulis melalui penerapan
nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi serta peran dan kedudukan ASN yang diterapkan oleh penulis di
Jurusan Komputer Akuntansi Politeknik Negeri Madiun pada saat
melaksanakan aktualisasi telah membawa perubahan signifikan terhadap
metode pengajaran yang dilakukan oleh penulis, sehingga dampak positif ini
harus selalu dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan sehingga
dapat menciptakan pelayanan publik yang prima, lingkungan kerja yang
kondusif dan komunikatif agar dapat selalu meningkatkan standar mutu.
2. Bagi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kemdikbud
Pelatihan Dasar CPNS angkatan 11-16 ini berbeda dengan Pelatihan
Dasar CPNS angkatan sebelumnya. Pelatihan dasar CPNS angkatan 11-16
dilaksanakan secara full non-klasikal, yaitu melalui pembelajaran daring.
Namun, hal tersebut tidak mengurangi semangat peserta untuk menimba ilmu
meskipun beberapa materi praktik pada akhirnya ditarik menjadi materi teori.
Berdasarkan hal tersebut alangkah baiknya Pusdiklat Kemdikbud terus
berupaya untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesuai
dengan materi. Kedepanya apabila pandemi telah berlalu, materi yang bersifat
praktik hendaknya tetap dilaksanakan secara tatap muka dan materi teori
tetap secara daring, dengan kata lain metode pembelajaran yang
dilaksanakan adalah metode blended learning. Dengan begitu pusdiklat akan
dapat melakukan efisiensi, tanpa mengurangi efektivitas atas pembelajaran
yang dilakukan. Selain itu alangkah baiknya apabila platform yang digunakan
untuk daring adalah platform yang tidak memberatkan kerja perangkat (laptop,
PC maupun perangkat lainya) dan aman tentunya.

34
3. Bagi Peserta
Peserta hendaknya selalu dan terus menyemai nilai-nilai ANEKA serta
nilai-nilai lain yang terkait dengan peran dan kedudukan sebagai PNS agar
terwujud realitas lingkungan kerja yang akuntabel, berintegritas dan
professional. Selain itu peserta hendaknya terus meningkatkan kemampuan
mengajar peserta agar peserta dapat memberikan pelayanan publik yang
prima yang pada akhirnya akan mendorong terwujudnya visi dan misi unit
kerja.

35
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Agenda 1 Sikap dan perilaku Bela


Negara: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Nilai-Nilai Dasar PNS,
Lembaga Administrasi Negara. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Agenda 2 ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi): Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS Nilai-Nilai Dasar PNS. Lembaga
Administrasi Negara. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara, 2017, Agenda 3 Kedudukan dan Peran ASN
dalam NKRI (Managemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole Of
Government): Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Nilai-Nilai Dasar PNS,
Lembaga Administrasi Negara. Jakarta.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
148 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri
Medan
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Nomor 91 Tahun 2016 tentang Statuta Politeknik Negeri Madiun
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 246 /PMK.06/2014
Tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan Barang Milik Negara
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil.
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil.

36
LAMPIRAN KEGIATAN
AKTUALISASI

37
LAMPIRAN KEGIATAN 1

38
Lampiran Kegiatan 1
Menganalisis Alur Pengajuan Pembayaran Gaji Dosen Prodi Akuntansi

Bukti Fisik:
No Foto Dokumentasi Keterangan
1. Konsultasi dengan Ketua
Jurusan terkait dengan
timeline pelaksanaan
aktualisasi.

2. Berkoordinasi dengan
bagian terkait, terkait
prosedur penggajian.

39
No Foto Dokumentasi Keterangan
3. Lembar notulensi atas
kegiatan konsultasi dengan
Ketua Jurusan terkait
timeline pelaksanaan
kegiatan aktualisasi.

4. Timeline rencana kegiatan


aktualisasi yang telah
disetujui oleh Ketua
Jurusan.

40
LAMPIRAN KEGIATAN 2

41
Lampiran Kegiatan 2
Membuat Perangkat Pembelajaran dengan Model Pendekatan Studi Kasus

Bukti Fisik:
No Foto Dokumentasi Keterangan
1. Mencari literatur terkait
metode pembelajaran studi
kasus, kemudian membuat
catatan literature
pembelajaran dengan
pendekatan studi kasus.

2. Berkoordinasi dengan
ketua team teaching dan
dosen pengampu
matakuliah akuntansi
sektor publik lainya.

42
No Foto Dokumentasi Keterangan
3. Lembar notulensi atas
kegiatan konsultasi
dengan Ketua team
teaching terkait
dengan revisi RPS
dan pembuatan
perangkat
pembelajaran materi
akuntansi manajemen
sektor publik.

43
4. RPS yang telah
direvisi dan disetujui
oleh ketua team
teaching dan dosen
ASP yang lain.

5. Perangkat
pembelajaran berupa
PPT materi dan video
materi akuntansi
manajemen sektor
publik.

44
6. Hasil review penilaian
perkuliahan
Akuntansi Sektor
Publik semester
sebelumnya.

45
7. Catatan Literatur

CATATAN LITERATUR
Metode Pembelajaran Studi Kasus

Metode Studi Kasus sangat produktif digunakan untuk mengembangkan


kemampuan/keterampilan memecahkan masalah.Model atau pendekatan ini
sangat sering digunakan dalam pendidikan dan pelatihan, dalam bentuk yang
paling sederhana sampai dengan yang paling kompleks.Studi kasus merupakan
satu bentuk stimulasi untuk mempelajari kasus nyata atau kasus yang
dikarang.Dalam model ini dosen memberikan deskripsi suatu situasi yang
mengharuskan pelakupelaku dalam situasi tersebut mengambil keputusan tertentu
untuk memecahkan suatu masalah. Sebagai contoh suatu kasus merosotnya
kinerja perusahaan sebagai akibat berbagai kondisi perusahaan. Peserta, dalam
hal ini sebagai manajer perusahaan, diminta mencari pemecahan masalah untuk
mengatasi merosotnya kinerja tersebut. Kasus biasanya disajikan dalam bentuk
“cerita” yang memuat komponen-komponen utama seperti “aktor/pelaku”, kejadian
atau situasi tertentu, permasalahan, dan informasi yang melatarbelakangi
permasalahan. Ada pula kasus yang sudah disertai dengan beberapa alternatif
pemecahan masalah.Berdasarkan informasi yang disajikan dalam kasus, peserta
memilih alternatif pemecahan yang dianggap paling tepat berdasarkan
pemahaman terhadap permasalahan, analisis, dan perbandingan alternatif
pemecahan yang tersedia. Studi kasus dapat digunakan untuk tujuan pembelajaran
melatih kemampuan memecahkan masalah, di samping itu dapat pula digunakan
untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang suatu permasalahan,
cara kerja, atau pendekatan yang biasa digunakan dalam suatu organisasi. Salah
satu faktor yang menentukan dalam keberhasilan pembelajaran adalah
“keterlibatan” peserta secara mental dalam proses pembelajaran melalui
kesempatan untuk “mengalami” kondisi/situasi tertentu sebagaimana yang terjadi
dalam kenyataan (experiental learning). Keterlibatan ini akan menjadikan proses
belajar menjadi menarik dan relevan bagi peserta.

