Contoh Makalah Laporan Penelitian
Contoh Makalah Laporan Penelitian
KORUPSI
Disusun
Oleh:
Gusti Firman Noor : 210104033
2021
A. Pendahuluan
Korupsi di Indonesia berkembang secara sistemik. Bagi banyak orang, korupsi bukan lagi
merupakan suatu pelanggaran hukum, melainkan sekedar suatu kebiasaan. Dalam seluruh penelitian
perbandingan pemberantasan korupsi antar negara, Indonesia selalu menempati posisi paling
rendah.
Pemerintah mengharapkan masalah korupsi di Indonesia segera terselesaikan. Oleh karena itu,
pemerintah mengupayakan beberapa hal seperti pembenahan dari aspek hukum, yang sampai saat
ini telah memiliki banyak rambu-rambu berupa peraturan-peraturan, antara lain Tap MPR XI tahun
1980, UU No.31 tahun 1999, UU No.20 tahun 2000 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,
UU No.30 tahun 2002, sepuluh UU anti korupsi lainnya, dua Perpu, lima Inpres, dan tiga Kepres.
Namun, upaya ini masih belum berhasil sepenuhnya. Masalah ini yang membuat penulis tertarik
untuk mengkaji lebih lanjut dalam makalah yang berjudul “UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI
INDONESIA”.
Ada pula rumusan masalah nya yakni Bagaimana upaya pemerintah untuk memberantas korupsi
yang ada di Indonesia? Dan Bagaimana upaya pemerintah untuk menanggulangi korupsi yang telah
mendarah daging di Indonesia?
Dan daripada penilisan makalah ini untuk menetukan tujuan yaitu Untuk mendeskripsikan bagaimana
upaya pemerintah dalam memberantas korupsi di Indonesia. Dan Untuk mendiskripsikan bagaimana
upaya pemerintah dalam menanggulangi korupsi yang telah mendarah daging di Indonesia.
B.Tinjauan Pustaka
a. Pengertian Korupsi
Korupsi (bahasa latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk rusak,
menggoyahkan, memutarbalik, menyogok). Secara harfiah, korupsi adalah perilaku pejabat publik,
baik politikus atau politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal
memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan
kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.
b. Pengertian Masyarakat
Masyarakat mempunyai arti sekumpulan orang yang terdiri dari berbagai kalangan dan tinggal
didalam satu wilayah, kalangan bisa terdiri dari kalangan orang mampu hingga orang yang tidak
mampu. Masyarakat yang sesungguhnya adalah sekumpulan orang yang telah memiliki hukum adat,
norma-norma dan berbagai peraturan yang siap untuk ditaati.
Pengertian Masyarakat Dalam suatu perkembangan daerah, masyarakat bisa dibagi menjadi dua
bagian yaitu masyarakat maju dan masyarakat sederhana. Masyarakat maju adalah masyarakat yang
memiliki pola pikir untuk kehidupan yang akan dicapainya dengan kebersamaan meskipun berbeda
golongan. sedangkan masyarakat sederhana adalah sekumpulan masyarakat yang mempunyai pola
pikir yang primitif, yang hanya membedakan antara laki-laki dan perempuan saja.
Masyarakat juga sering dikenal dengan istilah society yang berarti sekumpulan orang yang
membentuk sistem, yang terjadi komunikasi didalam kelompok tersebut. Menurut Wikipedia, kata
Masyarakat sendiri diambil dari bahasa arab, Musyarak. Masyarakat juga bisa diartikan sekelompok
orang yang saling berhubungan dan kemudian membentuk kelompok yang lebih besar. Biasanya
masyarakat sering diartikan sekelompok orang yang hidupa dalam satu wilayah dan hidup teratur
oleh adat didalamnya.
c. Pengertian Pemerintah
Pemerintahan dalam arti sempit adalah semua aktivitas, fungsi, tugas dan kewajiban yang dijalankan
oleh lembaga untuk mencapai tujuan negara. Pemerintah dalam arti luas adalah semua aktivitas yang
terorganisasi yang bersumber pada kedaulatan dan kemerdekaan, berlandaskan pada dasar negara,
rakyat, atau penduduk dan wilayah negara itu demi tercapainya tujuan negara. Pemerintahan juga
dapat didefinisikan dari segi struktural fungsional sebagai sebuah sistem struktur dan organisasi dari
berbagai dari berbagai macam fungsi yang dilaksanakan atas dasar-dasar tertentu untuk mencapai
tujuan negara(Haryanto dkk, 1997:2-3). C.F Strong mendefinisikan pemerintahan dalam arti
3
luas sebagai segala aktivitas badan-badan publik yang meliputi kegiatan legislatif, eksekutif, dan
yudikatif dalam usaha mencapai tujuan negara. Sedangkan pemerintahan dalam arti sempit adalah
segala kegiatan badan-badan publik yang hanya meliputi kekuasaan eksekutif.
