Anda di halaman 1dari 47

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Aktualisasi nilai dasar ASN adalah kegiatan ditempat kerja dimana


peserta Pelatihan Dasar PNS berupaya menerapkan nilai-nilai dasar PNS
dalam unjuk kerjanya. Jadi, aktualisasi nilai dasar PNS adalah kelanjutan
dari tahapan internalisasi nilai dasar di kelas, setiap peserta menampilkan
perilaku kerja yang dimuati dengan nilai-nilai dasar PNS. Jika diibaratkan
dengan masakan, maka nilai-nilai dasar PNS itu adalah bumbu-bumbu yang
akan membuat makanan terasa enak.

Instansi tempat terlaksananya aktualisasi penulis adalah di


Pemerintahan Kota Langsa. Unit kerja penulis adalah UPTD Puskesmas
Langsa Timur dengan jabatan Penanggung Jawab Gizi Klinik, sedangkan
tempat aktualisasi penulis adalah di Ruang Rawat Inap disinilah penulis
berkontribusi terhadap proses kerja yang ada di bidangtersebut.

Kata “proses kerja” dan “kontribusi” perlu penulis garis bawahi


untuk memberi batasan dari kerja yang dilakukan peserta, yakni membantu
proses kerja yang ada di instalasi itu tetapi bukan sebagai figur yang
bertanggung jawab terhadap hasil kerja, karena tanggung jawab hasil kerja
adalah pada penanggung jawab unit kerja, yakni kepala bidang. Dengan
demikian, kegiatan penulis sebagai pegawai pemula hanyalah sebatas
membantu apa saja yang diminta kerjakan oleh atasan; semua kerja yang
dilakukan penulis dalam rangka berkontribusi itu dalam konteks Rancangan
Aktualisasi ini dinamakan dengan kegiatan.

Terkait dengan kata “proses kerja” sebagaimana yang dikemukakan


diatas, maka yang ditunggu dari penulis adalah cara bagaimana sikap dan
perilaku penulis terhadap “kerja-kerja” membantu proses kerja yang ada di
ruang kerja dimana penulis/peserta ditempatkan. Karena itu, aspek yang
dinilai dari sikap dan perilaku kerjanya, apakah sudah “sarat nilai dasar
PNS” atau belum; atausejauhmana keterampilan peserta mewarnai kerjanya
dengan nilai-nilai yang telah diajarkan di kelas.

1
Dengan demikian, untuk dapat melaksanakan aktualisasi dengan
bermakna, setiap peserta harus menghayati eksistensi dan fungsi organisasi-
nya masing - masing dalam upaya mencapai tujuan bernegara (perlindungan,
kesejahteraan serta pencerdasan bangsa) di daerahnya masing-masing. Spirit
organisasi ini biasanya tergambar dalam visi, misi dan nilai organisasi.
Karena itulah di dalam matriks analisis kegiatan, setiap kegiatan yang
dilakukan peserta harus dikaitkan dengan kontribusinya pada pencapaian visi
dan misi organisasi serta penguatan nilai organisasi.

Kesadaran penulis akan eksistensi dan fungsi organisasinya (muatan


agenda I) dan diperkuat oleh agenda III (kedudukan dan peran PNS)
khususnya materi Pelayanan Publik yang harus berstandar; maka starting
point Rancangan Aktualisasi yang penulis angkat adalah isu pelayanan yang
terjadi di bidang gizi yang belum optimal pelayanannya. Dengan demikian,
kegiatan-kegiatan yang penulis ajukan di matriks Rancangan Aktualisasi
adalah kegiatan-kegiatan untuk membantu proses kerja agar sesuai dengan
standar pelayanan.

Kegiatan-kegiatan yang penulis lakukan bisa jadi atas arahan atasan


maupun inisiatif dari penulis sebagai peserta. Agar dapat dilihat aktualisasi
nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan itu, maka penulis merinci setiap
kegiatan yang penulis lakukan menjadi tahapan-tahapan yang rinci sehingga
dalam setiap rincian tahapan akan tampak perilaku kerja penulis yang
momot nilai dasar PNS.
1.2. Tujuan dan Manfaat

1.2.1 Tujuan Aktualisasi

Kegiatan aktualisasi(di tempat kerja) sebagai kelanjutan dari


internalisasi(materi klasikal) bertujuan untuk mencapai taraf
habituasinilai-nilai dasar ASN sehingga menjadi karakteryang melekat
kuat dalam diri aparatur yang berfungsi utama sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan masyarakat dan perekat eksistensi bangsa dan negara.
Dengan aktualisasi ini akan terlihat siapa peserta yang mampu menghayati
dan menyerap nilai-nilai dan dan mengamalkannya (aktualisasi) dalam
konteks tugasnya masing-masing.
2
1.2.2 Manfaat Aktualisasi

1) Bagi peserta Latsar


Sebagai media pembelajaran untuk membentuk sikap dalam
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN sehingga calon ASN
dapat menjadi ASN yang professional, inovatif, berintegritas, dan
menjunjung tinggi nilai- nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.

2) Bagi organisasi

Rancangan aktualisasi ini merupakan gagasan dan ide didalam


pemecahan masalah yang akan direalisasikan pada unit kerja.
Sehingga pelaksanaan ide dan gagasan ini diharapkan akan
memberikan manfaat perbaikan pada unit kerja.

1.3. Ruang Lingkup

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini akan dimulai dari tanggal 30


Oktober s.d 28 November 2021. Dalam kurun waktu tersebut, calon Pegawai
Negeri Sipil akan melakukan penerapan nilai-nilai dasar ASN yang tertuang
dalam ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, AntiKorupsi) di lingkungan kerja peserta. PNS merupakan bagian
dari ASN yang memiliki peranan yang penting dalam menjalankan
kebijakan publik yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Ruang lingkup
pelaksanaan program aktualisasi ini pada Bidang Gizi sebagaimana
yang tertuang dalam visi misi UPTD Puskesmas Langsa Timur

3
BAB II

INTERNALISASI NILAI UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER PNS

2.1 Sosok ASN yang diharapkan

Kegiatan Pelatihan Dasar ASN ini merupakan suatu proses yang


memiliki tujuan utama, yaitu untuk menghasilkan “ASN Profesional yang
Berkarakter sebagai Pelayan Publik”. “Profesional” bermakna mampu
melaksanakanpekerjaan dengan mumpuni, “berkarakter” bermakna memiliki
mental dan kepribadian yang baik, dan “pelayan publik” adalah fungsi utama
sebagai setiapASN.

