Anda di halaman 1dari 16

HALAMAN SAMPUL

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


JUDUL PROGRAM

Teh Kesehatan Morintea Dari Daun Mengkudu Morinda Citrifolia Dalam


Rangka Menciptakan Peluang Usaha Baru Di Kota Batam

BIDANG KEGIATAN
PKM-KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh:

Anisa Ladira 61608100819006 Angkatan 2019


Dhita Puspita Syafiro 61608100819021 Angkatan 2019
Ika Suci Rahayu 61608100819041 Angkatan 2019
Noni Rahma Aisyah 61608100819065 Angkatan 2019
Sherly Oktalivia Putri 61608100819091 Angkatan 2019
Yulia Karunia Nauli 61608100819105 Angkatan 2019

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA
BATAM
2022

DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 3
1.3 Tujuan Program......................................................................................... 3
1.4 Luaran........................................................................................................ 3
1.5 Manfaat...................................................................................................... 4
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA......................................... 5
BAB III METODE PELAKSANAAN.................................................................9
3.1 Perencanaan Teknik Perencanaan Program............................................... 9
3.2 Persiapan Alat dan Bahan.......................................................................... 9
3.3 Pelaksanaan Program...............................................................................11
3.4 Pencapaian Tujuan Program.................................................................... 12
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
...................................................14
1.1 Anggaran Biaya....................................................................................... 14
3.1 Jadwal Kegiatan...................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah negeri yang sangat dikagumi akan keadaan alamnya. Disamping
kekayaan-kekayaan alam yang sudah di gali dan dimanfaatkan secara baik, namun masih
banyak kekayaan-kekayaan alam yang harus di olah sehingga dapat menghasilkan banyak
manfaat. Kekayaan alam yang terdapat di Indonesia adalah tumbuh-tumbuhan.
Tumbuh-tumbuhan yang tumbuh tidak hanya semak belukar, tanaman hias,atau
bahkan tumbuhan tidak berguna seperti Benalu,yang selalu mejadi inang tumbuhan lainnya.
Banyak orang yang kurang mengetahui tentang penggunaan dan manfaat dari tumbuhan-
tumbuhan yang terdapat di Negara kita ini, padahal kalau mereka tahu barulah mereka sadar
bahwa betapa banyaknya kita menyia-nyiakan kekayaan alam Negara kita sendiri. Karena
ketidaktahuan mereka akan manfaat tumbuhan tersebut, mereka bahkan menganggap
tumbuhan-tumbuhan itu hanya rumput-rumputan yang tidak berguna.
Bertolak dari hal tersebut kehidupan masyarakat saat ini banyak yang memilih
kembali ke alam dalam pola hidupnya. Hal ini terutama menyangkut pola makan maupun
dalam menyembuhkan penyakit yang dideritanya. Mereka banyak yang memilih kembali ke
alam atau yang bisa disebut back to nature karena pertimbangan ekonomis. Dengan
mengkonsumsi makanan alami badan akan lebih sehat dibandingkan dengan mengkonsumsi
makanan cepat saji yang sekarang banyak beredar. Untuk mengkonsumsi makanan alami,
memang agak repot sedikit untuk mengelolanya. Adapun menyangkut pengobatan,
masyarakat juga sudah mulai melirik kembali bahan-bahan alami, misalnya tumbuh-
tumbuhan banyak dicari orang untuk pengobatan. Tumbuh- tumbuhan obat ini selain murah
juga tanpa efek samping asal dosisnya tepat.
Fenomena baru yang sedang berkembang di era ini dalam dunia kedokteran maupun
farmasi, Sekarang dunia kedokteran dan farmasi gencar mengadakan penelitian yang
berkaitan dengan obat tradisional yang berasal dari alam. Salah satunya adalah daun
Mengkudu. Daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) merupakan tanaman tropis yang telah
digunakan sebagai makanan dan pengobatan herbal, selain itu diketahui memiliki banyak
manfaat untuk kesehatan manusia, efek buah mengkudu diantaranya sebagai meningkatkan

