Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti seminar Usulan Penelitian
Skripsi Pada Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Raja Haji
DISUSUN OLEH:
NIM : 16101018
TANJUNGPINANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan amanat Negara. Hal ini terdapat dalam Undang Undang Dasar 1945 Pasal
28 huruf H ayat (1). Hal tersebut menunjukkan bahwa kesehatan merupakan salah
satu tujuan Negara yang harus di laksanakan supaya masyarakat selalu dalam
keadaan sehat, Maka dengan itu pemerintah dengan senantiasa berusaha dengan
adalah ”indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur.” Untuk mewujudkan visi
bangsa yang berdaya saing, salah satu tugas Negara yaitu dengan mengedepankan
1
masyarakat yang setinggi-tingginya, pembangunan kesehatan harus diarahkan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang.
Kelurahan Siaga Aktif yang tujuannya dalam beberapa aspek salah satunya
bergerak didalam aspek kesehatan. Dijelaskan bahwa Desa Siaga merupakan desa
mengatasi masalah dan ancaman kesehatan baik itu kesehatan diri sendiri maupun
Desa (Poskesdes) atau sarana kesehatan yang ada di wilayah tersebut seperti,
Desa atau Kelurahan Siaga Aktif memiliki kriteria dan tingkatan yang perlu
dicapai, pentahapan dari Desa Siaga Aktif terdiri dari Pratama, Madya, Purnama
dan Mandiri. Semakin tinggi tingkatan Desa Siaga aktif di suatu desa maka
2
Dimana kriteria dan tingkatan ini di ukur dari beberapa aspek yang di mana
1529/MENKES/SK/X/2010 yaitu
Aktif.
f. Peran aktif masyarakat dan peran aktif dari ormas dalam kegiatan Desa
Untuk itu perlu diketahui, Desa dan kelurahan siaga aktif mempunyai bentuk,
dimana:
memberikan pelayanan setiap hari melalui pos kesehatan desa (pokesdes) atau
3
masyrakat pembantu (pustu), pusat kesehatan masyarakat (pukesmas), atau
kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan, dan perilaku), kedaruratan kesehatan
Berdasarkan uraian diatas maka desa dan kelurahan siaga. aktif memiliki tiga
serta penyehatan lingkungan, (3) prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
bersih dan sehat yang telah di jelaskan contohnya, masih terdapatnya warga yang
mencuci tangan menggunakan sabun, dan ini merupakan masalah yang harus di
atasi, apa bila terus berlanjut ini bisa menjadi kebiasaan buruk masyarakat yang
yang terjadi.
4
Sebenarnya jika membahas masalah Pengembangan Program Desa Siaga,
telah di lakukan pada penelitian terdahulu dan jurnal, walau tidak menjadi
masalah utama dalam penelitian ini namun analisis hasil penelitian terdahulu ini
dapat menjadi gambaran seperti apa Pengembangan Program Desa Siaga itu.
Universitas Jember (UNEJ), evaluasi program Desa Siaga di desa Kemuning Lor
Anambas melalui Dinas Kesehatan memiliki tugas dan tanggung jawab dalam
5
menentukan arah dan kebijakan dalam mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya. Program desa siaga sendiri di ketahui di miliki oleh kader
tahun 2009 tentang kesehatan pasal 17 ayat (1) menyebutkan bahwa pemerintah
Berikut ini capaian desa dan kelurahan desa siaga aktif Kabupaten Anambas
Table 1.1
Capaian Desa Dan Kelurahan Siaga Aktif
Kabupaten Anambas Tahun 2016-2019
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI DESA
2016 41 13 0 0 54
2017 40 14 0 0 54
2018 42 12 0 0 54
2019 42 12 0 0 54
Pada table 1.1 di atas menunjukan bahwa terjadinya sedikit perubahan status
kemudian pada tahun 2017 terjadi sedikit peningkatan pada pertahapan madya
yang mana hanya 1 desa yang mengalami peningkatan, akan tetapi pada tahun
2018 terjadinya penurun pada pentahapan madya, yang mana tahun sebelumnya
14 desa turun menjadi 12 desa, dan pada tahun 2019 masih sama tahun
sebelumnya tidak adanya penurunan dan peningkatan pada tahun itu sehingga
dapat di nyatakatan selama 4 tahun terakhir desa dan kelurahan siaga aktif pada
Table 1.2
JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
TAHUN 2019
KABUPATEN/ DESA/KELURAHAN SIAGA
NO
KOTA PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH
1 Karimun 35 24 6 3 71
2 Bintan 0 6 17 28 51
3 Natuna 35 40 1 0 76
4 Lingga 42 31 9 0 82
5 Batam 32 35 9 1 77
6 Tanjungpinang 0 9 9 0 18
7 Kep. Anambas 42 12 0 0 54
JUMLAH (PROVINSI) 186 157 54 32 429
status desa siaga aktif dari peringkat madya ke puranama dari beberapa desa di
masing- masing kabupaten, bahkan ada beberapa kabupaten yang pringkat desa
Peneliti mengambil satu wilayah desa di Kecamatan Siantan yaitu Desa pesisir
7
perubahan atau peningkatan tahapan pengembangan Desa Siaga aktif, diketahui
sejak tahun 2015 Kepala Desa Pesisir Timur telah menetapkan dan mengangkat
kader desa siaga aktif, dan pada tahun 2016 desa siaga di Desa pesisir Timur
berikutnya hingga pada tahun 2019 atau 3 tahun terakhir Desa pesisir Timur
masih menduduki pentahapan Madya, Padahal Desa pesisir Timur dari desa
lainnya merupakan desa yang cukup dekat dengan pusat pemerintahan dan pusat
fasilitas kesehatan di Desa pesisir Timur yang di sediakan dan oleh pemerintah
setempat, sehingga Desa pesisir Timur lebih mudah untuk naik ke tahapan
berikutnya
Dan juga bisa dikatan desa siaga aktif di Desa pesisir Timur yang berstatus
posyandu lansia, senam sehat dan penanaman TOGA dan sudah tersedianya
posyandu dan tenaga kesehatan bidan 1 dan 1 perawat desa, namun Desa pesisir
beberapa komponen dari desa siaga di Desa Pesisir Timur yang telah di
kegiatan kader dan masyarakat dan komponen yang belum terlaksana secara
8
maksimal yaitu Prilaku Hidup Bersih dan Sehat yang belum di terapkan oleh
peneliti ingin mengetahui dan mengkaji serta melakukan penelitian lebih lanjut
ANAMBAS”.