C.Metode Peneliitian
a. Unit Analisis
Analisis penelitian yang dilakukan menyangkut beberapa unit. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan beberapa pendekatan dan pengujian. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan
historis dan pendekatan sosiologis sementara pengujian yang dilakukan dengan uji statistik.
Pendekatan historis mencakup korupsi di Indonsi telah membudaya sejak dulu, sebelum dan sesudah
kemerdekaan, di era orde lama, orde baru, berlanjut hingga era reformasi. Pendekata sosiologis
mencakup korupsi yang didefinisikan sebagai tingkah laku yang menyimpang dari tugas-tugas resmi
suatu jabatan secara sengaja untuk memperoleh keuntungan berupa status, kekayaan atau untuk
perorangan, keluarga dekat, atau kelompok sendiri (Syafuan, 1999). Pengujian yang dilakukan adalah
uji statistic yang dilakukan berdasarkan tabulasi data penanganan korupsi oleh KPK dari tahun 2004-
2013 dengan jumlah penyelidikan sebesar 569 kasus korupsi. Angka tersebut merupakan angka yang
sangat famtastis untuk kasus kejahatan yang marak di Indonesia. Unit sample kuisioner disebar
kepada masyarakat yang berumur 20-59 tahun dan berpendidikan terakhir dari SLTA sampai S3
masyarakat kota bekasi, kabupaten bekasi dan karawang.
Variabel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemerintah selaku pelaku utama dalam kasus
tersebut dan bangsa atau rakyat Indonesia selaku variabel kedua. Tipe hubungan yang terdapat
dalam penelitian ini adalah tipe hubungan antar variabel sebab-akibat. Hal tersebut dapat
menyatakan bahwa salah satu penyebab terjadinya korupsi adalah lemahnya moral pmerintah dan
tekanan ekonomi yang mendasari terjadinya kasus tersebut, hal tersebut dapat mengakibatkan
hilangnya kewibawaan pemerintah dimata bangsa atau rakyat Indonesia dan juga mengakibatkan
ketimpangan sosial yang sangat jauh antara pemerintah dan rakyat Indonesia.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian kasus lorupsi ini denganmenggunakan
kuisioner. Kuisioner yang disebar secara acak atau random pada daerah kabupaten bekasi, kota
bekasi serta kabupaten karawang. Metode pemilihan sample dilakukan secara acak atau dengan
menggunakan probabilitas, yang memungkinkan banyak kemungkinan yang terjadi. Dari hasil kisioner
tersebut didapat data-data untuk melakukan penelitian mengenai kasus korupsi di Indonesia. Berikut
merupaka lampiran dari kuisioner yang disebar oleh peneliti.
4
No PERTANYAAN 1 2 3 4 5
Sifat tamak manusia membuat seseorang melakukan tindak pidana korupsi STS TS TT S SS
Korupsi disebabkan karena moral seseorang yang kurang kuat dalam STS TS TT S SS
menghadapi godaan
Adanya kebutuhan hidup yang mendesak, seseorang dapat melakukan tindak STS TS TT S SS
pidana korupsi
Korupsi dapat disebabkan karena gaya hidup konsumtif dan bermewah- STS TS TT S SS
mewahan
Sesorang melakukan tindak pidana korupsi karena tidak mau bekerja keras STS TS TT S SS
atau bermalas-malasan
Ajaran agama yang kurang diterapkan secara benar berakibat pada STS TS TT S SS
seseorang berani melakukan tindak pidana korupsi
No PERTANYAAN 1 2 3 4 5
Korupsi terjadi karena tidak adanya kultur pemerintahan yang benar STS TS TT S SS
Adanya korupsi disebabkan karena Birokrasi yang panjang dan berbelit-belit STS TS TT S SS
Pelayanan publik yang rendah memberi peluang untuk melakukan korupsi. STS TS TT S SS
5
No PERTANYAAN 1 2 3 4 5
4. Seseorang melakukan korupsi karena sanksi yang dijatuhkan sangat ringan STS TS TT S SS
5. Korupsi terjadi karena penerapan sanksi yang tidak konsisten dan pandang STS TS TT S SS
bulu
No PERTANYAAN 1 2 3 4 5
5. Korupsi disebabkan karena tidak ada mekanisme pengawasan yang dapat STS TS TT S SS
dipertanggungjawabkan
6. Korupsi terjadi karena DPRD lemah dalam mengawasi kinerja eksekutif STS TS TT S SS
6
No PERTANYAAN 1 2 3 4 5
1. Kenaikan pajak dan retribusi yang tidak wajar merupakan bagian dari tindak STS TS TT S SS
pidana korupsi
2. Korupsi bisa berbentuk pemberian dana perimbangan (DAU & DAK) yang STS TS TT S SS
tidak proporsional
3. Adanya korupsi disebabkan karena manipulasi dan meninggikan harga pada STS TS TT S SS
pos belanja rutin
4. Adanya pos titipan dari dinas atau unit kerja lain adalah bagian dari tindak STS TS TT S SS
pidana korupsi
5. Pemberian honor kepada petugas atau unit kerja tertentu bagian dari tindak STS TS TT S SS
pidana korupsi
6. Modus tindak pidana korupsi biasanya dilakukan dengan cara memperbesar STS TS TT S SS
jumlah anggaran
7. Biaya perjalanan dinas dari berbagai sumber merupakan tindak pidana STS TS TT S SS
korupsi apalagi untuk tujuan perjalanan yang sama
8. Pengeluaran yang tidak wajar atas kegiatan tertentu merupakan bentuk STS TS TT S SS
tindak pidana korupsi
9. Bentuk tindak korupsi bisa berupa pengeluaran anggaran yang tidak sesuai STS TS TT S SS
dengan prioritas pembangunan
10. Belanja publik yang tidak dilandasi dengan ukuran/indikator kinerja yang jelas STS TS TT S SS
merupakan tindak pidana korupsi
11. Tindak pidana korupsi bisa berupa penganggaran proyek yang lebih dari satu STS TS TT S SS
kali dalam satu tahun anggaran
a.Pengolahan Data
Data yang telah didapat dengan menggunakan penyebaran kuisioner kemudian diolah oleh peneliti
dengan menggunakan teknik statistik. Teknik statistik yang dipakai oleh peneliti dapat menyimpulkan
beberapa kemungkinan yang terjadi pada kasus korupsi tersebut. Selain itu penelitijuga
menggunakan pengolahan data dengan menggunakan diagram histogram serta diagram tebar untuk
mengetahui sebaran data dari hasil penyebaran kuisioner yang telah dilakukan.