Pembentukan karakter melalui proses Pelatihan Dasar ini dapat


diibaratkan sebagai proses “imunisasi” atau “vaksinasi” bagi Calon Pegawai
Negeri Sipil sebelum bergabung dengan alam birokrasi yang tidak
sepenuhnya steril dari “penyakit menular birokrasi”, baik penyakit yang
bersifat komunal (memasyarakat), individual (perseorangan), instansional
(organisasi), maupun kultural (budaya kerja). Di alam nyata birokrasi, CPNS
akan berbaur dengan semua tipe pengidap penyakit birokrasi itu; kekuatan
“vaksin” lah yang akan menentukan apakah ia akan larut seperti ikan yang
diasinkan atau tetap tawar seperti ikan di laut meski hidup di air asin.

2.2 Agenda Pembentukan Sikap dan Perilaku Bela Negara

Secara komunal, “penyakit” yang di dapat oleh setiap elemen


bangsa adalah rendahnya kesadaran bela negara pasca kolonialisme, yakni
bela negara dalam konteks kekinian, yaitu perjuangan bersama untuk
mewujudkan tujuan bernegara sesuai peran dan kedudukan masing-masing,
baik sebagai aparatur negara maupun sebagai warga negara. Spirit bela
negara ini merupakan ruh kehidupan sebuah bangsa untuk bisa bersaing,
bertahan bahkan unggul dalam percaturan global. Untuk itu, dalam proses
Pelatihan Dasar ini, materi “vaksinasi” yang diberikan antara lain Dinamika
Kelompok, Muatan Teknis Substantif Lembaga (MTSL), Wawasan
4
Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara, Isu Kontemporer Bernegara dan
Berbangsa, serta Kesiapsiagaan Bela Negara. Diharapkan dengan paket
vaksinasi ini kesadaran komunal sebagai sebuah bangsa akan tersegarkan
kembali dalam jiwa peserta Pelatihan DasarPNS.

Dinamika Kelompok (DK) adalah kegiatan simulatif diawal


pembelajaran klasikal yang bertujuan untuk mencairkan interaksi antar
peserta dan membentuk organisasi belajar yang padu dan terbentuk suasana
saling asah, asih, dan asuh antar peserta, penyelenggara, pengajar, dan
siapapun yang terlibat langsung dengan kegiatanpembelajaran.

Muatan Teknis Substantif Lembaga (MTSL) adalah materi awal


yang bertujuan untuk menguatkan kesadaran peserta akan eksistensi dan
fungsi organisasinya serta tugas pokok dan fungsinya. Mindset yang
ditanamkan adalah bahwa mewujudkan tujuan organisasi adalah bagian
dari upaya belanegara dalam konteks saat ini; dan melaksanakan tugas
pokok dan fungsi dalam organisasi hakikatnya adalah upaya belanegara.

Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara adalah materi


yang bertujuan untuk menyegarkan kembali wawasan utama berbangsa dan
bernegara, yakni tujuan bernegara yang menjadi poros dan muara bagi
eksistensi dan fungsi organisasi pemerintahan. Tujuan bernegara yang
termaktub dalam Muqaddimah UUD 1945 yakni perlindungan,
kesejahteraan, serta pencerdasan bangsa adalah dasar utama terbentuknya
sistem ketatanegaraan (pembentukan organisasi pemerintahan) dan sistem
administrasi negara (upaya menjalankan organisasi yang telah dibentuk
sesuai urusannya). Tiga tujuan bernegara itu sekaligus merupakan masalah
atau urusan yang senantiasa harus diurus oleh organisasi pemerintahan
yang terkait.

Kemudian, materi Isu-Isu Kontemporer adalah materi yang


bertujuan untuk membangun kesadaran peserta akan tantangan dan
ancaman kekinian yang berpotensi menggagalkan setiap upaya pewujudan
tujuan bernegara bahkan eksistensi negara. Isu-isu kekinian itu akan terus
mengikuti setiap upaya untuk kemajuan bangsa dan negara. Tujuan materi
ini juga untuk meneguhkan jiwabela negara dalam diripeserta
5
2.3 Agenda Pembentukan Nilai-Nilai Dasar PNS (ANEKA)

Selain “penyakit komunal sebagaimana dijelaskan di atas, PNS sebagai


individu juga rentan dihinggapi penyakit rendahnya spirit dan motivasi kerja
untukmenghasilkan kinerja yang tinggi. Penyakit-penyakit yang berpotensi
menular kepada individu aparatur yang baru bergabung dengan birokrasi
adalah 5 (lima) penyakit utama; pertama, rendahnya akuntabilitas, yakni
pertanggungjawaban atas proses dan hasil kerja kepada pihak yang
membutuhkan; kedua, rendahnya nasionalisme, yakni semangat mendahulukan
kepentingan bersama; ketiga, tidak beretiket dalam memberikan pelayanan;
keempat, kurangnya kreasi dan inovasi dalam pelaksanaan pekerjaan; dan
kelima, melakukan korupsi dalam jabatan. Karena itulah dalam Pelatihan
Dasar ini dikuatkan kembali nilai-nilai individual yang harus dimiliki setiap
individu aparatur sebagai SDM pilihan mengisi jabatan negara; yaitu
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi.

Kemampuan mengaktualisasi nilai dasar ANEKA untuk membentuk


kepribadian akuntabel (terukur dan tidak sembrono), nasionalis (setia dan
sayang pada eksisten sibangsa dan negara), beretika (etis dalam
perilakunya), kreatif dalam penyelesaian kerja, serta tidak menyimpang
dalam proses kerja.

Akuntabilitas (perilaku akuntabel/terukur) setidaknya dapat dirasakan


oleh publik dari 9 perilaku kerja sebagai berikut:
1. Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah perilaku yang berupaya menjadi teladan dalam


perilaku kerja memberikan pelayanan kepada masyarakat.
2. Integritas

Integritas adalah perilaku yang selaras antara apa yang diatur secara
administratif dengan dengan apa yang diperbuat/dilakukan.
3. Transparansi

Transparansi adalah perilaku tidak menutup-nutupi atau menghalangi hak


publik untuk mendapatkan informasi terkait dengan pelayanan yang
6
diberikan.
4. Tanggungjawab

Tanggung jawab adalah perilaku yang mewajibkan diri untuk


melaksanakan tugas yang diberikan hingga mendapatkan hasil yang
sebaik-baiknya.
5. Keadilan

Perilaku yang memperlakukan publik (masyarakat) sama dalam hal


pelayanan.

6. Keterpercayaan

Perilaku yang mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada


masyarakat yang membutuhkan pelayanan.
7. Keseimbangan

Keseimbangan adalah perilaku kerja yang menunjukkan kemampuan


memikul beban tugas dengan kapasitas dengan segenap kemampuan
(skill) yang ada.
8. Kejelasan

Kejelasan adalah perilaku kerja mampu memberikan hasil kerja sesuai


yang diharapkan masyarakat.
9. Konsistensi

Konsistensi adalah perilaku mampu bertindak sesuai prosedur yang


berlaku dalam semua situasi dan kondisi yang dihadapi.

