Buku interaktif Intan Pariwarara, Uji Kompetensi 3 bagian B. Hal 61
1. Ilmu antropologi memiliki peranan sebagai mempelajari manusia dalam bermasyarakat
suku bangsa, berperilaku dan berkebudayaan untuk membangun masyarakat itu sendiri. Ilmu linguistik memiliki peranan sebagai ilmu yang mengambil Obyek bahasa dalam kajian linguistik menelusuri tentang struktur bahasa, perkembangan bahasa, sehingga dapat terbaca perkembangan kebudayaannya. Ilmu genetika memiliki peranan sebagai melihat artefak berupa DNA, tulang belulang, dan segala hal yang berkaitan dengan fisik tubuh manusia. Dengan demikian dapat terukur berapa usia nenek moyang yang kemudian disinergikan dengan perkembangan bahasa dan budayanya. Setelah kita mengetahui peranan-perananya, kita dapat melihat keterkaitan tiap peranan dari masing-masing ilmu dalam mengaji asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia Ketiga ilmu tersebut yang membantu sejarahwan dalam mengaji asal- usul nenek moyang bangsa Indonesia. 2. Berdasarkan hasil penelitian Gorys Keraf mengenai Bahasa-bahasa Nusantara sebagaimana dipaparkan dalam bukunya yang berjudul linguistic Bandingan Historia membuahkan teori baru mengenai asal-usul Bahasa dan bangsa Indonesia. Menurut teori Keraf, nenek moyang Indonesia berasal dari wilayah Indonesia sendiri. 3. Sangkot Marzuki berpendapat bahwa nenek moyang bangsa Asia dan Indonesia melakukan migrasi dari wilayah Afrika kira-kira 100 ribu tahun lalu. Mereka menyusuri sepanjang pesisir selatan kea rah timur menuju wilayah Asia Tenggara. Setelah mendiami wilayah Asia Tenggara, kira-kira 60ribu tahun lalu mereka menyebar ke wilayah uatarAsia. Hal ini dapat dilihat dari keragaman genetic yang makin keselatan makin tinggi, sedangkan etnik-etnik di awasan asia utara lebih homogen. 4. Bangsa Proto Melayu dating ke Indonesia melalui dua jalur, jalur barat dan jalu timur. Jalur barat yaitu: Yunan-Semenanjung Malaka-Sumatra, Jawa, Kalimatan, Sulawesi, Nusa Tenggara. Jalur Timur yaitu: Yunan-Teluk Tonkin-Taiwan-Filipina-Sulawesi dan Maluku. 5. Terjadinya perkembangan Bahasa di Indonesia oleh datangnya bangsa Deutro Melayu. Kosakata yang dulu dipakai dan masih diingat tetap digunakan, sedangkan untuk menamai untu menamai benda-benda yang baru dilihat di tempat tinggal yang baru (Kepulauan Indonesia) sama bunyinya di antara dua suku, tetapi memiliki arti yang berbeda.