i
BAB 1
mengambil bermacam keputusan yang dibutuhkan. Aliran informasi ini diatur dan
diarahkan dalam suatu sistem informasi. Sistem informasi berperan dalam proses
komputer ada, sistem informasi sudah menjadi kebutuhan organisasi. Ini berarti sistem
komputer, sistem informasi saat ini umumnya didukung penuh oleh komputer. Dengan
demikian istilah sistem informasi lebih sering berarti sistem informasi berbasis komputer
[1].
bergantung pada sifat dan struktur bisnisnya. Ini berarti SI bersifat modifikatif terhadap
berbasis komputer serta standar untuk mengolah data menjadi informasi yang berguna.
Suatu prosedur adalah urutan langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan satu atau
lebih aktifitas pengolahan informasi. Pengolahan informasi ini dapat dikerjakan dengan
pengguna, atau kombinasi pengguna dan staff TI. Suatu bisnis terdiri dari berbagai
macam prosedur yang digabungkan secara logis untuk membentuk suatu sistem. Sebagai
1
contoh sistem yang umumnya ada dalam suatu organisasi adalah sistem penggajian,
Data mengalir dari bermacam sumber seperti: konsumen yang membeli produk
atau layanan, penjual yang menyediakan barang, bank, agen pemerintah, dan agen
Ingelheim Jerman. Boehringer Ingelhiem adalah satu dari 20 perusahaan farmasi terbesar
di dunia. Dengan pendapatan US$7.6 juta dan 32.000 pegawai di 60 negara, perusahaan
ini memiliki beberapa segmen seperti manufaktur dan pemasaran obat, produk industri
dan produk kesehatan hewan. Dengan ukuran yang begitu besar manajemen merasakan
kesulitan untuk mengambil keputusan berdasarkan informasi yang mengalir. Makin besar
perusahaan, makin lambat aliran informasi. Manajer tingkat atas mengambil keputusan
untuk menerapkan sistem informasi dari SAP, perusahaan software perusahaan besar.
Diperlukan 14 bulan untuk menerapkan sistem baru dan melatih para staff menggunakan
Pada akhirnya investasi siste informasi ini berbuah baik. Software tersebut
menyediakan sistem standar yang digunakan oleh semua segmen bisnis Boehringer dan
informasi disajikan melalui web yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun. Dengan
sistem, Boehringer mampu menyediakan laporan bulanan dalam waktu 2 jam tiap
2
Pemanfaatan sistem informasi tidak sampai disitu saja. Boehringer menyediakan
sistem informasi bergerak untuk 1/3 pekerjanya yang bekerja di luar kantor. Dengan
sistem informasi tersebut, informasi penjualan terkini dapat diakses dan diperbarui
dimanapun [1].
B. MANAJEMEN
penyediaan staff, pengawasan dan pengendalian aktifitas bisnis. Kelima fungsi ini adalah
tugas utama manajemen yang dalam penjelasan lebih rinci adalah [1]:
pekerja atau staff. Ini untuk membuat mereka selalu termotivasi, produktif dan
3
Setiap fungsi-fungsi di atas melibatkan pengambilan keputusan, dan informasi
dibutuhkan untuk dapat mengambil keputusan yang tepat. Untuk itu manajemen
menentukan sistem informasi dan sub sistemnya. Sistem informasi bisnis untuk
keterlibatan sistem informasi bisnis berbasis komputer makin lama makin luas dan dalam.
Beberapa sistem informasi bisnis yang umum diimplementasikan dalam organisasi adalah
system [1].
TPS adalah bisnis proses pertama yang dikomputerisasi dan tanpa IS, pencatatan
dan pengolahan transaksi bisnis akan menghabiskan banyak waktu. TPS juga
menyediakan data untuk pekerja pada bisnis proses lain seperti MIS dan DSS serta IS
TPS melakukan operasi rutin seperti pemesanan dan pembayaran yang terjadi
harian atau mingguan. Jumlah dukungan untuk pengambilan keputusan di TPS sangat
rendah. Sistem ini membutuhkan dan menghasilkan banyak data masukan dan keluaran
anggota baru, pendaftaran mahasiswa baru, dan pembayaran registrasi. Laporan yang
dihasilkan oleh TPS misalnya denda pengembalian buku harian. Daftar matakuliah
4
D. MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM
MIS berperan untuk menyediakan informasi yang tepat kepada orang yang tepat
pada waktu yang tepat dalam organisasi. Informasi tersebut digunakan para manajer
untuk mencapai tujuan organisasi. Bentuk dari informasi pada umumnya berupa laporan
pengolahan data-data yang masuk melalui TPS secara harian ataupun mingguan [1].
1. Laporan rutin laporan rutin yang dibuat secara periodik atau terjadwal baik harian,
laporan harian produksi produk baru, laporan bulanan kredit pelanggan, laporan
2. Laporan Laporan berdasarkan permintaan. Laporan ini dapat dihasilka n pada saat
ada permintaan khusus. Misalnya laporan tingkat penjualan barang tertentu yang
baru, laporan informasi lokasi barang tertentu pada perusahaan pengiriman paket
seperti Fedex.
stok untuk hindari kehabisan barang tersebut. Laporan rekor pembelian oleh
5
E. DECISION SUPPORT SYSTEM
DSS adalah sekumpulan orang, prosedur, software, database dan peralatan yang
dari DSS adalah efektifitas pengambilan keputusan ketika menghadapi masalah bisnis
yang terstruktur maupun yang tidak terstruktur. Seperti halnya MIS dan TPS, DSS juga
Contoh DSS untuk perpustakaan adalah ketika pengelola membutuhkan alat untuk
mengetahui jenis buku apa yang perlu dikoleksi lebih berdasarkan kebutuhan pengguna.