2
kekuatan tulang, membersihkan darah, meluruhkan kencing dan haid, mengobati batuk,
radang amandel, sariawan, tekanan darah tinggi, radang ginjal, diabetes melitus, cacingan,
dan sakit jantung. (Arief, 2015).
Kandungan dari daun mengkudu tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Zat nutrisi: secara keseluruhan mengkudu merupakan buah makanan bergizi
lengkap. Zat nutrisi yang dibutuhkan tubuh yang terdapat dalam mengkudu,
seperti protein, viamin, dan mineral penting
2. Selenium: salah satu mineral yang terdapat pada mengkudu merupakan
antioksidan yang hebat.
3. Terpenoid: Zat ini membantu dalam proses sintesis organic dan pemulihan sel-
sel tubuh.
4. Zat anti bakteri: Zat-zat aktif yang terkandung dalam sari buah mengkudu itu
dapat mematikan bakteri penyebab infeksi,
5. Scolopetin: Senyawa scolopetin sangat efektif sebagi unsur anti peradangan
dan anti-alergi.
6. Zat anti kanker: Zat-zat anti kanker yang terdapat pada mengkudu paling
efektif melawan sel-sel abnormal.

Pembuatan modifikasi Teh Celup instan dengan bahan dasar buah mengkudu menjadi
dasar dalam pembuatan proposal ini. Sebuah gagasan baru dalam pembuatan teh celup
dengan bahan dasar buah mengkudu yang mempunyai bau tidak sedap dan rasa yang tidak
enak tetapi mempunyaibanyak manfaat bagi tubuh. Berdasarkan latar belakang tersebut,
proposal ini mengangkat judul Teh Kesehatan Morintea Dari Daun Mengkudu Morinda
Citrifolia Dalam Rangka Menciptakan Peluang Usaha Baru Di Kota Batam.

1.2 Perumusan Masalah

a. Bagaimana cara pembuatan teh mengkudu yang berkualitas dan layak dikonsumsi ?
b. Bagaimana strategi pemasarkan teh mengkudu yang diharapkan dapat memberikan
peluang baru dan merangsang berkembangnya skill enterpreneurship mahasiswa?

1.3 Tujuan

3
a. Mengetahui cara pembuatan teh mengkudu yang berkualitas dan layak di konsumsi.
b. Mengetahui strategi pemasarkan teh mengkudu yang diharapkan dapat memberikan
peluang baru dan berkembangnya skill enterpreneurship mahasiswa.
1.4 Luaran Yang Diharapkan
Target luaran yang diharapkan dapat menghasilkan sediaan yang disukai oleh
masyarakat karena sediaan banyak khasiatnya bagi tubuh . Pemanfaatan dan pengembangan
sediaan ini ditujukan buat konsumen yang tidak suka menkonsumsi buah mengkudu, oleh
karena itu kami mencoba untuk memodifikasi daun mengkudu menjadi produk teh instan
yang mudah di konsumsi. Titik point dari diproduksi teh mengkudu ini adalah target profit
yang maksimum.
1.5 Manfaat
a. Manfaat pengembangan dari pembuatan produk teh dari daun mengkudu adalah sebagai
berikut :
1. Menghasilkan produk teh instan yang dapat disukai oleh masyarakat.
2. Menambah nilai guna buah mengkudu sebagai bahan pangan dan informasi pada
masyarakat tentang pengolahan buah mengkudu menjadi produk teh yang menarik
b. Bagi masyarakat
Diharapkan dapat meningkatkan tingkat kreativitas masyarakat dengan terus-menerus
menemukan produk baru yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
4
2.1 Peluang Usaha
Kemajuan usaha minuman instan dalam hal ini adalah teh celup akan sangat memiliki
prospek yang menjanjikan, hal ini dikarenakan bentuknya yang sangat sederhana dan tidak
memakan tempat dalam penyimpanan, selain itu juga mempunyai banyak khasiat dalam
pengobatan. Dalam kehidupan kita sehari-hari sebelum melaksanakan aktivitas pasti
sebelumnya kita menyeduh secangkir teh, tetapi dari teh yang sudah ada di pasaran belum
ada yang berkhasiat lebih dalam pengobatan. Maka terobosan teh celup mengkudu yang
instan menjadi suatu peluang usaha yang baru dimana ukuran kemasannya yang kecil dan
sederhana memiliki banyak khasiat dalam pengobatan berbagai jenis penyakit.

