Anda di halaman 1dari 35

BAB 4

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Struktur

Tahap analisis menggunakan model struktur gedung 3 dimensi dengan


pembebanan berupa beban gravitasi (beban mati dan beban hidup) dan beban
lateral (beban gempa dan beban angin). Selanjutnya model struktur gedung
tersebut dianalisis menggunakan program SAP2000 v14.0.0 Andvanced.
Analisis struktur dilakukan dalam dua tahap yaitu, tahap analisis pada model
struktur sebelum dilakukan komposit dan model struktur setelah dilakukan
komposit pada elemen baloknya.

Hasil analisis yang diperoleh dari program SAP2000 v14.0.0 Andvanced


adalah momen, geser, aksial dan simpangan struktur (drift). Hasil analisis
tersebut digunakan dalam perancangan struktur serta untuk menarik
kesimpulan tentang keamanannya berdasarkan kinerja batas layan dan kinerja
batas ultimit struktur.

4.2. Denah dan Pemodelan

Model gedung yang akan dianalisis berupa gedung 8 lantai ruang dan 1 lantai
atap. Denah berukuran 30 m × 50 m dengan tinggi antar lantai 5 m. Fungsi
gedung adalah sebagai pusat perdagangan atau fasilitas umum. Denah dan
pemodelan gedung selengkapnya seperti dalam Gambar 4.1 dan Gambar 4.2.
Gambar 4.1. Denah Lantai

Gambar 4.2. Model Struktur 3 Dimensi


4.3. Kriteria Perancangan

4.3.1. Kriteria Gedung

Tanah Dasar : Tanah Keras


Wilayah Gempa : Wilayah 4
Fungsi Bangunan : Perdagangan atau Fasilitas Umum
Tebal plat lantai : 120 mm
Tebal plat atap : 120 mm
Tinggi antar lantai :5m
Jumlah lantai : 8 lantai + 1 lantai atap

4.3.2. Berat Sendiri Bahan Bangunan dan Komponen

Baja : 7850 kg/m3 = 7,850 t/m3


Beton : 2200 kg/m3 = 2,200 t/m3
Beton bertulang : 2400 kg/m3 = 2,400 t/m3
Pasir : 1800 kg/m3 = 1,800 t/m3
Pasangan bata : 2500 kg/m3 = 0,25 ton/m3
Adukan semen : 21 kg/m2/cm = 0,021 t/m2/cm
Eternit : 11 kg/m2 = 0,011 t/m2
Penggantung langit-langit : 7 kg/m2 = 0,007 t/m2
Penutup lantai (keramik) : 17 kg/m2 = 0,017 t/m2 (tebal 1 cm)
Berat aspal :1400 kg/m2 = 0,014 t/m2 (per 1 cm tebal)

4.3.3. Beban Hidup

Fungsi gedung akan digunakan sebagai pusat perbelanjaan (toserba). Pengambilan


nilai beban hidup berdasarkan SNI 03-1727-1989, sebagai berikut:

Beban hidup atap : 100 kg/m2 = 0,100 t/m2


Beban air hujan : 20 kg/m2 = 0,020 t/m2
Beban hidup lantai ( toserba ) : 250 kg/m2 = 0,250 t/m2
Koefisien reduksi ( toserba ) : 0,8
4.3.4. Mutu Baja Yang Digunakan A36

Tegangan leleh ( Fy ) : 36 Ksi


Modulus Elastisitas : 29000 Ksi

4.3.5. Luas dan Panjang Elemen Gedung

Balok anak lantai 2-7 = (6 × 50) + (6 × 15) = 390 m


Balok anak lantai 8 dan 9 (atap) = 9 × 50 = 450 m
Balok induk lantai 2-7 = (8 × 30) + (6 × 7) = 282 m
Balok induk lantai 8 dan 9 (atap) = 11 × 30 = 330 m
Panjang kolom lantai 2-8 = 5 × 52 = 260 m
Panjang kolom lantai 9 = 5 × 55 = 275 m
Luas lantai 2-7 = (30 × 50) - (16 × 20) = 1180 m2
Luas lantai 8 dan 9 (atap) = 30 ×50 = 1500 m2
Luas dinding lantai 2-8 = 2 × ((50 ×5) + (30 × 5)) = 800 m2

4.3.6. Kombinasi Pembebanan

Kombinasi pembebanan diambil berdasarkan peraturan dalam SNI Beton Tahun


2002, sebagai berikut:
a. 1,4 D
b. 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (A atau R)
c. 1,2 D + 1,0 L ± 1,6 W + 0,5 (A atau R)
d. 0,9 D ± 1,6 W
e. 1,2 D + 1,0 L ± 1,0 E
f. 0,9 D ± 1,0 E

Keterangan:
D : Beban mati yang disebabkan oleh berat elemen struktur dan beban tetap
pada struktur.
L : Beban hidup akibat pengguna gedung dan peralatan bergerak.
A : Beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan oleh pekerja,
peralatan, dan material, atau selama penggunaan biasa oleh orang dan
benda bergerak.
R : Beban akibat air hujan
W : Beban akibat angin.
E : Beban gempa yang ditentukan menurut SNI 03-1726-2002.

4.4. Perhitungan Pembebanan

4.4.1. Beban Hidup

Beban hidup tiap lantai sebesar:


a. Lantai 2 sampai dengan lantai 8 = 250 kg/m2 = 0,25 ton/m2
b. Lantai 9 (atap) = 100 + 20 = 120 kg/m2 = 0,12 ton/m2

4.4.2. Beban Mati

Tabel 4.1. Beban lantai


Pembebanan Tebal Beban Jumlah
1. Lantai 2 s/d 8
 Spesi 2 cm 0,021 t/m2 0,042 t/m2
 Keramik 0,01 m 1,7 t/m2 0,017 t/m2
 Penggantung 0,007 t/m2 0,007 t/m2
 Pasir urug 0,02 m 1,8 ton/m2 0,036 t/m2
 Plafon 0,011 t/m2 0,011 t/m2
 Instalasi listrik 0,007 t/m2 0,007 t/m2
Jumlah 0,12 t/m2
2. Lantai 9 (atap)
 Aspal 0,03 m 0,014 t/m2 0,042 t/m2
 Plafon 0,011 t/m2 0,011 t/m2
 Penggantung 0,007 t/m2 0,007 t/m2
 Instalasi listrik 0,007 t/m2 0,007 t/m2
Jumlah 0,67 t/m2
4.4.3. Beban Angin

