Anda di halaman 1dari 28

1

DAFTAR ISI

SAMPUL........................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang...................................................................................................2.
B. Tujuan................................................................................................................2
C. Sasaran...............................................................................................................2
D. Ruang Lingkup...................................................................................................3
E. Batasan Operasional...........................................................................................3
F. Landasan Hukum...............................................................................................3
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia....................................................................5
B. Distribusi
Ketenagaan.........................................................................................................5
C. Jadwal Kegiatan.................................................................................................5
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan..................................................................................................7
B. Standar Fasilitas.................................................................................................7
BAB IV TATA LAKSANA
A. Lingkup Kegiatan...............................................................................................9
B. Metode Kegiatan................................................................................................9
C. Langkah Kegiatan..............................................................................................9
BAB V LOGISTIK.............................................................................................................14
BAB VI KESELAMATAN SASARAN..............................................................................15
BAB VII KESELAMATAN KERJA…………………………………..……………..…....16
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU………………………………………..………..…....17
BAB IX PENUTUP………………………………………………………...……...………18
LAMPIRAN

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI PUSKESMAS DASUK


2

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Fasilitas pelayanan kesehatan merupakan tempat kerja yang memiliki risiko


terhadap keselamatan dan kesehatan sumber daya manusia fasilitas pelayanan kesehatan,
pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun masyarakat di sekitar lingkungan
fasilitas pelayanan kesehatan.
Pengelolaan fasilitas dan keselamatan untuk menjamin berfungsinya,
kenyaman, keamanan, keselamatan, dan efisiensi dari fasilitas dan lingkungannya bagi
pasien, pengunjung, karyawan dan fasilitas pelayanan kesehatan tersebut.
Kualitas dan kinerja dalam penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dicapai
jika penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat tersebut dikelola dengan baik sesuai
standar dan pedoman yang ada.
Program imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian
Kesehatan, sebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah mencapai Millenium
Development Goals (MDGs). Tujuan utama kegiatan Imunisasi adalah menurunkan
angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3i). Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah penyakit-
penyakit menular yang sangat potensial untuk menimbulkan wabah kematian pada bayi
dan balita.
Sesuai dengan Permenkes RI No 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Imunisasi adalah salah satu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan
secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit
tersebut tidak akan sakit/ hanya mengalami sakit ringan.

B. TUJUAN PEDOMAN
Pedoman Internal Program Imunisasi pada Masa pandemi bertujuan untuk :
1. Tujuan Umum
Tersedianya acuan dalam melaksanakan pelayanan imunisasi di masa pandemi di
Puskesmas dasuk bermutu sesuai Standar Operasional.
2. Tujuan Khusus
a. Tersedianya acuan tentang pelayanan imunisasi, peran dan fungsi ketenagaan,
sarana dan prasarana di Puskesmas selama masa pandemi.
b. Tersedianya acuan untuk melaksanakan pelayanan imunisasi yang bermutu dan
berkualitas di masa pandemi

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI PUSKESMAS DASUK


3

c. Tersedianya acuan bagi tenaga pelaksana imunisasi dalam bekerja secara


profesional dan memberikan pelayanan imunisasi yang bermutu kepada sasaran
pelayanan imunisasi di masa pandemi
d. Tersedianya acuan dan monitoring serta evaluasi terhadap pelayanan imunisasi di
Puskesmas Dasuk di masa pandemi

C. SASARAN PEDOMAN
Sasaran pedoman Imunisasi adalah :
a. Koordinator Imunisasi (korim)
b. Teanaga Pelaksana Imunisasi (vaksinator yaitu bidan, perawat dan dokter)
c. Sasaran Imunisasi yaitu bayi, balita, anak SD/MI kelas 1,2 dan 3 , WUS dan
Bumil

D. RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup pedoman internal imunisasi meliputi penyelenggaraan imunisasi,
pelayanan imunisasi dalam gedung (di ruangan MTBS dan PUSTU) dan pelayanan
imunisasi luar gedung seperti Posyandu, sekolah dan rumah sasaran pada saat Sweeping
yang dilakukan selama masa pandemi

E. BATASAN OPERASIONAL
1. Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup tapi
dilemahkan. Masih utuh atau bagiannya yang telah diolah menjadi toksoid, protein
rekombinan yang bisa diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan
spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.
2. Penyelenggraan imunisasi di masa pandemi adalah suatu serangkaian kegiatan
perencanaa, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan imunisasi di masa
pandemi.
3. Perencanaan program adalah suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisa data,
merumuskan masalah, mengidentifikasi sasaran dan merumuskan tujuan serta target
kegiatan dalam rangka menentukan kegiatan imunisasi sesuai dengan masalah yang
ada, tenaga dan sarana mencapai tujuan yang ditentukan.
4. Pencatatan dan pelaporan adalah suatu kegiatan mencatat dan melaporkan hasil
pencapaian pelayanan imunisasi, pemakaian vaksin, monitoring suhu, melaporkan
kasus KIPI ringan dan berat.
5. Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) adalah instrumen manajemen program
imunisasi untuk mendapatkan informasi dini maslah dalam program imunisasi di
suatu wilayah secara terus menerus

