Metode Penelitian
b. Pembuatan Gliserol Minyak Kelapa Sawit dengan Metode Continuous Fat Splitting
Fat Splitting merupakan hidrolisasi trigliserida dari lemak dan minyak dengan kenaikan
temperature dan tekanan menghasilkan asam lemak dan gliserol. Proses fat splitting terbagi
menjadi 3 proses yaitu Proses Twichell, Proses Batch Autoclave, dan Proses Continuous. Proses
yang akan kita gunakan dalam penelitin ini adalah metode Conyinuous Fat Splitting. Merode ini
merupakan metode yang paling efesien dari pemisahan minyak, karena menggunakan air yang
merupakan bahan yang melimpah ketersediaannya. Tekanan dan suhu tinggi digunakan untuk
waktu reaksi yang relative lebih singkat. Aliran minyak dan air secara berlawanan akan
menghasilkan pemisah derajat tinggi tanpa menggunakan katalis. Menara pemisah tergantung
dari kapasitasnya. Minyak dimasukkan melalui saluran yang berada pada bagian bawah Menara
dengan menggunakan pompa bertekanan tinggi. Air masuk melalui puncak kolom dengan rasio
40-50% berat minyak. Suhu pemisah 250-260oC akan dapat memastikan pelarutan air ke dalam
minyak, sehingga tidak perlu dilakukan pengontakkan kedua. Volume kosong dalam Menara
digunakan untuk terjadinya reaksi. Dalam reaksi itu terjadi pemudaran warna asam lemak,
karena pertukaran panas internal yang cukup efisien proses ini cukup ekonomis dalam
penggunaan steam (Bailey’s 1951). Derajat pemisah pada proses ini mencapai 99%. Proses ini
juga relative singkat yaitu sekitar 2-3 jam.
3. Pembuatan Edible Plastic
Pembuatan edible plastic menggunakan bahan baku tepung tapioka (pati) dari buah pisang
kluthuk yang telah dimodifikasi. Modofikasi dilakukan dengan proses hidrolisasi terhadap
tepung tapioka sebelum diproses menjadi plastic. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan
larutan asesat (CH3COOH+CH3COONa) pH 6 dan pH 7 dan larutan ammonia (NH4OH+NH6CI)
dengan pH 7 dan pH 8 yang akan digunakan sebagai pelarut tepung pada proses pemanasan.
Setelah itu memanaskan campuran 50 gram tepung tapioka dalam 50 ml pelarut sampai
campuran mengental (hingga magnetic stirrer tidak dapat berputar). Pemanasan dilakukan dalam
suhu 40oC. Setelah larutan mengental dilakukan uji idin yang dimaksudkan untuk meluhat
perubahan bentuk polisakarida tapioka yang sedang dipanaskan secara kualitatif. Setelah
campuran mengental, pembuatan lembaran plastic dilakukan dengan mencampurkan 7,5 gram
tempung hasil pemanasan dalam pelarut dengan 100 ml akuades, 45 ml alcohol, dan 1,2 ml
gliserol dari minyak kelapa sawit yang sudah kita buat. Campuran yang dihasilkan kemudian
dituang diatas plexiglass dan didinginkan dalam suhu ruang. Lembaran plastik yang sudah
terbentuk kemudian diuji sifat fisiknya. Sifat yang diuji adalah kuat tarik, uji kandungan, dan uji
ketebalan.
1. Peralatan Penunjang