B. Perumusan Masalah
Program Desa Siaga aktif adalah Program kesehatan yang di bentuk oleh
pemerintah guna untuk meningkatkan kesehatan masyarakat desa, Desa siaga aktif
kepada masyarakat dan keberhasilan dari program desa siaga aktif dapat dinilai
Desa siaga aktif di Desa pesisir Timur diketahui sudah berjalan selama 4 tahun
akan tetapi selama 4 tahun desa siaga aktif di Desa pesisir Timur tidak mengalami
peningkatan atau naik status, padahal fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan
sudah terpenuhi dan dekatnya jarak antara Desa pesisir Timur dengan pusat
Siaga Aktif Di Desa Pesisr Timur untuk naik peringkat dan status.
desa siaga aktif di Desa pesisir timur,serta mencari tahu apa saja kendala-kendala
yang mengakibatkan desa siaga aktif di Desa pesisir Timur tidak mengalami
9
peningkatan status, sedangkan perumusan masalah yang ditarik adalah :
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
yang sama.
penelitian selanjutnya.
D. Kerangka Teori
1. Administrasi Publik
10
Menurut Woodrow Wilson (Syafri, 2012 : 21) mengemukakan bahwa
publik adalah proses dimana sumber daya dan personel publik diorganisir dan
publik.
11
Menurut John M. Pfiffner dan Robert V. Presthus (Syafiie, 2010 :23-24)
menyatakan bahwa:
diterapkan oleh para administrator agar memberikan output nyata dari sebuah
kelompok sasaran (large group). Program Desa Siaga adalah suatu program
12
yang memiliki ekspektasi dan goal untuk mencapai suatu kondisi masyarakat
2. Kebijakan Publik
Tahir (2014: 20) mengatakan bahwa kebijakan adalah :“Alat atau cara
13
Gambar l.l
Heglo ini selanjutnya diuraikan oleh Jones dalam kaitannya dengan beberapa
isi dari kebijakan itu. Isi yang pertama adalah tujuan yang dimaksud adalah
suatu keputusan dan tindakan yang dibuat oleh badan yang berwenang atau
14
kesehatan, pendidikan, kesejahteraan masyarakat, kriminalitas, perkotaan dan
lain-lain.”
the government choose to do or not to do” (kebijakan publik adalah apa pun
3. Evaluasi Kebijakan
terhadap kebaikan, kelayakan dan nilai administrasi, output dan outcome dari
15
Evaluasi menurut Dunn dikutif oleh Riant Nugroho (2014:181) dalam
pada aplikasi beberapa skala nilai terhadap hasil kebijakan dan program.
lainnya. Dalam arti yang lebih spesifik, evaluasi berkenaan dengan produksi
sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan
Evaluasi pada dasarnya dilakukan ketika ada keluaran kebijakan atau program
16
sedang berjalan dan kesesuainnya dengan tujuan-tujuan yang hendak dicapai
secara luas atau umum keefektifan program-program negara baik itu dua atau
terhadap kebijakan yang telah dijalankan. Hal yang dinilai adalah isi,
bahwa :
dan tugas kedua adalah menilai suatu apakah kebijakan tersebut berjalan
dan berapa jumlahnya? dan lain-lain, maka dengan evaluasi tipe seperti
18
Sementara Itu Bangham dan Felbinger dalam Lester & Steward, 2000
2. Evaluasi impak, yang memberikan fokus kepada hasil akhir dari suatu
kebijakan
informasi mengenai nilai dan manfaat hasil kebijakan. Yang memiliki kriteria-
a. Efektivitas (effectiveness)
Yakni suatu kriteria untuk menseleksi berbagai alternatif untuk di
jadikan rekomendasi didasarkan pertimbangan apakah alternatif yang
di rekomendasikan tersebut memberikan hasil (akibat) yang maksimal
lepas dari pertimbangan efesien.
