Anda di halaman 1dari 2

Adjektiv deklinasi 2

(untuk obyek langsung kalimat)

Minggu lalu kita membahas deklinasi adjektiv (kata sifat) untuk subyek kalimat. Kali ini
materi yang kita kembangkan pembahasan tentang deklinasi deklinasi adjektiv (kata sifat)
dalam bahasa Jerman untuk obyek langsung klaimat. Bagaimana cara menggunakan deklinasi
adjektiv untuk obyek langsung dalam bahasa Jerman?
Seperti pembahasan minggu lalu bahwa pengertian dari deklinasi Kata Sifat adalah
perubahan yang terjadi pada kata sifat dikarenakan adanya pemberian imbuhan pada kata sifat
tersebut. Perubahan tersebut terjadi, apabila kata sifat diletakkan sebelum kata benda atau
kata sifat difungsikan sebagai penjelas kata benda. Perhatikan contoh dibawah ini;

1. Buku itu baru.


2. Buku baru itu harganya murah.

Kedua contoh kalimat di atas mempunyai adjektiv (kata sifat) baru. Pada contoh kalimat nomor
2, kata sifat baru, difungsikan dalam kalimat sebagai penjelas kata benda buku.
Sehingga adjektiv (kata sifat) baru ini (dalam bahasa Jerman) perlu dideklinasikan, menjadi
seperti dibawah ini;

1. Das Buch ist neu. (Buku itu baru.)


2. Das neue Buch kostet billig. (Buku baru itu harganya murah.)

Penambahan –e (imbuhan berupa akhiran -e) pada kata sifat neu di atas yang dimaksudkan
dengan istilah deklinasi. Paham ya?
Contoh diatas memposisikan adjektivnya sebagai penjelas subyek kalimat. Lantas bagai
mana kiranya, bila adjektiv tersebut kita posisikan sebagai penjelas obyek lansung kalimat?
Contoh di bawah ini sebagai ilustrasinya;

1. Buku baru itu harganya murah. → Saya membaca buku baru itu
2. Siswi yang rajin itu bernama Susanti. → Kamu mengunjungi siswi yang rajin itu.
3. Kue yang murah itu lezat. → Kami membeli kue yang murah itu.
4. Paman yang tua itu kerja di Surabaya. → Saya melihat paman yang tua itu.
5. Rumah yang besar itu berwarna putih. → Kamu menyukai rumah yang besar itu

Bila di bahasa Jermankan ke 5 kalimat di atas adalah sebagai berikut;

1. Das neue Buch kostet billig. → Ich lese das neue Buch.
2. Die fleiβige Schülerin heiβt Susanti. → Du besuchst die fleiβige Schülerin.
3. Der billige Kuchen ist lecker. → Wir kaufen den billigen Kuchen.
4. Der alte Onkel arbeitet in Surabaya. → Ich sehe den alten Onkel.
5. Das groβe Haus ist weiβ. → Du liebst das groβe Haus.

No Indonesia Jerman (bila posisi subyek) Jerman (bila posisi obyek langsung)
1 Buku yang baru das neue Buch das neue Buch
2 Siswi yang rajin die fleiβige Schülerin die fleiβige Schülerin
3 Kue yang murah der billige Kuchen der billigen Kuchen
4 Paman yang tua der alte Onkel der alten Onkel
5 Rumah yang das groβe Haus das groβe Haus
besar

Dari ilustrasi di atas, bila adjektiv itu digunakan untuk menjelaskan kata benda yang
posisinya (kata benda tersebut) sebagai subyek kalimat, maka kata sifat (adjektiv) yang
mengikuti kata benda tersebut perlu ditambahkan imbuhan berupa akhiran –e, akan tetapi,
hati-hati, bila bila adjektiv itu digunakan untuk menjelaskan kata benda yang posisinya (kata
benda tersebut) sebagai obyek langsung kalimat, maka, khusus adjetiv yang mengikuti kata
benda yang berartikel “der” (yang sebagai obyek langsung kalimat) perlu ditambahkan
imbuhan berupa akhiran –en.
Dibawah ini rumusannya;

Nomen yang artikelnya; Sbg subyek kalimat, maka Sbg obyek langsung kalimat,
adjektinya perlu ditambahi; maka adjektinya perlu
ditambahi;
Der -e -en
Die -e -e
Das -e -e

Catatan; Tambahan imbuhan berupa akhiran –e pada contoh diatas, adalah deklinasi adjektiv
saat adjektiv tersebut difungsikan sebagai penjelas kata benda dan kata benda yang diikuti oleh
adjektiv tersebut harus diposisi subyek kalimat (nominatif). Bila untuk obyek langsung
maka hanya kata benda ber artikel der saja yang imbuhan adjektivnya ditambahi –en.

Anda mungkin juga menyukai