Dosen Pembimbing:
Anggrika Riyanti,ST.,M,Si
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BATANGHARI
2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah- Nya sehingga kami bisa menyusun Tugas Transfor & Transformasi Polutan
ini dengan baik serta tepat waktu.
Tugas ini kami buat untuk memberikan pengetahuan tentang pencemaran lingkungan
Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini bisa menolong menaikkan pengetahuan kita jadi
lebih luas lagi.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan, maka kami mengharap masukan yang berupa kritik dan saran yang dapat
memperbaiki kekurangan dan kesalahan tersebut.
Semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami
pada khususnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang……………………………………………………………………4-5
1.2. Rumusan Masalah …………………………………………………………………5
1.3. Tujuan dan Manfaat ....................................................……………………………....5
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………..14
3.2. Saran………………………………………………………………………………14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………15
3
BAB I
PENDAHULUAN
Jenis pencemaran lingkungan yang terakhir namun tidak kalah penting adalah
pencemaran radioaktif atau nuklir. Pencemaran radioaktif atau nuklir merupakan jenis
pencemaran yang disebabkan karena pencemaran radioaktif (radio-logical kontaminasi).
Risiko kontaminasi radioaktif meningkat di sekitar pembangkit listrik termal nuklir,
pabrik, di rumah sakit besar dan lain sebagainya.
4
Polusi nuklir ini juga dapat menyebabkan masalah serius jika radiasi dan paparan
tidak dikendalikan. Sehingga penanganan limbah radioaktif menjadi hal penting yang
harus diperhatikan. Ketika penanganan limbah radioaktif salah maka dapat menyebabkan
kerusakan besar dan dampak buruk yang berbahaya bagi masyarakat di lingkungan
sekitar. Salah satu contoh polusi nuklir yaitu tradegi Chernobyl terjadi di kota Pripyat,
Ukraina tahun 1986. Tradegi ini menjadi tragedi nuklir terbesar di dunia saat Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl meledak. Ledakan tersebut melepaskan partikel
radioaktif dalam jumlah besar ke atmosfer bumi yang kemudian menyebar ke wilayah
sepanjang perbatasan Ukraina, Rusia, Belarusia, dan sejumlah negara di Eropa Utara.
Tragedi Chernobyl merupakan insiden nuklir terburuk di dunia dinilai dari hal kerugian
finansial dan juga korban jiwa. Ledakan reaktor nuklir Chernobyl menewaskan 32 orang
dan puluhan lainnya menderita luka radiasi dalam beberapa hari pertama bencana terjadi.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Radioaktivitas atau radioaktif mengacu pada partikel yang dipancarkan dari inti
sebagai akibat dari ketidakstabilan nuklir. Karena inti atom mengalami konflik yang
intens antara dua gaya terkuat di alam, maka tidak mengherankan jika terdapat banyak
isotop nuklir yang tidak stabil dan mengeluarkan semacam radiasi.
Inti atom yang tidak stabil akan secara spontan terurai membentuk inti dengan
stabilitas yang lebih tinggi. Proses dekomposisi disebut radioaktivitas. Energi dan partikel
yang dilepaskan selama proses dekomposisi disebut radiasi. Ketika inti atom yang tidak
stabil terurai di alam, proses ini disebut sebagai radioaktivitas alami. Maka inti yang tidak
stabil disiapkan di laboratorium, penguraiannya disebut radioaktivitas terinduksi.
Radioaktif pertama kali ditemukan pada tahun 1896 oleh ilmuwan Prancis, Henri
Becquerel, saat bekerja dengan bahan berpendar. Bahan-bahan ini bersinar dalam gelap
setelah terpapar cahaya, dan dia menduga bahwa pancaran yang dihasilkan dalam tabung
sinar katoda oleh sinar-X mungkin terkait dengan pendar. Becquerel membungkus pelat
foto dengan kertas hitam dan menempatkan berbagai garam berpendar di atasnya. Semua
hasil negatif sampai dia menggunakan garam uranium. Garam uranium menyebabkan
plat menghitam meskipun plat tersebut dibungkus dengan kertas hitam. Radiasi ini diberi
nama “Becquerel Rays”.
