Pada modul ini akan mempelajari dan mencermati apa dan bagaimana penerapan strategi
pembelajaran belajar di Taman Kanak-kanak terutama hal-hal yang berkaitan dengan strategi
bercerita, mulai dari rasional pembelajaran melalui bercerita, prosedur pelaksanaan kegiatan
bercerita serta contoh penerapan kegiatan bercerita di Taman Kanak-kanak.
Rasional Strategi Pembelajaran melalui Bercerita
A. KONSEP BERCERITA
Metode bercerita merupakan salah satu metode yang benyak dipergunakan di Taman
Kanak-kanak. Metode bercerita merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat
memberikan pengalaman belajar bagi anak TK. Cerita yang dibawakan guru secara lisan harus
menarik, dan mengundang perhatian anak dan tidak lepas dari tujuan pendidikan bagi anak TK
(Moeslichatoen R, 1996).
Pengguana bercerita haruslah memperhatikan hal-hal berikut ini.
1. Isi cerita haruslah terkait dengan dunia kehidupan anak TK, swhinggga mereka dapat lebih
memahami, dan dapat menangkap isi cerita tersebut, karna membahas mengenai hal-hal yang tidak
asing bagi mereka.
2. Kegiatan mereka diusahakan dapat memberikan perasaan gembir, lucu, dan mengasikkan sesuai
dengan dunia kehidupan anak yang penuh suka cita.
3. Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman bagi anak TK yang bersifat unik dan
menari, yang menggetarkan perasaan anak, serta dapat memotivasi anak untuk mengikuti cerita
itu sampai tuntas.
Untuk dapat bercerita dengan baik, guru sebaiknya memperhtikan hal-hal sebagai berikut:
1. Menguasai isi cerita secara tuntas
2. Memiliki keterampilan bercerita
3. Berlatih dalam irama dan modulasi suara secara terus-menerus
4. Menggunakan perlengkapan yang menarik perhatian anak
5. Mencptakan situasi emisional sesuai dengan tuntutan cerita
Kemampuan guru bercerita dengan baik harus didukung dengan cerita yang baik pula. Jika
anda seorang guru, bagaimanakah cara anada memilih cerita yang baik, dan patut disampaikan
kepada anak? Kriteria pemilihan cerita adalah berikit ini:
1. Cerita itu harus menarik dan memikat perhatian guru itu sendiri. Kalau cerita itu menarik dan
memikat perhatian, maka guru akan bersungguh sungguh dalam menceritakan kepada anak secara
mengasikkan.
2. Cerita itu harus sesuai denga kepribadian anak, gaya dan bakat anak, supaya memiliki daya tarik
terhadap perhatian anak dan terlibat aktif dalam kegiatan bercerita.
3. Cerita itu harus sesuai dengan tingkat usia dan kemampuan mencerna isi cerita anak usia TK.
Cerita itu harus cukup pendek, dalam rentangan jangkauan waktu perhatian anak.
Berkaitan denga penyampaian cerita, terdapat beberapa macam teknik bercerita yang dapat
dipergunakan. Berikut ini akan dibahas teknik-teknik yang bisa digunakan oleh guru dalam
membacakan cerita:
1. Membaca langsung dari buku cerita
Bercerita dengan membacakan langsung dari buku cerita dapat dilakukan jika guru memiliki buku
cerita yang sesuai dengan anak, terutama dikaitkan dengan pesan-pesan yang tersirat di dalam
cerita tersebut.
2. Bercerita dengan menggunakan iliustrasi gambar dari buku
Teknik bercerita dengan menggunakan ilustrasi gambar dari buku ini dapat dipilih guru jika cerita
yang akan disampaikan pada anak terlalu panjang terinci. Penggunaan ilustrasi gambar dapat
menarik perhatian anak, sehingga teknik bercerita ini akan berfungsi dengan baik.
3. Menceritakan dongeng
Mendongeng merupakan suatu cara untuk meneruskan warisan budaya yang berupa nilai-nilai
luhur dari satu generasi ke generasi yang berikutnya.
4. Bercerita dengan menggunakan papan flanel
Teknik bercerita ini dapat dipilih jika guru ingin menekankan urutan cerita serta karakter tokoh
cerita. Untuk keperluan tersebut, guru dapat membuat papan flanel dengan melapisi seluas papan
dengan kain flannel yang berwarna netral.
Bercerita dengan menggunakan media boneka
Pemilihan berrcerita dengan menggunakan boneka akan tergantung pada usia dan pengalaman
anak. Boneka yang digunakan akan mewakili tokoh-tokoh cerita yagn disampaikan.
6. Dramatisasi suatu cerita
Teknik bercerita dengan dramatisasi seperti ini adalah bercerita dengan cerita memainkan
perwatakkan tokoh-tokoh dalam suatu cerita yang disukai anak dan merupakandaya tarik yang
bersifat universal (Gordon, Browne, dalam Moeslichatoen R, 1996). Cerita yang disampaikan
adalah cerita yang disukai oleh anak.
7. Bercerita sambil memainkan jari-jari tangan
Bercerita dengan teknik ini memungkinkan guru berkreasi dengan mengguanakn jaritangnnya
sendiri. Guru dapat menciptakan bermacam-macam cerita dengan memainkan jari tangan, sesuai
dengan kreativitas guru masing-masing.
C.PENGEMBANGAN CERITA
Pada tahap ini guru dapat mengembangkan cerita dengan memberikan informasi-informasi
tambahan yang akan memperkaya pemahaman anak tentang isi cerita yang telah disampaikan guru.
1) Guru menetapkan teknik bertutur yang akan digunakan,sehingga cerita yang disampaikan dapat
tepat sasaran.
2) Penutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan isi
cerita.
3) Menetapkan rancangan penelaian kegiatan bercerita.
Ini diperlukan untuk menilai ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Strategi pembelajaran melalui bercerita dilaksanakan dengan mengacu pada prosedur yang
telah dikembangkan sebelumnya,yaitu: