Anda di halaman 1dari 10

CHAPTER

3
E-COMMERCE
Hal. 1 dari 10
CHAPTER 3

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti sesi modul ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami tentang e-commerce.

I. Beberapa Langkah-langkah membangun bisnis e-commerce


Beberapa tahun belakangan ini, e-commerce sedang mengalami perkembangan
yang cukup pesat. Berdasarkan data yang dilansir oleh fierceretail,
industri e- commerce mengalami peningkatan sebesar 15,7% pada tahun 2014 lalu. Dan
hingga kini, ia belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Meski begitu,
semarak apapun kondisi e-commerce sekarang tidak bisa mengharapkan bahwa
customers akan berkunjung ke website dengan sendirinya. Anda harus membuat
website yang dapat menarik perhatian orang dan membuat mereka melakukan
konversi. Berikut 8 langkah suksue merintis usaha digigtal dan 9 langkah memulai bisnis
e-commerce :
1. 8 Langkah sukses merintis usaha digital :
1. Memahami betul kekuatan sebelum merencanakan segala sesuatu
Langkah awal memang bisa sangat menentukan kesuksesan bisnis
yang akan dibangun, apalagi saat akan memilih ide atau memilih strategi
bisnis digital sendiri. Untuk itu sebaiknya kenali terlebih dahulu apa saja
kelebihan yang dimiliki agar bisa mengeluarkan potensi terbaik yang
dimiliki.
Karena saat memulai bisnis digital, tantangan terbesar biasanya
datang dari diri sendiri. Seperti halnya semangat yang tidak stabil. Maka
mencari cara bagaimana agar motivasi dan semangat terus terjaga.

2. Mengembangkan Kemampuan Analisa yang dimiliki


Menjadi pengusaha sukses harus mampu mengambil keputusan
dengan tepat. Semua keputusan dibuat berdasarkan analisa, baik itu dari
insting atau dari data yang ada diperoleh. Di dalam mengambil Langkah
Sukses Merintis Usaha Digital Belajar melakukan analisa dengan cara
membuat berbagai macam pertanyaan terkait bisnis digital. Lalu buatlah

Hal. 2 dari 10
pertanyaan tersebut di kertas, kemudian jawab pertanyaan yang dibuat
tadi berdasarkan informasi atau data akurat yang telah diperoleh.

Dengan melatih diri seperti itu nantinya bisa mencapai hasil yang lebih
maksimal. Karena tahu apa yang sedang dilakukan, dan mengambil
tindakan berdasarkan solusi yang ditemukan. Kemampuan analisa
memang tidak datang begitu saja, dan butuh latihan secara terus menerus
agar mahir ketika mengambil keputusan.
3. Mulailah membuat rencana Bisnis Digital Secara Matang
Rencanakan bisnis dimulai dari nama brand yang menarik
banyak orang hingga model strategi bisnis yang ingin dijalankan.
Caranya adalah coba perhatikan bisnis- bisnis digital yang sudah sukses
yang ada sekarang ini, perhatikan bagaimana nama brand mereka dan
bagaimana sistem kerja mereka sehingga berhasil mencapai kesuksesan.
Rencana bisa dibuat berdasarkan pertimbangan yang telah dilakukan
pada poin - poin diatas tadi. Seperti mengetahui dimana kekuatan dan
melakukan analisa (Riset pasar). Luangkan waktu untuk mengetahui
berbagai jenis peluang bisnis digital yang dirintis.
4. Catat Tujuanmu dari usaha secara jelas
Setelah memiliki jenis bisnis digital yang ingin dijalankan, selanjutnya
langkah sukses merintis usaha digital yang dapat dilakukan adalah
mencatat apa yang menjadi tujuan besar. Hal ini penting karena jika telah
mencatat tujuan tersebut diatas kertas, maka bisa mengingatnya setiap
saat, jadi nantinya bisa membaca kembali apa yang menjadi tujuan besar.
Sehingga bisa selalu mampu memotivasi untuk mewujudkan tujuan
tersebut.
5. Tingkatkan wawasan teknologi
Merintis usaha digital memang sangat berhubungan dengan teknologi.
Sementara itu kita semua juga tahu bahwa teknologi terus berkembang
dan bervariasi. Jadi, jika ingin bisnis digital harus terus mampu bersaing,
maka mulai dari sekarang pertajam wawasan mengenai teknologi.
Manfaatkan dengan cara sebaik mungkin untuk kemajuan usaha.
Karena tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi sangat membantu
pekerjaan manusia, dengan teknologi semua bisa berjalan dengan tepat
sasaran dan tentunya mampu berjalan secara otomatis.

Hal. 3 dari 10
Sebagai contoh, dengan bantuan teknologi, misalnya usaha bidang
digital toko online yang mampu meraih konsumen dengan menarik trafik
tinggi ke web e-commerce mereka, dengan teknologi mereka membuat
iklan ter-target dan mesin pencari. Dan, masih banyak contoh lainnya
yang bisa anda perhatikan.
6. Cari Partner Bisnis yang memiliki satu visi.
Dengan siapa bergaul setidaknya hal tersebut akan memberikan
pengaruh. Jika selalu berkumpul bersama dengan orang yang memiliki
satu visi, bisa jadi akan membentuk tim bisnis yang solid dalam
menjalankan langkah sukses merintis usaha digital. Contoh nyatanya
adalah bagaimana terbentuknya mesin pencari raksasa Google,
bagaimana mesin pencari tersebut berasal dari 2 sahabat yang memiliki
visi yang sama.
7. Atur Strategi untuk bisnis digital
Strategi merupakan langkah – langkah yang pastinya akan dilakukan.
Hal ini sangat penting supaya dapat melakukan kegiatan sesuai
dengan plan besar di awal. Karena strategi yang tepat dapat membuat
berhasil mencapai kesuksesan secepat mungkin.
8. Terbuka terhadap kritik & evaluasi yang membangun
Ini menjadi salah satu kunci penting yang dilakukan dalam mengambil
langkah Sukses Merintis Usaha Digital. Karena salah satu rahasia
kesuksesan adalah memanfaatkan "proses belajar". Saat bisnis Digital
yang Dikelola sedang di atas angin, maka jangan cepat berpuas lebih baik
Gunakan momentum ini untuk semakin mengakselerasi bisnis. Begitupun
pada saat bisnis sedang lesu, jangan biarkan berputus asa. Buka hati dan
jangan pernah malu untuk bertanya kepada orang yang lebih sukses.
Jadi saat mulai merintis usaha digital. Sangat dianjurkan supaya
selalu menjadi orang yang terbuka terhadap kritik dan nasihat dari orang
lain. Cobalah untuk selalu melakukan evaluasi terhadap kekurangan diri
pada saat merintis bisnis digital.

2. 9 Langkah Memulai Bisnis E-Commerce


1. Tentukan produk
Tentukan produk apa yang akan anda jual, tentukan segmen dan pangsa pasare terlebih
dahulu, karena dapat berpnegaruh terhadap kelangsungan bisnis e-commerce.

Hal. 4 dari 10
2. Harga kisaran
Tentukan harga produk yang akan dijual. Pertimbangkan dua hal ini :

a. Menjual barang yang terlalu murah akan menjual banyak produk untuk bisa
mengembalikan modal. Sebaliknya

b. Menjual barang yang mahal, harus menyediakan sarana untuk konsumen


bertanya langsung melalui telepon atau chat. Namanya juga beli barang mahal,
tentu mereka ingin memastikan kualitasnya. Dan harus mempertimbangkan
berapa margin yang ingin diambil agar usaha untung dan bisa bertahan.
3. Bentuk usaha
membuat produk sendiri atau menjadi reseller bagi produsen lain, Contohnya : menjual
kosmetik Korea yang tidak dijual secara retail di Indonesia. Menjadi reseller cukup
disarankan yang masih pemula di bidang

usaha online.

4. Produksi dulu
Bila memutuskan untuk menjual produk buatan sendiri, harus memproduksi dalam jumlah
yang cukup banyak untuk dipasarkan ke publik. Apabila menjadi reseller, carilah terlebih
dulu produsen dan buat kesepakatan kerja sama.

5. Pasarkan kecil-kecilan
Ada baiknya mencoba memasarkan produk secara kecil-kecilan dulu pada teman-teman,
keluarga atau rekan kerja. Tujuannya adalah untuk mengetes pasar memberi respons yang
baik atau tidak.

