Anda di halaman 1dari 3

Nama: Muhammad Alfatih

NPM: 2006524044

Transkrip Wawancara “Beres-beres Kursi Menkes - PR Menkes Baru: Rumah


Sakit dan Lonjakan Kasus Corona (Part 5)|Mata Najwa”

Najwa Shihab : “Teman-teman kenyataan hari-hari ini Rumah Sakit kritis… bahkan ada
yang mengatakan di beberapa rumah Sakit bahkan sudah mendekati kolaps. E.. pasien
susah untuk mendapatkan tempat tidur, nakes kewalahan, Pak Menteri Bagaimana
jawabannya”

Budi Sadikin (Menteri Kesehatan): “Ini hari minggu kedua saya kerja ya, atau hari
ketujuh persis hari Rabu saya kerja. Di hari kedua atau ketiga sempat bicara sama teman-
teman dari pandemictalks dari kawalcovid, dari situ saya dapat bahwa setiap kali liburan
selalu naik dan sebenarnya itung-itungan kamar rumah sakit, it’s quite simple, jadi kalau
ada kemarin November misal lima puluh ribu kasus aktif, gitu butuh Rumah Sakit, 30%
kamarnya, jadi lima puluh ribu.. eh lima belas ribuan. Butuh ICU-nya lima persenan dari
Rp50.000 sekitar 2.500. Nah Enggak tahu saya banyak yang lihat datanya enggak, dari
awal November yang 50.000 kasus aktif kita tuh di Desember 110.000, jadi kebutuhan
kamar rumah sakitnya yang tadi 15000 naik jadi 33.000. Jadi sebenarnya bisa diantisipasi
dan saya bilang ke teman-teman ini kita sibuk ngepel karena bocor tapi atapnya enggak
pernah kita tutup, jadi begitu hujan ngepel lagi, hujan ngepel lagi. Memang harusnya
tracking and tracing-nya diperkuat supaya jangan naik kasus aktif ya allah kasihan temen-
temen di rumah sakit yaitu bisa dihitung bisa diduga. Tapi udahlah, tapi itu udah kejadian
sekarang kita lakukan apa sekarang kita lakukan nomor satu jumlah bed-nya harus
ditambah supaya bisa menjawab kenaikan 30-40% tadi. Saya tuh di hari keempat saya
kerja, masih libur ya, saya datang ke Rumah Sakit Cipto karena viral tuh di WA, katanya
penuh, saya tanya penuh apa enggak, BOR-nya masih cukup, aku dateng, penuh, kenapa
BOR-nya kelihatan cukup karena BOR itu menghitung jumlah tempat tidur total kayak
tadi 784, itu pasti ada kosong tapi dia covid-nya cuman 30 persennya, 200, itu yang
penuh, itu kejadian di semua rumah sakit jadi resep nomor satu saya bilang semua rumah
sakit tolong ditambah kamarnya, kamar untuk covid yang tadi cuma 20% naikin jadi 30,
jadi 40, saya waktu si BUMN, saya bilang 50% harus buat covid.”

Najwa Shihab: “Tapi dalam kenyataannya ada juga pasien non-covid yang, yang kalau
sekarang musim hujan, aduh kemudian, itu juga meningkat di luar covid loh Pak
Menteri”

Budi Sadikin (Menteri Kesehatan): “Itu ada tapi kan dokter-dokter bisa memprioritisasi,
mana yang mesti masuk mana yang nggak, jadi nomor satu itu masih ada room itu,
karena BOR-nya secara keseluruhan, kalau Mbak Nana lihat, masih rendah”

Najwa Shihab: “Oke, semua yang tidak paham, BOR itu Bed Occupation Rate,”

Budi Sadikin (Menteri Kesehatan): “Khusus rumah sakit”


Najwa Shihab: “Jadi kapasitas rumah sakit, eh… kapasitas tempat tidur”

Budi Sadikin (Menteri Kesehatan): “dan Kemarin saya datang ke RSCM, saya datang ke
Fatmawati, saya datang ke Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu, saat itu udah
penuh, saya vidcall sama Pak Gubernur, Pak Gubernur bilang pak Budi tolong saya
dibantu, Bantu Apa? itu ada Rumah Sakit Ukrida, izinnya masih belum keluar padahal
udah siap, approve kemarin, bisa dicek sama Pak Gubernur akhirnya ada tambahan 300
bed untuk Ukrida, saya datang ke rumah sakit Fatmawati itu baru jadi full ICU negatif
pressure, 72 kamar, yang masing-masing kamar bisa diisi dua jadi Jakarta udah ada
tambahan 140 tambah Ukrida, itu terjawab, ya, nomor satu, kamar, udah gitu saya tanya,
RSCM bisa nambah nggak? Bisa Pak, kita masih bisa tuh di atas Kirana masih ada satu
lantai kosong, kita ada uang kita bisa tambah tapi masalah kita bukan hanya bed, Pak.
Apa masalahnya? Tenaga perawat. Dokter gimana? Dokter cukup Pak karena ini banyak
mahasiswa-mahasiswa sama dokter yang ambil spesialis kan, perawatnya kurang, karena
perawat itu untuk ruangan biasa covid, 1 banding 6, untuk ICU itu 1 banding 1. Gimana
caranya ngatasin? pakai itu tadi ada namanya sertifikat tanda registered, perawat yang
udah lulus belum bisa praktek sebelum dia mendapat STR ini, STR ini butuh approve
menteri kesehatan, kita keluarin keputusan, minggu lalu ya bahwa STR ini untuk masa
pandemi ini tidak diperlukan bisa langsung praktek. Jadi 10.000 pesawat bisa….”