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI PUSKESMAS DASUK


4

6. Kejadian Ikutan Pasca imunisasi yang selanjutnya disingkat KIPI adalah kejadian
medik yang berhubungan dengan imunisasi baik berupa efek vaksin, efek samping,
efek toksisitas, reaksi sensitivitas, efek farmakologis maupun kesalahan program,
koinsiden, reaksi suntikan atau hubungan kausal yang tidak dapat ditentukan.
7. Pelaporan dan penemuan kasus KIPI adalah kegiatan pelaporan yang dilakukan
secara bertahap dan bertingkat mulai dari penemuan kasus KIPI di masyarakat
kemudian dilaporkan dan dilacak hingga akhirnya dilaporkan ke Dinas Kesehatan
kabupaten sumenep.
8. Penyuluhan Imunisasi di masa pendemi adalah proses penyebarluasan informasi
termasuk pesan-pesan tentang imunisasi yang disampaikan kepada pengunjung di
posyandu atau Puskesmas selama masa pandemi dengan tetap memperhatikan
protocol kesehatan yang berlaku
9. Supervisi suportif adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan secara berkala dan
berkesinambungan meliputi pemantauan, pembinaan dan pemecahan maslah serta
tindak lanjut
10. Sweeping Imunisasi di masa pandemi adalah kegiatan memberikan pelayanan
imunisasi pada sasaran yang belum dapat imunisasi secara lengkap atau drop out dan
tidak hadir ke pos pelayanan imunisasi dengan protocol kesehatan.
11. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
kesehatan masyarakat yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya
promotif preventifuntuk mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya
12. Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut UKM adalah setiap kegiatan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat.
13. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memilki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan dibidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.

F. LANDASAN HUKUM
Beberapa peraturan yang menjadi landasan hukum Penyelenggaraan Program Imunisasi
pada masa pandemi adalah :
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 23 tahun 2002 tntang Perlindungan Anak
BAB III Pasal 8 “ Setiap Anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan
sosial sesuai kebutuhan fisik, mental, spiritual dan sosial”
2. Undang-undang Ksesehatan republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan. BAB VII Pasal 130”pemerintah wajib memberikan Imunisasi lengkap

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI PUSKESMAS DASUK


5

kepada bayi dan anak”. Pasal 132 ayat 3”Setiap anak berhak mendapat Imunisasi
Dasar sesuai ketentuan untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat dihindari
melalui imunisasi”.
3. Undang-undang Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah penyakit menular
4. Peraturan menteri Kesehatan RI Nomer 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan
Imunisasi
5. Keputusan kementerian Kesehatan RI Nomor 23/Menkes/SK/I/2013 Tentang
pemberian Imunisasi Difteri, pertusis, Tetanus, Hepatitis B, Haemofilus Influenzae
Tipe 1b
6. Peraturan menteri Kesehatan RI Nomor 42 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Imunisasi
7. Permenkes Nomor 75 tahun 2018 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
8. Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi pada Masa Pandemi Covid-19 tahun 2020
9. Keputusan menteri Kesehatann Republik Indonesia Nomor. HK. 01.07/ MENKES/
4638/ 2021 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019(Covid-19).
10. Keputusan Direktu Jenderal Pencegahan dan pengendalian Penyakit Nomor HK.
02. 02. /4/ 1/ 2021 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka
Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI PUSKESMAS DASUK


6

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas Dasuk mempunyai Surat Tanda
Registrasi dan Surat Ijin Kerja sesuai Peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tenaga pelaksana imunisasi adalah seseorang yang kompeten dan bertanggung jawab dan
wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang yaitu Kepala Puskesmas.
Agar Puskesmas dapat memberikan pelayanan yang optimal bagi pasien dan
masyarakat yang dilayani perlu dilakukan pendidikan dan upaya untuk memenuhi
kebutuhan tenaga baik dari jumlah yang memenuhi persyaratan kometensi.
Syarat keterampilan petugas imunisasi dapat berlatar belakang pendidikan dokter,
bidan dan perawat. Dokter puskesmas mendelegasikan wewenang pelayanan imunisasi
kepada Bidan dan Perawat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan untuk
melakukan imunisasi sesuai program pemerintah.
Tugas dan Tanggung jawab tenaga teknis , tenaga pelaksana :
1. Melaksanakan kegiatan teknis Imunisasi
2. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan
3. Melaksanakan kegiatan penerimaan vaksin, perawatan cold chain, penyimpanan
vaksin serta distribusi vaksin baik ke Pelayanan Puskesmas atau Klinik Swasta
4. Melakukan konsultasi dengan Tenaga Kesehatan lain.

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Jenis dan jumlah ketenagaan yang harus ada di Puskesmas adalah sebagai berikut:
Distribusi tenaga pelayanan program imunisasi terdiri dari :
1. Puskesmas Induk
1 orang koordinator Imunisasi
2. Puskesmas pembantu
2 orang pelaksana
3. Posyandu
2 orang pelaksana di Posyandu

C. JADWAL KEGIATAN

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI PUSKESMAS DASUK


7

Kegiatan pelayanan imunisasi baik di dalam dan luar gedung Puskesmas harus
dijadwalkan dan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat dalam rangka
mewujudkan efektifitas dan efisiensi dalam penyelenggaraan pelayanan.

No Uraian kegiatan Bulan


Jan Fe Mar Apr Mei Juni Jul Ags Sept Okt Nop Des
b
1 Pendataan sasaran
2 Kebutuhan sarana
3 Pemeliharaan cold
chain
4 Pengelolaan
vaksin
5 Pelayanan
Imunisasi sesuai
Prokes
6 Sweeping DO
Imunisasi sesuai
prokes
7 Penyuluhan luar
gedung sesuai
prokes
8 Supervisi
9 Pendataan sasaran
BIAS
10 Pelaksanaan BIAS
11 Sweeping BIAS
12 Pelacakan KIPI
13 Pendataan sasaran
Vaksinasi Covid-
19
14 Pembuatan
Microplanning
15 Pengambilan
vaksin Covid-19
dan logistik (ADS,
Safety box,

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI PUSKESMAS DASUK


8

handscoen,
alcohol swab, dll)
14 Pelaksanaan
Vaksinasi C0vid-
19 dengan prokes
15 Monitoring dan
Evaluasi
pelaksanaan
vaksinasi Covid-
19 lintas program
dan linsek
16 Pelaporan manual
harian, stok smile
dan monev Pcare
13 Lokakarya Mini
14 Lokakarya
bulanan
15 Pencatatan dan
pelaporan

Pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas perlu diketahui oleh masyarakat


sebagai pengguna pelayanan lintas program dan lintas sektoral terkait untuk
meningkatkan kerja sama saling memberi dukungan dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan.
Pelayanan imunisasi rutin, baduta, BIAS dan vaksinasi Covid-19 dilakukan secara
terkoordinir serta dilakukan dengan kerja sama dan koordinasi bersama forpimka dan
lintas sektor terkait.

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI PUSKESMAS DASUK


9

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANGAN
Untuk pelayanan imunisasi dalam gedung , ruang pelayanan imunisasi harus
bersih, ventilasi ruangan baik, tidak lembab, tidak terkena sinar matahari langsung. Untuk
penyimpanan vaksin, ADS, safety box harus dengan petugas. Untuk ruang vaksin
penempatan lemari Es:
1. Jarak minimal lemari es dengan dinding belakang adalah 10-15 cm atau sampai pintu
lemari es bisa dibuka.jarak minimal antara lemari es dengan lemari es lain kurang
lebih 15 cm.
2. Lemari Es tidak boleh terkena sinar matahari langsung
3. Ruangan mempunyai sirkulasi udara yang cukup
4. Setiap 1 unti lemari es menggunakan hanya 1 stop kontak listrik

RAK BERKAS DAN VAKSIN CARRIER WASTA


LEMARI FEL
ES 1

LEMARI
BERKAS

LEMARI
ES 2

MEJA KERJA

MEJA KERJA

PINTU

B. STANDAR FASILITAS
1. Ruang Vaksin
a. Letak

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI PUSKESMAS DASUK


10

Letak ruang vaksin berada di sebelah barat pintu masuk Puskesmas dan sebelah
selatan ruang TU serta sebelah utara ruang pertemuan Puskesmas Dasuk
b. Persyaratan Ruangan
Untuk ruang vaksin sesuai standar minimal adalah 2m x 3m dan sudah memenuhi
standar
c. Persyaratan Komponen bangunan
 Atap
Atap harus kuat dari perlindungan bencana dan tidak bocor
 Langit-langit
Langit-langit berwarna cerah dan kuat serta jaraknya 2,5 m dari lantai
 Dinding
Material dinding harus kuat, rata dan mudah dibersihkan
 Lantai
Lantai kuat, kedap air permukaan rata dan mudah dibersihkan
 Pintu dan jendela
Lebar bukaan pintu 90 cm jendela ditutup mencegah matahari mengenai
vaksin secara langsung
2. Ruang Imunisasi di dalam gedung
Ruangan imunisasi harus :
Mudah dijangkau oleh sasaran
Tidak terkena sinar matahari langsung
Cukup luas terang dan cukup ventilasi
Tempat menunggu harus bersih dan nyaman
Segala sesuatu dekat dengan meja pelayanan imunisasi
Jumlah pasien diatur atau dijadwal secara bergiliran agar tidak penuh dan bisa
tetap jaga jarak
3. Tempat pelayanan Imunisasi di lapangan selama masa pandemi
Mudah dijangkau oleh sasaran
Jika di dalam ruangan harus cukup luas dan terang
Jika di tempat terbuka usahakan terlindung dari sinar matahari, hujan dan
debu
Mengatur letak meja dan persiapan alat yang diperlukan
Segala sesuatu dekat dengan tempat pelayanan
Bila di posyandu dengan 5 meja yaitu pelayanan terpadu yang lengkap yang
memebrikan pelayanan 5 program
Usahakan setiap pelayanan di lokasi atau tempat yang sama
Menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun untuk kegiatann protokol
kesehatan pada saat pelaksanaan imunisasi

