Anda di halaman 1dari 2

WULAN NUR HAMIDAH (E94219031)

B+
POLITIK GLOBAL, GLOBALISASI DAN PRESPEKTIF KAJIAN POLITIK GLOBAL
Politik global mencakup disiplin ilmu yang mempelajari pola politik dan ekonomi dunia dan bidang
yang sedang dipelajari. Dalam bidang tersebut terdapat macam-macam proses globalisasi politik yang
berkaitan dengan persoalan kekuasaan sosial. Politik global memiliki prespektif-prespektif yang dapat
dijadikan bahan kajian dan menambah wawasan pengetahuan dalam disiplin ilmu politik. Sementara itu
globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk,
pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.

POLITIK GLOBAL

Politik global, dalam pengertian ini, mengacu pada politik yang dilakukan di tingkat global
daripada di tingkat nasional atau regional. Tidak ada keraguan bahwa dimensi politik global atau dunia,
namun dalam beberapa dekade terakhirmenjadi lebih signifikan. Ada pertumbuhan organisasi
internasional, beberapa di antaranya, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PPB) yang memiliki
keanggotaan universal. Semakin banyak dan luasnya jangkauan masalah politik juga menambah kuat
karakter 'global', dalam hal itu mempengaruhi, secara aktual atau potensial, semua bagian dunia dan
semua orang di planet ini. Politik global mencakup disiplin ilmu yang mempelajari pola politik dan
ekonomi dunia dan bidang yang sedang dipelajari. Dalam bidang tersebut terdapat macam-macam proses
globalisasi politik yang berkaitan dengan persoalan kekuasaan sosial. Politik global memiliki prespektif-
prespektif yang dapat dijadikan bahan kajian dan menambah wawasan pengetahuan dalam disiplin ilmu
politik.

GLOBALISASI DAN IMPLIKASINYA

Golobalisasi yang berasal dari kata global, “World Wide ; Embarcing The whole of group of
items”. yang berarti mendunia, melengkapi seluruh kelompok materi. Secara istilah dapat di lihat dari
budaya pendekatan pengertian, yaitu: Pertama, globalisasi menggambarkan hubungan lintas- perbatasan
antara negara-negara. Dengan arus dan pertukaran internasional memungkinkan perdagangan,investasi
modal bergerak melampaui ekonomi nasional dan internasional. Kedua, globalisasi sebagai liberalisasi
artinya kebebasan pasar menghilanhkan batas batas ekonomi dunia dengan adanya perjanjian AFTA dan
terus bergeraknya Negara-negara maju memasuki Negara negara lain bahkan dapat melewati pasar lewat
Online. Ketiga, globalisasi sebagai universalisasi dimana penyebaran berbagai objek dan pengalaman
kepada orang-orang diseluruh penjuru dunia lewat kemajuan IT dan media lainnya. Keempat, globalisasi
sebagai westernisasi atau modernisasi dimana dipahamkan sebagai dinamisasi cara berpikir dan gaya
hidup seperti dalam struktur sosial modernitas yang berbentuk kapitalis, nasionalis, industrialism,
birokratisme tersebar di seluruh dunia, akan memberikan peluang dan tantangan. Bila umat muslim atau
negara negara islam mampu menjadikannya ladang peluang tentu menjadilah nilai tambah meskipun
biasanya menghancurkan budaya lokal dan prosesnya amat menentukan nasib peradaban lokal itu sendiri.
Ia digaungkan suatu negara atau kelompok dan menggeneralisasi pola hidup yang menjadi krakter khas
mereka menjadikannya menembus seluruh batas dunia apalagi melihat makna dan praktek politik lebih
menjurus menghalalkan semua cara demi memperkaya diri, kelompok dan memajukan negara dan
bangsa. Mufread Steger mengidentifikasi globalisasi sebagai eksistensi dan dinamika golabal pada lima
dimensi yaitu dimensi ekonomi, politik, budaya, ekologi dan ideologi yang di dalamnya termasuk agama,
bahkan perbatasan ruang lingkup global terus berkembang dan bertambah di bidang teknologi, hakhak
asasi manusia dengan seluk beluk demokrasi.
WULAN NUR HAMIDAH (E94219031)

