Anda di halaman 1dari 5

BAB II

SELEKSI DAN URAIAN PROSES

2.1. Seleksi Proses


Adapun macam – macam proses untuk menghasilkan benzena yaitu
1. Proses Catalytic Reforming
2. Proses Hydrodealkilasi Katalitik
Uraian singkat mengenai macam-macam proses pembuatan
benzena tersebut adalah sebagai berikut:
1. Proses pembuatan benzena dari petroleum dari Catalytic Reforming
Jadi dalam proses ini benzena dapat diproduksi dengan cara
dehydrogenase dari jenis petroleum yang banyak mengandung nepthane
hydrocarbon, proses ini dibuat dari recycle gas yang banyak mengandung
gas hydrogen dimana berfungsi untuk menahan terbentuk ampas arang
batu, oleh karena itu disebut hydro forming. Bahan baku yang digunakan
adalah naphta, konversi reaksi pada proses ini 80 %. Berikut alur
pembuatan benzena dari petroleum dengan proses catalytic reforming:

Naphta PREHEATER REAKTOR REHEATER REAKTOR

Recycle hydrogen Purge

Gas
SEPARATOR REAKTOR REHEATER
STABILIZER

(to debutanizer)
PREPARATION

Raffinate
TOWER

Water Water Benzene


FEED

WATER
WASH
STRIPPER

BENZENE
TOWER
EXTRACTOR

Lean
solvent
To re-run Higher
tower Rich solvent Aromatic

[3]

Gambar 2.1. Blok diagram pembuatan benzena dari petroleum dengan


proses catalytic reforming

II-1
II-2

2. Proses pembuatan benzena dari toluene dari proses hydrodealkilasi katalitik


Bahan baku yang digunakan dalam proses ini adalah toluene dan hydrogen
kemudian direaksikan dalam reactor yang berisi katalis, katalis yang digunakan
umumnya Chromium atau molybdenum oxides, platinum atau platinum osixe,
silica dan alumina. (Othmer, 2002).
Reaksi yang terjadi adalah:
C6H5CH3(g) + H2(g) C6H6(l) + CH4(g)
(toluene) (hydrogen) (benzena) (methane)
Pembuatan Benzena dari toluene dengan proses hydrodealkilasi
katalitis sebagai berikut:

[3]

Gambar 2.2. Blok diagram pembuatan benzena dari toluene dengan


proses hydrodealkilasi katalitik
Tabel 2.1 Perbandingan Proses Pembuatan
No Parameter Jenis Proses
Proses Catalytic Proses Hydrodealkilasi
Reforming Katalitik
1. Aspek Teknis
- Bahan baku Petroleum Toluene
- Proses Kontinyu Kontinyu
- Tekanan 17 atm 40 atm
- Suhu 450 °C 500 °C
- Katalis Platinum Chromium
II-3

- Konversi 80 % 90 %
- Yield 90 - 95 % 98,5 %
- Produk Xylena Metana
samping
2. Aspek Ekonomi
- Biaya Operasi Relatif mahal Relatif murah
[3][7]

Dari tabel 2.1 diatas untuk proses pembuatan benzena dengan menggunakan
proses hydrodealkilasi karena:
- lebih menguntungkan
- Proses lebih sederhana
- Konversi reaksi cukup tinggi.
Oleh karena itu, dipilihlah proses hidrodealkilasi untuk pembuatan benzena.
2.2. Uraian Proses
Pada perancangan pembuatan benzena dari bahan baku toluene dan
hydrogen menggunnakan proses Hydrodealkilasi katalitik. Proses pengolahan
sampai produk akhir melewati beberapa tahap utama, yaitu:
- Tahap persiapan bahan baku
- Tahap pembentukan benzena dengan proses Hydrodealkilasi katalitik
- Tahap pemisahan dan pemurnian benzena
- Tahap penyimpanan benzena
Adapun penjelasannya diantaranya
- Tahap persiapan bahan baku
Bahan baku untuk pembuatan Benzena berupa Toluena (C6H5CH3) dari
tangki penampung toluene dan Hidrogen dari tangki penampung. Toluena
dengan suhu 30 ºC tekanan 1 atm dialirkan menuju vaporizer untuk merubah
fase toluene menjadi gas dengan suhu 110ºC lalu dialirkan menuju furnace untuk
memanaskan toluene hingga menjadi 405 ºC. sedangakan untuk gas hydrogen di
alirkan kedalam heater sehingga dari suhu -13 ºC menjadi 75 ºC. Masing-masing
bahan kemuadian dialirkan ke reactor dengan bantuan kompresor untuk
menaikkan tekanan hingga 35 atm dengan suhu 542 ºC
II-4

- Tahap pembentukan benzena dengan proses Hydrodealkilasi katalitik


Reaksi antara Toluena (C6H5CH3) dengan Hydrogen (H2) berlangsung
dalam reactor yang disebut sebagai Fixed – Bed Multi Tubular. Reaksi yang
terjadi adalah reaksi eksotermis sehingga diperlukan pendingin dalam Fixed –
Bed Multi Tubular Reactor kondisi reaksi pada suhu 542 ºC dan tekanan 35 atm.
Adapun reaksi yang terjadi pada reaktor adalah
C6H5CH3 (g)  3H2(g) C6H6(l)  CH4(g)
(Toluene) (Hidrogen) (Benzena) (Metana)
Kemudian produk keluar nozzle atas reactor masuk ke ekspander untuk
menurunkan tekanan dan masuk kedalam cooler untuk didinginkan dan
kemudian masuk ke Condensor untuk mendinginkan dan merubah fase dari gas
menjadi cair. Kemudian Produk akan masuk ke flash drum guna untuk
memisahkan liquid dari gas. Sehingga Gas yang terbentuk seperti halnya
metana, hydrogen dan nitrogen fuel gas sehingga didapatkan dari reaksi utama
adalah benzene dan toluena yang akan masuk unit pemurnian
- Tahap pemisahan dan pemurnian benzena
Produk dari flash drum bagian bawah berupa produk benzene dan toluena
dengan suhu -30 ºC masuk ke preheater untuk dipanaskan dengan dipompa
hingga selanjutnya akan dimasukkan dalam destilasi yang berfungsi untuk
memisahkan antara Benzena (C6H6) dengan Toluena (C6H5CH3) yang terikut
produk. Benzena mempunyai titik didih lebih rendah daripada toluena
(C6H5CH3), sehingga Benzene akan lebih dulu menguap keatas dan ditampung
ketangki penampung benzene, sedangkan toluena yang tersisa akan ditampung
ketangki penampung toluena. Benzena yang keluar dari destilasi memiliki kadar
yang tinggi yaitu 99 %.
- Tahap penyimpanan benzena
Selanjutnya produk benzena di tampung di dalam tangki penampung benzene
dan siap untuk dipasarkan.[3]
II-5

Anda mungkin juga menyukai