Kecepatan angin, V = 80 km/jam = 22,2222 m/dt


V 2 22 ,22222
=
Pangin = 16 16 = 30,8642 kg/m2
Koefisien angin tekan = 0,9 (PPIUG hal 23)
L = Jarak antar lantai
= 5m = 16,4042 ft
qW = Koefisien angin tekan × Pangin × Jarak antar portal
= 0,9 × 30,8642 × 5 = 138,8889 kg/m

Gambar 4.3. Beban Angin

Mw = ½ × qW × h92
= ½ × 138,8889 × 402 = 111.111,1111 kg.m

Σ h2 = h92 + h82 + h72 + h62 + h52 + h42 + h32 + h22 + h12


= 402 + 352 + 302 + 252 + 202 + 152 + 102 + 52 + 02
= 5100 m2
Untuk mensimulasikan arah pengaruh beban angin rencana yang sembarang
terhadap struktur gedung, pengaruh pembebanan gempa dalam arah utama, harus
dianggap efektif 100%. Selain itu, juga harus diperhitungkan pengaruh
pembebanan angin dalam arah tegak lurus yang bekerja bersama-sama dengan
beban gempa utama dengan efektifitas beban sebesar 70%.

Besarnya nilai Wi sebesar:


M w ×hi
W i=
∑ h2

Tabel 4.2. Distribusi Beban Angin


hi hkum hkum2 qW Wix 100% Wiy 70%
Lantai
(m) (m) (m2) (kg/m) (ton) (ton)
9 5 40 1600 138,8889 0,8715 0,6100
8 5 35 1225 138,8889 0,7625 0,5338
7 5 30 900 138,8889 0,6536 0,4575
6 5 25 625 138,8889 0,5447 0,3813
5 5 20 400 138,8889 0,4357 0,3050
4 5 15 225 138,8889 0,3268 0,2288
3 5 10 100 138,8889 0,2179 0,1525
2 5 5 25 138,8889 0,1089 0,0763
Total 40 5100

4.5. Profil Model

Profil yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Balok anak : W8×48
Balok induk : W14×109
Kolom : W21×147
4.6. Model Struktur Sebelum Komposit

4.6.1. Perhitungan Gempa

1) Berat Total Gedung

Tabel 4.3. Berat Gedung


Pembebanan Luas Panjang Tebal Beban Jumlah
1. Lantai 2 s/d 7
Mati
 Plat 1180 m2 0,12 m 2,4 t/m3 339,84 t

 Balok W8×40 390 m 0,0715 t/m 27,885 t


 Balok W14×109 282 m 0,1622 t/m 45,7404 t
 Kolom W21×147 260 m 0,2188 t/m 56,888 t
 Dinding 800 m2 0,25 t/m2 200 t
 Keramik 1180 m2 0,5 cm 0,017 t/m2 10,03 t
 Spesi 1180 m2 2 cm 0,021 t/m2 49,56 t
 Pasir urug 1180 m2 0,02 m 1,8 t/m3 42,48 t
 Plafon 1180 m2 0,011 t/m2 12,98 t
 Penggantung 1180 m2 0,007 t/m2 8,26 t
 Instalasi listrik 1180 m2 0,007 t/m2 8,26 t
Jumlah 801,9234 t
Hidup 1180 m2 0.25 t/m2 295 t
Tabel 4.4. Berat Gedung
Pembebanan Luas Panjang Tebal Beban Jumlah
2. Lantai 8
Mati
 Plat 1500 m2 0,12 m 2,4 t/m3 432 t

 Balok W8×40 450 m 0,0715 t/m 32,175 t


 Balok W14×109 330 m 0,1622 t/m 53,526 t
 Kolom W21×147 260 m 0,2188 t/m 56,888 t
 Dinding 800 m2 0,25 t/m2 200 t
 Keramik 1500 m2 0,5 cm 0,017 t/m2 12,75 t
 Spesi 1500 m2 2 cm 0,021 t/m2 63 t
 Pasir urug 1500 m2 0,02 m 1,8 t/m3 54 t
 Plafon 1500 m2 0,011 t/m2 16,5 t
 Penggantung 1500 m2 0,007 t/m2 10,5 t
 Instalasi listrik 1500 m2 0,007 t/m2 10,5 t
Jumlah 941,839 t
Hidup 1500 m2 0.25 t/m2 375 t
3. Lantai 9 (atap)
Mati
 Plat 1500 m2 0,12 m 2,4 t/m3 432 t

 Balok W8×40 450 m 0,0715 t/m 32,175 t


 Balok W14×109 330 m 0,1622 t/m 53,526 t
 Kolom W21×147 260 m 0,2188 t/m 56,888 t
 Aspal 1500 m2 3 cm 0,014 t/m2 63 t
 Plafon 1500 m2 0,011 t/m2 16,5 t
 Penggantung 1500 m2 0,007 t/m2 10,5 t
 Instalasi listrik 1500 m2 0,007 t/m2 10,5 t
Jumlah 675,089 t
Hidup 1500 m2 0,12 t/m2 180 t

Faktor reduksi beban hidup = 0,8 (Tabel 4 SNI 03-1727-1989)


Tabel 4.5. Berat Total Gedung
WD WL = 0,8 × qL qtot = WD + WL
Lantai
(ton) (ton) (ton)
9 675,0890 144 819,0890
8 941,8390 300 1241,8390
7 801,9234 236 1037,9234
6 801,9234 236 1037,9234
5 801,9234 236 1037,9234
4 801,9234 236 1037,9234
3 801,9234 236 1037,9234
2 801,9234 236 1037,9234
Total 8288,4684

2) Beban Geser Dasar Nominal Statik Ekuivalen

Berdasarkan data perencanaan, bangunan digunakan untuk perdagangan / fasilitas


umum. Bangunan terletak pada tanah keras dan berdiri pada zona gempa IV.
Faktor Keutamaan Gempa:
I1 = 1,0 (perniagaan) SNI-1726-2002 Tabel 1
I2 = 1,0 (perniagaan) SNI-1726-2002 Tabel 1
I = 1,0 (perniagaan) SNI-1726-2002 Tabel 1

3) Faktor Reduksi Gempa (R)

Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB) memiliki nilai faktor reduksi
gempa 4,5

4) Waktu Getar Alami Fundamental (T1)