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI PUSKESMAS DASUK


11

4. Peralatan
Peralatan imunisasi terdiri dari :
a. Kit Imunisasi
1. Pinset
2. Vaksin carrier
3. Lemari es biasa
4. Lemari es vaksin
5. Termomether muller
6. Freeze tag
7. Safety box
8. Handscoen
9. Colpack
b. Peralatan Surveilan
Komputer dan printer
c. Mebelair
1. Meja
2. Kursi kerja
3. Kursi hadap
d. Penunjang
1. Tempat sampah medis
2. Tempat sampah Non medis

e. Bahan habis pakai


1. ADS 0,05 ml, 0,5 ml, 5 ml
2. Kapas
3. Vaksin HB Uniject, BCG, MR, polio, DPT-HB-HiB, IPV
4. Safety Box
5. Alcohol swab
6. Handscoen
7. Faceshield

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI PUSKESMAS DASUK


12

BAB IV
TATA LAKSANA

A. RUANG LINGKUP KEGIATAN


1. Perencanaan
a. Menentukan sasaran
b. Menentukan target cakupan
c. Menghitung index pemakaian vaksin
d. Perencanaan kebutuhan alat suntik dan safety box
e. Menghitung kebutuhan cold chain
f. Permintaan dan pengambilan vaksin
g. Membuat laporan tahunan untuk RPK dan RUK
h. Membuat rencana kegiatan bulanan
2. Pelayanan Imunisasi masa pandemi
a. Persiapan pelayanan imunisasi
b. Pelaksanaan pelayanan imunisasi baik dalam dan luar gedung dengan
memperhatikan protokol kesehatan
c. Sweeping DO Imunisasi dengan protokol kesehatan
d. Penyuluhan Luar gedung dengan protokol kesehatan
e. Pelacakan kasus KIPI
f. Penanganan Limbah Imunisasi
3. Pemantauan program oleh Penanggung jawab program, PJ UKM, Kepala Puskesmas,
Lintas Sektor.
4. Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan imunisasi, pemakaian logistik, dan
surveilans KIPI
5. Pemantauan Wilayah Setempat
6. Loka karya bulanan
7. Loka karya Mini

B. METODE KEGIATAN
Berdasarkan tempat pelayanan , tempat pelayanan imunisasi dibagi menjadi 2 yaitu :

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI PUSKESMAS DASUK


13

1. Pelayanan imunisasi dalam gedung/ statis seperti Puskesmas, Pustu, tempat praktek
Dokter atau Bidan, dan rumah Sakit dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan
yang berlaku
2. Pelayanan Imunisasi luar gedung/ dinamis seperti Posyandu, sekolah, dan kunjungan
Rumah dengan protokol kesehatan

C. LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Monitoring dan Evaluasi
Penatalaksanaan pelayanan imunisasi sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan
kondisi di klinik imunisasi Puskesmas Dasuk, yaitu:
1) Penatalaksanaan Pelayanan Imunisasi Oleh Petugas Kesehatan di Posyandu dan
pelayanan Luar gedung lainnya pada masa pandemi
Pelayanan imunisasi luar gedung merupakan pelayanan imunisasi oleh petugas
kesehatan ke Posyandu dan luar gedung lainnya dengan protocol kesehatan selama masa
pandemi. Tujuannya ialah sebagai pedoman kerja Petugas Imunisasi dalam melaksanakan
pelayanan imunisasi oleh petugas kesehatan di masa pandemi.
Tata laksana pelayanan imunisasi luar gedung :
 Petugas memastikan sehari sebelum jadwal kegiatan kepada kader/ pihak sekolah
/dan aparat desa setempat bahwa sasaran sudah mendapat informasi dan kesiapan
pelaksanaan imunisasi,BIAS atau vaksinasi.
 Petugas menyiapkan 30 menit sebelum berangkat ke Posyandu/ sekolah/ pos
vaksinasi baik logistik dan vaksin (termasuk anafilaktik) dalam kondisi VVM A atau
B tidak kadaluwarsa, jumlah sesuai sasaran yang akan dilakukan imunisasi.
 Petugas membawa surat tugas, pencatatan manual dan buku imunisasi/ kohor
 Petugas menyiapkan kendaraan yang akan digunakan baik pribadi maupun
ambulance
 Petugas melakukan cuci tangan dan memakai APD sesuai protokol kesehatan yang
berlaku
 Petugas meletakkan semua logistik di tempat aman saat sampai di tempat pelayanan
imunisasi dengan dilengkapi oleh hand sanitizer
 Petugas meletakkan vaksin carrier di meja yang aman dari paparan sinar matahari,
sebelahnya alat suntik, kapas, air hangat atau air DTT/ alcohol swab, form
pencatatan, dan anafilaktik kit. Letakkan safety box dan tempat sampah baik medis
maupun non medis di bawah meja.
 Petugas mencuci tangan setiap akan melakukan imunisasi atau vaksinasi

