Anda di halaman 1dari 8

Lembaga politik di Indonesia

Indonesia adalah sebuah negara yang luas dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta
orang. Untuk menjaga kesejahtteraan penduduk diperlukan adanya wakil dari masyarakat yang
diberi wewenang dan kekuasaan untuk mengatur masyarakat agar berperilaku sesuai norma
yang berlaku. Keseluruhan aturan dan norma yang berkaitan dengan kekuasaan dinamakan
lembaga politik.

Lembaga politik berkaitan dengan :

1. Bentuk Negara
2. Bentuk pemerintahan
3. Bentuk kekuasaan
4. Sistem

Lembaga politik yang ada di Indonesia, diantaranya :

1) MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat)


Anggotanya terdiri dari anggota DPR dan DPD . Anggota tersebut dipilih melalui pemilihan
umum.
 Tugas dan kewenangan MPR :
-Mengubah dan menetapkan UUD
-Melantik Presiden dan Wakil Presiden
-Memberhentikan Presiden atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut UUD

2) DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)


DPR merupakan lembaga Negara yang anggotanya dipilih secara langsung oleh rakyat
melalui pemilihan umum. Lembaga ini ada di tingkat pusat dan tingkat daerah. Di tingkat
pusat disebut dengan DPR RI, sedangkan di tingkat daerah disebut dengan DPRD.
 Fungsi DPR :
1. Fungsi Legeslasi, yaitu membuat Undang-Undang
2. Fungsi Anggaran, yaitu menyusun dan menetapkan rancangan anggaran pendapatan
dan belanja Negara.
3. Fungsi Pengawasan, yaitu mengawasi jalannya pemerintahan

Hak DPR
 Hak Interpelasi, yaitu hak DPR untuk meminta keterangan kepada pemerintah
mengenai kebijakan pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak
luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
 Hak Angket, yaitu hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan
suatu Undang-Undang atau kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan hal
penting, strategis, dan berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara yang bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan.
 Hak Menyatakan Pendapat, DPR mempunyai hak menyatakan pendapat tentang
kebijakan pemerintah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di tanah air
maupun di dunia internasional.

3) DPD (Dewan Perwakilan Daerah)


DPD merupakan badan legeslatif ataupembuat UU di Indonesia, anggota DPD dipilih dari
setiap provinsi melalui pemilihan umum. Jumlah anggota DPD dari setiap provinsi yaitu 4
orang.
4) Presiden
Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan indonesia. Sebagai kepala
negara, Presiden adalah simbol resmi negara Indonesia di dunia. Sebagai kepala
pemerintahan, Presiden dibantu oleh wakil presiden dan menteri-menteri dalam kabinet,
memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah sehari-hari.
Presiden (dan Wakil Presiden) menjabat selama 5 tahun, dan sesudahnya dapat dipilih
kembali dalam jabatan yang sama untuk satu kali masa jabatan.
(a) Tugas Presiden Sebagai Kepala Negara
 Memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angakatan
Udara berdasarkan Uundang-undang Pasal 10
 Presiden memilih dan memutuskan pengangkatan duta dan konsul berdasarkan
Undang-undang Pasal 13 ayat 1
 Menerima dan menempatkan duta negara lain dengan memerhatikan pertimbangan
dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berdasarkan Undang-undang Pasal 13 ayat 1
(b) Tugas Presiden Sebagai Kepala Pemerintahan
 Memegang kekuasaan pemerintahan berdasarkan Undang-Undang Dasar Pasal 4 ayat 1
 Menetapkan peraturan pemerintahan untuk menjalankan Undang-Undang sebagaimana
mestinya berdasarkan Undang-undang Pasal  3 ayat 2
 Mengangkat dan memberhentikan para menteri berdasarkan Undang-undang Pasal 17
ayat 2
 Mengesahkan rancangan Undang-Undang yang telah disetujui bersama untuk menjadi
Undang-Undang, berdasarkan Undang-undang Pasal 2 ayat 4
 Merancang Undang-undang Anggran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang
kemudian diajukan presiden untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan
pertimbangan DPD, berdasarkan Undang-undang Pasal 23 ayat 2
 Meresmikan anggota BPK yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan
DPD, berdasarkan Undang-undang Pasal 23F ayat 1
 Memberikan persetujuan dan menetapkan Hakim Agung yang pencalonannya diusulkan
oleh komisi yudisial dan DPR, berdasarkan Undang-undang Pasal 24A ayat 3
 Mengangkat dan memberhentikan anggota yudisial dengan persetujuan DPR,
berdasarkan Undang-undang Pasal 24B ayat 3
 Menetapkan anggota hakim konstitusi di MK yang diajukan oleh MA, DPR, dan Presiden,
berdasarkan Undang-Undang Pasal 24C ayat 3
(c) Wewenang Presiden
 Berhak mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada DPR untuk akhirnya
ditindaklanjuti, berdasarkan Undang-Undang Pasal 5 ayat 1
 Dapat menyatakan perang,membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain
melalui persetujuan DPR, berdasarkan Undang-Undang Pasal 11 ayat 1
 Dapat membuat perjanjian internasional lainnya yang dapat menimbulkan akibat yang
luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara
dan/atau mengharuskan pembentukan dan perubahan UU dengan persetujuan DPR,
berdasarkan Undang-Undang Pasal 11 ayat 2
 Berwenang menyatakan keadaan bahaya yang syarat-syarat dan akibatnya dalam
keadaan bahaya telah ditetapkan dalam Undang-Undang, wewenang presiden 
berdasarkan Undang-Undang Pasal 12
 Berwenang memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan
Mahkamah Agung, berdasarkan Undang-Undang Pasal 14 ayat 1
 Berwenang memberi amnesti dan abolasi dengan memperhatikan pertimbangan DPR,
berdasarkan Undang-Undang Pasal 14 ayat 2
 Berwenang memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya yang telah diatur
dalam Undang-Undang, wewenang presiden berdasarkan Undang-Undang Pasal 15
 Membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan
pertimbangan kepada Presiden yang kemudian telah diatus dalam Undang-Undang,
wewenang presiden berdasarkan Undang-Undang Pasal 16