Nasionalisme merupakan sikap keberpihakan pada kepentingan


berbangsa dan bernegara. Materi ini juga salah satu terapi terhadap penyakit
birokrasi yang sifatnya individual aparatur yang merugikan pelayanan publik,
yaitu rendahnya rasa nasionalisme dalam melaksanakan tugas. Karena itulah
dalam konteks berbangsa dan bernegara pelaksanaan tugasnya perlu diberi ruh
ideologi Pancasila dengan lima dasar yang nilai utama: Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, serta KeadilanSosial.

1. Ketuhanan, dengan sila ini diharapkan aparatur senantiasa meningkatkan


ketaqwaan (kesadaran) akan eksistensi dan fungsinya sebagai makhluk
7
Tuhan, bahwa kehidupan ini adalah berkah dan sebaik-baik manusia adalah
yang bermanfaat untuklingkungannya.
2. Kemanusiaan, dengan sila ini diharapkan muncul kesadaran bahwa tujuan
bernegara sesungguhnya adalah kemanusiaan itu sendiri, dari manusia untuk
manusia.
3. Persatuan,diharapkan sadarakan pentingnya persatuan bangsa, bahwa
memberikan pelayanan yang adil bagian dari upaya meningkatkan kecintaan
masyarakat pada negara.
4. Kerakyatan, dengan sila ini diharapkan pada diri peserta akan tumbuh
kesadaran bahwa semua peraturan yang berlaku adalah hasil koordinasi yang
harus dilaksanakan secara konsekuen.

5. Keadilan sosial, dengan sila ini diharapkan akan muncul kesadaran bahwa
tujuan bernegara adalah mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

Etika Publik adalah materi untuk menyadarkan peserta bahwa salah


satu penyakit birokrasi yang sifatnya individual aparatur namun berakibat
merugikan publik adalah tidak beretika dalam memberikan pelayanan
kepada publik; karena itu dalam materi ini dikuatkan kembali nilai-nilai
yaitu:

1. Melaksanakan tugas dengan integritas tinggi;

2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dandisiplin;

3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpatekanan;

4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturanperundang-undangan;

5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah sejauh tidak bertentangan


dengan ketentuan peraturan dan etikapemerintahan;
6. Menjaga rahasianegara;

7. Menggunakan fasilitas negara secara efektif, danefisien;

8. Menjauhi konflik kepentingan dalam melaksanakantugasnya;

9. Memberikan informasi secara benar kepadamasyarakat;

10. Tidak menyalahgunakan jabatan untuk mencarikeuntungan;

8
11. Menjaga reputasi dan integritas ASN;dan

Komitmen Mutu adalah materi-materi yang mendorong pelaksanaan


pekerjaan dengan cara-cara yang kreatif dengan nilai-nilai sebagai berikut:

1. Komitmen terhadap kepuasan customers/clients;

2. Layanan yang menyentuh hati agar clients tetapsetia;

3. Produk/jasa yang berkualitas tinggi: tanpa cacat, tanpa kesalahan, dan tidak
ada pemborosan;
4. Beradaptasi dengan perubahan, baik karena kebutuhan customers maupun
teknologi;
5. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah
dan pengambilankeputusan;
6. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagaicara.

Adapun materi Anti Korupsi adalah materi yang juga berkaitan


dengan penyakit birokrasi secara individual; untuk mencegahnya diperlukan
penyuburan nilai-nilai yang akan mengarahkan setiap individu aparatur
untuk berperilaku antikorupsi, nilai-nilai Anti Korupsi adalah: 1) jujur, 2)
peduli, 3) mandiri, 4) disiplin, 5) tanggung jawab, 6) kerja keras, 7)
sederhana, 8) berani, 9)adil.

2.4 Agenda Pembentukan Wawasan tentang Kedudukan dan Peran

ASN dalam NKRI

Kemampuan menyadari kedudukan dan peran ASN dalam kerangka


Negara Kesatuan Republik Indonesia, dimana ASN adalah korpsbirokrasi
yang terdiri dari struktur organisasi yang besar sebagai satu kesatuan sistem
(WoG); yang digerakkan oleh ASN sebagai sumber daya yang
menggerakkan organisasi yang ditata sedemikian rupa secara hiper arkhis
fungsi, tugas, hak dan kewajibannya (Manj.ASN) untuk memberikan
pelayanan publik yang terbaik kepada masyarakat (PP).
9
Tiga mata pelatihan yang ada dalam agenda ini berupaya
membangun kesadaran bahwa masing-masing isu yang diangkat sebagai
mata pelatihan adalah hal-hal yang saat ini kerap menjadi sumber masalah
dalam upaya mewujudkan tujuan bernegara dan tujuan pembangunan kepada
publik/masyarakat.

Mata pelatihan Manajemen ASN diberikan untuk membangun


kesadaran bahwa pengaturan ASN kadangkala tidak sejalan dengan
peraturan perundang- undangan; khususnya masalah penyebaran ASN di
wilayah kerja yang beragam; penempatan di satu daerah yang berbeda situasi
dan kondisi acapkali menjadi penyebab kekacauan manajemen ASN karena
berbagai kepentingan. Dalam praktik banyak wilayah yang kekurangan ASN
karena perpindahan yang dikehendaki maupun yang tidak dikehendaki.
Manajemen ASN juga rentan menjadi ajang praktek korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN) antara sesama aparatur negara; demi untuk mendapatkan
posisi atau penempatan tugas yang menguntungkan individual aparatur.

Mata pelatihan Whole of Government (WoG) diberikan dalam rangka


mengantisipasi penyakit birokrasi secara organisasional yang paling parah
dan fatal saat ini dan juga berpotensi masih akan terus bertahan, yakni ego
sektoral antara instansi pemerintah baik secara fungsional maupun secara
struktural. Egosektoral. Sektoral terjadi karena instansi pemerintah telah
terjebak pada kepentingan tertentu atau mempertahankan “comport zone”
(zona nyaman) dalam pelaksanaan tugasnya.

Sedangkan mata pelatihan Pelayanan Publik bertujuan untuk


menyadarkan bahwa problem pelayanan publik dialam nyata adalah
rendahnya standar pelayanan atau tidak mengikuti standarisasi yang telah
menjadi budaya birokrasiglobal dalam memberi pelayanan. Penyakit
organisasi pemerintah yang memberi pelayanan antara lain tidak taat
standar waktu, biaya, prosedur, peraturan, dan sebagainya sehingga
pelayanan tidak memilikikepastian.