Rumus empiris memakai metode A dari UBC section 1630.2.2


Dengan tinggi gedung (H) = 40 m
Ct = 0,085
T1 = Ct. (H)0,75
= 0,085 × 400,75 = 1,352 detik
Kontrol pembatas T sesuai pasal 5.6 SNI 03 – 1726 – 2002
ξ = 0,17 (Tabel 8 SNI 03 – 1726 – 2002)
n =8
T =ξ.n
Wilayah Gempa 1 Wilayah Gempa 2
= 0,17 × 8 = 1,360.50
detik
0.50
C (Tanah lunak)
Kontrol T
0.23
0.38 C (Tanah sedang)
T1 < ξ . n
0.20
T

C (Tanah lunak) 0.15


T 0.30 C (Tanah keras)
1,352 < 1,36 T
0.08
C (Tanah sedang) C
dipakai T1 = 1,352 detik
T
0.20
0.05
C (Tanah keras) 0.15
T
0.12
5) Faktor Respons Gempa

0.2 0.5 0.6 1.0 Faktor


2.0 respon 3.0
gempa dihitung berdasarkan
0 0.2 0.5 0.6 1.0 grafik respon
2.0 spektrum
3.0 wilayah gempa
T T
4 dalam SNI 03 – 1726 – 2002

Wilayah Gempa 3 0.85 Wilayah Gempa 4


0.85
0.75 C (Tanah lunak)
C (Tanah lunak) 0.70 T
T
0.42
0.33 0.60 C (T anah sedang)
C (Tanah sedang) T
T
0.30
C (Tanah keras)
0.23 T
C (Tanah keras)
T
C
0.34
0.28
0.24

0.2 0.5 0.6 1.0 2.0 3.0 0 0.2 0.5 0.6 1.0 2.0 3.0
T T

Sumber: SNI 03-1726-2002


Wilayah Gempa 5 Gambar
0.95
4.5. Respon Spektrum GempaGempa
Wilayah Rencana
6
0.90
0.90
C (Tanah lun ak) 0.83 0.95
T C (Tanah lun ak)
T
0.50 0.54
Dari
C
T grafik respon spektrum gempa rencana
(Tanah sedang) C
T dengan waktu getar alami
(Tanah sedang)

0.42
fundamental
C
0.35
T
(T1) sebesar
(Tanah keras) C 1,352 detik terletak pada
C
T zona gempa 4 dengan jenis
(Tanah keras)

tanah keras maka diperoleh


0.38
nilai C1 sebagai beikut:
0.36
0 ,30 0.33
C1 = =0 ,222
1 ,352

0.2 0.5 0.6 1.0 2.0 3.0


0 0.2 0.5 0.6 1.0 2.0 3.0
T T
6) Beban Geser Nominal Statik Ekuivalen (V)

Perhitungan beban geser dasar nominal statik ekuivalen (V) berdasarkan Pasal
6.1.2 SNI 03 – 1726 – 2002 sebagai berikut:
C×I
V= ×Wt
R
0,222×1
V= ×8498,5884
4,5 = 419,2637 ton

7) Pembagian Beban Geser Nominal Sepanjang Tinggi Gedung

Rasio tinggi gedung dengan lebar ukuran gedung terbebani gempa:


H 40
= =1 , 333
L x 30
H 40
= =0 , 80
L y 50

Rasio antara tinggi gedung dan ukurannya pada kedua arah besarnya < 3,
sehingga beban geser dasar nominal statik ekuivalen (V 1) dapat dibagikan merata
ke sepanjang tinggi gedung menjadi beban-beban gempa nominal statik ekuivalen
(Fi), yang dibebankanp pada pusat massa lantai tingkat ke-i. Untuk
mensimulasikan arah pengaruh Gempa Rencana yang sembarang terhadap
struktur gedung, pengaruh pembebanan gempa dalam arah utama, harus dianggap
efektif 100 %. Selain itu, juga harus diperhitungkan pengaruh pembebanan
gempa dalam arah tegak lurus yang bekerja bersama-sama dengan beban gempa
utama dengan efektifitas beban sebesar 30 – 70%.

Berdasarkan Pasal 6.1.3 SNI 03 – 1726 – 2002, besarnya nilai Fi dihitung dengan
persamaan:
Wi⋅Zi
Fi= n
×V
∑ Wi⋅Zi
i=n

Perhitungan beban gempa statik ekuivalen disajikan dalam Tabel 4.6.

Tabel 4.6. Distribusi Beban Geser Dasar Nominal Statik Ekuivalen


Zi Wi Wi × Zi V Fix 100% Fiy 70%
Lantai
(m) (ton) (ton.m) (ton) (ton) (ton)
9 40 819,089 32763,5600 408,8978 64,8383 45,3868
1241,83
8 35 43464,3650 408,8978 86,0149 60,2104
9
1241,83
7 30 37255,1700 408,8978 73,7270 51,6089
9
1241,83
6 25 31045,9750 408,8978 61,4392 43,0074
9
1241,83
5 20 24836,7800 408,8978 49,1514 34,4060
9
1241,83
4 15 18627,5850 408,8978 36,8635 25,8045
9
1241,83
3 10 12418,3900 408,8978 24,5757 17,2030
9
1241,83
2 5 6209,1950 408,8978 12,2878 8,6015
9
9511,96
Total 206621,0200      
2

8) Kontrol Waktu Getar Alami (T1) Dengan T Rayleigh

Berdasarkan Pasal 6.2.1 SNI 03 – 1726 – 2002, waktu getar alami fundamental
struktur gedung beraturan dalam arah masing-masing sumbu utama dapat
ditentukan dengan rumus Rayleigh sebagai berikut:


n
∑ W i d i2
i=1
T 1 =6 . 3 n
g ∑ Fi d i
i=1

Dengan di adalah simpangan horisontal lantai tingkat ke-i dan g adalah percepatan
gravitasi.
Dengan menggunakan program SAP2000 v14.0.0 Advanced diperoleh nilai
simpangan struktur yang disajikan dalam Tabel 4.7.

Tabel 4.7. Simpangan Struktur


Simpangan
Lantai
Arah X (m) Arah Y (m)
9 (atap) 0,09972 0,25940
8 0,09529 0,25087
7 0,08726 0,23220
6 0,07569 0,20409
5 0,06121 0,16828
4 0,04454 0,12637
3 0,02669 0,08011
2 0,00972 0,03272
1 0,00000 0,00000

Nilai simpangan selanjutnya digunakan untuk menentukan nilai T Reyleigh. Nilai


T Reyleigh dalam arah X dan Y disajikan dalam Tabel 4.8 dan Tabel 4.9.