Sel
Pr esa
Mulai Pa Wak
esi i il Perio
Potret menjab rta
de me Pres de
at i iden
n nja
bat

Moha
mmad
Hatta
18 (1945–
Soekarn 12
Ag 1956)
o  Ma Non
ust
1 (1901– ret Part
us
1970)  19 isan
19
67
45 1

2 12 27 Gol
Soeharto
Ma Ma ong Lowon
(Penjaba
an g
t ret ret
Kar
Presiden) 19 19
[5] ya
67 68
Soeharto  27 23
Ma Ma
(1921– ret ret 2
2008)  19 19
68 73
23 22
Ma Ma Hamen
gkubu
ret ret 3
wana
19 19 IX
73 78
22 10 Adam 4
Malik
Ma Ma
ret ret
19 19
78 83
10 10
Ma Ma Umar
Wiraha
ret ret 5
dikusu
19 19 mah
83 88
10 10
Ma Ma
Sudhar
ret ret 6
mono
19 19
88 93
10 10
Ma Ma Try
ret ret Sutrisn 7
19 19 o
93 98
10 21
Ma Me B. J.
ret i Habibi
19 19 e
98 98
8
(1
B. J. 20 9
Habibie  21 Ok Gol 9
(1936– Me ong 7)
to Lowon
3 2019)  i an
ber g
199 Kar
8 19 ya
99
Abdurra Part
hman 20 ai
Wahid  Ok 23 Keb Mega
(1940– tob Juli ang wati
4
2009)  er 20 kita Soekar
19 01 n noputri
Ban
99
gsa 9
(1
9
Part 9
ai 9)
20 De
Megawa
23 Ok mok
ti
rasi
Soekarn Juli to Hamza
5 Indo
oputri 20 ber h Haz
nesi
(1946–)  01 20 a
04 Perj
uan
gan

20 20 1
Okt Ok 0
obe to Jusuf (2
Susilo r ber Kalla 0
Bamban 200 20 Part 0
g 4 ai 4)
09
6 Yudhoyo De
no  20 20 mok 1
(1949–)  Okt Ok rat 1
obe to Boedio (2
r ber no 0
200 20 0
9 9)
14

20 20 Part 1
Joko Ok
Okt ai 2
Widodo  obe to De Jusuf (2
7 (1961–) 
r ber mok Kalla 0
201 20 rasi 1
4 Indo 4)
19
20
nesi
Okt Pet
a
obe ah Ma'ruf
Perj
r an Amin
uan
201 a
gan
9

5) Wakil Presiden
Wakil Presiden adalah pembantu kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan Indonesia yang bersifat luar biasa dan istimewa. Sebagai pembantu kepala
negara, Wakil Presiden adalah simbol resmi negara Indonesia di dunia yang kualitas
tindakannya sama dengan kualitas tindakan seorang presiden sebagai kepala negara. Sebagai
pembantu kepala pemerintahan, Wakil Presiden adalah pembantu presiden yang kualitas
bantuannya di atas bantuan yang diberikan oleh Menteri, memegang
kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah sehari-hari yang
didelegasikan kepadanya. Wakil Presiden menjabat selama 5 tahun, dan sesudahnya dapat
dipilih kembali dalam jabatan yang sama untuk satu kali masa jabatan.

6) Kekuasaan Kehakiman
Kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila, demi
terselenggaranya Negara Hukum Republik Indonesia.
 Penyelenggara kekuasaan kehakiman
1. Mahkamah Agung
Merupakan pengadilan negara tertinggi dari keempat lingkungan peradilan
Kewenangan:
- mengadili pada tingkat kasasi terhadap putusan yang diberikan pada
tingkat terakhir oleh semua pengadilan di semua lingkungan peradilan
yang berada di bawah Mahkamah agung;
- menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang
terhadap undang-undang;
- dan kewenangan lainnya yang diberikan undang-undang
- penyataan tidak berlaku peraturan perundang-undangan sebagai hasil
pengujian dapat diambil baik dalam pemeriksaan tingkat kasasi maupun
berdasarkan permohonan langsung kepada Mahkamah Agung.
- Mahkamah Agung melakukan pengawasan tertinggi atas perbuatan
pengadilan dalam lingkungan peradilan yang berada di bawahnya
berdasarkan ketentuan undangundang
2. Badan peradilan di bawahnya:
- peradilan umum
- peradilan agama
- peradilan militer
- peradilan tata usaha negara
3. Mahkamah Konstitusi
Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final
untuk:
1. menguji undang-undang terhadap Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945;
2. memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh
Undang- Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
3. memutus pembubaran partai politik; dan
4. memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.

Mahkamah Konstitusi memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau
Wakil Presiden diduga telah melakukan pelanggaran hukum:

 penghianatan terhadap negara,


 korupsi,
 penyuapan,
 tindak pidana berat lainnya atau
 perbuatan tercela, dan/atau
 tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden.

Anda mungkin juga menyukai