BAB I
Pendahuluan
'
BAB II
Pembahasan
)
Korpus
Aleolus yaitu unit terkeil yang memproduksi susu. /agian dari aleolus adalah sel Ainer
jaringan lemak sel plasma sel otot polos dan pembuluh darah. obulus yaitu kumpulan dari
aleolus. obus yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi '1-)0 lobus pada tiap payudara.
ASI disalurkan dari aleolus ke dalam saluran keil #duktulus$ kemudian beberapa duktulus
bergabung membentuk saluran yang lebih besar #duktus lakti"erus$.
,
Areola
!aerah lingkaran yang terdiri dari kulit yang longgar dan mengalami pigmentasi dan masing-
masing payudara bergaris tengah kira-kira )1 m. Areola berwarna merah muda pada wanita
yang berkulit erah lebih gelap pada wanita yang berkulit okelat dan warna tersebut menjadi
gelap pada waktu hamil. !i daerah areola ini terletak kira-kira )0 glandula sebaea. Pada
kehamilan areola ini membesar dan disebut tuberculum montgomery. Pada areola juga terdapat
sinus lakti"erus yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar akhirnya memusat ke dalam
puting dan bermuara ke luar. !i dalam dinding aleolus maupun saluran-saluran terdapat otot
polos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar.
Papilla
2erletak di pusat areola mammae setinggi iga #osta$ ke-3. Papilla mammae merupakan suatu
tonjolan dengan panjang kira-kira 6 mm tersusun atas jaringan erektil berpigmen dan merupakan
bangunan yang sangat peka. Permukaan papilla mammae berlubang-lubang berupa ostium
papillare keil- keil yang merupakan muara duktus lakti"erus. !uktus lati"er ini dilapisi oleh
epitel. /entuk papilla ada empat yaitu bentuk yang normal pendek a tan datar panjang dan
terbenam (inverted).
3
Suplai darah #askularisasi$ payudara didapat dari arteri a4illari melalui abang
torakalis lateralis dan abang akromiotorakal. !ari arteri torakal interna #mammaria interna$
melalui abang arteri per"orantes abang ini akan berjalan melalui I5S II- kemudian akan
melintasi m. petoralis mayor untuk menapai payudara bagian medial. !ari arteri interkostalis
melalui abang per"orantes lateral arteri torakodorsal dan subkapsular merupakan sumber yang
tidak terlalu berperan dalam askularisasi payudara.
1
interkostalis. Mammae sisi medial dipersara"i oleh nerus interosta II-II melalui abang
kutaneus anterior dengan abang-abangnya melewati permukaan kelenjar. Papilla mammae
dipersara"i oleh abang kutaneus lateral dari nerus interkostalis 3 sedangkan abang kutaneus
lateral dari nerus I5S lain mempersara"i areola dan mammae sisi lateral. Mammae sisi
superior dipersara"i oleh nerus supraklaikula yang berasal dari abang ke-, dan ke-3 pleksus
serikal. åan kelenjar payudara sendiri dipersara"i sara" simpatik.
6
7
Pembentukan payudara dimulai sejak embrio berusia '*-'8 minggu dan berakhir ketika
mulai menstruasi. 9ormon yang berperan adalah hormon estrogen dan progesteron yang
membantu maturasi aleoli. Sedangkan hormon prolaktin ber"ungsi untuk produksi ASI.
Prolaktin merupakan suatu hormon yang disekresi oleh glandula pituitari anterior yang ber"ungsi
penting untuk produksi air susu ibu. 2etapi walupun kadar hormon ini di dalam sirkulasi maternal
meningkat selama kehamilan kerja hormon ini dihambat oleh hormon plasenta. !engan lepas
atau keluarnya plasenta pada akhir proses persalinan maka kadar estrogen dan progesteron
berangsur-angsur turun sampai tingkat dapat dilepaskannya dan diakti"kannya prolaktin.
2erjadi peningkatan suplai darah yang beredar lewat payudara dan dapat diekstrasi bahan
penting untuk pembentukan air susu. :lobulin lemak dan molekul-molekul protein dari dasar
sel-sel sekretoris akan membengkakkan aini dan mendorongnya menuju ke tubuli lakti"er.