Tabel 4.8. Analisis T Rayleigh akibat Gempa Arah x (T = 1,352 dt)


Wi Fix dix Wi × dix2 Fi × dix
Lantai
(ton) (ton) (m) (ton.m2) (ton.m)
9 819,08900 64,83826 0,09972 8,1451 6,4657
8 1241,83900 86,01488 0,09529 11,2761 8,1964
7 1037,92340 73,72704 0,08726 7,9031 6,4334
6 1037,92340 61,43920 0,07569 5,9462 4,6503
5 1037,92340 49,15136 0,06121 3,8888 3,0086
4 1037,92340 36,86352 0,04454 2,0590 1,6419
3 1037,92340 24,57568 0,02669 0,7394 0,6559
2 1037,92340 12,28784 0,00972 0,0981 0,1194
1 0,00000 0,00000 0,00000 0,0000 0,0000
Total 40,0557 31,1716

T1x Rayleigh =
6,3×
√ 40,0557
9 ,81×31,1716 = 2,2801 dt

Kontrol waktu getar alami fundamental


T1 < 1,2 × T1 Rayleigh
1,352 < 1,2 × 2,2801
1,352 < 2,73612...............(OK)

Tabel 4.9. Analisis T Rayleigh akibat Gempa Arah Y (T = 1,352 dt)


Wi Fiy diy Wi × diy2 Fiy × diy
Lantai
(ton) (ton) (m) (ton.m2) (ton.m)
9 819,08900 45,3868 0,25940 55,1152 11,7733
8 1241,83900 60,2104 0,25087 78,1561 15,1050
7 1037,92340 51,6089 0,23220 55,9615 11,9836
6 1037,92340 43,0074 0,20409 43,2323 8,7774
5 1037,92340 34,4060 0,16828 29,3921 5,7898
4 1037,92340 25,8045 0,12637 16,5750 3,2609
3 1037,92340 17,2030 0,08011 6,6610 1,3781
2 1037,92340 8,6015 0,03272 1,1112 0,2814
1 0,00000 0,00000 0,00000 0,0000 0,0000
Total 286,2044 58,3496

T1y Rayleigh =
6,3×
√ 286,2044
9,81×58,3496 = 4,4548 dt
Kontrol waktu getar alami fundamental
T1 < 1,2 × T1 Rayleigh
1,352 < 1,2 × 4,4548
1,352 < 5,3458...............(OK)

4.6.2. Kontrol Struktur Gedung

Kontrol struktur gedung menngunakan kinerja batas layan dan kinerja batas
ultimit berdasrkan SNI 03-1726-2002. Persyaratan kinerja batas layan struktur
gedung, dalam segala hal simpangan antar tingkat yang dihitung dari simpangan
0,03
struktur gedung, tidak boleh melampaui R × tinggi tingkat yang bersangkutan
atau 30 mm, bergantung yang mana yang nilainya terkecil, maka:
0 , 03
δ m< H
R
0 , 03
δ m< ×5
4,5 = 0,0333 m
Diambil δm < 0,03 m

Untuk memenuhi persyaratan kinerja batas ultimit gedung, dalam segala hal
simpangan antar tingkat yang dihitung dari simpangan struktur (δm x ξ) tidak
boleh melampaui 0,02 kali tinggi tingkat yang bersangkutan, maka:
δm × ξ < 0,02 H
δm × 0,7 R < 0,02 H
δm × 0,7 × 4,5 < 0,02 × 5
3,15 δm < 0,1 m
Kontrol struktur dalam arah X dan Y disajikan dalam Tabel 4.10 dan Tabel 4.11.
Tabel 4.10. Simpangan antar tingkat (δm) dan kontrol kinerja batas layan dan
batas ultimit struktur gedung arah X
Kontrol
Kontrol kinerja
Tingkat dix δm 3,15 δm kinerja
Batas Layan Batas Ultimit
9 0,09972 0,00443 0,01395 Aman Aman
8 0,09529 0,00803 0,02529 Aman Aman
7 0,08726 0,01157 0,03645 Aman Aman
6 0,07569 0,01448 0,04561 Aman Aman
5 0,06121 0,01667 0,05251 Aman Aman
4 0,04454 0,01785 0,05623 Aman Aman
3 0,02669 0,01697 0,05346 Aman Aman
2 0,00972 0,00972 0,03062 Aman Aman

Tabel 4.11. Simpangan antar tingkat (δm) dan kontrol kinerja batas layan dan
Batas ultimit struktur gedung arah Y
Kontrol
Kontrol kinerja
Tingkat diy δm 3,15 δm kinerja
Batas Layan Batas Ultimit
9 0,25940 0,00853 0,02687 Aman Aman
8 0,25087 0,01867 0,05881 Aman Aman
7 0,23220 0,02811 0,08855 Aman Aman
6 0,20409 0,03581 0,11280 Tidak aman Tidak aman
5 0,16828 0,04191 0,13202 Tidak aman Tidak aman
4 0,12637 0,04626 0,14572 Tidak aman Tidak aman
3 0,08011 0,04739 0,14928 Tidak aman Tidak aman
2 0,03272 0,03272 0,10307 Tidak aman Tidak aman

Berdasarkan nilai simpangan antar tingkat dan kontrol kinerja struktur gedung
terdiri dari kontrol kinerja batas layan dan kinerja batas ultimit dalam arah X dan
arah Y yang ditampilkan dalam Tabel 4.10, Tabel 4.11, menunjukkan bahwa pada
arah Y pada lantai 2 sampai dengan lantai 6, nilai simpangan antar lantainya
melebihi persyaratan kinerja batas layan dan batas ultimit struktur. Simpangan
antar lantai yang melebihi persyaratan juga dapat menimbulkan terjadinya
keruntuhan struktur gedung yang dapat menimbulkan korban jiwa manusia dan
terjadinya bahaya benturan antar gedung. Salah satu penyelesaian untuk
mengatasi masalah ini, yaitu dengan melakukan komposit pada elemen balok yang
diharapkan besarnya nilai simpangan antar tingkat lebih kecil, sehinnga struktur
gedung akan menjadi lebih aman.

4.7. Model Struktur Pasca Komposit Balok

4.7.1. Balok Komposit

Balok komposit adalah salah satu cara untuk mengatasi simpangan horisontal struktur
yang berlebih sebagai akibat beban gempa. Model komposit berupa balok profil baja
dan plat lantai beton yang dihubungkan dengan penghubung geser agar bias bekerja
secara bersama dalam satu kesatuan profil balok T. Profil balok komposit
selengkapnya sebagai berikut:
Gambar 4.6. Balok Komposit
1) Lebar Efektif (bE)
Pada model 3 dimensi ini terdapat variasi pada penentuan lebar efektif sesuai
dengan panjang bentang dan profil yang dipakai. Penentuan lebar efektif
diambil berdasarkan AISC-1.11.1 sebagai berikut:
 Profil W8×48
L =5m
b0 = 3,5 m
bf = 8,11 in = 0,2060 m
ts = 0,12 m
L 5
bE (dalam) ≤ 4 ≤ 4 ≤ 1,25 m

bE (dalam) ≤ b0 ≤ 3,5 m
bE (dalam) ≤ bf + 16ts ≤ 0,206 + (16 × 0,12) ≤ 2,126 m
» Diambil nilai terkecil, bE =1,25 m
L 5
+ bf +0 , 206
bE (luar) ≤ 12 ≤ 12 ≤ 0,6227 m
bE (luar) ≤ ½ (b0 + bf) ≤ ½ (3,5 + 0,206) ≤ 1,853 m
bE (luar) ≤ bf + 6ts ≤ 0,206 + (6 × 0,12) ≤ 2,126 m
» Diambil nilai terkecil, bE =0,6227 m

 Profil W14×109
L =7m
b0 =5m
bf = 14,605 in = 0,372 m
ts = 0,12 m
L 7
bE (dalam) ≤ 4 ≤ 4 ≤ 1,75 m

bE (dalam) ≤ b0 ≤ 5 m
bE (dalam) ≤ bf + 16ts ≤ 0,372 + (16 × 0,12) ≤ 2,292 m
» Diambil nilai terkecil, bE =1,75 m
L 7
+ bf +0 , 372
bE (luar) ≤ 12 ≤ 12 ≤ 0,953 m
bE (luar) ≤ ½ (b0 + bf) ≤ ½ (5 + 0,372) ≤ 2,686 m
bE (luar) ≤ bf + 6ts ≤ 0,372 + (6 × 0,12) ≤ 1,092 m
» Diambil nilai terkecil, bE =0,953 m
 Profil W14×109
L =8m
b0 =5m
bf = 14,605 in = 0,372 m
ts = 0,12 m
L 8
bE (dalam) ≤ 4 ≤ 4 ≤2m

bE (dalam) ≤ b0 ≤ 5 m
bE (dalam) ≤ bf + 16ts ≤ 0,372 + (16 × 0,12) ≤ 2,292 m
» Diambil nilai terkecil, bE = 2 m
L 8
+ bf +0 , 372
bE (luar) ≤ 12 ≤ 12 ≤ 1,0387 m
bE (luar) ≤ ½ (b0 + bf) ≤ ½ (5 + 0,372) ≤ 2,686 m
bE (luar) ≤ bf + 6ts ≤ 0,372 + (6 × 0,12) ≤ 1,092 m
» Diambil nilai terkecil, bE = 1,0387 m
2) Rasio Moduler (n)
Perhitungan rasio moduler diambil sesuai dengan persamaan dalam LRFD 5-8
sebagai berikut:
Ec = W 1,5 √ f ' c Ksi
f’c = 27,579 MPa = 4 Ksi
Es = 29000 Ksi
W = 148 lb/ft3
Ec = 1481,5 √ 4 Ksi = 3600, 9954 Ksi
Es 29000
= =8 ,0533
n = Ec 3600,9954

3) Momen Inersia Balok Komposit


Perhitungan momen inersia komposit disajikan dalam Tabel 4.12, Tabel 4.13
dan Tabel 4.14.

Tabel 4.12. Momen inersia komposit balok W8×48


Lebar Luas Lengan
Efektif Transformasi Momen Ay Ay2 I0
Elemen
(bE) (A) (y)
in in2 in in3 in4 in4
W8×48 (dalam)
190,894
49,2125 28,8700 6,6122 1262,2304 53,6981
Slab 2
W8×48 14,1000 0,0000 0,0000 0,0000 184,0000
190,894
42,9700 6,6122 1262,2304 237,6981
Jumlah 2
W8×48 (luar)
Slab 24,5142 14,3810 6,6122 95,0899 628,7534 26,7486
W8×48 14,1000 0,0000 0,0000 0,0000 184,0000
Jumlah 28,4810 6,6122 95,0899 628,7534 210,7486

W8×48 (dalam)
Ix = ΣI0 + ΣAy2 = 237,6981 + 1262,2304 = 1499,9284 in4
ӯ = ΣAy/ΣA = 190,8942/42,97 = 4,4425 in
Itr = Ix – ΣA×ӯ2 = 1499,9284 – (42,97 × 4,4425) = 651,8813 in4
yt = ts + ½d – ӯ = 4,7244 + (½ × 8,05) – 4,4425 = 4,5319 in
yb = ½d + ӯ = (½ × 8,05) + 4,4425 = 8,6925 in

W8×48 (luar)
Ix = ΣI0 + ΣAy2 = 210,7486 + 628,7534 = 839,5019 in4
ӯ = ΣAy/ΣA = 95,0899/28,4810 = 3,3387 in
Itr = Ix – ΣA×ӯ2 = 839,5019 – (28,4810 × 3,3387) = 522,0238 in4
yt = ts + ½d – ӯ = 4,7244 + (½ × 8,05) – 3,3387 = 5,6357 in
yb = ½d + ӯ = (½ × 8,05) + 3,3387 = 7,5887 in

Tabel 4.13. Momen inersia komposit balok W14×109 bentang 7 m


Lebar Luas Lengan
Efektif Transformasi Momen Ay Ay2 I0
Elemen
(bE) (A) (y)
in in2 in in3 in4 in4
W14×109 (dalam)
Slab 68,8975 40,4180 9,5222 384,8682 3664,7917 75,1773
W14×109 32,0000 0,0000 0,0000 0,0000 1240,0000
Jumlah 72,4180 9,5222 384,8682 3664,7917 1315,1773
W14×109 (luar)
Slab 37,5708 22,0405 9,5222 209,8743 1998,4655 40,9953
W14×109 32,0000 0,0000 0,0000 0,0000 1240,0000
Jumlah 54,0405 9,5222 209,8743 1998,4655 1280,9953