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI PUSKESMAS DASUK


14

 Petugas melakukan skreening terhadap sasaran meliputi umur, riwayat imunisasi


sebelumnya, KIPI yang mungkin pernah dialami, riwayat penyakit dan kondisi saat
ini
2) Penatalaksanaaan Imunisasi BCG
Vaksin BCG adalah vaksin hidup yang berbentuk kering (berasal dari bakteri)
yang mengandung Mycrobacterium bovis yang sudah dilemahkan. Tujuan dari vaksin
BCG adalah untuk memebrikan kekebalan aktif terhadap penyakit tuberculosa.
Cara pemberian vaksin BCG dan dosisnya :
a. Sebelum disuntikkan BCG harus dilarutkan dahulu
b. Dosis pemberian adalah 0,05 ml sebanyak 1 kali
c. Disuntikkan secara intracutan di lengan atas
d. Vaksin yang sudah dilarutakn harus digunakan selama 3 jam
Tata laksana Imunisasi BCG :
a. Memanggil orang tua/ keluarga masuk ke ruangan imunisasi dan memastikan
keluarga memakain masker, cuci tangan dan menjaga jarak.
b. Melakukan anamnesa dan mencatat di RM, Buku KIA, dan register Imunisasi
c. Menyiapkan alat dan bahan serta vaksin yang akan digunakan
d. Memberi tahu orang tua manfaat, efek samping dan apa yang perlu dilakukan setelah
dilakukan penyuntikan BCG.
e. Mencuci tangan dan memakai APD
f. Membersihkan tangan kanan atas bayi dengan kapas air DTT
g. Melakukan penyuntikan di lengan kanan atas dengan cara intra cutan
h. Melakukan disinfektan dengan kapas air DTT
i. Mencuci tangan
j. Memebri tahu orang tua kalau bayinya sudah selesai disuntik
k. Memberi tahu jadwal selanjutnya untuk imunisasi

3) Penatalaksanaan pemberian DPT-HB-HiB


Vaksin pentavalen adalah vaksin gabungan dari vaksin DPT, HB dab ditambah
HiB selama masa pandemi. Tujuan dari imunisasi pentavalen adalah untuk memberikan
kekebalan terhadap beberapa resiko jenis penyakit, antara lain :
 Vaksin DPT untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis dan Tetanus
 Vaksin HB mengurangi resiko terjadinya penyakit Hepatitis B
 Vaksin HiB untuk mengurangi resiko penyakit meningitis, atritis dan pneumonia
Cara pemberian vaksin dan Dosis :
a. Sebelum digunakan vaksin dikocok agar suspensi menjadi homogen
b. Disuntikkan secara IM dengan dosis 0,5 ml sebanyak 3 dosis (pemberian)

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI PUSKESMAS DASUK


15

c. Dosis pertama pada umur 2 bulan, dosis selanjutnya diberikan dengan interval
minimal 4 minggu dan lanjutan pada usia 18 bulan
d. Di unit pelayanan statis, vaksin pentavalen yang sudah dibuka hanya boleh digunakan
selama 4 minggu dengan ketentuan :
Vaksin belum kadaluwarsa
Vaksin disimpan pada suhu 2-8 derajat celcius
Tidak pernah terendam air
Sterilitas terjaga
VVM dalam kondisi A atau B
Tata laksana imunisasi pentavalen
a. Memanggil orang tua/ keluarga masuk ke ruangan imunisasi dengan memastikan
orang tua memakai masker dan mencuci tangan terlebih dahulu atau menggunakan
hand sanitizer
b. Melakukan anamnesa dan mencatat di RM, Buku KIA, dan register Imunisasi
c. Menyiapkan alat dan bahan
d. Memberi tahu orang tua manfaat, efek samping dan apa yang perlu dilakukan setelah
dilakukan penyuntikan DPTHB HiB dan cara menanggulanginya
e. Mencuci tangan dan memakai APD
f. Membersihkan paha kiri bayi dengan kapas air DTT
g. Melakukan penyuntikan di paha atas dengan cara intra muskular
h. Melakukan disinfektan dengan kapas air DTT
i. Mencuci tangan
j. Memebri tahu orang tua kalau bayinya sudah selesai disuntik
k. Memberi resep, mempersilahkan orang tua untuk ke apotik mengambil obat penurun
panas (paracetamol)
l. Memberi tahu jadwal selanjutnya untuk imunisasi

4) Penatalaksanaan Imunisasi Polio (Oral Polio vaccine/ OPV)


Vaksin oral Polio hidup adalah vaksin polio yang sudah dilemahkan dengan
tujuan adalah pemberian kekebalan terhadap poliomyelitis.
Cara pemberian dan Dosis:
Diberikan secara oral (di mulut), 1 dosis adalah 2 tetes sebanyak 4 kali/ dosis
pemberian dengan interval 4 minggu
Setiap membuka vial baru harsu menggunakan penetes atau dropper baru
Di unit pelaynan statis polio yang sudah dibuka hanya boleh digunakan 2 minggu
dengan ketentuan :
1. Vaksin belum kadaluwarsa
2. Vaksin disimpan di 2-8 derajat celcius

