Anda di halaman 1dari 11

Apa Itu Desain Grafis : Sejarah, Materi Dasar, Aplikasi, Jenis dan Contoh

Def
inisi Desain Grafis
Apa Itu Desain Grafis : Sejarah, Materi Kuliah dan Jenisnya – Sejak
zaman dulu manusia terus mengembangkan cara untuk mengkomunikasikan
ide, gagasan, dan informasi. Selain menggunakan tutur bahasa lisan dan
tulisan, saat ini cara untuk mengutarakan informasi dapat menggunakan
desain grafis.

Daftar Isi Artikel Lengkap  hide 

A. Sejarah Desain Grafis


B. Materi Kuliah Desain Grafis
1. Design Fundamentals (Dasar-Dasar Desain)
2. Fotografi dan Objek Manipulasi
3. Creative Drawing
4. Etika Tipografi, Fotografi dan Desain
5. Art and Design History
6. Single Page Design
C. Dasar Desain Grafis
1. Elemen-Elemen Desain
2. Konsep Dasar Desain
D. Jenis Desain Grafis
1. Desain Grafis Identitas Visual
2. Desain Antar Muka
3. Desain Grafis Pemasaran dan Periklanan
4. Publikasi
5. Motion Grafis
E. Aplikasi Desain Grafis
1. Corel Draw
2. Photoshop
3. Inkscape
F. Contoh Produk Desain Grafis
1. Baliho
2. Pamflet
3. Info Grafis

Secara umum pengertian Desain grafis atau bisa disebut rancang grafis


adalah bentuk komunikasi dengan menggunakan elemen visual, yang terdiri
dari tulisan, bentuk dan gambar. Maksud dibuat desain grafis adalah untuk
menciptakan persepsi atau imaji terhadap pesan yang akan disampaikan
kepada pembaca.

A. Sejarah Desain Grafis


Perkembangan desain grafis saat ini tidak dapat lepas dari sejarah
perkembangan seni rupa. Oleh karena itu, contoh komunikasi visual tertua
ditemukan pada lukisan gua di Lascaux, Prancis tahun 15.000-10.000 SM.
Pada lukisan tersebut terdapat bentuk-bentuk ideogram (simbol grafis yang
mewakili ide) kemudian berkembang menjadi aksara. Salah satu pelopor
produk desain grafis adalah Morris pada akhir abad ke-19. Dari tahun 1891
hingga 1896, William Morris mempublikasikan buku berdesain apik dan
elegan untuk dijual kepada orang-orang kaya. Morris membuktikan bahwa
pangsa pasar produk desain grafis dengan terjualnya percetakan buku desain
grafis. Karya-karya Morris dan pergerakan private press secara langsung
berdampak pada Art Nouveau dan secara tidak langsung memengaruhi
perkembangan desain grafis pada awal abad ke 20.

Sejarah digunakan kata “Desain Grafis” pertama kali pada tahun 1922. Kata
tersebut dimuat dalam esai berjudul New Kind Of Printing Calls For New
Design, yang ditulis oleh seorang desainer buku Amerika bernama William
Addison Dwiggins. Sehingga pada tahun 1927, terbitlah buku pertama
berjudul Raffe’s Graphic Design yang menggunakan istilah desain grafis pada
judulnya. Selain buku tersebut, ada juga desain klasik abad modern yang
telah menggunakan font huruf yang dirancang oleh Edward Johnston tepat
pada tahun 1916.

Uni Soviet pada tahun 1920 sudah ada aliran bernama konstuktivisme.
Konstuktivisme merupakan aliran seni yang berorientasi pada kebebasan
individu. Oleh pemerintah Rusia akhirnya menerapkan aliran ini sebagai
acuan dalam membuat desain bangunan, perangkat teater, poster, pakaian,
logo, menu dan lain sebagainya. Pada tahun 1928, Jan Tschichold telah
membuat rumusan prinsip-prinsip dasar tipografi modern dalam sebuah buku
karyanya berjudul New Typography. Tokoh-tokoh yang sangat berpengaruh
dalam dunia tipografi saat ini Tschichold, Bauhaus, Herbert Bayer and Laszlo
Moholy-Nagy, and El Lissitzky. Ke lima tokoh tersebut mempelopori teknik
produksi yang digunakan selama abad ke 20. Hingga tahun selanjutnya,
teknik typografi mulai diakui publik dan diterapkan pada banyak produk
desain.