Atom radioaktif mengandung energi yang mengalir secara spontan sebagai partikel
subatomik energik atau gelombang elektromagnetik. Emisi tersebut disebut radiasi.
Bahan radioaktif ada secara alami di bumi yang menjadi sebagian alasan mengapa bagian
dalam bumi hangat dan diproduksi terus menerus di atmosfer oleh sinar kosmik. Manusia
6
membuat bahan radioaktif dengan menyebabkan reaksi nuklir di reaktor nuklir dan
pemercepat partikel.
Seperti yang diterapkan pada energi nuklir, banyak bahan yang dibuat selama
pengoperasian reaktor bersifat radioaktif. Saat membusuk, mereka memancarkan radiasi.
Energi yang dibawa oleh radiasi ini seringkali cukup untuk menyebabkan kerusakan pada
sel-sel biologis dan oleh karena itu menimbulkan risiko kesehatan. Jadi, radiasi adalah
penyebab utama limbah dan masalah keamanan yang terkait dengan energi nuklir.
7
isotop radioaktif dalam jumlah besar tersebar ke atmosfer di seluruh kawasan Uni Soviet
bagian barat dan Eropa.terjadi lonjakan energi secara tiba-tiba dan tak diduga, dan ketika
sedang mencoba mematikan darurat, terjadi lonjakan daya sangat tinggi yang
menyebabkan tangki reaktor pecah diikuti serangkaian ledakan uap. Kebakaran yang
dihasilkan berlangsung seminggu penuh dan melepaskan debu partikel radioaktif ke
atmosfer secara meluas, termasuk Pripyat. Debu kemudian tersebar ke kawasan Uni
Soviet bagian barat dan Eropa. Menurut data resmi pasca-Soviet, sekitar 60% debu jatuh
di Belarus.Bahan pencemarnya/ Polutan yang dihasilkan terutama adalah gas dan debu
radioaktif.Sumber polutan nya berasal dari tangki reaktor nomor empat di Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang meledak.
8
pun tak main-main, mencapai 600 becquerel (satuan untuk keradioaktifan) per kilogram
daging.
Pada beberapa babi hutan, kadar zat radioaktif mencapai belasan kali lebih tinggi
dari batas yang diperbolehkan. Jenis zat radioaktif yang terkandung adalah Cesium-137.
Zat radioaktif ini dikenal dapat menyebar dengan mudah akibat tingginya tingkat
kelarutan Cesium-137 dengan air. Radiasi yang dihasilkan oleh Cesium-137 sendiri dapat
mengakibatkan kerusakan lapisan jaringan jantung dan organ dalam lain. Bahkan,
kerusakan tersebut diklaim tidak bisa disembuhkan.
9
ditandai dengan rasa sesak, batuk, dan perasaan penuh di bagian dada.
3. Kerusakan pada Organ Reproduksi
Paparan radiasi dapat menyebabkan kerusakan sementara hingga permanen pada
organ reproduksi pria dan wanita.Pada wanita, gejala yang dirasakan bisa tidak
menstruasi. Sedangkan pria, dapat mengalami gangguan produksi sperma dan mengarah
kepada kemandulan.
4. Gangguan Sistem Pencernaan
Gangguan lain yang mungkin dirasakan saat seseorang terpapar radiasi nuklir
yakni gangguan sistem pencernaan seperti mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan
sakit perut.
5. Kanker
Banyak studi menunjukan orang yang terpapar radiasi nuklir terutama anak-anak
atau orang dewasa muda, berisiko tinggi terkena kanker. Beberapa penyakit kanker yang
mungkin dialami seperti kanker darah, kanker paru-paru, kanker kulit, kanker tulang,
kanker payudara, kanker tiroid, dan kanker otak.