2.2 Aspek Produksi Sampai Pemasaran


Proses pelaksanaan program ini akan dilaksanakan beberapa tahap. Tahap pertama
yaitu mencari alat-alat yang akan digunakan untuk mengolah bahan dasar dalam pembuatan
produk. Untuk tahap kedua mencari bahan baku utama dan bahan-bahan lain yang
dibutuhkan. Bahan-bahan yang dibutuhkan mudah dan murah di dapatkan. Setelah semua
sudah terkumpul, barulah melaksanakan tahap ketiga yaitu pengolahan terhadap bahan dasar
untuk dijadikan produk yang diinginkan.Tahap keempat adalah melakukan pengemasan
pada produk dengan kemasan primernya kantong teh dan kemasan sekundernya berupa box
berukuran sedang. Tahap kelima adalah tahap uji klinik melalui beberapa tahap :
hedonis/kesukaan, kualitas, khasiat, dan keamanan. Tahap keenam adalah tahapan
pemasaran dimana akan bekerja sama dengan kantin disekitar kampus dan warung-warung
disekitar kampus.
Dalam pembuatan teh mengkudu terdapat 4 aspek yang menjadi landasan bahwa
usaha ini layak untuk dijadikan sebagai usaha baru yang mampu berkembang, yaitu :
2.3 Analisa SWOT

Faktor SWOT Usaha Pembuatan Teh Mengkudu

Kekuatan (Strength) a. Harga produk yang murah.

5
b. Bahan baku yang melimpah
c. Keunikan dan original produk.
d. Umur simpan produk yang panjang
e. Dapat dijadikan teh yang banyak manfaat
f. Mudah diolah.

Kelemahan (Weakness) a. Tidak bisa dimakan mentah.


b. Penyimpanan yang kurang tepat dapat merusak daun
mengkudu.

c. Harganya lebih mahal dari harga teh yang lain.

Peluang (Opportunity) a. Kesempatan biaya produksi murah.


b. Kesempatan menguasai pasar tinggi.

Ancaman (Threath) a. Standarisasi mutu.


b. Kemungkinan pesaing skala besar.

2.4 Kelayakan Usaha


Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu usaha tersebut
layak atau tidak didirikan. Beberapa cara yang paling sering digunakan untuk menganalisis
kelayakan suatu usaha adalah dengan cara menghitung BEP dan B/C Ratio serta R/C Ratio.
a. BEP (Break Even Point) merupakan titik dimana modal dapat kembali, bisa dalam
bentuk jumlah produk maupun dalam bentuk uang.

b. B/C Ratio merupakan perbandingan antara keuntungan dengan biaya


produksi.Usaha dapat dikatakan menguntungkan dan layak jika B/C Ratio lebih
besar dari 0 (>0).
c. R/C Ratio merupakan perbandingan antara seluruh pendapatan/pemasukan dengan
biaya produksi. Usaha dikatakan layak apabila R/C Ratio lebih dari 1,00 (>1,00).

2.5 Analisis Usaha “MORINTEA”

6
a. Beban Biaya, Pendapatan, dan keuntungan
Pengolahan 80 kg buah mengkudu, dapat menghasilkan mengkudu 2000 dus. Jika
harga jual “MORINTEA” Rp 10.000 ,-/dus , maka pendapatan dan keuntungan dapat
dihitung sebagai berikut :
Total Pengeluaran produksi = Rp. 12.225.000,-
Total Pendapatan = Jumlah produksi × harga jual
= 2000 × Rp. 10.000,-
= Rp. 20.000.000,-
Total Keuntungan = Pendapatan – total biaya produksi
= Rp. 20.000.000,- – Rp. 12.225.000,-
= Rp. 10.225.000,-

b. Kelayakan Usaha
BEP Harga Produksi
= 12.225.000,- / 2000
= Rp.,6.112 ~ 6.500,- (Jadi, harga untuk 1 pack “MORINTEA” sebesar Rp. 6.500,-)
Maka, keuntungan per pack “MORINTEA” adalah Rp. 10.000 - Rp. 6.500 = Rp.
3.500,-.
Keuntungan
Total Biaya Produksi
10.225.000 12.225.000
0,84