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI PUSKESMAS DASUK


16

3. Tidak terendam air


4. Steriltas terjaga
5. VVM masih kondisi A atau B
Tata laksana Imunisasi POLIO
 Memanggil orang tua/ keluarga masuk ke ruangan imunisasi dan memastikan orang
tua memakai masker dan mencuci tangan serta bergiliran agar tidak berkerumun.
 Melakukan anamnesa dan mencatat di RM, Buku KIA, dan register Imunisasi
 Menyiapkan alat dan bahan
 Memberi tahu orang tua manfaat, efek samping dan apa yang perlu dilakukan setelah
dilakukan penetesan vaksin polio
 Mencuci tangan dan memakai APD
 Membersihkan tangan kanan atas bayi dengan kapas air DTT
 Melakukan pemberian polio dengan ditetskan pada mulut sebanyak 2 tetes
 Mencuci tangan
 Memebri tahu orang tua kalau bayinya sudah selesai diberikan vaksin polio
 Memberi tahu jadwal selanjutnya untuk imunisasi

5) Penatalaksanaan Imunisasi Campak


Vaksin campak adalah virus hidup yang sudah dilemahkan. Tujuan imunisasi
campak adalah pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit campak.
Cara pemberian dan Dosis ;
a. Sebelum disuntikkan vaksin campak harus dilarutkan terlebih dahulu dengan pelarut
steril
b. Dosis pemberian 0,5 ml
c. Disuntikkan secara subkutan di lengan kiri atas
d. Dibrikan pada bayi usia 9-11 bulan, lanjutan pada usia 18-24 bulan, dan usia 6-7 tahun
(kelas 1 SD)
Tata laksana imunisasi campak
 Memanggil orang tua/ keluarga masuk ke ruangan imunisasi dan memastikan mereka
memakai masker dan mencuci tangan serta tidak berkerumun.
 Melakukan anamnesa dan mencatat di RM, Buku KIA, dan register Imunisasi
 Menyiapkan alat dan bahan
 Memberi tahu orang tua manfaat, efek samping dan apa yang perlu dilakukan setelah
dilakukan penyuntikan campak
 Mencuci tangan dan memakai APD
 Membersihkan lengan kiri atas bayi dengan kapas air DTT
 Melakukan pemberian imunisasi/ penyuntikan vaksin campak dengan cara subkutan
 Melakukan disinfektan dengan kapas air DTT

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI PUSKESMAS DASUK


17

 Mencuci tangan
 Memebri tahu orang tua kalau bayinya sudah selesai disuntik
 Memberi tahu jadwal selanjutnya untuk imunisasi
6) Penatalaksanaan Imunisasi DT
Vaksin jerap DT (Difteri Tetanus) adalah vaksin yang mengandung toxoid difteri
dan tetanus yang dimurnikan. Tujuannya adalah pemberian kekebalan simultan terhadap
difteri dan tetanus.
Cara pemberian dan Dosis :
a. Sebelum digunakan vaksin harus dikocok agar suspensi menjadi homogen
b. Disuntikkan dengan cara subkutan atau intra muskuler dalam dengan dosis 0,5 ml.
Dianjurakan untuk anak dibawah 8 tahun
c. Untuk anak usia diatas 8 tahun dianjurkan Td
d. Di unit pelayanan statis vaksin DT/ Td digunakan selama 4 minggu dengan
ketentuan :
1. Vaksin belum kadaluwarsa
2. Vaksin disimpan di 2-8 derajat celcius
3. Tidak terendam air
4. Steriltas terjaga
5. VVM masih kondisi A atau B
Tata laksana imunisasi DT/Td :
 Memanggil orang tua/ keluarga masuk ke ruangan imunisasi serta memastikan
mereka memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
 Melakukan anamnesa dan mencatat di RM, Buku KIA, dan register Imunisasi
 Menyiapkan alat dan bahan
 Memberi tahu orang tua manfaat, efek samping dan apa yang perlu dilakukan setelah
dilakukan penyuntikan imunisasi DT/Td
 Mencuci tangan dan memakai APD
 Membersihkan lengan kiri atas bayi dengan kapas air DTT
 Melakukan pemberian imunisasi/ penyuntikan vaksin DT/Td dengan cara subkutan
dalam
 Melakukan disinfektan dengan kapas air DTT
 Mencuci tangan
 Memebri tahu orang tua kalau bayinya sudah selesai disuntik
 Memberi tahu jadwal selanjutnya untuk imunisasi

7) Penatalaksanaan Imunisasi HB Uniject

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI PUSKESMAS DASUK


18

Vaksin hepatitis B adalah vaksin virus recombinan yang telah di maksivasikan


dan bersifat non-infection, berasal dari HbsAg yang dihasilkan dalam sel ragi
menggunakan teknologi DNA recombinan.
Tujuan imunisasi hepatitis adalah pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi
yang disebabkan oleh virus hepatitis B.
Cara pemberian dan Dosis :
a. Sebelum digunakan vaksin dikocok agar suspensi menjadi homogen
b. Vaksin disuntikan dengan dosis 1 buah HB PID pemberian secara intra muskuler
pada anterolateral paha
c. Diberikan pada usia 0-7 hari
d. Di unit pelayanan statis dapat digunakan dengan ketentuan :
1. Vaksin belum kadaluwarsa
2. Vaksin disimpan di 2-8 derajat celcius
3. Tidak terendam air
4. Steriltas terjaga
5. VVM masih kondisi A atau B
Tata laksana pemberian imunisasi HBO ;
 Memanggil orang tua/ keluarga masuk ke ruangan imunisasi meminta orang tua
memakai masker , mencuci tangan dan menjaga jarak
 Melakukan anamnesa dan mencatat di RM, Buku KIA, dan register Imunisasi
 Menyiapkan alat dan bahan
 Memberi tahu orang tua manfaat, efek samping dan apa yang perlu dilakukan setelah
dilakukan penyuntikan imunisasi HB Uniject
 Mencuci tangan dan memakai APD
 Membersihkan paha anterolateral bayi dengan kapas air DTT
 Melakukan pemberian imunisasi/ penyuntikan vaksin HB Uniject dengan intra
muskuler
 Melakukan disinfektan dengan kapas air DTT
 Mencuci tangan
 Memebri tahu orang tua kalau bayinya sudah selesai disuntik
 Memberi tahu jadwal selanjutnya untuk imunisasi

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI PUSKESMAS DASUK


19

BAB V
LOGISTIK

Logistik dalam pelayanan imunisasi meliputi :


A. Vaksin
No Nama Vaksin Satuan Jenis vaksin
1 Vaksin BCG Strain Vial Vaksin BCG
Danish 1.3.3.1
2 Vaksin Pentabio Vial Vaksin DPT-HB-HiB
3 Vaksin Jerap Tetatnus Vial Vaksin Tetanus
Toksoid
4 Vaksin Jerap DT Vial Vaksin Difteri Tetanus
5 Vaksin Oral Polio Vial Vaksin Polio
Vaccine (OPV)
6 Measles vaccine Dilvent Vial Vaksin Campak kering
7 Vaksin hepatitis B PID Vial Vaksin Hepatitis B
8 Vaksin Injection Polio Vial Vaksin IPV
Vaccine (IPV)
9 Vaksin Covid-19
Vaksin Sinovac Vial Vaksin Coronavac
Vaksin Astrazeneca Vial Vaksin AZ
Vaksin Moderna Vial Vaksin Moderna
Vaksin Jansen Vial Vaksin Jansen
Vaksin Pfizer Vial Vaksin Jansen

B. Bahan habis Pakai


No Nama Barang Satuan
1 Pelarut vaksin Campak Vial

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI PUSKESMAS DASUK


20

2 Pelarut vaksin BCG Vial


3 Drooper Biji
4 Kapas Biji
5 ADS (Auto Distruct Syrynge) 0,05 ml, 0,5 Dos
ml, 5 ml
6 Safety Box Volume 5 ltr Biji
7 Pelarut Vaksin Pfizer Vial
8 Alkohol Swab Dos
9 APD (handscoen, hazmat, faceshield, dll) Biji/buah

C. Peralatan lain
1. Rak tempat :
 Vaksin carrier kecil
 ADS persediaan : 5ml, 0,5 ml, 0,05 ml
 Safety box
 Alcohol swab
 Handscoen
2. Lemari kayu tempat arsip pelaporan imunisasi
3. Meja kerja dan kursi kerja
4. Tempat sampah medis dan Non medis
5. Meja tempat penataan penyediaan vaksin untuk luar gedung
6. Tempat cuci tangan atau handsanitizer

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI PUSKESMAS DASUK


21

BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN /PROGRAM

A. Pengertian
Keselamatan Pasien (Patient Safety) adalah suatu sistem dimana puskesmas
mebuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi :
1. Assesmen resiko
2. Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien
3. Pelaporan dan analisis insiden
4. Kemampuan belajar dari Insiden dan Tindak lanjutnya
5. Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko
Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh :
1. Kesalahan melakukan suatu tindakan
2. Tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil
3. Serta pencegahan terjadinya penularan penyakit baik nosokomial atau dari
petugas ke sasaran/ pasien
B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Puskesmas
2. Meningkatnya akuntabilitas puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunkan kejadian Tidak Diharapkan ( KTD ) di Puskesmas
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN (KTD)
Adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada
pasien akibat dari suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil, dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien.

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI PUSKESMAS DASUK


22

Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis
karena tidak dapat dicegah.

KEJADIAN NYARIS CEDERA (KNC)


Adalah suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan (commission)
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission), yang
dapat mencederai pasien, tetapi cedera serius tidak terjadi :
1. Karena “ keberuntungan”
2. Karena “ pencegahan “
3. Karena “ peringanan”

KESALAHAN MEDIS
Adalah kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis yang
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien.