Peningkataan kadar prolaktin akan menghambat oulasi dan dengan demikian juga mempunyai
"ungsi kontrasepsi tetapi ibu perlu memberikan air susu ) sampai , kali setiap jam agar
pengaruhnya benar-benar e"ekti". Kadar prolaktin paling tinggi adalah pada malam hari dan
penghentian pertama pemberian air susu dilakukan pada malam hari yang biasanya memang
demikian maka metode-metode kontrasepsi yang lebih reliabel harus dipakai apabila ingin
menghindari kehamilan.
Selama kehamilan hormon prolaktin dari plasenta meningkat tetapi ASI belum keluar
karena pengaruh hormon estrogen yang masih tinggi. Kadar estrogen dan progesteron akan
menurun pada saat hari kedua atau ketiga pasa persalinan sehingga terjadi sekresi ASI. 2erdapat
dua re"leks yang berperan yaitu re"leks prolaktin dan re"leks aliran yang timbul akibat
perangsangan puting susu dikarenakan isapan bayi.
• ;e"leks prolaktin
*
2imbul saat bayi baru lahir tersentuh pipinya dan bayi akan menoleh ke arah sentuhan.
/ibir bayi dirangsang dengan papilla mamae maka bayi akan membuka mulut dan
berusaha menangkap puting susu.
8
;e"leks ini timbul apabila langit-langit mulut bayi tersentuh oleh puting. Agar puting
menapai palatum maka sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi. !engan
demikian sinus lakti"erus yang berada di bawah areola tertekan antara gusi lidah dan
palatum sehingga ASI keluar.
;e"leks ini timbul apabila mulut bayi terisi oleh ASI maka ia akan menelannya.
Pada akhir kehamilan terjadi sekresi airan jernih kekuningan yang disebut kolostrum
yang mengandung immunoglobulin. Produksi kolostrum terus meningkat pasa persalinan dan
digantikan dengan produksi ASI. Kadar estrogen menurun dengan epat 3* jam pasa persalinan
sehingga memungkinkan berlangsungnya aktiitas hPr terhadap sel aleolus untuk inisiasi dan
mempertahankan proses laktasi.
Proses laktasi semakin meningkat dengan isapan pada payudara seara dini dan sering
oleh karena seara re"lektoar isapan tersebut akan semakin meningkatkan kadar hPr. =mosi
negati" #keemasan ibu bila ASI tak dapat keluar$ dapat menyebabkan penurunan sekresi
prolaktin melalui proses pelepasan prolactine-inhibiting factor #dopamin$ dari hipotalamus. Pada
hari ke-) dan ke-, pasa persalinan hPr merangsang aleolus untuk menghasilkan ASI. Pada
awalnya ASI menyebabkan distensi aleolus dan dutus keil sehingga payudara menjadi tegang.
'0
Keluarnya ASI terjadi akibat kontraksi sel mioepitelial dari aleolus dan dutuli yang
berlangsung akibat adanya re"lek ejeksi ASI #let-down reflex$. ;e"lek ejeksi ASI diawali hisapan
oleh bayi > hipotalamus > hipo"isis mengeluarkan oksitosin ke dalam sirkulasi darah ibu.
?ksitosin menyebabkan terjadinya kontraksi sel mioepitelial dan ASI disalurkan ke dalam aleoli
dan dutuli > dutus yang lebih besar > penampungan subareolar. !ua "aktor yang terlibat
dalam mengalirkan air susu dari sel-sel sekretorik ke papilla mammae yaitu +
• 2ekanan dari belakang
2ekanan globuli yang baru terbentuk di dalam sel akan mendorong globuli tersebut ke
dalam tubuli lakti"er dan pengisapan oleh bayi akan memau sekresi air susu lebih
banyak.
• ;e"leks neurohormonal
Apabila bayi disusui maka gerakan menghisap yang berirama akan menghasilkan
rangsangan sara" yang terdapat di dalam glandula pituitaria posterior. Akibat langsung
re"leks ini adalah dikeluarkannya oksitosin dari pituitari posterior. 9al ini akan
menyebabkan sel-sel miopitel #sel keranjang atau sel laba-laba$ di sekitar aleoli akan
berkontraksi dan mendorong air susu masuk ke dalam pembuluh lati"er dan dengan
demikian lebih banyak air susu yang mengalir ke dalam ampulla. ;e"leks ini dapat
''
dihambat oleh adanya rasa sakit misalnya jahitan perineum. !engan demikian penting
untuk menempatkan ibu dalam posisi yang nyaman santai dan bebas dari rasa sakit
terutama pada jam-jam menyusukan anak.
