NIM : A40120205
Kelas : E
Teori organisasi klasik pelopornya adalah Henry Fayol, James D. Mooney, Mary Parker
Follet, Herberd Simon, Chester I. Banard. Teori klasik sering disebut juga teori tradisional, yang
berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun seribu delapan ratusan abad. Dalam teori
ini, organisasi secara umum digambarkan oleh para teori klasik sebagai sangat tersentralisasi dan
tugas-tugasnya terpesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak
mengandung kreativitas. Teori-teori yang direkomendasikan oleh masing-masing teoritis
organisasi tersebut agak berbeda, tetapi terdapat persamaan pandangan yang luas dalam bahasan-
bahasan yang sangat umum. Pendekatan dasar yang disukai masing-masing teoritisi tersebut
adalah untuk mencapai efesiensi intern organisasi dengan membagi tugas-tugas kedalam peran-
peran spesialis, melengkapi dengan prosedur-prosedur dan peraturan-peraturan yang terinci, serta
suatu hirarki kekuasaan dengan pengawasan yan angat ketat untuk menjamin agar peraturan-
peratura dan prosedur dipatuh.
Dalam fungsionalisme struktural, masyarakat dipandang sebagai sistem sosial yang terdiri dari unsur-
unsur yang saling berkaitan. Dalam konflik, masyarakat dipandang dalam keadaan yang terus menerus
mengalami perubahan yang ditandai dengan pertentangan.
Eksperimen howthorne mendapatkan hasil kajian mengindikasikan bahwa ternyata insentif seperti
jabatan, lama jam kerja, periode istirahat, maupun upah lebih sedikit pengaruhnya terhadap output
pekerja dibandingkan dengan tekanan Kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman yang
menyertainya. Peneliti menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar kelompok merupakan
penentu.Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau
mencapai sesuatu tujuan.
Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atauk keinginan untuk menuju kesuksesan dan
menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu
tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh
kesuksesan dalam kehidupan.
Kepemimpinan merupakan sebuah bidang riset dan juga suatu keterampilan praktis yang mencakup
kemampuan seseorang atau sebuah organisasi untuk "memimpin" atau membimbing orang lain, tim,
atau seluruh organisasi. Selain itu kepribadian juga merupakan salah satu faktor yang sangat penting
diperhatikan dalam organisasi, agar organisasi bisa meraih kinerja yang tinggi seperti tingginya tingkat
kepuasan kerja.
Pengambilan keputusan adalah proses memilih di antara beberapa alternatif. Kadang-kadang proses ini
sangat sederhana, dan alternatif yang paling baik mudah ditentukan. Terkadang organisasi juga akan
menghadapi sebuah proses rumit atau organisasi juga akan menemui proses yang berkepanjangan
karena alternatif yang ada cukup banyak dan rasional.
Ada beberapa teori yang paling sering digunakan dalam mengambil kebijakan yaitu :
Secara sederhana, pengertian perencanaan adalah suatu proses dalam berpikir secara logis dan
pengambilan keputusan yang rasional sebelum melakukan berbagai tindakan yang hendak
dilakukan.Perencanaan ini ditujukan padamasa depan yang tidak pasti karena adanya perencanaan
kondisi dan situasiHasil perencanaan baru akan diketahui pada masa depan.
Agar risiko yangditanggung itu relative kecil, hendaknya semua kegiatan, tindakan dan
kebijakandirencanakan terlebih dahulu. Perencanaan ini adalah masalah “memilih”,artinyamemilih
tujuan, dan cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut dan beberapaalternatif yang ada.
Perencanaan kembali menjadi penting karena lingkungan bisnis yang tidak pasti dan terus berubah.
Dengan tidak adanya perencanaan, mungkin bukan tidak mungkin tetapi pasti sulit untuk menebak
kejadian yang tidak pasti di masa depan. Fakta berikut menunjukkan keuntungan dari perencanaan dan
pentingnya bagi organisasi bisnis:
Proses perencanaan menggambarkan mengenai serangkaian langkah-langkah yang dapat dilalui secara
sistematis. Setiap tahap perencanaan umumnya selalu melalui empat tahapan berikut ini :
Menetapkan sasaran atau tujuan. Proses perencanaan dimulai dengan penetapan sasaran /
tujuan atau goal kelompok kerja atau organisasi secara keseluruhan. Karena tanpa menentukan
tujuan organisasi, penggunaan sumber daya-sumber daya oleh organisasi akan tidak efektif.
Merumuskan keadaan saat ini. Manajer perlu mengidentifikasi kondisi perusahaan saat ini,
sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan. Hal ini perlu dilakukan mengingat
perencanaan adalah menyangkut akan waktu yang akan dicapai di masa yang akan datang. Pada
tahap ini manajer memerlukan informasi-informasi terutama yang berkaitan dengan keuangan
dan data statistik.
Membuat alternatif. Yaitu menyusun daftar alternatif cara-cara untuk mencapai tujuan yang
sudah ditetapkan. Daftar alternatif ini hendaknya dibuat sebanyak mungkin untuk menghindari
kekosongan cara mencapai sasaran / tujuan.
Mengidentifikasi kemudahan dan hambatan. Hal ini perlu dilakukan mengingat kita perlu
mengukur tingkat kemampuan organisasi dalam mencapai sasaran atau tujuan. Oleh karenanya,
para personil dalam organisasi perlu mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat
membantu organisasi mencapai tujuannya atau yang mungkin berpotensi menimbulkan
masalah sehingga kita dapat melakukan serangkaian antisipasi terhadap hal tersebut
Mengembangkan rencana. Tahap akhir dari proses perencanaan adalah meliput kegiatan
mengembangkan berbagai alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan. Manajer harus bisa
menilai berbagai alternatif yang tersedia dan melakukan pemilihan alternative yang tersedia
tersebut.
5. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan
organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya.
Keberhasilan manajer mengelola organisasi tergantung pada kemampuannya menentukan
pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan anggota organisasi untuk mencapai tujuan.