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI PUSKESMAS DASUK


23

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

A. Pendahuluan
HIV/AIDS telah menjadi ancaman global. Ancaman penyebaran
HIV menjadi lebih tinggi karena pengidap HIV tidak menampakkan gejala.
Setiap hari ribuan anak berusia kurang dari 15 tahun dan 14.000 penduduk
berusia 15-49 tahun terinfeksi HIV. Dari keseluruhan kasus baru 25%
terjadi di negara berkembang yang belum mampu menyelenggarakan
kegiatan penanggulangan yang memadai.
Angka pengidap HIV di Indonesia terus meningkat, dengan
peningkatan kasus yang sangat bermakna. Ledakan kasus HIV/AIDS terjadi
akibat masuknya kasus secara langsung ke masyarakat melalui penduduk
migran, sementara potensi penularan di masyarakat cukup tinggi( misalnya
melalui prilaku seks bebas tanpa pelindung, pelayanan kesehatan yang
belum aman, karena belum ditetapkannya kewaspadaan umum dengan baik,
penggunaan bersama peralatan menembus kulit)
Penyakit Hepatitis B dan C yang keduanya potensial untuk
menular melalui tindakan pada pelayanan kesehatan/ sebagai ilustrasi
dikemukakan bahwa menurut data PMI angka kesakitan Hepatitis B di
indonesia pada pendonor sebesar 2,08 % pada tahun 1998. Kedua penyakit
ini sering tidak dapat dikenali secara klinis karena tidak memberikan gejala.
Dengan munculnya penyebaran penyakit tersebut diatas
memperkuat keinginan untuk mengembangkan dan menjalankan prosedur
yang bisa melindungi semua pihak dari penyebaran infeksi. Upaya
pencegahan penyebaran infeksi dikenal melalui “ Kewaspadaan Umum atau

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI PUSKESMAS DASUK


24

Universal Precaution” yaitu dimulai sejak dikenalnya infeksi nosokomial


yang terus menjadi ancaman bagi petgas kesehatan.
Tenaga kesehatan sebagai ujung tombak yang melayani dan
melakukan kontak langsung dengan pasien dalam waktu 24 jam secara terus
menerus tentunya mempunyai resiko terpajan infeksi oleh sebab itu tenaga
kesehatan wajib menjaga kesehatan dan keselamatan dari resiko tertular
penyakit agar dapat bekerja maksimal.

B. Tujuan
1. Petugas kesehatan dalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat
melindungi diri sendiri dan pasien serta masyarakat dari penyebaran
infeksi
2. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya
mempunyai resiko tinggi terinfeksi penyakit menular dilingkungan
tempat kerjanya

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI PUSKESMAS DASUK


25

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pencatatan dan pelaporan dalam manajemen imunisasi memegang peranan


penting dan sangat menentukan . selain menunjang pelayanan imunisasi juga menjadi dasar
untuk membuat keputusan dalam merencanakan, melaksanakan maupun mengevaluasi.
Hasil pencatatan imunisasi yang direkap setiap bulan akan dilaporkan ke P2P Dinas
Kesehatan kabupaten sesuai waktu yang telah disepakati bersama yaitu paling lambat tgl 5
setiap bulannya.
Indikator mutu yang digunakan di Puskesmas Dasuk dalam melakukan atau
memberikan pelayanan imunisasi adalah Kejadian abses pasca imunisasi adalah 0%.
Dalam pelaksanaan indikator mutu menggunakan buku monitoring dan evaluasi
indikator mutu pelayanan dan dievaluasi serta dilaporkan setiap bulan pada tim mutu dan
kepala puskesmas.

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI PUSKESMAS DASUK


26

BAB IX
PENUTUP

Buku Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi ini merupakan kumpulan referensi


buku panduan pelayanan imunisasi di Puskesmas Dasuk. Diharapkan mampu membantu
penyelenggaraan imunisasi di Puskesmas dasuk agar pelayanan imunisasi dapat berjalan
dengan baik sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya bayi
dan balita serta apras secara optimal.
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Imunisasi merupakan acuan puskesmas
dalam membuat standar operasional (SOP) imunisasi. Diharapkan standar ini bermanfaat
dan dapat membantu petugas pelaksana imunisasi baik dalam memberikan pelayanan di
dalam dan luar gedung yang pada akhirnya diharapkan agar kuat efektifitas pelayanan
imunisasi di Puskesmas meningkat.
Penyusunan Pedoman penyelenggaraan pelayanan imunisasi ini telah diusahakan
dengan sebaik-baiknya. Namun demikian tentu masih banyak terdapat kekurangan dan
kekeliruan dalam pedoman ini, untuk itu saran perbaikan dan penyempurnaan pedoman
penyelenggaraan imunisasi ini kami harapkan dari berbagai pihak yang terkait demi
kesempurnaan pedoman ini.

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI PUSKESMAS DASUK


27

PEDOMAN INTERNAL
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
IMUNISASI PADA MASA PANDEMI

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI PUSKESMAS DASUK


28

DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS DASUK
KECAMATAN DASUK
SUMENEP

PEDOMAN INTERNAL IMUNISASI PUSKESMAS DASUK

Anda mungkin juga menyukai