6. Membuat Website
Mencari produk dulu barulah membangun website. Itu dikarenakan mencari produk yang
tepat jauh lebih sulit daripada membangun sebuah website. Kalaupun ingin cepat-cepat
beroperasi, bisa menampilkan E- commerce sesederhana mungkin dan mencantumkan
coming soon pada laman-laman yang belum terisi. Jika inginpun bisa memakai e-
commerce yang sudah berjalan

7. Mencari Crowd
Setelah website e-commerce berjalan, selanjutnya perlu mengundang sebanyak mungkin
orang untuk berkunjung ke e-commerce. Kita harus melakukan strategi marketing dan
promosi. Keluasan jejaring sangat bermanfaat untuk langkah yang satu ini.

8. Menangkap pembeli

Hal. 5 dari 10
Ya, selanjutnya adalah membuat pengunjung website menjadi pembeli produk dan bahkan
bila dapat menjadi pelanggan. Yakinkan memberi pelayanan yang bagus, sistem
pembayaran yang mudah, dan aktif berkomunikasi di forum. selain itu, pastikan bahwa
setiap halaman pada website Anda memiliki fitur bagi pengunjung untuk melakukan share.
Beri pula tempat khusus untuk memberi komentar, tombol like, atau fitur-fitur lain yang
dapat memicu adanya engagement. Jika ingin mengambil langkah lebih jauh, bisa
menggunakan endorsement produk dari organisasi yang memiliki reputasi bagus atau
memanfaatkan review dari customer yang puas dengan produk- produk kita.

9. Membuat logo
Logo untuk produk Anda dan agar e-commerca mudah dikenali plus terlihat profesional.
Perlu diingat bahwa membangun website e-commerce yang menguntungkan bukanlah suatu
hal yang bisa dilakukan dalam semalam. Pembuatannya mungkin hanya membutuhkan
waktu beberapa jam, namun dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mendapatkan hasil
yang sesuai dengan target. Terlebih juga harus melakukan berbagai eksperimen untuk
mengetes strategi yang paling tepat. Great things take time.

II. Tahapan-tahapan membangun dan mengembangkan bisnis e-commerce

Hal. 6 dari 10
Tahapan-tahapan E-commerce

1. Pada gambar di atas terlihat, bahwa perusahaan, sekelompok orang, atau individu
yang ingin menawarkan produk atau jasanya, dapat memulai rangkaian bisnis
dengan menggunakan internet sebagai media berkomunikasi (Kosiur, 1997). sebagai
media berkomunikasi (Kosiur, 1997).
2. Dengan bermodalkan sebuah website atau homepage, penjual (seller) dapat
memberikan berbagai informasi sehubungan dengan profil usaha dan produk atau
jasa yang ditawarkan.

3. Di sisi konsumen sebagai calon pembeli (buyers), internet menyediakan akses


secara luas dan bebas terhadap semua perusahaan yang telah “mendaftarkan” diri di
dunia maya
4. Pertukaran informasi dalam arena ini dapat dilakukan secara satu arah maupun
interaktif melalui beragam produk elektronik, seperti komputer, telepon, faks,dan
televisi.
5. Proses bisnis pertama di dalam sistem E-Commerce ini dinamakan sebagai
“information sharing”
6. Prinsip penjual di dalam proses ini adalah untuk mencari dan menjaring calon
pembeli sebanyak-banyaknya, sementara prinsip pembeli adalah berusaha sedapat
mungkin mencari produk atau jasa yang diinginkannya, dan mencoba untuk jasa
yang diinginkannya, dan mencoba untuk mencari tahu penilaian orang lain terhadap
produk atau jasa tersebut
7. Setelah aktivitas tukar-menukar informasi dilakukan, proses bisnis selanjutnya
adalah melakukan pemesanan produk atau jasa secara elektronik.
8. Dua pihak yang bertransaksi sudah selayaknya harus melakukan aktivitas perjanjian
tertentu, sehingga proses pembelian dapat dilakukan dengan sah, benar, dan aman.
dengan sah, benar, dan aman.
9. Pembelian antara dua entiti bisnis biasanya dilakukan melalui jaringan tertentu
seperti EDI (Electronic Data Interchange) atau ekstranet.
10. Di dalam proses bisnis ini, ada empat aliran entiti yang harus dikelola dengan baik:
 Flow of goods (aliran produk);
 Flow of information (aliran informasi);
 Flow of information (aliran informasi);
 Flow of money (aliran uang); dan