Maka DSS akan memberikan jenis buku dan judul-judul buku yang paling sering
satu pertimbangan DSS dalam memberikan hasil. Hasil yang dihasilkan dapat berupa
daftar jenis buku yang sering digunakan beserta ratio jumlah buku dan pengguna [1].
DSS dalam prosesnya membutuhkan komponen seperti database dan model base.
Database adalah kumpulan tabel yang saling berelasi. Tabel-tabel tersebut berisi data
hasil masukan dari proses TPS misalnya. Sedangkan model base dapat berupa analisis
kuantitatif atau formula matematika yang ditetapkan untuk menghasilkan variasi model
Selain TPS, MIS dan DSS, sistem informasi bisnis lain dapat digolongkan dalam
Specialized IS atau Sistem Informasi Spesial. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah
cabang seperti di antaranya Robotika, Vision System, Natural Language Processing, dan
6
mengerjakan tugas-tugas yang didefinisikan oleh sistem. Vision System membantu
merekam dan memanipulasi citra atau gambar. Seperti menganalisis sidik jari dan foto
[1].
software dan hardware yang dapat mengubah reaksi terhadap situasi tertentu, seperti
misalnya software game. Sedangkan Neural Network adalah sistem komputer yang
Dari ketiga jenis sistem informasi bisnis di atas, dapat dibandingkan dalam hal
periode, keterlibatan dalam pengambilan keputusan, input dan output, dan kompleksitas
dalam proses dan analisis. Dari Gambar 1, dapat dijelaskan bahwa TPS membutuhkan
dan menghasilkan banyak data dari pada Sistem informasi bisnis lain karena itu banyak
input dan output yang terlibat. Banyaknya data karena TPS mengelola hal-hal yang rutin
lebih banyak dari pada sistem informasi bisnis lain. Sangat sedikitnya ringkasan dan
analisis data pada TPS menyebabkan TPS tidak untuk mendukung pengambilan
keputusan. Sedangkan MIS dan DSS lebih memiliki analisis dan proses yang kompleks
7
F. E-COMMERCE
Internet, baik oleh pelanggan/konsumen yang membeli barang atau jasa, atau transaksi
antar pelaku bisnis Selain e-commerce konsep lain yang sering terdengar adalah
ebusiness. E-business adalah kegiatan berbisnis di Internet yang tidak saja pembelian,
penjualan dan jasa, tapi juga pelayanan pelanggan dan kerja sama dengan rekan bisnis
penjualan atau pembelian terjadi di Internet atau secara eletronik. Salah satu pelaku bisnis
ecommerce yang sukses dan terkenal adalah Amazon.com, eBay dan juga GE Aircarft
8
Business to business adalah tipe e-commerce dimana pihak yang berperan
sebagai penyedia dan pembeli adalah organisasi. Jenis ini berkembang luas dan memberi
banyak kesempatan sejak diawali oleh teknologi sebelumnya, EDI (Electronic Data
Interchange). Produk yang disediakan beragam seperti bahan industri, spare part mobil,
Business to customer adalah proses bisnis di Internet yang terjadi antara organisasi
sebagai penyedia produk dan konsumen individu sebagai pembeli. Transaksi dilakukan
secara elektronik menggunakan kartu kredit setelah mereka dapat memilih dari sekian
banyak penyedia secara nyaman lewat Internet. Amazon.com dan Dell adalah salah dua
berperan sebagai penyedia produk dan individu lain sebagai pembelinya. Salah satu situs
yang melayani layanan ini adalah e-Bay yang terkenal dengan layanan lelangnya.
Layanan ini membantu para individu tersebut untuk memasang situs tersendiri untuk
ini adalah alternatif yang memungkinkan penawaran kepada masyarakat yang lebih luas
[1].
transaksi jual beli. Namun demikian dalam operasionalnya berbisnis e-commerce tidaklah
mudah, banyak tantangan yang harus dihadapi yang berkaitandengan teknologi Internet
9
1. Mengarahkan kunjungan konsumen ke situstustustus: bagi pemain baru dalam
penting untuk dilakukan. Pengguna internet tidak bisa dibujuk untuk mengunjungi
situs tersebut semudah atau dengan cara yang sama dengan jika sebuah
department store atau toko traditional baru yang mengadakan pembukaan awal.
Tidak adanya tatap muka, dan kebebasan pengguna untuk bisa mengakses apapun
di Internet membuat pemilik situs tidak mudah untuk memastikan berapa banyak
situasi di atas, bahwa kebebasan akses membuat tidak adanya jaminan bahwa
dengan banyaknya situs penjualan lain yang juga mempromosikan diri. Tampil
beda dari yang lain: ini merupakan hal penti ng untuk dilakukan karena dengan
konsumen akan tertarik untuk mencoba membeli atau membeli lagi. Contoh hal
khusus yang dilakukan oleh situs-situs di atas adalah informasi tambahan dari
Amazon tentang buku yang dibeli oleh orang lain sebagai referensi dan membantu
Sedangkan Eba yang menawarkan berbagai macam produk dari berbagai pihak
berharga. Peapod sedikit berbeda dalam hal produk yang disedi akan yaitu
atau pasar.
10
3. Membuat konsumen membeli: hal ini mungkin yang paling sulit untuk situs-situs
baru karena kepercayaan adalah hal yang penting bagi konsumen. Bagi yang
sudah biasa berbelanja di satu situs dan merasa aman, maka akan enggan untuk
mencoba beli di situs lain yang mungkin belum terdengar reputasi baiknya.
trancommerce dengan data bisnis yang ada misalnya transaksi jual beli, transaksi
dengan konsumen dan stock: ini membutuhkan keahlian khusus dan mungkin
yang diperlukan oleh konsumen atau bisa mendapatkan hasil analisa tentang trend
Dari penjelasan di atas, sekalipun membangun situs secara fisik bukanlah suatu
hal yang sulit, namun menjalankan bisnis di Internet memerlukan strategi yang berbeda
11
BAB 2
Pengujian Sistem Informasi adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat
lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain dan pengkodean.
perangkat lunak yang baru saja dikembangkan dan mengatasi konflik minat yang terjadi
kesalahan.
2. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang memiliki probabilitas tinggi untuk
perekayasa perangkat lunak harus memahami prinsip dasar yang menuntun pengujian
12
1. Semua pengujian harus dapat ditelusuri sampai ke persyaratan pelanggan,
dijalankan.
3. Prinsip Pareto berlaku untuk pengujian perangkat lunak, maksudnya dari 80%
kesalahan yang ditemukan selama pengujian dapat ditelusuri sampai 20% dari
4. Pengujian harus mulai “dari yang kecil” dan berkembang ke pengujian “yang
usaha menemukan kesalahan pada cluster modul yang terintegrasi dan akhirnya
pada sistem.
setiap kombinasi jalur skema pengujian dikarenakan jumlah jalur permutasi untuk
6. Untuk menjadi paling efektif, penguj ian harus dilakukan oleh pihak ketiga yang
independent
C. TEST CASE
program computer, sebuah sistem atau produk dengan testabilitas dalam pikirannya. Hal
ini memungkinkan individu yang berurusan dengan pengujian mendesain test case yang
13
Testabilitas adalah seberapa mudah sebuah program computer dapat diuji. Karena
sangat sulit, perlu diketahui apa yang dapat dilakukan untuk membuatnya menjadi lebih
mudah. Procedural dan menggunakannya sebagai pedoman untuk menetapkan basis set
dari jalur eksekusi [2]. Sasaran utama desain test case adalah untuk mendapatkan
kesalahan pada perangkat lunak. Untuk mencapai sasaran tersebut, digunakan 4 kategori
yang berbeda dari tehnik desain test case: Pengujian white-box, pengujian black-box,
Metode Pengujian white-box berfokus pada struktur control program. Test case
dilakukan untuk memastikan bahwa semua statemen pada program telah dieksekusi
paling tidak satu kali selama pengujian dan bahwa semua kondisi logis telah diuji [2].
Pengujian basic path, tehnik pengujian white-box, menggunakan grafik (matriks grafiks)
untuk melakukan serangkaian pengujian yang independent secara linear yang akan
memastikan cakupan. Pengujian aliran data dan kondisi lebih lanjut menggunakan logika
program dan pengujian loop menyempurnakan tehnik white-box yang lain dengan
memberikan sebuah prosedur untuk menguji loop dari tingkat kompleksitas yang
bervariasi [2].
fungsional tanpa mengabaikan kerja internal dari suatu program [2]. Metode pengujian
black-box berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak, dengan melakukan test
14
case dengan menpartisi domain input dari suatu program dengan cara yang memberikan
objekobjek program. Partisi ekivalensi membagi domain input ke dalam kelas data yang
mungkin untuk melakukan fungsi perangkat lunak tertentu. Analisis nilai batas
memeriksaa kemampuan program untuk menangani data pada batas yang dapat diterima
[2]. Metode pengujian yang terspesialisasi meliputi sejumlah luas kemampuan perangkat
lunak dan area aplikasi. GUI, arsitektur client/ server, dokumentasi dan fasilitas help dan
sistem real time masing- masing membutuhkan pedoman dan tehnik khusus untuk
menggerakkan ke bawah melalui hirarki control, dimulai dengan control utama. Strategi
intergrasi top down memeriksa control mayor atau keputusan pada saat awal di dalam
proses pengujian. Pada struktur program yang difaktorkan dengan baik, penarikan
keputusan terjadi pada tingkat hirarki yang lebih tinggi sehingga terjadi lebih dulu [2].
Strategi top-down kelihatannya tidak sangat rumit, tetapi di dalam praktenya banyak
menimbulkan masalah logistic. Biasanya masalah ini terjadi jika dibutuhkan pemrosesan
di dalam hirarki pada tingkat rendah untuk menguji secara memadai tingkat yang lebih
tinggi [2].
atomic (modul pada tingkat paling rendah pada struktur program). Karena modul
15
diintegrasikan dari bawah ke atas, maka pemrosesan yang diperlukan untuk modul
subordinate ke suatu tuingkat yang diberikan akan selalu tersedia dan kebutuhan akan
2. Driver (program control untuk pengujian) ditulis untuk mengkoordinasi input dan
16
BAB 3
case perangkat lunak ke dalam sederetan langkah yang direncanakan dengan baik,
hasilnya adalah konstruksi perangkat lunak yang berhasil. Strategi pengujian perangkat
lunak memberikan sebuah peta jalan bagi pengambang perangkat lunak, organisasi
jaminan kualitas, dan pelanggan. Peta jalan menggambarkan langkah-langkah yang akan
dilakukan sebagai bagian dari pengujian, kapan langkah-langkah itu direncanakan dan
kemudian dijalankan, serta berapa banyak usaha, waktu, dan sumber daya yang
dilakukan secara sistematis. Karena ituah harus ditentukan suatu template untuk desain
perangkat lunak serangkaian langkah yang di dalamnya kita dapat menempatkan metode
desain test case yang spesifik untuk proses rekayasa perangkat lunak. Banyak strategi
pengujian yang dapat digunakan, tetapi secara umum mempunyai karakteristik sebagai
berikut :
1. Pengujian dimulai pada tingkat modul yang palinG bawah, dilanjutkan dengan
17
2. Teknik pengujian yang berbeda mungkin akan menghasilkan sedikit perbedaan
3. Pengujian dilakukan oleh pengembang perangkat lunak dan (untuk proyek yang
dalam konteks rekayasa perangkat lunak secara aktual merupakan 4 (empat) langkah yang
1. Pada awalnya, pengujian berfokus pada setiap modul secara individual, dengan
memastikan bahwa modul berfungsi secara tepat sebagai suatu unit, karena itu
pengujian black-box.
