PENDAHULUAN
merah dalam larutan yang bersifat asam dan akan berwarna biru dalam larutan
yangbersifatbasa.Sifatasambasasuatularutanjugadapatditentukandengan
mengukur pH-nya. pHmerupakan suatu parameter yang digunakan
untuk menyatakantingkat keasaman larutan. Larutan asam memiliki pH kurang dari
7,larutanbasamemilikipHlebihdari7,sedangkanlarutannetralmemiliki
pH=7. pH suatu larutan dapat ditentukan dengan indikator pH atau dengan pH meter.
Dengan penjelasan tersebut di atas penyusun ingin menjelaskan tentang
keseimbanganasambasasetraberbagaimacamfaktoratauhal-halyang
berkaitan dengan keseimbangan asam basa. Serta menjelaskanbagaimana
asuhan keperawatan yang di berikan pada pasien dengan gangguan keseimbangan asam
dan basa.
1.2 Rumusan
1. Bagaimana intreprestasi dari BGA?
2. Bagaimana asuhan keperawatan dari gangguan keseimbangn asam basa?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui intreprestasi dariBGA.
2. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami asuhan keperawatan dari asuhan
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 IntreprestasiBGA
Interpretassi Blood Gas Analisa (BGA) atau Analisa Gas Darah (AGD)
Keseimbangan asam – basa memang merupakan hal yang harus diketahui pada keperawatan
kritis. Karena dengan mengetahui pasti kondisi pH pasien perawat dapat memberikan terapi
yang tepat. Untuk itu pada materi ini kita akan sharing tentang prinsip dalampembacaan
AGD. Memang banyak materi tentang keseimbangan asam basa namun sedikit materi yang
mengulas secara singkat dan
jelastentangini.Prinsipyangperludiingatsehinggamudahmenentukanapakah
pasienasidosis atau alkalosis, apakah pasien berada pada kondisi asidosis/alkalosis murni,
terkompensasi sebagian, atau terkompensasi penuh. Materi ini dilengkapi dengan intepretasi
kasus nyata sehingga akan lebih mudah dipahami dan diingat. Selain itu materi ini
juga dilengkapi tentangprinsip
pengambilan darah arteri dimana darah arteri merupakan sampel dari AGD. Prinsip
pengambilan darah arteri juga penting agar tidak terjadi hasil yang bias sehingga akan
mempengaruhi terapi padapasien.
a. Pengertian
2
umum dilakukan yaitu Arteri radialis, Arteri brachialis dan Arteri
Femoralis.
b. Manfaat
Analisa gas darah arteri berguna untuk mengkaji status oksigenasi klien (tekanan
oksigen arterial [PaO2]), ventilasi alveolar (tekanan
karbondioksida arterial [PaCO2]), dan juga untuk menilai keseimbangan asam basa.
Hasil dari pemeriksaan gas darah sangat berarti bagi monitoring hasil tindakan
penatalaksanaan oksigenasi klien, terapi oksigen, dan untuk mengevaluasi respon
tubuh klien terhadap tindakan dan terapi misalnya pada saat klien menjalani
weaning dari penggunaan ventilator. Sampel darah yang diambil digunakan
untuk mengukur komponengas didalam darah arteri dan pH darah. Nilai yangdiperoleh
1. Tindakan pungsi arteri harus dilakukan oleh perawat yang sudah terlatih
2. Gunakan spuit khusus untuk pengambilan AGD (spuit sudah mengandung
heparin). Apabila tidak ada spuit yang digunakan untuk mengambildarah
sebelumnya diberi heparin untuk mencegah darah membeku
5. Untuk memastikan apakah yang keluar darah vena atau darah arteri, lihat darah
yang keluar, apabila keluar sendiri tanpa kita tarik berartidaraharteri
6. Apabila darah sudah berhasil diambil, goyangkan spuit sehingga darah tercampur
rata dan tidakmembeku
7. Lakukan penekanan yang lama pada bekas area insersi (aliran arteri lebih deras
daripadavena).
3
8. Keluarkan udara dari spuit jika sudah berhasil mengambil darah dan tutup ujung
jarum dengan karet atau gabus.
d. PersyaratanUmum
Beberapa persyaratan umum yang perlu diperhatikan untuk memperoleh hasil
pemeriksaan yang akurat adalah:
1. Pasien diusahakan dalam keadaan tenang dengan posisi berbaring (pasien dalam
keadaan takut/ gelisah akan menyebabkan hiperventilasi).
e. Alat danbahan
3. Yodium-povidin
4. Penutup jarum (gabus ataukaret)
5. Kasasteril
6. Kapasalcohol
7. Plester dangunting
8. Pengalas
9. Handukkecil
4
11. Obat anestesi lokal jikadibutuhkan
12. Wadah berisies
13. Kertas label untuknama
14. Thermometer
15. Bengkok
f. Prosedur Pengambilan darah arteriradialis
1. Baca status dan data klien untuk memastikan indikasi pengambilan AGD
2. Cek alat-alat yang akandigunakan
3. Beri salam dan panggil klien sesuai dengannamanya
4. Perkenalkan namaperawat
5. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan padaklien
5
20. Sambil mempalpasi arteri, masukkan jarum dengan sudut 45 ° sambil
menstabilkan arteri klien dengan tangan yanglain
28. Beri label pada spesimen yang berisi nama, suhu, konsentrasi oksigen yang
digunakan klien jika kilen menggunakan terapioksigen
g. Definisi “allens’stes
Tujuan uji allen tes adalah untuk menilai sistem kolateral arteri radialis. Penderita
diminta mengepalkan tangan dengan kencang. Pengambil darah dengan jari menekan
kedua arteri radialis dan ulnaris. Penderita diminta
6
biarkan telapak tangan terbuka. Pengambil darah melepaskan tekanan
jarinya dari arteri ulnaris, telapak tangan akan pulih warnanya dalam 15 detik bila
darah dari arteri ulnaris mengisi pembuluh kapiler tangan.
Bila terdapat gangguan kolateralisasi padaarteri ulnaris (uji Allen negative), arteri
radialis tidak boleh digunakan untuk pengambilan darah arteri. Bila tidak terdapat
kolateralisasi arteri radialis dan arteri ulnaris (uji Allen negative), arteri radialis tidak
boleh digunakan.
Minta klien untuk mengepalkan tangan dengan kuat, berikan tekanan langsung pada
arteri radialis dan ulnaris, minta klien untuk membuka
tangannya,lepaskantekananpadaarteri,observasiwarnajari-jari,ibujari
dan tangan. Jari-jari dan tangan harus memerah dalam 15 detik, warna
merahmenunjukkantestallen’spositif.Apabilatekanandilepas,tangan
tetap pucat, menunjukkan test allen’s negatif. Jika pemeriksaan negatif, hindarkan
tangan tersebut dan periksa tangan yang lain.
Sebelummampumengintepretasikanhasilanalisagasdarahmenurut“Handerson
Nilai Normal :
KOMPONEN NILAINORMAL Ph7,35 –7,45
pCO235 –45
HCO322 –26
BE-2 --+2
7
pH atau derajadkeasaman
Asam (asidosis) : pH↓
b.Basa (alkalosis) :pH↑
b.pH ↓ :HCO3↓
c.pH↑: HCO3↑
5.Table keseimbangan asam –basa
(7,35 – 7,40)
Asidosis respiratorik
Murni ↓ ↑ N
Terkompensasi s ebagian ↓ TerkompensasipenuhN
↑ ↑
↑ ↑
(7,35 – 7,40)
Alkalosis metabolic
Murni ↑ N ↑
Terkompensasi s ebagian ↑ ↑ ↑
TerkompensasipenuhN ↑ ↑
(7,41 – 7,45)
Alkalosis respiratorik
Murni ↑ ↓ N
Terkompensasi s ebagian ↑ ↓ ↓
Terkompensasip enuhN ↓ ↓
8
(7,41 – 7,45)
III. PENANGANAN
1. AsidosisMetabolik
PadakondisiasidosismetabolikterjadireaksiantaraCO2+HCO3⁻
menjadiH2CO3(asambikarbonat).Terjadipenumpukanasambikarbonat
(H2CO3)terjadipenurunanionkarbonat(HCO3⁻)sehinggaperlu
diberikantambahan ion tersebut dari luar. Pemberian NATRIUM
BIKARBONAT adalah cara penanganan asidosis metabolic.Dengan
pemberianBICNAT(NABIC)/MEYLONakanmengikatH⁺ sehingga
akanmengurangiterbentuknyaasam.BICNAT/MEYLONtidakdiberikan