2.5 Pembentukan budaya kerja PNS dengan aktualisasi nilai di

10
organisasi tempat kerja menuju Habituasi.

Agenda ini merupakan kelanjutan dari proses internalisasi nilai di


kelas dalam tiga agenda sebagaimana yang dijelaskan di atas. Dengan
asumsi bahwa materi-materi yang diinternalisasi terserap dengan baik oleh
peserta, maka agenda aktualisasi ini adalah selangkah lebih maju
mendekati tujuan yang dipancangkan dalam Pelatihan Dasar ini,yakni
terbentuknya sosok PNS profesional yang berkarakter sebagai Pelayan
Publik. Aktualisasi sendiri barulah upaya untuk membentuk kebiasaan baru
(habit) dalam diri PNS, jika habit ini dapat dipertahankan maka akan
membentuk karakter PNS yang dapat dibedakan dengan profesi-profesi
yang lain. Dengan demikian, proses Pelatihan Dasar ini merupakan
rangkaian yang proses yang dimulai dari Rasionalisasi, Aktualisasi,
Habituasi, dan Kulturisasi.

BAB III
11
RENCANA AKTUALISASI NILAI PADA ORGANISASI PESERTA

1. Gambaran Umum UPTD Puskesmas Langsa Timur


Pengertian puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan
fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang
juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat diwilayah kerjanya dalam
bentuk kegiatan pokok. Dengan kata lain puskesmas mempunyai wewenang
dan tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah
kerjanya.
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari
kecamatan. UPTD Puskesmas Langsa Timur lokasinya berada di desa Alur
Pinang tepatnya jalan Medan - Banda Aceh Kecamatan Langsa Timur Kota
Langsa Kota, Aceh. Luas wilayah kerja UPTD Puskesmas Langsa Timur
adalah 78,23 KM memiliki luas bangunan 1.380.,96 dengan luas tanah 5.513
m2. Jarak dan waktu tempuh ke puskesmas terjauh yaitu 5,4 km dan waktu
tempuh menuju puskesmas 10 – 15 menit. Jalan yang ditempuh ke
puskesmas dapat dilalui oleh kendaraan (transportasi cukup lancar) dan tidak
ada kendala untuk menjangkau puskesmas

2. Visi dan Misi Organisasi


Adapun Visi UPTD puskesmas Langsa Timur adalah “Mewujudkan
masyarakat kecamatan Langsa Timur yang Islami, Sehat dan Mandiri” Dalam
mewujudkan visi tersebut ditempuh melalui 4 (empat) misi UPTD Puskesmas
Langsa Timur yaitu sebagai berikut:
a. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
b. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
c. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang adil, bermutu, merata dan
terjangkau
d. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.

12
13
3. Stuktur Organisasi

14
4. Nilai Organisasi
UPTD Puskesmas Langsa Timur menggunakan tata nilai “SEHAT” dengan arti yaitu :
S : Santun ( Sopan dalam tutur kata dan perilaku )
E : Empati ( Melayani dengan sepenuh hati )
H : Handal ( Memberikan pelayanan oleh tenaga profesional )
A : Adil ( Pelayanan yang merata dan tidak membeda- bedakan)
T : Teladan ( Menjadi panutan masyarakat dalam berperilaku sehat )

5. Tugas Pokok dan Fungsi


Melaksanakan pelayanan dibidang Gizi, makanan, dan dietetik yang meliputi
pengamatan, penyusunan, program, pelaksanaan, penilaian gizi bagi perorangan, kelompok di
masyarakat dan puskesmas.
Fungsi : a. Menyusun rencana diet pasien berdasarkan penyakit yang di derita.
b. Melakukan kegiatan peningkatan gizi masyarakat, meliputi :
1. Melakukan pemantauan status gizi bayi dan balita D/S 100% pertriwulan.
2. Melakukan pemantauan bayi dan balita BGM setiap bulan di posyandu
3. Melakukan pemantauan bayi dan balita dengan status gizi kurang
4. Melakukan PSG
5. Mengelola data hasil penimbangan dari bidan desa
6. Melakukan konseling permasalahan gizi
7. Penanggulangan Anemia Gizi Besi pada remaja
8. Melakukan pemantauan pemberian kapsul Vitamin A di Posyandu

6. Deskripsi Isu
Rancangan Aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul pada
Instansi Kerja. Isu tersebut muncul berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama masa
bekerja dan hasil diskusi masalah bersama atasan langsung yang sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi.. Adapun beberapa identifikasi isu yang diambil penulis dalam melaksanakan kegiatan
aktualisasi di lingkungan instansi tempat bekerja adalah :

15
1. Kurangnya kesadaran dan kepatuhan Rematri untuk mengkonsumsi TTD dalam mencegah
Anemia
2. Belum tercapainya sistem 5 meja di posyandu UPTD Puskesmas Langsa Timur.
3. Belum disiplinnya Bidan Desa di wilayah kerja UPTD Puskesmas Langsa Timur dalam
pengentrian data balita di Aplikasi E-PPGBM.
4. Belum maksimalnya pelayanan konseling gizi pada pasien rawat inap di UPTD
Puskesmas Langsa Timur.

Untuk mendapatkan core issue, diperlukan analisis secara mendalamkualitas


masing-masing isu. Kriteria pertama adalah APKL (Aktual, Problemati,
Kekhalayakan, Kelayakan). Aktual berarti benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat. Kekhalayakan yaitu isu yang menyangkut hajat
hidup orang banyak. Problematik yaitu isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya. Sedangkan Kelayakan yaitu isu yang
masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya
Selanjutnya dilakukan penilaian terhadap Isu tersebut berdasarkan alat bantu
penetapan kriteria yang dapat dilihat pada Tabel 3.1

Kriteria APKL
No. IdentifikasiISU Total Nilai

A P K L

1. Kurangnya kesadaran dan kepatuhan 3 4 3 3 13


Rematri untuk mengkonsumsi TTD dalam
mencegah Anemia
2. Belum tercapainya sistem 5 meja di 3 3 3 3 12
posyandu UPTD Puskesmas Langsa
Timur
Belum disiplinnya Bidan Desa di wilayah 3 3 4 4 14
3. kerja UPTD Puskesmas Langsa Timur

16
dalam pengentrian data balita di Aplikasi
E-PPGBM.
4. Belum maksimalnya pelayanan konseling 4 4 5 4 17
gizi pada pasien rawat inap di Puskesmas
Langsa Timur

Tabel 3.1 Hasil Identifikasi Isu Menggunakan Teknik APKL

Jika isu yang sudah diidentifikasi telah memenuhi kriteria sebagai sebuah isu,
selanjutnya dibutuhkan sebuah metode untuk menentukan prioritas masalah menggunakan
metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth).