W14×109 (dalam)
Ix = ΣI0 + ΣAy2 = 1315,1773 + 3664,7917 = 4979,9690 in4
ӯ = ΣAy/ΣA = 384,8682/72,4180 = 5,3145 in
Itr = Ix – ΣA×ӯ2 = 4979,9690 – (72,4180 × 5,3145) = 2934,5724 in4
yt = ts + ½d – ӯ = 4,7244 + (½ × 14,32) – 5,3145 = 6,5699 in
yb = ½d + ӯ = (½ × 8,05) + 5,3145 = 12,4745 in

W14×109 (luar)
Ix = ΣI0 + ΣAy2 = 1280,9953 + 1998,4655 = 3279,4608 in4
ӯ = ΣAy/ΣA = 209,8743/54,0405 = 3,8836 in
Itr = Ix – ΣA×ӯ2 = 839,5019 – (54,0405 × 3,8836) = 2464,3829 in4
yt = ts + ½d – ӯ = 4,7244 + (½ × 14,32) – 3,8836 = 8,0008 in
yb = ½d + ӯ = (½ × 8,05) + 3,8836 = 11,0436 in

Tabel 4.14. Momen inersia komposit balok W14×109 bentang 8 m


Lebar Luas Lengan
Efektif Transformasi Momen Ay Ay2 I0
Elemen
(bE) (A) (y)
in in2 in in3 in4 in4
W14×109 (dalam)
Slab 78,7400 46,1920 9,5222 439,8493 4188,3333 85,9169
W14×109 32,0000 0,0000 0,0000 0,0000 1240,0000
Jumlah 78,1920 9,5222 439,8493 4188,3333 1325,9169
W14×109 (luar)
Slab 40,8517 23,9652 9,5222 228,2014 2172,9794 44,5752
W14×109 32,0000 0,0000 0,0000 0,0000 1240,0000
Jumlah 55,9652 9,5222 228,2014 2172,9794 1284,5752

W14×109 (dalam)
Ix = ΣI0 + ΣAy2 = 1325,9169 + 4188,3333 = 5514,2503 in4
ӯ = ΣAy/ΣA = 439,8493/78,1920 = 5,6252 in
Itr = Ix – ΣA×ӯ2 = 5514,2503 – (78,1920 × 5,6252) = 3039,9886 in4
yt = ts + ½d – ӯ = 4,7244 + (½ × 14,32) – 5,6252 = 6,2592 in
yb = ½d + ӯ = (½ × 8,05) + 5,6252 = 12,7852 in

W14×109 (luar)
Ix = ΣI0 + ΣAy2 = 1284,5752 + 2172,9794 = 3457,5546 in4
ӯ = ΣAy/ΣA = 228,2014/55,9652 = 4,0776 in
Itr = Ix – ΣA×ӯ2 = 3457,5546 – (55,9652 × 4,0776) = 2527,0499 in4
yt = ts + ½d – ӯ = 4,7244 + (½ × 14,32) – 4,0776 = 7,8068 in
yb = ½d + ӯ = (½ × 8,05) + 4,0776 = 11,2376 in

4.7.2. Perhitungan Gempa

1) Berat Total Gedung

Tabel 4.13. Berat Total Gedung


WD WL = 0,8 × qL qtot = WD + WL
Lantai
(ton) (ton) (ton)
9 675.0890 144 819.0890
8 941.8390 300 1241.8390
7 801.9234 236 1037.9234
6 801.9234 236 1037.9234
5 801.9234 236 1037.9234
4 801.9234 236 1037.9234
3 801.9234 236 1037.9234
2 801.9234 236 1037.9234
Total 8288.4684

2) Beban Geser Dasar Nominal Statik Ekuivalen

Berdasarkan data perencanaan, bangunan digunakan untuk perdagangan / fasilitas


umum. Bangunan terletak pada tanah keras dan berdiri pada zona gempa IV.
Faktor Keutamaan Gempa:
I1 = 1,0 (perniagaan) SNI-1726-2002 Tabel 1
I2 = 1,0 (perniagaan) SNI-1726-2002 Tabel 1
I = 1,0 (perniagaan) SNI-1726-2002 Tabel 1

3) Faktor Reduksi Gempa (R)

Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB) memiliki nilai faktor reduksi
gempa 4,5.

4) Waktu Getar Alami Fundamental (T1)

Rumus empiris memakai metode A dari UBC section 1630.2.2


Dengan tinggi gedung (H) = 40 m
Ct = 0,085
T1 = Ct. (H)0,75
= 0,085 × 400,75 = 1,352 detik

Kontrol pembatas T sesuai pasal 5.6 SNI 03 – 1726 – 2002


ξ = 0,17 (Tabel 8 SNI 03 – 1726 – 2002)
n =8
T =ξ.n
= 0,17 × 8 = 1,36 detik
Kontrol
T1 < ξ . n
Wilayah Gempa 1 0.50 Wilayah Gempa 2
0.50
C (Tanah lunak)
T
0.23
0.38 C (Tanah sedang)
T
0.20
C (Tanah lunak) 0.15
T 0.30 C (Tanah keras)
1,352 < 1,36 T
0.08
C (Tanah sedang) C
dipakai T1 = 1,352 detik
T
0.20
0.05
C (Tanah keras) 0.15
T
0.12
5) Faktor Respons Gempa

0.2 0.5 0.6 1.0 Faktor


2.0 respon 3.0
gempa dihitung berdasarkan
0 0.2 0.5 0.6 1.0 grafik respon
2.0 spektrum
3.0 wilayah gempa
T T
4 dalam SNI 03 – 1726 – 2002

Wilayah Gempa 3 0.85 Wilayah Gempa 4


0.85
0.75 C (Tanah lunak)
C (Tanah lunak) 0.70 T
T
0.42
0.33 0.60 C (T anah sedang)
C (Tanah sedang) T
T
0.30
C (Tanah keras)
0.23 T
C (Tanah keras)
T
C
0.34
0.28
0.24

0.2 0.5 0.6 1.0 2.0 3.0 0 0.2 0.5 0.6 1.0 2.0 3.0
T T

Sumber: SNI 03-1726-2002


Wilayah Gempa 5 Gambar
0.95
4.8. Respon Spektrum GempaGempa
Wilayah Rencana
6
0.90
0.90
C (Tanah lun ak) 0.83 0.95
T C (Tanah lun ak)
T
0.50 0.54
Dari
C
T grafik respon spektrum gempa rencana
(Tanah sedang) C
T dengan waktu getar alami
(Tanah sedang)

