= 5 8 5,86466 pm
b. Do - D2oo terkoreksi temperatur = 1 x C F
= 1x156,39098
= 156,3 9098 pm
Rekapitulasi perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3.
D orata-rata
= 15.322,7309
= 666,2057 nm
2. Hitung Standar Deviasi
Standar Deviasi dapat dihitung menggunakan persamaan 5.3 di atas. Maka,
perhitungannya adalah sebagai berikut.
=192,6240
=666,2057+(2 x 1 92,6240)
=1.05 1 ,45 3 8 iim
=1,0 5 1 4 mm
4. Hitung Tebal Overlay
Tentukan tebal overlay dengan menggunakan grafik yang ditunjukkan pada Gambar 3.1,
berdasarkan nilai lendutan karakteristik dan nilai beban rencana lalu lintas (ESA4), dengan
data-data yang sudah diperoleh sebagai berikut ini.
DWakii = 1,0514 mm
CESA 4 = 10.306.628,732
Maka, selanjutnya tebal overlay dapat ditentukan dengan menggunakan grafik yang
ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Sehingga, berdasarkan Gambar 5.4 di atas menunjukkan bahwa tebal lapis tambah
(overlay) yang dibutuhkan untuk beban rencana ESA4 sebesar 10.306.628,732, yaitu
sebesar 40 mm atau 4 cm.
1 2+000 39,7 392 288 470,4 345,6 473,955 348,212 125,743 125,743
2 2+400 39,8 425 316 510,0 379,2 512,563 381,106 131,457 131,457
3 2+800 39,9 487 357 584,4 428,4 585,865 429,474 156,391 156,391
4 3+600 39,8 607 533 728,4 639,6 732,060 642,814 89,246 89,246
5 4+400 39,7 381 276 457,2 331,2 460,655 333,703 126,952 126,952
6 5+200 40,0 701 566 841,2 679,2 841,200 679,200 162,000 162,000
7 6+000 39,4 531 435 637,2 522,0 646,904 529,949 116,954 116,954
8 6+400 40,2 375 283 450,0 339,6 447,761 337,910 109,851 109,851
9 7+200 39,7 524 412 628,8 494,4 633,552 498,136 135,416 135,416
10 7+600 41,1 155 110 186,0 132,0 181,022 128,467 52,555 52,555
11 8+000 38,8 380 287 456,0 344,4 470,103 355,052 115,052 115,052
12 10+400 39,0 573 445 687,6 534,0 705,231 547,692 157,538 157,538
13 10+800 40,4 496 370 595,2 444,0 589,307 439,604 149,703 149,703
14 11+600 39,3 317 261 380,4 313,2 387,176 318,779 68,397 68,397
15 12+000 40,8 448 329 537,6 394,8 527,059 387,059 140,000 140,000
16 14+000 40,0 456 369 547,2 442,8 547,200 442,800 104,400 104,400
17 15+200 39,9 525 438 630,0 525,6 631,579 526,917 104,662 104,662
18 15+600 40,1 644 501 772,8 601,2 770,873 599,701 171,172 171,172
19 16+000 40,0 297 214 356,4 256,8 356,400 256,800 99,600 99,600
20 17+200 40,7 396 307 475,2 368,4 467,027 362,064 104,963 104,963
21 17+600 40,5 447 321 536,4 385,2 529,778 380,444 149,333 149,333
22 18+000 40,4 554 438 664,8 525,6 658,218 520,396 137,822 137,822
23 18+400 41,0 425 354 510,0 424,8 497,561 414,439 83,122 83,122
Z 2.743,278
_ 2.743,2779
23
= 119,2729 p m
= 0,11927 mm
2. Hitung Tebal Overlay
Tentukan tebal overlay dengan menggunakan grafik yang ditunjukkan pada Gambar 3.3
dan Gambar 3.4, berdasarkan nilai lengkung lendutan rata-rata (D 0 - D200 rata-rata) dan
nilai beban rencana lalu lintas (ESA5), dengan data-data yang sudah diperoleh sebagai
berikut ini.
Berdasarkan grafik yang ditunjukkan oleh Gambar 3.3 maupun Gambar 3.4, dengan data
D0 - D200 rata-rata sebesar 0,11927 mm, maka dapat dilihat bahwa jalan Arteri Selatan -
Yogyakarta KM 6.750 - 25.250 masih mampu menahan retak lelah, sehingga belum
diperlukan overlay tipis maupun overlay tebal.