Pertemuan 6 Apg New
Pertemuan 6 Apg New
Anna Islamiyati
Drs. Raupong, M.Si.
Siti Sahriman, S.Si., M.Si.
ANNA ISLAMIYATI
UJI VEKTOR RATAAN DAN LIKELIHOOD RATIO
ANNA ISLAMIYATI
Bentuk Hipotesis
Hipotesis yang diuji dalam pengujian vektor nilai tengah populasi mirip seperti
pada kasus univariat, yaitu:
H0: = 0
H1: 0
dengan,
10
20
0
( px1)
p0
Statistik Uji Vektor Rataan : T2 Hotelling
Statistik uji yang dapat digunakan dalam pengujian vektor nilai tengah
populasi adalah (1) T2-Hotelling dan (2) Wilk-lambda.
1. T2-Hotelling, sebagai berikut:
1
1
T T
T 2 X 0 S X 0 n X 0 S 1 X 0
n
dengan,
n
1
X X X
n T
X X
1 S X
n 1 j 1
j j
j ( pxp )
( px1 ) n j 1
Statistik Uji Vektor Rataan : Wilk-Lambda
2. Uji Wilk-Lambda, sering juga disebut uji rasio kemungkinan (likelihood ratio test)
n /2
max L( 0 , ) ˆ
max L( , ) ˆ 0
,
dengan,
1 1
L ( , ) e np /2
, L ( 0 , ) e np /2
2 ˆ 2
n /2 n /2
ˆ 0
np /2 np /2
Jika hipotesis nol ditolak itu artinya bahwa paling sedikit ada satu kombinasi linier
peubah yang rata-ratanya berada diluar selang kepercayaan (1-).
Perlu uji lanjut, yaitu:
Daerah kepercayaan ganda, dapat disajikan dalam bentuk Ellips.
Selang kepercayaan simultan
Selang kepercayaan Bonferoni
Contoh
Perspirasi dari 20 wanita yang tergolong sehat dianalisa. Tiga komponen, yaitu X1 =
laju perspirasi, X2 = kandungan sodium dan X3 = kandungan potasium diukur
Ujilah apakah hipotesis H0: ’ = [4, 50, 10] lawan H1: ’ [4, 50, 10] pada taraf nyata
= 0.10
2.879 10.010 1.810
4.640
S 5.640
x 10.010 199.788
45.400
1.810 5.640 3.628
9.965
n 1 p F 193
p , n p .10 F3,17 .10 3.3532.44 8.18
n p 17
Terlihat bahwa T2 = 9.74 > 8.18, sehingga konsekuensinya kita tolak H0 pada taraf
nyata 10%.
Daerah (Ellips) Kepercayaan
Suatu daerah kepercayaan 100(1-)% bagi nilai tengah suatu sebaran normal
ganda p adalah suatu elips yang ditentukan oleh semua sedemikian rupa sehingga
nX ' S 1 X
n 1 p F
p , n p
n p
dengan
X j X X j X '
n
1 n 1
X X j
S
( pxp )
n 1 j 1
( px1 ) n j 1
ellips kepercayaan 95% bagi terdiri dari semua nilai (1, 2) yang memenuhi
p n 1 241
1 Fp , n p .026 3.23 .064
nn p 42 40
p n 1 241
2 F p , n p .002 3.23 .018
nn p 4240
0.60
0.55
0.55 0.60 1
Perbandingan Dua Vektor Rataan
Sampel I Sampel II
(n1) (n2)
Perbandingan Dua Vektor Rataan
n1
x 2 j x 2 x 2 j x 2 '
1
x
n1
1
x2
n2 j 1
2j S2
n2 1 j 1
Langkah Pengujian
T 2 c2
n1 n2 2 p Fp , n1 n 2 p 1
T c
2 2 2
( , p )
n1 n2 p 1
Contoh
Misal:
x1=lebar badan kura-kura; x2=panjang badan kura-kura
Sampel 1:
(n1=24)
102.583 171.732 101.844
SJ
64.737
xJ
52.042 101.844
Sampel 2:
(n2=24)
88.292
50.042 21.654
11.259
SB
xB 21.654
40.708
Hipotesis :
H0 : J B H1 : J B
Menghitung T2 Kasus Variansi Sama
S gab
n1 1S1 n2 1S 2 110.887
S gab
61.749
n1 n2 2 61.749 37.998
S S
T 2 x1 x 2 ' 1 2 x
1 x2
n1 n2
1
57.197 25.898 14.292
T 2 14.292 11.333
25.898 13.956
11.333
T 2 2( 0.0 5; 2 ) 5.99
Uji Perbandingan Likelihood (Likelihood Ratio)
Uji Perbandingan Likelihood (Likelihood Ratio)
Contoh 1
Contoh 2
Tugas 6: Kelompok 3 dan 4
Buatlah makalah Inferensi Vektor Rataan dari Buku Teks Utama
“Richard Bab 5”
Kelompok 3 : 5.1 – 5.4
Kelompok 4 : 5.5 – 5.8
Tugas Individu
Buatlah resume materi kuliah Minggu 6
TERIMA KASIH