1. Studi Kasus ini mempunyai beberapa tujuan, diantaranya adalah:

a. Membantu peserta mengembangkan dan mempertajam kemampuan


analisis, pemecahan masalah, dan mengambil keputusan.

46
b. Menjadikan peserta mempunyai pemahaman tentang berbagai sistem nilai,
persepsi, dan sikap-sikap tertentu yang berkaitan dengan situasi atau
masalah tertentu.
c. Menunjukkan kepada peserta peranan dan pengaruh berbagai nilai dan
persepsi terhadap pengambilan keputusan.
d. Mencapai sinergi kelompok dalam memecahkan suatu masalah.

2. Ciri Model Pembelajaran Studi Kasus

a. Sasaran
Agar model ini efektif, peserta sebaiknya dibagi dalam kelompok-kelompok
beranggotakan 4 - 7 orang. Dalam kelompok kecil peserta akan termotivasi
untuk berpartisipasi dibandingkan dengan apabila dalam kelompok besar.
b. Topik
Sesuai dengan tujuan Model Case Study, sebaiknya topik yang digunakan
adalah yang membutuhkan pemecahan masalah atau pengambilan
keputusan, misalnya tentang hubungan antar rekan sekerja yang kurang
serasi, yang membutuhkan analisis dan jalan keluarnya.Topik masalah
dapat diambilkan dari kenyataan ataupun dikarang sendiri oleh dosen.

3. Dalam Metode Studi Kasus, dosen mempunyai beberapa tugas dan peran
yang
meliputi:

a. Menyiapkan kasus yang akan dibahas dengan didasarkan pada tujuan


instruksional yang akan dicapai.
b. Menentukan prosedur pembahasan studi kasus, apakah akan dianalisis
secara individual atau dalam kelompok, dan waktu yang disediakan untuk
membahas kasus dalam kelompok.
c. Selama proses pembahasan kelompok berlangsung, dosen hanya bertugas
mengobservasi, kecuali bila diperlukan untuk memberikan informasi
tambahan yang diperlukan kelompok. d) Kunci keberhasilan studi kasus
adalah “keterlibatan” peserta, oleh sebab itu dosen perlu memperhatikan
agar setiap peserta mempunyai kesempatan yang sama untuk berpartisipasi
aktif.

47
d. Setelah waktu diskusi kelompok habis, dosen memanggil kelompok untuk
berkumpul kembali dalam bentuk kelas dan melaporkan hasil diskusi berupa
hasil analisis dan pemecahan masalah yang dipilih.
e. Dosen selanjutnya merangkum dan menyimpulkan hasil belajar.
Kesempatan ini dapat digunakan untuk menjembatani teori dan praktik.
Dosen dapat memperjelas pa yang telah dipelajari kelompok dan bertanya
kepada kelompok tentang kesan mereka terhadap proses dan hasil belajar.

4. Waktu yang diperlukan untuk Model Pembelajaran Studi Kasus

Waktu yang diperlukan untuk model ini tergantung pada studi kasus yang
digunakan, apakah sederhana atau kompleks. Studi kasus yang sederhana
mungkin hanya memerlukan 15-30 menit untuk membahasnya, sedangkan studi
kasus yang cukup rumit akan membutuhkan waktu 60 menit, bahkan lebih. Di
samping itu cara penyajian studi kasus juga mempunyai implikasi waktu. Studi
kasus yang sudah dilengkapi dengan alternatif pemecahan masalah mempunyai
manfaat lebih yaitu akan membutuhkan waktu lebih pendek dibandingkan dengan
yang tidak. Studi kasus yang tidak dilengkapi alternatif pemecahan masalah akan
memberi kesempatan lebih besar kepada peserta untuk menemukan sendiri
“jawaban” permasalahan. Penggunaan studi kasus yang disebut “action maze”
akan memerlukan waktu lebih banyak. Bentuk studi kasus ini dilengkapi dengan
beberapa alternatif jawaban, setiap jawaban kelompok akan diberi umpan balik
oleh dosen, sampai kelompok tersebut mengambil keputusan yang menurut dosen
merupakan keputusan yang“benar”. Keuntungan “action maze” adalah bahwa
proses berpikir anggota secara wajar akan diarahkan kepada “jawaban yang
benar”.
5. Keterampilan Mengajar yang Diperlukan pada Model Pembelajaran Studi
Kasus

Agar dosen dapat mengelola model ini dengan baik diperlukan keterampilan
mengajar yang mencakup:

a. Keterampilan bertanya, baik bertanya dasar maupun bertanya lanjut. Ini


diperlukan pada saat dosen ingin mendapat penjelasan tentang hasil
keputusan kelompok.

48
b. Keterampilan memberikan Penguatan dan umpan balik terhadap pendapat
kelompok.
c. Keterampilan menjelaskan suatu konsep, prosedur atau prinsip.
d. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, apabila diperlukan.

6. Penataan Kelas pada Model Pembelajaran Studi Kasus

Yang terpenting dalam hal pengaturan tempat adalah memungkinkan


terjadinya kerja kelompok dan bentuk kelas pada saat presentasi hasil.Dengan
demikian tidak perlu mengubah bentuk kelas, cukup memindahkan kursi
membentuk lingkaran, dan mengembalikannya ke dalam posisi semula pada saat
presentasi.

7. Hal-hal yang harus diperhatikan pada Model Pembelajaran Studi Kasus

a. Metode Studi Kasus ini menekankan pada pentingnya “keterlibatan aktif”


semua peserta. Dengan demikian dosen perlu memperhatikan agar semua
peserta memberikan kontribusi, dan proses belajar tidak didominasi oleh
peserta-peserta tertentu.
b. Dalam membuat studi kasus, dosen harus jelas dengan tujuan instruksional
yang akan dicapai. Studi kasus perlu memuat informasi yang lengkap agar
tidak membingungkan peserta yang membacanya dan tidak mengundang
“tebakantebakan” yang tidak akurat.
c. Pada waktu melaksanakan Metode Studi Kasus dosen perlu menjelaskan
tujuan dan skenario kerja, termasuk prosedur kerja dan hasil yang
diharapkan. Kejelasan prosedur bagi peserta akan berpengaruh pada
kelancaran proses belajar.

8. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Studi Kasus

Kelebihan model pembelajaran Case Study:

a. Melatih mahasiswa belajar secara kontekstual.


b. Melatih mahasiswa untuk berpikir kritis.
c. Mengenalkan tata cara pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
d. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengintegrasikan prio
knowledge dengan permasalahan yang ada di dalam kasus dalam rangka
belejar untuk mengambil keputusansecara professional. e. Memberikan
49
kesempatan mahasiswa utuk bereksplosai terhadap potensi diri dan
mengembangkan konsep/ide.
e. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menghargai nila-nilai
toleransi, menghargai pendapat orang lain, dan demokrasi.

Kelemahan model pembelajaran Studi Kasus:

a. Mahasiswa dituntut untuk berpikir kritis, apabila mereka belum menguasai


materi dan kasus yang tersaji, maka pembelajaran tidak akan berjalan
optimal.
b. Merupakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa yang aktif,
namun membosankan bagi mahasiswa yang pasif.
c. Membutuhkan waktu yang lama dalam pembelajaran dan kesbaran yang
tinggi bagi dosen.
d. Dosen harus lebih aktif dan kreatif mencari kasus-kasus yang relevan. Bagi
dosen yang konvensional, model pembelajaran ini tidak dapat dijalankan
dengan baik.

9. Penilaian pada Model Pembelajaran Studi Kasus

Penilaian yang harus dilakukan dosen pada model pembelajaran case study
ini meliputi: penilaian saat diskusi kelompok dan saat mempresentasikan hasil
diskusi. Instrumen yang digunakan untuk melakukan penilaian menggunakan
instrument penilaian Small Group Discussion dan instrumen Presentasi Kasus.

50
8. Draft Modul Perkuliahan

DRAFT MODUL PERKULIAHAN

AKUNTANSI MANAJEMEN dan SISTEM PENGENDALIAN


MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

JURUSAN KOMPUTER AKUNTANSI


POLITEKNIK NEGERI MADIUN

MADIUN

2020

51
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
taufik, rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
sebuah modul perkuliahan yang berjudul “Akuntansi Manajemen Dan
Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik”.
Pembuatan modul perkuliahan ini dapat terselesaikan berkat
dukungan, bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak. Penulis menyadari
bahwa modul perkuliahan ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
baik dalam isi maupun sistematikanya. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharap kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan
modul perkuliahan ini.
Akhir kata, penulis mengharapkan adanya berbagai masukan baik
berupa saran maupun kritikan. Semoga modul perkuliahan ini dapat
memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Madiun, September 2020

Penulis

52
BAB I
PENDAHULUAN

Peran utama akuntansi manajemen sektor publik adalah


menyediakan informasi akuntansi yang akan digunakan oleh manajer
publik dalam melakukan perencanaan dan pengendalian organisasi.
Informasi akuntansi diberikan sebagai alat atau sarana untuk membantu
manajer menjalankan fungsi manajemen sehingga tujuan organisasi
dapat tercapai.
Akuntansi manjemen sektor publik sanngat dibutuhkan dalam
pengelolaan organisasi sektor publk, karena dapat memberikan
informasi keuangan maupun informasi secara keseluruhan dalam
perencanaan dan pengendalian. Penerapan akuntansi manajemen
sektor publik merupakan langkah untuk mengelola semua sumber daya
organisasi publik yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada
publik.
Akuntansi manajemen sektor publik berfungsi sebagai penyedia
informasi untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan politik.
Akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik berperan dalam
merencanakan strategi, memberikan informasi biaya, penilaian
investasi, penganggaran, dan penentuan biaya pelayanan dan tarif
pelayanan.

1.1 Sub Pembahasan


Berdasarkan latar pendahuluan di atas dapat dirumuskan beberapa
sub pembahasan yang menjadi fokus modul perkuliahan ini:
1. Pengertian akuntansi manajemen sektor publik.
2. Peran akuntansi dalam perencanaan organisasi pada akuntansi
manajemen sektor publik.
3. Peran akuntansi sebagai alat pengendalian organisasi pada
akuntansi manajemen sektor publik.
4. Proses perencanaan dan pengendalian manajerial organisasi sektor
publik pada akuntansi manajemen sektor publik.
5. Peran akuntansi manajemen sektor public.

53
1.2 Tujuan Pembelajaran
Penulisan modul perkuliahan perkuliahan ini mempunyai tujuan-
tujuan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca. Setelah
belajar terkait dengan materi akuntansi manajemen sektor publik,
diharapkan mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan Pengertian akuntansi manajemen sektor publik.
2. Menjelaskan Peran akuntansi dalam perencanaan organisasi pada
akuntansi manajemen sektor publik.
3. Menjelaskan Peran akuntansi sebagai alat pengendalian organisasi
pada akuntansi manajemen sektor publik.
4. Menjelaskan Proses perencanaan dan pengendalian manajerial
organisasi sektor publik pada akuntansi manajemen sektor publik.
5. Menjelaskan Peran akuntansi manajemen sektor public.

54
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Akuntansi Manajemen


Menurut Institute of Management Accountants (1981), akuntansi
manajemen merupakan proses pengidentifikasian, pengukuran,
pengakumulasiab, penganalisaan, penyiapan, penginterpretasian, dan
pengkomunikasian informasi finansial yang digunakan oleh manajemen
untuk perencanaan, evaluasi, dan pengendalian organisasi serta untuk
menjamin bahwa sumber daya digunakan secara tepat dan akuntabel.
Menurut Chartered Institute of Management Accountants (1994),
akuntansi manajamen merupakan bagian integral dari manajemen yang
terkait dengan pengidentifikasian, penyajian, dan pengintepretasian
informasi yang digunakan untuk:

1) Perumusan strategi.
2) Perencanaan dan pengendalian aktivitas.
3) Pengambilan keputusan.
4) Pengoptimalan penggunaan sumber daya.
5) Pengungkapan (disclosure) kepada shareholders dan pihak luar
organisasi.
6) Pengungkapan kepada karyawan.
7) Perlindungan aset.
Secara umum akuntansi manajemen adalah akuntansi yang
bertujuan membantu manajer untuk menjalankan tiga fungsi pokoknya,
yaitu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan
sekaligus memberikan informasi kepada pihak-pihak internal untuk
mencapai tujuan organisasinya.
Pada dasarnya, prinsip akuntansi manajemen sektor publik tidak
berbeda dengan akuntansi manajemen pada sektor swasta. Hal yang
membedakan antara akuntansi manajemen sektor publik dan sektor
swasta ada pada sifat dan karakteristik. Selain itu, akuntansi manajemen
sektor pulik berbeda dengan akuntansi keuangan. Berikut ini perbedaan
antara akuntansi manajemen sektor publik dengan akuntansi keuangan:
1) Akuntansi sektor publik memberikan informasi kepada pihak intern
organisasi, sedangkan akuntansi keuangan memberikan informasi
kepada pihak eksternal organisasi.