Urgency : Artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan
ditindak lanjuti
Seriousness :Artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas dan dikaitkan dengan
akibat yang akan ditimbulkan
Growth : Artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani segera.

Tabel 3.2 penilaian USG adalah sebagai berikut :

NILAI KETERANGAN
5 Sangat mendesak / Sangat gawat / Sangat cepat
4 Mendesak / Gawat / Cepat
3 Cukup Mendesak / Cukup Gawat / Cukup cepat
2 Kurang mendesak / Kurang gawat / Kurang cepat
1 Sangat tidak mendesak
17 / Sangat tidak gawat
Pemilihan Isu
No. ISU Jumlah Prioritas
U S G
1. Kurangnya kesadaran dan kepatuhan 3 3 3 9 III
Rematri untuk mengkonsumsi TTD
dalam mencegah Anemia
2. Belum disiplinnya Bidan Desa di 3 4 3 10 II
wilayah kerja UPTD Puskesmas Langsa
Timur dalam pengentrian data balita di
Aplikasi E-PPGBM.
3. Belum maksimalnya pelayanan 4 4 4 12 I
konseling gizi pada pasien rawat inap di
Puskesmas Langsa Timur

Tabel 3.3 Hasil Identifikasi Isu Menggunakan Teknik USG

Tabel 3.4 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS pada UPTD Puskesmas Langsa Timur
Unit Kerja UPTD Puskesmas Langsa Timur
Indentifikasi Isu Kurangnya kesadaran dan kepatuhan Rematri untuk mengkonsumsi
TTD dalam mencegah Anemia
Belum disiplinnya Bidan Desa di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Langsa Timur dalam pengentrian data balita di Aplikasi E-PPGBM.
Belum maksimalnya pelayanan konseling gizi pada pasien rawat inap
di UPTD Puskesmas Langsa Timur
Isu yang Diangkat Belum maksimalnya pelayanan konseling gizi pada pasien rawat
inap di UPTD Puskesmas Langsa Timur
Gagasan Optimalisasi pelayanan konseling gizi pada pasien rawat inap di
Pemecahan Isu UPTD Puskesmas Langsa Timur

18
BAB IV
RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN

4.1 Jumlah Kegiatan

Jumlah kegiatan dari isu yang telah ditetapkan maka didapatkan 6 kegiatan yang akan dilakukan selama
aktualisasi, yaitu :

1. Melakukan koordinasi dengan atasan langsung untuk pelaksanaan kegiatan

2. Membuat leaflet mengenai penyakit yang sering dijumpain di rawat jalan

3. Membuat video singkat mengenai penyakit yang sering dijumpain di rawat jalan

4. Memberikan konsultasi gizi terhadap pasien dan keluarganya

5. Melakukan koordinasi dengan Dokter dan Perawat dalam melakukan Intervensi Gizi

6. Melakukan evaluasi terhadap asuhan gizi

19
Matriks Kegiatan Aktualisasi

Table 4.1 Kegiatan Aktualisasi


Kontribusi
N
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Terhadap Visi Misi Penguatan Nilai
o
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan  Menjumpai atasan  Bertemu tatap Saya akan berkonsultasi dengan atasan Kegiatan ini  Koordinasi
koordinasi langsung di ruangan muka dengan dengan diawali salam dan mendukung visi  Sopan dan Santun
dengan dengan memberi salam atasan langsung mendiskusikan apa saja yang akan saya dan misi organisasi
 Bertanggungjawab
atasan terlebih dahulu. (foto) lakukan selama aktualisasi yaitu.
 Kreatifitas
langsung  Melakukan konsultasi  Terlaksananya menggunakan Bahasa yang baik. meningkatkan
untuk dengan atasan langsung konsultasi dan Nilai ANEKA pelayanan
pelaksanaan dan menyampaikan memperoleh izin Akuntabilitas : Intergritas kesehatan yang
kegiatan rencana kegiatan dengan dari atasan Nasionalisme : Musyawarah adil, bermutu,

teratur langsung terkait Etika Publik : Sopan Santun merata dan

rancangan kegiatan Komitmen Mutu: Beroreintasi mutu terjangkau.


 Meminta izin terkait
aktualisasi yang Anti Korupsi : Displin
pelaksanaan rancangan
kegiatan aktualisasi akan dilaksankan
yang akan dilaksanakan (foto, surat izin)
serta memohon izin
kembali dengan
mengucapkan salam
20
2 Membuat  Mencari bahan untuk  Mencari bahan Saya akan membuat leaflet semenarik Kegiatan ini  Amanah
leaflet membuat leaflet. (foto) mungkin, dengan bahasa yang mudah mendukung visi  Bertanggung
mengenai  Menyusun rancangan  Tersedia draf dimengerti dan saya mendiskusikan dan misi organisasi jawab
penyakit leaflet semenarik rancangan leaflet draf rancangan leaflet yang telah saya yaitu.
yang sering mungkin. (foto) buat kepada atasan saya. meningkatkan
dijumpain di pelayanan
 Menujukkan kepada  Tersedianya
rawat jalan Nilai ANEKA kesehatan yang
mentor tentang hasil berbagai leaflet
adil, bermutu,
rancangan leaflet jenis penyakit
Komitmen Mutu:efektif, dan efisien merata dan
 Mencetak leaflet dan ( foto )
Anti Korupsi: Transparan terjangkau.
memperbanyak leaflet
Nasionalisme:Musyawarah
yang telah di rancang.
Akuntabilitas: Bertanggung jawab

3 Membuat  Mencari bahan untuk  Mencari bahan Saya akan membuat vidoe semenarik Kegiatan ini  Amanah
video singkat membuat video. (foto) mungkin, dengan bahasa yang mudah mendukung visi  Bertanggung
mengenai  Menyusun rancangan  Tersedia draf dimengerti dan saya mendiskusikan dan misi organisasi jawab
penyakit untuk membuat video rancangan video draf rancangan video yang telah saya yaitu.
 Mandiri
yang sering semenarik mungkin. (foto) buat kepada atasan saya. meningkatkan
dijumpain di Nilai ANEKA pelayanan
 Menujukkan kepada  Tersedianya video
rawat jalan Komitmen Mutu: efektifitas kesehatan yang
mentor tentang hasil untuk memberikan
Anti Korupsi: Mandiri adil, bermutu,
rancangan video konsultasi gizi
Nasionalisme:Musyawarah merata dan
 Mengupload hasil video (video )

21
kedalam sosial media Akuntabilitas: Bertanggung jawab terjangkau.
4 Memberikan  Meminta arahan dan  Terlaksanya Saya akan memberikan konsultasi Kegiatan ini  Santun
konsultasi petunjuk Rekan Kerja kegiatan konseling kepada pasien dan keluarga pasien mendukung visi  Empati
gizi terhadap  Melakukan konsultasi Gizi kepada Pasien dengan menggunakan bahasa yang dan misi organisasi
 Harmonis
pasien dan gizi kepada pasien. dan Keluarganya mudah dipahami dan dimengerti. yaitu.
 Tanggung jawab
keluarganya (foto) Nilai ANEKA Meningkatkan

 Dengan Akuntabilitas: Akurat dan bertanggung derajat kesehatan

dilaksanakan jawab masyarakat dan

Kegiatan konseling Etika Publik : Sopan Santun Meningkatkan

Gizi diharapkan Anti Korupsi : Transparan pelayanan

pasien dan Nasionalisme: Kerjasama kesehatan yang

keluarga Semakin Komitmen Mutu: Efektif dan efisien adil, bermutu,

Paham Akan merata dan

Pentingnya Gizi terjangkau

5 Melakukan  Koordinasi dengan  Terlaksananya Saya akan melakukan koordinasi dan Dengan melakukan  Cepat
koordinasi dokter konseling gizi pada mengujungi pasien dengan Dokter yang konseling  Tepat
dengan  Mengunjungi pasien di pasien (foto) bertanggungjawab dan Perawat ruangan kesehatan maka
 Ramah
Dokter dan ruang rawat inap dengan  Dengan dalam memberikan konseling gizi kegiatan ini akan
 proaktif dan
Perawat tim kesehatan dilaksanakan kepada pasien dan keluarga pasien. sesuai dengan visi
konsisten
dalam Kegiatan Nilai ANEKA Mendorong
melakukan Konseling Gizi Nasionalisme : Kerjasama terwujudnya
Intervensi diharapkan pasien Etika Publik : Sopan Santun kemandirian
Gizi dan keluarga Anti Korupsi : Transparan masyarakat untuk

Semakin Paham
22
Akan Pentingnya Akuntabilitas : Bertanggungjawab hidup sehat
Gizi WOG:
Berkolaborasi dengan dokter dan
perawat
6 Melakukan  Melihat data  Pemberian terapi Saya akan melihat perkembangan fisik, Dengan melakukan  Tepat
evaluasi perkembangan fisik gizi dan klinis dan biokimia dari pasien, saya konseling  Ramah
terhadap klinis dan biokimia yang perkembangan akan mengingatkan kembali pasien dan kesehatan maka
 Proaktif
asuhan gizi tercatat di rekam medis pasien dapat dinilai keluarga pasien tentang diet yang akan kegiatan ini akan

 Melaporkan hasil secara terukur dijalanin setelah keluar dari puskesmas sesuai dengan visi

kegiatan kepada Mentor (foto) rawat inap. Puskesmas


“Mewujudkan
Nilai ANEKA masyarakat
kecamatan Langsa
Akuntabilitas:Bertanggungjawab Timur yang Islami,
Anti Korupsi:Transparan Sehat dan Mandiri”
Etika Publik : Sopan Santun dan sesuai dengan
misi puskesmas no
1-4 yaitu,:
a. Mendorong
terwujudnya
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
b. Meningkatkan

23
derajat kesehatan
masyarakat
c. Meningkatkan
pelayanan
kesehatan yang
adil, bermutu,
merata dan
terjangkau
d. Meningkatkan
peran serta
masyarakat dalam
bidang kesehatan.
7 Kegiatan  Menimbang berat badan  Terlaksananya Saya akan menimbang berat badan, Kegiatan ini  Koordinasi
diluar anak sekolah kegiatan mengukur tinggi badan dan mendukung visi  Sopan dan Santun
Aktualisasi  Mengukur tinggi badan penimbangan berat memberikan konseling mengenai tablet dan misi organisasi
 Bertanggungjawab
anak sekolah badan, pengukuran tambah darah sebelum memberikannya yaitu.
 Kreatifitas
tinggi badan dan kepada anak sekolah. meningkatkan
 Pemberian tablet tambah
pemberian tablet Nilai ANEKA pelayanan
darah kepada anak
tambah darah Akuntabilitas : Intergritas kesehatan yang
sekolah
kepada anak Nasionalisme : Musyawarah adil, bermutu,
sekolah (foto) Etika Publik : Sopan Santun merata dan
Komitmen Mutu: Beroreintasi mutu terjangkau.
Anti Korupsi : Displin

24
No. Kegitan Aktualisasi Nov-2021
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Menemui atasan langsung untuk pelaksanaan

1 kegiatan
- Menjumpai atasan langsung di ruangan dengan
memberi salam terlebih dahulu.
- Melakukan konsultasi dengan atasan langsung
dan menyampaikan rencana kegiatan dengan
teratur
- Meminta izin terkait pelaksanaan rancangan
kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan
serta memohon izin kembali dengan
mengucapkan salam
Membuat leaflet mengenai penyakit yang sering
2 dijumpain di rawat jalan
- Mencari bahan untuk membuat leaflet.
- Menyusun rancangan leaflet semenarik
mungkin.
- Menujukkan kepada mentor tentang hasil
rancangan leaflet
- Mencetak leaflet dan memperbanyak leaflet

25
yang telah di rancang
3 Membuat video singkat mengenai penyakit yang sering
dijumpain di rawat jalan
- Mencari bahan untuk membuat video.
- Menyusun rancangan untuk membuat video
semenarik mungkin.
- Menujukkan kepada mentor tentang hasil
rancangan video
- Mengupload hasil video kedalam sosial media
Memberikan konsultasi gizi terhadap pasien dan
4 keluarganya
- Meminta arahan dan petunjuk kepada Rekan
Kerja
- Melakukan konsultasi gizi kepada pasien.
Melakukan koordinasi dengan Dokter dalam
melakukan Intervensi Gizi
5 - Koordinasi dengan dokter
- Mengunjungi pasien di ruang rawat inap dengan
tim kesehatan
Melakukan evaluasi terhadap asuhan gizi
6 - Melihat data perkembangan fisik klinis dan
biokimia yang tercatat di rekam medis

26
- Melaporkan hasil kegiatan kepada Mentor

7 Kegiatan diluar Aktualisasi


- Menimbang berat badan anak sekolah
- Mengukur tinggi badan anak sekolah
- Pemberian tablet tambah darah kepada anak
sekolah

Kegiatan 4.2 Jadwal Kegiatan Aktualisasi

27
28
BAB V
HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI

5.1 Menemui atasan langsung untuk pelaksanaan kegiatan


Jadwal kegiatan : 01 – 02 November 2021
1. Menjumpai atasan langsung di ruangan dengan memberi salam terlebih dahulu.