Jadi dengan B/C Ratio 0,84 (di atas nol) maka usaha ini dinyatakan
LAYAK dan keuntungan yang diperoleh adalah 84 % dari biaya produksi.

R/C = Pendapatan Biaya

= 20.225.000

12.225.000

= 1,65
Jadi dengan R/C Ratio 1,65 (di atas 1) maka usaha ini dinyatakan
7
LAYAK untuk didirikan.

2.6 Strategi Pemasaran Yang Akan Diterapkan


a. Kebijakan Produk
Usaha ini bergerak dalam bidang produksi dan distribusi. Jenis produk ini
berupa teh celup mengkudu
b. Kebijakan Harga
Harga yang diberikan kepada konsumen yaitu Rp.10.000 / dus .
c. Kebijakan Promosi
Untuk meningkatkan hasil penjualan “MORINTEA” ini perlu dilakukan
promosi. Bentuk promosi ini diantaranya yaitu pemasangan pamflet, spanduk,
penyebaran brosur, via social media (facebook, instagram, dll).

d. Rencana Produksi Selama empat Bulan


Rencana produksi “MORINTEA” ini adalah sebagai berikut : 4 bulan
memproduksi 1000 dus.

8
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1. Tahap Persiapan Produksi.


Untuk menciptakan sistem produksi yang efektif dan fisien serta mampu
mempertahankan mutu produk secara optimal dipasaran maka perlu dilakukan persiapan,
antara lain:
1. Survey Pasar
2. Persiapan media pemasaran dan desain publikasi
3. Pembelian bahan baku dan penunjang produksi
4. Percobaan pembuatan “MORINTEA”
5. Pembuatan desain“ MORINTEA”

3.2. Pembuatan Ekstrak Daun Mengkudu

1. Pengumpulan bahan baku


Kadar senyawa aktif dalam suatu tumbuhan berbeda-beda antara lain
tergantung pada: Bagian tanaman yang digunakan. Umur tanaman atau bagian
tanaman pada saat panen waktu panen lingkungan tempat tumbuh
2. Sortasi basah
Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-
bahan asing lainnya dari bahan.

3. Pencucian
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotor lainnya yang
melekat pada bahan simplisia. Pencucian dilakukan dengan air bersih yang
mengalir.
4. Perajangan
Proses perajangan bahan dilakukan untuk mempermudah proses pengeringan.
5. Pemotongan
Bahan dipotong kecil-kecil agar mempermudah proses pengeringan.
6. Pengeringan
Tujuan pengeringan adalah untuk mendapatkan bahan yang tidak mudah
9
rusak, sehingga dapat disimpan dalam waktu lama, pengeringan dilakukan dibawah
sinar matahari didalam loyang selama 1 minggu agar bahan benar-benar kering.
7. Sortasi kering
Tujuan sortasi untuk memisahkan benda-benda asing dan pengotor- pengotor
lain yang masih ada dan tertinggal pada bahan yang telah kering.
8. Pengepakan dan penyimpanan
Bahan yang telah hancur merata dimasukan kedalam kantung teh celup dan
timbang setiap serbuk yang dimasukan agar bobotnya sama. Bahan dapat rusak,
mundur atau berubah mutunya karena faktor luar dan dalam, antara lain cahaya,
oksigen, reaksi kimia intern, dehidrasi, penyerapan air, pengotoran serangga dan
kapang sehingga perlu diperhatikan dalam penyimpanannya.
3.3. Evaluasi Sediaan
a. Uji Organoleptik teh daun mengkudu
Pengujian organoleptik terhadap produk dengan parameter warna, aroma,
tekstur dan rasa.