55
2) Laporan akuntansi manajemen bersifat prospektif artinya
perencanaan di masa depan, sedangkan akuntansi keuangan
bersifat historis dan retrospektif artinya laporan kinerja masa lalu.

2.2 Akuntansi Sebagai Alat Perencanaan Organisasi


Perencanaan merupakan cara organisasi menetapkan tujuan
dan sasaran organisasi yang sifatnya strategik, taktis, dan melibatkan
aspek operasional. Perencanaan organisasi sangat penting dilakukan
untuk mengantisipasi keadaan di masa yang akan datang. Sistem
perencanaan setiap organisasi berbeda-beda tergantung pada tingkat
ketidakpastian dan kestabilan lingkungan yang dihadapi. Faktor politik,
ekonomi, teknologi, dan globalisasi merupakan komponen dari
ketidakpastia dan kestabilan ligkungan yang dihadapi organisasi.
Sektor publik maupun sektor swasta memerlukan alat
perencanan dibidang akuntansi agar bisa menghadapi ketidakpastian
dan kestabila lingkungan yang disebabkan oleh faktor politik, ekonomi,
teknologi, dan globalisasi. Berikut ini merupakan alat perencanaan
dalam akuntansi, yaitu:
1) Informasi sifatnya rutin atau ad hoc
Informasi yang bersifat rutin diperlukan untuk perencanaan yang
regular, seperti laporan keuangan bulanan, triwulanan, semesteran
atau tahunan. Sedangakan informasi yang bersifat ad hoc diperlukan
untuk melakukan
Perencanaan yang temporer.
2) Informasi kuantitatif atau kualitatif
Informasi kuantitatif adalah informasi yang berupa simbol angka atau
bilangan yang dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang berlaku
umum di dalam suatu parameter. Nilai data bisa berubah-ubah atau
bersifat variatif. Sedangkan, informasi kualitatif adalah informasi
bukan angka sehingga informasi tidak mudah berubah-ubah.
3) Informasi disampaikan melalui saluran formal atau informal
Mekanisme formal misalnya adalah melalui rapat-rapat dinas, rapat
komisi, dan sebagainya. Pada organisasi sektor publik, saluran
informasi lebih banyak bersifat formal, sedangkan mekanisme
informal relatif jarang digunakan karena adanya batasan transparansi
dan akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh lembaga-lembaga

56
publik sehingga perencanaan tidak dapat dilakukan secara personal
atau hanya melibatkan beberapa orang saja.
Selain itu, informasi akuntansi untuk perencanaan dapat juga
dibedakan berdasarkan cara penyampaiannya, yaitu:
1) Mekanisme formal
Mekanisme formal adalah sebuah alat atau rangkaian kerja yang
digunakan dalam menyelesaikan masalah untuk menghasilkan hasil
yang maksimal dan sesuai dengan peraturan yang sudah ditentukan.
2) Mekanisme informal
Mekanisme formal adalah sebuah alat atau rangkaian kerja yang
digunakan dalam menyelesaikan masalah untuk menghasilkan hasil
yang maksimal namun, rangkaian kerja tersebut tidak ditentukan oleh
organisasi.

2.3 Akuntansi Sebagai Alat Pengendalian Organisasi


Jaminan strategi organisasi bisnis untuk mencapai tujuan secara
ekonomis, efisien, dan efektif, maka diperlukan sistem pengendalian
yang efektif. Organisasi bisnis yang bukan dari sektor publik sifatnya
untuk memperoleh laba, maka alat pengendaliannya berupa negosiasi
untuk tiap tingkatan manajemen. Manajemen tingkat bawah lebih
bersifat tegas dan memaksa, sedangkan manajemen tingkat atas
bersifat normatif. Sementara itu, alat pengendalian organisasi sektor
publik yang sifatnya tidak mengejar laba serta adanya pengaruh politik
yang besar adalah berupa peraturan birokrasi.
Fungsi utama informasi akuntansi merupakan alat pengendali
yang vital karena akuntansi memberikan informasi yang bersifat
kuantitatif, selain itu memungkinkan bagi organisasi untuk
mengintegrasikan aktivitas organisasi. Berdasarkan pemahaman
mengenai fungsi akuntansi, berikut ini merupakan akuntansi sebagai alat
pengendalian yang dapat dikategorikan penggunaan informasi
akuntansi berupa:
1) Alat pengendalian keuangan (financial control)
Alat pengendalian keuangan terkait dengan sistem aliran uang dalam
organisasi yang memiliki likuiditas dan solvabilitas yang cukup baik.
2) Alat pengendalian organisasi (organizational control)
Alat pengendalian organisasi terkait dengan pengintegrasian

57
aktivitas fungsional ke dalam sistem organisasi secara keseluruhan
untuk menjamin bahwa organisasi tidak menyimpang dari tujuan dan
strategi organisasi yang telah ditetapkan.

2.4 Proses Perencanaan dan Pengendalian Manajerial Organisasi Sektor


Publik
Perencanaan dan pengendalian merupakan proses yang
membentuk siklus, sehingga satu tahap akan terkait dengan tahap yang
lain dan terintegrasi. Tanpa pengendalian, perencanaan tidak ada tindak
lanjut untuk mengidentifikasi rencana yang telah tercapai. Sebaliknya,
tanpa ada perencanaan, pengendalian tidak ada target atau rencana
yang digunakan sebagai pembanding.
Menurut Jones and Pendlebury (1996), proses perencanaan dan
pengendalian manajerial pada organisasi sektor publik dibagi menjadi 5
(lima) tahap, yaitu:
1) Perencanaan tujuan dan sasaran dasar.
2) Perencanaan operasional.
3) Penganggaran.
4) Pengendalian dan pengukuran.
5) Pelaporan, analisis, dan umpan balik.

