BIOANALISIS
OLEH
Tahun 2022
1
2
BAGIAN III
MODUL-MODUL
e) Tempat praktikum
Demo Video Praktikum bertempat di Laboratorium Farmasi Klinik Farmasi
Unhas
3
f) Teori Singkat
Darah merupakan salah satu sistem kardiovaskuler yang berasal dari
peredaran darah dengan jaringan ikat khusus mengandung sel-sel dan berada
dalam matriks dengan bentuk larutan terdiri dari dua bagian yaitu plasma darah
dan sel darah. Peranan darah salah satunya berfungsi sebagai pertahanan
tubuh dari infeksi berbagai penyakit. Pemeriksaan sediaan apus darah tepi
adalah pemeriksaan hematologi rutin dan khusus yang berfungsi untuk
mengidentfikasi dan mengevaluasi morfologi sel dari komponen darah tepi
dalam menunjang diagnosis penyakit secara hematologis maupun non-
hematologis, memantau efek terapi, dan untuk mengetahui ada atau tidaknya
efek samping dari terapi atau pengobatan. Informasi yang didapat mengenai
pemeriksaan ini tergantung pada kualitas pembuatan apusan, pewarnaan
apusan, dan pembacaan yang sistematis.
Prinsip pemeriksaan ini yaitu meneteskan darah pada salah satu ujung kaca
objek dipaparkan membentuk apusan darah dengan kaca desk dan melakukan
pengecatan menggunakan pewarnaan giemsa, wright, ataupun pewarnaan
lainnya kemudian dilakukan identifikasi pada mikroskop. Ada beberapa
persyaratan yang dapat dipenuhi untuk membuat sediaan apusan darah tepi
secara makroskopis diantaranya: ketebalan gradual, paling tebal terletak pada
bagian kepala kemudian semakin menipis ke arah bagian ekor dengan panjang
satu pepr dua sampai dua per tiga panjang kaca objek, tidak melampaui atau
menyentuh pinggir kaca objek, tidak berlubang atau bergaris-garis, bagian ekor
tidak membentuk bendera robek dan memiliki bagian cukup tipis untuk
mengidentifikasi eritrosit tanpa bertumpukan.
4
g) Alat yang digunakan :
Object glass dan Desk glass per orang, Pipet tetes, Botol coklat, Mikroskop
5
i) Cara Kerja :
A. Penyiapan bahan
Reagen Giemsa
Reagen dibuat dengan melakukan pengenceran dengan perbandingan 1:9
(1 bagian giemsa : 9 bagian buffer phosphate pH 6,8) menjadi giemsa
10%.
B. Pelaksanaan praktikum
1) Pembuatan apusan darah
a. Cuplik 5-10 𝜇l darah menggunakan pipet mikro
b. Teteskan pada salah satu ujung kaca objek
c. Gunakan kaca desk untuk menarik darah diatas kaca objek
membentuk sudut 45° hingga darah melebar mengikuti ujung kaca
desk
d. Dorong kaca desk ke ujung kaca objek membentuk apusan tipis pada
ekor apusan
e. Diamkan apusan hingga darah pada kaca objek mengering
f. Teteskan 1-2 tetes metanol pada apusan untuk fiksasi apusan darah
g. Diamkan selama 2-3 menit hingga apusan mengering
h. Teteskan reagen giemsa pada apusan dan diamkan selama 20-25
menit
i. Bilas hasil pewarnaan menggunakan air mengalir pelan pada apusan
untuk menghilangkan pewarnaan berlebih pada apusan.
j. Diamkan apusan hingga mengering, bisa juga dibantu pengeringan
menggunakan bantuan kipas angin
2) Pengamatan menggunakan mikroskop
a. Letakkan sediaan apusan pada meja preparat
b. Amati apusan pada bagian ekor (bagian paling tipis pada sediaan
apusan darah tepi) menggunakan perbesaran 40-100x
c. Siapkan catatan untuk mengihtung tiap jenis leukosit yang tampak
hingga mencapai total 100 sel.
d. Ubah hasil pengamatan menjadi bentuk presentase
e. Lakukan Intrepetasi data dari hasil pengamatan
6
Hasil :
(a) (b)
Pembahasan
gambar, (a) dan (b). Pada gambar (a) dapat dilihat hasil uji menunjukkan
adanya leukosit yang diidentifikasi sebagai neutrofil, hal ini dapat dilihat dari
karakteristik atau morfologi dari neutrofil yang memiliki granula yang nampak
halus dan tipis yang mana intinya terdiri dari tiga lobus yang memiliki ukuran
yang mirip, sementara pada gambar (b) tidak ditemukan adanya leukosit
mengandung banyak granula kecil-kecil dan halus. Inti sel neutrofil segmen
topikal maupun pemicu kerja jantung), sering terlihat pada kasus anemia
prenicious (kekurangan atau tidak terserapnya vitamin B12 dan asam folat),
Pada tubuh yang sehat, neutrofil hanya memiliki satu fungsi yaitu
dalam darah, kemampuan kita untuk memerangi infeksi akan berkurang dan
infeksi [5]
8
Kesimpulan :
Neutrofil merupakan salah satu jenis sel darah putih (leukosit) yang memiliki peranan
sebagai pertahanan utama dengan cara memakan mikroorganisme asing seperti bakteri.
Kekurangan neutrofil biasa disebut neutropenia yang menyebabkan tubuh menjadi lebih
rentan terhadap infeksi. Kekurangan leukosit dalam tubuh dapat menyebabkan turunnya
kekebalan yang termanifestasi dalam infeksi atau penyakit lain.
Daftar Pustaka:
[1] Firani N.K., Mengenali Sel-sel Darah dan Kelainan Darah. Malang : UB Press.
2018
[2] Wallace D.J., The Lupus Book. Oxford University Press, Inc. 2005
[3] D’Hiru, Live Blood Analysis : Setetes Darah Anda Dapat Mengungkap Status
Kesehatan dan Penyakit yang Mengancam Anda. Jakarta : PT.Gramedia
Pustaka Utama. 2013
[4] Spiritia. Lembaran Informasi Tentang HIV dan Aids untuk Orang yang Hidup
dengan HIV. Jakarta: Fordfoundation. 2015
[5] Jong W., Kanker, Apakah Itu? : Pengobatan dan Harapan Hidup, dan
Dukungan Keluarga. Jakarta : Penerbit Arcan. 2002
Nilai Laporan:
Mengetahui,
Asisten Kelompok
9
10