7
b. Persepsi Masyarakat tentang Korupsi
Rakyat kecil yang tidak memiliki alat pemukul guna melakukan koreksi dan memberikan sanksi pada
umumnya bersikap acuh tak acuh.Namun yang paling menyedihkan adalah sikap rakyat menjadi
apatis dengan semakin meluasnya praktik-praktik korupsi oleh beberapa oknum pejabat lokal,
maupun nasional.
Kelompok mahasiswa sering menanggapi permasalahan korupsi dengan emosi dan demonstrasi.
Tema yang sering diangkat adalah “penguasa yang korup” dan “derita rakyat”. Mereka memberikan
saran kepada pemerintah untuk bertindak tegas kepada para koruptor. Hal ini cukup berhasil
terutama saat gerakan reformasi tahun 1998. Mereka tidak puas terhadap perbuatan manipulatif dan
koruptif para pejabat. Oleh karena itu, mereka ingin berpartisipasi dalam usaha rekonstruksi terhadap
masyarakat dan sistem pemerintahan secara menyeluruh, mencita-citakan keadilan, persamaan dan
kesejahteraan yang merata.
Partisipasi dan dukungan dari masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengawali upaya-upaya
pemerintah melalui KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan aparat hukum lain.
KPK yang ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi untuk mengatasi, menanggulangi, dan memberantas korupsi,
merupakan komisi independen yang diharapkan mampu menjadi “martir” bagi para pelaku tindak
KKN.
E. Penutup
Kesimpulan
korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi. Semua
bentuk pemerintah, pemerintahan rentan korupsi dalam praktiknya. Beratnya korupsi berbeda-beda,
8
dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan
menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Diantarannya
cara untuk memberantas korupsi adalah represif, perbaikan sistem dan edukasi.
Saran
Saran dari saya mengenai korupsi di indonesia adalah mari tingkatkan kesadaran masyarakat akan
bahaya nya korupsi, mengenal lebih dekat apa itu korupsi dan pemberantasan korupsi lebih gencar
lagi. Juga Sikap untuk menghindari korupsi seharusnya ditanamkan sejak dini.Dan pencegahan
korupsi dapat dimulai dari hal yang kecil. Sebaiknya dilakukan proses penanaman (sosialisasi dan
internalisasi ) nilai-nilai anti korupsi atau Budaya Anti Korupsi (BAK). Proses tersebut dilakukan
melalui proses pendidikan yang terencana, sistematis, terus menerus dan terintegrasi, sejak usia dini
hingga ke perguruan tinggi. Demikian juga sosialisasi dan internalisasi nilai anti korupsi tersebut
dilakukan kepada seluruh komponen masyarakat dan aparatur pemerintah di pusat dan daerah,
lembaga tinggi negara, BUMN, BUMD, sehingga nilai sosial anti korupsi atau Budaya Anti Korupsi
(BAK) menjadi gerakan nasional dan menjadi kebiasaan hidup seluruh komponen bangsa Indonesia,
menuju kehidupan yang adil makmur dan sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
Muzadi, H. 2004. MENUJU INDONESIA BARU, Strategi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Malang : Bayumedia Publishing.
Lamintang, PAF dan Samosir, Djisman. 1985. Hukum Pidana Indonesia .Bandung : Penerbit Sinar
Baru.
SUMBER: http://kumpulanmakalah-cncnets.blogspot.com/2012/02/makalah-korupsi.html
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/mapu5102/menukorupsi.htm
http://9triliun.com/artikel/1174/pengertian-masyarakat.html
http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/04/definisi-pemerintahan.html
9
10