Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BIMBINGAN KONSELING

MENGANALISIS BIDANG BK

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6

Refika Afriani 19003092

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Nurfarhanah, M.Pd. Kons.

PENDIDIKAN LUAR BIASA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI
PADANG 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdullilah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha


Esa yang telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar
sehingga kami pada akhirnya bisa menyelesaikan makalah mata kuliah
Bimbingan Konseling tentang “Analisis Bidang-bidang BK” tepat pada
waktunya.
Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pengampu yang
selalu memberikan dukungan serta bimbingannya sehingga tugas ini dapat
disusun dengan baik. Semoga tugas yang telah kami susun ini turut memperkaya
khazanah ilmu serta bisa menambah pengetahuan dan pengalaman para
pembaca.
Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang
sempurna. Kami mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca demi
penyusunan tugas dengan tema serupa yang lebih baik lagi.

Padang, 18 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i


DAFTARISI ................................................................................................................ ii
BAB I............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. RumusanMasalah .............................................................................................. 2
C. Tujuan ............................................................................................................... 2
BAB II .......................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
A. Bidang Pribadi .................................................................................................. 3
B. Bidang Sosial .................................................................................................... 6
C. Bidang Belajar .................................................................................................. 9
D. Bidang Karier .................................................................................................. 11
BAB III ...................................................................................................................... 14
PENUTUP ................................................................................................................. 14
A. Simpulan ......................................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan Merupakan hal yang mendasar yang harus dimiliki setiap individu untuk
mencapai tujuan kehidupan yang lebih baik. Karenanya, pemerintah terus berupaya
mengembangkan sistem pendidikan yang ada guna meningkatkan kualitas bangsa.
Bimbingan dan konseling pun tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Dimana
bimbingan dan konseling turut memberikan distribusi dalam dunia pendidikan.
Bimbingan konseling di sekolah merupakan bagian terpenting dari pendidikan di
indonesia. Sebagai layanan yang profesional bimbingan konseling harus di lakukan
dengan cara teratur, harus berpijak dengan suatu landasan yang kokoh dan didasarkan
pada hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam. Layanan bimbingan dan konseling
tidak lepas dari kegiatan belajar di sekolah, karena dengan adanya bimbingan dan
konseling di sekolah siswa dapat mengenal potensi diri mereka masing-masing.
Bimbingan dan konseling dapat diartikan sebagai seperangkat program pelayanan
bantuan yang dilakukan melalui kegiatan perorangan dan kelompok untuk membentuk
peserta didik melaksanakan kehidupan sehari-hari secara mandiri dan berkembang Secara
optimal, serta membantu peserta didik mengatasi masalah yang dialaminya, Alip
Badrujaman (Jakarta : 27).
Bimbingan dan konseling adalah salah satu komponen sekolah yang bertugas membantu
menyelesaikan masalah. Khususnya membantu menyelesaikan masalah pribadi, keluarga,
maupun sosial masyarakat sehingga dapat tercapai tujuan-tujuan pendidikan. Secara
formal kedudukan bimbinga konseling dalam sistem pendidikan indonesia di atur ada di
dalam undang-undang No. 28/1999 tentang pendidikan dasar bab X. Pada pasal 25 ayat 1
dikatakan bahwa,
1. bimbingan konseling merupakan bantuan yang di berikan kepada siswa dalam
rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa
depan.
2. bimbinga diberikan oleh guru pembimbing.
Sebagai konselor, penting rasanya untuk mengetahui bidang-bidang apa saja yang
terdapat dalam bimbingan dan konseling. Untuknya, penulis tertarik untuk membuat
makalah yang membahas tentang pembahasan tersebut secara lebih dalam.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu bidang pribadi dalam bimbingan konseling?
2. Apa itu bidang sosial dalam bimbingan konseling?
3. Apa itu bidang belajar dalam bimbingan konseling?
4. Apa itu bidang karier dalam bimbingan Konseling?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui tentang bidang pribadi dalam bimbingan konseling.
2. Untuk mengetahui tentang bidang sosial dalam bimbingan konseling.
3. Untuk mengetahui tentang bidang belajar dalam bimbingan konseling.
4. Untuk mengetahui tentang bidang karier dalam bimbingan konseling.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. BIDANG PRIBADI
1. Pengertian
Menurut Winkel &Sri Hastuti (2006: 118-119) bimbingan pribadi berarti bimbingan
dalam memahami keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai dalam mengatur diri
sendiri dibidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu
seksual dan sebagainya.Sedangkan Dewa Ketut Sukardi (1997: 23) menjelaskan bahwa
bimbingan pribadi berarti membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi
yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan
rohani.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi adalah bimbingan
yang dilakukan untuk membantu konseli atau siswa dalam memahami keadaan dirinya
baik fisik maupun psikis, memahami akan makna diri sebagai makhluk Tuhan serta
pemahaman akan segala kelebihan dan potensi diri yang dimiliki demi tercapainya
kualitas hidup yang lebih baik.
2. Aspek-aspek bimbingan pribadi
Bidang pengembangan pribadi siswa mencakup dua keyakinan yakni mengembangkan
aspek-aspek kepribadian siswa yang menyangkut dengan tuhan dan dirinya sendiri.
Masalah atau problema individu yang berhubungan dengan tuhannya seperti sulit untuk
menghadirkan rasa takut (takwa), rasa taat, dan rasa bahwa dia selalu mengawasi
perbuatan individu. Akibat selanjutnya dari problem itu adalah timbul rasa malas dan
enggan melakukan ibadah dan ketidakmampuan untuk meninggalkan perbuatan-
perbuatan yang dilarang dan dimurkai Allah Swt. Problem individu yang berkenaan
dengan dirinya sendiri misalnya kegagalan bersikap disiplin dan bersahabat dengan hati
nuraninya sendiri, yakni hati nurani yang selalu mengajak, menyeru dan membimbing
kepada kebaikan dan kebenaran Tuhannya. Akibat lanjutnya adalah timbul sikap was-
was, ragu-ragu, prasangka buruk, lemah motivasi, dan tidak mampu bersikap mandiri
dalam melakukan segala hal.
Menurut Surya dan Winkel (1991), aspek-aspek persoalan individu yang membutuhkan
layanan bimbingan pribadi adalah:
1. kemampuan individu memahami dirinya sendiri.
2. kemampuan individu mengambil keputusan sendiri.

