Dibuat Oleh :
Seni rupa merupakan jenis seni yang sudah ada dalam masa prasejarah seperti
periode Acheulian dengan adanya patung Venus dari Berekhat Ram (patung
basaltik, 230.000-700.000 SM) dan Venus dari Tan-Tan (patung kuarsit, 200.000-
500.000 SM ) serta lukisan di gua Chauvet (30.000 SM). Pada era peradaban
Mediterania kuno, termasuk budaya Yunani, Romawi dan Bizantium, serta seni
Carolingian, Ottonian, Romawi, dan Gothik pada abad pertengahan, seniman
dianggap hanya sebagai pekerja terampil. Baru pada saat masa Renaisans, profesi
“seniman” diangkat ke tingkat yang lebih tinggi, karena mencerminkan
pentingnya unsur “seni desain” .
Berbagai karya seni rupa di sekeliling kita, memiliki banyak macam ragamnya.
Keragaman tersebut dapat terluhat dari bentuknya, warnanya, bahan bakunya, alat
pembuatannya, fungsinya atau pemanfaatannya. Dari begitu banyak ragamnya
tadi, para ahli membuat penggolongan tentang jenis-jenis karya seni rupa.
Penggolongan atas jenisnya adalah pembedaan antara karakteristik karya yang
satu dengan yang lainnya. Misalnya pada binatang, penggolongan dapat
didasarkan pada jenis kelamin, ada jantan ada betina, berdasarkan karakteristik
anggota tubuhnya, warna kulitnya dan sebagainya. Demikian juga dalam hal karya
seni rupa, kita dapat membedakan jenisnya berdasarkan fungsi maupun
bentuknya. Berdasarkan dimensinya, karya seni rupa terbagi dua yaitu, karya dua
dimensi dan karya tiga dimensi. Karya seni rupa dua dimensi adalah Karya seni
rupa yang mempunyai dua ukuran (panjang dan lebar) sedangkan karya seni rupa
tiga dimensi mempunyai tiga ukuran (panjang, lebar dan tebal) atau memiliki
ruang. 2 Contoh karya dua dimensi Contoh karya tiga dimensi Berdasarkan
kegunaan atau fungsinya, karya seni rupa digolongkan ke dalam karya seni murni
(pure art, fine art) dan seni pakai (useful art/applied art).
Seni Murni (pure art/fine art) adalah karya seni yang diciptakan semata-mata
untuk dinikmati keindahan atau keunikannya saja, tanpa atau hampir tidak
memiliki fungsi praktis. Adapun Seni Pakai (useful art/applied art) adalah karya
seni rupa yang prinsip pembentukannya mengikuti fungsi tertentu dalam
kehidupan sehari-hari Selain berdasarkan dimensi dan fungsinya, karya seni rupa
dapat juga diketegorikan berdasarkan temanya. Tema dapat dikatakan sebagai
pokok pikiran atau persoalan yang mendasari kegiatan (dalam hal ini kegiatan
berkesenian). Dalam penciptaan seni rupa misalnya, dikenal tema “perjuangan”,
“kemanusiaan”, “keagamaan”, “lingkungan hidup”, “kelautan”, “kesehatan”,
“sosial” dll. Dari tema-tema itu dapat diuraikan menjadi judul-judul, misalnya
“ibu dan anak”, “pengemis”, “bunga mawar”, dll. Adapun yang dimaksud dengan
”gaya” dalam karya seni rupa, adalah model penampilan dari suatu karya.
Contohnya antara lain:
Seni sebagai suatu bentuk ekspresi seniman memiliki sifat - sifat kreatif,
emosional, individual, abadi dan universal. Sesuai dengan salah satu sifat seni
yakni kreatif, maka seni sebagai kegiatan manusia selalu melahirkan kreasi-kreasi
baru, mengikuti nilai yang berkembang di masyarakat. Seni juga merupakan hal
yang menjadikan dunia terasa indah, tanpa seni tidak ada yang dapat dirasakan
begitu indah. Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni yang
dapat dilihat oleh mata dan dirasakan oleh rabaan. Seni rupa merupakan hasil
olahan titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan
dengan acuan estetika. Contoh seni rupa adalah keramik, lukisan, gambar, patung,
desain grafis, ukiran, fotografi, video, arsitektur, dan lain-lain. Seni rupa terbagi
menjadi beberapa kategori yaitu seni rupa murni, seni rupa terapan, seni kriya, dan
seni desain. Seni rupa modern terlahir akibat adanya dorongan untuk tetap
menjaga nilai estetik yang terus terancam oleh beragam permasalahan. Seni rupa
modern melahirkan “Conceptual Art“ atau “Seni Konseptual”.
