Disusun oleh:
LUTFI WAHYU HIDAYAH
NPM MAHASISWA:211402013
IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
AL-MA’ARIF WAY KANAN
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum. Wr. Wb
Puji syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
curahan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis mampu menyelasaikan
tugas yang diberikan oleh dosen kepada penulis untuk menghadirkan sebuah
makalah dengan judul “MASA DEWASA NABI MUHAMMAD SAW” .
Shalawat dan salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat-sahabat dan para pengikut
beliau sampai akhir zaman.
Wasalamualaikum wr.wb.
ii
DAFTAR ISI
COVER i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
KESIMPULAN ` 11
SARAN 11
DAFTAR PUSTAKA 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
1
C.Tujuan Penulisan
Atas kumpulan rumusan masalah di atas yang telah saya paparkan, maka
berikut adalah tujuan dari penulisan makalah ini yang semoga dapat dijadikan
dasar kita memahami dengan mudah point-point penting dalam makalah ini
adalah agar pembaca dapat mengetahui kisah MASA DEWASA NABI
MUHAMMAD SAW.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
putri yaitu Qāsim, Abdullāh, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kulṡum dan Fāṭimah.
Semua anak laki-laki Nabi wafat waktu masih kecil dan anak perempuannya
yang masih hidup sampai Nabi wafat adalah Fāṭimah.
4
meletakkan batu itu di tempatnya. Demikian memuncaknya perselisihan
itu sehingga hampir saja timbul perang saudara karenanya.
5
Dikalangan masyarakat Mekkah Muhammadlah yang paling
banyak berpikir dan merenung, jiwa yang kuat dan berbakat ini. Jiwa yang
sudah mempunyai persiapan kelak akan menyampaikan risalah tuhan
kepada ummmat manusia, serta mengantarkanya kepada kehidupan rohani
yang hakiki, jiwa demikian tidak mungkin berdiam diri saja melihat
manusia yang sudah hanyut kedalam lembah kesesatan. Sudah seharusnya
ia mencari petunjuk dalam alam semsta ini, sehingga tuhan nanti
menentukanya sebagai orang yang akan menerima risalahnya. Begitu besar
dan kuatnya kecenderungan rohani yang ada padanya. Ia tidak ingin
menjadikan dirinya sebangsa dukun atau ingin menempatkan diri sebagai
ahli pikir seperti dilakukan oleh Waraqa bin naufal daan sebangsanya.
6
Ketika usia Rasulullah 40 tahun, 13 tahun sebelum hijrah tepatya
tanggal 17 Ramadhan atau 6 Agustus 661 M,Nabi Muhammad sedang
berada dalam gua Hira,Allah mengutus beliau kepada seluruh manusia
untuk memberi kabar gembira dan peringatan serta menjadi rahmat
sekalian Alam.untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya
kebenaran daan untuk mewujudkan mereka kepada jalan yang lurus.
Jika barang tersebut berharga murah, maka ia tidak akan menjual dengan
harga yang mahal. Apa yang dilakukan Nabi Muhammad Saw. dalam
berdagang tidak membuatnya rugi. Bahkan, ia mendapatkan keuntungan yang
besar, sebab cara berdagang yang dilakukan Nabi Muhammad Saw. banyak
orang yang senang dan banyak membeli barang yang didagangkan sehingga
barang yang dijual Nabi Muhammad Saw. tidak tersisa. Mereka merasa senang
karena menjumpai pedagang yang benar-benar jujur.Mereka senang
mendapatkan barang yang baik dan tidak tertipu.
Pada usia 35 tahun lima tahun sebelum keNabian ada suatu peristiwa yaitu
Makkah dilanda banjir besar hingga meluap ke Baitul Haram. Dengan
peristiwa itu orang-orang Quraisy sepakat untuk memperbaiki Ka’bah dan
yang menjadi arsitek adalah orang Romawi yang bernama Baqum. Ketika
pembangunan sudah sampai di bagian Hajar Aswad mereka saling berselisih
tentang siapa yang meletakkan hajar Aswad ditempat semula dan perselisihan
ini sampai 5 hari tanpa ada keputusan dan bahkan hampir terjadi pertumpahan
darah. Akhirnya Abu Umayah menawarkan jalan keluar siapa yang pertama
7
kali masuk lewat pintu masjid itulah orang yang memimpin peletakan Hajar
Aswad. Semua pada sepakat dengan cara ini. Allah Swt menghendaki ternyata
yang pertama kali masuk pintu masjid adalah Rasulullah Saw. dan yang berhak
adalah Rasulullah. Orang-orang Quraisy berkumpul untuk meletakkan Hajar
Aswad. Rasulullah meminta sehelai selendang dan pemuka-pemuka kabilah
supaya memegang ujung-ujung selendang lalu mengangkatnya bersama-sama.
Setelah mendekati tempatnya Nabi mengambil Hajar Aswad dan
meletakkannya ke tempat semula akhirnya legalah semua. Mereka pada
berbisik dan menjuluki “Al-Amin” yang artinya dapat dipercaya.
Saat itu, Rasulullah SAW sedang berada di dalam Gua Hira di Jabal
Nur untuk berkhalwat atau menyendiri. Kemudian malaikat Jibril datang
atas perintah Allah SWT untuk menyampaikan wahyu berupa surat Al-'Alaq
ayat 1 – 5, yang artinya:
8
memulai setiap kegiatan, keharusan manusia untuk membaca baik Al-Quran
atau buku pengetahuan, dan juga selalu berserah diri kepada Allah SWT
sebab hanya Dia lah Yang Maha Mengetahui apa yang tidak diketahui
manusia.
9
kota Madinah pula, kaum muslimin bertambah banyak jumlahnya dari
kalangan Anshar.
Peristiwa Isra' Mikraj hanya terjadi dalam waktu satu malam saja.
Isra' memiliki makna perjalanan malam, yaitu peristiwa ketika Nabi
Muhammad SAW berangkat dari Makkah ke Baitul Maqdis di Yerusalam.
Sementara itu, Mikraj bermakna kenaikan, adalah peristiwa saat Nabi
Muhammad dari Baitul Maqdis di Yerusalem ke Sidratul Muntaha,
melewati 7 langit. Rasulullah SAW ditemani oleh Malaikat Jibril menaiki
Buroq, kendaraan super cepat berupa hewan putih dengan dua sayap.
10
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPUL;AN
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Ratu Suntiah & Maslani, Sejarah Peradaban Islam, Bandung: Insan Mandiri,
2010.
http://ikhwansiyamto.blogspot.com/2013/05/kisah-bertemunya-nabi-muhammad-
saw.html
http://riyanafisah.blogspot.com/2017/12/masa-dewasa-nabi-muhammad-
saw.html?m=1
http://mda-misbahul-munir.blogspot.com/2018/05/masa-dewasa-nabi-
muhammad-saw.html?m=
https://widyawicara.com/article/read/rangkuman-5-peristiwa-penting-dalam-
hidup-nabimuhammad-SAW
12