?ksitosin menegah keluarnya dopamin dari hipotalamus sehingga produksi ASI dapat
berlanjut. =mosi negati" dan "aktor "isik dapat mengurangi re"lek ejeksi ASI tugas perawatan
pasa persalinan antara lain meliputi usaha untuk meningkatkan keyakinan seorang ibu bahwa dia
mampu untuk memberikan ASI kepada bayinya.
Pemeliharaan Laktasi
Penyediaan berlangsung terus sesuai kebutuhan. Apabila bayi tidak disusukanmaka tidak
akan dimulai penyediaan air susu. Apabila seorang ibu bayi kembar menyusukan kedua bayinya
bersama maka penyediaan air susu akan tetap ukup untuk kedua bayi tersebut. Semakin sering
bayi disusukan penyediaan air susu ibu juga makin baik. !ua "aktor penting untuk pemeliharaan
laktasi tersebut adalah +
• ;angsangan
/ayi yang minum air susu ibu perlu sering menyusui terutama pada hari-hari neonatal
awal. Penting diketahui bahwa bayi di"iksasi pada payudara dengan posisi yang benar
apabila diinginkan untuk meningkatkan rangsangan yang tepat. ;angsangan gusi bayi
sebaiknya berada pada kulit areola sehingga tekanan diberikan kepada ampula yang ada
dibawahnya sebagai tempat tersimpannya air susu. !engan demikian bayi minum dari
payudara dan bukan dari papilla mammae. Apabila ibu mengeluh rasa sakit maka bayi
tidak ter"iksasi seara baik.
Sebagai respons terhadap pengisapan prolaktin dikeluarkan dari glandula pituitari
anterior dan demikian memau pembentukan air susu yang lebih banyak. Apabila karena
suatu alasan tertentu bayi tidak dapat menyusu sejak awal maka ibu dapat memeras air
susu dari payudaranya dengan tangan atau menggunakan pompa payudara. 2etapi
pengisapan oleh bayi akan memberikan rangsangan yang jauh lebih besar dibandingkan
dengan kedua ara tersebut.
')
Penting bahwa bayi minum air susu apabila ia menginginkannya dan selama ia ingin
minum maka penyediaannya jangan sampai tidak ukup atau berlebihan. Apabila air susu yang
diproduksi tidak dikeluarkan maka laktasi akan tertekan #mengalami hambatan$ karena terjadi
pembengkakan aleoli dan sel keranjang tidak dapat berkontraksi. Air susu ibu tidak dapat
dipaksa masuk ke dalam dutus lati"er. 2idak terlalu ditekankan disini bahwa memberikan air
susu ibu saat dibutuhkan dan melakukan stripping payudara setiap menyusukan anak juga penting
untuk memelihara laktasi. ;utinitas dan pola minum air susu ibu akan terbentuk dan minumnya
akan lebih jarang apabila laktasi telah ber"ungsi penuh.
',
menyebabkan produksi ASI menjadi banyak yang dikenal dengan "ase Laktogenesis .
Apabila payudara dirangsang leel prolaktin dalam darah meningkat memunak dalam
periode 31 menit dan kemudian kembali ke leel sebelum rangsangan tiga jam kemudian.
Keluarnya hormon prolaktin menstimulasi sel di dalam aleoli untuk memproduksi ASI
dan hormon ini juga keluar dalam ASI itu sendiri. Penelitian 9artmann #)00)$
mengindikasikan bahwa leel prolaktin dalam susu lebih tinggi apabila produksi ASI
lebih banyak yaitu sekitar pukul ) pagi hingga 6 pagi namun leel prolaktin rendah saat
payudara terasa penuh.