Objek wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang
merupakan daya tarik agar orang-orang ingin datang berkunjung ke tempat
tersebut. Objek dan daya tarik wisata menurut Undang-undang No 10 tentang
kepariwisataan yaitu daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki
keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam,
budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan
wisatawan dan daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut destinasi
pariwisata. Destinasi Pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu
atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata,
fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksebilitas serta masyarakat yang saling
terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan. Pariwisata adalah segala
sesuatu yang berkenaan dengan wisata, termasuk objek dan daya tarik wisata serta
usaha-usaha yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata. Inti atau
komponen pariwisata yaitu:
Seni rupa adalah cabang seni yang diungkapkan dan diciptakan melalui media rupa
(visual) yang tentunya dapat dilihat oleh mata dan biasanya dapat pula dirasakan
melalui rabaan. Berikut adalah beberapa pengertian seni rupa menurut para ahli. Seni
berasal dari bahasa Sanskerta sani yang berarti pemujaan, pelayanan, donasi,
permintaan atau mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Namun dalam versi yang
lain seni disebut cilpa yang berarti berwarna(kata sifat) atau pewarna (kata benda)
kemudian berkembang menjadi cilpasastra yang berarti segala macam kekriyaan
hasil keterampilan tangan yang artistik (Soedarso, 1988, hlm. 16). Seni adalah
kegiatan manusia dalam mengekspresikan pengalaman hidup dan kesadaran
artistiknya yang melibatkan kemampuan intuisi, kepekaan indera dan rasa,
kemampuan intelektual, kreativitas serta keterampilan teknik untuk menciptakan
karya yang memiliki fungsi personal atau sosial dengan menggunakan berbagai media
(Pekerti, 2008, hlm.8). Seni adalah hasil proses kerja dan gagasan manusia yang
melibatkan keterampilan, kreativitas, kepekaan indera, kepekaan hati dan pikiran
untuk menghasilkan suatu karya yang memiliki kesan indah, selaras, bernilai seni dan
lainnya (Sumanto, 2006, hlm.5). Menurut Langer karya seni adalah bentuk ekspresi
yang diciptakan bagi persepsi kita lewat indera dan pencitraan, dan yang
diekspresikan adalah perasaan manusia. Pengertian perasaan di sini adalah dalam
lingkup yang luas, yaitu sesuatu yang dapat dirasakan, sensasi fisik, penderitaan dan
kegembiraan, gairah dan ketenangan, tekanan pikiran, emosi yang kompleks yang
berkaitan dengan hidup manusia.
Untuk hal demikian ini terdapat beberapa prinsip dalam menyusun komposisi suatu
bentuk karya seni rupa yaitu:
Kesatuan “Unity”
Kesatuan ialah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa, kesatuan
merupakan prinsip yang utama dimana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu
sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi.
Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi
unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga menjadi sebuah susunan yang
memiliki kesatuan.
Keselarasan “Harmony”
Keselarasan ialah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun
warna untuk menciptakan keselarasan.
Penekanan “Kontras”
Penekanan merupakan kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang
berlawanan, perbedaan yang mencolok pada warna, bentuk dan ukuran akan
memberikan kesan yang tidak menoton.
Irama “rhytm”
Irama merupakan pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-
menerus, susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan
garis, susunan bentuk atau susunan variasi warna.
Penekanan Kontras
Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama akan terasa statis, sedangkan
susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur dan jarak akan
mendapatkan susunan dengan irama yang harmonis.
Gradasi
Proporsi
Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan bagian
lainnya secara keseluruhan, misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala,
ukuran objek dengan ukuran latar dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek
lainnya yang dekat maupun yang jauh letaknya.
Komposisi
Keseimbangan “Balance”
Keseimbangan merupakan kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur
sedemikian rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan.
Untuk memenuhi kebutuhan manusia baik lahir maupun batin. Sebuah unsur budaya
akan tetap terpelihara keberadaannya jika unsur budaya tersebut masih berfungsi
dalam kehidupan sosial. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat merasakan betapa
kita sangat membutuhkan sarana berekspresi dalam menikmati keindahan bentuk.
Fungsi Individual
Fungsi Sosial
Hiburan
Alat komunikasi
Pendidikan
Keagamaan
Titik
Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat melahirkan suatu
wujud dari ide-ide atau gagasan yang kemudian akan melahirkan garis,
bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi berbagai
variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme.
Garis
a. Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan
lengkung.
b. Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada
bidang, warna atau ruang.
Bidang
Bentuk
Ruang
Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata,
misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk
khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan.
Warna
Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna
dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun,
meliputi warna merah,kuning, dan biru.
b. Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.
Contoh:
merah+kuning:jingga
biru+kuning:hijau
merah + biru : ungu
c. Warna tersier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna
sekunder.