Setelah perang dunia II, kebutuhan pasar akan produk grafis sangat
meningkat, misalnya dari sektor industri makanan membutuhkan desain
kemasan produk, logo, spanduk untuk iklan dan lain sebagainya. Pengaruh
Bauhaus pindah sekolah ke Chicago membawa banyak perubahan bagi
perindustrian desain grafis di Amerika saat itu. Industri desain grafis semakin
berkembang sering dengan perkembangan gaya konsumerisme. Meskipun
menimbulkan kritik dari berbagai komunitas desain, kebutuhan akan desain
grafis tetap meningkat karena gaya konsumenrisme semakin meluas.

Saat ini pun peralatan yang mendukung desain grafis sudah sangat canggih


dan mudah, misalnya komputer, smartphone dan perangkat lainnya.
Siapapun yang memiliki imajinasi untuk mendesain, pasti bisa
melakukannya.

B. Materi Kuliah Desain Grafis


Desain Logo

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, desain grafis kemudian menjadi


satu bagian jurusan pada universitas atau perguruan tinggi. Untuk mata
kuliah desain grafis setiap universitas memiliki kebijakan tersendiri, namun
inti dari pelajaran yang disampaikan adalah sama. Berikut merupakan
pelajaran desain grafis yang akan dipelajari dalam ruang kuliah.

1. Design Fundamentals (Dasar-Dasar Desain)


Sebagai pemula, sudah pasti akan mempelajari dasar-dasar desain grafis.
Mata kuliah ini mempelajari elemen desain seperti titik, garis, bentuk,
tekstur, ruang dan warna. Hal ini wajib diketahui dan dikuasai oleh seorang
yang ingin menjadi desainer.

Prinsip prinsip dalam desain juga akan dipelajari pada Design Fundamentals,
misalnya seperti prinsip keseimbangan (balance), kesatuan (unity), ritme,
penekanan, proporsi, kontras, dan repetisi. Tujuan dari materi mata kuliah
ini adalah supaya calon desainer memiliki dasar yang kuat untuk mendesain.

2. Fotografi dan Objek Manipulasi


Fotografi juga diperlukan dalam desain grafis. Dalam pelajaran ini akan
dibahas seputar pemahaman teknis fotografi sebagai medium komunikasi
visual melalui praktik lapangan. Disini akan dilatih menggunakan teknik-tekni
fotografi, montage, komposisi dan pencahayaan.

Selain fotografi ada objek manipulasi atau obejct manipulation. Kebijakan


universitas menamakan mata kuliah tentu berbeda-beda, sesuai dengan
kurikulumnya. Tetapi hal yang dipelajari sama saja yakni memanipulasi
objek sehingga dapat diterapkan pada hal baru.
3. Creative Drawing
Meskipun software desain grafis mudah digunakan, keterampilan tangan
dalam desain grafis masih dibutuhkan. Creative Drawing dibutuhkan supaya
creator dapat menciptakan desain baru dan original. Dalam creative drawing
akan diberikan pemahaman mengenai teknik, proses dan cara dalam
menggambar sebuah objek.

4. Etika Tipografi, Fotografi dan Desain


Dalam materi ini akan dijelaskan prinsip prinsip dasar serta etika yang perlu
ditaati dalam menggunakan ilmu tipografi, fotografi dan desain. Etika ini
muncul agar tidak terjadi penyimpangan desain yang dapat melanggar
norma-norma masyarakat.