9ormon lainnya seperti insulin tiroksin dan kortisol juga terdapat dalam proses ini
namun peran hormon tersebut belum diketahui. Penanda biokimiawi mengindikasikan
bahwa proses laktogenesis II dimulai sekitar ,0-30 jam setelah melahirkan tetapi
biasanya para ibu baru merasa payudara penuh sekitar 10-7, jam #)-, hari$ setelah
melahirkan. Artinya produksi ASI sebenarnya tidak langsung setelah melahirkan.
Kolostrum dikonsumsi bayi sebelum ASI sebenarnya. Kolostrum mengandung sel darah
putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI sebenarnya. Khususnya tinggi dalam leel
immunoglobulin A #IgA$ yang membantu melapisi usus bayi yang masih rentan dan
menegah kuman memasuki bayi. IgA ini juga menegah alergi makanan dalam dua
minggu pertama setelah melahirkan kolostrum perlahan menghilang dan tergantikan oleh
ASI sebenarnya.
• aktogenesis III
Sistem kontrol hormon endokrin mengatur produksi ASI selama kehamilan dan beberapa
hari pertama setelah melahirkan. Ketika produksi ASI mulai stabil sistem kontrol
autokrin dimulai. (ase ini dinamakan Laktogenesis !
Pada tahap ini apabila ASI banyak dikeluarkan payudara memproduksi ASI dengan
banyak pula. Penelitian !aly #)001$ berkesimpulan bahwa apabila payudara dikosongkan
seara menyeluruh juga meningkatkan tara" produksi ASI. !engan demikian produksi
ASI sangat dipengaruhi seberapa sering dan seberapa baik bayi menghisap dan juga
seberapa sering payudara dikosongkan.
Memberikan ASI eksklusi" terkadang tidak selamanya berjalan dengan lanar. 9al umum
yang sering dikhawatirkan para ibu dan sering membuat kepanikan adalah berkurangnya pasokan
ASI. /eberapa"aktor yang mempengaruhi produksi ASI antara lain +
'3
• Makanan
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimakan ibu apabila makanan ibu
seara teratur dan ukup mengandung gi@i yang diperlukan akan mempengaruhi produksi
ASI karena kelenjar pembuat ASI tidak dapat bekerja dengan sempurna tanpa makanan
yang ukup. %ntuk membentuk produksi ASI yang baik makanan ibu harus memenuhi
jumlah kalori protein lemak dan itamin serta mineral yang ukup.
%nsur gi@i dalam ' liter ASI setara dengan unsur gi@i yang terdapat dalam ) piring nasi
ditambah ' butih telur. &adi diperlukan kalori yang setara dengan jumlah kalori yang
diberikan ' piring nasi untuk membuat ' liter ASI. Agar ibu menghasilkan ' liter ASI
diperlukan makanan tambahan disamping untuk keperluan dirinya sendiri yaitu setara
dengan , piring nasi dan ' butir telur.
/ahan makanan yang dibatasi untuk ibu menyusui +
˗ ang merangsang seperti+ abe meria jahe kopi alkohol.
˗ ang membuat kembung seperti + ubi singkong kol sawi dan daun bawang.
˗ /ahan makanan yang banyak mengandung gula dan lemak.
• =mosi dan Keadaan Psikis
=mosi dan keadaan psikis ibu sangat mempengaruhi re"leks pengaliran susu. Karena
re"leks ini mengontrol perintah yang dikirim oleh hipotalamus pada kelenjar bawah otak.
/ila dipengaruhi ketegangan emas takut dan kebingungan air susu pun tidak akan turun
dari aleoli menuju puting. 9al ini sering terjadi pada hari-hari pertama menyusui saat
re"leks pengaliran susu belum sepenuhnya ber"ungsi. ;e"leks pengaliran susu dapat
ber"ungsi baik hanya jika ibu merasa rileks dan tenang tidak tegang ataupun emas.
Suasana ini bisa diapai bila ibu punya keperayaan diri dan istirahat ukup serta tidak
kelelahan. Mendengar suara tangis bayi atau bahkan memikirkan bayi bisa menyebabkan
re"leks pengaliran susu bekerja sehingga susu pun bisa memanar.
• Penggunaan Alat Kontrasepsi
/agi ibu yang dalam masa menyusui tidak dianjurkan menggunakan kontrasepsi pil yang
mengandung hormon esterogen karena hal ini dapat mngurangi jumlah produksi ASI
bahkan dapat menghentikan produksi ASI seara keseluruhan oleh karena itu alat
kontrasepsi yang paling tepat digunakan adalah alat kontrasepsi dalam rahim yaitu I%!
atau spiral.
• Perawatan Payudara
Perawatan payudara berpengaruh terhadap produksi ASI ibu. Perawatan payudara dimulai
sejak ibu mengandung. Perawatan payudara ini lebih dikenal dengan manajemen laktasi.
'1
ASI man"aat menyusui baik bagi ibu maupun bayinya disamping bahaya
pemberian susu botol.
Pemeriksaan kesehatan kehamilan dan payudaraB keadaan puting susu
apakah ada kelainan atau tidak. !i samping itu perlu dipantau kenaikan
berat badan ibu hamil.
Perawatan payudara mulai kehamilan umur enam bulan agar ibu mampu
memproduksi dan memberikan ASI yang ukup.
Memperhatikan gi@i makanan ditambah mulai dari kehamilan trimester
kedua sebanyak ' 'B, kali dari makanan pada saat belum hamil.
Perawatan "isik payudara menjelang masa laktasi perlu dilakukan yaitu
dengan mengurut payudara selama 6 minggu terakhir masa kehamilan.
Pengurutan tersebut deharapkan apabila terdapat penyumbatan pada duktus
lakti"erus dapat dihindarkan sehingga pada waktunya ASI akan keluar
dengan lanar.
Meniptakan suasana keluarga yang menyenangkan. !alam hal ini perlu
diperhatikan keluarga terutama suami kepada istri yang sedang hamil
untuk memberikan dukungan dan membesarkan hatinya.
˗ Pada masa segera setelah persalinan #Prenatal$
Ibu dibantu menyusui selama ,0 menit setelah kelahiran dan ditunjukan
ara menyusui yang baik dan benar yakni tentang posisi dan ara
melekatkan bayi pada payudara ibu.
Membantu terjadinya kontak langsung antar ibu-ibu selama )3 jam sehari
agar menyusui dapat dilakukan tanpa jadwal.
Ibu ni"as diberikan kapsul itamin A dosis tinggi # )00.000S $ dalam waktu
) minggu setelah melahirkan.
˗ Pada masa menyusui selanjutnya #Post-natal$
Menyusui dilanjutkan seara ekslusi" selama 6 bulan pertama usia bayi
'6
'7
kurangnya ) kali dalam sehari. /ila kondisi tempat mengi@inkan ibu dapat berjemur
dengan dada terbuka di ruangan terbuka hingga ahaya matahari mengenai payudara.
Pakailah /9 dari bahan katun yang dapat menyangga korpus. Pada masa menyusui
sebaiknya bagian depan /9 terbuka sehingga puting susu bebas. Pada malam hari
sebaiknya jangan memakai /9.
'*
˗
2ehnik menyusui yang kurang tepat.
˗
Pembengkakan payudara
˗
Iritasi dari bahan kimia misalnya sabun
˗
Moniliasis #in"eksi jamur$
Penanganan +
˗ Posisi bayi sewaktu menyusu harus baik
˗ 9indari pembengkakan payudara dengan lebih seringnya bayi disusui atau
mengeluarkan air susu dengan urutan #massage$
˗ Payudara dianginkan di udara terbuka
˗ Putting susu diolesi dengan lanolin
˗ &ika penyebabnya monilia diberi pengobatan dengan tablet Eystatin.
˗ %ntuk mengurangi rasa sakit diberi pengobatan dengan tablet analgetika.
'8
. Abses payudara
Penyebab +
In"eksi bakterial khususnya staphyloous irulent
Penanganan +
Kultur pus atau sekresi dari putting susu untuk menentukan antibiotika yang ampuh
Pus dikeluarkan dengan pompa payudara. Atau kalau ada indikasi untuk tindakan
operati" dibuat pengeluaran #drainage$ pus. &ika penyebabnya bukan bakteri
irulent bayi dapat diberi air susu ibunya asal saja si ibu sudah diberi antiobiotika
') jam sebelumnya. Ibu dengan keadaan penyakitnya berat dan keadaan umum tidak
baik bayi diberi ASI donor.