3
3. kemampuan individu memecahkan masalah yang menyangkut keadaan batinnya
sendiri, misalnya persoalan-persoalan yang menyangkut hubungannya dengan Tuhan.
3. Tujuan bimbingan pribadi

Menurut pendapat Prayitno (1997:65) bahwa tujuan layanan bimbingan pribadi adalah
membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan YME, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani. Hal ini sesuia
dengan pendapat Dewa Ketut Sukardi (2000:39) menyatakan bahwa layanan bimbingan
pribadi bertujuan membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat
jasmani dan rohani.

Hibana S Rahman, (2003:41) yang menyatakan bahwa layanan bimbingan pribadi


bertujuan membantu siswa untuk menemukan dan mengembangkan diri pribadi-nya
sehingga menjadi pribadi yang mantap dan mandiri serta mampu mengoptimalkan potensi
yang dimiliki.

Menurut Syamsu Yusuf & Achmad Juntika Nurihsan (2010: 11) Bimbingan pribadi
diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu
dalam menangani masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang
mengarah pada pencapain pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan
karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang dialami oleh individu.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi bisa diarahkan juga
untuk membantu seseorang dalam memahami keadaan dirinya, baik kekurangan maupun
kelebihan atau potensi-potensi yang bisa dikembangkan untuk mencapai kualitas hidup
yang lebih baik dan membantu anak didik agar dapat menguasai tugas-tugas
perkembangan sesuai dengan tahap perkembangannya secara optimal.