0.42
fundamental
C
0.35
T
(T1) sebesar
(Tanah keras) C 1,352 detik terletak pada
C
T zona gempa 4 dengan jenis
(Tanah keras)

tanah keras maka diperoleh


0.38
nilai C1 sebagai beikut:
0.36
0 ,30 0.33
C1 = =0 ,222
1 ,352

0.2 0.5 0.6 1.0


T
6)2.0 Beban Geser
3.0
Nominal
0 0.2Statik
0.5 0.6 Ekuivalen
1.0 (V) 2.0 3.0
T

Perhitungan beban geser dasar nominal statik ekuivalen (V) berdasarkan Pasal
6.1.2 SNI 03 – 1726 – 2002 sebagai berikut:
C×I
V= ×Wt
R
0,222×1
V= ×8498,5884
4,5 = 419,2637 ton
7) Pembagian Beban Geser Nominal Sepanjang Tinggi Gedung

Rasio tinggi gedung dengan lebar ukuran gedung terbebani gempa:


H 40
= =1 , 333
L x 30
H 40
= =0 , 80
L y 50

Rasio antara tinggi gedung dan ukurannya pada kedua arah besarnya < 3,
sehingga beban geser dasar nominal statik ekuivalen (V 1) dapat dibagikan merata
ke sepanjang tinggi gedung menjadi beban-beban gempa nominal statik ekuivalen
(Fi), yang dibebankanp pada pusat massa lantai tingkat ke-i. Untuk
mensimulasikan arah pengaruh Gempa Rencana yang sembarang terhadap
struktur gedung, pengaruh pembebanan gempa dalam arah utama, harus dianggap
efektif 100 %. Selain itu, juga harus diperhitungkan pengaruh pembebanan
gempa dalam arah tegak lurus yang bekerja bersama-sama dengan beban gempa
utama dengan efektifitas beban sebesar 30 – 70%.

Berdasarkan Pasal 6.1.3 SNI 03 – 1726 – 2002, besarnya nilai Fi dihitung dengan
persamaan:
Wi⋅Zi
Fi= n
×V
∑ Wi⋅Zi
i=n

Perhitungan beban gempa statik ekuivalen disajikan dalam Tabel 4.13.

Tabel 4.14. Distribusi Beban Geser Dasar Nominal Statik Ekuivalen


Zi Wi Wi × Zi V Fix 100% Fiy 70%
Lantai
(m) (ton) (ton.m) (ton) (ton) (ton)
9 40 819,089 32763,5600 408,8978 64,8383 45,3868
1241,83
8 35 43464,3650 408,8978 86,0149 60,2104
9
7 30 1241,83 37255,1700 408,8978 73,7270 51,6089
9
1241,83
6 25 31045,9750 408,8978 61,4392 43,0074
9
1241,83
5 20 24836,7800 408,8978 49,1514 34,4060
9
1241,83
4 15 18627,5850 408,8978 36,8635 25,8045
9
1241,83
3 10 12418,3900 408,8978 24,5757 17,2030
9
1241,83
2 5 6209,1950 408,8978 12,2878 8,6015
9
9511,96
Total 206621,0200      
2

8) Kontrol Waktu Getar Alami (T1) Dengan T Rayleigh

Berdasarkan Pasal 6.2.1 SNI 03 – 1726 – 2002, waktu getar alami fundamental
struktur gedung beraturan dalam arah masing-masing sumbu utama dapat
ditentukan dengan rumus Rayleigh sebagai berikut:


n
∑ W i d i2
i=1
T 1 =6 . 3 n
g ∑ Fi d i
i=1

Dengan di adalah simpangan horisontal lantai tingkat ke-i dan g adalah percepatan
gravitasi.

Dengan menggunakan program SAP2000 v14.0.0 Advanced diperoleh nilai


simpangan struktur yang disajikan dalam Tabel 4.14.
Tabel 4.15. Simpangan Struktur
Simpangan
Lantai
Arah X (m) Arah Y (m)
9 (atap) 0,06139 0,16630
8 0,05894 0,16118
7 0,05417 0,14946
6 0,04723 0,13193
5 0,03857 0,10967
4 0,02859 0,08365
3 0,01776 0,05487
2 0,00700 0,02460
1 0,00000 0,00000

Nilai simpangan selanjutnya digunakan untuk menentukan nilai T Reyleigh. Nilai


T Reyleigh dalam arah X dan Y disajikan dalam Tabel 4.15 dan Tabel 4.16.

Tabel 4.16. Analisis T Rayleigh akibat Gempa Arah x (T = 1,352 dt)


Wi Fix dix Wi × dix2 Fi × dix
Lantai
(ton) (ton) (m) (ton.m2) (ton.m)
9 819,08900 64,83826 0,06139 3,0869 3,9804
8 1241,83900 86,01488 0,05894 4,3141 5,0697
7 1037,92340 73,72704 0,05417 3,0457 3,9938
6 1037,92340 61,43920 0,04723 2,3153 2,9018
5 1037,92340 49,15136 0,03857 1,5441 1,8958
4 1037,92340 36,86352 0,02859 0,8484 1,0539
3 1037,92340 24,57568 0,01776 0,3274 0,4365
2 1037,92340 12,28784 0,00700 0,0509 0,0860
1 0,00000 0,00000 0,00000 0,0000 0,0000
Total 15,5326 19,4179

T1x Rayleigh =
6,3×
√ 15,5326
9, 81×19,4179 = 1,7990 dt

Kontrol waktu getar alami fundamental


T1 < 1,2 × T1 Rayleigh
1,352 < 1,2 × 1,7990
1,352 < 2,1588...............(OK)

Tabel 4.17. Analisis T Rayleigh akibat Gempa Arah Y (T = 1,352 dt)


Wi Fiy diy Wi × diy2 Fiy × diy
Lantai
(ton) (ton) (m) (ton.m2) (ton.m)
9 819,08900 45,3868 0,16630 22,6525 7,5478
8 1241,83900 60,2104 0,16118 32,2617 9,7047
7 1037,92340 51,6089 0,14946 23,1854 7,7135
6 1037,92340 43,0074 0,13193 18,0656 5,6740
5 1037,92340 34,4060 0,10967 12,4836 3,7733
4 1037,92340 25,8045 0,08365 7,2627 2,1585
3 1037,92340 17,2030 0,05487 3,1249 0,9439
2 1037,92340 8,6015 0,02460 0,6281 0,2116
1 0,00000 0,00000 0,00000 0,0000 0,0000
Total 119,6646 37,7273