2.5 Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik


Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor
publik adalah memberikan informasi akuntansi yang relevan dan handal
kepada manajer untuk melaksanakan fungsi perencanaan dan
pengendalian organisasi. Peran akuntansi manajemen dalam organisasi
sektor publik meliputi:
1. Perencanaan Strategik
Tahap perencanaan strategik, manajemen organisasi
membuat alternatif program yang dapat mendukung strategi
organisasi. Program tersebut diseleksi dan dipilih sesuai dengan
skala prioritas dan sumber daya yang dimiliki. Akuntansi manajemen
pada sektor publik dihadapkan pada tiga permasalahan utama, yaitu
efisiensi biaya, kualitas produk, dan pelayanan. Kualitas
menghasilkan pelayanan publik yang tinggi dengan biaya yang
murah, dapat diperoleh jika pemerintah mengadopsi sistem informasi
akuntansi manajemen yang modern.
58
2. Pemberian Informasi Biaya
Berikut ini merupakan biaya organisasi sektor publik yang
dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu:
a. Biaya Input
Biaya input adalah sumber daya yang dikorbankan untuk
memberikan pelayanan yang berupa biaya tenaga kerja dan
biaya bahan baku.
b. Biaya Output
Biaya output adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengantarkan
produk hingga sampai ke pelanggan dan pengukurannya
tergantung pada pelayanan yang dihasilkan.
c. Biaya Proses
Biaya proses dapat dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi
yang dapat diukur dengan mempertimbangkan fungsi organisasi,
misalnya biaya departemen produksi, departemen personalia,
biaya dinas-dinas, dan sebagainya.
Akuntansi manajemen sektor publik memiliki peran yang
strategis dalam perencanaan finansial terkait dengan identifikasi
biaya yang terjadi. Akuntansi manajemen sektor publik
membutuhkan cost accounting untuk pengambilan keputusan
biaya. Berikut ini merupakan proses penentuan biaya untuk
pengambilan keputusan biaya, yaitu:
1) Cost Finding
Pada tahap ini pemerintah mengakumulasi data mengenai
biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk/jasa
pelayanan.
2) Cost Recording
Setelah berhasil dilakukan cost finding, tahap berikutnya
adalah melakukan cost recording yang meliputi kegiatan
pencatatan data ke dalam sistem akuntansi organisasi.
3) Cost Analyzing
Pada tahap ini dilakukan pengidentifikasian jenis dan perilaku
biaya, perubahan biaya, dan volume kegiatan.
4) Strategic Cost Management
Tahap berikutnya adalah menentukan strategi penghematan
biaya agar tercapai value for money. Pendekatan strategik
59
dalam pengurangan biaya memiliki karateristik sebagai
berikut:
a) Manajemen biaya strategik merupakan usaha jangka
panjang yang membentuk kultur organisasi agar
penurunan biaya menjadi budaya yang mampu bertahan
lama.
b) Berdasarkan kultur perbaikan berkelanjutan (continuous
improvement) dan berfokus pada pelayanan masyarakat
yang harus dilandasi oleh semangat untuk melakukan
perbaikan secara berkelanjutan atas kinerja organisasi
sektor publik.
c) Manajemen harus bersifat proaktif dalam melakukan
penghematan biaya.
d) Keseriusan manajemen puncak (top manager)
merupakan penentu efektifitas program pengurangan
biaya.
5) Cost Reporting
Tahap terakhir adalah memberikan informasi biaya secara
lengkap kepada pimpinan dalam bentuk internal report yang
kemudian diagregasikan kedalam satu laporan yang akan
disampaikan kepada pihak eksternal. Informasi akuntansi
manajemen hendaknya dapat mendeteksi sumber
pemborosan yang masih berpotensi untuk diefisienkan serta
mencari metoda atau teknik terbaik untuk menghemat biaya.
3. Penilaian Investasi
Akuntansi manajemen dibutuhkan pada saat organisasi sektor
publik hendak melakukan investasi, yaitu untuk menilai kelayakan
investasi secara ekonomi dan finansial. Akuntansi manajemen
diperlukan dalam penilaian invesatasi karena untuk dapat menilai
investasi diperlukan identifikasi biaya, risiko, dan manfaat atau
keuntungan dari suatu investasi. Penilaian investasi dalam organisasi
publik dilakukan dengan menggunakan analisis biaya manfaat (cost
benefit analysis). Dalam praktiknya, terdapat kesulitan dalam
menentukan biaya dan manfaat dari suatu investasi yang akan
dilakukan. Hal tersebut karena biaya dan manfaat yang harus
dianalisis tidak hanya dilihat dari sisi finansialnya saja akan tetapi
60
harus mencakup biaya sosial dan manfaat sosial yang akan diperoleh
dari investasi yang dianjurkan.
4. Penganggaran
Salah satu fungsi anggaran adalah sebagai alat perencanaan
dan pengendalian. Akuntansi manajemen berperan untuk
memfasilitasi terciptanya anggaran publik yang efektif. Terkait
dengan tiga fungsi anggaran, yaitu sebagai alat alokasi sumber daya
publik, alat distribusi, dan stabilisasi, maka akuntansi manajemen
merupakan alat yang vital untuk proses mengalokasikan dan
mendistribusikan sumber dana publik secara ekonomis, efisien,
efektif, adil dan merata.
5. Penentuan Biaya Pelayanan (Cost of Services) dan Penentuan Tarif
Pelayanan (Charging for Services)
Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan berapa
biaya yang dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu dan
berapa tarif yang akan dibebankan kepada pemakai jasa pelayanan
publik, termsuk menghitung subsidi yang diberikan. Penentuan biaya
pelayanan (cost of services) dan penentuan tarif pelayanan (charging
for services) merupakan satu rangkaian yang keduanya sama-sama
membutuhkan informasi akuntansi.
6. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja merupakan bagian dari sistem pengendalian
yang dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas
organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tahap
penilaian kinerja, akuntansi manajemen berperan dalam pembuatan
indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing-masing aktivitas
yang dilakukan.

61
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitan dan pembahasan, maka dapat


disimpulkan bahwa akuntansi manajemen sektor publik memiliki kaitan
dengan sistem perencanaan dan pengendalian pada manajemen sektor
publik. Proses perencanaan dan pengendalian manajerial pada
organisasi sektor publik dibagi menjadi 5 (lima) tahap, yaitu
perencanaan tujuan dan sasaran dasar, perencanaan operasional,
penganggaran, pengendalian dan pengukuran, pelaporan, analisis, dan
umpan balik.
Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor
publik adalah memberikan informasi akuntansi yang relevan dan handal
kepada manajer untuk melaksanakan fungsi perencanaan dan
pengendalian organisasi. Peran akuntansi manajemen dalam organisasi
sektor publik meliputi, perencanaan strategik, pemberian informasi
biaya, penilaian investasi, penganggaran, penentuan biaya pelayanan
(cost of services) dan penentuan tarif pelayanan (charging for services),
dan penilaian kinerja

62
DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik : Suatu Pengantar, Edisi


Ketiga : Erlangga.
Mahmudi. 2011. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: UII Press.
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta : ANDI.
Siregar, Baldric. 2014. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : UPP STIM
YKPN.