5. Art and Design History


Selain mendapatkan teknik, proses dan cara, sejarah perkembangan desain
sebagai sebuah seni tidak dapat dilupakan. Dalam pelajaran ini, akan
dibahas mengenai sejarah seni desain, gaya desain populer pada tahun
tertentu dan perubahan-perubahan desain. Setelah mengetahui sejarah
perkembangannya, diharapkan calon desainer dapat memodifikasi dan
membuat sejarah baru dalam dunia desain.

6. Single Page Design


Langkah awal dalam digital publishing, materi ini diajarkan mengenai prinsip-
prinsip dasar (warna, bentuk, tipografi dan komposisi). Prinsip-prinsip
tersebut dipadukan dan diaplikasikan sehingga menghasilkan produk desain
yang memenuhi syarat prinsip desain. Penerapan Layout juga akan dipelajari
pada Mata kuliah ini.

C. Dasar Desain Grafis


Desain 3D

Untuk membuat desain yang original, proposional dan dapat diterima oleh
khalayak umum, diperlukan pemahaman matang tentang desain grafis. Ada
dua hal pokok yang harus dipahami yakni elemen-elemen desain dan konsep
dasar desain.

1. Elemen-Elemen Desain
Elemen desain merupakan semua unsur yang menyusun atau menjadi basis
sebuah produk desain. Elemen desain terdiri dari beragam jenis, sehingga
dapat disesuaikan dengan kebutuuhan dan konsep dalam desain.

a). Titik
Titik merupakan elemen paling dasar dalam sebuah desain. Tanpa ada titik,
maka elemen lain tidak dapat terbentuk. Pada bagian tertentu, elemen titik
biasanya digunakan untuk menambah kesan simetris, ringan, tipis dan
mengisi bidang kosong.

b). Garis (Line)


Garis merupakan elemen yang tersusun dari titik-titik yang saling terhubung.
Sebuah desain biasanya terdiri atas banyak garis sehingga membentuk suatu
konsep seni. Garis juga memiliki fungsi sebagai pembeda antara satu obyek
dengan obyek yang lain, serta dapat memberikan pemahaman terhadap
pemirsa atas desain yang disajikan.

Garis dapat terdiri dari beragam bentuk, dengan dasar 2 garis lurus (straight
line) dan garis lengkung (curved line). Dari dua dasar garis tersebut
berkembang garis zig-zag, garis putus-putus dan lain sebagainya. Dengan
memanfaatkan elemen garis, sebuah desain dapat terbentuk dengan sangat
bagus, contohnya pada desain vektor.

c). Form and Space (Bentuk dan Ruang)


Bentuk dan Ruang adalah kumpulan garis yang saling berkesinambungan
sehingga membentuk satu obyek tertentu. Obyek yang terbentuk dari garis
ini disebut dengan shape, bisa berupa obyek geometris seperti kotak,
lingkatan, elips dan poligon serta obyek non-geometris lainnya.

Ketika membuat obyek, pada saat itu pula terbentuk ruang (space). Dalam
dunia desain grafis, ruang dapat dibagi menjadi dua, yakni ruang positif dan
ruang negatif. Ruang positif dalam desain grafis adalah ruang yang ada di
dalam obyek itu sendiri. Sedangkan ruang negatif adalah ruang yang berada
diluar dari obyek tersebut.

Misalnya ada sebuah obyek berbentuk balok, maka ruang positifnya berada
didalam obyek balok tersebut. Sedangkan obyek negatifnya berada di luar
obyek balok, misalnya area kanvas  yang digunakan untuk mendesain.

d). Warna (Color)


Warna menjadi bagian yang sangat penting dalam desain grafis. Sebab,
secara psikologis, manusia lebih tertarik terhadap warna terlebihdahulu
daripada bentuk dan teks. Semakin bagus kombinasi warna dalam desain,
maka audiens yang pertama kali melihat akan tertarik.

Ada dua hal yang perlu diketahui oleh calon desainer dalam menerapkan
warna dalam desainnya, yakni psikologi warna dan mode warna.