b. Efesiensi (efficiency)
Yakni suatu kriteria untuk menseleksi berbagai alternatif untuk di
jadikan rekomendasi yang di dasarkan pertimbangan apakah alternatif
yang di rekomendasikan tersebut mebuahkan hasil yang rasio
efektifitas-biayanya lebih tinggi dari batas tertentu (efesiensi
marginal).
c. Kecukupan
19
Yakni kriteria yang digunakan untuk mengseleksi sejumlah alternative
untuk dijadikan rekomendasi dengan melihat seberapa jauh alternatif
tersebut dapat memenuhi suatu tingkat kebutuhan yang di
permasalahkan.
d. Perataan
Yakni suatu kreteria untuk mengseleksi sejumlah alternatif untuk
dijadikan rekomendasi di dasarkan pada pertimbangan apakah
alternative rekomendasi tersebut menghasilkan lebih banyak distribusi
yang adil dan wajar terhadap risorsis yang ada dalam masyarakat.
Termasuk dalam kriteria untuk perataan sosial.
e. Responsitivitas (responsiveness)
Yakni kreteria yang mencari hasil dari kebijakan,apakah kebijakan
tersebut memuaskan kebutuhan oleh publik.
f. ketepatan (appropriateness)
Yakni kreteria yang Ingin melihat tujuan yang di inginkan benar-benar
berguna dan bernilai.
4. Evaluasi Program
dan dampak. Dalam hal ini evaluasi kebijkan dipandang sebagai suatu
tahap akhir saja, melainkan dilakukan pada saat seluruh proses kebijakan.
kegiatan yang fungsional yaitu kegiatan yang tidak hanya dilakukan pada
tahap akhir saja namun pada semua proses kebijakan publik mulai dari
adalah kegiatan penilaian kebijakan yang bertujuan untuk melihat apa yang
dengan segala macam pedoman yang canggih. Sedangkan dilihat dari aspek
efektif atau tidak, memberikan dampak positif yang lebih besar dari dampak
tiga pengertian, yaitu (1) evaluasi awal, yaitu dari proses perumusan kebijakan
adalah suatu proses yang teratur dan sistematis dalam membandingkan hasil
yang dicapai dengan tolak ukur atau kriteria yang telah ditetapkan kemudian
21
dibuat suatu kesimpulan dan penyusunan saran pada setiap tahap dari
pelaksanaan program.
mengevaluasi suatu program oleh seorang evaluator setidaknya ada tiga hal
yang dapat dilakukan oleh seorang evaluator. Ketiga hal tersebut ialah :
22
Dalam Skripsi Tiara Rizki, Suci ( 2019 ) model evaluasi CIPP yang
para pengambil keputusan. Model evaluasi CIPP ini terdiri dari 4 huruf yang
23
sewajarnya jika kebijakan publik yang telah dibuat dan dilaksanakan lalu
akan efektifitas strategi yang digunakan dalam upaya mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, dan data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut akan
tahap akhirnya saja. Artinya dalam menetapkan dan membuat estimasi atas
akibat. Dalam hal ini evaluasi proses meneliti dan menilai apakah target
25
populasi yang akan direncanakan telah dilayani, evaluasi ini juga menilai
yang direncanakan.
kebijakan. Apabila suatu program tidak sievaluasi maka tidak dapat diketahui
bagi pengambilan keputusan dan kebijakan dan lanjutan dari program, karena
dari masukan hasil evaluasi program itulah para pengambil keputusan akan
menetukan tindak lanjut dari program yang sedang atau telah dilaksanakan.
Wujud dari hasil evaluasi adalah sebuah rekomendasi dari evaluator untuk
bahwa program tersebut tidak ada manfaatnya atau tidak dapat terlaksana
26
yang kurang sesuai dengan harapan (terdapat kesalahan tapi hanya sedikit. 3)
segala sesuatu sudah berjalan sesuai dengan harapan dan memberikan hasil
program tersebut berhasil dengan baik jika dilaksanakan lagi ditempat dan
waktu lain.”
tepat dalam mengambil sebuah keputusan. Ada dua istilah dalam pengertian
program yaitu pengertian secara umum dan khusus. Menurut pengertian secara
27
E. Konsep Operasional
dunia teori dengan observasi, antara abstraksi dan realita. Sedangkan definisi
dan merupakan kriteria yang bisa diuji secara empiris. Dengan ini kita dapat
(Pasolong, 2013:77-78).
sesuatu. Selain dari itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai proses
kabupaten Anambas.
28
Serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
tersebut bertujuan agar program yang akan dilaksanakan dapat berjalan sesuai
kabupaten Anambas
kabupaten Anambas
Pesisir Timur.
29
b. Hambatan-hambatan yang timbul dalam pelaksanaan program
Pesisir Timur.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
30
yang diperoleh secara mendalam dan menyeluruh dengan harapan dapat
2. Lokasi Penelitian
Siantan. Dimana Desa Pesisir Timur merupakan salah satu desa yang
Anambas.
a. Populasi
31
masyarakat desa 9, masyarakat desa 834 Dengan total seluruh
b. Sampel
adalah :
32
pengawai Dinas Kesehatan,1 orang pegawai Puskesmas dan 1
orang perawat Desa Pesisir Timur, 2 orang kader desa siaga aktif
sebanyak 10 informan.
a. Data primer
observasi.
b. Data Skunder
Siaga Aktif.
33
5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
a. Observasi
kegiatan dan segala apapun yang terkait dengan penelitian ini dan
b. Wawancara
34
menemukan masalah yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti
ditanyakan..
c. Dokumentasi
6. Analisia Data
35
antara hasil wawancara dengan kenyataan di lapangan serta menyimpulkan
a. Reduksi data
selesai disusun.
b. Sajian data
c. Penarikan simpulan
G. Sistematika Penulisan
36
BAB I PENDAHULUAN
KABUPATEN ANAMBAS.
Pada bab ini berisi gambaran dan data-data atau informasi yang
BAB IV PENUTUP
37
BAB II
Menurut catatan dari sejarah cerita masa lalu yang merupakan awal
perkembangan Desa Pesisir Timur sebagai Wilayah yang dihuni orang sampai
saat ini Fakta Sejarah membuktikan dengan adanya sebuah Gunung Awang yang
sampai Saat ini terkenal dengan sebutan Dusun Cine, dimana Gunung dan Sungai
ini pada Tahun 1911 datang suku Cina yang bermukim disana, Akhirnya menetap
mereka.
Riwayat lain tentang Desa Pesisir Timur Melayu, yaitu memang pada awal
mula masuk orang beragama Islam yang diketahui sampai saat ini sebagai suku
Lanun dan Akhir berkembang terus, sampai saat ini dikenal dengan suku melayu
Asli, ini terjadi diperkirakan pada Tahun 1905, karena Saksi sejarah sampai saat
Desa Pesisir Timur terdiri dari daerah daratan tinggi yang berada dalam satu
Masyarakat semuanya berada pada pesisir pantai atau lereng bukit. Desa Pesisir
Timur pada mulanya termasuk atau bagian dari wilayah Pemerintah Kelurahan
Desa,terbukti dengan perjuangan dan kerja masyarakat, Tokoh Toga, Desa Pesisir
Timur untuk menjadi sebuah Desa sendiri yang di sahkan perda Pemekaran Desa
38
pada tahun 2012 terjadilah Pemekaran dimana Desa Pesisir Timur adalah bagian
ditunjuknya Pjs. Kepala Desa yang bernama Bapak Saparuudin S.Pd Kemudian
dipimpin oleh Kepala terpilih Prode 2013 – 2018 yaitu Ibu Masyithah dan
sekarang kepala Desa Terpilih Preode 2018 – 2024 adalah Bapak Sabli yang
terdiri dari 2 (Dua) Kadus, 4 (Empat) RW, dan 8 (Delapan) RT, dengan
berbatasan wilayah:
sebagai berikut :
Tabel II.1
Jumlah Penduduk Desa Pesisit Timur
Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah
1 Laki-Laki 491
2 Perempuan 369
Total 860
Sumber : Kantor Desa Pesisir Timur Kecamatan Siantan , 2020
Dari table diatas II.1 diatas, Terlihat jumlah penduduk Desa pesisir Timur
sebanyak 860 jiwa di mana didominasi dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak
491 jiwa, sedangkan perempuan sebanyak 369 jiwa. hal ini menunjukkan bahwa
39
kegiatan pengembangan Desa Siaga aktif di Desa pesisir Timur akan banyak
pendidikan
Tabel II.2
Jumlah Penduduk Desa Pesisir Timur Berdasarkan Jenis
Pendidikan
Dari tabel II.2 terlihat tingkat pendidikan penduduk di Desa pesisir Timur
sangat rendah di mana jumlah tingkat pendidikan tidak atau belum sekolah
sebanyak 269 jiwa, belum tamat SD sebanyak 210 jiwa, tamatan SD sebanyak 231
jiwa, SLTPA atau sederajat sebanyak 84 jiwa, SLTA atau sederajat sebanyak 38
jiwa. hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan sangat penting di mana
yang akan diberikan kepada masyarakat tentang pengembangan Desa Siaga aktif
40
3. Jumlah Penduduk Desa Pesisir Timur Berdasarkan Jenis Mata Pencaharian
Tabel II.3
Jumlah Penduduk Desa Pesisir Timur
Berdasarkan Jenis Mata Pencaharian
Pada tabel II.3 dapat dilihat penduduk Desa pesisir Timur berdasarkan jenis
mata pencaharian terbanyak adalah penduduk yang belum atau tidak bekerja
sebanyak 270 jiwa, dan mengurus rumah tangga sebanyak 243 jiwa, sedangkan
sebagai nelayan sebanyak 106 jiwa, sehingga hal ini menunjukkan adanya
41
kegiatan pada mata pencaharian yang dilakukan oleh masyarakat desa pesisir
mengatur sebagai sektor dan pelayanan masyarakat. Berikut ini adalah struktur
organisasi pemerintahan Desa pesisir Timur dapat dilihat pada bagian bawah ini:
Bagan I
Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Pesisir Timur
KEPALA DESA
SEKRETARIS DESA
Dari bagan tersebut adanya tugas dan tanggung jawab oleh Pemerintah Desa
Pesisir Timur Dalam proses pengembangan Desa Siaga aktif, sehingga Desa
Siaga aktif.
