SENSOR CAHAYA
(PHOTOTRANSISTOR, PHOTODIODA, LDR)
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Tahun 2020
PERCOBAAN 3
SENSOR CAHAYA (PHOTOTRANSISTOR, PHOTODIODA, LDR)
I. Tujuan
1. Merancang sensor cahaya, LDR, phototransistor, dan photodioda terhadap
besaran fisis
2. Menguji sensor cahaya, LDR, phototransistor, dan photodioda terhadap
besaran fisis
3. Menganalisis karakteristik sensor LDR, phototransistor, dan photodioda
1. LDR
LDR atau yang biasa disebut photoresistor pada prinsipnya yaitu sebuah resistor
yang nilai resistansinya bergantung pada seberapa banyak cahaya yang jatuh pada
permukaan sesnor LDR. LDR berfungsi untuk menngubah intensitas cahaya menjadi
hambatan listrik semakin besar.Prinsip kerja LDR ini adalah nilai resistansinya akan
bertambah besar apabila tidak terkena cahaya dan akan berkurang apabila terkena
cahaya.
Karakteristik LDR terdiri dari dua macam yaitu :
Laju Recovery
Respon Spektral
Laju Recovery
Bila sebuah LDR dibawa dari suatu ruangan dengan level kekuatan cahaya
tertentu kedalam ruangan yang gelap sekali, maka bisa kita mati bahwa nilai resistansi
dari LDR tidak akan segera berubah resistansinya pada keadaan ruangan gelap
tersebut. Namun LDR tersebut hanya akan bisa mencapai harga dikegelapan setelah
mengalami selang waktu tertentu. Laju recovery merupakan suatua ukuran praktis dan
suatu kenaikan nilai resistansi dalam waktu tertentu. Harga ini ditulis dalam K
ohm/detik. Untuk LDR tipe arus harganya lebih besar dari 200 K ohm/detik (selama
20 menit pertama mulai dari level cahaya 100 lux), kecepatan tersebut akan lebih
tinggi pada rah sebaliknya, yaitu pindah dari tempat gelap ke tempat terang yang
memerlukan waktu kurang dari 10 ms untuk mencapai resistansi yang sesuai dengan
level cahaya 400 lux.
Respon Spektral
LDR tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap panjang
gelombang cahaya yang jatuh padanya (yaitu warna). Bahan yang biasa digunakan
sebagai penghantar arus listrik yaitu tembaga, aluminium, baja, emas, dan perak. Dari
kelima bahan tersebut tembaga merupakan penghantar yang paling banyak digunakan
karena mempunyai daya hantar yang baik. Sensor ini sebagai pengindera yang
merupakan elemen yang pertama-tama menerima energi dari media untuk memberi
keluaran berupa perubahan energi.
Sensor terdiri dari berbagai macam jenis serta media yang digunakan untuk melakukan
perubahan. Media yang digunakan misalnya: panas, cahaya, air, angin, tekanan, dsb.
Sedangkan pada rangkaian ini menggunakan sesnor LDR yang menggunakan intensitas
cahaya atau yang peka terhadap cahaya (photo conductivecell). Pada rangkaian elektronika,
sensor harus dapat mengubah bentuk – bentuk energi cahaya ke energi listrik, sinyal listrik ini
harus sebanding dengan besar energi sumbernya. Dibawah ini merupakan karakteristik dari
sensor LDR.
Pada karakteristik diatas dapat dilihat bila cahaya mengenai sensor itu maka harga tahanan
akan berkurang. Perubahan yang dihasilkan ini tergantung dari bahan yang digunakan serta
kekuatan cahaya yang mengenainya.
2. Photodioda
Sensor photodioda merupakan dioda yang peka terhadap cahaya, sensor photodioda
akan mengalami perubahan resistansi pada saat menerima intensitas cahaya dan akan
mengalirkan arus listrik secara forward sebagaimana dioda pada umumnya. Sensor
photodioda adalah salah ssatu jenis sensor peka cahaya (photodetector). Jenis sensor peka
cahaya lain yang sering digunakan adalah phototransistor. Photodioda akan mengalirkan arus
yang membentuk fungsi linear terhadap intensitas cahaya yang diterima. Arus ini umumnya
teratur terhadap power density (Dp).