/. 5umor Payudara
2umor payudara yang dijumpai pada masa laktasi sebaiknya dilakukan pemeriksaan
biopsi tanpa menghentikan laktasi. !ari pemeriksaan patologi sediaan biopsi ini
sikap tentang laktasi diputuskan. aktasi dapat dilanjutkan jika tumor jinak
kemudian tumor dieksterpasi #dibuang$.&ika ibu mendesak untuk segera dilakukan
ekstirpasi maka permintaan ini dikabulkan tanpa menghentikan laktasi. &ika
ternyata jenis tumor ganas #kanker$ maka laktasi segera dihentikan #bayi disapih$.
Kanker payudara lebih sering dijumpai pada kelompok ibu yang tidak menyusui
bayinya dibandingkan dengan kelompok ibu yang menyusui bayi.
)0
1;. <erpes
Ibu yang mendapat in"eksi 5M dapat menularkannya melalui ASI. %ntuk
menegah penularan laktai dihentikan.
12. 5oksemia
Persalinan pada ibu yang menderita pre eklampsiaBeklampsia yang masih mendapat
pengobatan diuretik antihipertensi ataupun sedatia sebaiknya bayi jangan diberi
ASI. ASI dipompa dan dibuang dan bayi diberi air susu ibu dari donor. Setelah
kondisi ibu pulih dan obat-obatan dihentikan ibu dianjurkan menyusui bayinya.
1. 5uberkulosis
Ibu yang menderita 2/5 boleh menyusui bayinya. Si Ibu diberi pengobatan dan
bayi diberi IE9 atau diaksinasi dengan /5: dari jenis IE9 resistant straint. Ibu
yang menderita 2/5 payudara 2/5 payudara tidka dianjurkan menyusui bayinya.
1#. Lepra
Ibu penderita lepra dibolehkan menyusui bayinya. Ibu dan bayi berhubungan hanya
waktu menyusui setelah selesai dipisah kembali. Ibu dan bayi diberi pengobatan
oral diaminodiphenyl sul"one.
)'
1. <ypertyroidisme
Ibu penderita hypertyroidisme boleh menyusui bayinya asal saja kadar 23 dan 2S9
dalam darah bayi diukur seara berkala.
1/. Psikosis
Ibu yang menderita psikosis tidak dianjurkan menyusui bayinya oleh karena
dikhawatirkan bayi mendapat perlakuan buruk.
))
=mosi negati" dan "aktor "isik dapat mengurangi re"lek ejeksi ASI tugas perawatan
pasa persalinan antara lain meliputi usaha untuk meningkatkan keyakinan seorang
ibu bahwa dia mampu untuk memberikan ASI kepada bayinya.
Pernyataan bersama antara 9? dan %EI5=( yang dipublikaskan tahun '8*8
dibawah memperlihatkan dukungan apa yang diperlukan bagi keberhasilan laktasi.
Stress menyebabkan gangguan sekresi ASI %mumnya setelah melahirkan sebagian
ibu mengkhawatirkan sedikitnya produksi ASI. Sebaiknya jika hal ini terjadi jangan
panik dan menyerah. Pentingnya stimulasi dari keluarga khususnya suami agar
seorang ibu dapat memberikan ASI sebagai makanan terbaik dan alami untuk sang
bayi.
BAB III
Penutup
Keberhasilan program laktasi harus didukung oleh kemauan dan adanya pengetahuan ibu
petugas kesehatan dan kelonggaran dari instansi tempat bekerja bagi ibu yang bekerja. Kesulitan
yang timbul harus diatasi bersama dalam rangka mendapatkan generasi mendatang yang
sempurna "isik dan mental.
),
8A'5A3 P7)5AKA
.
'. /rinh &.+Menyusui bayi dengan baik dan berhasil. Ayah /unda gaya (aorit Press.
). awrene ;.A.+ /reast "eeding. A guide "or the medial pro"ession. Seond =dition. 2he 5
Mosby 5ompany 2oronto '8*1.
,. ;oberte . ermeersh illiams #=ditor$+ Eutrition and latation. 2hird =dition. 2imes
Mirror Mosby 5ollege Publishing 2oronto '8*1
)3