jaraknya dengan Desa Pesisir Timur cukup jauh maka dibutuhkannya transportasi
42
kesehatan yang memadai sehingga apabila terdapat pasien yang membutuhkan
Adapun struktur organisasi UPH Puskesmas tarempa, dapat dilihat pada bagan
di bawah ini :
43
Bagan II
Struktur Organisasi UPT Puskesmas Kecamatan Siantan
44
Dari bagan di atas Adapun bagian yang melaksanakan tugas dalam
pelaksanaan siaga aktif di kecamatan Siantan yakni bagian promosi kesehatan dan
Timur
kesehatan yang merupakan hal penting dalam menjalani pelaksanaan Desa Siaga
aktif di Desa Pesisir Timur. Maka berikut ini jumlah Fasilitas Kesehatan Desa
Tabel II.4
Jumlah Fasilitas Kesehatan Desa Pesisir Timur
pesisir Timur masih sedikit dimana terdapat 1 polindes, satu posyandu dan 1
Pustu dan tidak memiliki Balai Pengobatan, hal tersebut menunjukkan bahwa
dengan adanya fasilitas kesehatan yang memadai akan dapat membantu jalannya
Siantan.
45
Berikut ini jumlah tenaga kesehatan Desa Pesisir Timur yang dapat dilihat
dibawah ini :
Tabel II.5
Jumlah Tenaga Kesehatan Desa Pesisir Timur
Berdasarkan pada tabel jumlah tenaga kesehatan di Desa Pesisir Timur sudah
cukup di mana terdapat bidan sebanyak 1 orang, perawat sebanyak 1 orang, dan
tidak memiliki dokter umum dokter gizi dan dokter spesialis, hal ini menunjukkan
bahwa tenaga kesehatan di Desa Pesisir Timur sudah cukup dan dapat memenuhi
kebutuhan dalam pelayanan kesehatan Dasar dalam Pelaksanaan desa siaga aktif.
1. Dasar Hukum
Kesehatan
46
d. Surat Keputusan Kepala Desa Pesisir Timur Nomor 16/SK-DS/DPT/01/2019
Timur.
a. Tujuan Umum
kesehetannya meningkat.
b. Tujuan Khusus
lingkungan.
47
5) Meningkatkan ketersediaan sumber daya manusia, dana maupun
48
2) Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan UKBM
kesehatan masyarakat.
respon cepat.
kesehatan,
d) pelaporan kematian.
49
b) promosi kesehatan dan bimbingan mengatasi masalah kesehatan akibat
pengungsian)
50
a) Melaporkan segera kepada kader/ petugas kesehatan, jika mengetahui
menular.
terhadap Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang tetcermin dari keberadaan
penyehatan lingkungan.
51
e) Tercakupnya (terakomodasikannya) pendanaan untuk pengembangan Desa
berjalan.
anggaran pembangunan desa atau kelurahan tetapi belum ada sumber dana
lainnya.
f) Ada peran aktif dari masyarakat namun belum ada peran aktif organisasi
52
g) Belum memiliki peraturan di tingkat desa atau kelurahan yang melandasi
Siaga Aktif dalam anggaran pembangunan desa atau kelurahan serta satu
f) Sudah ada peran aktif masyarakat dan peran aktif dari satu ormas dalam
belum direalisasikan.
3) Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Purnama, yaitu desa dan kelurahan yang:
53
a) Sudah memiliki Forum Masyarakat Desa dan Kelurahan yang berjalan
f) Sudah ada peran aktif masyarakat dan peran aktif dari dua ormas dalam
54
d) Sudah memiliki Posyandu dan lebih dari 4 (empat) UKBM lainnya yang
f) Sudah ada peran aktif masyarakat dan peran aktif lebih dari dua ormas
dilandasi minimal oleh Peraturan Kepala Desa yang tidak boleh bertentangan
kebijakan atau peraturan yang ditetapkan oleh bupati atau walikota, berdasarkan
Siaga aktif yang beranggotakan 10 orang yang dari unsur masyarakat yang terdiri
dari ketua wakil serta anggota kader Desa Siaga aktif, kader Desa Siaga aktif
sendiri diketahui mulai dibentuk pada awal pembentukan desa yaitu pada akhir
tahun 2015 di awal pembentukan kader para anggota kader tidak sebanyak ini dan
55
dengan kegiatan yang tidak terlalu banyak dikarenakan Fasilitas yang yang belum
memadai pada saat itu, Pada tahun 2019 di mana tahun tersebut Desa Siaga aktif
di Desa Pesisir Timur telah berada di peringkat Madya fasilitas kesehatan telah
seperti perawatan lansia, ibu hamil, gizi anak dan pelayanan kesehatan dasar.