 Psikologi warna ini berkaitan dengan persepsi manusia terhadap warna


yang ada, sehingga berpengaruh terhadap imajinasi pada pikiran
manusia. Ada 3 kategori warna global yang berpengaruh terhadap
persepsi manusia, yaitu warna hangat (merah, kuning, oranye), dingin
(hijau, biru, ungu) dan warna netral (hitam, putih, abu-abu).
 Mode warna berkaitan dengan teknis penggunaan mode warna dalam
software aplikasi desain sehingga berpengaruh terhadap hasil
pencetakan. Pada umumnya terdapat dua mode warna, yakni RGB
(Red Green Blue) dan CMYK (Cyan-Magenta-Yellow-Black). 
Penggunaan mode warna RGB biasanya untuk dilihat pada media
elektronik dan CMYK pada media cetak.

e). Teks
Elemen desain ini juga tidak kalah penting, karena tanpa sebuah teks maka
desain grafis tidak bisa dipahami oleh khalayak umum. Teks merupakan
kumpulan huruf yang membentuk kata dan kalimat, sehingga dapat
dipahami oleh audiens. Tidak hanya berfungsi untuk menyampaikan
informasi secara implisit, tampilan visual teks pada produk desain grafis
harus dapat menarik orang lain.

f). Tekstur dan Gambar


Tekstur adalah elemen desain yang memiliki fungsi untuk memberikan
penekanan pada obyek-obyek ilustrasi. Penggunaan tekstur yang tepat dapat
memberikan keefektifan dalam menyampaikan informasi pada produk
desain. Begitu juga dengan gambar yang juga dapat memberikan nilai lebih
pada desain grafis.

2. Konsep Dasar Desain


Supaya hasil desain grafis dapat diterima oleh publik, maka dibutuhkan
konsep dasar desain. Konsep dasar desain sangat penting agar proses desain
menjadi lebih efektif dan efisien.

a). Keseimbangan
Konsep dasar ini berkaitan dengan “bobot” yang setara antar elemen-elemen
penyusun dalam desain. Misalnya dalam sebuah desain ada beberapa macam
obyek, maka tugas desainer adalah membuatnya terlihat seimbang dalam
visual secara keseluruhan.

Prinsip keseimbangan pada desain ini dapat dikatakan berhasil, jika desainer
mampu memanfaatkan unsur instrinsik dan ekstrinsik dari obyek-obyek yang
ada. Seperti contohnya mengatur persebaran, pemilihan bentuk, penataan
warna dan lain sebagainya.

b). Kontras
Kontras erat kaitannya dengan penekanan terhadap elemen tertentu
terhadap elemen lainnya. Prinsip dasarnya adalah sebuah obyek akan terlihat
lebih jelas karena obyek lain berkebalikan kualitasnya. Kontras sangat
berguna untuk memberi bobot pada obyek tertentu, sehingga mengarahkan
audiens untuk melihat pada obyek yang dianggap “penting”.

c). Kontinuitas
Setiap desain pasti terdapat elemen warna dan bentuk. Setiap elemen dan
bentuk pada desain diharapkan memiliki kesamaan nuansa. Dengan hal
tersebut, audiens tidak kehilangan imajinasi saat melihat produk desain
grafis.

d). Repetisi (Pengulangan)


Pengulangan berkaitan dengan penggunaan obyek-obyek dengan tipe sama
sebagai bagian penting dalam desain. Dengan menerapkan konsep repetisi,
akan menumbuhkan pemahaman dan kesadaran audiens terhadap informasi
dalam desain grafis.

e). Unity (Kesatuan)


Kesatuan adalah konsep akhir yang akan dicapai dalam sebuah desain.
Kesatuan dalam desain memiliki penekanan makna dan pesan yang sama
meskipun terdiri dari banyak elemen dan obyek.