63
9. Usulan Prosedur Penggajian

USULAN PROSEDUR
PENGGAJIAN

64
1. Tujuan
Tujuan dari siklus ini adalah untuk menjelaskan tata cara pelaksanaan
proses penggajian dosen di lingkungan politeknik negeri madiun.

2. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup dari siklus ini meliputi proses pembuatan rekap jam
mengajar dosen sampai dengan proses pengajuan gaji ke bagian
keuangan.

3. Bagian Yang Terkait


Bagian yang terkait pada prosedur ini meliputi :
 Ketua Program Studi
 Admin Program Studi
 Admin Wakil Direktur 1
 Bagian Keuangan Politeknik Negeri Madiun

a. Usulan Prosedur Penggajian


 Naratif usulan Prosedur Penggajian
1. Admin Prodi (MO) membuat rekap jam mengajar setiap minggu ke
dalam database.
2. Berdasarkan rekap tersebut admin prodi membuat rekap jam
mengajar dosen di akhir bulan kemudian menyerahkan draft rekap
total jam mengajar dosen bulanan ke Ketua Program Studi.
3. Ketua Program Studi melakukan pengecekan kesesuaian rekap
jam mengajar dengan kurikulum yang ada, apabila telah sesuai
KPS melakukan otorisasi dan memberikan ijin kepada admin prodi
untuk dikirim ke admin Wakil Direktur 1. Apabila ada kesalahan
input KPS menyerahkan kembali rekap jam mengajar ke admin
untuk diperbaiki (kembali ke poin 2).
4. Admin Wadir 1 mengecek kembali rekap mengajar dosen yang
telah dibuat, kemudian mengakumulasikan dengan jam mengajar
yang diakui (apabila dosen memiliki jabatan struktural) kemudian

65
mengonversikan ke dalam satuan mata uang dan mengirim rekap
ke bagian keuangan.
5. Bagian keuangan memproses pencairan gaji dosen yang telah
diajukan.

 Kebijakan manajemen Prosedur Penggajian

a) Politeknik Negeri Madiun menggunakan menggunakan jurnal


perkuliahan sebagai acuan pengakuan jam mengajar (disamping
mengisis presensi secara manual).
b) Apabila ada halangan atau libur nasional, perkuliahan pengganti
dapat dilakukan di bulan yang sama.
c) Besarnya gaji disesuaikan dengan tugas dan pekerjaan, jabatan,
serta range perhitungan gaji yang ditetapkan oleh Politeknik Negeri
Madiun. Hal ini didasarkan pada surat keputusan Direktur.
d) Gaji setiap dosen didistribusikan setiap tanggal 1 dan maksimal
tanggal 10 setelah bulan penggajian.
e) Setiap bulan, admin prodi membuat daftar rekap jam mengajar
sebagai dasar pembuatan daftar gaji yang dikirim ke admin Wadir 1.
f) Admin Wadir 1 melakukan kroscek ulang dan apabila sudah sesuai
melakukan konversi ke mata uang untuk kemudian diajukan ke
bagian keuangan.
g) Bagian keuangan memproses permintaan pencairan gaji apabila
syarat terkait pencairan gaji telah dilengkapi.

66
10. Kertas Kerja

BAB III

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

Tujuan Umum :

Setelah mengikuti perkuliahan mata kuliah ini, mahasiswa mengetahui dan memahami akuntansi
manajemen sektor publik, mulai dari proses perencanaan anggaran, pengendalian sampai dengan
pengambilan keputusan. Akuntansi manajemen sektor publik yang akan dibahas dalam perkuliahan
ini menggunakan institusi pendidikan berstatus satker (satuan kerja) kementerian pendidikan dan
kebudayaan sebagai model penerapannya.

Tujuan Khusus :

1. Setelah mempelajari tentang akuntansi manajemen sektor publik, diharapkan mahasiswa dapat
mengetahui dan memahami tentang akuntansi manajemen sektor publik.

2. Menjelaskan peran akuntansi dalam perencanaan organisasi pada akuntansi manajemen


sektor publik.
3. Menjelaskan peran akuntansi sebagai alat pengendalian organisasi pada akuntansi
manajemen sektor publik.
4. Menjelaskan proses perencanaan dan pengendalian manajerial organisasi sektor publik pada
akuntansi manajemen sektor publik.
5. Menjelaskan peran akuntansi manajemen sektor publik.
6. Membuat perencanaan anggaran sektor publik.

SOAL LATIHAN 1

1. Anda adalah seorang pimpinan di sebuah institusi pendidikan tinggi milik pemerintah yang masih
berstatus satuan kerja. Sebagai seorang pimpinan di institusi pemerintah yang berstatus satuan
kerja Anda diharapkan mampu menerapkan value for money dalam pengelolaan organisasi yang
Anda pimpin, yang meliputi ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Sehingga untuk menerapkan hal
tersebut Anda perlu melakukan perencaan anggaran yang baik agar strategi organisasi dapat
berjalan dengan baik. Saat ini merupakan tahun ajaran baru, yang mengharuskan Anda
menyusun jadwal perkuliahan. Jadwal yang Anda susun tentunya harus merepresentasikan
konsep value for money tanpa mengurangi sedikitpun kualitas pendidikan (pelayanan publik)
yang akan deiberikan. Susunlah perencanaan jam mengajar dosen berdasarkan data yang ada
di bawah ini:
a. Jam mengajar dosen yang paling ideal maksimal adalah 24 jam per minggu
b. Mata kuliah yang diampu dosen setiap semester paling ideal adalah 2 matakuliah
c. Matakuliah yang dipelajari mahasiswa paling ideal adalah maksimal 3 matakuliah dalam
satu hari.
d. Kurikulum yang Anda gunakan adalah kurikulum perkuliahan Anda di semester 1 dan 3.
e. Kerjakan menggunakan template excel yang telah disediakan.