56
BAB III
A. Karakteristik Informan
lapangan.
desa siaga aktif di Desa Pesisir Timur kabupaten kepulauan anambas, maka
penelitian yang diantaranya terdiri dari Jenis Kelamin, Tingkat Usia, dan Tingkat
signifikan untuk hasil sebuah penelitian karena memiliki persepsi yang berbeda,
57
Tabel III.1
Karakteristik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin
Frekwensi Persentase
No JenisKelamin
(Orang) (%)
1 Laki – laki 5 50
2 Perempuan 5 50
Jumlah 10 100
Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa perolehan data dari hasil
informan laki-laki berjumlah 5 orang atau 50% dan perempuan berjumlah 5 orang
atau 50 %. Dari data diatas dapat dilihat bahwasanya informan laki – laki dan
perempuan diambil sama banyak karna informan tersebut dipilih sesuai dengan
Usia sering kali menjadi penentu atas tindakan atau keputusan ataupun
mengarah lebih baik jika diiringi dengan pengalaman dan rasa tanggungjawab
58
berdasarkan tingkat usia terdapat dalam pemaparan yang telah diuraikan dalam
Tabel III.2
Karakteristik Informan Berdasarkan Usia
Frekwensi Persentase
No Usia
(Orang) (%)
1 21-25 3 30
2 36-45 3 30
3 45-55 4 40
Jumlah 10 100
Sumber : Data Olahan Juli 2021
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Informan berusia 21-25 tahun
3 orang atau 30 % dan informan berusia 45-55 tahun sebanyak 4 orang atau 40 %.
Maka dapat disimpulkan informan dalam penelitian ini terbanyak pada usia 45-55
yang diberikannya
bagi kemajuan diri seorang hal ini bertujuan untuk melihat sejauh mana ilmu yang
di peroleh orang tersebut. Disisi lain pendidikan juga sebagai salah satu usaha
No Informan Persentase
Tingkat Pendidikan
(Orang) (%)
1 SLTA 7 70
2 Diploma/3 1 10
3 Strata 1 2 20
4 Strata 2 0 0
Jumlah 10 100%
Sumber Data : Data Hasil Olahan Juli 2021
orang, diploma/3 1 orang orang dan S1 2 orang, strata 2 tidak ada Dari data
berjumlah 7 orang.
Informan pada penelitian ini juga memiliki karakteristik yang berbeda dari
segi pangkat pada pegawai kantor Desa Pesisir Timur dan Instansi lainnya.
60
Tabel III.4
Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan
1 Dinas/instansi Pekerja 3 30 %
3 KPM Perkerja 2 20 %
4 Masyarakat Perekrja 3 30 %
Jumlah 10 100%
Sumber : Data Olahan 2021
yaitu Kabid Desa siaga aktif diPuskesmas Tarempa 1 orang, sedangkan Kabid
perawat Desa Pesisir Timur, 1 orang kepala Desa dan 1 orang anggota BPD, serta
ingin melihat apakah program ini sudah terealisasi dengan baik atau belum
Untuk mengetahui hasil dari program yang telah di jalankan Kader Desa
1. Evaluasi konteks
kebutuhan yang akan dicapai oleh program dan merumuskan tujuan program.
dirumuskan secara jelas dan spesifik atau tidak. Evaluasi ini untuk mengukur
62
program yang akan dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan yang ditetapkan
dan direncanakan.
Undang Undang Dasar 1945 Pasal 28 huruf H ayat (1). Hal tersebut
dari salah satu tujuan Negara ini harus direalisasikan dengan baik, karena
apabila masalah kesehatan ini tidak berjalan dengan baik maka bisa
MAKMUR.”
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Maka
63
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Kota. Salah satu dari antara sejumlah urusan wajib tersebut
Pemerintah Kota.
Kabupaten dan kota. Pengembangan desa dan kelurahan siaga aktif pada
desa siaga aktif di anambas masih belum ada. Pengembangan desa siaga
aktif harus tercakup dalam rencana pembangunan desa baik dalam rencana
64
pengembangan desa (musrembangdes). sedangkan kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
sarana kesehatan.
nomor nomor 7 tahun 2020 tentang pengangkatan kader desa siaga aktif di
Desa Pesisir Timur dan juga Peneliti mendapati beberapa dokumentasi dan
melihat bahwa perencanaan benar dilakukan oleh Kepala desa serta KPM
siaga aktif yang mana untuk menentukan tujuan kegiatan harus melalui
setiap program yang dibuat pasti ada tujuan yang harus dan akan
oleh setiap instansi. Maka dari itu tentunya pasti ada tujuan yang telah di
66
Untuk mengetaui tujuan dari program ini berikut hasil wawancara
belum melaksanakan prilaku hidup bersih dan sehat secara maksimal dan
2. Evaluasi Input
Tahap kedua dari model CIPP adalah evaluasi masukan atau input.
Evaluasi ini terkait dengan seperti apakah masukan untuk mencapai tujuan
sudah cukup memadai atau belum , serta bagaimana proses dan kualitasnya.
Selain itu di evaluasi ini lebih melihat dari pembiayaan dan sumber daya
68
a. Pemenuh kebutuhan fasilitas Program yang akan dicapai dalam
tugas dan fungsi, dalam hal ini kader pemberdayaan kesehatan masyarakat
aktif seperti pustu di desa, alat- alat yang di perlukan kader pemberdayaan
pengkur suhu badan dll sudah tersedia, dan yang belum tersedia dan sangat
69
di butuhkan adalah mobil ambulan desa yang sangat penting bagi
desa siaga aktif dapat disimpulkan bahwa dengan adanya sarana dan
penegecek kadar gula, alat cek suhu badan, timbangan serta obat-obatan,
untuk pelaksaan program yang lebih baik, maka dari itu diharapkan peran
kabupaten Anambas
70
dan dibutuhkan untuk mempermudah dalam pencapain dari program yang
telah ditetakan.
prosedur, dan peneliti juga menemukan laporan kegiatan yang dibuat oleh
sebagaimana mestinya. Yang mana program ini sudah ada sasaran atau
target yang akan di capai yang di atur berdasarkan hasil musyawarah desa.