Najwa Shihab: “Oke jadi Anda memastikan kebijakan-kebijakan yang tadinya selama ini
tidak bisa dilakukan karena alasan apapun, dipercepat?”

Budi Sadikin (Menteri Kesehatan): “dipercepat ya, tetapi balik lagi ini ad hoc ya, emang
udah didepan mata masalahnya, udah ngepel, yang paling benar adalah kebijakan yang
gentengnya ditutup dengan cara tracking tracing-nya sama pergerakannya dibatasi.”

Najwa Shihab: “Oke saya ingin lempar ke Amanda, laporcovid, apalagi yang perlu
seharusnya segera dilakukan kalau tadi kenyataannya dilapangan banyak orang yang
kesulitan untuk dapat perawatan di rumah sakit, Amanda?”

Amanda: “ya Mbak, Jadi sama mau nambahkan juga, untuk beberapa kasus pun kita
mendapatkan bahwa banyak sekali pasien yang meninggal ketika mereka mencari rumah
sakit dan itu kami dapatkan dari salah satu laporan kami di sosial media, untuk kapasitas
bed, menurut saya, uhm… ketika kita pengen mendapatkan, ketika kita pengen meng-
expand Bed Occupation Rate tersebut, tapi nakesnya sudah makin meninggal, menurut
saya akan percuma gitu lho Mbak, jadi data-data portal digital covid-19, menemukan
bahwa 547 nakes sudah meninggal dan tiap harinya kita menemukan di sekitar 3-4 nakes
tuh meninggal Mba Nana. Jadi yang penuh kita pastikan adalah pertama, Pemerintah
perlu melakukan 3T secara ketat dan secara secara maksimum gitu agar… agar warga,
agar kasus positif pun bisa di-trace dan treatment-nya juga ada, namun treatmentnya
bagaimana? dengan kondisi rumah sakit yang sudah kolaps gitu kan Mbak, yang kita
perlakukan berikutnya adalah 3T sekaligus PSBB ketat, PSBB ketat dalam artian kita
menutup semua semua, semua kegiatan sekolah, kegiatan bisnis, dan lain sebagainya agar
tidak terjadi mobilitas warga yang sangat tinggi karena dengan mobilitas warga yang
tinggi, justru pra penyebaran virus akan terus terjadi dan tidak akan berhenti, sampai
kapan kita mau seperti ini Mbak?”

Najwa Shihab: “Sampai kapan kita mau seperti ini, baik terima kasih Amanda, Saya ingin
terakhir ke Dokter Atok, apa yang disampaikan, singkat saja Dok< ada uneg-uneg dari
para nakes ke menteri baru”

dr. Atok Irawan (Direktur RSUD Sidoarjo): “Ya terima kasih selama ini kami sudah
diperhatikan untuk nakes, insentif nakes ini sudah turun untuk kami harapan kami ke
depan, sebaiknya kita memang menambah rumah sakit khusus covid, terutama di daerah,
kalau di Jakarta mungkin dimungkinkan, tapi daerah perlu penambahan rumah sakit
khusus covid, entah dari rumah sakit khusus paru, entah rumah sakit BUMN, karena
sekarang ini yang dibutuhkan adalah ICU, ruangan yang selama ini penuh, pasien yang
datang ke IGD kita itu semuanya pneumoni bilateral sedang, saya kebetulan juga
spesialis paru jadi saya juga mengamati bagaimana saat ini pasien sudah fase pulmoner,
artinya apa? under testing, testing deteksi dini di masyarakat masih kurang, tracing juga
saat ini tidak sebagus waktu awal pandemi dulu, waktu Juli puncaknya covid dulu, jadi
ini juga harapan kami, di samping itu juga data yang declare, itu harus, jangan rumah
sakit yang real ini dianggap menggelembungkan data, sementara data yang declare oleh
gugus tugas atau yang lain, lebih rendah, kami tahu sendiri perbedaan data tersebut,
sehingga masyarakat kalau zona sudah kuning, oranye, ini abai protokol kesehatan jadi
harus, data rumah sakit ini harus dipakai untuk bagaimana masyarakat supaya patuh
protokol kesehatan, kemudian juga harapan kami, Pak Menteri datang ke Rumah Sakit
Sidoarjo, dulu Pak Menteri Terawan 13 Desember 2019 juga datang menengok Rumah
Sakit Sidoarjo, ini harapan kami, Selamat mengemban amanah Pak Menteri.”

Najwa Shihab: “Terima kasih Dokter Atok, salam untuk teman-teman tenaga kesehatan
di Sidoarjo juga teman-teman saya ISO Rangers, para perawat yang keren-keren di
Sidoarjo”

dr. Atok Irawan (Direktur RSUD Sidoarjo): “Oke, terimakasih dukungannya Mba Nana
ya”

Najwa Shihab: “baik Oh yang juga menjadi salah satu tantangan menteri kesehatan yang
baru adalah soal data, data yang sejak awal rasanya tidak pernah sinkron, kita akan bahas
soal itu setelah pariwara, tetap disini.”

Anda mungkin juga menyukai