18
4. Pengujian sistem membuktikan bahwa semua elemen sistem saling bertautan
PENGUJIAN
Pengujian berfokus pada usaha verifikasi pada unit terkecil dari desain perangkat
lunak, yakni modul. Dengan menggunakan deskripsi desain terinci sebagai panduan, jalur
kontrol yang penting diuji untuk mengungkap kesalahan di dalam batas dari modul
tersebut.
untuk sintaknya, maka perancangan test case di mulai. Peninjauan kembali perancangan
informasi akan menyediakan petunjuk untuk menentukan test case. Karena modul bukan
program yang berdiri sendiri, maka driver (pengendali) dan atau stub perangkat lunak
19
2. Pengujian modul yang indpendent.
3. Modul secara individu diuji secara terpisah Modul berupa kumpulan fungsi,
2. Sasarannya adalah untuk mengambil modul yang dikenai pengujian unit dan
3. Kesulitannya adalah lokalisasi error yang sulit ditemukan pada saat proses.
4. Terdapat interaksi yang rumit antara komponen sistem dan ketika ditemukan
output yang menyimpang, mungkin sulit untuk menemukan sumber error tersebut.
dibetulkan, maka akan muncul lagi yang baru dan proses itu terus berlanjut
kecil, sehingga kesalahan lebih mudah diisolasi dan dibetulkan, interface lebih
20
BAB 4
Pengujian Perangkat Lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat
lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain dan pengkodean.
perangkat lunak. Selama definisi awal dari fase pembangunan, pengembangan berusaha
untuk membangun perangkat lunak dari konsep yang abstrak sampai dengan
pada kualitas perangkat lunak tidak dapat terlalu ditekan karena melibatkan sederetan
aktivitas produksi di mana peluang terjadinya kesalahan manusia sangat besar dan arena
visibilitas (kemampuan) perangkat lunak sebagai suatu elemen sistem dan biaya yang
baik melalui pengujian yang teliti. Pada dasarnya, pengujian merupakan satu langkah
dalam proses rekayasa perangkat lunak yang dapat dianggap sebagai hal yang merusak
daripada membangun.
Fase Pengujian Ada 2 tingkat yang tersedia pada proses pegujian, yaitu :
21
2. Konfigurasi uji coba yang mencakup rencana dan prosedur uji coba, test case dan
Meramalkan cara kerja perangkat lunak secara rinci, karenanya logical path (jalur
logika) perangkat lunak akan di test dengan menyediakan test case yang akan
mengerjakan kumpulan kondisi dan atau pengulangan secara spesifik. Secara sekilas
dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan
Pengujian white box adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap
detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara procedural
untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Pengujian White Box
white box :
22
- Menguji seluruh struktur data internal yang menjamin validitas.
- Basis Path adalah teknik uji coba white box (Tom Mc Cabe).
- Basis Path : untuk mendapatkan kompleksitas lojik dari suatu prosedur dan
kontrolnya.
perangkat lunak.
2. Pengujian harus dimulai dari lingkup yang kecil ke lingkup yang besar.
23
E. LANGKAH-LANGKAH WHITE BOX
Kasus yang sering menggunaka white box testing akan di uji dengan beberapa
tahapan yaitu :
3. Pengujian pada struktur data yang sifatnya internal dan yang terjamin
validitasnya.
24
BAB 5
pengujian perilaku, yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Black
box testing memungkinkan programmer perangkat lunak untuk memberikan set kondisi
input yang sepenuhnya akan menjalankan semua persyaratan fungsional untuk sebuah
program.
Sedangkan menurut Williams menyatakan pengujian black box atau disebut uji
komponen dan hanya berfokus pada output yang dihasilkan dalam menanggapi input yang
dipilih dan kondisi eksekusi. Sehingga dapat disimpukan bahwa black box testing
merupakan pengujian yang berorientasi pada fungsionalitas yaitu perilaku dari perangkat
lunak atas input yang diberikan pengguna sehingga mendapatkan/ menghasilkan output
yang diinginkan tanpa melihat proses internal atau kode program yang dieksekusi oleh
perangkat lunak.
berikut:
25
4. Kesalahan inisialisasi dan akhir program
5. Kesalahan performasi
1. Equivalence Partitioning
Equivalence partitioning Adalah metode black box testing yang membagi domain
masukan dari suatu program ke dalam kelas-kelas data, dimana test cases dapat
dari suatu ke dalam kelas-kelas, menurut spesifikasi dari komponen tersebut, yang akan
diperlakukan sama (ekuivalen) oleh komponen tersebut. Dapat juga diasumsikan bahwa
masukan yang sama akan menghasilkan respon yang sama pula. Nilai tunggal pada suatu
partisi ekuivalensi diasumsikan sebagai representasi dari semua nilai dalam partisi.
Metode pengujian boundary value analysis dilakukan dengan menguji untuk input
di sekitar batas atas maupun bawah sebuah range nilai yang valid. Menguji nilai maksimal
dan minimal. Menerapkan (1 & 2) untuk output. Kemudian menguji batas struktur data
3. Comparison Testing
lunak yang berbeda. Skenario pengujian pada aplikasi yang demikian bisa digunakan
26
4. Sampel Testing
Pengujian Sampel melibatkan pemilihan sejumlah nilai dari kelas kesetaraan input
data. Mengintegrasikan nilai-nilai ke uji kasus. Kemudian, nilai-nilai ini dapat dipilih
5. Behavior Testing
Pengujian yang hasilnya baru terlihat setelah sekumpulan data diinputkan dalam
rangka memanggil sub program yang ada. Sebagai contoh pengujian pada struktur data
stack.