Hal. 7 dari 10
 Flow of documents (aliran dokumen).
11. Fasilitas E-Commerce yang ada harus dapat mensinkronisasikan keempat aliran
tersebut, sehingga proses transaksi dapat dilakukan secara efisien, efektif, dan
terkontrol dengan baik.
12. Setelah transaksi usai dilakukan dan produk telah didistribusikan ke tangan
konsumen, barulah proses terakhir yaitu aktivitas purna jual dijalankan. Pada
tahapan

ini penjual dan pembeli melakukan berbagai aktivitas atau komunikasi melakukan
berbagai aktivitas atau komunikasi seperti

 Keluhan terhadap kualitas produk;


 Pertanyaan atau permintaan informasi mengenai produk-produk lain;
 Pemberitahuan akan produk-produk baru yang ditawarkan;
 Diskusi mengenai cara menggunakan produk dengan baik,
Dari hal tersebut diatas, maka bisa disipulkan bahwa tahapan utama yang dibutuhkan untuk
membangun aplikasi e-commerce:

1. Identifying, Justifying, And Planning E-Commerce System


Aplikasi e-commerce biasanya dibangun untuk memungkinkan satu atau lebih
proses bisnis, sehingga perencanaannya harus sesuai dengan rencana bisnis
organisasi secara keseluruhan dan proses tertentu yang terlibat. Selanjutnya
aplikasi harus dianalisis dengan benar agar memenuhi kebbutuhan proses bisnis
dan memberi keuntungan bagi para penggunanya.

Output dari tahapan ini adalah keputusan yang berisi spesifikasi aplikasi,
dengan timetable, anggaran, dan penentuan penanggung jawab.

2. Creating An E-Commerce Architecture


Arsitektur e-commerce merupakan rencana untuk mengatur infrastruktur yang
mendasari aplikasi tersebut. Rencana tersebut menentukan:

 Informasi dan data yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan dan visi
bisnis
 Modul aplikasi yang akan memberikan dan mengelola informasi dan
data
 Hardware khusus dan perangkat lunak dimana modul aplikasi akan
berjalan

Hal. 8 dari 10
 Keamanan, skalabilitas, dan keandalan yang dibutuhkan oleh aplikasi
 Sumberdaya manusia dan prosedur untuk menerapkan perencanaan
pembangunan aplikasi
3. Selecting A Development Option
Aplikasi e-commerce dapat di bangun dengan beberapa pilihan yaitu:

 Membangun sistem in-house


 Sistem dibangun oleh vendor
 Membeli aplikasi yang sudah ada dan menginstalnya dengan atau
tanpa modifikasi
 Menyewa perangkat lunak standar dari penyedia layanan aplikasi
 Ikut dalam kemitraan yang memungkinkan perusahaan menggunakan
aplikasi orang lain
 Bergabung dengan pihak ketiga e-marketplace, seperti situs lelang,
situs penawaran, dll
 Menggunakan kombinasi dari pilihan-pilihan diatas
4. Installing, Testing, Integration, And Deploying E-Commerce Application
Setelah sistem dikembangkan, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan
splikasi tersebut dan memastikan aplikasi berjalan pada perangkat keras dan
jaringan yang dipilih. Salah satu langkah dalam menginstal aplikasi adalah
menghubungkannya ke database atau aplikasi lain. Setelah itu diperlukan
pengujian sistem yang meliputi:

 Unit testing: menguji setiap modul pada satu waktu


 Integration testing: menguji kombinasi modul yang bertindak
bersamaan
 Usability testing: menguji kualitas pengguna ketika menggunakan
sistem
 Acceptance testing: menentukan apakah sistem tersebut memenuhi
tujuan dan visi perusahaan
5. Operations, Maintenance, And Updating
Untuk menikmati penggunaan sistem secara terus-menerus, diperlukan
pembaharuan sistem secara berkala. Pola penggunaan sistem juga perlu
dipelajari untuk menentukan bagian mana dari sistem yang harus diubah atau
dihilangkan.

Hal. 9 dari 10
III. Rancangan dan kelayakan bisnis e-commerce
Rancangan dan Kelayakan Bisnis e-Commerce

 Business plan: dokumen yang merinci tujuan-tujuan bisnis dan garis besar
rencana pencapaiannya
 Business case: dokumen bagi manajer atau pemilik usaha untuk memperoleh
pendanaan untuk proyek atau aplikasi spesifik; dengan penekanan utama
pada justifikasi investasi yang dimaksud

BAHAN REVIEW
Mahasiswa diharapkan melakukan review terkait modul chapter diatas!

Hal. 10 dari 10

Anda mungkin juga menyukai