2. Melakukan konsultasi dengan atasan langsung dan menyampaikan rencana kegiatan

29
3. Meminta izin terkait pelaksanaan rancangan kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan

Nilai ANEKA
Akuntabilitas : Intergritas
Nasionalisme : Musyawarah
Etika Publik : Sopan Santun
Komitmen Mutu: Beroreintasi mutu
Anti Korupsi : Displin

30
5.2 Membuat leaflet mengenai penyakit yang sering dijumpain di rawat jalan
Jadwal Kegiatan : 02 – 05 November 2021
Tahap 1 : Mencari bahan untuk membuat leaflet

Tahap 2: Menyusun rancangan leaflet semenarik mungkin.

31
Tahap 3 : Menujukkan kepada mentor tentang hasil rancangan leaflet

Tahap 4 : Mencetak leaflet dan memperbanyak leaflet yang telah di rancang

Nilai ANEKA
Komitmen Mutu: efektif, dan efisien
Anti Korupsi: Transparan
Nasionalisme:Musyawarah
Akuntabilitas: Bertanggung jawab

32
5.3 Membuat video singkat mengenai penyakit yang sering dijumpain di rawat jalan
Jadwal kegiatan : 02-05 November 2021
Tahap 1. Mencari bahan untuk membuat video

Tahap 2. Menyusun rancangan untuk membuat video semenarik mungkin

33
Tahap 3. Menujukkan kepada mentor tentang hasil rancangan video

Tahap 4. Mengupload hasil video kedalam sosial media

Nilai ANEKA
Komitmen Mutu: efektifitas
Anti Korupsi: Mandiri
Nasionalisme:Musyawarah
Akuntabilitas: Bertanggung jawab

34
5.4 Memberikan konsultasi gizi terhadap pasien dan keluarganya
Jadwal kegiatan : 05 – 15 November 2021
Tahap 1. Meminta arahan dan petunjuk kepada Rekan Kerja

Tahap 2. Melakukan konsultasi gizi kepada pasien

Nilai ANEKA
Akuntabilitas: Akurat dan bertanggung jawab
Etika Publik : Sopan Santun
Anti Korupsi : Transparan
Nasionalisme: Kerjasama
Komitmen Mutu: Efektif dan efisien
35
5.5 Melakukan koordinasi dengan Dokter dalam melakukan Intervensi Gizi
Jadwal Kegiatan : 15 – 19 November 2021
Tahap 1. Koordinasi dengan dokter

Tahap 2. Mengunjungi pasien di ruang rawat inap dengan tim kesehatan

Nilai ANEKA
Akuntabilitas: Akurat dan bertanggung jawab
Etika Publik : Sopan Santun
Anti Korupsi : Transparan
Nasionalisme: Kerjasama
Komitmen Mutu: Efektif dan efisien
5.6 Melakukan evaluasi terhadap asuhan gizi
Jadwal kegiatan : 15 – 26 November 2021
36
Tahap 1. Melihat data perkembangan fisik klinis dan biokimia yang tercatat di rekam medis

Tahap 2. Melaporkan hasil kegiatan kepada Mentor

Nilai ANEKA
Komitmen Mutu: efektifitas
Anti Korupsi: Mandiri
Nasionalisme:Musyawarah
Akuntabilitas: Bertanggung jawab
5.7 Kegiatan diluar Aktualisasi
Tahap 1. Menimbang berat badan anak sekolah

37
Tahap 2. Mengukur tinggi badan anak sekolah

Tahap 3. Pemberian tablet tambah darah kepada anak sekolah

38
Nilai ANEKA
Akuntabilitas: Akurat dan bertanggung jawab
Etika Publik : Sopan Santun
Anti Korupsi : Transparan
Nasionalisme: Kerjasama
Komitmen Mutu: Efektif dan efisien

BAB VI
PENUTUP

39
5.1 Kesimpulan

Sistem pembelajaran pada Pelatihan Dasar (Latsar) menuntut setiap peserta latsar
untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Melalui proses aktualisasi ini,
seluruh nilai dasar akan melandasi pelaksanaan setiap kegiatan yang sudah dilaksanakan
dengan sebaik mungkin. Penulis sudah menemukan dan mengungkapkan beberapa isu dan
gagasan yang ada. Dan melaksanankan strategi-strategi dalam rangka mengurangi bahkan
menghilangkan hambatan yang ada sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan di instansi
masing-masing.
Pendidikan dan pelatihan dasar ini melalui proses internalisasi dan implementasi nilai-
nilai dasar profesi PNS dalam diri masing-masing peserta diklat. Peserta juga dapat
merasakan secara langsung manfaat dari tugas dan fungsi yang didasari dengan nilai-nilai
dasar profesi PNS sehingga dapat membentuk karakter PNS yang kuat yaitu; jujur, adil,
disiplin, berintegritas, berinovasi dan bertindak professional sebagai pelayan masyarakat.

5.2 Saran
1. Dalam pelaksanan Pendidikan dan pelatihan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar
profesi PNS sebaiknya menggunakan sistematika yang lebih baik lagi, baik dalam proses
internalisasi maupun implementasi di lapangan.
2. Pendidikan dan pelatihan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS perlu
dilakukan evaluasi dan upaya perbaikan terutama dalam penjad walan kegiatan dan
keefektifan waktu belajar.
3. Proses aktualisasi di lapangan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS
sebaiknya dilakukan pengawasan yang lebih baik lagi.
4. Proses aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS sebaiknya tidak hanya dilakukan oleh peserta
diklat saja, tetapi perlu pengawasan juga terhadap PNS yang sudah ada sebelumnya dalam
pelaksanaan nilai- nilai PNS.

DAFTAR PUSTAKA

40
1. BUKU PEDOMAN Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan
II Tahun 2021
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur SipilNegara.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Managemen Pegawai NegeriSipil.
4. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar
Calon Pegawai NegeriSipil.
5. NILAI – NILAI DASAR PNS : LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI edisi
revisi Jakarta April Tahun 2017
a. AKUNTABILITAS: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS LAN RI, edisi revisi Jakarta
April Tahun 2017
b. NASIONALISME: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS LAN RI, edisi revisi Jakarta
April Tahun 2017
c. ETIKA PUBLIK: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS LAN RI, edisi revisi Jakarta
April Tahun 2017
d. KOMITMEN MUTU: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS LAN RI, edisi revisi
Jakarta April Tahun 2017
e. ANTI KORUPSI: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS LAN RI, edisi revisi Jakarta
April Tahun 2017
6. KEDUDUKAN DAN PERAN PNS : LEMBAGA ADMINISTARASI NEGARA RI
edisi revisi Jakarta Februari Tahun 2017
a. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Manajemen Aparatur Sipil Negara. LANRI,
edisi revisi Jakarta Februari 2017.
b. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Pelayanan Publik. LANRI, edisi revisi Jakarta
Februari 2017.
c. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Whole of Goverment. LANRI, edisi revisi
Jakarta Februari 2017.
7. HABITUASI : LEMBAGA ADMINISTARASI NEGARA RI : Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III, Akuntabilitas edisi revisi Jakarta Desember Tahun
2014