67
Lampiran

Daftar Dosen beserta Bidang Keilmuan

No DOSEN Bidang Keilmuan


1 Dewi Kirowati,SE,MM Manajemen
Akuntansi Dasar
UMKM
Metodologi Penelitian
2 Sugiharto,SE,MSA,Ak,CA,CPA Perpajakan
Auditing
3 Ainun Fikria, SPd, MPd Bahasa Inggris
4 Handika Asep Kurniawan, S.Kom, M.Pd Aplikasi
TI
5 Hedy Pandowo,SE,M.Kom TI
Aplikasi
6 Ardila Prihadyatama,SE,MM Ekonomi Makro
Ekonomi Makro
7 Tri Lestariningsih,S.Kom,M.Kom TI
8 Qimyatussa'adah,SE,MSA Akuntansi Keuangan
Analisis Keuangan
9 Dian Kusumaningrum ,SE,MM,Ak Manajemen
Perbankan
Penganggaran
10 Dwi Sasongko,SE,MM Perbankan
11 Shinta Noor A, SE,M.Si Akuntansi Biaya
Sektor Publik
Manajemen Keuangan
12 Ahmad Khudori,SE,M.Si Sektor Publik
Akuntansi Keuangan
13 Sundaru Guntur Wibowo,SH,MKn Hukum
14 RB Iwan Noor Suhasto,SE,MM Aplikasi
Manajemen
15 Dahris Shahab,S.Pd Bahasa Jepang
16 Lely Kimolawati,SE,MSA,Ak,CA Auditing
Perpajakan
Akuntansi Keuangan
Keuangan
17 M. Supriyanto,SE,MM Manajemen
18 Anang Sujatmiko, SE Manajemen
Kewirausahaan
19 Agus Sembodo,SE,MSA,BKP Perpajakan
20 Sasmito ,SE,MSA Sistem Informasi
Akuntansi
21 Trisna Akuntansi Dasar
Etika

68
Penganggaran
22 Nova Maulud Widodo,SE,M.Si Akuntansi Menengah
Manajemen
Kewirausahaan
23 Yana Dwi Kristanti,SPDi,MPDi Agama
25 Adi Fajaryanto,S.Kom,M.Kom TI
26 Halwa Annisa K, S.Si, Bahasa Indonesia
27 Vaisal Amir, SE, M.S.A Pasar Modal
Akuntansi Dasar
Sektor Publik
Metodologi Penelitian
Analisis Keuangan

Diminta:

Hitung perencanaan anggaran yang Anda butuhkan untuk memberikan pelayanan kepada publik
selama 1 minggu!

69
Penyelesaian:

Tanggal Nilai Paraf dosen

70
LAMPIRAN KEGIATAN 3

71
Lampiran Kegiatan 3
Melakukan Focus Group Discussion

Bukti Fisik:
No Foto Dokumentasi Keterangan
1. Undangan untuk acara
FGD yang diadakan
tanggal 31 Agustus 2020
dan dihadiri oleh 6 dosen
dan admin prodi akuntansi.

2. Surat pinjam ruang rapat


jurusan untuk kegiatan
FGD yang ditujukan kepada
Ketua Jurusan Komputer
Akuntansi agar tidak ada
benturan jadwal
penggunaan ruang rapat
jurusan.

72
No Foto Dokumentasi Keterangan
3. Diskusi saat pelaksanaan
FGD bersama team
teaching matakuliah
Akuntansi Sektor Publik
dan dihadiri oleh Ketua
Jurusan dan Sekretaris
Jurusan, serta admin prodi
akuntansi.

4. Lembar notulensi hasil


FGD, di mana telah
disepakati perubahan RPS
untuk materi Akuntansi
Manajemen Sektor Publik
serta pembuatan perangkat
pembelajaran untuk diuji
cobakan di kelas uji coba
nantinya.

5. Daftar hadir peserta FGD


tanggal 31 Agustus 2020
yang dihadiri oleh Ketua
Jurursan, Sekretaris
Jurusan, Ketua Team
Teaching Mata Kuliah
Akuntansi Sektor Publik
beserta beberapa dosen
anggota pengampu
matakuliah ASP, admin
prodi akuntansi dan penulis
sendiri.

73
LAMPIRAN KEGIATAN 4

74
Lampiran Kegiatan 4
Uji Coba Perangkat Pembelajaran melalui Kelas Uji Coba

Bukti Fisik:
No Foto Dokumentasi Keterangan
1. Melakkukan koordinasi
dengan mahasiswa terkait
jadwal kelas uji coba dan
membuat daftar peserta
yang dapat mengikuti kelas
uji coba.

2. Membuat grup WA kelas uji


coba untuk membagikan
materi kelas uji coba lebih
awal. Tujuannya adalah
selain mempermudah
koordinasi juga agar
mahasiswa dapat belajar
materi terlebih dahulu
kapanpun mereka mau dan
dimanapun mereka berada
(lebih fleksibel) yang
merupakan salah satu
bagian dari metode yang
dikembangkan.

3. Gambar form soal ujian


kelas uji coba yang
dilaksanakan di akhir sesi,
di mana para mahasiswa
telah mengikuti
serangkaian kegiatan kelas
uji coba.

75
No Foto Dokumentasi Keterangan
3. Melaksanakan kelas uji
coba melalui aplikasi zoom.
Di hadiri oleh 13 peserta,
namun ada beberapa
peserta yang mengalami
kendala jaringan internet,
sehingga beberapa peserta
tersebut tidak dapat
mengikuti kelas uji coba
secara maksimal. Namun,
meskipun begitu kelas uji
coba berjalan dengan
lancer dan sukses.

4. Hasil ujian kelas uji coba


secara umum. Dari hasil
tersebut dapat dilihat
bahwa seluruh peserta
kelas uji coba dapat
menjawab dengan tepat, di
mana rata-rata nilai kelas
adalah 5,62 poin dari 6 poin
yang diperoleh apabila
menjawab benar semua.

5. Nilai hasil ujian kelas uji


coba kepada mahasiswa, di
mana 10 mahasiswa
memperoleh nilai sempurna
(6 poin), 1 mahasiswa
memperoleh nilai 5, dan 2
mahasiswa memperoleh
nilai 4. Tiga mahasiswa
yang memperoleh nilai 4
dan 5 merupakan
mahasiswa yang pernah
mengalami gangguan
jaringan internet saat
perkuliahan uji coba
dilaksanakan.

76
LAMPIRAN KEGIATAN 5

77
Lampiran Kegiatan 5
Melakukan Evaluasi

Bukti Fisik:
No Foto Dokumentasi Keterangan
1. Gambar form perangkat
evaluasi untuk kelas uji
coba, terkait materi dan
pelaksanaan kelas uji coba.