4. Fungsi bimbingan pribadi

Menurut Prayitno dan Erman Amti (2004: 199) fungsi bimbingan dan konseling ditinjau
dari kegunaan atau manfaat ataupun keuntungankeuntungan yang diperoleh dari layanan
bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut :

1) Fungsi Pemahaman

Fungsi pemahaman yang perlu dihasilkan dalam bimbingan dan konseling adalah
pemahaman tentang diri konseli beserta permasalahannya oleh konseli sendiri dan oleh
pihak-pihak yang akan membantu konseli, serta pemahaman tentang lingkungan konseli

4
oleh konseli.

2) Fungsi Pencegahan

Fungsi pencegahan adalah upaya untuk membuat lingkungan menjadi positif, sehingga
tidak menimbulkan kesulitan atau kerugian bagi individu.

3) Pengentasan

Upaya pengentasan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah dengan


mengeluarkan seseorang dari posisi yang tidak mengenakkan, yang dampaknya dapat
mengganggu perkembangan siswa

4) Pemeliharan dan pengembangan

Fungsi pemeliharaan berarti memelihara segala sesuatu yang baik yang ada pada individu,
baik itu pembawaan atau hasil perkembangan. Pemeliharaan yang baik akan sekedar
mempertahankan agar apa yang ada tetap baik, tetapi juga mengembangkan agar yang ada
berkembangan menjadi lebih baik.

5. Lingkup bimbingan pribadi

Menurut Winkel & Sri Hastuti (2006: 118-119) bimbingan pribadi yang diberikan
dijenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi sebagian disalurkan melalui
bimbingan kelompok dan sebagian lagi melalui bimbingan individual, serta mengandung
unsur-unsur sebagai berikut:

1. Informasi tentang fase atau tahap perkembangan yang dilalui oleh siswa remaja dan
mahasiswa, antara lain tentang konflik batin yang dapat timbul dan tentang tata cara
bergaul yang baik. Termasuk disini apa yang disebut dengan sex education, yang tidak
hanya mencakup penerangan seksual, tetapi pula corak pergaulan antara jenis kelamin.

2. Pengumpulan data yang relevan untuk mengenal keprbadian siswa, misalnya sifat-sifat
yang tampak dalam tingkah laku, latar belakang keluarga dan keadaan kesehatan.

Sedangkan Rahmansecara lebih rinci menjelaskan ruang lingkup materi bimbingan


pribadi sebagai berikut :

1. Pemantapan sikap dan kepribadian yang agamis yang senantiasa mendekatkan diri
kepada yang khaliq melalui peningkatan kualitas iman dan taqwa. Agama menjadi
kendali utama dalam kehidupan manusia.

5
2. Pemahaman tentang kemampuan dan potensi diri serta pengembangannya secara
optimal. Setiap manusia memiliki potensi yang luar biasa yang dikembangkan secara
optimal dan hanya sedikit orang yang mau menyadari.

3. Pemahaman tentang bakat dan minat yang dimiliki serta penyalurannya. Setiap orang
memiliki bakat dan minat, namun hal itu kurang mendapat perhatian sehingga penyaluran
dan pengembangannya kurang optimal.

4. Pemahaman tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki serta bagaimana


mengembangkannya. Setiap individu punya kelebihan, hal itu yang harus dijadikan
sebagai fokus.

5. Pemahaman tentang kekurangan dan kelemahan yang dimiliki serta bagaimana


mengatasinya. Memahami kekurangan diri mendorong seseorang untuk menyempurnakan
diri.