D. Jenis Desain Grafis

Desain Web

1. Desain Grafis Identitas Visual


Desain grafis identitas visual merupakan suatu sistem yang digunakan untuk
mengkomunikasikan identitas suatu perusahaan, lembaga atau produk dalam
bentuk visual. Identitas visual lazim digunakan untuk membedakan satu
produk dengan produk pesaing, sehingga konsumen menjadi lebih ingat.

2. Desain Antar Muka


Dalam dunia desain grafis, desain antar muka (User Interface) terfokus pada
pengalaman visual pengguna dalam memahami setiap elemen dalam layar,
seperti tombol, menu, mikro-interaksi dan lain sebagainya. Ini tugas
desainer untuk mengembangkan desain yang estetika serta mudah
dimengerti.
3. Desain Grafis Pemasaran dan Periklanan
Konten visual yang menarik dengan ide yang bagus akan memengaruhi
orang dalam membeli suatu produk. Karena konsumen lebih tertarik pada
desain produk bagus, maka desain grafis dapat membantu mempromosikan
dan mengkomunikasikan produk kepada konsumen.

4. Publikasi
Desain grafis publikasi dikhususkan dalam membuat desain yang dapat
diterima oleh khalayak umum. Misalnya desain sampul buku, koran, majalah
dan lainnya. Dalam hal ini, desainer bekerjasama dengan editor dan penerbit
untuk menyusun tata letak, tipografi, grafik dan ilustrasi.

5. Motion Grafis
Motion grafis adalah perkembangan dari seni desain grafis. Ini merupakan
gabungan dari ilustrasi, tipografi, fotografi dan videografi dengan
menggunakan teknik animasi bergerak. Kelebihan motion grafis adalah dapat
membuat pemirsa lebih memahami apa yang disampaikan karena tak perlu
memikirkan imajinya.

E. Aplikasi Desain Grafis


Untuk membuat desain seorang desainer dapat membuat sketsa dengan
menggunakan media kerta dan pensil. Setelah itu, untuk membuat
desainnya hingga jadi dapat digunakan software aplikasi desain grafis seperti
aplikasi berikut.

1. Corel Draw
Corel draw merupakan aplikasi desain grafis berbayar yang paling banyak
digunakan saat ini khususnya para kreatif desainer. Untuk dapat
menggunakan software ini, pengguna harus membeli lisensi kepada
perusahaan pembuat corel-draw. Untuk desain vektor sangat cocok dengan
aplikasi ini.

2. Photoshop
Untuk seorang editor gambar, aplikasi photoshop dapat dikatakan terbaik
dalam membantu pekerjaan tersebut. Software photoshop merupakan salah
satu produk dari adobe, sehingga untuk menggunakannya harus membeli
lisensi terlebih dahulu.
3. Inkscape
Salah satu software aplikasi desain grafis open source (gratis) ini dapat
membantu dalam membuat produk desain. Pengguna tidak perlu membayar
kepada penciptanya, karena software ini free lisensi dan bebas digunakan
selamanya. Meskipun fiturnya tidak sebanyak dua aplikasi diatas, inkscape
masih bisa dimanfaatkan dalam membuat berbagai macam desain.

Selain aplikasi diatas, masih banyak pilihan aplikasi desain grafis yang dapat
digunakan dalam membantu membuat sebuah desain.

F. Contoh Produk Desain Grafis

1. Baliho
Baliho merupakan contoh desain grafis yang berfungsi untuk mengiklankan
suatu produk atau perusahaan. Biasanya baliho dipasang pada pinggir jalan
dengan ukuran yang cukup besar.

2. Pamflet
Pamflet biasanya digunakan untuk menyebarkan informasi mengenai suatu
event atau acara yang diselenggarakan oleh instansi.

3. Info Grafis
Info grafis merupakan contoh produk desain grafis yang saat ini banyak
digunakan untuk menginformasikan berita yang cukup penting. Dengan
adanya info grafis, informasi dapat tersampaikan lebih efektif dan mudah
dipahami. Biasanya info grafis hanya digunakan untuk elektronik publishing
(tidak dicetak).

Anda mungkin juga menyukai