Efek terpapar zat radioaktif bisa menyebabkan dampak akut seperti mual muntah dan
juga efek jangka panjang berupa mutasi genetik seperti munculnya sel kanker. Menurut
dokter spesialis kedokteran nuklir dr Ryan Yudistiro, Sp.KN M.Kes, efek jangka panjang
dari paparan radioaktif lebih berbahaya ketimbang efek akut. Efek radiasi kalau terpapar
dalam jumlah besar, lama, dan dekat satu efek akut atau efek segera. Begitu terpapar,
paling sering dikeluhkan mual, muntah, pusing, sakit kepala, lemas, sampai mata merah,
kulit merah, ada luka bakar, bahkan ada yang meninggal.
penyebaran zat radioaktif seperti yang terjadi di Chernobyl, Ukraina dan Fukushima,
Jepang akibat reaktor yang meledak tersebut bisa menelan korban jiwa. efek jangka
10
panjang dari paparan radioaktif lebih berbahaya karena tidak bisa diprediksi kapan akan
muncul dampaknya.Ini yang paling berbahaya karena kita tidak tahu kapan itu bisa
terjadi. Radiasi itu bisa merusak sel DNA, dan bisa terjadi mutasi genetik. Mutasi genetik
ini yang kita tidak bisa prediksi kapan munculnya, salah satu akibat dari mutasi genetik
itu muncul sel kanker.kanker yang paling sering terjadi akibat radiasi adalah kanker
tiroid. Namun, tidak menutup kemungkinan juga sel kanker jenis lainnya seperti kanker
darah dan sebagainya.
Ada tiga faktor yang memengaruhi paparan radiasi radioaktif kepada tubuh manusia,
yaitu besarnya jumlah radiasi, lamanya paparan radiasi, dan seberapa dekat paparan
radioaktif itu terjadi. Jika semakin besar jumlah paparan radiasi, semakin lama terpapar
radiasi, dan jarak yang begitu dekat dengan sumber radiasi maka akan memperbesar
dampak negatif yang bisa ditimbulkan bagi kesehatan.
Beberapa cara agar terhindar dari radiasi, adalah dengan menjauhi sumber radiasi
sejauh mungkin agar tidak terpapar zat radioaktif. Jika dalam kedokteran nuklir, dokter
spesialis kedokteran nuklir biasa memakai proteksi atau alat pelindung diri agar tidak
terkena paparan obat radioaktif yang diberikan kepada pasien.pancaran sinar gelombang
radiasi nuklir berbeda-beda dari tiap jenis zat radioaktif. Pancaran sinar radioaktif tidak
berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna sehingga tidak bisa dilihat oleh kasat
mata.Orang yang terpapar zat radioaktif pun, tidak bisa mengetahui dirinya terpapar
radiasi nuklir kecuali jika diukur oleh alat khusus untuk mengukur kandungan radioaktif
pada tubuh. Paling tidak, orang yang terpapar radioaktif bisa merasakan efek akut seperti
mual dan muntah dan sebagainya.
Atom radioaktif mengandung energi yang mengalir secara spontan sebagai partikel
subatomik energik atau gelombang elektromagnetik. Emisi tersebut disebut radiasi.
11
Bahan radioaktif ada secara alami di bumi yang menjadi sebagian alasan mengapa bagian
dalam bumi hangat dan diproduksi terus menerus di atmosfer oleh sinar kosmik. Manusia
membuat bahan radioaktif dengan menyebabkan reaksi nuklir di reaktor nuklir dan
pemercepat partikel.
Beberapa bahan radioaktif mengeluarkan energinya dengan cepat, dan yang lainnya
mencurahkannya secara perlahan. Laju pelepasan energi dikuantifikasi melalui waktu
paruh material, yang merupakan waktu setelah separuh atom awal melepaskan energinya.
Misalnya, jika Anda memulai dengan 100 atom radioaktif dengan waktu paruh 1 menit,
50 di antaranya akan memancarkan energinya setelah 1 menit. Setelah 2 menit, tersisa 25
menit, dan seterusnya.
Seperti yang diterapkan pada energi nuklir, banyak bahan yang dibuat selama
pengoperasian reaktor bersifat radioaktif. Saat membusuk, mereka memancarkan radiasi.