(KPM) di Desa pesisir timur sudah cukup baik dan memadai dalam
melaksanakan program Desa siaga aktif. Hal ini dapat dilihat dari sarana
dan prasarana serta yang sudah ada tetapi perlu ditingkatkan lagi agar
tugas dan fungsinya sehingga dapat tercapainya tujuan dari program ini.
Maka dari itu berarti segala masukan yang berpengaruh dalam proses
72
pelaksanaannya telah disiapkan dengan layak untuk pencapaian tujuan dan
3. Evaluasi Proses
Evaluasi Proses dalam model CIPP menunjuk pada “apa” (what) kegiatan
yang dilakukan dalam program, “siapa” (who) orang yang ditunjuk sebagai
input yang telah disediakan. Komponen yang akan dilihat hasilnya dari
dan pengawasan dari program tersebut. Maka dari itu untuk mengetahui
berikut
73
dilaksanakan secara bertahap, dimana desa desa Pesir timur menduduki
dimana forum desa dilakukan rapat secara berkala minimal empat kali
diketahui dulu kondisi desa saat ini sehingga dapat di ketahuinya akan
kepala desa atau petugas kesehatan seperti bidan desa atau petugas
desa untuk membahas hasil dari SMD dan merencanakan upaya untuk
74
penanggulangan masalah kesehatan, masalah lingkungan dan prilaku
hidup bersih dan sehat yang di peroleh data pada SMD. Dengan begitu
ada di desa.
yang menjalankan desa siaga aktif di desa desa Pesir timur dengan
bahwa :
75
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap
adanya buku laporan kegiatan dan forum desa Pesir timur pada buku
profil Desa desa Pesir timur. Sehingga dapat dikatakan forum desa
76
(KPM) memiliki struktur organisasi pada pengembangan desa siaga
Bagan I
ketua
Sekertaris Bendahara
penanggulangan penyakit.
sebagai berikut :
peneliti melihat jumlah data kader desa siaga aktif di desa Pesir timur
orang, hal ini menunjukan bahwa jumlah kader desa desa Pesir timur
kader kesehatan. Namun hal ini masih belum bisa juga naik ketahap
kesehatan.
mengatakan bahwa:
79
“Pelaksanaan ukbm sudah ada beberapa yang dibentuk dan
dilaksanakan seperti Posyandu lansia Posyandu balita yang sudah
dilaksanakan Sebulan sekali dan juga PHBS yang kami lakukan
sebulan sekali yaitu dengan mengecek ke rumah-rumah warga
sekaligus mensosialisasikan kesehatan kepada masyarakat tentang
perilaku hidup bersih dan sehat Selain itu ada juga jamban sehat
sedangkan pada penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan
kesehatan kami melakukan pengumpulan dana sehat yang di
lakukan para kader perRT yang nantinya dana tersebut diberikan
kepada masyarakat yang terkena musibah atau sakit dan untuk
penyehatan lingkungan kami juga melakukan gotong-royong yang
diikuti oleh masyarakat Desa Pesisir Timur dan perangkat desa
serta ormas lainnya sedangkan upaya surveilans berbasis
masyarakat setiap bulan kami lakukan dengan didampingi oleh
bidan” (Wawancara, 29 maret 2021)
bahwa:
Adapun hasil dari observasi di desa desa Pesir timur, dimana sudah
jamban sehat dan UKBM di desa desa Pesir timur ini sudah dapat
dikatakan berjalan dan sudah lebih dan dua UKBM tersebut yang
sehingga bisa saja Pringkat atau status desa siaga di Desa Pesisir
melaksanakan UKBM.
informan IT selaku ketua kader desa siaga aktif desa Pesir timur
mengatakan bahwa :
desa desa Pesir timur yang ada di perlihatkan pada baliho yang ada
didepan kantor desa desa Pesir timur, untuk dana masyarakat dari dana
81
sehat namun belum ada pencatatan yang dilakukan karena ini bersifat
sukarela.
5) Sudah adanya peran aktif dari masyarakat dan peran aktif dari
siaga aktif dengan inisial informan IT selaku ketua kader desa siaga
dan gotong royong dilakukan belum secara rutih yaitu sebulan 2 kali.
83
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti meliahat secara
bisa desa Pesisir timur ini untuk naik ketahap selanjutnya dimana
optimal dimana hampir semua kriteria sudah terpenuhi hanya ada pada
belum tampak aktif sehingga Desa pesisir Timur tidak dapat naik ke
koordinasi yang baik lagi dari pemerintah desa kepada masyarakat dan
84
dapat terlaksana kriteria pertahapan madya sehingga desa Pesir timur
85
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat kita lihat bahwa ada
program ini. Karna kita tahu bersama bahwa dengan adanya peran aktif
juga masih masih kekurangan fasilitas yaitu mobil ambulan desa yang
yang sakit. Selain itu juga kurangnya pemahaman dan kesadaran terhadap
kebersihan lingkungan.
perlu adanya perbaikan untuk lebih baiknya program ini. Seperti yang
sarana yang lebih baik agar tecapainya tujuan dari program ini.