6. Requirement Testing
Kebutuhan yang diasosiasikan dengan perangkat lunak (input atau output atau
function atau perfomance) diidentifikasi selama aktifitas spesifikasi perangkat lunak dan
requirement.
7. Performance Testing
mengukur dan mengeksplorasi batas perfomansi dari sebuah kinerja perangkat lunak.
Paremeter yang dinilai antara lain: aliran data, ukuran memori yang digunakan, waktu
8. Endurance Testing
27
memenuhi kebutuhan yang ada. Sebagai contoh: pengujian terhadap ketepatan
ekuivalen dengan cara mendeterminasi dan memilij kombinasi dari data input.
28
BAB 6
A. PENGUJIAN SISTEM
1. Pengujian sistem merupakan suatu proses yang dilakukan untuk menilai apakah
sistem.
Sebagaimana telah kita ketahui, sasaran pengujian perangkat lunak adalah untuk
mengungkapkan kesalahan. Hal ini memenuhi kriteria bahwa cacat yang paling
fatal (dari titik pandang pelanggan) adalah cacat yang menyebabkan program
29
2. Pengujian harus direncanakan lama sebelum pengujian itu mulai. Perencanaan
detail mengenai test case dapat 4 dimulai segera setelah model desain
3. Prinsip Pareto berlaku untuk pengujian perangkat lunak. Secara singkat prinsip
selama pengujian sepertinya akan dapat ditelusuri sampai 20% dari semua modul
4. Pengujian harus mulai “dari yang kecil” dan berkembang ke pengujian “yang
mengubah fokus dalam usaha menemukan kesalahan pada cluster modul yang
5. Pengujian yang mendalam tidak mungkin. Jumlah jalur permutasi untuk program
yang berukuran menengah pun sangat besar. Karena itulah tidak mungkin untuk
untuk secara tepat mencakup logika program dan memastikan bahwa semua
6. Untuk menjadi paling efektif, pengujian harus dilakukan oleh pihak ketiga yang
independent. Yang dimaksud dengan kata “yang paling efektif” adalah pengujian
30
utama pengujian). Karena perekayasa perangkat lunak yang membuat sistem
tersebut bukanlah orang yang paling tepat untuk melakukan semua pengujian
1. Melakukan proses evaluasi terhadap sistem yang sudah ada, apakah system sudah
Sistem pengujian untuk memastikan kualitas dan keandalan sistem langkah kunci
dalam proses pengembangan sistem adalah analisis sistematis pada desain sistem dan
pelaksanaan review akhir. Berdasarkan uji konsep dan tujuan sistem informasi selama tes
Studi Kasus
31
System.out.println("Sum of these numbers: "+sum);
2. Apakah yang terjadi jika baris kode int num1 = 5, num2 = 15, sum; diganti
Hasil
Jawaban 1
Jawaban 2
possible lossy
possible lossy
32
2 errors
ini dikarenakan tipe data yang digunakan integer sedangkan nilai yang dideklarasikan
33
BAB 7
Tujuan pengujian tetap yaitu menemukan kesalahan dalam selang waktu yang
realistic, dimulai dengan mengevaluasi kebenaran dan konsistensi model OOA dan OOD
kemudian melakukan perubahan strategi uji (Konsep „unit‟ setara dengan encapsulasi,
fokus integrasi pada kelas dan persilangan eksekusi “thread” atau dalam konteks
penggunaan scenario dan validasi menggunakan metode konvensional black box) [3].
melingkupi fitur spesial. Kesalahan pendefinisian atribut kelas yang ditemukan pada
tahap analisis akan menghilangkan pengaruh yang dapat muncul. Sebagai contoh: sebuah
kelas dengan sejumlah atribut didefinisikan pada tahap analisis. Sebuah atribut yang tidak
berhubungan dan dua operasi yang memanipulasi atribut tersebut terdefinisi [3] Jika
atribut yang tidak berhubungan dihilangkan pada tahap analisis, dapat mengurangi
Jika kesalahan tidak ditemukan, masalah yang dapat muncul pada tahap
perancangan [3]:
34
2. perancangan kerja yang tidak perlu
Jika kesalahan tetap ada sampai pada tahap pengkodean akan menghabiskan
1. membuat kode dari atribut dan dua operasi yang tidak diperlukan,
Langkah yang dilakukan untuk pengujian model OOA dan OOD [3]:
2. Periksa deskripsi dari setiap CRC index card untuk menentukan apakah suatu
4. Periksa hubungan balik untuk memastikan apakah kelas lain diperlukan sebagai
collaborator
tanggung jawab
6. Ke lima langkah di atas diterapkan untuk setiap kelas dan setiap evolusi dari
model OOA
35
C. PENGUJIAN BERORIENTASI OBJEK (OOT)
Strategi yang dapat digunakan yaitu, (1) pengujian semua unit program terkecil,
(2) pengujian integritas dari modul, dan (3) pengujian keseluruhan sistem. Pengujian unit
dalam konteks berorientasi objek, yaitu unit terkecil > kelas atau objek dan setiap operasi
kejadian dalam sistem. Setiap thread diintegrasikan dan diuji secara individual.
2. Pengujian regresi diterapkan untuk memastikan tidak ada efek samping yang
muncul.
D. PENGUJIAN UNIT
Unit testing (uji coba unit) fokusnya pada usaha verifikasi pada unit terkecil dari
desain PL, yakni modul. Uji coba unit selalu berorientasi pada white box testing dan dapat
36
E. PERTIMBANGAN PENGUJIAN UNIT
Interface diuji cobakan untuk menjamin informasi yg masuk atau yg ke luar dari
unit program telah tepat atau sesuai dgn yg diharapkan. Yg pertama diuji coba adalah
interface karena diperlukan untuk jalannya informasi atau data antar modul [2].
Apakah atribut dari argumen yang ditransmisikan ke modul yang dipanggil sama
Apakah sistem unit dari argumen yang ditransmisikan ke modul yang dipanggil
Apakah jumlah atribut dari urutan argumen ke fungsi- fungsi built- in sudah
benar?
Adakah referensi ke parameter yang tidak sesuai dengan pain entri yang ada?
37
Bila sebuah modul melakukan I/O ekstemal, maka pengujian interface tambahan
inakurasi ketelitian
38
Test case harus mengungkap kesalahan seperti [2]:
tidak mungkin
informasi akan menyediakan petunjuk untuk menentukan test case. Karena modul bukan
program yg berdiri sendiri maka driver (pengendali) dan atau stub PL harus
dikembangkan untuk pengujian unit. Driver adalah program yg menerima data untuk test
case dan menyalurkan ke modul yg diuji dan mencetak hasilnya. Stub melayani
39
G. LINGKUNGAN PENGUJIAN UNIT
H. PENGUJIAN INTEGRASI
program, pada saat bersamaan dikerjakan uji coba untuk memeriksa kesalahan yg
struktur program. Modul dipadukan dgn bergerak ke bawah melalui kontrol hirarki
dimulai dari modul utama. Modul subordinat ke modul kontrol utama digabungkan ke
dalam struktur baik menurut depth first atau breadth first. Sedangkan proses integrasi
meliputi [2]:
1. Modul utama digunakan sebagai test driver dan stub yg menggantikan seluruh
40
3. Uji coba dilakukan selama masing- masing modul dipadukan
4. Pada penyelesaian masing- masing uji coba stub yg lain dipindahkan dgn modul
sebenarnya.
5. Uji coba regression yaitu pengulangan pengujian untuk mencari kesalahan lain yg
mungkin muncul.
dgn atomic modul (yi modul tingkat paling bawah pd struktur program). Karena modul
dipadukan dari bawah ke atas, proses yg diperlukan untuk modul subordinat yg selalu
diberikan harus ada dan diperlukan untuk stub yg akan dihilangkan. Adapun strategi
subfungsi PL
2. Driver (program kontrol pengujian) ditulis untuk mengatur input test case dan
output
3. Cluster diuji
program
41
Secara konseptual, strategi pengujian integrasi dapat diilustrasikan sebagai
berikut [3]:
I. INTEGRASI TOP-DOWN
J. INTEGRASI BOTTOM-UP
42
K. PENGUJIAN SANDWICH
43
BAB 8
2. Model antarmuka ditinjau untuk memastikan bahwa semua kasus yang digunakan
dapat diakomodasi
navigasi
10. Aplikasi web diuji oleh populasi yang dikendalikan dan dipantau oleh pengguna
akhir. Hasil interaksi mereka dengan sistem dievaluasi, yakni dalam hal kesalahan
44
isi dan navigasi, kegunaan,kompatibilitas, dan keandalan serta kinerja aplikasi
web.
B. PENGUJIAN VALIDASI
individu telah dieksekusi, PL sudah benar-benar dirakit sebagai sebuah paket dan
berorientasi objek dan aplikasi web menghilang. Fokus pengujian pada tindakan
pengguna yang terlihat dan output dari sistem yang dikenali pengguna. Validasi berhasil
pemeliharaan)
3. Setelah setiap kasus pengujian validasi ditemukan, ditemukan salah satu dari
kondisi berikut :
45
C. PENGUJIAN TINGKAT TINGGI
1. Pengujian Validasi, fokus pada kebutuhan PL, akan dilihat kesesuaian antara
rencana (kelas pengujian dan prosedur) dengan kondisi akhir yang dihasilkan
2. Pengujian Sistem, fokus pada integrasi sistem, untuk memverifikasi bahwa semua
elemen sistem telah terintegrasi dengan baik dan menjalankan fungsinya [3].
dikendalikan
Pengujian Bheta, dilakukan oleh satu atau lebih pengguna akhir. Pengujian
ini adalah "aplikasi hidup” dari PL dalam sebuah lingkungan yang tidak dapat
berbagai cara dan memverifikasi bahwa pemulihan dilakukan dengan benar. Jika
checkpointing, pemulihan data dan restart dievaluasi untuk mengethui apakah itu
rata‐ rata waktu untuk perbaikan dievaluasi untuk menentukan apakah masih
46
5. Pengujian Keamanan/Security, memverifikasi mekanisme perlindungan yang
dibangun ke dalam sistem untuk melindunginya dari penetrasi yang tidak benar
[3].
digunakan pada setting yg natural dgn pengembang “yg memandang” melalui bahu
Pengujian Beta Dilakukan pada satu atau lebih pelanggan oleh pe makai akhir
PL dalam lingkungan yg sebenarnya, pengembang biasanya tidak ada pada pengujian ini.
Pelanggan merekan semua masalah (real atau imajiner) yg ditemui selama pengujian dan
Debugging terjadi sebagai akibat pengujian yang berhasil (pada saat kasus
47
F. GEJALA DAN PENYEBABNYA
1. Gejala dan penyebabnya mungkin secara geografis jauh. Gejala dapat muncul di
48
G. STRATEGI DEBUGGING
sampah memori diambil, bekas run time dipanggi dan program sarat dengan
laporan keluaran.