2. Penilaian tingkat inovasi


atas materi yang telah
penulis buat untuk
pembelajaran kelas uji
coba. Di mana, 75%
mahasiswa menjawab
bahan tayang tersebut
inovatif, 12,5% mahasiswa
menjawab bahan tayang
sangat inovatif dan 12,5%
mahasiswa menjawab
biasa saja.

3. Penilaian atas peran bahan


tayang untuk
mempermudah mahasiswa
belajar. Di mana, 75%
mahasiswa menjawab
bahan tayang yang ada
mempermudah mereka
untuk mempelajari materi
dan 25% mahasiswa
menjawab bahan tayang
sangat mempermudah
mereka untuk mempelajari
materi.

78
No Foto Dokumentasi Keterangan
4. Penilaian atas penggunaan
metode studi kasus dalam
proses pembelajaran. Di
mana 50% mahasiswa
menjawab membantu
mereka untuk memahami
materi dan 50% mahasiswa
yang lain menjawab sangat
membantu mereka untuk
memahami materi.

5. Penilaian mahasiswa
terhadap metode
pembelajaran yang
menggunakan pendekatan
studi kasus dan yang tidak
menggunakan studi kasus.
100% mahasiswa
menjawab suka
pembelajaran dengan
pendekatan studi kasus.

6. Masukan mahasiswa untuk


pengembangan bahan ajar
di masa yang akan datang.

79
6. Laporan Hasil Evaluasi

Laporan Evaluasi Perangkat


Pembelajaran Pendekatan Studi Kasus
Melalui Kelas Uji Coba

1. Pendahuluan

Evaluasi proses pembelajaran merupakan bagian yang sangat penting


dalam menjamin mutu akademik. Dengan melakukan evaluasi terutama
terhadap perangkat perangkat dan metode pembelajaran, maka dapat
direncanakan suatu program perbaikan. Evaluasi, perencanaan perbaikan
dan perbaikan proses pembelajaran kemudian evaluasi kembali merupakan
suatu proses yang harus dilaksanakan terus menerus sehingga peningkatan
mutu akademik dapat terus dilakukan secara berkesinambungan. Evaluasi
terhadap proses pembelajaran kali ini merupakan kegiatan evaluasi atas
perangkat dan metode pembelajaran yang telah dilakukan inovasi. Hasil
evaluasi ini akan disampaikan dalam kegiatan disemminasi sebagai bahan
masukkan untuk perbaikan kinerja selanjutnya.

2. Tujuan

Untuk mengevaluasi kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran


pada materi Akuntansi Manajemen Sektor Publik pada Mata Kuliah Akuntansi
Sektor Publik di Jurusan Komputer Akuntansi, Politeknik Negeri Madiun.

3. Metode

Evaluasi menggunakan metode survei secara online menggunakan


google form. Formulir online dikirim langsung ke grup WA yang berisi

80
mahasiswa yang mengikuti kelas uji coba, sehingga dapat diisi sesuai dengan
penilaian mereka masing-masing. Sebagaian besar formulir berisi pertanyaan
tertutup, walaupun demikian tetap diberikan ruang pertanyaan terbuka
sebagai tempat mahasiswa memberikan saran. Aspek-aspek penilaian
meliputi materi pembelajaran, metode pembelajaran dan
saran/masukan/kritik/komentar kepada dosen yang bersangkutan untuk
perbaikan proses belajar mengajar.

4. Hasil

Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan maka diperoleh data


sebagai berikut:

81
82
83
5. Simpulan

Berdasarkan hasil evaluasi d iatas maka, dapat ditarik beberapa simpulan


yaitu:

a. Mahasiswa menyukai perangkat pembelajaran yang tidak hanya


berupa modul bacaan saja, tetapi juga bahan tayang dan video
pembelajaran. Mereka menganggap perangkat pembelajaran seperti
itu sangat inovatif.

b. Perangkat pembelajaran yang inovatif mempermudah mahasiswa


untuk belajar dan memahami materi. Hal tersebut mungkin selain
perangkat pembelajaran yang inovatif sangat menarik bagi mereka,
perengkat pembelajaran yng inovatif tidak terikat ruang dan waktu.
c. Metode pembelajaran dengan pendekatan studi kasus sangat
membantu mahasiswa untuk memahami materi, hal tersebut dapat
dilihat dari hasil evaluasi belajar mahasiswa di mana 75% mahasiswa
memperoleh nilai sempurna (6 poin) dan sisanya memperoleh nilai di
kisaran 4-5 poin dengan rata-rata kelas 5,62 poin.
d. Mahasiswa sangat suka dengan metode pembelajaran dengan
pendekatan studi kasus.
e. Beberapa perbaikan masih perlu dilakukan.

6. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mengajukan beberapa saran yaitu:

a. Selain membuat modul pembelajaran, dosen hendaknya didorong


untuk membuat perangkat pembelajaran yang menarik, inovatif dan
mudah dipahami.

b. Metode pembelajan dengan pendekatan studi kasus hendaknya mulai


diperkuat dan dibiasakan, terutama untuk matakuliah yang berbasis
teori.

84
LAMPIRAN KEGIATAN 6

85
Lampiran Kegiatan 6
Melakukan Diseminasi

Bukti Fisik:
No Foto Dokumentasi Keterangan
1. Melakukan konsultasi dan
koordinasi dengan Ketua
Jurusan dan Ketua team
teaching matakuliah ASP
terkait jadwal pelaksanaan
diseminasi dan disepakati
dilaksanakan tanggal 9
September 2020.

2. Surat permohonan ijin


pinjam ruang rapat jurusan
yang ditujukan kepada
Ketua Jurusan Komputer
Akuntansi untuk kegiatan
diseminasi tanggal 9
September 2020.

86
No Foto Dokumentasi Keterangan
3. Undangan kegiatan
diseminasi yang ditujukan
kepada dosen Jurusan
Komputer Akuntansi yang
dilaksanakan pada hari
Rabu tanggal 9 September
2020.

4. Melakukan diseminasi
terkait perangkat
pembelajaran, proses kelas
uji coba dan evaluasi atas
perangkat pembelajaran.

5. Daftar hadir kegiatan


diseminasi, dihadiri oleh 10
dosen dari dua program
studi termasuk penulis.

87
LAMPIRAN LAIN-LAIN

88
Lampiran Lain-lain
Bimbingan kepada Mentor
Keterangan Foto: Saat penulis melakukan kegiatan bimbingan kepada mentor
penulis.

89
Form Pengendalian Mentor

90
91
92
Form Pengendalian Coach

93
94
95

Anda mungkin juga menyukai