B. BIDANG SOSIAL
Bimbingan bidang sosial yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat
dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang
lebih luas. Adapun materi bimbingan sosial dapat dirinci yang berkaitan dengan jenis
layanan sebagai berikut :
a. layanan orientasi dalam bidang sosial, meliputi kegiatan pemberian orientasi tentang:
1. kehidupan dan tata krama tentang hubungan sosial di sekolah, baik dengan
sesama teman, guru, wali kelas, maupun staf sekolah dan lainnya.
2. Peraturan dan tata tertib memasuki/menggunakan kantor, kelas, perpustakaan,
mushola, laboratorium dan fasilitas sekolah lainnya.
3. Lingkungan sosial masyarakat sekitar sekolah dengan berbagai bentuk tuntutan
pergaulan dan kebiasaan masyarakat.
4. Wadah yang ada di sekolah, yang dapat membantu dan meningkatkan serta
mengembangkan hubungan sosial pesertadidik seperti OSIS, pramuka, PMR,
UKS, kesenian.
5. Organisasi orang tua peserta didik dan guru.
6. Adanya pelayanan bimbingan sosial bagi para peserta didik.
b. Layanan informasi dalam bidang bimbingan sosial, meliputi kegiatan pemberian

6
informasi tentang:
1. Tugas-tugas perkembangan masa remaja tentang kemampuan dan pengembangan
hubungan sosial.
2. Tata krama pergaulan dengan teman sebaya (antar remaja) baik disekolah sendiri
maupun disekolah lain, peserta didik dengan guru dan peserta didik dengan fisik-
sosial, budaya.
3. Cara bertingkah laku, tata krama, sopan santun, dan disiplin disekolah.
4. Suasana dan tata krama kehidupan dalam kekeluargaan, nilai-nilai sosial, agama,
adat istiadat, kebiasaan dan tata krama yang berlaku dilingkungan masyarakat.
5. Hak dan kewajiban warga negara.
6. Keamanan dan ketertiban masyarakat.
7. Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dimasyarakat sekitar.
8. Permasalahan hubungan sosial dan ketertiban masyarakat beserta berbagai
akibatnya.
9. Pengenalan dan manfaat lingkungan yang lebih luas (lingkungan fisik, sosial,
budaya).
10. Pelaksanaan layanan bimbingan sosial.
c. Layanan penempatan dan penyaluran dalam bidang bimbingan sosial, meliputi
kegaitan penempatan dan penyaluran peserta didik pada :
1. Kelompok kegiatan bersama, sehingga peserta didik mampu memberi dan
menerima serta berkomunikasi secara dinamis, kreatif dan produktif (seperti
organisasi kelas).
2. Kegiatan kesiswaan seperti kepengurusan OSIS, kegiatan lapangan, koperasi
siswa, dan polisi lalu lintas sekolah.
d. Layanan pembelajaran dalam bidang bimbingan sosial meliputi kegiatan
pengembangan pemahaman dan keterampilan untuk memantapkan pada diri peserta
didik.
1. Kemapuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara logis,
efektif dan produktif.
2. Kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial (dirumah, sekolah, dan
masyarakat) dengan menjunjung tinggi tata krama, norma dan nilai-nilai agama,
adat istiadat dan kebiasaan yang berlaku.
3. Hubungan dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat)
4. Pemahaman dan pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah.

7
5. Pengenalan dan pengamalan pola hidup sederhana yang sehat dan bergotong
royong.
e. Layanan konseling perorangan dalam bidang bimbingan sosial meliputi:
1. Kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara logis,
efektif dan produktif.
2. Kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial (dirumah, sekolah dan
masyarakat) dengan menjunjung tinggi tata krama, norma dan nilai-nilai agama,
adat istiadat dan kebiasaan yang berlaku.
3. Hubungan dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat)
4. Pemahaman dan pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah.
5. Pengenalan dan pengalaman pola hidup sederhana yang sehat dan bergotong
royong.
f. Layanan bimbingan kelompok dalam bidang bimbingan perkembangan sosial
meliputi kegiatan-kegiatan penyelenggaraan bimbingan kelompok yang membahas
aspek-aspek perkembangan sosial peserta didik berkenaan dengan:
1. Kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara logis,
efektif dan produktif.
2. Kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial (dirumah, disekolah, dan
dimasyarakat)
3. Hubungan dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat).
4. Pengendalian emosi, penanggulangan konflik dan permasalahan yang timbul di
masyarakat (baik disekolah maupun dimasyarakat)
5. Pemahaman dan pelaksanaan disiplin dan peraturan disekolah, dirumah dan
dimasyarakat.
6. Pengenalan, perencanaan dan pengalaman pola hidup sederhana yang sehat dan
bergotong-royong.
g. Layanan konseling kelompok dalam bidang bimbingan sosial meliputi kegiatan
penyelenggaraan konseling kelompok yang membahas aspek-aspek perkembangan
sosial peserta didik, yang berkenaan dengan:
1. Kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara logis,
efektif dan produktif.
2. Kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial (dirumah, sekolah dan
masyarakat) dengan menjunjung tinggi tata krama, norma dan nilai-nilai agama,
adat istiadat dan kebiasaan yang berlaku.