Perbandingan antara arus keluaran dengan power density disebut sebagai current
responsivity. Arus yang dimaksud adalah arus bocor ketika photodioda tersebut disinari dan
dalam keadaan dipanjar mundur. Tanggapan frekuensi sensor photodioda tidak luas. Dari
rentang tanggapan itu, sensor photodioda memiliki tanggapan paling baik terhadap cahaya
infra merah, tepatnya pada cahaya dengan panjang gelombang sekitar 0,9 μm . Kurva
tanggapan sensor photodioda ditunjukkan pada gambar berikut.
Hubungan antara keluaran sensor photodioda dengan intensitas cahaya yang diterimanya
ketika dipanjar mundur adalah membentuk suatu fungsi yang linier. Hubungan antara
keluaran sensor photodioda dengan intensitas cahaya ditunjukkan pada gambar berikut.
Sebagai contoh aplikasi photodioda dapat digunakan sebagai sensor api. Penggunaan sensor
photodioda sebagai pendeteksi keberadaan apididasarkan pada fakta bahwa pada nyala api
juga terpancar cahaya infra merah. Hal ini tidak dapat dibuktikan dengan mata telanjang
karena cahaya infra merah merupakan cahaya tidak tampak, namun keberadaan cahaya infra
merah dapat dirasakan yaitu ketika ada rasa hangat atau panas dari nyala api yang sampai ke
tubuh kita.
3. Phototransistor
Phototransistor merupakan jenis transistor yang bias basisnya berupa cahaya infra
merah. Besarnya arus yang mengalir diantara koletor dan emitor sebanding dengan intensitas
cahaya yang diterima phototransistor tersebut. Simbol dari photo transistor ditunjukkan pada
gambar berikut.
Aplikasi komponen ini sebagai sensor peraba adalah digunakan bersama dengan LED
Infrared yang dipancarkan ke permukaan tanah. Apabila permukaan tanah atau lantai
berwarna terang, maka sinyal infrared akan dikembalikan ke sensor dan diterima oleh ST8-
LR2. Namun bila permukaan tanah atau lantai berwarna gelap, maka sinyal infrared akan
diserap dan hanya sedikit atau bahkan tidak ada yyang kembali.
10.8
A v=
4.99
A v =2.1643 kali
2) Keadaan Redup
Diket : V_out=10volt
V_in =4.55 volt
10
A v=
4.55
A v =2.1978 kali
3) KeadaanTerang
Diket : V_out=3.67 volt
V_in =1.67 volt
3.67
A v=
1.67
A v =2.1976 kali
Sensor Photodioda
1) Keadaan Gelap
Diket : V_out=10.8 volt
V_in =5volt
10.8
A v=
5
A v =2.16 kali
2) Keadaan Redup
Diket : V_out=9.03 volt
V_in =4.10 volt
9.03
A v=
4.10
A v =2.2024 kali
3) KeadaanTerang
Diket : V_out=6.48 volt
V_in =2.94 volt
6.48
A v=
2.94
A v =2.204 kali
Sensor Phototransistor
1) Keadaan Gelap
Diket : V_out=10.99 volt
V_in =4.99 volt
10.99
A v=
4.99
A v =2.16 kali
2) Keadaan Redup
Diket : V_out=5.45 volt
V_in =2.47 volt
5.45
A v=
2.47
A v =2.2024 kali
3) KeadaanTerang
Diket : V_out=0.77327 volt
V_in =0.34907 volt
0.77327
A v=
0.34907
A v =2.2152 kali
A. LDR
V out =
Rf
R¿ 1 ( ) (
R
( V ¿2 −V ¿1 )V out =−V ¿1 f +V ¿ 2
R¿1
Rg
R ¿2 + Rg )( R ¿1+ R f
R¿1 )
1) Keadaan Gelap
2.2 k 2.2 k
V out = ( 4.99−0 )V out = ( 4.99 )V out =10.978V
1k 1k
2) Keadaan Redup
2.2 k
V out = ( 4.55−0 )
1k
2.2 k
V out = ( 4.55 )
1k
V out =10.01V
3) Keadaan Terang
2.2 k 2.2 k
V out = (1.67−0 )V out = (1.67 )V out =3.674 V
1k 1k
Pada percobaan diatas dapat dilihat bahwa pada sensor LDR (Light Dependent
Resistor) nilai resistansi-nya sebanding dengan intensitas yang mengenai sensor.