Energi yang dibawa oleh radiasi ini seringkali cukup untuk menyebabkan kerusakan pada
sel-sel biologis dan oleh karena itu menimbulkan risiko kesehatan. Jadi, radiasi adalah
penyebab utama limbah dan masalah keamanan yang terkait dengan energi nuklir.
Sudah 30 tahun berlalu, namun Ukraina, Rusia dan Belarus masih melakukan upaya
besar untuk menangani konsekuensi pencemaran radiasi pada wilayah yang cukup luas di
negara masing-masing. Ratusan ribu orang harus dirawat akibat penyakit yang
disebabkan oleh radiasi.
Kini Belarus sudah bangkit. Terdapat sejumlah pusat penelitian di bidang radiologi,
sistem medis radiologi, perusahaan yang memproduksi peralatan radiometrik, sistem
dukungan medis dan sosial masyarakat, sistem kontrol radiasi dan sistem pengolahan
pertanian dan hutan di wilayah yang tercemar radiasi.
12
Saat ini Belarus sedang dalam masa transisi dari sebuah negara yang terdampak
radiasi paling banyak, menuju negara yang telah mengakumulasi pengalaman ilmiah dan
manajemen praktis yang sangat berharga. Pengalaman penanggulangan dampak
Chernobyl tersebut dapat digunakan untuk kemanusiaan.
Setiap lima tahun, pemerintah Belarus meluncurkan dan mengadakan program baru
untuk rehabilitasi daerah bencana Chernobyl. Di daerah yang ditinggalkan oleh
penduduknya yang berjarak 30 kilometer dari stasiun pembangkit listrik Chernobyl,
sebelum bencana terjadi dihuni oleh 22 ribu orang, sekarang berlaku Polesie State
Radioecological Reserve.
Pada wilayah tersebut, diciptakan pusat penelitian eksperimental dan ilmiah yang
mencakup komplek peternakan sapi, peternakan lebah madu dan sebuah kebun buah-
buahan. Di situ, peneliti dari berbagai negara melakukan kajian dampak radiasi terhadap
alam.
Selain itu Reaktor nuklir Chernobyl yang meledak 1986 mendapat selubung
pelindung baru untuk cegah cemaran radioaktif. Kebocoran radiasi bisa dicegah tapi
penanggulangan sampah radioaktif kadar tinggi perlu waktu beberapa dekade.
Selubung baru anti radiasi dari baja konstruksi khusus paling modern itu, menurut para
insinyur Eropa yang mendesain dan membangunnya, dijamin, mampu mencegah bocoran
radiasi hingga abad mendatang. Di dalamnya dipasang kran bangunan tercanggih, untuk
membongkar bekas reaktor atom yang meledak tahun 1986 itu.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
4.Bahaya zat radioaktif yaitu yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif
pada umat manusia seperti: Pusing-pusing, Nafsu makan berkurang atau
hilang,Terjadi diare, Badan panas atau demam, Berat badan turun, Kanker
darah atau leukimia, Meningkatnya denyut jantung atau nadi.
3.2 Saran
14
3.Penerapan dalam diagnosa berbagai penyakit hendaknya memikirkan efek-
efek yang akan ditimbulkan.
DAFTAR PUSTAKA
https://idcloudhost.com/apa-itu-radioaktif-pengertian-tujuan-fungsi-dan-
dampaknya/
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5958719/rusia-ambil-alih-chernobyl-
begini-dampak-radiasi-nuklir-bagi-manusia
https://m.merdeka.com/teknologi/dampak-insiden-nuklir-chernobyl-masih-tersisa-
jerman-waspada.html
https://www.republika.co.id/berita/q5xd80409/efek-terpapar-radioaktif-dari-akut-
hingga-jangka-panjang
https://www.dw.com/id/selubung-baru-pelindung-radiasi-chernobyl/a-36597371
https://m.liputan6.com/global/read/2492716/upaya-belarus-dan-horor-tragedi-
nuklir-chernobyl-30-tahun-lalu
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bencana_Chernobyl
15