8
3. Hubungan dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat).
4. Pemahaman dan pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah.
5. Pengenalan dan pengalaman pola hidup sederhana yang sehat dan bergotong
royong.

C. BIDANG BELAJAR
Bidang belajar mencakup permasalahan yang berkaitan dengan kesulitan belajar
seseorang, misalnya tidak bisa berkonsentrasi saat belajar, tidak bisa mengatur waktu
belajar, tidak tahu bagaimana belajar yang efektif, dan sebagainya.
Materi bimbingan pengembangan belajar dikaitkan jenis – jenis layanan ,dapat dirinci
sebagai berikut :
a) Layanan orientasi dalam bidang belajar meliputi kegiatan pemberian informasi
tentang :
1. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar,jadwal pelajaran,guru – guru setiap mata
pelajaran .
2. Lingkungan dan fasilitas sekolah yang menunjang kegiatan dan belajar seperti
ruang kelas , laboratorium , perpustakaan ,ruang diskusi ,ruang bimbingan dan
konseling dan sebagainya .
3. Kurikulum sekolah yang berkenaan dengan tujuan pendidikan disekolah sesuai
jenjang pendidikannya mata pelajaran dan program ,belajar.
4. Sistem dan pendekatan proses belajar mengajar .
5. Tugas- tugas kegiatan ko kurikuler .
6. Sistem ujian , penilaian ,kenaikan , kelas, US , dan UN serta Ijazah.
7. Jenis dan sistem penetapan pilihan kegiatan ekstrakulikuler.
8. Sistem penjurusan atau pemilihan jurusan.
9. Jurusan yang diselenggarakan (untuk SMA dan SMK ).
10. Pelayanan BK sebagai bagian kurikulum.
11. Suasana belajar di sekolah pada umumnya yang perlu dikembangkan.
12. Kegiatan belajar yang dikehendaki dari peserta didik.
13. Adanya pelayanan bimbingan pengembangan belajar bagi peserta didik.
b) Layanan informasi dalam bidang bimbingan belajar meliputi kegiatan pemberian
informasi tentang :
1. Tugas – tugas perkembangan masa remaja berkenaan dengan pengembangan diri,
ketrampilan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.