Globalisasi ditandai oleh pola hubungan yang saling terkait satu dengan yang lain tanpa dibatasi
oleh batas batas kewilayahan. Hubungan antar negara atau antar kawasan terjadi sedemikian rupa
sehingga ada ketergantungan yang dapat dikatakan sulit dipisahkan. Globalisasi sebagai westernisasi atau
modernisasi dimana dipahamkan sebagai dinamisasi cara berpikir dan gaya hidup seperti dalam struktur
sosial modernitas yang berbentuk kapitalis, nasionalis, industrialism, birokratisme tersebar di seluruh
dunia. Biasanya menghancurkan budaya lokal dan prosesnya amat menentukan nasib peradaban lokal itu
sendiri. Etika politik akankah dapat menjadi sistem nilai yang mengatur dan menjadi krakteristik actor
actor globalis menjadi lebih humanis dan saling membantu.1

Globalisasi harus ditingkatkan melalui demokratisasi kekuatan internasional. Formula terbaiknya


adalah: “demokrasi global membutuhkan konfederalisme, suatu keharusan dari asosiasi yang berakar pada
persahabatan dan kepentingan bersama; konfederalisme tergantung pada negara-negara anggota yang
berakar kuat dalam masyarakat sipil, dan pada warga negara yang tidak identik dengan musuh.”.2

PRESPEKTIF KAJIAN POLITIK GLOBAL

Yang pertama ada Mainstream Prespectives (Prespektif Utama)Mainstream Prespectives atau


Perspektif Utama tentang politik global adalah realisme dan liberalisme. Ketika disiplin ilmu hubungan
internasional mulai terbentuk setelah Perang Dunia I, disiplin ini sangat menarik ide-ide dan teori-teori
liberal, terutama tentang keinginan menjalankan politik internasional dalam kerangka norma-norma moral
dan hukum. Kedua adalah Critical Prespectives (Perspektif Kritis) Perspektif utama tentang politik
internasional dan urusan dunia telah ditantang oleh semakin banyak perspektif kritis, banyak di antaranya
baru menjadi terkenal sejak akhir 1980-an. Meskipun perspektif ini seringkali sangat berbeda satu sama
lain, mereka cenderung memiliki dua kesamaan yang luas. Ketiaga, Thinking Globally (Berpikir Global)
Akselerasi globalisasi sejak 1980-an dan seterusnya tidak hanya berkontribusi pada rekonfigurasi politik
dunia namun juga membawa serangkaian tantangan teoretis baru. Tidak sedikit dari ini adalah masalah
konseptualisasi kondisi yang muncul dari keterkaitan global, di mana politik semakin terjerat dalam
jaringan saling ketergantungan yang beroperasi baik di dalam, dan di seluruh, di seluruh dunia, tingkat
regional, nasional dan subnasional.3

Referensi :

1. Armyn Hasibuan, "Negara dan Kawasan Islam dalam Kontek Politik Global", Volume 2 NOMOR 2,
JUNI 2020.

2. Jose Fernandez Santillan, "Politik Global", Vol. V, No. 2.

3. Aleksius Jemadu, (2008), Politik Global Dalam Teori Dan Praktek, Yogyakarta : Graha Ilmu

1
Armyn Hasibuan, "Negara dan Kawasan Islam dalam Kontek Politik Global", Volume 2 NOMOR 2, JUNI 2020, hal:266.

2 Jose Fernandez Santillan, "Politik Global", Vol. V, No. 2, hal:336.

3 Aleksius Jemadu, Politik Global Dalam Teori Dan Praktek.

Anda mungkin juga menyukai