Perubahan resistansi ini dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang diberikan, karena
cahaya tersebut akan berpengaruh terhadap tegangan output baik pada tegangan
sensor maupun tegangan diferensial. Ketika intensitas cahaya tinggi maka
resistansi pada LDR akan rendah dan Tegangan output yang dihasilkan juga kecil.
Namun ketika intensitas cahaya rendah, maka resistansi pada LDR akan besar
sehingga tegangan output yang dihasilkan juga besar. Tegangan output yang
dihasilkan akan berpengaruh terhadap tegangan diferensialnya, semakin besar
tegangan output yang dihasilkan maka semakin besar pulan tegangan
diferensialnya.
B. Photodioda
1) Keadaan Gelap
2.2 k 2.2 k
V out = (5−0 )V out = (5 )V out =11V
1k 1k
2) Keadaan Redup
2.2 k
V out = ( 4.10−0 )
1k
2.2 k
V out = ( 4.10 )
1k
V out =9.02V
3) Keadaan Terang
2.2 k 2.2 k
V out = ( 2.94−0 )V out = ( 2.94 )V out =6.468V
1k 1k
1) Keadaan Gelap
2.2 k 2.2 k
V out = ( 4,99−0 )V out = ( 4,99 )V out =10.978V
1k 1k
2) Keadaan Redup
2.2 k
V out = ( 2.47−0 )
1k
2.2 k
V out = ( 2.47 )
1k
V out =5.434 V
3) Keadaan Terang
2.2 k 2.2 k
V out = ( 349.07 mV −0 )V out = ( 349.07 mV ) V out =767.954 mV
1k 1k
VIII. Kesimpulan
Dari Percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa :
- LDR (Light Dependent Resistor) merupakan jenis resistor yang nilainya
berubah seiring intensitas cahaya yang diterima oleh komonen tersebut.
- Pada percobaan sensor LDR diperoleh, semakin jauh jarak penyinaran atau
intensitas cahaya yang semakin kecil, resistansi yang diperoleh semakin besar.
- Saat photodioda terkena cahaya, maka akan bersifat sebagai sumber tegangan
dan nilai resistansinya menjadi kecil. Sedangkan ketika photodioda tidak
terkena cahaya, maka nilai resistansinya akan besar.
- Pada percobaan sensor photodioda saya menggunakan aplikasi Circuit Wizard
(CW) karena jika menggunakan proteus tegangan output yang dihasilkan akan
mirip dengan tegangan output nya photodioda, jadi hasilnya kurang spesifik.
- Phototransistor merupakan jenis transistor yang bias kaki berasal dari cahaya
infraerah yang diterimanya. Besarnya arus yang mengalir diantara kolektor
dan emitor sebanding dengan cahaya yang diterima oleh phototransistor.
- Rangkaian buffer dalam rangkaian tersebut digunakan sebagai penyangga
sinyal hasil pengukuran yang dihasilkan oleh sensor.
- Rangkaian Opamp dalam rangkaian tersebut digunakan sebagai penguata
diferensial yang digunakan untuk menguatkan sinyal hasil pengukuran dari
sensor cahaya.
2. Cahaya Redup
3. Cahaya Terang
Percobaan Sensor Photodioda
1. Cahaya Gelap
2. Cahaya Redup
3. Cahaya Terang