9
2. Perlunya pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, aktif dan
terprogram, baik belajar mandiri, maupun belajar kelompok.
3. Cara belajar di perpustakaan ,membuat ringkasan buku , membuat rangkuman
buku , membuat catatan .
4. Cara membaca buku dan cara mengulang pelajaran .
5. Kemungkinan munculnya berbagai masalah dan cara mengatasi masalah .
c) Layanan penempatan dan penyaluran dalam bidang bimbingan belajar meliputi
kegiatan penempatan dan penyaluran peserta didik pada :
1. Kelompok belajar berdasarkan kemampuan peserta didik misalnya kelompok
cepat , kelompok sedang dan kelompok lambat .
2. Kelompok belajar campuran maksudnya dalam kelompok belajar ada peserta
didik yang belajar cepat ,sedang dan lambat .
3. Kelompok belajar tambahan yang didasarkan pada minat terhadap mata pelajaran
sebagai penunjang bakat , minat dan cita – cita .
4. Program pengajaran perbaikan (remedial)
5. Program pengayaan bagi peserta didik yang cepat dalam belajar .
6. Kelompok penelitian ilmiah peserta didik.
d) Layanan pembelajaran dalam bidang bimbingan belajar meliputi kegiatan
pengembangan motivasi, sikap dan kebiasaaan belajar yang baik, ketrampilan belajar,
program pengajaran perbaikan dan program belajar pengayaan :
1. Peningkatan motivasi belajar peserta didik.
2. Peningkatan ketrampilan belajar.
e) Layanan konseling perorangan dalam bidang bimbingan belajar meliputi kegiatan
penyelenggaraan konseling perorangan yang membahas dan mengentaskan masalah–
masalah belajar peserta didik berkenaan dengan :
1. Motivasi tujuan belajar dan pelatihan.
2. Sikap dan kebiasaan belajar
3. Kegiatan dan disiplin belajar serta berlatih secara efektif, efisien dan produktif.
4. Penguasaan materi penlajaran dan latihan atau keterampilan.
5. Keterampilan teknis belajar.
6. Pengenalan dan pemanfaatan kondisi fisik , sosial dan budaya disekolah dan
dilingkungan sekitar.
7. Orientasi belajar di perguruan tinggi atau sekolah yang lebih tinggi.
f) Layanan bimbingan kelompok dalam bidang belajar, meliputi kegiatan

10
penyelenggaraan konseling kelompok yang membahas aspek – aspek kegiatan belajar
peserta didik, yaitu hal – hal yang menyangkut :
1. Memotivasi, tujuan belajar dan latihan.
2. Sikap dan kebiasaan belajar.
3. Kegiatan dan disiplin belajar serta berlatih secara efektif, efisien, dan produktif .
4. Penguasaan materi pelajaran dan latihan/keterampilan.
5. Keterampilan teknis belajar.
6. Pengenalan dan pemanfaatan kondisi fisik ,sosial dan budaya di sekolah dan
lingkungan sekitar.
7. Orientasi belajar di sekolah yang lebih tinggi.

D. BIDANG KARIER
1. Pengertian bimbingan karier menurut para ahli adalah sebagai berikut:
Menurut Winkel (2005:114), Bimbingan karir adalah bimbingan dalam
mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau
jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan
dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang
dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan
perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari program
pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi.
Menurut Marsudi (2003:113), Bimbingan karir adalah suatu perangkat, lebih tepatnya
suatu program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk
membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan
kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta
mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang
bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya.
Menurut National Vocational Guidance Association (NVGA) pada tahun 1973
Bimbingan karier diartikan sebagai proses membantu dalam memilih pekerjaan,
mempersiapkan, memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya (Herr and
Cramer, 1979: 6).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa berkaitan dengan pemahaman
individu terhadap dunia kerja. Selain itu, pengembangan karir yang sesuai dengan
kemampuan dirinya dan penyesuaian pekerjaan dengan keadaan dirinya. Oleh karena

11
itu dengan upaya bimbingan karir ini diharapkan individu dapat menentukan
keputusan yang bertanggung jawab terhadap masa depan yang diinginkannya serta
dapat mengembangkan dirinya secara optimal.
2. Tujuan bimbingan karier
Secara umum tujuan bimbingan Karir dan Konseling adalah sebagai berikut;
1) Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait
dengan pekerjaan.
2) Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang
kematangan kompetensi kerja.
3) Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang
pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan
sesuai dengan norma agama.
4) Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran)
dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi
cita-cita karirnya masa depan.