KARTU BIMBINGAN AKTUALISASI COACH

41
Nama : Ellen Thalia Agustina Br Sinaga A. Md. Gz
NIP : 199611142020122008
Unit Kegiatan : UPTD Puskesmas Langsa Timur
Jabatan : Pelaksana Terampil - Nutrisionis
Isu : Belum maksimalnya pelayanan konseling gizi pada pasien rawat
inap di UPTD Puskesmas Langsa Timur
Gagasan : Optimalisasi pelayanan konseling gizi pada pasien rawat inap di
UPTD Puskesmas Langsa Timur

Kegiatan 1. Melakukan koordinasi dengan atasan langsung untuk pelaksanaan kegiatan


Penyelesaian Kegiatan Catatan Paraf
Coach Coach
1. Menjumpai atasan langsung di ruangan dengan memberi salam
terlebih dahulu.
2. Melakukan konsultasi dengan atasan langsung dan menyampaikan
rencana kegiatan dengan teratur
3. Meminta izin terkait pelaksanaan rancangan kegiatan aktualisasi
yang akan dilaksanakan serta memohon izin kembali dengan
mengucapkan salam

Kegiatan 2. Membuat leaflet mengenai penyakit yang sering dijumpain di rawat jalan
Penyelesaian Kegiatan Catatan Paraf
Coach Coach
1. Mencari bahan untuk membuat leaflet.
2. Menyusun rancangan leaflet semenarik mungkin.
3. Menujukkan kepada mentor tentang hasil rancangan leaflet
4. Mencetak leaflet dan memperbanyak leaflet yang telah di rancang.

Kegiatan 3. Membuat video singkat mengenai penyakit yang sering dijumpain di rawat jalan

42
Penyelesaian Kegiatan Catatan Paraf
Coach Coach
1. Mencari bahan untuk membuat video.
2. Menyusun rancangan untuk membuat video semenarik mungkin.
3. Menujukkan kepada mentor tentang hasil rancangan video
4. Mengupload hasil video kedalam sosial media

Kegiatan 4. Memberikan konsultasi gizi terhadap pasien dan keluarganya


Penyelesaian Kegiatan Catatan Paraf
Coach Coach
1. Meminta arahan dan petunjuk kepada Rekan Kerja
2. Melakukan konsultasi gizi kepada pasien.

Kegiatan 5. Melakukan koordinasi dengan Dokter dalam melakukan Intervensi Gizi


Penyelesaian Kegiatan Catatan Paraf
Coach Coach
1. Koordinasi dengan dokter
2. Mengunjungi pasien di ruang rawat inap dengan tim kesehatan

Kegiatan 6. Melakukan evaluasi terhadap asuhan gizi


Penyelesaian Kegiatan Catatan Paraf
Coach Coach
1. Melihat data perkembangan fisik klinis dan biokimia yang tercatat di
rekam medis
2. Melaporkan hasil kegiatan kepada Mentor

Kegiatan 7. Kegiatan diluar Aktualisasi

43
Penyelesaian Kegiatan Catatan Paraf
Coach Coach
1. Menimbang berat badan anak sekolah
2. Mengukur tinggi badan anak sekolah
3. Pemberian tablet tambah darah kepada anak sekolah

44
KARTU BIMBINGAN AKTUALISASI MENTOR

Nama : Ellen Thalia Agustina Br Sinaga A. Md. Gz


NIP : 199611142020122008
Unit Kegiatan : UPTD Puskesmas Langsa Timur
Jabatan : Pelaksana Terampil - Nutrisionis
Isu : Belum maksimalnya pelayanan konseling gizi pada pasien rawat
inap di UPTD Puskesmas Langsa Timur
Gagasan : Optimalisasi pelayanan konseling gizi pada pasien rawat inap di
UPTD Puskesmas Langsa Timur

Kegiatan 1. Melakukan koordinasi dengan atasan langsung untuk pelaksanaan kegiatan


Penyelesaian Kegiatan Catatan Paraf
Mentor Mentor
1. Menjumpai atasan langsung di ruangan dengan memberi salam
terlebih dahulu.
2. Melakukan konsultasi dengan atasan langsung dan menyampaikan
rencana kegiatan dengan teratur
3. Meminta izin terkait pelaksanaan rancangan kegiatan aktualisasi
yang akan dilaksanakan serta memohon izin kembali dengan
mengucapkan salam

Kegiatan 2. Membuat leaflet mengenai penyakit yang sering dijumpain di rawat jalan
Penyelesaian Kegiatan Catatan Paraf
Mentor Mentor
1. Mencari bahan untuk membuat leaflet.
2. Menyusun rancangan leaflet semenarik mungkin.
3. Menujukkan kepada mentor tentang hasil rancangan leaflet
4. Mencetak leaflet dan memperbanyak leaflet yang telah di rancang.

45
Kegiatan 3. Membuat video singkat mengenai penyakit yang sering dijumpain di rawat jalan
Penyelesaian Kegiatan Catatan Paraf
Mentor Mentor
1. Mencari bahan untuk membuat video.
2. Menyusun rancangan untuk membuat video semenarik mungkin.
3. Menujukkan kepada mentor tentang hasil rancangan video
4. Mengupload hasil video kedalam sosial media

Kegiatan 4. Memberikan konsultasi gizi terhadap pasien dan keluarganya


Penyelesaian Kegiatan Catatan Paraf
Mentor Mentor
1. Meminta arahan dan petunjuk kepada Rekan Kerja
2. Melakukan konsultasi gizi kepada pasien.

Kegiatan 5. Melakukan koordinasi dengan Dokter dalam melakukan Intervensi Gizi


Penyelesaian Kegiatan Catatan Paraf
Mentor Mentor
1. Koordinasi dengan dokter dan perawat
2. Mengunjungi pasien di ruang rawat inap dengan tim kesehatan

Kegiatan 6. Melakukan evaluasi terhadap asuhan gizi


Penyelesaian Kegiatan Catatan Paraf
Mentor Mentor
1. Melihat data perkembangan fisik klinis dan biokimia yang tercatat di
rekam medis
2. Melaporkan hasil kegiatan kepada Mentor

Kegiatan 7. Kegiatan diluar Aktualisasi

46
Penyelesaian Kegiatan Catatan Paraf
Mentor Mentor
4. Menimbang berat badan anak sekolah
5. Mengukur tinggi badan anak sekolah
6. Pemberian tablet tambah darah kepada anak sekolah

47

Anda mungkin juga menyukai