2. Backtracking, umumnya digunakan untuk program kecil. Mulai dari gejala, kode
dan memperkenalkan konsep partisi biner. Data yang terkait dengan terjadinya
perpaduan system dan validasi tes dilakukan. Jika uji coba gagal atau di luar skope dari
proses daur siklus pengembangan system, langkah yg diambil selama perancangan dan
kuncinya [2].
tepat.
49
2. Security Testing adalah pengujian yg akan melalukan verifikasi dari mekanisme
perlindungan yg akan dibuat oleh system, melindungi dari hal- hal yg mungkin
terjadi.
3. Strees Testing Dirancang untuk menghadapi situasi yg tidak normal pada saat
program diuji. Testing ini dilakukan oleh system untuk kondisi seperti volume
data yg tidak normal (melebihi atau kurang dari batasan) atau frekuensi.
50
BAB 9
A. KUISIONER SUS
Kuesioner SUS hanya terdiri dari sepuluh pertanyaan yang disusun menjadi
Likert sebanyak lima skala yaitu, 1: Sangat Tidak Setuju, 2: Tidak Setuju, 3: Netral, 4:
Setuju, dan 5: Sangat Setuju seperti yang ditampilkan pada Gambar 9.1.
51
B. KUISIONER BAHASA
52
C. KUISIONER BAHASA
53
D. PENGGUNA
menggunakan sampel responden yang terbatas (8-12 responden) [4]. SUS mampu
memberikan evaluasi yang baik jika dibanding dengan tool lainnya seperti yang terlihat
54
BAB 10
Untuk suatu alasan yang tidak dapat sepenuhnya dijelaskan, sebagian besar
jumlah errors cenderung terjadi di sekitar batasan dari domain masukan daripada di
Boundary Value Analysis adalah perangkat lunak pengujian di mana tes dirancang
B. STUDI KASUS
menguji aplikasi yaitu “Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN”. Aplikasi ini sendiri
memuat beberapa fungsi dan modul, namun pada artikel ini sebagai contoh akan dibahas
hasil pengujian pada salah satu fungsionalitas yaitu “Tambah Kelas”. Fungi “Tambah
Kelas” terdiri atas satu panel entri data seperti pada gambar 1. Pada form ini terdapat 3
field entri data yaitu jurusan, nama kelas dan tahun ajaran.
55
Data hasil entri form di atas akan disimpan pada tabel dengan format seperti pada
beberapa data uji. Dari bentuk form di atas, contoh pengujian akan dilakukan pada dua
field yaitu nama kelas dan tahun ajaran. Hal ini karena field “Jurusan” berupa dropbox
yang sudah tersedia isinya. Untuk kedua field tersebut, akan dibuat scenario pengujian
56
Aturan entri data A.4 : Kata ketiga hanya berupa angka dari 1 sampai 10
Berdasarkan hasil uji pada satu form di atas, dapat disiapkan beberapa kasus data
uji. Pada contoh di atas, terdapat dua field yang akan diuji, dengan masing-masing field
memuat minimal 2 aturan uji. Untuk satu aturan uji, perlu disiapkan minimal 3 data uji,
sehingga total data uji yang perlu disiapkan untuk kasus di atas adalah 2 field x 2 aturan
x 3 data uji yaitu 12 data uji. Hal ini dapat memberikan gambaran jumlah data uji yang
harus disiapkan untuk melakukan blackbox testing dengan metode BVA. Hasil pengujian
memperlihatkan bahwa aplikasi ini masih memiliki beberapa kekurangan yaitu belum
lengkapnya proses validasi data sehingga masih perlu penyempurnaan dengan menambah
fungsi validasi.
57
Setelah melakukan pengujian pada fungsionalitas tambah kelas dengan
1. Metode Blackbox Testing merupakan salah satu metode yang mudah digunakan
karena hanya memerlukan batas bawah dan batas atas dari data yang di harapkan,
2. Estimasi banyaknya data uji dapat dihitung melalui banyaknya field data entri
yang akan diuji, aturan entri yang harus dipenuhi serta kasus batas atas dan batas
namun masih dapat menerima masukan data yang tidak diharapkan sehingga
4. Berdasarkan hasil uji dengan metoda BVA maka fungsi entri data perlu
dilengkapi dengan beberapa proses validasi data untuk menjamin akurasi entri
58
BAB 11
PERENCANAAN PENGUJIAN
Tahapan evaluasi data dilaksanakan dengan cara mengumpulkan data utama dan
data pendukung. Tujuannya untuk mendapat gambaran secara menyeluruh tentang apa
yang sudah dikerjakan oleh orang lain dan bagaimana mereka mengerjakannya dengan
mengambil data yang valid untuk digunakan sebagai bahan penelitian. Data data tersebut
adalah hasil rancangan Sistem Informasi Admisi Pasca Sarjana UNSRAT. asil dari
tahapan ini adalah berupa data-data yang dibutuhkan dalam pengujian perangkat lunak.
Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah tahap analisa data. Berdasarkan data-
data yang diperoleh pada tahap evaluasi data, dilakukan analisa terhadap data-data yang
diperoleh. Analisa disini berupa analisa kebutuhan perangkat lunak dengan meninjau
dokumen SRS SI Admsi Pasca Sarjana UNSRAT. Aktor dalam use case ini adalah Admin
dan Calon Mahasiswa. Calon Mahasiswa dapat mencetak bukti pendaftaran setelah
melakukan pendaftaran, apabila terjadi error dalam pencetakan maka Calon Mahasiswa
dapat menghubungi Admin untuk mencetak bukti pendaftaran. Berdasarkan use case
c) Manage Data
59
d) Entry Data
e) Print Data
Berdasarkan analisa proses bisnis dan kebutuhan sistem diatas diperoleh hasil
potensi kesalahan pada perangkat lunak yang bisa terjadi diantarnya sebagai berikut:
kebutuhan atau spesifikasi desain. Hasil analisa potensi kesalahan fungsional ini
menghasilkan target pengujian dan potensi kesalahan yang bisa terjadi. Dengan
Pengujian fungsional maka kesalahan yang terjadi pada target yang berpotensi
dapat diketahui.