86
Selain itu para kader pemberdayaan kesehatan masyarakat (KPM)
sejak dini . Dengan adanya kerja sama dengan Puskesmas dan Dinkes akan
Evalusai produk terkait dengan evaluasi terhadap hasil yang dicapai dari
ditetapkan . Komponen yang akan dilihat hasilnya dari penelitian ini ialah :
Pesisir Timur.
yang telah tercapai. Jika tujuan program telah tercapai berarti perumusan
tujuan dan strategi telah dijalankan dengan baik oleh pelaksana kebijakan
itu sendiri. Pencapain ini bisa dilihat dari data Prilaku Hidup Bersih dan
Sehat Masyarakat desa sebagai alat ukur apakah program tersebut sudah
“target pencapaain tujuan atau hasil dari program ini adalah untuk
meningkatkan derajat kesehatan dilingkungan masyarakat ini
merupakan target utama kita. Tetapi dilingkungan masyarakat masih
kurangnya kepedulian itu seperti yang kita lihat,contohnya di bawah
87
rumah masyrakat masih terdapatnya sampai berserakan kadang ada
juga sampah bangunan yang hanyut disamping jalan ,dan masih
banyak masyrakat yang tidak mencuci tangan dengan sabun, kita sudah
melakukan upaya-upaya untuk ini dengan mensosialisasikan dan
pembagian tempat sampah secara merata diantara gang/jalan, kalau
tidak dilakukan ini saya rasa lebih banyak lagi sampah berserakan”
“untuk pencapaain dari program ini sudah kami jalankan dan masih
banyak pelanggaran kesehatan seperti masih adanya masyarakat yang
membuang sampah sembarangan dan prilaku hidup bersih dan sehat
masih kurang hal ini disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat
terhadap kesehatan sejak dini. Dan kami juga sudah menyediakan
tempat pembuangan sampah di setiap gang/jalan”
berikut :
atau hasil dari program ini sudah dilaksanakan degan berbagai upaya yang
88
program desa siaga aktif, sudah terealisasi tetapi belum optimalnya
akan ada hasil dan dampak yang akan terlihat, baik itu sudah tercapai atau
belum. Dampak pelaksanaan program desa siaga aktif ini tentunya akan
Timur.
secara mandiri. Salah satunya yaitu dengan adanya pemasangan poster dan
masyarakat (KPM).
90
Dari hasil wawancara dengan masyarakat yang mendapatkan
“gambar poster tentang kesehatan dijalan itu sangat bagus karna itu
fungsinya pun cukup bagus, dan gambar ini bertujuan untuk
masyarakat agar tidak membuang sampah semabarangan disetiap jalan
menurut saya itu cukup bagus. Kalo sosialisasi untuk masyarakat itu
bagus juga supaya masyarakat sadar betapa pentingnya menjaga
kesehatan.” (Hasil Wawancara 21 Maret 2020 ).
lingkungan.
akan ada hasil dan dampak yang akan terlihat, baik itu sudah tercapai atau
belum. Dampak pelaksanaan program desa siaga aktif ini tentunya akan
91
memiliki dampak yang berbeda beda setelah terus menerun melakukan
92
akan tetapi kader desa siaga aktif sudah berhasil sedikit demi sedikit
93
BAB IV
PENUTUP
Bab ini menguraikan hasil penelitian dan pembahasan Bab III dimana
penelitian ini berfokus pada evaluasi program pengembangan desa siaga aktif di
program yang telah dijalankan agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan.
A. Kesimpulan
dalam pelaksanaan program Desa siaga aktif di Desa Pesisir Timur sesuai
Desa pesisir timur sudah berjalan, namun belum optimal. Dimana masih
94
dari Pelaksaan desa siaga aktif untuk memuat kesiapan sumber daya dan
Hal ini terlihat pada beberapa variabel berikut (1) evaluasi konteks, di
mana pada indikator pertama adanya tugas yang harus dilakukan Pemerintah
perilaku hidup bersih dan sehat. (2) evaluasi input, dimana pada indikator
ambulan Desa supaya masyarakat yang sakit tidak lagi menggunakan motor
untuk membawa ke rumah sakit. (3) Evaluasi Proses, pada indikator pertama
No 1592 tahun 2010 di desa pesisir Timur sudah hampir semua kriteria sudah
terpenuhi hanya ada pada ada peraturan daerah dan keaktifan masyarakat serta
Ormas yang belum tampak aktif sehingga Desa pesisir Timur tidak dapat naik
95
ke tahap selanjutnya, dan pada indikator kedua, yakni ada beberapa hambatan
B. Saran
96
DAFTAR PUSTAKA
Sahya.
Cipta.
Rosdakarya.
Alfabeta.
Noor, J. (2011). Metode Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi, & Karya Ilmiah.
Dokumen-dokumen:
98
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1529/MENKES
Siaga Aktif
Mulawarman)
99