Contoh:
kuning + hijau : kuning kehijau-hijauan
biru + ungu : ungu kebiruan
jingga + merah : jingga kemerahan
Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih
dan hitam.
Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan
benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan
yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur
semu.Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan
rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan
dan perabaan.
Gelap Terang
Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap
bagiannya. Demikian pula pada karya seni rupa. Seperti lukisan pemandangan
alam. Adanya perbedaan intensitas cahaya akan menimbulkan kesan
mendalam.
Seni Rupa Murni adalah seni rupa yang mengarah para karya yang anya
untuk tujuan pemuasanekspresi pribadi atau kebutuhan batin. Misalnya seni
lukis, seni patung, kriya hias.
Seni Rupa Terapan adalah karya seni rupa yang memiliki fungsi ganda yaitu
selain untuk pemenuhan kebutuhan batin juga untuk pemenuhan kebutuhan
sehari-hari sesuai kegunaannya.Misalnya meja, kursi, pakaian dan
perlengkapan rumah tangga.
Aliran Neo-Klasik
Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari
kekuasaan feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-
bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata
social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni.
Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah
yang ditandai dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David
adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David
melukiskan “SUMPAH HORATII”.
Aliran Realisme
Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan
segenap isinya. Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam,
khususnya dari aspek yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu
bertemakan keindahan alam dan isinya.
Aliran Impresionis
Aliran Ekspresionisme
Pada tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan karya yang hanya
menonjolkan bentuk-bentuk objek. Mereka mulai menggali hal-hal yang
berhubungan dengan batin, sehingga muncullah aliran ekspresionisme.
Vincent Van Gogh (1850) adalah tokoh yang menjadi tonggak kemunculan
aliran ekspresionisme dan tokoh lain yang mengikuti adalah Paul Cezanne,
Paul Gauguin, Emil Nolde dan di Indonesia yaitu Affandi. Ekspresionisme
merupakan aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah
suasana kesedihan, kekerasan ataupun tekanan batin.
Aliran Fauvisme
Nama fauvisme berasal dari bahas Prancis “Les Fauves”, yang artinya
binatang liar. Aliran fauvisme sangat mengagungkan kebebasan berekspresi,
sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya seperti
pohon berwana 0ranye/jingga atau lainnya. Lukisan-lukisan fauvis betul-betul
membebaskan diri dari batasan-batasan aliran sebelumnya.
Pelukis fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai tanpa memikirkan
isi dan arti dari sebuah lukisan yang dibuat. Maurice De Vlaminck, merupakan
tokoh fauvisme yang banyak terinspirasi oleh goresan warna Vincent Van
Gogh, sampai-sampai ia berkata ; Saya lebih mencintai Van Gogh dari pada
Ayah saya.
Aliran Kubisme
Aliran Abstraksionisme
Yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ugkapan perasaan,
di mana garis mewakili garis ,warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk
alami ditinggalkan sama sekali. Tokohnya adalah Wassily kadinsky, Naum
Goba.
Aliran Futuris
Aliran Futuris muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai reaksi terhadap aliran
kubisme yang dianggap dinamis penuh gerak, karena itu temanya cenderung
menggambarkan kesibukan-kesibukan seperti,pesta arak-arakan, perang dll.
Aliran dadaisme
Perang yang tak kunjung padam memberi kesan hilangnya nilai sosial dari
nilai estetika di muka bumi, sehinga pandangan dadaisme tidak ada estetika
dalam karya seni. Tokoh Dadisme adalah Paul klee, Scwitters Tritan Tzara,
Maron Janco dll.
Aliran Surealisme
Seni lukis merupakan salah satu karya seni dua dimensi yang semua orang
hampir mengetahuinya, mulai dari seni lukis yang realistis sampai yang
dekoratif. Semua itu bergantung bagaimana seorang seniman atau pengrajin
menganut aliran atau paham dalam berkarya seni lukis. Seni lukis kaca
merupakan salah satu karya seni atau benda seni, oleh sebab itu untuk dapat
dikatakan benda atau karya yang mempunyai nilai estetis dapat dilihat dari
unsur-unsur rupa serta prinsip-prinsip desain yang dipakai dan menjadi
serangkaian yang berpadu menjadi kesatuan yang utuh dan menjadi satu karya
yang indah. Seni lukis kaca yang ada di Kabupaten Cirebon, diperkirakan
mulai ada sekitar abad ke-18, ketika Sultan membuat lambing kebesaran
keraton Cirebon. Lambing itu berbentuk Harimau (macan) yang dilukis
bertuliskan huruf Arab (kaligrafi) di atas selembar kaca bening. Lambing
keraton Cirebon itu dikenal dengan sebutan “Macan Ali”. Keindahan lukisan
pada kaca tersebut membuat seniman Cirebon lainnya mengembangkan di luar
keraton pada kira-kira abad ke-19. Pada awalnya seni lukis kaca di luar
keraton Cirebon terdapat pada sandaran kursi dan kaca-kaca jendela/pintu
kemudian berkembang pada obyek lukisan yang bernafaskan Islam, seperti
Ka’bah, masjid, dan buroq. Bahkan lukisan semacam itu oleh masyarakat
pedesaan disebut figura (lukisan berbingkai). Baru pada abad ke-20 seni lukis
kaca mulai berkembang dengan teknis pengerjaan yang lebih baik. Sasaran
yang menjadi obyek lukisannya seperti wayang kulit, dan kaligrafi (Syahadat,
ayat kursi, orang sedang shalat, dan sebagainya).