2. Potensi Kesalahan Unit, Kesalahan ini terjadi pada area struktur perangkat lunak,
sperti alur program, waktu eksekusi program, dan source code program. Area ini
3. Potensi Kesalahan Basis Data, Kesalahan ini berpotensi terjadi pada tipe data dan
query pada basis data yang dibuat. Potensi kesalahan pada area ini dapat diuji
antarmuka (interface). Potensi kesalahan pada area ini dapat diuji dengan
pengujian antarmuka.
Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah ada tahap perencanaan. Tahap ini
merupakan tahap awal pada framework pengujian perangkat lunak oleh RIM seperti pada
gambar 2. Pada tahap ini dibuat perencanaan pengujian yang meliputi Tujuan Pengujian,
60
Ruang Lingkup Pengujian, Strategi Pengujian ,Perangkat Lunak Pengujian (tools),
kasus uji. Pada tahap ini dilakukan pembentukan test case pada masing-masing tipe
pengujian yakni pembuatan test case pengujian fungsional, pengujian database dan
antarmuka menggunakan teknik RBT dan Black Box Testing, pembuatan test case
pengujian unit menggunakan teknik White Box Testing dan Basic Path Testing,
pembuatan. Hasil dari tahap ini adalah berupa dokumentasi test suite (Test Suite
Document).
Pada tahap ini dilakuan pembentukan test case dengan teknik membuat Flow
Graph terlebih dahulu. Berdasarkan use case terdapat dua aktor yang berperan dalam
sistem yaitu, Admin dan Calon_mahasiswa. Graph dibuat sesuai dengan aktifitas yang
dilakukan oleh masingmasing aktor. Graph dibuat dengan asumsi seluruh proses hanya
berjalan searah, tidak ada proses yang looping dan minimal setiap node dilewati sekali.
untuk mencapai full line coverage. Dengan demikian, test case yang dibuat merupakan
kumpulan test case minimum yang dapat memenuhi seluruh modul fungsi yang ada.
Bentuk graph dari fungsi aktor Admin dapat dilihat pada Gambar 1:
61
Keterangan tiap node pada graph:
1. Login
7. Logout
Berdasarkan flow graph tersebut terdapat 5 kemungkinan path yang ada dengan jumlah
Jalur Path
1 1 -2-7
2 1 -3-4-7
62
3 1 -3-4-5-7
4 1 -3-5-7
5 1 -3-6-7
E = 10
N=7
P=1
CC= E – N + P
CC = 10 – 7 + 1 = 4
D. TAHAP PENGUJIAN
One-Shot Case Study. Peneliti memilih Pengujian hanya dilakukan 1 kali, pada tahap
awal fase konstruksi oleh tim pengembang. Proses Pengujian diadapatasi dari Model
63
Dalam pengujian ini terdapat 4 tipe pengujian yang dilaksanakan yakni:
Hasil analisa terhadap Use Case yang dibuat oleh tim pengembang SI terdapat 5
fungsi utama dari Sistem, yaitu login admin, manage data, print data, login user,
pemrograman Java yang terintegrasi dengan JUnit dan Selenium Remote Control
pengujian yang sebelumnya berupa alur kerja program diubah menjadi bahasa
64
4. Pengujian AntarMuka (User Interface Testing) Pengujian ini ini dilakukan
65
E. TAHAP EVALUASI DAN VALIDASI
pembangunan sistem. Kesalahan yang terjadi dapat berupa software error yang dibuat
oleh programmer. Kesalahan ini bisa menjadi kesalahan source code dalam satu atau lebih
dari baris kode, atau kesalahan logis dalam melaksanakan satu atau lebih dari kebutuhan
klien. Berikut adalah daftar Bug yang ditemukan selama pengujian SI Admisi Pasca
Sarjana UNSRAT:
selanjutnya. Dikarenakan pengujian pada yang dilakukan adalah pengujian awal pada
66
BAB 12
suatu output yang nilainya dapat dievaluasi. Modul Testing dilakukan dengan menguji
67
68
69
70
71
72
73
IMPLEMENTASI
manual book yang akan dibagikan kepada user dan admin. Serah terima web telah
dilakukan pada tanggal 13 November 2014 kepada Kepala Desa dan Ketua KIM Pallawa.
Pemberitaan mengenai serah terima ini telah dilansir oleh sejumlah media online seperti
tribunnews, satelit pos, warta andalas dan ciputranews. Sosialisasi dan pelatihan user
telah dilakukan di desa Grecol dan di ST3 Telkom, dengan peserta admin (KIM Pallawa),
74
Pengujian sistem informasi yang dikembangkan menggunakan metode black box
pada form akunku, alur pemesanan, penagihan, pembayaran, dan pengiriman, dapat
menampilkan pesanan secara lengkap dan benar, serta dapat menampilkan dashboard
admin dan pelanggan, dengan pengujian data normal dan tidak normal. Hal ini
menunjukkan bahwa program telah berjalan dengan baik sesuai dengan hasil yang
diharapkan.
75
DAFTAR PUSTAKA
[2] Halim, Yunus Abdul. 2012. Pengujian Perangkat Lunak. Diakses Melalui:
http://web.unair.ac.id/admin/file/f_33720_rpl_8_Pengujian_Perangkat_L
unak.pdf
http://karmila.staff.gunadarma.ac.id/Downloads
files/42376/4.+Strategi+Pengujian+PL.pdf
2004.
76