secarasembarangan,adarumuskhususdalampemberiannya.(lihatmateri rumus dan
koreksi cairan sertaelektrolit)
2. AlkalosisMetabolik
Pada alkalosis metabolic terjadi peningkatan ion karbonat, hal ini terjadi karena
tidak ada pembentukan asam karbonat di dalam tubuh. Defek mekanismeyang
dilakukan oleh tubuh yaitu ginjal berusaha mengeluarkan ion karbonat. Dalam
kasus alkalosis metabolic diberikan diuretic untuk membantumengeluarkan
ionkarbonat
3. Asidosisrespiratorik
Pada kondisi asidosis respiratorik terjadi peningkatan CO2 dalam tubuh. Hal ini
terjadi pada kasus hipoventilasi sehingga terjadi peningkatan CO2 dalam tubuh akibat
dari terhambatnya proses pengeluaran CO2. Terapi dari asidosis respiratorik yaitu
pemberian terapi okseigen, pada pasien denganasidosis respiratorik diberikan masker
sungkup non-rebreathing. (lihat materi tentang oksigenasi)
4. Alkalosisrespiratorik
Pada kondisi alkalosis respiratorik terjadi penurunan CO2 dalam tubuh. Hal ini
terjadi pada kasus hiperventilasi sehingga terjadi penurunan CO2 dalam tubuh
akibat dari proses pengeluaran CO2 yang berlebihan.
Terapidarialkalosisrespiratorikyaitupemberianterapiokseigen,padapasien
9
dengan alkalosis respiratorik diberikan masker sungkup rebreathing. (lihat materi
tentang oksigenasi)
1. PengkajianKeperawatan
a. Identitas
1) Asidosis & alkalosis : respiratorik terjadi dua kali lebih sering pada
pria dari pada wanita. Namun angka kematian pada pria meningkat lebih
Identitas pasien :
Nama : Tn.A
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
b. KeluhanUtama
Gangguan keseimbangan asam basa
c. Riwayat kesehatan
Pasien masuk ke RS tanggal 28 Agustus 2018 akibat mengalami gangguan keseimbangan asam basa.
Pasien datang ke RS Zulkifli diantar oleh keluarganya melalui IGD. Dengan gejala awal asidosis
respiratorik : pernapasan lambat dan dalam (hipoventilasi), Alkalosis respiratorik: pernapasan
cepat dan dangkal (hiperventilasi), kelemahan, Asidosis metabolik: mual, muntah, &
Alkalosis metabolik : kejang.
d. Riwayat PenyakitTerdahulu
Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap makanan atau obat-obatan, hanya saja tidak terlalu
suka sayuran kurang lebih 4 tahun yang lalu, pasien pernah terkena penyakit thypoid sampai diopname
& pasien pernah mengalami kecelakaan motor namun tidak fatal. Keluarga pasien mengatakan bahwa
pasien hampir setiap hari mengkonsumsi daging hewan & jarang makan sayur.
1
e. Riwayat PenyakitKeluarga
Keluarga pasien mengatakan anggota keluarga tidak ada yang menderita penyakit keturunan yang
umumnya mematikan seperti :
1) Asidosis respiratorik: asma (-), miastenia gravis (-), dan obesitas yang berlebihan (-).
2) Alkalosis respiratorik: tumor otak (-), pneumonia (-), asma (-), dan gagal jantung
kongestif (-).
3) Asidosis metabolik: diabetes melitus (-), gagal ginjal akut atau kronis (-).
4) Alkalosis metabolik: gagal jantung kongestif (-).
f. PemeriksaanFisik
1) B1 (Breath): RR Abnormal, sianosis, dispnea, hiperkapnia, hipoksia,
hipoksemia, takikardia, gelisah, bradipnea, perubahan
kedalamanpernapasan,faseekspresimemanjang,pernapasanbibir
mencucu, penggunaan otot bantu pernapasan.
2) B2 (Blood): Sianosis, CRT > 3dtk, parestesia, penurunannadi,
1
6) B6 (Bone): PH albumin menurun, albumin mudah berikatan dengan Ca2+,
kejang, spasitasotot.
g. PemeriksaanPenunjang
1) Analisis daraharteri
2) Pemeriksaan DarahLengkap
1
2. DiagnosaKeperawatan
Risiko ketidakefektifan
perfusi jaringan:serebral
b.d penurunanpertukaran
sel.
Risiko ketidakefektifan
b.d penurunanpertukaran
Membran mukosa kering, kulit keringat atau
sel.
Klien mengeluh haus, dingin, tekanan darah rendah, oliguria,
Kekurangan volume
dan lemah.
cairan b.dpengeluaran
13
aktif sekunder akibat turgor kulit jelek, pernapasan cepat dan dangkal,
diare. nadi cepat dan kecil,penurunan
berat badan, dan perubahan kadar elektrolit.
Intoleransi aktivitas b.d Dispnea, takipnea atau hiperpnea dan
Klien mengatakan
ketidakseimbangan antara tekanan darah abnormal, PaCO2 < 35 atau > 45
lemahdan sesak napas
suplai dan mmHg.
pada waktu
kebutuhan O2. Risiko
aktivitas.
ketidakseimbangan nutrisi: Klien mengatakan Mual, muntah, asupan makan yang tidak adekuat,
kurang dari tidak ada nafsu HCO3- < 22 atau > 26 mEq/L, pH darah
ketidakmampuan
mengingesti makanan.
Defisit perawatan diri:
mandi dan hygiene b.d Klien mengeluh tidak Tidak mampu mengatur suhu atau aliran air untuk
3. Rencana Tindakan/IntervensiKeperawatan
14
15
kuatmengindikas
ik analiranarteri
Penurunan curah Klien Klien tidak akan Dalam waktu Anjurkanpasien yang baik. Tanda
jantung b.d. akan mengalami 1x24 untuk melaporkan tersebut
penurunan isi mempe penurunan isi jam nyeri dada dapat mengi
16
dan dasar
kapiler paru.
17
hiperventilasi(atau)mempemengalami jam akandilakukan.lebih
sindrom rtahank hiperventila perawatan: kooperatif.
1. klien Berikan oksigen Mempertahank
hipoventilasi. an si atau
sesuai program.
DS: mengata an oksigen
keefekti sindrom
Klien mengeluh
kan tidak arteri.
fan hipoventilas
sesak napas. Laksanakan mempertahank
lagi
DO: pola i selama
Dispnea, napas program an pernapasan
mengala
dalam
mi sesak pengobatan. adekuat.
takipnea/bradipnea,
penggunaan otot yang adekuat
perawatan. napas. Posisi pasien Meningkatkan
2. Dispnea, fowler. pengembangan
bantu pernapasan,
selama paru.
takipnea/
RR < 16 x/mnt atau Kemungkinan
dalam Alat-alat
> 20 x/mnt, PaCO2 bradipne emergensi terjadi
perawat
< 35 atau > 45 disiapkandalamkesulitan
an.
penggun
mmHg, HCO - <
3 22 kondisi baik. bernapas yang
aan otot
atau > 26 mEq/L, akut.
18
berkuran bantu
g atau pernapasan,
35-45
mmHg.
5. HCO3-
7,5-7,45.
Gangguan Klien Klien tidak DalamJelaskan
22-26 semuaMengurangi
mEq/L.
6. pH darah
arteri
pertukaran gas b.dakan akan waktu1x8 proseduryangkecemasandan
ventilasi-perfusi. mempemengalami jam akandilakukan.lebih
19
tinggi proteinkebutuhan
gelisah:
rendah lemak. energi
berkuran
pencernaan.
gatauObservasiMengetahui
tidak
kembali adanyakeadaanpasien
ada.
kesulitan lebih lanjut.
bernapas,hasil
laboratorium,
penggunaan otot
bantu
pernapasan,
penggunaan
oksigen, dan
catat tanda vital.
Risiko Klien Klien tidak Monitortanda- Dapat
ketidakefektifan akan akan mengurangi
tanda status
perfusi jaringan:mempemengalami neurologis kerusakan otak
serebral b.drtahank penurunan dengan GCS lebih lanjut.
20
selama berubahsecara
dalam fluktuasi.
perawat Kegagalan
an. autoreguler
akan
menyebabkan
kerusakan
vascular
serebral yang
peningkatan
dapat
sistolikdan
dimanifestasik
diikutioleh
an dengan
penurunan tekanan
diastolik.