Nina Merlina
(BPNB Jabar)
Peralatan:
1) Kaca bening sebagai media lukisan satu lembar,
2) Cat kayu sebagai pewarna secukupnya,
3) Kuas untuk alat pengecat secukupnya,
4) Kertas untuk sketsa atu lembar,
5) Tripleks untuk pelapis secukupnya,
6) Bingkai kayu untuk penghias tepi sebanyak empat batang,
7) Ballpoint untuk membuat sketsa satu batang,
8) Penggaris untuk membuat garis, satu batang.
Proses Pembuatan
1) Persiapan :
– Menyiapkan sketsa gambar
– Menyiapkan kaca
– Menyiapkana tinta hitam dan kuas
2) Inti:
– Meletakkan sketsa gambar di atas meja
– Meletakkan kaca di atas sketsa
– Membuat pola gambar dengan tinta hitam
– Penyaringan
3) Penutup :
– Pemasangan Bingkai
– Pemasangan lapisan kaca
Daerah Persebaran seni lukis kaca ini adalah; Kecamatan Gegesik, Kecamatan
Klangenan, Kecamatan Kapetakan, Kecamatan Sumber, Kecamatan Cirebon
Barat, dan Kecamatan Susukan.
Jawaban :
(1)mengembangkan keterampilan menggambar;
4.1 Bahasa daerah adalah suatu bahasa yang dituturkan di suatu wilayah dalam
sebuah negara kebangsaan, apakah itu pada suatu daerah kecil, negara bagian
federal atau provinsi, atau daerah yang lebih luas. Keberadaan sebuah bahasa
lokal atau bahasa daerah sangat erat dengan eksistensi suku bangsa yang
melahirkan dan menggunakan bahasa tersebut. Bahasa menjadi unsur
pendukung utama tradisi dan adat istiadat. Bahasa juga menjadi unsur
pembentuk sastra, seni, kebudayaan, hingga peradaban sebuah suku bangsa.
Bahasa daerah dipergunakan dalam berbagai upacara adat, dan dalam
percakapan sehari-hari. Dengan demikian bahasa daerah merupakan unsur
pembentuk budaya daerah dan sekaligus budaya nasional. Dewasa ini, sebagai
dampak dari pengaruh perubahan dan perkembangan zaman yang terjadi pada
saat ini keberadaan bahasa daerah mulai terancam pudar/punah. Salah satu
diantaranya bahasa Sunda. Di daerah Jawa Barat. bahasa Sunda bukan lagi
merupakan bahasa ibu/bahasa pertama di daerah sendiri, tetapi sudah dijadikan
bahasa kedua setelah bahasa Indonesia. Pengaruh bahasa Indonesia terhadap
kebudayaan di Nusantara sangat besar sehingga banyak anak–anak jaman
sekarang terutama di kota–kota besar yang tidak lagi mengenal bahasa
lokalnya/bahasa ibu khususnya bahasa Sunda untuk daerah Jawa Barat. Di
dalam kedudukannya sebagai bahasa daerah, bahasa Sunda berfungsi sebagai
(1) lambang kebanggaan daerah, (2) lambang identitas daerah, dan (3) alat
perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah. Di dalam
hubungannya dengan fungsi bahasa Indonesia, bahasa Sunda berfungsi
sebagai (1) pendukung bahasa nasional, (2) bahasa pengantar di sekolah dasar
di daerah tertentu pada tingkat permulaan untuk memperlancar pengajaran
bahasa Indonesia dan mata pelajaran lain, dan (3) alat pengembangan serta
pendukung kebudayaan daerah. (Halim (Ed.), 1976:145-46).
Bahasa sunda pun termasuk jenis bahasa yang mudah dipelajari. Sebenarnya
mempelajari bahasa sunda termasuk gampang. Kata-kata yang ada di
dalamnya pun kebanyakan merupakan sumber serapan dari bahasa Indonesia.