3. Fungsi bimbingan karier


Bimbingan karier di sekolah membantu siswa dalam mengenal dan mengembangkan
potensi karier yang dimilikinya. Selain itu bimbingan karier sebagai satu kesatuan
proses bimbingan memiliki manfaat yang dinikmati oleh kliennya dalam
mengarahkan diri dan menciptakan kemandirian dalam memilih karier yang sesuai
dengan kemampuannya.
Fungsi bimbingan karier di sekolah adalah sebagai berikut:
• Memberikan kemantapan pilihan jurusan kepada siswa, karena penjurusan
akan mempersiapkan siswa dalam bidang pekerjaan yang kelak diinginkan.
• Memberikan bekal pada siswa yang tidak melanjutkan sekolah untuk dapat
siap kerja sesuai dengan keinginannya.
• Membantu kemandirian bagi siswa yang ingin ataupun harus belajar sambil
bekerja.

12
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN
Bimbingan dan konseling dapat diartikan sebagai seperangkat program pelayanan bantuan
yang dilakukan melalui kegiatan perorangan dan kelompok untuk membentuk peserta
didik melaksanakan kehidupan sehari-hari secara mandiri dan berkembang Secara optimal,
serta membantu peserta didik mengatasi masalah yang dialaminya, Alip Badrujaman
(Jakarta : 27). Ada beberapa bidang BK yaitu:
1) Bidang pribadi, bimbingan dan konseling yang ditujukan untuk membantu individu
mengatasi kesulitan peahaman terhadap dirinya sendiri, dan membantu mengatasi
kesulitan dalam menggali potensi diri yang dimiliki, juga membantu individu dalam
mengembangkan dirinya dalam lingkungan sekitarnya.
2) Bidang pengembangan sosial, bidang pengembangan sosial berkaitan erat dengan
Bagaimana individu berhubungan dengan lingkungan di sekitarnya, melalui
Hubungan sosial yang dihadapi individu, misalnya masalah pergaulan dengan teman
Sejenis maupun lawan jenis. Maslah bagaimana menjaga kehormatan individu dengan
Alam sekitar, dan sebagaimana yang berkaitan dengan penyesuaian diri terhadap
Hubungan dengan orang lain ataupun dengan lingkungan sekitar.
3) Bidang pengembangan belajar, bidang belajar mencakup permasalahan yang
Berkaitan dengan kesulitan belajar seseorang, misalnya tidak bisa berkonsentrasi Saat
belajar, tidak bisa mengatur waktu belajar, tidak tahu bagaimana belajar yang Efektif,
dan sebagainya.
4) Bidang pengembangan karir, berkaitan dengan pemahaman individu terhadap dunia
Kerja. Selain itu, pengembangan karir yang sesuai dengan kemampuan dirinya dan
Pennyesuaian pekerjaan dengan keadaan dirinya. Oleh karena itu dengan upaya
bimbingan karir ini diharapkan individu dapat menentukan keputusan yang
Bertanggung jawab terhadap masa depan yang diinginkannya serta dapat
Mengembangkan dirinya secara optimal.
B. SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan lebih dapat memahami materi tentang bidang-
bidang dalam layanan bimbingan dan konseling dan semoga makalah ini bermanfaat, jika
terdapat kesalahan di dalam materi ataupun pengetikkanya kami mohon maaf.

13
DAFTAR REFERENSI

Karina, W. 2017. Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam: LAYANAN BK DI SEKOLAH ISLAM
DAN SEKOLAH KHATOLIK (Studi Komparatif pada SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta dan
SMP Stella Duce 1 Yogyakarta). Vol. 14, No. 2, Desember 2017

Aqib, Zainal. (2012). Ikhtisar Bimbingan Konseling Di Sekolah. Bandung: YramaWidya.

Sutoyo, Anwar. (2013). Bimbingan & Konseling Islam. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Giyono.2014.BimbinganKonseling.BandarLampung.MediaAkademi

Sukardi, Dewa Ketut. (2002). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. Jakarta: Rineka Ccipta

Winkel & Hastuti, Sri. (2006). Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogjakarta: Media
Abadi.

Yusuf, Syamsu & Nurihsan, Achmad Juntika.(2010). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

15

Anda mungkin juga menyukai