3. Kompartemen syndrome
Sindrom kompartmen sering ditemukan pada fraktur tungkai bawah
tahap awal. Tanda dan gejala 5P (Pain, Parasthesia, Pulselessnes, Pallor,
Paralysis) harus diperhatikan pada hari pertama pasca cedera. split-tip
20-gauge catheter dimasukkan ke dalam kompartemen anterior tungkai
dan tekanan kompartemen diukur mendekati letak fraktur. Perbedaan
tekanan, antara tekanan diastolic dan tekanan kompartemen, kurang dari
30 mmHg (4.00 kPA) dianggap kritis dan mengindikasikan dilakukan
dekompresi kompartemen.
Fraktur cruris lebih berisiko terjadi kompartemen syndrome karena
rasio tulang dan ototnya lebih besar dibandingkan tempat lain. Diikuti
dengan regio antebrachii.
4. Haemarthrosis
5. Infeksi
4. Arteri Brachialis
Palpasi arteri brachialis tepat di medial tendon biseps pada lipatan
antecubital. Denyut brakialis juga dapat teraba lebih tinggi di lengan pada
alur antara otot bisep dan trisep.
5. Arteri Ulnaris
Tekan dalam-dalam pada permukaan fleksor pergelangan tangan
medial.
Sumber:
Apley, G.A and Solomon, L. 2010. Apley's System of Orthopaedics and.
Fractures. 9 th ed. London: Hodder Arnold.
Bickley, L. S. 2016. Bates’ Guide to Physical Examination and History Taking
(12th Ed). LWW
Zisquit J, Velasquez J, Nedeff N. Allen Test. [Updated 2021 Oct 2]. In: StatPearls
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing
McDonald et al. 2018. Effect of Postoperative Ketorolac Administration on Bone
Healing in Ankle Fracture Surgery. Foot & Ankle International. 39(10) :
1135 –1140
Lezak B, Massel DH, Varacallo M. Peroneal Nerve Injury. [Updated 2021 Nov
15]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing