Anda di halaman 1dari 16

Pengembangan instrumen penilaian berbantuan aplikasi ispring quizmaker

untuk mengukur pemahaman konsep siswa


ANONYMOUS

Abstrak
Tujuan penelitian ini yaitu menghasilkan Instrumen Penilaian Berbantuan Aplikasi Ispring
Quizmaker yang valid, praktis dan efektif. Model pengembangan instrumen penilaian yang digunakan
ini model Plomp yang meliputi tiga tahapan pengembangan, yaitu: penelitian pendahuluan
(Preliminary reseach), fase pengembangan atau prototipe (development of prototypephase), dan fase
penilaian (Assesment phase). Hasil penelitian telah dihasilkan instrumen penilaian berbantuan aplikasi
Ispring Quizmaker yang valid, praktis dan efektif. Instrumen tersebut valid b aik dari segi materi,
konstruksi, media dan bahasa dengan nilai rata-rata 78,76% dengan kategori sangat valid. Kepraktisan
media tersebut mempunyai nilai rata-rata yaitu 92,06% dengan kategori sangat praktis, sedangkan
untuk keefektifan pemahaman konsep fisika berdasarkan soal per item dari indikator pemahaman
konsep sebesar 65, 11% dengan kategori efektif.
Kata Kunci: Instrumen Penilaian, ispring Quizmaker, pemahaman konsep

Development of a quizmaker ispring approach assessment instrument to


measure understanding of student concepts
Abstract
The purpose of this study is to produce a valid, practical and effective Ispring Quizmaker Application
Assisted Instrument. The development model of the assessment instrument used is the Plomp model
which includes three stages of development, namely: preliminary research (preliminary research),
the development phase or prototype (development of prototypephase), and the assessment phase
(Assessment phase). The results of the study have produced a valid, practical and effective Ispring
Quizmaker application-assisted assessment instrument. The instrument is valid both in terms of
material, construction, media and language with an average value of 78.76% with a very valid
category. The practicality of the media has an average value of 92.06% with a very practical
category, while for the effectiveness of understanding physics concepts based on questions per item of
indicators understanding the concept of 65, 11% with the effective category.
Keywords: Appraisal Instrument, Quizmaker ispring, concept understanding

PENDAHULUAN
Bahar dan Salempa (2018, p.71) menyatakan Pendidikan merupakan proses yang kompleks,
namun kompleksitasnya selalu berubah seiring dengan perkembangan manusia. Melalui pendidikan
berbagai aspek kehidupan dikembangkan melalui proses pembelajaran. Berbagai masalah dalam
proses pembelajaran perlu diselaraskan dan distabilkan, agar kondisi pembelajaran tercipta sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai serta dapat diperoleh seoptimal mungkin. Untuk mengetahui
kelebihan dan kelemahan dalam proses pembelajaran perlu diperhatikan sistem penilaian yang baik
dan terencana, sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan, apakah proses
pembelajaran sudah baik dan dapat dilanjutkan atau masih perlu perbaikan dan penyempurnaan.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dalam Permendikbud No. 104 tahun 2014 Pasal 1 ayat 1
adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam
kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan
yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran. Kegiatan
penilaian belajar diselenggarakan untuk mengukur kemampuan peserta didik menguasai kompetensi
pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

1
Alzughaibi dkk. (2016, p.108) menyatakan penilaian dianggap sebagai alat pendidikan yang
meningkatkan pembelajaran. Tempelaar dkk. (2018, p.5) menyatakan Fungsi klasik pengujian adalah
penilaian sumatif atau penilaian pembelajaran: siswa menunjukkan penguasaan mereka terhadap mata
pelajaran tertentu kepada pendidik mereka setelah menyelesaikan proses pembelajaran. Penilaian
formatif atau penilaian untuk pembelajaran berlangsung selama pembelajaran, dan memiliki fungsi
yang sama sekali berbeda: untuk memberikan umpan balik yang berkelanjutan kepada peserta didik,
untuk meningkatkan pembelajaran peserta didik dan pendidik untuk meningkatkan pengajaran
(Spector dkk, 2016, p.59).
Penilaian merupakan kegiatan yang membantu dalam mengembangkan pembelajaran peserta
didik. Penilaian menyediakan kesempatan bagi pendidik untuk mengevaluasi pengajaran untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik. Peran penting penilaian untuk pendidik adalah
penilaian dapat dijadikan referensi dalam mencapai tujuan pembelajaran bisa memberikan masukan
tentang kondisi peserta didik. Temuan menunjukkan bahwa siswa memiliki pandangan kuat tentang
berbagai format penilaian dan evaluasi (Struyven, dkk, 2005, p.331).
Atia, dkk (2018, p.18) Kuis dan tugas, sebagai alat bantu pengajaran, telah terbukti memiliki
dampak positif pada kehadiran, membaca, dan kepercayaan diri siswa. Selain itu, umpan balik dari
kuis reguler memungkinkan siswa untuk membedakan area yang menjadi fokus ujian
Hal ini didukung dengan penelitian Dwi dan Utiyah (2012) menyatakan bahwa peran penilaian
untuk pendidik adalah dapat dijadikan sebagai acuan dalam proses pembelajaran sekaligus dapat
memberikan masukan tentang kondisi peserta didik, sementara bagi peserta didik sendiri manfaat
penilaian adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuannya dalam mengikuti pelajaran. Pendidik
perlu menyusun suatu perangkat penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur ketuntasan hasil
belajar peserta didik yang dilihat dari indikator- indikator hasil belajar dan tujuan pembelajaran.
Perangkat Penilaian tersebut pada akhirnya dapat dijadikan sebagai acuan pendidik dalam
pengambilan keputusan yang tepat terhadap peserta didik.
Dari hasil penilaian tersebut pendidik dapat mengetahui sejauh mana penguasaan konsep peserta
didik terhadap materi pelajaran. Pemahaman konsep merupakan kompetensi yang ditunjukkan peserta
didik dalam memahami konsep dan dalam prosedur yang akurat, efisien dan tepat (Herimanto dkk,
2018, p.44). Penerapan proses pemahaman konseptual melampaui satu topik dalam kurikulum dan
memiliki potensi untuk mempengaruhi banyak bidang pendidikan. Istilah pemahaman konseptual
dianalisis untuk menentukan bagaimana pendidik dapat membantu peserta didik mencapai pemahaman
dalam kurikulum berbasis konsep (Mills 2016, p.546).
Pendidik memiliki peran penting dalam pengajaran dan pembelajaran karena mereka
bertanggung jawab untuk mempersiapkan warga yang melek secara ilmiah untuk abad ke-21 (Akcay
dan Akcay 2015, p.43). Penting bagi pendidik untuk memastikan bahwa pengetahuan dasar siswa kuat
untuk memahami konsep-konsep penting (Husin dkk, 2019, p.1). Memahami konsep adalah bagian
terpenting dari pembelajaran fisika. Konsep dalam fisika mencakup prinsip, hukum, dan teori fisika
bersama dengan penerapannya dalam kehidupan.
Aswirna (2018, p.507) Pemahaman merupakan kemampuan kognitif yang setingkat lebih tinggi
dari pengetahuan. Kemampuan yang dimiliki siswa pada tingkat ini adalah kemampuan memperoleh
makna dari materi pelajaran yang telah dipelajari. Siswa dituntut memahami atau mengerti apa yang
diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya. Beberapa
kategori siswa dianggap paham terhadap suatu materi pembelajaran misalnya siswa dapat menjelaskan
dengan susunan kalimatnya sendiri sesuatu yang dibaca dan didengar dan juga siswa dapat memberi
contoh lain dari apa yang telah dicontohkan atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain.
Peseta didik yang memiliki kemampuan tinggi dalam belajar umumnya memiliki tingkat
kecerdasan di atas ratarata. Usaha yang dapat dilakukan untuk membantu mereka adalah dengan
menempatkannya dalam kelompok khusus atau diberi tugas-tugas tambahan. Peserta didik yang
memiliki kemampuan sedang dan rendah, pada umumnya membutuhkan waktu lebih lama dalam
memahami materi pelajaran. Peserta didik golongan ini sering ketinggalan dalam belajar (Rahmadani,
dkk 2019,p.863).
Tentu saja untuk merancang dan mengimplementasikan pembelajaran inovatif yang berorientasi
pada pengembangan pemahaman konseptual dan keterampilan berpikir diperlukan alat pendidikan
atau media pembelajaran. Penerapan media pembelajaran harus dapat melatih cara untuk
mengembangkan kemampuan untuk memahami konsep dan keterampilan berpikir, salah satunya
adalah mengimplementasikan alat pembelajaran yang terintegrasi dengan simulasi komputer. Simulasi
komputer adalah perangkat lunak yang dapat dimanfaatkan sebagai media utama dalam pembelajaran
untuk meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir (Palloan dan Swandi, 2019,p.).
Park (2020,p.3) Memasukkan simulasi komputer ke dalam penilaian formatif untuk digunakan
di kelas sains, dan menunjukkan efek positif pada kinerja siswa dibandingkan dengan siswa yang
hanya mengalami penilaian tradisional (Tes kertas dan pensil). Selain itu, pergeseran filosofi
pengajaran dan pembelajaran secara bertahap mulai bergerak ke arah penggunaan komputer dan
teknologi informasi dan komunikasi untuk memperkenalkan lingkungan pengajaran yang efektif.
Lingkungan pengajaran ini memiliki perhatian khusus pada kegiatan yang menghasilkan kesadaran,
inisiatif, penyelidikan, kolaborasi, dan kontribusi terhadap pengetahuan baru dalam komputer berbasis
cara yang jelas (Al-Hakeem dan Abdulrahman ,2017, p.9).
Cakiroglu dkk. (2017,p.133) peran peserta didik dalam proses penilaian online dapat
memberikan wawasan bagi pendidik untuk membangun lingkungan belajar yang efisien dan untuk
menentukan peran penilaian dalam proses pembelajaran. Ada beberapa cara berbeda untuk membantu
mengembangkan hasil belajar siswa, tetapi menerapkan alat online adalah salah satu pilihan terbaik.
Kenyataan yang ditemukan di lapangan saat ini, memperlihatkan kondisi yang jauh dari
idealnya. Penilaian ada tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Natalina dkk, (2015,p.112)
menyatakan kondisinya saat ini pendidik cenderung hanya menilai dari ranah kognitif. Hal ini terjadi
dikarenakan ketidakmampuan pendidik untuk mengembangkan instrumen penilaian berdasarkan
tuntutan KI/KD di dalam kurikulum. Diantara ketiga aspek penilaian kognitiflah yang sangat
mempengaruhi aspek penilaian. Selain itu juga aspek kognitif lah yang berpengaruh pada pemahaman
konsep peserta didik.
Pelaksanaan pembelajaran fisika masih dipandang kurang menarik, pembelajaran fisika pada
umumnya masih dipandang sebagai pelajaran yang sulit, karena kemasan fisika yang kurang menarik.
Siswa diharapkan memahami konsep utama dari kelas dan bagaimana konsep-konsep ini saling terkait,
yaitu, mereka harus melakukannya mengembangkan struktur pengetahuan (pengetahuan tentang
bagaimana konsep yang berbeda saling terkait (Stoen dkk. 2020, p.1)
Seringkali, tes disusun dan dibuat dalam bentuk kertas menghasilkan begitu banyak limbah
kertas. Di sisi lain, guru juga perlu waktu lama untuk menilai hasil evaluasi siswa berbasis kertas,
terutama jika jumlah siswa banyak (Abdurrahman dan Masor 2019,p.177).
Hasil observasi awal dikelas XI yang dilakukan peneliti terhadap pembelajaran fisika di SMA
Negeri 3 Kota Solok menunjukkan bahwa : Instrumen penilaian yang digunakan guru di SMA Negeri
3 Kota Solok untuk menguji pemahaman konsep pesrta didik pada aspek kognitif biasanya diambil
dari berbagai buku atau kumpulan soal-soal ujian. Evaluasi yang dilakukan oleh pendidik sendiri
masih menggunakan instrumen penilaian soal tes biasa dengan kertas yang bentuk soal-soalnya.
Evaluasi menggunakan komputer pelaksaannya hanya pada saat Ujian Nasional saja. Soal-soal yang
menguji aspek menganalisis dan menilai belum banyak diujikan. Pada materi gelombang berjalan,
gelombang stasioner, gelombang bunyi dan cahaya kebanyakan peserta didik masih mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan materi tersebut. Soal-soal pada
materi gelombang berjalan, gelombang stasioner, gelombang bunyi dan cahaya banyak berhubungan
dengan penerapan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Soal-soal yang berkaitan dengan teknologi
ini perlu dikembangkan karena dapat melatih pemahaman konsep siswa.
Salah satu peran instrumen penilaian Quizmaker dalam proses pembelajaran yaitu untuk
mengukur pemahaman konsep peserta didik dalam belajar. Media juga diperlukan dalam pembelajaran
fisika. Fisika berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam secara sistematis. Pendidikan
fisika diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan
sekitarnya, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan keilmuan di dalam kehidupan
sehari-hari.
Penelitian yang mengembangkan instrumen penilaian sudah dilakukan oleh Istiyono dan
Subroto (2017, p.89) yaitu tentang pengembangan instrumen asesmen pengetahuan fisika berbasis
komputer untuk meningkatkan kesiapan peserta didik dalam menghadapi ujian nasional berbasis
komputer (UNBK). Peserta didik memberikan tanggapan yang positif terhadap tes berbasis komputer.
Selain itu, tes berbasis komputer juga akurat untuk mengukur peserta tes dengan kemampuan sedang
sampai tinggi. Penelitian yang mengembangkan instrumen penilaian selanjutnya Firmansyah dkk
(2016, p.1) yang mengembangkan pengembangan instrumen penilaian (asessment) menggunakan
Wordershare Quiz Creator pada materi konsep mol siswa kelas X SMK Negeri 7 Pontianak. Hasil
penelitianya yaitu sebuah instrumen penilaian yang layak digunakan dan mampu memberikan
bantuan pada peserta didik untuk menganalisis soal. Penelitian yang telah dilakukan oleh Zakaria,
dkk (2017,p.182) bahwa penggunaan media Ispring QuizMaker bisa dikembangkan untuk
pengembangan instrumen penilaian.
Rusanova dan Sazanova (2019,p.162) Program ISpring QuizMaker digunakan sebagai alternatif
untuk program Power Point. Kemampuan untuk menanamkan gambar, audio dan video
memungkinkan guru untuk lebih memperluas jangkauan penilaian siswa, belum lagi fakta bahwa
kehadiran semua opsi ini memungkinkan untuk membuat tes dan latihan untuk hampir semua aspek
pengajaran.
Tujuan utama adalah untuk menyajikan desain dan implementasi dari Quiz Maker dan Sistem
Manajemen yang diusulkan untuk organisasi pendidikan, yang mendukung proses pendidikan dan
mengadakan kompetisi dan seleksi ilmiah (Elshafey 2018,p.518).
ISpring QuizMaker dapat membuat dan menyusun berbagai bentuk dan level soal yang berbeda,
yaitu bentuk benar/salah (True/False), pilihan ganda (Multiple Choice), pilihan ganda dengan banyak
pilihan (Multiple Response), esai (Type In), mencocokkan (Matching), mengurutkan (Sequence),
angka (Numeric), pengisian kata (Fill in the Blank), pilihan ganda (Multiple Choice Text),
memasukkan kata ke paragraf (Word Bank), dan menentukan titik pada gambar (Hotspot). Kelebihan
iSpring QuizMaker adalah lebih efisien, meminimalisir human error, soal dapat diacak dengan cepat
sehingga dapat mengurangi kecurangan didalam ujian, alokasi waktu yang ditentukan sesuai rencana.
ISpring QuizMaker dapat menjawab soal dan mengetahui skor jawaban secara langsung (Yulianti,
2015,p.). Dapat disimpulkan bahwa instrumen penilaian yang berbasis komputer berpengaruh
terhadap pemahaman konsep siswa.
Eades & Rizvi (2016,p.2) menyatakan format online kuis iSpring memungkinkan untuk
mengambil apa yang berhasil dari kuis kertas dan menempatkannya secara online. Program tidak
membutuhkan banyak waktu bagi guru untuk menguasai. Program Ini memiliki antarmuka yang
sederhana dan nyaman yang sesuai dengan standar internasional (Odinokaya dan Zhigadlo 2018,
p.156)
Pengembangan instrumen penilaian dapat mempermudah pendidik mengoreksi tugas dan
ulangan, membuat hasil belajar siswa lebih baik, dan melatih kesiapan peserta didik menghadapi ujian
dengan sistem online. Berbagai masalah ini memotivasi penulis untuk mengembangkan teknik
evaluasi yang akan membuat peserta didik mengikuti tes dengan tenang, jujur dan antusias, dan
pendidik dapat menilai hasil belajar peserta didik sesuai dengan kemampuan masing-masing, menilai
dalam waktu singkat, dan tanpa kertas. Serta yang membedakan penenelitian ini dengan penelitian
sebelumya yaitu soal yang diujikan dapat dikirim ke handphone android pesrta didik. Penggunaan
aplikasi Ispring Quizmaker ini sangat cocok untuk materi gelombang berjalan, gelombang stasioner,
gelombang bunyi dan cahaya. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengangkat judul
penelitian pengembangkan Instrumen Penilaian Berbantuan Aplikasi Ispring Quizmaker untuk
Mengukur Pemahaman Konsep Siswa di SMA Negeri 3 Kota Solok.
METODE
Jenis penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (R&D). Menurut (Sugiyono 2011)
mendefinisikan metode penelitian dan pengembangan adalah metode yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian dan Pengembangan
(R&D) bertujuan untuk menghasilkan produk baru melalui proses pengembangan.
Model pengembangan dalam penelitian ini adalah model Plomp yang meliputi tiga tahapan
pengembangan, yaitu: penelitian pendahuluan (Preliminary reseach), fase pengembangan atau
prototipe (development of prototypephase), dan fase penilaian (Assesment phase).
a. Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan untuk menyempurnakan prototipe II pengembangan instrumen penilaian
berbantuan aplikasi ispring quizmaker hasil validasi. Uji coba produk dilakukan melalui uji coba
terbatas pada tahap Assessment phase. Uji coba terbatas ini merupakan bagian dari evaluasi formatif
untuk menguji praktikalitas dan efektivitas produk yang dikembangkan. Uji coba dilakukan kepada 20
orang peserta didik dan 2 orang pendidik fisika. Setelah uji coba terbatas selesai dilaksanakan,
dilakukan kembali revisi terhadap pengembangan instrumen penilaian berbantuan aplikasi ispring
quizmaker, sehingga diperoleh pengembangan instrumen penilaian berbantuan aplikasi ispring
quizmaker pada materi gelombang berjalan, gelombang stasioner, gelombang bunyi dan cahaya untuk
mengukur pemahaman konsep belajar peserta didik yang efektif.
b. Subyek Uji Coba
Subjek uji coba produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI
IPA 1 disekolah SMAN 3 Kota Solok.

c. Jenis Data
Jenis data untuk uji validitas pengembangan instrumen penilaian berbantuan aplikasi ispring
quizmaker adalah data kuantitatif yang diperoleh dari hasil penilaian lembar validasi oleh validator.
Data kualitatif berupa saran dan komentar dari validator. Jenis data untuk uji praktikalitas
pengembangan instrumen penilaian berbantuan aplikasi ispring quizmaker adalah data kuantitatif yang
diperoleh dari hasil data angket peserta didik dan pendidik fisika. Data kualitatif diperoleh dari
saran dan komentar peserta didik dan pendidik fisika terhadap pengembangan instrumen penilaian
berbantuan aplikasi ispring quizmaker. Jenis data untuk uji efektivitas pengembangan instrument
penilaian berbantuan aplikasi ispring quizmaker adalah data kuantitatif yang diperoleh dari hasil soal
tes belajar untuk mengukur pemahaman konsep siswa.

d. Instrument Penelitian

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa teknik sebagai berikut:

Tabel 1. Instrumen Pengumpulan Data


Kriteria Instrumen
Valid a. Lembar penilaian instrumen validasi
b. Lembar penilaian instrumen praktikalitas
c. Lembar penilaian instrumen efektifitas
d. Lembar validasi Pengembangan instrumen penilaian berbatuan
aplikasi ispring Quizmaker untuk mengukur pemahaman konsep
siswa di SMA Negeri 3 Kota Solok
Praktis a. Angket praktikalitas oleh pendidik
b. Angket praktikalitas oleh peserta didik

Efektif Indikator Pemahaman Konsep

Tabel 1 di atas terlihat bahwa masing-masing aspek yang diukur terdiri dari instrumen yang
berbeda.Instrumen tersebut telah disesuaikan dengan teori yang ada. Instrumen pengumpulan data
pada penelitian ini adalah:
Validasi Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini berupa lembar validasi dari ahli materi, ahli konstruksi, ahli media, dan
ahli bahasa pendidik IPA (Fisika), serta peserta didik. Lembar validasi ahli materi untuk tahap
validitas digunakan untuk mengetahui seberapa dalam materi yang disampaikan dan relevansinya
terhadap kompetensi yang diharapkan. Lembar validasi ahli konstruksi untuk tahap validitas
digunakan untuk mengetahui kelayakan soal tersebut untuk digunakan dalam evaluasi pembelajaran.
Lembar validasi ahli media untuk tahap validitas digunakan untuk mengetahui produk yang
dikembangkan sesuai dengan aplikasi yang digunakan. Lembar validasi ahli bahasa untuk tahap
validitas digunakan untuk mengetahui penggunaan keefektifan kalimat yang digunakan pada soal.
Lembar validasi pendidik IPA (Fisika) dan peserta didik pada tahap praktikalitas digunakan untuk
mengetahui bagaimana kegunaan dan kelayakan soal yang berbantuan aplikasi ispring Quizmaker di
dalam proses evaluasi pembelajaran. Lembar validasi pada tahap efektfitas digunakan untuk
mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal berbantuan aplikasi
ispring Quizmaker untuk mengukur pemahaman konsep siswa. Instrumen penelitian divalidasi secara
teoritik, yaitu dengan dikonsultasikan dengan dosen pembimbing penelitian. Hasil validasi tersebut
adalah instrumen yang siap digunakan untuk pengumpulan data penelitian. Penyajian data dan analisis
data penilaian validasi angket validitas, validasi angket praktikalitas, validasi efektifitas sebagai
berikut:
Validasi angket validitas

1. Lembar Instrumen Validasi


Implementasi bahan ajar yang diadobsi dari kriteria penilaian pengembangan instrumen penilaian
fisika dan beberapa referensi lain untuk pencapaian kompetensi peserta didik pada materi gelombang
berjalan, gelombang stasioner, gelombang bunyi dan cahaya.
Teknik pengumpulan data untuk mengetahui validitas produk adalah dengan menyebarkan angket
pada 6 pakar sebagai validator, yaitu 2 orang dosen pendidik fisika, 2 orang dosen fisika, 1 orang
dosen Media, 1 orang dosen Bahasa dan kemudian direkapitulasi. Angket validasi digunakan untuk
mengetahui kelayakan materi, konstruksi, dan kesesuaian dengan syarat teknis terhadap produk yang
dirancang sebagai implementasi soal fisika berbantuan aplikasi ispring quizmaker untuk mengukur
pemahaman konsep siswa.

2. Lembar instrumen praktikalitas


Instrumen yang digunakan untuk mengetahui praktikalitas pengembangan instrumen penilaian
fisika adalah dengan menggunakan angket. Teknik pengumpulan data untuk mengetahui praktikalitas
produk adalah dengan menyebarkan angket kepada guru fisika dan siswa SMAN 3 Kota Solok.
Angket praktikalitas pendidik diisi oleh 2 orang guru fisika SMAN 3 Kota Solok terhadap penggunaan
pengembangan instrumen penilaian fisika berbantuan aplikasi Ispring Quizmaker pada materi
gelombang berjalan, gelombang stasioner, gelombang bunyi dan cahaya, sedangkan angket
praktikalitas siswa diisi oleh 20 orang siswa terhadap penggunaan pengembangan instrumen penilaian
berbantuan aplikasi ispring Quizmaker pada materi gelombang berjalan, gelombang stasioner,
gelombang bunyi dan cahaya.

3. Lembar Instrumen Efektifitas


Efektifitas produk soal berbantuan aplikasi ispring Quizmaker terhadap pemahaman konsep peserta
didik diperoleh dari hasil analisis soal. Hasil analisis soal terdiri dari validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran dan daya beda. Kisi-kisi Instrumen efektifitas dapat dilihat pada tabel 2 berikut:

Tabel 2 Kisi-Kisi Instrumen Efektifitas Pemahaman Konsep


No Indikator pemahaman Indikator Soal
konsep
1. a. Menafsirkan Disajikan sebuah pertanyaan dan gambar, Peserta didik dapat menafsirkan
jawaban yang benar dari pertanyaan tersebut.
b. Mencontohkan Disajikan sebuah pernyataan kepada peserta didik peserta didik dapat
mencontohkan dari pertanyaan tersebut
c. mengklasifikasikan Disajikan beberapa pertanyan terkait tentang materi gelombang berjalan,
gelombang stasioner, gelombang bunyi dan cahaya. Peserta didik dapat
mengklasifikasikan.
d. Menyimpulkan Disajikan sebuah pernyataan yang diasumsikan kepada peserta didik adalah
benar dan satu kemungkinan kesimpulan, peserta didik dapat menentukan
kesimpulan.
e. Membandingkan Disajikan pernyataan yang peserta didik dapat membandingkan jawaban
yang benar.
f. Menjelaskan Disajikan pertanyaan, Peserta didik dapat menjelaskan jawaban pertanyaan
tersebut

e. Teknik Analisis Data


1. Analisis Validitas
Validasi instrumen penelitian soal fisika berbantuan ispring Quizmaker dapat dilihat dari hasil
angket yang disebarkan kepada beberapa orang validator yang berasal dari dosen Tadris IPA-
Fisika. Pada angket validitas menggunakan kode huruf yang disesuaikan dengan skala Likert.
Untuk menguji kevalidan dari validasi instrument digunakan skala Likert dengan kategori
positif, yaitu pernyataan positif memperoleh bobot tertinggi sebagaiberikut:
Tabel 3. Tabel Bobot pernyataan Validitas
Pernyataan Bobot Pernyataan
Sangat Setuju (SS) 4
Setuju (S) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
(Sukardi 2003)

2. Analisis efektifitas Pemahaman Konsep

Analisis mengukur pemahaman konsep siswa dapat dilihat dari kriteria penilain per item
indikator Pemahaman konsep dengan kriteria sebagai berikut:

Tabel 4 kriteria pemahaman Konsep Peserta didik

Interval Kategori
0% - 25% Tidak efektif
26% - 50% Kurang efektif
51% - 75% Efektif
76% - 100% Sangat efektif
(Sukardi 2003)

Hasil belajar dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :


f
P= x 100 %.......................................................................................(1)
N
dimana 𝑃 adalah tingkat persentase yang dicapai, 𝑓 adalah jumlah siswa yang menjawab benar
per item, dan 𝑁 adalah jumlah seluruh siswa.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
1. Analisis Data Validitas
Berdasarkan instrumen penilaian validitas yang diberikan kepada validator terdapat 4 variabel
penilain, yaitu validitas materi, validitas kontruksi, validitas media, dan validitas bahasa. Nilai
rata- rata validitas soal berbantuan aplikasi ispring quizmaker keempat variabel validitas dapat
dilihat pada tabel 1

Tabel 5. Nilai Rata- rata validitas soal berbantuan aplikasi ispring quizmaker materi gelombang
berjalan dan gelombang stasioner, gelombang bunyi dan cahaya
No Validitas Nilai (%) Kategori
1 materi 82,625 % Sangat valid
2 konstruksi 71,2 % Valid
3 Media 90,2 % Sangat valid
4 bahasa 71 % Valid
Jumlah rata- rata 78,76 % Sangat valid

Hasil nilai rata- rata variabel validasi soal berbantuan aplikasi ispring quizmaker terhadap
pemahaman konsep peserta didik pada materi gelombang berjalan dan gelombang stasioner,
gelombang bunyi dan cahaya ditampilkan grafik 1
Grafik 1 rata- rata variabel validitas Soal berbantuan aplikasi ispring quizmaker tentang
gelombang berjalan dan gelombang stasioner, gelombang bunyi dan gelombang cahaya
Variabel Validitas
100
80
60

Persentase %
40
%
20
0 rata- rata
i i
er ks ia sa
at tru med aha
m ns b
ko
Indikator Pernyataan

Tabel 5 menyatakan bahwa validitas Soal berbantuan aplikasi ispring quizmaker tentang
gelombang berjalan dan gelombang stasioner, gelombang bunyi dan gelombang cahaya adalah
78,76%. Menurut tabel validitas yang dimodifikasi dari Sukardi (2003) nilai rentang 78,76% termasuk
kategori sangat valid. Sehingga dari analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa soal berbantuan
aplikasi ispring quizmaker sangat valid untuk digunakan dalam evaluasi pembelajaran. Sebanding
dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusumadjati dkk, (2015) hasil rata-rata validitas terhadap 3
variabel penilain yaitu materi, prinsip penilaian media, dan guru fisika diperoleh nilai 85,58% dengan
kategori sangat valid dan sudah dapat dipakai sebagai alat penilaian pembelajaran.

2. Analisis Data Praktikalitas


Analisis data praktikalitas soal berbantuan aplikasi ispring quizmaker oleh pendidik. Instrumen
penilaian praktikalitas yang diberikan kepada praktisi pendidik dan praktisi peserta didik terdapat 3
variabel penilaian, hemat waktu, kemudahan penggunaan tes dan senang dalam penggunaan instrumen
tes. Nilai rata-rata praktikalitas soal fisika berbasis animasi flash ketiga variabel praktikalitas terdapat
di Tabel 6.

Tabel 6 Nilai Rata-rata Praktikalitas Soal berbantuan aplikasi ispring quizmaker tentang gelombang
berjalan dan gelombang stasioner, gelombang bunyi dan gelombang cahaya
No Praktikalitas Nilai (%) Kategori
1 Pendidik 92,708 % Sangat prktis
2 Peserta didik 79, 464 % Praktis
Jumlah rata- rata 86,086 % Sangat Praktis
Grafik 2 nilai praktikalitas Soal berbantuan aplikasi ispring quizmaker tentang gelombang berjalan
dan gelombang stasioner, gelombang bunyi dan gelombang cahaya

Nilai Praktikalitas

95
Persentase %

90
85
%
80
rata-
75 rata
70
ik ..
id a d.
nd t
pe er
es
pIndikator Pernyataan
Hasil praktikalitas Soal berbantuan aplikasi ispring quizmaker tentang gelombang berjalan dan
gelombang stasioner, gelombang bunyi dan gelombang cahaya adalah sangat praktis. Hasil
praktikalitas diperoleh nilai 86,086%.

3.Analisis Data Efektifitas


instrumen penilaian efektifitas yang diberikan kepada peserta didik berupa soal berbantuan aplikasi
ispring quizmaker. Analisis yang dilakukan pada soal adalah validitas, reliabel, tingkat kesukaran dan
daya beda.
Analisis pemahaman konsep siswa berdasarkan hasil belajar siswa setelah menggunakan soal
berbantuan aplikasi ispring quizmaker dapat terlihat pada tabel 7

Tabel 7 Analisis Pemahaman Konsep Peserta Didik


No Indikator Rata-rata Kategori
1. Menafsirkan 70% Efektif
2. Mencontohkan 68,3% Efektif
3. Mengklasifikasikan 65% Efektif
4. Menyimpulkan 61,67% Efektif
5. Membandingkan 65% Efektif
6. Menjelaskan 60,71% Efektif
Rata-rata 65,11 % Efektif

Validasi diperlukan untuk menguji suatu penelitian. Kata valid sering diartikan dengan tepat,
benar, sahih, abash. Jadi, kata validitas dapat diartikan dengan ketepatan, kebenaran, keshahihan,
atau keabsahan. Produk penelitian yang telah dikembangkan dikatakan valid apabila memenuhi
kriteria tertentu (Yusuf 2015).
Validitas (sejauh mana suatu instrumen mengukur apa yang diklaimnya untuk diukur, daripada
sesuatu yang lain) dan reliabilitas (sejauh mana suatu instrumen dapat diharapkan untuk
memberikan hasil pengukuran yang sama ketika pengukuran diulang) dalam (Taber 2018).
Validitas isi didefinisikan sebagai sejauh mana item dalam instrumen mencerminkan konten
yang akan digeneralisasi atau dilanjutkan (Taherdoost 2016). Untuk mendapatkan validitas isi yang
tinggi perlu dilakukan suatu diskusi yang mendalam, yang diikuti oleh orang-orang yang ahli
dalam bidang studi yang bersangkutan serta ahli dalam bidang pengukuran dan penilaian (Arifin
2009).
Validasi dilakukan oleh beberapa pakar atau ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai
kelebihan dan kekurangan produk yang dihasilkan. Validator yang menilai suatu produk terdiri dari
2 orang ahli materi/isi, 2 orang ahli konstruksi, 1 orang ahli media, dan 1 orang ahli bahasa.
Hasil validasi analisis data menunjukkan bahwa instrumen Soal berbantuan aplikasi ispring
Quizmaker dinyatakan valid karena telah menghasilkan variabel materi dengan nilai 78,76%
untuk gelombang berjalan dan gelombang stasioner, gelombang bunyi dan gelombang cahaya.
Tabel validitas yang dimodifikasi dari (Sukardi 2003) rentang nilai 78,76% termasuk kategori
sangat valid. Hal ini berarti soal berbantuan aplikasi ispring Quizmaker yang dikembangkan sudah
memenuhi KI, KD, indikator pembelajaran, dan tujuan pembelajaran. Hal ini relevan dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh Sasahan dkk,. (2017) yang mengahasilkan variabel materi
dengan nilai 81,06%.
Validasi kontruksi yang diperoleh nilai 71,2% untuk materi gelombang berjalan dan
gelombang stasioner, gelombang bunyi dan cahaya. Menurut tabel validitas yang dimodifikasi dari
Sukardi (2003) rentang nilai 71,2% termasuk kategori valid. Hal ini berarti soal berbantuan aplikasi
ispring Quizmaker yang dikembangkan sudah memenuhi dari kriteria kontruksi/ susunan evaluasi
pembelajaran yang dikembangkan jelas dan berfungsi.
Validasi media diperoleh nilai 90,2%. Menurut tabel validitas yang dimodifikasi dari (Sukardi
2003) nilai rentang 90,2% termasuk kategori sangat valid. Relevan dengan penelitian terdahulu
yang telah dilakukan oleh Firmansyah dkk, (2016) yang menghasilkan variabel media sebesar
93,75% dengan kategori baik sekali.
Validasi bahasa diperoleh nilai 71%. Menurut tabel validitas yang dimodifikasi dari (Sukardi
2003) nilai rentang 71% termasuk kategori valid. Validitas bahasa menurut Setyosari (2016)
berhubungan dengan pemakaian bahasa yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Relevan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Murtono dan Miskiyah (2014) yang
menghasilkan variabel bahasa dengan nilai 91,67 % dengan kategori sangat baik.
Analisis data angket uji validitas didasarkan kepada empat aspek yaitu materi, kontruksi,
media, dan bahasa. Hasil analisis data menunjukkan nilai rata-rata validitas soal berbantuan
aplikasi ispring Quizmaker yaitu 78,76%. Menurut tabel validitas yang dimodifikasi dari (Sukardi
2003) nilai rentang 78,76% termasuk kategori valid. Penelitian relevan Liew dkk. (2019)
Development of Scoring Rubrics to Assess Physics Practical Skills.Hal ini relevan dengan
penelitian oleh Zakaria, dkk., (2017) tentang Pengembangan Instrumen Evaluasi Berbasis CBT
dengan Software ISpring QuizMaker pada Materi Kesetimbangan Kimia. Instrumen dikatakan valid
dengan kategori sangat tinggi instrumen dapat digunakan untuk uji coba lapangan. Dengan
demikian soal berbantuan aplikasi ispring Quizmaker bisa dilanjutkan kepada uji praktikalitas.

2. Praktikalitas Produk

Suatu alat ukur atau instrumen dikatakan praktis apabila biaya alat ukur itu mudah dan murah
(Yusuf, 2015). Ispring Quiz Maker adalah perangkat lunak yang dapat memfasilitasi siswa dalam
kegiatan penilaian dan evaluasi pembelajaran (Radjibu dan Kuswanto 2020).
Saarinen, dkk (2019) menyatakan untuk membangun instrumen yang berkualitas, kita perlu
pertanyaan yang kuat. Ketika memilih instrumen, atau mengembangkan instrumen baru, untuk
studi, seorang peneliti diharapkan untuk mempertimbangkan relevansi instrumen untuk
pertanyaan penelitian tertentu.
Instrumen soal menggunakan aplikasi Ispring Quizmaker pada materi gelombang berjalan
dan stasioner dan gelombang bunyi dan cahaya yang sudah dinyatakan valid oleh validator
selanjutnya dilakukan uji praktikalitas. Praktikalitas soal berbantuan aplikasi ispring Quizmaker
dilihat melalui angket yang diisi oleh 2 orang pendidik dan 20 orang peserta didik sebagai
pengguna dari soal berbantuan aplikasi ispring Quizmaker yang dikembangkan. Soal Quizmaker
berbantuan aplikasi ispring Quizmaker memperoleh hasil praktikalitas 92,708% dengan kategori
sangat praktis. Hal tersebut menunjukkan bahwa soal sudah sangat praktis digunakan dalam
evaluasi pembelajaran. Relevan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Murtono dan
Miskiyah (2014) rerata skor yang diperoleh dari keseluruhan aspek oleh pendidik adalah
sebesar 85,53% yaitu termasuk kategori sangat baik.
Hasil yang didapatkan dari angket praktikalitas oleh pendidik diperoleh nilai kepraktisan
79,464% dengan kategori sangat praktis. Berdasarkan angket yang telah diisi oleh peserta didik
tersebut, dari segi kemudahan penggunaan quizmaker dan senang dalam penggunaan instrumen
soal berbantuan aplikasi ispring Quizmker yang menarik karena soal dapat membantu peserta
didik dalam pemahaman konsep pada evaluasi pembelajaran. Soal juga merupakan asesmen yang
berbasis situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari, dimana peserta didik diharapkan dapat
menerapkan konsep- konsep pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan masalah. Sebanding
dengan penelitian yang dilakukan oleh Herpiana dan Rosidin (2019) tentang Development of
Instruments to Train Critical and Creative Thinking Skills in Physics Assessment for High School
Students’ Learning. Hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa metode pengujian ini sangat
membantu siswa dan guru.

3. Efektifitas Produk
Chodijah, dkk., (2012) Efektivitas merupakan pengaruh atau dampak yang merupakan hasil
dari kebijakan atau langkah yang diambil, yang tentunya diambil dari keinginan- keinginan untuk
mencapai target dengan melihat kenyataan yang ada di lapangan. Efektifitas adalah faktor penting
dalam pembelajaran. Pembelajaran yang efektif merupakan kesesuaian antara peserta didik yang
melaksanakan pembelajaran dengan sasaran atau tujuan pembelajaran yang ingin di capai. Keefektifan
sebuah produk dapat dilihat apabila tujuan yang ingin dicapai dapat terlaksana dengan baik.
Analisis soal berbantuan aplikasi ispring Quizmaker terhadap soal yang telah diujikan
kepada 20 orang peserta didik kelas XI I P A 1 SMAN 3 Kota Solok didasarkan kepada uji
validitas, uji reabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda. Validitas soal sebesar 100% valid.
Hasilnya instrumen baik digunakan untuk mengukur konsep yang seharusnya diukur. Uji
reabilitas soal didapat hasil 0,855 dan 0,808. Angka 0,855 dan 0,808 termasuk kepada kategori sangat
tinggi. Relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Malik dkk, (2018) dengan reliabilitas 0,96
termasuk kepada kategori interpretasi sangat tinggi. Dengan demikian soal tersebut dikatakan ajeg
karena semua peserta didik di kelas atas menjawab soal dengan benar dan peserta didik di kelas
bawah mayoritas menjawab soal salah, meskipun soal tersebut diujikan pada peserta didik yang
berbeda namun menghasilkan nilai yang sama. Sehingga butir soal pada instrumen penilaian
berbantuan aplikasi ispring Quizmaker dinyatakan reliabel.
Uji tingkat kesukaran soal berbantuan aplikasi ispring Quizmaker untuk materi gelombang
berjalan dan gelombang stasioner didapat soal berada pada tingkat mudah 10% dan sedang 90%.
Umumnya soal berbantuan aplikasi ispring Quizmaker memiliki tingkat kesukaran soal pada tingkatan
mudah sampai sedang. Kemudian tingkat kesukaran soal berbantuan aplikasi ispring Quizmaker untuk
materi gelombang bunyi dan cahaya didapat soal berada pada tingkat mudah 20%, sedang 70%, dan
sukar 10% umumnya soal memiliki tingkat kesukaran pada tingkatan mudah, sedang dan sukar.
Uji daya beda soal untuk materi gelombang berjalan dan gelombang stasioner 10% sangat baik,
70% baik , 10% cukup baik dan 10% buruk. Sedangkan untuk materi gelombang bunyi dan gelombang
cahaya 10% sangat baik, 50% baik, 30% cukup baik dan 10% buruk. Uji daya beda berkaitan dengan
kemampuan soal itu untuk membedakan peserta didik yang termasuk kelompok pandai dengan
peserta didik yang termasuk kelompok kurang. Hasilnya 100 % soal dengan materi gelombang
berjalan dan gelombang stasioner bisa diterima dan 100% soal dengan materi gelombang bunyi dan
cahaya diterima.
Pada penelitian ini indikator pemahaman Konsep yang digunakan adalah menafsirkan,
mencontohkan, mengklasifikasikan, menyimpulkan, membandingkan, menjelaskan. Hasil efektifitas
menunjukkan bahwa instrumen soal dikembangkan dengan kategori efektif dilihat dari soal yang
disebarkan yaitu dapat mengukur kemampuan pemahaman konsep peserta didik.
Perubahan konseptual telah menjadi salah satu tujuan utama dalam pendidikan sains, dengan
banyak penelitian berusaha untuk memajukan pemahaman kita tentang perubahan konseptual
(Mansour dkk, 2016).
Potvin dkk, (2015) bahwa belajar konsep-konsep ilmiah tidak selalu merupakan hasil dari
pengetahuan yang mengakumulasikan informasi. Bagian selanjutnya akan menyajikan konsep dan
kendala yang terkait dengan penggunaannya di kelas sains. Menurut Phanpphech dkk, (2019)
Pemahaman konseptual adalah tujuan penting dalam pembelajaran secara umum tetapi sangat relevan
dalam pendidikan sains karena pemahaman tersebut diperlukan untuk memahami fenomena.
Perbedaan utama antara penilaian pengetahuan konseptual dan prosedural adalah kebaruan
tugas. Karena anak-anak menerima latihan berulang dan umpan balik dengan masalah garis nomor
selama intervensi, tugas ini menjadi akrab dan rutin dan dengan demikian memanfaatkan pengetahuan
prosedural anak-anak. Sebaliknya, tugas-tugas yang digunakan untuk menilai ide fraksi umum, seperti
nilai-nilai yang setara, adalah baru dan tidak disajikan selama intervensi, sehingga tugas-tugas ini
menilai pengetahuan konseptual (Rittle-Johnson, dkk, 2001).
Keefektifitasan instrumen penilaian berbantuan aplikasi ispring quizmaker pada materi
gelombang berjalan dan stasioner dan gelombang bunyi dan cahaya dilihat dari pemahaman konsep
peserta didik. Aspek yang dinilai dari indikator pemahaman konsep yaitu menafsirkan,
mencontohkan, mengklasifikasikan, menyimpulkan, membandingkan, menjelaskan. Berdasarkan hasil
tes dari indikator pemahaman konsep dapat disimpulkan bahwa 1) menafsirkan di dapat 70% dengan
kategori efektif, 2) mencontohkan sebesar 68,3% dengan kategori efektif, 3) mngklasifikasikan
sebesar 65% dengan kategori efektif, 4) menyimpulkan sebesar 61,67% dengan kategori efektif, 5)
membandingkan sebesar 65% dengan kategori efektif, 6) menjelaskan sebesar 60,71% dengan
kategori efektif. Berdasarkan hasil soal tes efektifitas sesuai dengan indikator pemahaman konsep KD
3.9 dan KD 3.10 diperoleh nilai efektifitas untuk instrumen penilaian berbantuan aplikasi ispring
quizmaker peserta didik kelas XI IPA 1 dengan rata-rata 65,11% dengan kategori efektif. Hal ini
menunjukkan bahwa instrumen penilaian berbantuan aplikasi ispring quizmaker dapat mengukur
pemahaman konsep peseta didik sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan efektif terhadap
pemahaman peserta didik.
Penelitian instrumen soal menggunakan software Ispring Quizmaker dinyatakan efektif dari segi
ketercapaian tujuan yang diharapkan yaitu dapat mengukur kemampuan pemahaman konsep peserta
didik. Penelitian Relevan Weintrop dan Wilensky (2015) Using Commutative Assessments to
Compare Conceptual Understanding in Blocks-based and Text-based Programs. Penelitian
selanjutnya McInnes (2019) Developing multimedia collaboratively: Practical approaches for large-
scale online curriculum development.
Hal ini relevan dengan penelitian oleh Palloan dan Swandi (2019) Development of learning
instrument of active learning strategy integrated with computer simulation in physics teaching and
learning on makassar state university. Hasilnya menunjukkan bahwa Hasil penelitian diperoleh bahwa
instrumen pembelajaran fisika strategi pembelajaran aktif simulasi komputer terintegrasi valid dan
reliabel.
SIMPULAN
Kesimpulan dari hasil penelitian adalah soal berbantuan aplikasi ispring quizmaker tersebut
valid baik dari segi materi, konstruksi, media dan bahasa dengan nilai rata-rata 78,76% dengan
kategori sangat valid. Kepraktisan menunjukkan bahwa soal dikembangkan dilihat dari segi instrumen
kemudahan dan kesenangan penggunaan tes bagi pendidik dan peserta didik tersebut mempunyai nilai
rata-rata yaitu 92,06% dengan kategori sangat praktis. Keefektifan pemahaman konsep fisika
berdasarkan indikator pemahaman konsep sebesar 65, 11% dengan kategori efektif. Hasil efektifitas
menunjukkan bahwa instrumen soal dikembangkan dengan kategori efektif dilihat dari soal yang
disebarkan yaitu dapat mengukur kemampuan pemahaman konsep peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Akcay, Behiye, dan Hakan Akcay. 2015. “Effectiveness of science-technology-society (STS)
instruction on student understanding of the nature of science and attitudes toward science.”
International Journal of Education in Mathematics, Science and Technology 3 (1): 37–45.
Al-Hakeem, Mazin S., dan Mohammad Salim Abdulrahman. 2017. “Developing a New e-Exam
Platform to Enhance the University Academic Examinations: the Case of Lebanese French
University.” International Journal of Modern Education and Computer Science 9 (5): 9.
Alzughaibi, Mohand, Mohammed Alotaibi, Faris Ahmed, Bader Alqahtani, dan Mohammed Bargo.
2016. “PBL quizzes and their effects on student performance.” Journal of US-China Medical
Science 13: 108–112.
Arifin, Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Aswirna, Prima. 2018. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap
Pemahaman Konsep Fisika Siswa di MTsN Piladang Kabupaten Lima Puluh Kota.” NATURAL
SCIENCE: Jurnal Penelitian Bidang IPA dan Pendidikan IPA 4 (1): 503–515.
Atia, Ahmed, Abulsalam Ashour, dan Ahmed Abired. 2018. “Frequent announced pharmacology
quizzes have no impact on academic performance: An exploratory study.” Ibnosina Journal of
Medicine and Biomedical Sciences 10 (1): 18.
Bahar, Hasrawati, dan Pince Salempa. 2018. “PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO PRAKTIKUM
PADA PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN HASIL
BELAJAR MAHASISWA STIKES MEGA REZKY MAKASSAR (STUDI PADA MATERI
POKOK TITRASI ASAM BASA).” Chemistry Education Review (CER), 70–86.
Cakiroglu, Unal, Fatih Erdogdu, Mehmet Kokoc, dan Melek Atabay. 2017. “Students’ Preferences in
Online Assessment Process: Influences on Academic Performances.” Turkish Online Journal of
Distance Education 18 (1): 132–142.
Chodijah, Siti, Ahmad Fauzi, dan Ratnawulan Ratnawulan. 2012. “Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Guided Inquiryyang Dilengkapi Penilaian Portofolio
pada Materi Gerak Melingkar.” Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika 1 (1).
Eades, Vivienne, dan Monna Rizvi. 2016. “Reflections on Using ISpring Quizzes for Information
Literacy Training at Middlesex University.” ALISS Quarterly 11 (Januari): 6–8.
Elshafey, Mohamed A. 2018. “IRJET-Web-Based System for Creation and Management of Multiple
Choices Based Quizzes and Questionnaires | Graphical User Interfaces | Test (Assessment).”
Scribd 5. https://www.scribd.com/document/397019127/IRJET-Web-Based-System-for-
Creation-and-Management-of-Multiple-Choices-based-Quizzes-and-Questionnaires.
Firmansyah, Aditya, Dini Hadiarti, dan Rody Putra Sartika. 2016. “Pengembangan Instrumen
Penilaian (Assesment) Menggunakan Wondershare Quiz Creator pada Materi Konsep Mol
Siswa Kelas X SMK Negeriv 7 Pontianak.” AR-RAZI Jurnal Ilmiah 4 (2).
Herimanto, Herimanto, Eka Murdani, dan Yudi Kurniawan. 2018. “Penerapan Model Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas VII Pada Materi
Pengukuran.” JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika) 3 (2): 44–46.
Herpiana, Ria, dan Undang Rosidin. 2019. “Development of Instruments to Train Critical and Creative
Thinking Skills in Physics Assessment for High School Students’ Learning.” Dalam Journal of
Physics: Conference Series, 1155:012046. IOP Publishing.
Husin, Abu Hassan, Abdul Manan Hairan, dan Nazlinda Abdullah. 2019. “Conceptual Understanding
of Newtonian Mechanics among Afghan Students.” European Journal of Physics Education 10
(1): 1–12. https://doi.org/10.20308/ejpe.v10i1.213.
Istiyono, Edi, dan Subroto Subroto. 2017. “Pengembangan instrumen asesmen pengetahuan fisika
berbasis komputer untuk meningkatkan kesiapan peserta didik dalam menghadapi ujian nasional
berbasis komputer.” Jurnal Pendidikan Matematika Dan Sains 5 (1): 123085.
Kusumadjati, Adhi, Yetti Supriyati, dan A. Handjoko Permana. 2015. “Pengembangan INnstrumen
Penilaian Pembelajaran Fisika Berbasis Animasi Flash Pada Materi Dinamika Rotasi Di SMA.”
Dalam Proiding Seminar Nasional Fisika (E-JOURNAL), 4:SNF2015–III.
Liew, Sang Sang, Hooi Lian Lim, Salmiza Saleh, dan Saw Lan Ong. 2019. “Development of Scoring
Rubrics to Assess Physics Practical Skills.” EURASIA Journal of Mathematics, Science and
Technology Education 15: 4.
Malik, Abdul, Undang Rosidin, dan Chandra Ertikanto. 2018. “Pengembangan Instrumen Asesmen
HOTS FISIKA SMA Menggunkan Model Inkuiri Terbimbing.” Jurnal Lentera Pendidikan
Pusat Penelitian LPPM UM METRO 3 (1): 11–25.
Mansour, Nasser, Rupert Wegerif, Nigel Skinner, Keith Postlethwaite, dan Lindsay Hetherington.
2016. “Investigating and promoting trainee science teachers’ conceptual change of the nature of
science with digital dialogue games ‘InterLoc.’” Research in Science Education 46 (5): 667–
684.
McInnes, Richard. 2019. “Developing Multimedia Collaboratively: Practical Approaches for Large-
Scale Online Curriculum Development” 16 (1): 14.
Mills, Susan. 2016. “Conceptual understanding: A concept analysis.” The Qualitative Report 21 (3):
546–557.
Murtono, dan Evi Miskiyah. 2014. “Pengembangan instrumen evaluasi dengan teknik simulasi sebagai
asesmen alternatif dalam pembelajaran fisika materi mekanika fluida sma kelas xi.” Jurnal
inovasi dan pembelajaran fisika 1 (1): 1–11.
Natalina, Mariani, Evi Suryawati, dan Siti Rukmana. 2015. “Pengembangan Perangkat Penilaian
Berbasis Kelas pada Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas XI.” Jurnal Biogenesis Vol 11 (2):
111–118.
Odinokaya, Maria, dan Anna Zhigadlo. 2018. “Ispring suite as a new tool of e-learning.” Dalam
Наука. Информатизация. Технологии. Образование, 1:152–157.
Palloan, P., dan A. Swandi. 2019. “Development of learning instrument of active learning strategy
integrated with computer simulation in physics teaching and learning on makassar state
university.” Dalam Journal of Physics: Conference Series, 1157:032016. IOP Publishing.
Park, Mihwa. 2020. “Students’ problem-solving strategies in qualitative physics questions in a
simulation-based formative assessment.” Disciplinary and Interdisciplinary Science Education
Research 2 (1): 1.
Phanphech, Parinda, Tanes Tanitteerapan, dan Elizabeth Murphy. 2019. “Explaining and enacting for
conceptual understanding in secondary school physics.” Issues in Educational Research 29 (1):
180–204.
Potvin, Patrice, Érik Sauriol, dan Martin Riopel. 2015. “Experimental evidence of the superiority of
the prevalence model of conceptual change over the classical models and repetition.” Journal of
Research in Science Teaching 52 (8): 1082–1108.
Radjibu, PIVD, dan H. Kuswanto. 2020. “Analysis of critical thinking skills and scientific
communication of students for SHM concepts assisted by Ispring quiz maker test instrument.”
Dalam Journal of Physics: Conference Series, 1440:012054. IOP Publishing.
Rahmadani, Nudiya, Syahrul Ramadhan, dan Amalina Amalina. 2019. “Penerapan Model Trait
Treatment Interaction Berbantuan Aplikasi Ispring Suite untuk Mempengaruhi Literasi Sains di
SMAN 16 Padang.” NATURAL SCIENCE: Jurnal Penelitian Bidang IPA dan Pendidikan IPA 5
(2): 861–875.
Rittle-Johnson, Bethany, Robert S. Siegler, dan Martha Wagner Alibali. 2001. “Developing
conceptual understanding and procedural skill in mathematics: An iterative process.” Journal of
educational psychology 93 (2): 346.
Rusanova, L. I., dan L. S. Sazanova. 2019. “Multimedia tools of teaching foreign languages in non-
linguistic schools of higher learning.”
Sasahan, Elfira Yulia, Raden Oktova, dan Oky Oktavia IRN. 2017. “Pengembangan media
pembelajaran interaktif tentang optika berbasis android menggunakan perangkat lunak Ispring
Suite 7.0 untuk mahasiswa S-1 Pendidikan Fisika pada pokok bahasan interferensi cahaya.”
Dalam Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya), 2:52–61.
Spector, J. Michael, Dirk Ifenthaler, Demetrios Sampson, Joy Lan Yang, Evode Mukama, Amali
Warusavitarana, Kulari Lokuge Dona, Koos Eichhorn, Andrew Fluck, dan Ronghuai Huang.
2016. “Technology enhanced formative assessment for 21st century learning” 19 (3): 58–71.
Stoen, Siera M., Mark A. McDaniel, Regina F. Frey, K. Mairin Hynes, dan Michael J. Cahill. 2020.
“Force Concept Inventory: More than just conceptual understanding.” Physical Review Physics
Education Research 16 (1): 010105.
Struyven, Katrien, Filip Dochy, dan Steven Janssens. 2005. “Students’ perceptions about evaluation
and assessment in higher education: A review.” Assessment & Evaluation in Higher Education
30 (4): 325–341.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. 12 ed.
Alfabeta, Bandung.
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. 14 ed.
Taber, Keith S. 2018. “The use of Cronbach’s alpha when developing and reporting research
instruments in science education.” Research in Science Education 48 (6): 1273–1296.
Taherdoost, Hamed. 2016. “Validity and reliability of the research instrument; how to test the
validation of a questionnaire/survey in a research.” How to Test the Validation of a
Questionnaire/Survey in a Research (August 10, 2016) 5 (3): 26–36.
Tempelaar, Dirk, Bart Rienties, Jenna Mittelmeier, dan Quan Nguyen. 2018. “Student Profiling in a
Dispositional Learning Analytics Application Using Formative Assessment.” Computers in
Human Behavior 78 (Januari): 408–20. https://doi.org/10.1016/j.chb.2017.08.010.
Weintrop, David, dan Uri Wilensky. 2015. “Using Commutative Assessments to Compare Conceptual
Understanding in Blocks-based and Text-based Programs.” Dalam ICER, 15:101–110.
Yusuf, M. 2015. Asesmen dan Evaluasi Pendidikan. Pernadamedia group.
Zakaria, Zakaria, Dini Hadiarti, dan Raudhatul Fadhilah. 2017a. “Pengembangan Instrumen
Evaluasi Berbasis CBT dengan Software iSpring QuizMaker pada Materi
Kesetimbangan Kimia.” Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains 5 (2): 178–183.
———. 2017b. “Pengembangan Instrumen Evaluasi Berbasis CBT dengan Software iSpring
QuizMaker pada Materi Kesetimbangan Kimia.” Jurnal Pendidikan Matematika dan
Sains 5 (2): 178–183.

Anda mungkin juga menyukai