T1y Rayleigh =
6,3×
√ 119,6646
9,81×37,7273 = 3,5823 dt

Kontrol waktu getar alami fundamental


T1 < 1,2 × T1 Rayleigh
1,352 < 1,2 × 3,5823
1,352 < 4,2988...............(OK)

4.7.3. Kontrol Struktur Gedung

Kontrol struktur gedung menngunakan kinerja batas layan dan kinerja batas
ultimit berdasrkan SNI 03-1726-2002. Persyaratan kinerja batas layan struktur
gedung, dalam segala hal simpangan antar tingkat yang dihitung dari simpangan
0,03
struktur gedung, tidak boleh melampaui R × tinggi tingkat yang bersangkutan
atau 30 mm, bergantung yang mana yang nilainya terkecil, maka:
0 , 03
δ m< H
R
0 , 03
δ m< ×5
4,5 = 0,0333 m
Diambil δm < 0,03 m

Untuk memenuhi persyaratan kinerja batas ultimit gedung, dalam segala hal
simpangan antar tingkat yang dihitung dari simpangan struktur (δm x ξ) tidak
boleh melampaui 0,02 kali tinggi tingkat yang bersangkutan, maka:
δm × ξ < 0,02 H
δm × 0,7 R < 0,02 H
δm × 0,7 × 4,5 < 0,02 × 5
3,15 δm < 0,1 m
Kontrol struktur dalam arah X dan Y diberikan dalam Tabel 4.17 dan Tabel 4.18.

Tabel 4.18. Simpangan antar tingkat (δm) dan kontrol kinerja batas layan dan
batas ultimit struktur gedung arah X
Tingka dix δm 3,15 δm Kontrol Kontrol
t kinerja kinerja
Batas Layan Batas Ultimit
9 0,06139 0,00245 0,00772 Aman Aman
8 0,05894 0,00477 0,01503 Aman Aman
7 0,05417 0,00694 0,02186 Aman Aman
6 0,04723 0,00866 0,02728 Aman Aman
5 0,03857 0,00998 0,03144 Aman Aman
4 0,02859 0,01083 0,03411 Aman Aman
3 0,01776 0,01076 0,03389 Aman Aman
2 0,00700 0,00700 0,02205 Aman Aman

Tabel 4.19. Simpangan antar tingkat (δm) dan kontrol kinerja batas layan dan
batas ultimit struktur gedung arah Y
Kontrol Kontrol
Tingka
diy δm 3,15 δm kinerja kinerja
t
Batas Layan Batas Ultimit
9 0,16630 0,00512 0,01613 Aman Aman
8 0,16118 0,01172 0,03692 Aman Aman
7 0,14946 0,01753 0,05522 Aman Aman
6 0,13193 0,02226 0,07012 Aman Aman
5 0,10967 0,02602 0,08196 Aman Aman
4 0,08365 0,02878 0,09066 Aman Aman
3 0,05487 0,03027 0,09535 Tidak aman Aman
2 0,02460 0,02460 0,07749 Aman Aman

Berdasarkan nilai simpangan antar tingkat dan kontrol kinerja struktur gedung
terdiri dari kontrol kinerja batas layan dan kinerja batas ultimit dalam arah X dan
arah Y yang ditampilkan dalam Tabel 4.17, Tabel 4.18, menunjukkan bahwa pada
arah Y pada lantai 3 nilai simpangan antar lantainya masih melebihi persyaratan.

Hasil analisis program SAP2000 v14.0.0 Advanced menunjukkan adanya


perubahan nilai simpangan struktur sebelum dan pasca komposit. Perubahan nilai
simpangan ini diperoleh sebagai akibat dari penambahan kekakuan struktur yang
disumbangkan oleh sistem balok komposit. Perubahan nilai simpangan struktur
selanjutnya disajikan dalam Tabel 4.19.

Tabel 4.20. Perbandingan nilai simpangan sebelum dan pasca komposit balok
Sebelum Komposit Pasca Komposit Perubahan
Simpangan
Lantai dx dy dx dy
(%)
(m) (m) (m) (m)
Arah X Arah Y
9 (atap) 0,09972 0,25940 0,06139 0,16630 38,43763 35,89052
8 0,09529 0,25087 0,05894 0,16118 38,14671 35,75158
7 0,08726 0,23220 0,05417 0,14946 37,92116 35,63307
6 0,07569 0,20409 0,04723 0,13193 37,60074 35,35695
5 0,06121 0,16828 0,03857 0,10967 36,98742 34,82886
4 0,04454 0,12637 0,02859 0,08365 35,81051 33,80549
3 0,02669 0,08011 0,01776 0,05487 33,45822 31,50668
2 0,00972 0,03272 0,00700 0,02460 27,98354 24,81663
1 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000

Pasca komposit pada elemen balok diperoleh perubahan nilai simpangan seperti
pada Tabel 4.19. Penurunan nilai simpangan antar lantai arah x berkisar antara
27,98354 – 38,43763 % dan arah y berkisar antara 24,81663 – 35,89052 %. Hasil
analisis menunjukkan perubahan simpangan yang cukup besar.

4.7.4. Penghubung Geser

1. Kapasitas shear connector


Penghubung geser yang digunakan adalah jenis stud berkepala yang dilas ke
bagian sayap balok dengan ukuran 1-3/4” diameter 6-12”.

Gambar 4.9. Stud berkepala 1-3/4” diameter x 6-12”

( 2s 3
stud (Hz) adalah 3 d 4
)×t s
2
= 3
×0,12

Batasan ukuran

= 0,08 m = 3,1496 in
Digunakan Hs = 6,5 in > Hz = 3,1496 in → OK

Hs
≥4→
Syarat: d s Qn = 0,5 √
0,5 A sc f ' c⋅Ec ≤ A sc⋅Fub (Salmon Jilid II)
Hs 6,5
= =3 , 7143≥4
ds 1 ,75 , maka:
π ×d
s2 π ×1 ,75 2
= =2 , 404
Asc = 4 4 in
Ec = W 1,5 √ f ' c Ksi (LRFD 5-8)
= 1501,5 √ 4 Ksi = 3674,2346 Ksi

Qn = 0,5×2,404 √ 4×3674,2346 ≤ 2,404 × 60


= 145,7198 kip ≥ 144,24 kip
Dipakai Qn = 144,24 kip

2. Jarak antar stud


Vu = 24,0099 ton
Pmaksimum = 8ts = 8 × 0,12 = 0,96 m = 37,7952 in
Pminimum = 6d = 6 × 1,75 =10,5 in
Qn
P = Vu⋅Q /Itr

Anda mungkin juga menyukai