b. Uji Hedonik
Pengujian ini yaitu mengukur tingkat kesukaan panelis terhadap keseluruhan
atribut yang ada pada produk.
3.4. Pengemasan
Serbuk mengkudu yang telah dimasukan kedalam kantung teh celup dikemas
dimasukan kedalam dus ditutup rapat kemudian dilapisi dengan plastik supaya tidak ada
udara yang masuk.
3.5. Tahap Pemasaran
Online : Via Internet (facebook, tweeter, Blog, e-mail, dll)
Offline : Di lingkungan kampus dan warung serta toko di sekitar kampus Kesekolah-
sekolah (SD, SMP, SMA) serta masyarakat (Bazar,event-event, week day,dll)
BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya

10
Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

Peralatan penunjang, ditulis sesuai kebutuhan


1 3.220.000
(20–30%).

Bahan habis pakai, ditulis sesuai dengan


2 6.225.000
kebutuhan (40–50%).

Perjalanan, jelaskan kemana dan untuk tujuan apa


3 1.185.000
(Maks.10%).

Lain-lain: administrasi, publikasi, seminar,


4 1.595.000
laporan,lainnya

Jumlah 12.225.000

4.2. Jadwal Kegiatan

11
BULAN I BULAN II BULAN III BULANIV
NO. KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan alat, bahan dan


tempat produksi

2 Pelaksanaan program:

a. Produksi

b. Promosi

c. Pemasaran

3 Quality control dan


Evaluasi Produk

12
DAFTAR PUSTAKA

- Anonim, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Departemen


Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 6, 13-38.
- Bermawie, N., M. Ibrahim, SD dan Ma’mun. 2005. Karakteristik mutu aksesi pegagan
(Centella asiatica L.). Prosiding Seminar Nasional TOI XXVII, Surabaya, 15-16 Maret
2005. Balai Materia Medica. Dinkes Prop. Jatim. hal.259-264.
- Bermawie, N., S. Purwiyanti, dan Mardiana. 2008. Keragaan sifat morfologi, hasil dan
mutu plasma nutfah pegagan (Centella asiatica (L.) Urban.). Bul. Littro. XIX (1): 1-17.
- Hidayat, Nur dan Ikharisztiana. 2004. Membuat Permen Jelly. Agri Sarana.Surabaya
- Kumar MH, Gupta YH. 2002. Effect of different extracts of Centella asiatica on
cognition and oxidative stress in rats. J Ethnopharmacol. 79:253-260.
- Margono, Tri. 1997. Selai dan Jelly. PT Grasindo. Jakarta
- Rahmasari, Mariana. 2006. Pengaruh Ekstrak Air Daun Pegagan (Centella asiatica L.)
Terhadap Kemampuan Belajar Dan Mengingat, Kadar Hemoglobin dan Nilai
Hematokrit Pada Tikus Jantan Galur Wistar (Rattus novergicus L.) Dewasa. Abstrak
Skripsi. Bandung : ITB
- Rao KGM, Rao SM, Rao SG. 2009. Enhancement of amygdaloid neuronal dendritic
arborization by fresh leaf juice of Centella asiatica (Linn) during growth spurt period
in rats. eCAM 6(2): 203–210
- Rao SB, Chetana M, Uma Devi P. 2005. Centella asiatica treatment during postnatal
period enhances learning and memory in mice. J Physiol Behav 86:449-457.
- Salamah, E., A. C. Erungan, dan Y. Retnowati. 2006. Pemanfaatan Gracilaria sp.
Dalam Pembuatan Permen Jelly. Buletin Teknologi Hasil Perikanan. Vol. 9 : 38 – 46.

- SNI 3547.2-2008. Revisi Kembang Gula Lunak (Jelly). Departemen


Perindustrian.

- Winarto, W.R dan Maria Surbakti. 2003. Khasiat dan Manfaat


Pegagan. Jakarta: Agromedia Pustaka

13

Anda mungkin juga menyukai